Dalam sistem tenaga listrik, bahan listrik adalah elemen penting dalam penyaluran listrik
karena sangat mennetukan kualitas penyaluran listrik itu sendiri. Bahan-bahan penghantar
adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit. Semakin banyak
elektron bebas pada orbit-orbit electron maka bahan tersebut semakin bagus dalam
menyalurkan listrik. Bahan penghantar listrik berupa zat padat, cair, atau gas.
Bahan listrik :
1. Konduktor
2. Semikonduktor
3. Isolator
4. Super konduktor (masih dalam penelitian intensif para ahli)
5. Magnetis
6. Nuklir
7. khusus
bahan 1 sampai 3 secara integrative dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan secara optimal.
1. Konduktor
Konduktor memiliki sifat yang konduktif dan konduktor yang baik memiliki tahanan
jenis yang kecil. Logam bersifat konduktif, oleh karena itu logam merupakan
penghantar atau penyalur listrik yang baik.
Sifat-sifat penting bahan konduktor:
a. Daya hantar listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan dari
penghantar itu sendiri. Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1
mm2 pada temperatur 200oC dinamakan hambatan jenis. Hambatan jenis suatu
bahan dapat dihitung menggunakan rumus:
R= ρl/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)
ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b. Koefisien suhu tahanan
Suatu bahan akan mengalami perubahan volume bila terjadi perubahan
temperature.
c. Daya hantar panas
daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan tiap waktu.
Umumnya logam memiliki daya hantar panas yang tinggi.
d. Kekuatan tegangan tarik (sifat mekanis)
Sifat mekanis sangat penting karena arus akan menimbulkan daya elektro-motoris
termo sendiri jika terjadi perubahan temperature suhu.
a. Alumunium f. Platina
b. Tembaga g. Air raksa
c. Baja h. Bahan-bahan resistivitas tinggi
d. Wolfram i. Timah hitam
e. Molybdenum
a. Konduktivitas tinggi
b. Memenuhi sifat mekanis dan fisika yang dibutuhkan
c. Ekonomis
d. Komposisi kimia
e. Sifat tarik (kekuatan tarik dan regangan tarik)
f. Sifat bending
g. Diameter dan variasi yang diijinkan
h. Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dll.
Karakteristik konduktor
2. Semikonduktor
Semikonduktor atau biasa disebut bahan setengah penghantar listrik ini
bersifat sebagai sebagai isolator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran
arus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan
kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor. Semikonduktor adalah elemen
dasar dari komponen elektronika.
Tahun 1906, Pickard merancang diode detector dari kristal silicon yang
disebut dengan nama Cat’s Wishker, dimana alat yang dibuatnya ini terdiri atas suatu
kawat yang disambungkan dengan kristal silicon. Penemuannya komponen
berpengaruh besar dalam kehidupan manusia, diantaranya:
a. Dipergunakannya komponen pasif dalam menyusun suatu rangkaian elektronik
b. Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV warna,
pemancar FM
c. Pemggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin
industri, dengan ditemukannya;diode tengangan tinggi, diode daya tinggi
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti
atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena
tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu
kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga
memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil
yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang
baik.
Jenis-jenis Semikonduktor
1. Semikonduktor intrinsik
Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami penyisipan
oleh atom akseptor atau atom donor. Padda suhu tinggi electron pindah menuju
pita konduksi, dengan menciptakan hole pada pita valensi. Penghantar listrik pada
semikonduktor adalah elektron dan hole.
2. Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh
pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing.
Karakteristik bahan Semikonduktor
a. Diode
berfungsi sebagai penghantar listrik
b. Transistor
Mengatur tegangan dan arus yang mengalir melewatinya dan dapat berfungsi
sebagai saklar elektronik dan gerbnag elektronik.
c. IC (Integrated Circuit)
Mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik
Isolator:
1. Memiliki sifat dapat mengisolir arus listrik
2. Memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali
3. Susunan atomnya sedemikian rupa sehingga electronvalensinya sulit berpindah
ke pita konduksi, karena celah energinya besar sekali.
Jika terjadi perpindahan electron dari pita valensi ke pita konduksi, dengan
perkataan lain terjadi tegangan tembus (breakdown voltage)
1. Sifat kelistrikan
Bahan penyekat harus memiliki tahanan listrik yang besar supaya tidak terjadi
kebocoran arus listrik antara kedua penghantar.
2. Sifat mekanis isolator
Kekuatan struktur bahannya sangat dipertimbangkan untuk menghindari
kesalahan pemakaian.
3. Sifat termis isolator
Bahan isolator harus tahan panas agar tidak merusak bahan penyekat yang
digunakan.
4. Sifat kimia isolator
Panas yang tinggi, pengaruh kelembaban udara yang diterima oleh bahan tahanan
(resistor) dan bahan penyekat mengakibatkan perubahan susunan bahan kimia.
Oleh karena itu, bahan tahanan haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi,
koefisien temperature yang tinggi, dan memiliki daya elektro-motoris termo yang
kecil.
penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak tranformator
dan macam-macam hasil minyak bumi.
4. Superkonduktor
Superkonduktivitas adalah sebuah fenomena mekanika-kuantum yang berbeda dari
konduktivitas sempurna, ciri superkonduktivitas adalah dengan ketiadaan hambatan
listrik dan “dampin” dari medan magnetic interion (efek Meissner)
Superkonduktivitas ini terjadi secara konvensional dan tidak konvensional.
Secra konvensional superkonduktor disebabkan oleh gaya Tarik antara electron
konduksi tertentu yang meningkat dari pertukaran phonon yang menyebabkan elekton
konduksi memperlihatkan fase superfluid dari pasangan electron yang berhubungan.
Superkonduktivitas tidak konvesional memiliki ciri fisik yang berlawanan dengan
teori superkonduktor konvensional.
Tipe-tipe superkonduktor
a. Superkonduktor tipe I
Superkonduktor tipe I menolak medan magnet yang diberikan hingga mencapai
medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan berubah kembali ke
keadaan normal
b. Superkonduktor tipe II
Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan, Namun
perubahan sifat kemagnetan terjadi secara bertahap, pada suhu kritis akan kembali
kekeadaan semula, bedanya dengan tipe I adalah suhu kritis yang lebih tinggi.
5. Bahan Magnetis
Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu kutub utara/north dan kutub selatan/south.
a. Sifat-sifat magnetis
1. Sifat kutub
Jika dua buah magnet saling didekatkan, magnet pertama akan mengerjakn gaya
pada magnet kedua dan magnet kedua akan mengerjakan gaya kepada magnet
pertama. Gaya magnet seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan.
Jika kutub yang sama didekatkan maka akan saling tolak menolak, tetapi ketika
dua kutub yang berbeda didekatkan maka akan saling Tarik menarik.
2. Theory magnet
Teori tentang sifat magnet adalah terori Weiss yang mendasarkan pada sifat spin
electron. Weiss mengemukakan bahawa setiap electron yang ada pada atom
unsur selalu berputar pada sumbunya dan bersifat sebagai magnet elementer.
Arah perputaran (spin) elektronn yang satu dengan electron lainnya dapat saling
berlawanan. Semakin banyak suatu logam memiliki electron berspin sama,
semakin kuat sifat kemagnetan dari logam itu. Logam transisi tertentu terutama
besi dan campurannya, spin elektronnya dapat diarahkan menjadi spin searah.
Kelompok electron yang mempunyai spin searah disebut kelompok Weiss
6. Bahan Nuklir
Beberapa bahan yang ada dialam, seperti uranium, apabila direaksikan dengan neutron,
akan mengalami reaksi pembelahan dan menghasilkan energi yang dapat digunakan
untuk memanaskan air hingga menjadi uap. Selanjutnya uap tersebut dapat digunakan
untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. PLTN komersial pertama adalah
Reaktor Magnox, yang dibnagun bpada tahun 1950an di Inggris. Bahan nuklir sering
dipakai sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah pesawat yang
mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun sedemikian
sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi terkendali.
Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar
nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor
nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.