LISTRIK
KONDUKTOR,
SEMIKONDUKTOR,
SUPERKONDUKTOR,
ISOLATOR, NUKLIR
FISIKA ELEKTRO
Disusun oleh :
1.Hafeyza Arscya Muchtar (2010501093)
2.Afid Ma’ruf Muhammad (2010501094)
3.Adibtyo Rachmawan (2010501095)
Rombel 3
Teknik Elektro 2020
Latar Belakang
Di dalam sistem tanaga listrik bahan listrik merupakan salah satu elemen
yang harus dipenuhi karena bahan listrik itulah yang akan menentukan kualitas
penyaluran energi listrik itu sendiri. Ada beberapa bahan listrik yang sering
kita dengar atau yang sangat popular di kalangan orang orang yang menggeluti
dunia listrik , yaitu konduktor, semikonduktor, dan isolator. Satu lagi yang
dikenal dengan super konduktor.
Penghantar atau penyalur dalam bahan listrik adalah zat yang dapat
menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena
sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Yang termasuk bahan-bahan
penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit
terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan
tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-
orbit elektron, bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik.
Konduktor
Bahan Penghantar
Semi Koduktor
Bahan Setengah Penghantar
Isolator
Bahan Penyekat
Bahan Superkonduktor
Bahan Magnetis
Bahan Nuklir
01
Konduktor
(Bahan Penghntar)
Konduktor
(Bahan Penghntar)
Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat
melakukan arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas.
Karena itu konduktif, itu disebut konduktor. Bahan konduktor
merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai
daya hantar listrik yang besar dan tahanan listrik yang kecil. Dalam
teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah
tembaga dan alumunium .
Konduktor mempunyai sifat sifat penting
seperti:
Daya hantar listrik
Koefesien suhu tahanan
Daya hantar panas
Kekuatan tegangan tarik
Konduktor
(Bahan Penghntar)
Macam macam bahan konduktor
a). Alumunium
b). Tembaga
c). Baja
d). Wolfram Kriteria bahan konduktor
e). Molibdenum a). Komposisi kimia.
f). Platina b). Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile
g). Air raksa strength) dan regangan tarik (elongation).
h). ahan-bahan resistivitas tinggi c). Sifat bending
i). Timah hitam d). Diameter dan variasi yang diijinkan.
e). Kondisi permukaan kawat harus bebas
dari cacat, dan lain-lain.
Konduktor
(Bahan Penghntar)
Karakteristik Konduktor
a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari
konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor.
b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari
konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya.
Persyaratan Persyaratan Bahan Konduktor
a. Konduktifitasnya cukup baik.
b. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
c. Koefisien muai panjangnya kecil.
d. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
02
Semikonduktor
(Bahan Setengah Penghantar)
Semikonduktor
(Bahan Setengah Penghantar)
Jenis Jenis Semikonduktor
a). Semikonduktor Intrinsik
Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami penyisipan oleh atom
akseptor atau atom donor. Pada suhu tinggi elektron valensi dapat berpindah menuju pita
konduksi, dengan menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar listrik pada semikonduktor
adalah elektron dan hole.
b). Semikonduktor Ekstrinsik
Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau
penyuntikan (doping) oleh atom asing.
Semikonduktor
(Bahan Setengah Penghantar)
03
Isolator
(Bahan Penyekat)
Isolator
(Bahan Penyekat)
Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian
yang bertegangan. Untuk itu pemakaian bahan penyekat perlu
mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping itu juga perlu
mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. Sifat
kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik.
Penyekat membutuhkan
bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar
arus yang bocor sekecil
Isolator : mungkin.
1). mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik,
2). memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali.
3). susunan atomnya sedemikian rupa sehingga elektronvalensinya sulit
berpindah
ke pita konduksi, karena celah energinya (energy gap) besar sekali.
4). Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi, dengan
perkataan lain terjadi tegangan tembus (breakdown voltage).
Isolator
(Bahan Penyekat)
Sifat Kelistrikan isolator
Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik
ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua
penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik
ketanah.
Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut:
a). Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
b). Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
c). Gelas dan keramik
d). Plastic
e). Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya
f). Bahan yang dipadatkan.
04
Superkonduktor
Superkonduktor
Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam beberapa
material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik
dan "dampin" dari medan magnetik interior (efek Meissner).
Superkonduktivitas adalah sebuah fenomena mekanika-kuantum yang
berbeda dari konduktivitas sempurna. Superkonduktivitas terjadi di
berbagai macam material, termasuk unsur sederhana seperti timah dan
aluminum, beberapa logam alloy. Superkonduktivitas tidak terjadi dalam
logam mulia seperti emas dan perak, atau di banyak logam
ferromagnetik.
Sifat kelistrikan superkonduktor
Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta electron bebas. Ketika
medan listrik diberikan pada bahan, elektron akan mendapat percepatan.
Medan listrik akan menghamburkan elektron ke segala arah dan
menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan
listrik pada logam konduktor.
Superkonduktor
Superkonduktor
Sifat quantum superkonduktor
Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan
Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori
BCS. Fungsi gelombang BCS menyusun pasangan partikel dan. Ini adalah
bentuk lain dari pasangan partikel yang mungkin dengan Teori BCS.
Superkonduktor
Tipe tipe superkonduktor
a). Superkonduktor tipe I
Superkonduktor tipe I menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan
Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang
seringdisebut pasangan Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang
terowongan penarik yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan positif .
b). Superkonduktor tipe II
Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena
apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek
Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru
untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini.
05
Bahan Magnetis
Bahan Magnetis
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Bahan Magnetis
Sifat Sifat Magnetis
Semua magnet memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Magnet memiliki dua tempat
yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub
magnet, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan (South/S). Jika dua buah
magnet saling didekatkan, magnet pertama akan mengerjakan gaya pada magnet
kedua, dan magnet kedua mengerjakan gaya kepada magnet pertama. Gaya
magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan.
Bahan Magnetis
Theory magnet
Teori lain tentang sifat magnet adalah teori Weiss yang mendasarkan pada sifat
spin elektron. Weiss mengemukakan bahwa setiap elektron yang ada pada
atomunsur selalu berputar pada sumbunya dan bersifat sebagai magnet
elementer. Arah perputaran (spin) elektron yang satu dengan elektron lainnya
dapat saling berlawanan(oleh karena itu jika arah yang satu diberi harga positif
maka arah kebalikannya diberiharga negatif). Semakin banyak suatu logam
memiliki elektron berspin sama (berarahsama), semakin kuat sifat kemagnetan
dari logam itu.
06
Bahan Nuklir
Bahan Nuklir
Bahan Nuklir. Beberapa bahan yang ada di alam, seperti uranium, apabila direaksikan
dengan neutron, akan mengalami reaksi pembelahan dan menghasilkan energi yang dapat
digunakan untuk memanaskan air hingga menjadi uap. Selanjutnya uap tersebut dapat
digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
komersial yang pertama adalah Reaktor Magnox, yang dibangun pada tahun 1950-an di
Inggris. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah
pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun
sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi
terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar
nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir
digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
Apakah ada pertanyaan?
TERIMAKASI
H