Anda di halaman 1dari 49

MATERIAL KONDUKTOR

BAHAN KONDUKTOR
Bahan penghantar (conducting material):
bahan-bahan yang dapat menyalurkan
energi listrik dari satu titik ke titik yang
lain.
Bahan penghantar dalam teknik listrik dan
teknik elektronika selanjutnya cukup
disebut dengan konduktor (Conductor) saja.
Klasifikasi konduktor:

1) Low resistivity conductor


2) High resistivity conductor
3) Contact material
4) Fusible cut-outs
5) Stranded conductor
6) Superconductor
Conductivity
Kemampuan suatu bahan dapat menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan konduktivitasnya, dibedakan menjadi:
a) Good conductor: konduktor yang baik
b) Moderately conductor: konduktor setengah baik
c) poor conductor : konduktor yang jelek

Resistivity
Resistivity , kemampuan menghambat aliran arus listrik; kebalikan
dari conductivity.
Besarnya hambatan suatu konduktor

R
A
dimana:  = resistivity (hambat jenis) bahan (/m)
l = panjang konduktor (m)
A = luas penampang konduktor (m2)
Daya hilang
Konduktor yang dialiri arus listrik akan menyerap daya
listrik
P = I2.R watt
Daya hilang per satuan volume:


P 10S 2

g
dimana : S = kerapatan arus (current density) [A/m]
g = gravity of conductor
ρ = resistivity konduktor
Rugi panas dalam konduktor:

t 2
H I R [kalori]
4,2

dimana: t = waktu [detik]


Faktor-faktor yang mempengaruhi konduktivitas:
Antara lain perubahan suhu:
Rt  R0 1  t 
dimana: Rt = resistansi pada suhu t0C
R0 = resistansi pada suhu 00C
α = koefisien temperature

dapat juga dinyatakan:


  
Rt 2  Rt1 1  t2  t1 
 1  
dimana: (t2-t1) = kenaikan suhu
KLASIFIKASI KONDUKTOR
Secara garis besar diklasifikasikan dua
kategori: Low resitivity dan High resistivity
LOW-RESISTIVITY CONDUCTOR
 Bahan-bahan yang mempunyai resistivity
rendah dinamakan low-resistivity materials
 Bila resistivity rendah, maka conductivity
tinggi, termasuk bahan good conductor
 Digunakan untuk keperluan yang memper-
syaratkan rugi daya (power loss) dan atau
rugi tegangan rendah (voltage drop)
Low-resistivity conductor juga harus
memiliki sifat-sifat tahanan sbb:
a)Low temperature coefisient
 Tidak begitu terpengaruh terhadap
perubahan temperature, sehingga bila
terjadi temperature tinggi voltage drop
atau juga power losses yang besar
dapat terhindarkan.
 Sifat ini sangat penting
pada saluran transmisi
yang sangat panjang di
musim panas. Juga
pada belitan motor/
generator atau belitan
transformator yang
bekerja terus menerus.
b) Mechanical strengh
Memiliki kekuatan rengang cukup tinggi,
misal:
Saluran overheat harus mampu menahan
bebannya sendiri, juga mampu menahan
terpaan angin kencang.
Motor dan alternator,
pada saat memikul
beban berat, kekuatan
daya tarik magnet sangat
besar adanya kekuatan
mekanik, maka harus
memiliki mechanical
strength memadai
c) Ductility
Konduktor harus mudah dalam pengerjaan- nya dan dapat
ditarik dalam berbagai bentuk ukuran, jadi kapasitas
saluran harus semaksimal mungkin.
d) Solderable
 Bahan konduktor harus mudah disolder
 Resistence to corrosion: harus tahan terhadap karat.
e) Resistance to coroosion (tahan karat)
Banyak konduktor harus beroperasi dalam udara
terbuka tanpoa bahan pelindung, kemungkinan
proses oxidasi bisa terjadi, maka konduktor harus
tahan karat.
Catatan :
Tidak semua konduktor harus memiliki sifat –sifat
seperti tsb. diatas, tergantung pada kebutuhannya.
Bahan konduktor perlu dipilih dan diseleksi, karena
tidak semua sifat diperlukan dalam pemakaian,
tetapi syarat minimal sebagai konduktor harus
terpenuhi
LOW RESISTIVITY MATERIALS
a) Copper (tembaga =Cu)
 Paling banyak digunakan dalam industri teknik
elektro/elektronika.
 Sebagai konduktor, belitan transformator, belitan untuk
berbagai keperluan teknik elektro/elektronika, kabel
bawah tanah, kabel tegangan tinggi, dll.
Sifat-sifat tembaga:
 High conductivity
 Low resistivity
 Non magnetic
 Tahan karat
 Mudah disolder atau di las
 Berwarna kemerah-merahan
b) Aluminium
 Kondutor terbaik setelah tembaga.

 Banyak terdapat di kerak bumi.

 Sangat berperan dalam teknik body pesawat terbang, dan teknik


listrik.
 Tergolong bahan yang mahal harganya setelah tembaga.

Sifat-sifat aluminium:
 High conductivity

 Mudah digulung dan direntang

 Tahan karat

 Sukar disolder, karena lapisan oxida dipermukaannya.

 Termasuk bahan metal yang lunak, menjadi keras bila dicampur


dengan magnesium, silicon, atau besi.
 Mudah kehilangan kontak, karena lunak

 Kekuatan rentang rendah.


d) Copper Alloy
 Campuran copper dengan bahan lain dapat
menghasilkan bahan konduktor yang resistivitasnya
lebih rendah
 Sifat-sifat copper alloy
Materials State Resistivity Tensil Strength

Cadmium Copper (0,9 Cd) Annealed 1,05 s.d. 31


Hard 1,1 s.d. 1,2 s.d. 73
Bronz (Cd0,8%; Sn 0,6%) Annealed 1,65 s.d. 1,8 s.d. 29
Hard 1,2 s.d. 2 s.d. 73
Brylium Copper (Be 2,25%) Annealed 6.0 49 s.d. 60
3500C 3,3 9 s.d. 110
Brass (Cu 70%; Zine 30% Annealed 4.0 35 s.d. 52
Hard 4,0 s.d. 88
HIGH RESISTIVITY CONDUCTOR
Bahan-bahan yang mempunyai hambat jenis tinggi,
konduktivitasnya rendah
 Digunakan sebagai:
o Pemanas
o Starter motor listrik
o Filament lampu
o Resistor beban; rheostat
o Resistor presisi instrument
c) Steel (baja)
Merupakan campuran besi dan carbon, bila campuran carbon
terlalu banyak, baja yang terbentuk menjadi rapuh
 Baja ringan mengandung carbon 0,25 %
 Baja sedang mengandung carbon 0,45%
 Baja berat mengandung carbon 0,70%
Kawat baja yang digalvanis banyak digunakan sebagai over head
cable, saluran transmisi, dan saluran telepon.
Sifat-sifat baja
 Kekuatannya tergantung campuran carbon
 High resistivity dibanding dengan tembaga, jadi jarang
dipakai sebagai konduktor
 Mudah terkena karat dalam udara lembab
 Kekuatan rentang tinggi dibanding aluminium atau tembaga.
HIGH RESISTIVITY CONDUCTOR
HIGH RESISTIVITY CONDUCTOR
TAHANAN BEBAN
Bila peralatan tsb. menggunakan bahan dengan
resitivity yang rendah, maka memerlukan banyak
bahan, panjang, sehingga peratan akan menjadi
besar ukurannya
Bahan yang mempunyai high resistivity, juga
memiliki sifat-sifat sbb:
a) Low resistence temperature coefiient
Peralatan ukur yang menghendaki ketepatan
tinggi, presisi, memerlukan high resistivity
conductor dengan coefisient temperature
hambatan rendah
b) High metting point
Peralatan seperti rheostat, starter mesin atau motor
listrik harus mampu menahan temperature tinggi, titik
api atau leburnya harus tinggi
c) Non-tendency for oxidation
Pada alat pemanas dimana konduktor berada pada
temperatur tinggi, pada permukaannya akan terbentuk
lapisan oxidasi yang dapat mengurangi sebagian panas
yang timbul. Untuk menghindari supaya tidak terjadi hal
itu, bahan harus dipilih yang tahan terhadap oxidasi.
d) Ductility
Konduktor high resistivity harus dapat menyesuaikan
baik bentuk maupun ukuran agar dapat digunakan sesuai
kebutuhan.
e) High mechanical strength
Harus memiliki high mecanical strength agar tidak
mudah rusak dan tahan terhadap benturan.
HIGH RESISTIVITY MATERIALS
Tungsten/wolfram
 Banyak digunakan sebagai: alat pemanas, lampu pijar,
filament electronic tube
 Bila dikehendaki panas atau cahaya yang besar maka
filament dibuat spiral.
Sifat-sifat tungsten
 Metal sangat keras
 Resitivitasnya dua kali resitivitas aluminium
 Titik leburnya tinggi s.d. 33000C
 Dapat ditarik menjadi kawat tipis (filament)
 High tensile strength
 Sangat cepat teroxidasi dengan oxygen
Manganin
 Campuran 86% Copper, 12% Manganese; dan 2% Nicle

Sangat cocok untuk:


 belitan tahanan presisi,

 belitan shunt,

 peralatan alat ukur

 resistance box, dan

 coil
sifat-sifat manganin
 titik lebur 1020C
 koefisien temperature hambatnya sangat
besar pada temperature tinggi
 temperature kerja 600C s.d. 700C
 dapat ditarik menjadi kawat
Constantan
 Campuran 60% Copper dan 40%
Nicle.
 Banyak digunakan dalam pembuatan
komponen resistance seperti rheostat
dan starter motor listrik
Sifat-sifat Constantan
 Temperature kerja 5000C,
 Dapat ditarik menjadi kawat,
Nichrome
 Campuran 15% Manganese; 75% Nicles; 20%-23%
Chromium; dan sedikit prosentase besi.
 Banyak digunakan sebagai elemen pemanas seperti:
oven, heater, dan perkakas listrik.
Sifat-sifat nichrome
• Temperature kerja 11000C
• Resistivitas (1,0 s.d. 1,1) /m/mm2 pada suhu
200C
• Good mechanic strength
• Dapat ditarik menjadi kawat
Carbon
 Dihasilkan dari bahan grafit dan coal (batubara)
 Cara pembuatannya, mula-mula bahan carbon mentah ditumbuk
halus kemudian dicampur dengan batu bara, lalu dibentuk sesuai
dengan diperlukan. Untuk meningkatkan konduktivitasnya
biasanya dicampur dengan bahan lain seperti Copper atu tepung
Bronz
 Pemakaian:
 Pada mesin listrik untuk mendapatkan konduktivitas yang
tinggi
 Untuk pembuatan elemen batere, elemen telekomunikasi, no-
wire resistor, corbon file resistor, elektroda listrik, elemen
bunga api, dll.
Sifat-sifat carbon
 Very high value of resistivity
 Negative temperature coefisient of resistance
 Daya hambat listrik menurun bila tegangan naik
 Low surface friction
Platinum
 Berwarna putih keabu-abuan, termasuk jenis metal

 Digunakan sebagai pemanas dalam ovens


laboratorium, bahan kontak yang paling utama,
elemen alat ukur temperature
Sifat-sifat platinum
 Titik lebur 1.7750C
 Koefisien temperature hambatnya cukup rendah
(0,00307/0C)
 Resistivitasnya cukup rendah (0,1x10-6 .m)
 Dapat ditarik menjadi kawat atau lempengan
 Tahan terhadap pengaruh kimia
Mercury
 Termasuk metal, berwarna putih perak, dalam
suhu kamar berbentuk cair
 Digunakan sebagai bahan pengisi tabung, sebagai
bahan kontak cair
Sifat-sifat mercury
• Titik didih 3570C
• Resitivity 0,9x10-6
• Temperatur coefficient of resistance
0,00027/0C
• Beracun (uapnya)
CONTACT MATERIAL
Bahan ini biasanya berupa metal atau suatu campuran yang
memiliki konduktivitas tinggi dan sangat tahan terhadap
korosi/karat
Digunakan sebagai titik sambungan atau sambungan
permukaan dari peralatan listrik
Kontak materials yang terpenting antara lain:
 Fine silver
 Mengandung 96,9% silver murni, digunakan untuk
peralatan yang tidak membutuhkan resistansi besar
 Mempunyai konduktivitas tinggi
 Tahan terhadap karat
Coin silver
 Mengandung 10% copper dan diperlukan
kekerasan yang memadai
 Yang mengandung 38% copper digunakan
untuk bagian komutator dari motor dc kecil

Nicle brass
 Bahan ini lebih keras dan murah daripada silver-
copper
 Good resistance dan tahan karat
 Digunakan sebagai elemen push-button, dan
telephone contact
Silver tungsten alloy
 Merupakan gabungan antara konduktor-silver
tresistor dari tungsten
 Digunakan sebagai bahan kontak
Silver-graphite alloy
 Campuran antara silver dengan sedikit graphit.
 Digunakan sebagai perangkat yang memerlukan
kelicinan, missal cincin-cincin kolektor.
Gibsiloy
 Camnpuran antara copper-tungsten.

 Digunakan sebagai kontak minyak pencelup


starter motor
 Carbon-contact
 Terbuat dari bahan karbon dan dirancang untuk
keperluan sebelum dan sesudah kontak, kontak
utama untuk menghin darkan kebakaran
Sebagai bahan kontak, carbon memiliki kelebihan, al.
 Pada temperature rendah tidak tertarik oleh oxygen
dan juga oleh sulphur (tidak dapat dirusak)
 Tidak mudah rusak karena tekanan metal
 Tidak rapuh
Kekurangannya
• Tidak dapat dilas atau dipatri
• Memiliki resistansi yang khusus
Fusible Cut-Outs
Bahan ini digunakan untuk membawa atau
melewatkan sejumlah arus dalam rangkaian listrik.
Komponen ini biasa disebut Fuse. Fuse berfungsi
untuk menghindari kerusakan peralatan yang
disebabkan oleh arus listrik yang berlebihan.
Biasanya Fuse di kemas dalam fuse-holder yang
terbuat dari bahan Imflammable seperti Porcelain.
Fuse yang dikemas dalam bahan tersebut
dinamakan Fusible Cut-Out. Bahan fuse biasa
terbuat dari timah untuk arus sampai 30 amper,
dan terbuat dari copper atau silver untuk arus
diatas 30 amper.
Kawat fuse akan meleleh atau putus bila besarnya
arus yang dilewati fusing-current. Kawat fuse akan
meleleh berdasarkan panas yang timbul padanya
sebesar I2 x R watt.
Beberapa factor yang mempengaruhi fusing-current
adalah:
 Panjang kawat fuse
 Bahan yang ada disekitar fuse
 Effect pendinginan kontak dimana kawat fuse di
rusak
 Diameter kawat fuse.
Stranded Conductors
 Stranded conductor adalah konduktor yang dibuat dalam bentuk
lembaran atau helaian.
 Konduktor yang dibuat dengan diameter besar akan menjadi
kaku dan mudah rusak. Untuk menghindarkan hal tersebut
maka konduktor dibuat dalam bentuk lembaran sehingga
menjadi lebih flexible dan mudah dikerjakan serta sedikit resiko
kerusakan.
 Stranded conductor dibuat dengan cara melilitkan kawat hingga
membentuk suatu lapisan.
 Ukuran standar terdiri dari 6 kawat mengelilingi satu kawat.
 Kemudian 12 kawat mengelilingi 6 kawat terdahulu.
 18 kawat mengelilingi 12,
 kemudian 24 kawat mengelilingi 18 , dst.
Contoh: Stranded Conductors
Superconductivity
 Kebanyakan bahan metal resistivitasnya ber
banding dengan temperatur. Bila temperatur naik,
maka resistivitasnya juga naik.
 Beberapa bahan metal atau campuran kimia,
resistivitasnya menjadi nol bila temperaturnya
mendekati 00 Kelvin atau minus 2730C. Pada
temperatur demikian bahan-bahan atau gabungan
bahan tersebut dikatakan memiliki atau mencapai
tingkat Superconductivity.
 Sebagai contoh, Mercury akan menjadi
superconductiviting kira-kira pada temperatur
4050 K atau 268,50 C dan Timah pada temperatur
7.220 K.
 Superconductor ditemukan pada tahun 1911 oleh
Heike Kamerlingh di Universitas Leiden
Nederland. Pada superkonduktor terdapat
temperatur transisi, yaitu temperatur antar
keadaan normal dan temperatur dalam keadaan
superkonduktor. Temperatur transisi ini sangat
cepat yaitu sekitar 0.050 K.
Superconducting Materials
 Saat Ini terdapat 90 super konduktor
dari elemen kimia dan hampir 1000
super-konduktor dari jenis senyawa.
Pada senyawa terdiri dari Niobium,
Aluminium dan Germanium gejala
superkonduktivity dapat diamati pada
temperatur maksimal sekitar 200 K
atau 30C
Tabel berikut menunjukkan transision
temperatur superkonduktor
Metals Transition Transition

Temperatur 0C Coumpounds Temperatur 0 K

Aluminium 1.14 Pb2Au 7.0

Neobium 0.6 SnSb 3.9

Talium 3.77 Cu2S 1.6

Gold 7.26 Mon 12.0

Mercury 4.16 ZrC 2.3

3.72

Germanium 0.8

c 0.786
Application of superconducting Materials:
Electrical Machines
Memungkinkan pembuatan generator listrik dan
transformator dalam ukuran kecil dan memiliki
effisiensi 99 %.
Power cable.
Memungkinkan transmisi power dalam jarak
yang sangat panjang hanya degan dimeter
beberapa centimeter kawat tanpa kehilangan
tenaga atau rugi tegangan yang berarti.
Electromagnet
 Superkonduktor solenoide yang dibuat tidak menimbulkan
panas selama peng-operasiannya. Tetapi
superekonduktivitas nya bisa rusak apabila medan magnet
melewati harga kritikal.
 Dimungkinkan untuk merancang elektromagnetic untuk
digunakan di laboratorium dan untuk peralatan yang
digunakan dalam temperatur rendah.
 Superkonduktivitas tidak saja menguntungkan apabila
temperatur superkonduktivitas menaik diatas transisi
temperatur, tetapi juga apabila induksi magnet naik diatas
beberapa Gaus yang menaik dengan naikknya temperatur.
 Dalam keadaan superkonduktivitas, medan
magnet tidak akan menembus superkonduktor,
jadi superkonduktor merupakan substansi dengan
magnetic permeability sama dengan nol. Medan
magnet luar dengan superkonduktor saling
menolak satu sama lain. Sifat ini digunakan dalam
Gyroscopes dan mesin listrik.
 Superkonduktor hanya bisa digunakan pada
temperatur yang sangat rendah yaitu mendekati 0
K, dengan sendirinya semua elemen yang
berhubungan dengannya harus berada dalam
kondisi demikian, dan ini merupakan masalah
yang perlu diatasi.
 Untuk mendapatkan temperatur yang
demikian rendah dewasa ini digunakan
Hellium. Tetapi Hellium termasuk gas
yang sangat mahal, dan dikembangkan
Hydrogen sebagai pengganti Helium,
disamping murah juga mudah didapat.

Anda mungkin juga menyukai