b. Semi Konduktor
adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut
juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu
semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik
dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus
tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor
berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu
semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan
karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya
maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
3
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan
materi lain (biasa disebut pendonor elektron).
Doping Semikonduktor
6
pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju
kolektor.
Itulah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak
dapat menjadi sebuah transistor, karena persyaratannya adalah lebar
base harus sangat tipis sehingga dapat diterjang oleh elektron. Jika
misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika base diberi bias
maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya
sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan.
d) Persiapan bahan semikonduktor
Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan
handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan
dalam proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari
material. Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga
diperlukan, karena kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi,
kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu properti semikonduktivitas
dari material. Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya
perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai
kesempurnaan yang diperlukan. Proses produksi massa saat ini
menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat
hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder
kemudian diiris menjadi wafer.
Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan
struktur kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus
telah dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal.
Sebuah teknik untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan
kristal menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat
digunakan untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai
perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat
dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan,
sedangkan material yang diinginkan mengkristal kembali sehingga
menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit
kesalahan.
Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan
heterojunction antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda,
konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang, penting
untuk menentukan kompatibilitas antar bahan.
7
c. Isolator
Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut tidak
berarti bahwa arus listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal
ini disebabkan karena hambatan jenis penghantar terlalu besar sehingga
sulit menghantarkan arus listrik.
Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah
asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet dll.
Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak bebas bergerak . Hal
ini karena setiap atom dari bahan isolator terikat dengan kuat. Pada
isolator, setiap muatan elektron dipegang erat oleh inti atomnya,
sehingga pada suhu ruangan/normal tidak mungkin adanya pengaliran
arus listrik.
Apabila isolator diberi tegangan besar sehingga menghasilkan energi
listrik yang mampu mengatasi energi pengikat elektron, elektron akan
dapat berpindah. Dengan demikian isolator dapat mengalirkan arus
listrik.Berdasarkan hal itu di katakan bahwa pada tegangan yang tinggi,
isolator dapat berfungsi sebagai konduktor.
8
celah-celah dielektrik porselen yang diduga disebabkan oleh
ekspansi semen.
b) Porselin ( Porselen)
Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting
dan luas penggunaannya. Istilah bahan-bahan keramik digunakan
untuk semua bahan anorganik yang dibakar pada pembakaran dengan
suhu tinggi dan bahan asli berubah substansinya.
Porselin terbuat dari tanah liat china (China Clay) yang terdapat di
alam dalam bentuk aluminium silikat. Bahan tersebut dicampur
kaolin fealspar dan Quarts. Kemudian campuran ini dipanaskan
dalam tungku yang suhunya dapat diatur. Bahan porselin dibakar
sampai keras, halus mengkilat dan bebas dari lubang-lubang.
Untuk mendapatkan sifat-sifat listrik dan sifat mekanis yang baik
harus dipilih suhu pemrosesan bahan isolasi yang sesuai, karena jika
bahan isolasi diproses pada suhu yang agak rendah, sifat mekanisnya
baik, tapi bahan tetap berlubang. Sedangkan bila dipanaskan pada
suhu tinggi, lubang-lubangnya berkurang, tetapi bahan menjadi
rapuh.
Isolator yang baik secara mekanis mempunyai kuat dielektrik kira-
kira 60 kV/cm, kuat tekan dan kuat tariknya msing-masing,
70.000Kg/cm2 dan 500Kg/cm2.
Untuk pembuatan isolator porselin diperlukan suhu berkisar antara
1300 derajat celsius hingga 1500 derajat Celcius dalam jangka waktu
20 hingga 70 jam.
Sifat-sifat porselin:
a) Massa jenisnya berkisar antara 2,3 hingga 2,5 g/cm3
b) Koefisien muai panjang 3.10-6 hingga 4,5.10-6 per derajt
Celcius.
c) Kekuatan tekan 4000 hingga 6000 kg/cm2
d) Kekuatan tarik 300-500 kg/cm2 yang menggunakan pelapis .
200-300 kg/cm2 yang tanpa pelapis.
e) Kekuatan tekuk 80 hingga100 kg/cm2. poerselin lebih regas
daripada kaca.
f) Tegangan tembus berkisar antara 10 hingga 30 kV/mm
g) Resistivitas 10"11 hingga 10 pangkat 14 ohmcm.
h) Permitivitas berkisar antara 6 hingga 7
i) Sudut kerugian dielektrik akan naik jika suhu dinaikkan.
9
d. Super Konduktor
Superkonduktor belakangan ini menjadi topik pembicaraan dan
penelitian yang paling populer. Superkonduktor menjanjikan banyak
hal bagi kita, misalnya transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi
kehilangan energi selama transmisi). Saat ini penggunaan
superkonduktor belum praktis, dikarenakan masalah perlunya
pendinginan (suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah suhu
kamar).
Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan
dibawah suatu nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja
berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun suatu insulator pada
keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas
menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).
Superkonduktor merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya
juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang
berbeda. Sebagai contoh, karbon juga bersifat superkonduktor
dengan Tc 15 K.
Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini
adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus
Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
a) Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki
hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah.
Artinya superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun
tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan
Superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor
bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu
bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
10
b) Sifat Kelistrikan Superkonduktor
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik
jika terlebih dahulu menjelaskan bagaimana kerja logam
konduktor pada umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi
dan basis serta elektron bebas. Ketika medan listrik diberikan
pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik
akan menghamburkan elektron ke segala arah dan menumbuk
atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan
listrik pada logam konduktor.
11
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua
akan mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti
atom-atom kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-
menolak antar elektron sehingga kedua elektron bergerak
berpasangan.
c) Sifat Kemagnetan Superkonduktor
Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme
sempurna. Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan
magnet, maka tidak akan ada medan magnet dalam
superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor
menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah
dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat
diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu
normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor.
Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan
Efek Meissner.
d) Efek Meissner
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang
lemah, medan magnet akan menembus superkonduktor pada
jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration
Depth. Pada bahan superkonduktor umumnya London
Penetration Depth sekitar 100 nm. Setelah itu medan magnet
bernilai nol. Peristiwa ini dinamakan Efek Meissner dan
merupakan karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner
adalah efek dimana superkonduktor menghasilkan medan
magnet.
Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat
melayang karena ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini
juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya terlalu
besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan
kehilangan sifat superkonduktivitasnya.
12
e. Bahan Magnetik
Menurut sifatnya terhadap adanya pengaruh kemagnetan,bahan
magnet dapat digolongkan menjadi 5 yaitu diamagnetic, paramagnetic,
ferromagnetic,anti feromagnetik, dan ferrimagnetik(ferrit).
a) Bahan diamagnetic adalah bahan yang sulit menyalurkan garis
gaya magnit(ggm). Permeabilitasnya sedikit lebih kecil dari 1
dan tidak mempunyai dwikutub yang permanen. Bahan – bahan
diamagnetic antara lain : Bi,Cu,Au,Al₂O₃,NiSo₄.
b) Bahan paramagnetic adalah bahan yang dapat menyalurkan
garis gaya magnit (ggm) tetapi tidak banyak. Permeabilitasnya
sedikit lebih besar dari 1. Susunan dwikutubnya tidak beraturan.
Bahan-bahan paramagnetic antara lain: Al,Pb, Fe₂So₄, Fe So₄, Fe
Cl₂, Mo,W, Ta, Pt, dan Ag.
c) Bahan ferromagnetic adalah bahan yang mudah menyalurkan
ggm. Permeabilitasnya jauh diatas 1. Bahan ferromagnetic antara
lain : Fe, Co, Ni, Gd, Dy,
d) Teori anti ferromagnetic dikembangakan oleh Neel seorang
ilmuwan perancis.
e) Resistivitas bahan ferromagnet adalah rendah. Hal ini
menyebabkan pemakian ferromagnetic terbatas pada frekuensi
rendah. Sedangkan pada bahan ferrimagnetik resistivitasnya
jauh lebih tinggi dibanding bahan ferromagnet. Karena itu
ferritmagnet (ferrit) layak digunakan pada peralatan yang
menggunakan frekuensi tinggi disamping arus-eddy yang terjadi
padanya kecil.
f) Rumus bahan ferrimagnetik adalah Mo. Fe₂O₃ ( M adalah
logam bervalensi 2 yaitu Mn, Mg, Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contoh :
ferrit, seng ,nikel rumusnya adalah α NiO,β ZnO, Fe₂O₃ dimana
α+β=1.
g) Bahan – bahan ferromagnetic dapat dikategorikan menjadi 2
yaitu:
Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan
magnetic lunak, bahan ini banyak digunakan untuk inti
transformator, inti motor atau generator,rele,peralatan, sonar,
atau radar.
h) Bahan ferromagnetic yaitu sulit dijadikan magnet tetapi setelah
menjadi magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut
13
bahan magnetic keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi
magnet permanen.
i) Parameter-parameter magnetik
j) Permeabilitas dan susceptibilitas magnetic.
k) Pada perhitungan – perhitungan tentang magnet, terdapat
hubungan antara fluxi (B) dengan satuan Wb/m2 atau tesla
dengan kuat medan (H) dengan satuan A lilit/m sebagai berikut:
B = μ H… ........................................................................................ (2)
μ = μr. Μo
sehingga:
14
Xm adalah susceptibilitas magnetic. Magnetisasi (M) dari bahan dapat
diekspresikan sebagai momen dwikutub magnetic (pm) dengan satuan C.
m2/dt atau A/m2
dimana :
M= N. pm...............................................................................(7)
15
rendah yaitu permalloy yang mengandung nikel 40 hingga 50% dan
permalloy yang mengandung nikel 72 hingga 80% disebut permalloy
tinggi.
Alfiser adalah bahan yang tegas sehingga sangat mudah dijadikan
bubuk untuk dibuat bahan dielektrikmagnet. Harganya lebih murah
daripada permalloy karena komposisinya tidak tergantung Ni.
Ferrit adalah bahan semikonduktor yang mempunyai resistivitas
anatara 102 hingga 107 Ώcm.
16
Tabel 3. Beberapa Bahan Magnet Kertas
Hc A- Br (BH) maks
Nama Komposisi
lilit/m Wb/m2 J/m3
f) Magnetostriksi
Pada sebuah bahan ferromagnetic diamaganetisasi, umumnya secara
fisik terjadi perubahan dimensi. Hal atau gejala seperti ini disebut
magnetostriksi.
Terdapat 3 jenis magnetostriksi yaitu:
a. Magnetostriksi longitudinal adalah perubahan panjang searah
dengan magnetisasi. Perubahan ini dapat bertambah dan
berkurang.
b. Magnetostriksi transversal yaitu perubahan dimensi tegak lurus
dengan arah magnetisasi.
c. Magnetostriksi volume yaitu perubahan volume sebagai akibat
dari kedua efek atas.
17