DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Semikonduktor adalah sebuah material yang memiliki konduktivitas listrik yang terletak
diantara insulator (isolator) dan konduktor. Isolator memiliki sifat yang kurang baik dalam
menghantarkan arus listrik, sedangkan Konduktor memiliki sifat yang baik dalam
menghantarkan arus listrik. Dengan demikian, semikonduktor artinya komponen yang berada
di pertengahan atau sebagai penghantar listrik. Bahan semikonduktor terdiri dari 4 elektron
valensi. Jenis bahan semikondutor yang umum digunakan ialah karbon, germanium, dan
silikon. Berdasarkan jenis dopingnya, bahan semikonduktor terbagi menjadi dua tipe yaitu
tipe P dan tipe N. Suatu semikonduktor bersifat sebagai isolator listrik jika tidak diberi arus
listrik dengan cara dan nilai besaran arus listrik tertentu. Namun pada temperatur, arus listirk,
tata cara dan persyaratan kerja tertentu, semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal
sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu
semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu,
jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Semikonduktor
sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah
dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Semikonduktor
digunakan pada berbagai alat semikonduktor.
semikonduktor memilki bahan yang daya hantar listriknya antara konduktir dan isolator.
Tahanan jenis bahan semi konduktor antara sekitar 10-3 Ωm sampai dengans sekitar 10+3
Ωm. Atom-atom bahan semi konduktor membentuk krristal dengan struktur tetrahedral,
dengan ikatan kovalen. Bahan semi konduktor yang banyak dipakai dalam elektkronika
adalah silikon (Si) dan Germanium (Ge). Pada 0 0K SI mempunyai lebar pita terlarang
(energy gap) 0,785 eV, sedang untuk Ge 1,21 eV.
SIFAT-SIFAT SEMIKONDUKTOR
Sifat dari semikonduktor tidak terlepas dari isolator dan konduktor. Sifat dari kedua
kelistrikan ini tidak mudah berubah dari pengaruh suhu, cahaya, temperature hingga magnet.
Hal ini menjadikan semikonduktor memiliki sifat yang sangat sensitif. Semikonduktor
memiliki hambatan diantara 10-6 – 104 Ωm. Berikut ini merupakan sifat-sifat dari
semikonduktor diantaranya:
JENIS-JENIS SEMIKONDUKTOR
1. Semikonduktor tipe-n
Semikonduktor tipe-n dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor
pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni. Atom-atom pengotor
(dopan) ini mempunyai lima elektron valensi sehingga secara efektif memilikimuatan sebesar
+5q. Saat sebuah atom pentavalen menempati posisi atom silicon dalam kisi kristal, hanya
empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah
elektron yang tidak berpasangan (lihat Gambar 1). Dengan adanya energi thermal yang kecil
saja, sisa elektron ini akan menjadi electron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam
proses hantaran listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut
semikonduktor tipe-n karena menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral.
Karena atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
donor.
Gambar1 a) Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi lima
menggantikan posisi salah satu atom silikon b) Struktur pipa energi semikonduktor tipe-n
perhatikan letak tingkat energi atom donor.
2. Semikonduktor tipe-p
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p dapat
dibuat dengan menambahkan sejumlah kecif atom pengotor trivalen (aluminium, boron,
galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya silikon murni. Atom-atom
pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat
membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom silikon
dalam kisi kristal, terbentuk tigaikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif
dari atom silikon yang tidak berpasangan (lihat Gambar 2) yang disebut lubang (hole).
Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-p karena
menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor
menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor). Secara
skematik semikonduktor tipe-p digambarkan seperti terlihat pada Gambar2 berikut
KEGUNAAN SEMIKONDUKTOR
[1] Abdullah, Mikrajuddin (2017). Fisika Dasar II (PDF). Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
[2] Ali, Muhammad (2018). Aplikasi Elektronika Daya pasa Sistem Tenaga Listrik (PDF).
Yogyakarta: UNY Press. ISBN 978-602-5566-79-0.
[3] Gertshen, C., Kneser, H.O., dan Vogel, H. (1996). Fisika: Listrik Magnet dan Optik (PDF).
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. ISBN 979-459-693-0.
[4] Ponto, Hantje (2018). Dasar Teknik Listrik (PDF). Sleman: Deepublish. ISBN 978-623-
7022-93-0.
[5] Setiyo, Muji (2017). Listrik & Elektronika Dasar Otomotif (PDF). Magelang: Unimma
Press. ISBN 978-602-51079-0-0.