Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Anggi Pratama Yudha

NIM : 203010901002

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SEMIKONDUKTOR

A. Pengertian dan Prinsip Semikonduktor serta Material Penyusunnya


Bahan Semikonduktor (Semiconductor) adalah bahan penghantar listrik yang
tidak sebaik Konduktor (conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator
(Isolator) yang sama sekali tidak menghantarkan arus listrik. Pada dasarnya,
kemampuan menghantar listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan
Insulator. Akan tetapi, Semikonduktor berbeda dengan Resistor, karena
Semikonduktor dapat dapat menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai Konduktor
jika diberikan arus listrik tertentu, suhu tertentu dan juga tata cara atau persyaratan
tertentu (M.T, 2019). Karenanya namanya semikonduktor.

Sementara semikonduktor bukan merupakan penemuan dan tidak ada yang


menciptakan semikonduktor, ada banyak penemuan yang merupakan perangkat
semikonduktor. Penemuan bahan semikonduktor memungkinkan untuk kemajuan
luar biasa dan penting di bidang elektronik. Diperlukan semikonduktor untuk
miniaturisasi komputer dan komponen komputer dan diperlukan semikonduktor
juga untuk pembuatan komponen elektronik seperti dioda, transistor, dan banyak sel
fotovoltaik.

Bahan semikonduktor meliputi unsur silikon dan germanium, dan senyawa gallium
arsenide, timbal sulfida, atau indium phosphide. Ada banyak semikonduktor lain,
bahkan plastik tertentu dapat dibuat semikonduktor, memungkinkan untuk dioda
pemancar cahaya plastik (LED) yang fleksibel, dan dapat dibentuk untuk setiap
bentuk yang diinginkan (greelane.com, 2020).

Banyak bahan-bahan dasar yang dapat digolongkan sebagai bahan Semikonduktor,


tetapi yang paling sering digunakan untuk bahan dasar komponen elektronika hanya
beberapa jenis saja, bahan-bahan Semikonduktor tersebut diantaranya adalah
Silicon, Selenium, Germanium dan Metal Oxides. Untuk memproses bahan-bahan
Semikonduktor tersebut menjadi komponen elektronika, perlu dilakukan proses
“Doping” yaitu proses untuk menambahkan ketidakmurnian (Impurity) pada
Semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga dapat merubah sifat
atau karakteristik kelistrikannya. Beberapa bahan yang digunakan untuk
menambahkan ketidakmurnian semikonduktor antara lain adalah Arsenic, Indium
dan Antimony. Bahan-bahan tersebut sering disebut dengan “Dopant”, sedangkan
Semikonduktor yang telah melalui proses “Doping” disebut dengan Semikonduktor
Ekstrinsik.

Semikonduktor yang telah dilalui proses Doping yaitu Semikonduktor yang Impurity
(ketidakmurnian) atau Semikonduktor Ekstrinsik yang siap menjadi Komponen
Elektronika dapat dibedakan menjadi 2 Jenis yaitu :
1. N-type Semikonduktor
Dikatakan N-type karena Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya (Charge
Carrier) adalah terdiri dari Elektron. Elektron adalah bermuatan Negatif sehingga
disebut dengan Tipe Negatif atau N-type.
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan
menambahkan Arsenic atau Antimony akan menjadikan Semikonduktor tersebut
sebagai N-type Semikonduktor.
Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge Carrier dalam N-type
Semikonduktor yakni Elektron sebagai Majority Carrier dan Hole sebagai Minority
Carrier.
2. P-type Semikonduktor
Dikatakan P-type karena Semikonduktor jenis ini kekurangan Elektron atau
disebut dengan “Hole”. Ketika pembawa muatannya adalah Hole maka
Semikonduktor tersebut merupakan Semikonduktor bermuatan Positif.
Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan
menambahkan Indium akan menjadikan Semikondukter tersebut sebagai P-type
Semikonduktor.
2 (dua) pembawa muatan yang terdapat dalam P-type Semikonduktor adalah
Hole sebagai Majority Carrier dan Elektron sebagai Minority Carrier).
Komponen-komponen Elektronika Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari
Semikonduktor diantaranya adalah :

 Integrated Circuit
 Transistor
 Dioda
Komponen-komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor merupakan
komponen Elektronika yang sangat sensitif dengan ESD (Electro Static Discharge).
Oleh karena itu, perlu penanganan khusus dalam produksi terhadap Komponen-
komponen tersebut.

B. Sejarah Penemuan Semikonduktor


Menurut G. Busch istilah “semikonduktor” digunakan pertama kali oleh
Alessandro Volta pada tahun 1782. Pengamatan pertama yang didokumentasikan
dari efek semikonduktor adalah dari Michael Faraday (1833) yang memperlihatkan
bahwa resistansi perak sulfida menurun dengan suhu, yang berbeda dari
ketergantungan yang di amati pada logam. Analisis kuantitatif ekstensif dari
ketergantungan suhu konduktivitas listrik Ag2S dan Cu2S diterbitkan pada tahun
1851 oleh Johann Hittorf. Selama beberapa tahun yang akan datang sejarah
semikonduktor terfokus pada dua sifat penting, yaitu, rektifikasi sambungan logam-
semikonduktor (rectification of metal-semiconductor junction) dan sensitivitas
semikonduktor.
 Rektifikasi
Pada tahun 1874 Karl Ferdinand Braun mengamati konduksi dan
rektifikasi dalam sulfida logam yang diperiksa dengan titik logam. Meskipun
penemuan Braun tidak segera dihargai, namun kemudian memainkan peran
penting dalam pengembangan radio dan deteksi radiasi gellombang mikro
dalam sistem radar dalam Peran Dunia II (Pada 1909 Braun berbagi hadiah
nobel dalam bidang fisika dengan Marconi). Pada tahun 1874 rektifikasi
diamati oleh Arthur Schuster di sirkuit yang terbuat dari kabel tembaga diikat
dengan sekrup. Schuster memperhatikan efeknya muncul hanya setelah
sirkuit tidak digunakan untuk beberapa waktu. Begitu dia membersihkan
ujung kabel (yang dihilangkan oksida tembaga) rektifikasinya hilang. Dengan
cara ini ia menemukan oksida tembaga sebagai semikonduktor baru. Pada
tahun 1929 Walter Schottky secara eksperimental mengkonfirmasi adanya
penghalang dalam semikonduktor logam persimpangan.
 Fotokonduktifitas dan fotovoltaik
Pada tahun 1839 Alexander Edmund Becquerel menemukan efek
fotovoltaik di persimpangan (junction) antara semikonduktor dan elektrolit.
Fotokonduktifitas dalam padatan ditemukan oleh Willoughby Smith pada
tahun 1873. Smith bereksperimen dengan resistor selenium dan mengamati
bahwa cahaya menyebabkan penurunan dramatis dari resistansi. Adam dan
Day adalah orang pertama yang menemukan efek fotovoltaik dalam bahan
padat (1876) Mereka memperhatikan bahwa kehadiran cahaya dapat
mengubah arah arus yang mengalir melalui selenium yang terhubung ke
baterai. Sel surya pertama yang bekerja dibangun oleh Charles Fritts pada
tahun 1883. Ini terdiri dari pelat logam dan lapisan tipis selenium ditutupi
dengan lapisan yang sangat tipis dari emas. Efisiensi sel ini di bawah 1%.

C. Semikonduktor Dalam Teknologi Modern


Semikonduktor dapat dikatakan menjadi bahan dasar bagi perangkat
teknologi modern. Sadar atau tidak, perangkat elektronis yang Anda pakai seperti
Komputer atau Smartphone yang anda pakai sekarang tersusun dari komponen yang
terbuat dari Semikonduktor. Komponen tersebut diantaranya adalah :
 Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jenis diode
antara lain Dioda Rectifier, Dioda zener, Dioda schottky, dan LED (Light
emitting diode).
 Transistor
Komponen ini ditemukan pertama kali tahun 1947 oleh Bell Laboratory.
Berterima kasihlah kepada tiga orang ilmuwan hebat yaitu William Shockley,
John Bardeen and Walter Brattain. Transistor menggantikan tabung vakum
yang memiliki ukuran yang besar dan rugi daya yang besar. Sehingga kita bisa
memegang smartphone dengan satu tangan saja. Transistor dapat berfungsi
sebagai saklar maupun sebagai penguat. Transistor dikelompokkan menjadi
dua yaitu BJT (bipolar junction transistor) dan FET (Field effect Transistor).
Transistor BJT terdiri dari transistor PNP dan Transistor NPN. Transistor FET
terdiri dari UJT, IGBT dan MOSFET.

 Integrated Circuit (IC)


IC disebut juga sirkuit terpadu, adalah komponen yang didalamnya terdapat
komponen dasar yang lebih kecil seperti Transistor dan Dioda. Komponen
tersebut saling dirangkai membentuk sebuah sirkuit terpadu lalu dikemas
dalam bentuk chip, sehingga kemasannya lebih kecil dan kompak. Jenis IC
beragam diantara lain IC Op-Amp(operational amplifier), IC driver, IC logika, IC
komparator dll.

 Processor
Mirip seperti IC, namun dengan skala yang jauh lebih besar. Jika IC biasa hanya
terdiri dari puluhan hingga ratusan transistor, maka prosesor bisa jutaan
hingga miliaran transistor di dalamnya. Prosesor memanfaatkan transistor
berukuran nano yang dirangkai menggunakan teknologi tinggi. Sebagai
contoh, Prosesor Intel Core i9 memiliki 7 Miliar transistor di dalamnya
(andalanelektro.id, 2020).

DAFTAR PUSTAKA

andalanelektro.id. (2020, Desember 1). Mengenal Bahan Semikonduktor, Pengertian,


Penerapan dan Jenisnya. Retrieved from andalanelektro.id.
greelane.com. (2020, January 5). Evolusi dan Fungsi Semikonduktor. Retrieved from
greelane: https://www.greelane.com/id/sastra/sejarah--budaya/what-is-a-
semiconductor-1991409/
Łukasiak, L., & Jakubowski., A. (2010). History of Semiconductors. JOURNAL OF
TELECOMMUNICATIONS AND INFORMATION TECHNOLOGY, 3.
M.T, A. T. (2019, October 2). Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor (Semiconductor).
Retrieved from Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya:
https://lecturer.ppns.ac.id/anggaratnugraha/2019/10/02/prinsip-dasar-dan-
pengertian-semikonduktor-semiconductor/

Anda mungkin juga menyukai