Anda di halaman 1dari 39

BAB I

TEORI SEMIKONDUKTOR
I.1.Pengertian Semikonduktor

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di


antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah
penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan
cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan
persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus
tahu spefikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak
berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium,
dan gallium arsenide.

Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-
ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron).

Bahan Pembuat Semikonduktor Berbentuk Wafer

Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun
pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor.Semikonduktor merupakan elemen dasar dari
komponen elektronika sepertidioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau
setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti
tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang
sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

Semikonduktor organik telah menjadi perhatian dalam dunia penelitian sejak 50 tahun yang
lalu. Bahan organik dengan kandungan karbon, hidrogen dan oksigen, telah menarik perhatian para
peniliti, karena ikatan antar molekul yang lemah dalam keadaan solid , dapat menjadikan bahan organik
sebagai bahan insulator dan semiconductor. Akhir-akhir ini diketahui juga bahwa bahan organik
semiconductor bersifat photoconductive dibawah sinar biasa. Penemuan ini menarik perhatian industri
untuk aplikasi dalam electrophotography dan tabung sinar dalam LCD (Liquid Crystal Display).
Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-
ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Untuk informasi bagaimana
semikonduktor digunakan sebagai alat elektronik, lihat alat semikonduktor.

Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada system periodik golongan IV A seperti
silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C).Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk Kristal
intan.Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan
efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.Semikonduktor gabungan
(kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2
dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan yang
stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangkan gabungan II dan
VI misalnya CdTe dan ZnS.

Tahanan secara khusus pada tembaga yang digunakan sebagai conductor listrikan adalah 10-6 _
cm yang merupakan tahanan paling rendah, meskipun tahanan pada Ni-Cr yang digunakan sebagai kabel
hambatan adalah 10-4 _cm, karena itulah material ini disebut dengan conductor karena keduanya dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik. Bila tahanannya lebih dari 10′° _cm maka kecil sekali arus yang
dapat dihantarkan olehnya sehingga material tersebut digunakan sebagai insulator.Diantara material
conductor dan insulator ada yang tidak tergolong conductor dan nonconductor, yang disebut dengan
semiconductor, diantaranya adalah germanium dan silicon digunakan dalam pembuatan diode dan
transistor.

Semiconductor dapat menjadi conductor atau nonconductor tergantung dari kondisinya


(hubungan antara tegangan , arus listrik, tempertur dan sebagainya). Element utama yang paling banyak
digunakan adalah silicon (Si) dan germanium (Ge), dan conductor yang tingkat kemurniannya tinggi
disebut dengan intrinsic semiconductor. Silicon dan germanium sebenarnya mempunyai empat elektron
yang berada di luar orbitnya. Yaitu struktur krinstal elektron, bentuknya menjadi atom yang memiliki
empat elektron dengan pasangan atomnya. Karena ikatan pasangannya, material ini menjadi insulator
listrik dan memiliki nilai listrik kecil, sehingga tidak dapat digunakan sendiri sebagai meterial
semiconductor. Oleh karena itu bahan ini digunakan sebagai bentuk semiconductor impurity dengan
menambahkan sedikit element atom lain pada intrinsic atom ini pada valence 4.

Tahanan jenis bahan semi konduktor antara sekitar 10-3 Wm sampai dengans sekitar 10+3 Wm.
Atom-atom bahan semi konduktor membentuk krristal dengan struktur tetrahedral, dengan ikatan
kovalen. Bahan semi konduktor yang banyak dipakai dalam elektkronika adalah silikon (Si) dan
Germanium (Ge). Pada 0 0K SI mempunyai lebar pita terlarang (energy gap) 0,785 eV, sedang untuk Ge
1,21 eV.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan
sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik
sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

Pengertian konduktor secara Umum

Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni.
Bahan – bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam
memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
Sebuah atom tembaga (Cu) memiliki inti 29 ion positif (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28
elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi
yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu
elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar.
Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi.
Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya ‘jauh’ dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya
dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.

ikatan atom tembaga

Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan energi yang besar
untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini. Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang
susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling
“semikonduktor” adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Galium
Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat
komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah
oksigen (O2).
Struktur dua dimensi kristal Silikon

DOPING
Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak
dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik
Tipe-N
Bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti
atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity
semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-
n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
Tipe-P
Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk
mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang
memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan
kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron.
Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.

DIODA

1. Teori Dasar

Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali
diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun
1904.

Pada dioda, plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan heater disisipkan di
dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh heater akan bergerak dari katoda menuju
plate.
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3 situasi sebagai berikut ini
yaitu :
 Dioda diberi tegangan nol
 Dioda diberi tegangan negative
 Dioda diberi tegangan positive

• Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik elektron dari
katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya mampu melompat sampai pada posisi
yang tidak begitu jauh dari katoda dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya
elektron melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron melalui
pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau plate.
• Dioda Diberi Tegangan Negative

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate akan menolak
elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron tersebut tidak akan dapat
menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang
mengalir.

• Dioda Diberi Tegangan Positive

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik
elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik
baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya
tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi tegangan
tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya
memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

2. Karakteristik Dioda
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah digunakan
untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik. Arus atau tegangan tersebut harus benar-
benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda merupakan piranti non-linier karena grafik arus terhadap tegangan bukan berupa garis lurus, hal
ini karena adanya potensial penghalang (Potential Barrier).
Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut maka arus dioda akan
kecil, ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang arus dioda akan naik secara cepat
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena
bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda,
diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-
Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda
tegangan (Voltage Multiplier).
Di bawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak
panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana
arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
Tegangan Kaki (Knee Voltage)
Adalah Tegangan pada saat arus mulai naik secara cepat pada saat dioda berada pada daerah maju,
tegangan ini sama dengan tegangan penghalang.
Apabila tegangan dioda lebih besar dari tegangan kaki maka dioda akan menghantar dengan
mudah dan sebaliknya bila tegangan dioda lebih kecil maka dioda tidak menghantar dengan baik
Hambatan Bulk
Di atas tegangan kaki, arus dioda akan membesar secara cepat, dengan kata lain
pertambahan yan kecil pada tegangan dioda akan menyebabkan perubahan yang besar pada arus dioda.
Setelah tegangan penghalang terlampaui, yang menghalangi arus adalah hambatan Ohmic daerah P dan
N, Jumlah hambatan tersebut dinamakan Hambatan Bulk

Dioda Ideal
Secara sederhana, dioda akan menghantar dengan baik pada arah maju dan kurang baik pada
arah balik, Secara ideal, dioda akan berperilaku seperti penghantar sempurna artinya dioda akan
memiliki hambatan nol pada saat diberi catu maju dan hambatan tak terhingga saat dicatu balik
Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
o Dioda germanium
o Dioda silikon
o Dioda selenium
o Dioda zener
o Dioda cahaya (LED)
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari
penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki
fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang
lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut
lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah
diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N
banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan
arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta
merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan
terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau
menggunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.

Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias
negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
Tentu jawabannya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun
sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan
lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Demikianlah sekelumit
bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil
saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta di atas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa
volt di atas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (depletion
layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah di atas 0.7 volt. Kira-kira
0.3 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium.

Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada
batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi
dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.

3. Zener

Phenomena tegangan breakdown dioda ini mengilhami pembuatan komponen elektronika


lainnya yang dinamakan zener. Sebenarnya tidak ada perbedaan struktur dasar dari zener, melainkan
mirip dengan dioda. Tetapi dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N,
ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi
breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di
datasheet ada zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya.

Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias maju maka zener biasanya berguna
pada bias negatif (reverse bias).
4. LED

LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama
dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga
melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika
mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai
adalah gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang
berbeda pula.

Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah, kuning dan hijau. LED
berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat
mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada
yang persegi empat, bulat dan lonjong.
LED terbuat dari berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya gallium
arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida (GaAsP).
Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya mengeluarkan cahaya dan warna
cahaya bergantung pada jenis dan kadar material pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus
dengan arus maju yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah
adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan tegangan terbaik
maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 volt, LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt.
LED mengkonsumsi arus sangat kecil, awet dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu
terdapat keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya serta tidak
memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja dibuat seperti itu).
Cara pengoperasian LED yaitu :

Selalu diperlukan perlawanan deretan R bagi LED guna membatasi kuat arus dan dalam arus bolak balik
harus ditambahkan dioda penyearah.

5. Aplikasi

Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyearah arus (rectifier) power suplai atau
konverter AC ke DC. Di pasar banyak ditemukan dioda seperti 1N4001, 1N4007 dan lain-lain. Masing-
masing tipe berbeda tergantung dari arus maksimum dan juga tegangan breakdown-nya. Zener banyak
digunakan untuk aplikasi regulator tegangan (voltage regulator). Zener yang ada dipasaran tentu saja
banyak jenisnya tergantung dari tegangan breakdown-nya. Di dalam datasheet biasanya spesifikasi ini
disebut Vz (zener voltage) lengkap dengan toleransinya, dan juga kemampuan dissipasi daya.

LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa memiliki arti yang
berbeda. Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan (array) bisa
menjadi display yang besar. Dikenal juga LED dalam bentuk 7 segment atau ada juga yang 14 segment.
Biasanya digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.
I.2 Persiapan bahan semikonduktor

Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan handal diperlukan
untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang diperlukan sangat tinggi karena adanya
ketidaksempurnaan, bahkan dalam proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari
material. Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena kesalahan dalam
struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu properti
semikonduktivitas dari material. Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat
semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan. Proses
produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat hingga
dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder kemudian diiris menjadi wafer.

Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur kristal untuk
membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah dikembangkan untuk memproduksi bahan
semikonduktor awal. Sebuah teknik untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal
menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan
kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat dicairkan.
Impuritas cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan
mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit
kesalahan.

Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction antara bahan-


bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang,
penting untuk menentukan kompatibilitas antar bahan.

I. 3 Bahan-bahan Semikonduktor

TRIVALENT:
logam-logam yang memiliki atom-atom dengan jumlah elektron terluar 3 buah seperti Boron (B),
Gallium (Ga), dan Indium (In)
TETRAVALENT:
logam-logam yang memiliki atom-atom dengan jumlah elektron terluar 4 buah seperti Silikon(Si)
dan Germanium (Ge)
PENTAVALENT:
logam-logam yang memiliki atom-atom dengan jumlah elektron terluar 5 buah seperti Fosfor(P),
Arsenikum(As), dan Antimon(Sb)
Atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak
28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan
energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi
yaitu elektron yangke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar ini disebut pita valensi dan
elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektrondan
jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja
elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.
Ikatan atom tembaga pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-
pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik,elektron-elektron
tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama. Phenomenaini yang dinamakan sebagai
arus listrik. Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan energi
yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.
Dapat diketahui semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektronvalensi
lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling "semikonduktor" adalah unsur yang atomnya
memiliki 4 elektron valensi. Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si),
Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs).

Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen
semikonduktor . Namun selain itu silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan
ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2), pasir,
kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon.
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan
intiatom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom Kristal
tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah
(0oK), struktur atom silicon divisualisasikan seperti pada gambar berikut:

Struktur padatan Cu dan Struktur Kristal Si


a. Struktur diamond Si
b. Ikatan Tertrahedron
c. Ikakatan tetrahedron 2 dimensi

Struktur dua dimensi kristal Silikon Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat
berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu
kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron
terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik .
Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar 1,1eV untuk
silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang (300K),sejumlah elektron mempunyai
energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita
konduksi menjadi elektron bebas. Besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari pita
valensi kepita konduksi ini disebut energi terlarang (energy gap).
Jika sebuah ikatan kovalenterputus, maka akan terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada
daerah dimana terjadikekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan daerah yang ditempati
electron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikankontribusi
adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dariikatan kovalen yang lain
mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru ditempat yang lain dan seolah-olah sebuah
muatan positif bergerak dari lubang yang lamake lubang baru.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat dituliskansebagai berikut
“Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibatadanya dua partikel masing-masing
bermuatan positif dan negative yang bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanyapengaruh
medan listrik”Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan sebagai:
konduktivitas (S cm-1). Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka
padasemikonduktor murni,
Besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk pasangan elektron dan hole pada semikonduktor
intrinsik ditentukan oleh jarak celah energi antara pita valensi dengan pita konduksi semakin jauh
jaraknya maka semakin besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk elektron – hole sebagai
pembawa muatan. Pada Si dibutuhkan energi Eg = 1,12 eV.

1.4 Jenis-jenis Semikonduktor

Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik.

1. Semikonduktor Intrinsik

Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami penyisipan oleh atom akseptor
atau atom donor. Pada suhu tinggi elektron valensi dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan
menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar listrik pada semikonduktor adalah elektron dan hole.

Gb. struktur pita untuk (a). bahan isolator (b). bahan semikonduktor
(c). bahan isolator

2. Semikonduktor Ekstrinsik

Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau penyuntikan


(doping) oleh atom asing.

Tujuan doping adalah meningkatkan konduktivitas semikonduktor, dan memperoleh semikonduktor


dengan hanya satu pembawa muatan (elektron atau hole) saja. Perbandingan doping :

Atom dopant : Atom murni = 1 : 106 s.d. 108

Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat pentingdalam
elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel periodik dan mempunyaielektron valensi
empat. Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengansetiap atom memakai
bersama sebuah elektron valensi dengan atomatomtetangganya. Gambar 6.1 memperlihatkan bentuk
ikatan kovalen dalam duadimensi. Pada temperatur mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit
terluar terikatdengan erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon bersifat sebagai
insulator.Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar 1,1 eV
untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang (300K), sejumlah
elektronmempunyai energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi daripita
valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas (gambar 6.2). Besarya energi yangdiperlukan untuk
melepaskan elektron dari pita valensi ke pita konduksi ini disebut energiterlarang
(energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadikekosongan atau lubang (hole). Pada
daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapatkelebihan muatan positif, dan daerah yang ditempati
elektron bebas mempunyai kelebihanmuatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi
adanya aliran listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain
mengisilubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain dan seolah-olah sebuah

muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke lubang baru.Keterangan : a) Struktur kristal silikon
memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalenyang terputus dan b) Diagram pita energi menunjukkan
tereksitasinya elektron ke pitakonduksi dan meninggalkan lubang di pita valensi.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus
drift
” dapat

dituliskan sebagai berikut : “ Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah ak


ibatadanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan
arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik”
Berikut merupakan perbandingan bahan semikonduktor silicon dengan Germanium :
b. Semikonduktor Ekstrinsik.

Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itumencoba memberikan
doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian dopingdimaksudkan untuk mendapatkan elektron
valensi bebas dalam jumlah lebih banyak danpermanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan
listrik. Kenyataanya demikian,mereka memang iseng sekali dan jenius.Kita dapat memasukkan pengotor
berupa atom-atom dari kolom tiga atau limadalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon
atau germanium murni (lihatgambar 6.3). Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa
digunakandiperlihatkan pada table berikut :
memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik
dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang
diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda
potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari diode adalah diode
sambungan PN. 2.5.2.

Transistor Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor
yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar
elektronik dan gerbang elektronik. 2.5.3.

IC (Integated Circuit) Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas
beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang. Masing

masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yang dapat
mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari beberapa buah IC dan
komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip
multifungsi ini kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.
Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaannya

Alasan utama bahan semikonduktor sangat berguna ialah bahwa perilaku semikonduktor
dapat dengan mudah dimanipulasi dengan penambahan doping. Konduktiitas semikonduktor dapat
dikendalikan oleh pengenalan medan listrik, dengan paparan cahaya, dan bahkan tekanan dan panas,
dengan demikian dapat membuat sensor yang baik.

I.5. Susunan Atom Semikonduktor


Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan
Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat
komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah
oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur
silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir di pantai.

Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi.
Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal
tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah
(0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.

struktur dua dimensi kristal Silikon

Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom
yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang
dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang
lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya
beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor
yang baik.

Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba memberikan
doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron
valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan
listrik. Kenyataannya demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.

TIPE-N

Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu
bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni
ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk
semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.

doping atom pentavalen

TIPE-P

Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor
tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalent yaitu unsur dengan
ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian
ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima
elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.
doping atom trivalent

RESISTANSI

Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor. Sama
seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di
dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil karena
terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.

DIODA PN

Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan–pakai lem barangkali ya :), maka akan
didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya memang
material tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah, melainkan dari satu bahan (monolithic)
dengan memberi doping (impurity material) yang berbeda.

sambungan p-n

Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar dari sisi N,
elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P.
forward bias

Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), dapat dipahami tidak ada elektron yang dapat
mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi.

Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian
penyearah (rectifier). Dioda, Zener, LED, Varactor dan Varistor adalah beberapa komponen
semikonduktor sambungan PN yang dibahas pada kolom khusus.

TRANSISTOR BIPOLAR

Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu


membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut emitor, base
dan kolektor. Base selalu berada di tengah, di antara emitor dan kolektor. Transistor ini disebut
transistor bipolar, karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di kutup
negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutup positif. bi = 2 dan polar = kutup. Adalah William
Schockley pada tahun 1951 yang pertama kali menemukan transistor bipolar.

Transistor NPN dan PNP

Akan dijelaskan kemudian, transistor adalah komponen yang bekerja sebagai sakelar (switch on/off) dan
juga sebagai penguat (amplifier). Transistor bipolar adalah inovasi yang menggantikan transistor tabung
(vacuum tube). Selain dimensi transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil
sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin. Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung masih
digunakan terutama pada aplikasi audio, untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, namun konsumsi
dayanya sangat besar. Sebab untuk dapat melepaskan elektron, teknik yang digunakan adalah
pemanasan filamen seperti pada lampu pijar.

BIAS DC

Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan penggabungan 2


buah dioda. Emitter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor junction lainnya. Seperti pada dioda,
arus hanya akan mengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu hanya jika tegangan pada material P lebih
positif daripada material N (forward bias). Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction
base-emitter diberi bias positif sedangkan base-collector mendapat bias negatif (reverse bias).
Arus elektron transistor NPN

Karena base-emitter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, elektron mengalir dari emitter
menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena
kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran
elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi karena lebar base yang sangat tipis,
hanya sebagian elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar akan
menembus lapisan base menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak
dapat menjadi sebuah transistor, karena persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis sehingga
dapat diterjang oleh elektron.

Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan terjadi aliran
elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan-pelan ‘keran’ base diberi bias maju (forward bias),
elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan.
Dengan kata lain, arus base mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari emitter menuju kolektor.
Ini yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus base yang kecil menghasilkan arus emitter-
collector yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan) menjadi salah kaprah, karena dengan penjelasan
di atas sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran
arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan menutup aliran arus
emitter-collector (switch on/off).

Pada transistor PNP, fenomena yang sama dapat dijelaskan dengan memberikan bias
seperti pada gambar berikut. Dalam hal ini yang disebut perpindahan arus adalah arus hole.
Arus hole transistor PNP

Untuk memudahkan pembahasan prinsip bias transistor lebih lanjut, berikut adalah terminologi
parameter transistor. Dalam hal ini arah arus adalah dari potensial yang lebih besar ke potensial yang
lebih kecil.

arus potensial

IC : arus kolektor

IB : arus base

IE : arus emitor

VC : tegangan kolektor

VB : tegangan base
VE : tegangan emitor

VCC : tegangan pada kolektor

VCE : tegangan jepit kolektor-emitor

VEE : tegangan pada emitor

VBE : tegangan jepit base-emitor

ICBO : arus base-kolektor

VCB : tegangan jepit kolektor-base

Perlu diingat, walaupun tidak perbedaan pada doping bahan pembuat emitor dan kolektor, namun pada
prakteknya emitor dan kolektor tidak dapat dibalik.

penampang transistor bipolar

Dari satu bahan silikon (monolithic), emitor dibuat terlebih dahulu, kemudian base dengan
doping yang berbeda dan terakhir adalah kolektor. Terkadang dibuat juga efek dioda pada terminal-
terminalnya sehingga arus hanya akan terjadi pada arah yang dikehendaki.

I.6 Struktur Fisis Bahan Semi konduktor


Silikon dan germanium adalah bahan yang biasanya dipakai sebagai bahan semi konduktor.
Kedua bahan tersebut terdapat dalam kolom ke empat dari sistem periodik unsur-unsur kimia. Pada
material ini, lapisan terluar elektron-elektron yang sering juga disebut lapisan valensi (menurut model
atom Bohr), terdiri dari empat elektron yang memungkinkan suatu hablur atau kristal murni untuk
membentuk ikatan-ikatan kovalen yang kuat.
Pada struktur atom silikon murni terdapat tiga lapisan yaitu lapisan dalam mempunyai dua
elektron, lapisan tengah mempunyai delapan elektron, dan lapisan luar mempunyai empat elektron.
Sedangkan pada struktur atom germanium murni, terdapat empat lapisan masing-masing mengandung
dua, delapan, delapan belas, dan empat elektron.
Ikatan kovalen yang terjadi adalah sangat kuat sekali, sehingga akan diperlukan energi yang
cukup besar untuk membebaskan sebuah elektron dari ikatannya. Dapat dikatakan bahwa pada
temperatur kamar, bahan semi konduktor murni mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, oleh
karena itu merupakan bahan isolator. Tahanan jenis bahan semi konduktor akan turun dengan naiknya
temperatur.
Untuk mempersiapkan bahan semi konduktor murni, misalnya digunakan sebagai transistor
atau penyearah (rectifier), perlu dilakukan rekayasa (engineering) sehingga energi dari elektron-
elektron pada lapisan valensi bertambah. Hal ini dapat dilakukan dengan suatu proses yang biasanya
disebut doping, dimana bahan semi konduktor dicampur dengan bahan lain.

I.7 Prinsip Dasar Semikonduktor

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor
dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang
bukan konduktor murni. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor
yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat
bergerak bebas.Tahun 1906 ,pickard merancang suatu diode detector dari Kristal slikon yang disebut
dengan nama Cat’s wishker, dimana alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat yang disambungkan
dengan Kristal silikon.
Alat inilah yang dikenal sebagai dioada semikonduktor yang pertama.dalam bidang industri
penemuan komponen semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia;
terutama dilihat mamfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri, diantaranya:
1. Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan,kapasitor,inductor,dan transformator sebagai
kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik.
2. Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV warna, pemancar FM.
3. Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin industry,dengan
ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi

Terdapat dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, semikonduktor
intrinsik biasanya hanya terdiri dari Ge atau Si saja, sedangkan semikonduktor ekstrinsik gabungan dari
dua jenis bahan atau lebih. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi
doping).Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya
dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian.
Ketidakmurnian ini disebut dopant

Pada umumnya, komponen dasar aktif elektronika terbuat dari bahan-bahan semikonduktor
misalnya dioda, transistor, dan IC (Integreted Circuit)

komponen elektronika berbahan dasar semikonduktor

Pada semikonduktor murni atau intrinsik, perpindahan muatan berarti terjadinya pengaliran
arus. Perpindahan muatan terjadi karena dua sebab yaitu : karena adanya perpindahan elektron bebas
dan karena adanya perpindahan hole (lubang), kedua-duanya bisa terjadi bersama-sama. Dalam
semikonduktor jenis ini banyaknya elektron bebas sama dengan banyaknya hole yang terjadi.
Atom semikonduktor murni pada suhu nol mutlak (-2730 C atau 0 Kelvin), bersifat sama dengan
isolator, tetapi apabila suhu menjadi naik, semikonduktor dapat mengalir arus, walaupun sangat kecil
sekali .

Terdapat dua jenis semikonduktor ekstrinsik, yaitu jenis p dan jenis n.Semikonduktor jenis p
adalah semikonduktor yang terdiri dari campuran atom-atom yang tidak memiliki elektron bebas dan
bersifat menerima elektron. Misalnya unsur Ge bercampur dengan gallium (Ga). Pada semikonduktor
jenis p , lubang (hole) bertindak sebagai muatan positif , oleh karena itu komponen ini sering disebut
sebagai pembawa muatan minoritas.Semikonduktor jenis n adalah semikonduktor intrinsik yang
bercampur dengan atom lain sehingga kenaikan jumlah elektron negatif yang bebas. Misalnya unsur Si
dengan arsen (Ar). Pada semikonduktor jenis n , lubang (hole) bertindak sebagai muatan negatif , oleh
karena itu komponen ini sering disebut pembawa muatan minoritas , sedangkan elektron sebagai
muatan positif disebut pembawa muatan mayoritas.
Penggabungan semikonduktor jenis p dan jenis n pada komponen elektronika diantaranya
adalah dioda, dan transistor

Dioda Transistor

Semi Konduktor Komponen

Dioda Biasa

Dioda terdiri dari positif tipe semi conductor yang dihubungkan ke negatif tipe semi conduktor.
dioda hanya dapat melewatkan arus satu arah saja.apabila tegangan yang dihubungkan sesuai dengan
tipenya maka arus dapat dilewatkan. apabila tidak maka arus tidak akan dilewatkan.

Dioda Zener

Dioda zener dihubungkan cara kebalikan dari dioda biasa. Dioda normal tidak bisa melewatkan
arus jika dihubungkan dengan cara ini, dan mungkin bisa rusak. dioda zener dapat dihubungkan terbalik
dan dapat melewati arus, jika voltase ke seberang dioda melebihi suatu nilai tertentu, maka tegangan
diuraikan. Setelah tegangan diuraikan, voltase diseberang dioda tidak akan berubah banyak, sekalipun
tegangan ditingkatkan. dioda zener dapat digunakan untuk menstabilkan voltase pada suatu sirkuit ( Vz
di dalam diagram) tidak melebihi suatu nilai tertentu. Diagram dikanan adalah curva dioda yang khas.
Selagi dioda normal beroperasi di bawah tegangan tertentu dan mungkin akan rusak jika tegangan
terlewati, dioda zener dimaksudkan untuk beroperasi pada voltase tertentu.

Varistor

Varistor adalah dua dioda zener yang dihubungkan antar punggung. ini bahwa mempunyai
maksud tegangan positif dan negatif di uraikan. satu dioda zener hanya dapat menguraikan tegangan
negatif. Varistors digunakan untuk tegangan AC. vasitor juga bermanfaat melindungi sirkuit terhadap
tegangan berlebih . Contoh di sebelah kanan menunjukkan suatu varistor menghubungkan tombol
untuk menghapuskan sparking. Ilustrasi di bawah menunjukan karakteristik double-breakdown kurva
varistor.

Laser Dioda
Cahaya alami adalah suatu campuran cahaya dengan panjang gelombang berbeda. Sedangkan
berkas cahaya laser terdiri dari cahaya pada panjang gelombang, dan tinggi yang sama semua (puncak
dan bawah di dalam gelombang semua bersamaan waktu).

Transistor

Suatu transistor berisi dua gabungan antara P(positif) dan N(anegative) dari semikonduktor, dan
tiga electroda ( kolektor, basic, dan emitor). Penggunaan umum suatu transistor adalah sebagai tombol,
juga digunakan sebagai penguat dan pembetulan. Ada dua jenis transistor yaitu NPN transistor, dan PNP
transistor. NPN Transistor adalah yang paling banyak digunakan saat ini.
Diagram di sebelah kanan menunjukkan lambang untuk kedua jenis transistor, konstruksi dan arah arus.

Photo Transistor

Cara kerja phototransistor sama dengan Trainsistor biasa. Perbedaanya transistor ini di aktifkan
Dengan cahaya. Dimesin biasa disebut photointeruptor Dan reflective photosensors.

Reflective photosensors

Reflective photosensors adalah sensor dengan cakupan pendek yang terdiri dari LED dan
phototransistor. Reflective photosensors bekerja dengan pemantul cahaya dari suatu obyek. Ada dua
jenis photosensor yang memantulkan cahaya. Jenis yang paling sederhana ada atau tidak ada suatu
obyek menutupi sensor.

ID Sensor

ID sensor adalah suatu aplikasi yang khusus dari reflective photosensor . Ada dua jenis ID sensor
yang digunakan sebagai bagian dari sistem proses kontrol di mesin fotocopy.

1. Jenis ID sensor dengan cara pemantulan langsung. disini LED memantulkan langsung ke
detector. Ini adalah salah satu dari jenis ID sensor.
2. Jenis ID sensor dengan cara pantulan lansung dan tetapi tidak terfokus pada detektor saja tetapi
juga di pantulkan ke difuse llight Penggunaan sensor jenis ini untuk meningkatkan ketelitian
pengukuran sensor dari pola kepadatan toner terutama sekali untuk kuning, cyan, dan warna
merah keungu-unguan pada toners.
Photointerrupter

Photointerrupter terdiri dari dari LED dan phototransistor yang dipisahkan oleh suatu slot. Sensor
mendeteksi ketika suatu benda masuk atau meninggalkan slot. cahaya dari LED mengaktifkan
phototransistor, dan arus mengalir dari phototransistor. jika suatu benda masuk ke slot tersebut, cahaya
dari LED terhalangi dan tidak bisa menerobos phototransistor membuat sensor aktif atau
sebaliknya.photointerrupter biasanya digunakan sebagai detektor posisi benda bergerakkan seperti
lensa v dan untuk mendeteksi jalannya kertas.

Termistor
Termistor adalah suatu alat yang mengalami perubahan nilai tahanan dengan temperatur.
Termistor dibuat dari suatu semipenghantar atau oksida metal sintered. Kebanyakan jenis mempunyai
suatu koefisien suhu negatif yang berkurang ketika terjadi peningkatan temperatur. Termistor
digunakan sebagian besar untuk mengukur temperatur pada pemanas agar stabil. Termistor berguna
untuk memutuskan hubungan ketika panas yang di inginkan tercapai, dan menyambungkan hubungan
pemanas pada saat nilai sudah dibawah yang diinginkan.

Microswitch
Microswitch berfungsi seperti saklar yang biasa kita pakai dirumah, hanya saja berbentuk kecil.
Apabila diaktifkan akan terdengan bunyi klick.

Reed Switch
Reed Switch adalah switch yang dioperasikan secara Magnetis, dengan kontak yang dilindungi
kapsul kedap Udara. Reed switch diaktifkan dengan mendekatkan magnet. Reed switch bebas dari dari
perawatan karena tidak Terpengaruh dengan cuaca.

Thermoswitch atau termal switch atau thermistor

Thermoswitches dibuat dari dua metal berlainan yang secara molekul mengikat bersama-sama.
atau disebut bi-metal . Dua metal memperluas dan mengontrak pada tingkat suhu berbeda dengan
perubahan pada temperatur. pada temperatur tertentu, kontak akan terbuka. Pada saat suhu lebih
rendah, temperatur, kontak akan menutup lagi.

Clutches
Torque limiter sering dipergunakan pada reverse roller Torque limiter berfungsi sebagai penahan
reverse roller Agar waktu mesin menarik kertas tidak terjadi penarikan Kertas yang doble. Gerakan
torque limiter berlawanan dengan feed roller yang Membuat severse roller menahan lembaran kertas
yang dibawah Tertahan dan tetap ada ditempatnya.truktur Torque limiter menggunakan Spring dan atau
magnet. Torque limiter yang menggunakan magnet tidak perlu diberi pelumas .

Motor DC

Motor electrik didasarkan pada 2 dasar1.Saat tegangan mengalir sepanjang kawat,maka suatu
medan magnet muncul diseliling kawat 2. Ketika dua medan magnet saling mendekat dengan
masing-masing lain, saling menarik atau saling menolak, inilah yang menyebabkan putaran

Dioda

Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang termasuk komponen aktif. Dibawah ini
merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah.

P N

Anoda Katoda

Sisi P disebut Anoda dan sisi N disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi
P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

Dalam pendekatan dioda ideal, dioda dianggap sebagai sebuah saklar tertutup jika diberi
bias forward dan sebagai saklar terbuka jika diberi bias reverse. Artinya secara ideal, dioda berlaku
seperti konduktor sempurna (tegangan nol) jika dibias forward dan seperti isolator sempurna (arus nol)
saat dibias reverse.

Untuk pendekatan kedua, dibutuhkan tegangan sebesar 0,7 V sebelum dioda silikon konduksi
dengan baik. Dioda dapat digambarkan sebagai suatu saklar yang diseri dengan tegangan penghambat
0,7 V. Apabila tegangan sumber lebih besar dari 0,7 V maka saklar akan tertutup. Sebaliknya apabila
tegangan sumber lebih kecil dari 0,7 V maka saklar akan terbuka.
Dalam pendekatan ketiga akan diperhitungkan hambatan bulk (RB). Rangkaian ekivalen
untuk pendekatan ketiga ini adalah sebuah saklar yang terhubung seri dengan tegangan 0,7 V dan
hambatan RB. Saat tegangan dioda lebih besar dari 0,7 V maka dioda akan menghantar dan tegangan
akan naik secara linier dengan kenaikan arus. Semakin besar arus, akan semakin besar tegangan dioda
karena tegangan ada yang jatuh menyeberangi hambatan bulk.

c.) Mikroprosesor

Mikroprosesor adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagai otak/pengolah


utama dalam sebuah sistem computer. Mikroprosesor merupakan hasil dari pertumbuhan
semikonduktor.

Pertama kali MIkroprosesor dikenalkan pada tahun 1971 oleh Intel Corp,
yaitu Mikroprosesor Intel 4004 yang mempunyai arsitektur 4 bit. Dengan penambahan beberapa
peripheral (memori, piranti I/O, dsb) Mikroprosesor 4004 di ubah menjadi komputer kecil oleh intel.

Kemudian mikroprosesor ini di kembangkan lagi menjadi 8080 (berasitektur 8bit), 8085,
dan kemudian 8086 (berasitektur 16bit). Dilain pihak perusahaan semikonduktor laen juga
memperkenalkan dan mengembangkan mikroprosesor antara lain Motorola dengan M6800, dan Zilog
dengan Z80nya.

Mikroprosesor Intel yang berasitektur 16 bit ini kebanyakan di akhiri oleh angka 86,
akan tetapi karena nomor tidak dapat digunakan untuk merek dagang mereka menggantinya dengan
nama pentium untuk merek dagang Mikroprosesor generasi kelima mereka. Arsitektur ini telah dua kali
diperluas untuk mengakomodasi ukuran word yang lebih besar.
Di tahun 1985, Intel mengumumkan rancangan generasi 386 32-bit yang menggantikan
rancangan generasi 286 16-bit. Arsitektur 32-bit ini dikenal dengan nama x86-32 atau IA-32 (singkatan
dari Intel Architecture, 32-bit). Kemudian pada tahun 2003, AMD memperkenalkan Athlon 64, yang
menerapkan secara lebih jauh pengembangan dari arsitektur ini menuju ke arsitektur 64-bit, dikenal
dengan beberapa istilah x86-64, AMD64 (AMD), EM64T atau IA-32e (Intel), dan x64 (Microsoft).

Untuk melihat sejarah perkembangan komponen elektronik bisa dilihat dibawah ini:

P 1904: Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir John
Ambrose Fleming (1849-1945)

P 1906: ditemukan trioda hasil pengembangan dioda tabung oleh seorang ilmuwan Amerika yang
bernama Dr. Lee De Forest. Yang kemudian terciptalah tetroda dan pentode. Akan tetapi penggunaan
dari tabung hampa tersebut tergeser pada tahun 1960 setelah ditemukannya komponen
semikonduktor.

P 1947: Transistor diciptakan di labolatorium Bell.

P 1965: Gordon Moore dari Fairchild semiconductor dalam sebuah artikel untuk majalan elektronik
mengatakan bahwa chip semikonduktor berkembang dua kali lipat setiap dua tahun selama lebih dari
tiga dekade.

P 1968: Moore, Robert Noyce dan Andy Grove menemukan Intel Corp. untuk menjalankan bisnis
“INTegrated ELectronics.”

P 1969: Intel mengumumkan produk pertamanya, RAM statis 1101, metal oxide semiconductor (MOS)
pertama di dunia. Ia memberikan sinyal pada berakhirnya era memori magnetis.

P 1971: Intel meluncurkan mikroprosesor pertama di dunia, 4-bit 4004, yang didesain oleh Federico
Faggin.

P 1972: Intel mengumumkan prosesor 8-bit 8008. Bill Gates muda dan Paul Allen coba mengembangkan
bahasa pemograman untuk chip tersebut, namun saat itu masih kurang kuat.

P 1974: Intel memperkenalkan prosesor 8-bit 8080, dengan 4.500 transistor yang memiliki kinerja 10 kali
pendahulunya.

d.) Thermistor
Sebuah thermistor dibuat dari bahan semikonduktor. Komponen ini dapat dibuat dalam
bentuk piringan, batangan, atau butiran. Thermistor butiran dapat memiliki ukuran diameter yang hanya
beberapa milimeter. Pada beberapa thermistor butiran, butir semikonduktor dibungkus oleh sebuah
kapsu kaca.

Karena ukuran kaca yang sangat kecil, thermistor butiran dapat memberikan reaksi yang sangat cepat
terhadap prubahan suhu. Thermistor memiliki dua buah kaki terminal. Sebagian besar thermistor
memiliki tahanan yang nilainya akan semakin mengecil dengan bertambahnya suhu. Thermistor jenis ini
disebut sebagai thermistor koefsien suhu negatif (negative temperature coefficient) atau
thermistor ntc. Thermistor-thermistordengan koefesien suhu yang positif (positive temperature
cofficient) (ptc) juga tersedia di pasaran, namun lebih jarang digunakan.

Thermistor digunakan di dalam rangkaian-rangkaian pengukur suhu atau yang memberikan tanggapan-
tanggapan tertentu terhadap perubahan suhu. Kompnen ini juga dapat digunakan dalam yang akan
mengalami gangguan-gangguan, atau bahkan kerusakan, akibat perubahan suhu. Thermistor secara
otomatis akan bekerja untuk menetralkan efek perubahan suhu.

e.) Sel surya

Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika
diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan proses pemutusan
ikatan elektron pada atom-atom yang tersusun dalam kristal semikonduktor ketika diberikan sejumlah
energi (hf).

Salah satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan sebagai sel surya adalah kristal silikon.
Ketika suatu kristal silikon di-doping dengan unsur golongan kelima, misalnya arsen, maka atom-atom
arsen itu akan menempati ruang diantara atom-atom silikon yang mengakibatkan munculnya elektron
bebas pada material campuran tersebut. Elektron bebas tersebut berasal dari kelebihan elektron yang
dimiliki oleh arsen terhadap lingkungan sekitarnya, dalam hal ini adalah silikon.
Semikonduktor jenis ini kemudian diberi nama semikonduktor tipe-n. Hal yang sebaliknya
terjadi jika kristal silikon di-doping oleh unsur golongan ketiga, misalnya boron, maka kurangnya
elektron valensi boron dibandingkan dengan silikon mengakibatkan munculnya hole yang bermuatan
positif pada semikonduktor tersebut. Semikonduktor ini dinamakan semikonduktor tipe-p. Adanya
tambahan pembawa muatan tersebut mengakibatkan semikonduktor ini akan lebih banyak
menghasilkan pembawa muatan ketika diberikan sejumlah energi tertentu, baik pada semikonduktor
tipe-n maupun tipe-p.

Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan maka akan terjadi difusi hole dari tipe-p
menuju tipe-n dan difusi elektron dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut akan meninggalkan daerah
yang lebih positif pada batas tipe-n dan daerah lebih negatif pada batas tipe-p. Batas tempat terjadinya
perbedaan muatan pada sambungan p-n disebut dengan daerah deplesi. Adanya perbedaan muatan
pada daerah deplesi akan mengakibatkan munculnya medan listrik yang mampu menghentikan laju
difusi selanjutnya. Medan listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus drift. Namun arus ini
terimbangi oleh arus difusi sehingga secara keseluruhan tidak ada arus listrik yang mengalir pada
semikonduktor sambungan p-n tersebut.

Lantas, bagaimana elektron-elektron yang terlepas dari atom-atom kristal semikonduktor


dapat mengalir sehingga menimbulkan energi listrik? Sebagaimana yang kita ketahui bersama, elektron
adalah partikel bermuatan yang mampu dipengaruhi oleh medan listrik. Kehadiran medan listrik pada
elektron dapat mengakibatkan elektron bergerak. Hal inilah yang dilakukan pada sel surya sambungan p-
n, yaitu dengan menghasilkan medan listrik pada sambungan p-n agar elektron dapat mengalir akibat
kehadiran medan listrik tersebut. Ketika semikonduktor sambungan p-n disinari maka akan terjadi
pelepasan elektron dan hole pada semikonduktor tersebut. Lepasnya pambawa muatan tersebut
mengakibatkan penambahan kuat medan listrik di daerah deplesi. Adanya kelebihan muatan ini akan
mengakibatkan muatan ini bergerak karena adanya medan listrik pada daerah deplesi. Pada keadaan ini,
arus drift lebih besar daripada arus difusi sehingga secara keseluruhan dihasilkan arus berupa arus drift,
yaitu arus yang dihasilkan karena kemunculan medan listrik. Arus inilah yang kemudian dimanfaatkan
oleh sel surya sambungan p-n sebagai arus listrik.

f.) I C (integrated circuit)

Semikonduktor itu sendiri terdiri dari 2 komponen yaitu sebagai berikut :

a. Komponen aktif
Komponen aktif ialah merupakan penggerak dari semua rangkaian, komponen aktif bekerja
sangat memerlukan arus.
Adapun contoh dari komponen aktif ini adalah :
1. Transistor
2. FET (Field Effect Transistor)
3. UJT (Uni Junction Transistor)
4. IC (Integrated Circuit) dll
Komponen-komponen di atas bekerja tergantung pada arus yang masuk, tergantung pada jenis
komponen dan kekuatan dari komponen.

b. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen yang bekerjanya tidak memerlukan arus. Komponen
pasif bahkan dapat memperkecil arus yang masuk, adapun contoh dari komponen ini adalah :
1. Resistor
2. Potensiometer
3. Trafo Input (In)
4. Trafo Output (Out)
5. Kondensor / Kapasitor
6. Trafo Senvor Spoel
7. Timer, dll
Komponen-komponen ini sangat besar pengaruhnya pada komponen elektronika.

1.8 Penerapan Semikonduktor dalam Kehidupan Sehari-Hari

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, semikonduktor adalah logam yang terbuat
dari unsur kimia dan memiliki konduktivitas listrik rendah yang bergantung pada suhu. Walaupun
memiliki konduktivitas listrik yang rendah, namun semikonduktor ini merupakan jenis penghantar listrik
dan penghantar kalor yang baik. Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan
semikonduktor ekstrinsik. Contohnya diantaranya Silikon, Germanium, dan unsur-unsur yang berada
pada golongan IV A.
Teknik pengukuran energi celah dalam semikonduktor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
teknik penyerapan langsung dan teknik penyerapan tak langsung.

1. Teknik Penyerapan Langsung: Pada teknik ini, semikonduktor dijatuhi foton monokromatik
dengan energy mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar sedemikian rupa sehingga terjadi
penyerapan foton oleh semikonduktor dan menghasilkan partikel berupa foton.
2. Teknik Penyerapan Tak Langsung: Pada teknik ini, prinsipnya sama dengan teknik penyerapan
langsung, namun menghasilkan 3 partikel, yaitu elektron konduksi, hole, dan fonon.

Dalam semikonduktor akan dihasilkan salah satu partikel yang bernama hole. Hole ini dianggap
sebagai partikel yang bermuatan positif dengan alasan:

 Jumlah energi vektor gelombang elektron dalam pita valensi yang terisi penuh elektron adalah
nol.
 Energi hole di pita valensi sama besar dan berlawanan tanda dengan energi elektron di pita
konduksi.
 Kecepatan grup hole sama dengan kecepatan grup elektron.
 Massa efektif hole sama besar dan berlawanan tanda dengan massa efektif elektron.
 Persamaan gerak untuk hole berlawanan tanda dengan persamaan gerak elektron.
Struktur dua dimensi kristal Silikon Ikatan kovalen menyebabkan elektrontidak dapat
berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian,bahan semikonduktor
bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindahuntuk menghantarkan listrik. Pada suhu
kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepaskarena energi panas, sehingga memungkinkan elektron
terlepas dari ikatannya. Namunhanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika
quantum pada masa itu mencobamemberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen,
yangdiharapkan akan dapat mengahantarkan listrik. Kenyataanya demikian, mereka memang isengsekali
dan jenius.Tipe-N Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenicyang pentavalen
yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengandoping, Silikon yang tidak lagi
murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihanelektron.

Berikut contoh benda yang terbuat dari semikonduktor :

1. Transistor

Transistor digunakan sebagai alat penguat, pemotong,stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan fungsi-
fungsi lainnya.

2. Dioda
Dioda berfungsi sebagai alat yang yang mengijinkan arus listrik mengalir ke satu arah saja dan
menghalangi aliran kea rah yang berlawanan..

3. Sel Surya

Sel surya merupakan alat semikonduktoryang terdiri dari sebuah wilayah besar diode p-m
junction sehingga bisa mengkonversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik.
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alatsemikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-
besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnyacahaya matahari mampu
menciptakanenergi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut

efek photovoltaic

. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics. Sel surya memiliki banyak
aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenagalistrik darigridtidak tersedia, seperti di
wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk
modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan
denganinverter ke gridlistrik dalam sebuah pengaturannet metering.
4. Mikroprosesor

Mikroprosesor terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya ai atas sebuah sirkuit yang terintegrasi
dalam semikonduktor.
1.9 Karakteristik Bahan Semikonduktor
Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada system periodik golongan IV A seperti
silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C).Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk Kristal
intan.Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan
efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.
Semikonduktor gabungan (komponen) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur
periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5
dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya
GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.

2.1 KESIMPULAN

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di


antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah
penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik dengan
cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan
persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus
tahu spefikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak
berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium,
dan gallium arsenide.

Terdapat dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, semikonduktor
intrinsik biasanya hanya terdiri dari Ge atau Si saja, sedangkan semikonduktor ekstrinsik gabungan dari
dua jenis bahan atau lebih. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi
doping).Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya
dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian.
Ketidakmurnian ini disebut dopant

Anda mungkin juga menyukai