1.Deskripsi Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal,
yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Lanjutan.......(1)
Basis berfungsi untuk mengatur jalannya
arus elektron dari emitor ke kolektor sehingga
mempengaruhi kerja dan fungsi dari transistor
tersebut.
Kaki emitor berfungsi sebagai
gudangnya elektron atau tempat berkumpulnya
elektron sebelum dialirkan ke kolektor dan
basis.
Kolektor berfungsi sebagai tempat
pengumpulan elektron yang telah diatur oleh
basis sehingga resistor akan hangat, karena
hal tersebut terjadi akibat elektron yang
terkumpul di kolektron terlalu besar sehingga
sebagian terkonversi keluar sebagai panas.
Lanjutan.......(2)
Jenis Transistor terbagi menjadi 2,
yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor
N-P-N.
Tipe dasar modern terbagi menjadi 2,
yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di
singkat BJT dan Field Effect Transistor atau
FET.
BJT dapat bekerja bedasarkan arus
inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan
tegangan inputnya.
Lanjutan.......(3)
1.Deskripsi Dioda
Dioda adalah Komponen Elektronika
Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya.
Dioda pada umumnya mempunyai 2
Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan
Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang
berdasarkan teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus
dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus
ke arah sebaliknya.
Lanjutan.......(1)
Dioda termionik adalah sebuah peranti
katup termionik yang merupakan susunan
elektrode-elektrode di ruang hampa dalam
sampul gelas. Dioda termionik pertama
bentuknya sangat mirip dengan bola lampu
pijar.
Dalam diode katup termionik, arus
listrik yang melalui filamen pemanas secara
tidak langsung memanaskan katode.
Lanjutan.......(2)
Sebagian besar diode saat ini
berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n
semikonduktor. Pada diode p-n, arus mengalir
dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n
(katode), tetapi tidak mengalir dalam arah
sebaliknya.
Tipe lain dari diode semikonduktor
adalah diode Schottky yang dibentuk dari
pertemuan antara logam dan semikonduktor
sebagai ganti pertemuan p-n konvensional.
Lanjutan.......(3)
Adapun jenis dioda adalah sebagai berikut :
a). Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya)
Dioda LED merupakan gabungan unsur yaitu
optik dan elektronik yang disebut juga sebagai
Opteolotronic.
Dengan masing-masing elektrodanya berupa
anoda (+) dan katroda (-), dioda jenis ini
dikategorikan berdasarkan arah bias dan diameter
cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.
Lanjutan.......(4)
b). Diode Photo (Dioda Cahaya)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang
peka terhadap cahaya, yang bekerja pada pada
daerah-daerah reverse tertentu
Sehingga arus cahaya tertentu saja
yang dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat
dengan menggunakan bahan dasar silikon dan
geranium.
Lanjutan.......(5)
c). Diode Varactor (Dioda Kapasitas)
Dioda jenis memiliki kapasitas yang
dapat berubah-ubah sesuai dengan besar
kecilnya tegangan yang diberikan kepada dioda
ini.
contohnya jika tegangan yang diberikan
besar, maka kapasitasnya akan
menurun,berbanding terbalik jika diberikan
tegangan yang rendah akan semakin besar
kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara
reverse.
Lanjutan.......(5)
d.) Diode Rectifier (Dioda Penyearah)
Dioda jenis ini merupakan dioda
penyearah arus atau tegangan yang diberikan,
contohnya seperti arus berlawanan (AC)
disearahkan sehingga menghasilkan arus
searah (DC)
Dioda jenis ini memiliki karakteristik
yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas
tegangan yang dimiliki.
Lanjutan.......(6)
e). Diode Zener
Dioda jenis ini merupakan dioda yang
memiliki kegunaan sebagai penyelaras tegangan
baik yang diterima maupun yang dikeluarkan,
sesuai dengan kapasitas dari dioda tersebut.
contohnya jika dioda tersebut memiliki
kapasitas 5,1 V, maka jika tegangan yang
diterima lebih besar dari kapasitasnya, maka
tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1 tetapi
jika tegangan yang diterima lebih kecil dari
kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini tetap
mengeluarkan tegangan sesuai dengan
inputnya.
2.Cara Kerja Dioda
Dioda adalah gabungan bahan
semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah
kekurangan satu elektron sehingga membentuk
Hole.
Hole dalam hal ini berfungsi sebagai
pembawa muatan. Apabila kutub P pada dioda
(biasa disebut anode) dihubungkan dengan
kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas
pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi
hole sehingga terjadi pengaliran arus.
Lanjutan.....
Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan
dengan negatif baterai / sumber, maka
elektron akan berpindah ke arah terminal
positif sumber. Didalam dioda tidak akan
terjadi perpindahan elektron
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
A. Historis
SCR sebenarnya sudah mulai ditemukan dari
sejak lama. Awalnya, pada tahun 1901 Peter Cooper
Hewitt membuat piranti penyearah arus listrik yang
melibatkan tabung vakum dan gas mercury.
Apa yang telah dibuat Hewitt kemudian
dikembangkan orang sehingga muncullah thyratron,
sebuah tabung pelepasan elektron dari gas mercury
sebagai penyearah arus listrik yang terkontrol
melalui pintu nya.
Thyratron dikenalkan pada tahun
1926.Thyratron dengan prinsip kerjanya menjadi
cikal bakal terciptanya penyearahan terkontrol yang
kelak disebut SCR.
B. Empiris
1.Deskripsi SCR
SCR adalah singkatan dari Silicon
Controlled Rectifier yang merupakan salah
satu jenis dioda yang memiliki fungsi sebagai
pengendali. Berbeda dari dioda pada umumnya
yang hanya memiliki dua kaki, yakni kaki anoda
dan katoda, SCR ini memiliki tiga kaki.
Disamping anoda dan katoda, SCR
memiliki sebuah kaki yang disebut terminal
gate atau gerbang.
Lanjutan......
SCR memiliki kemampuan dapat
mengendalikan daya maupun tegangan yang
cukup tinggi. Oleh sebab itu komponen ini biasa
difungsikan sebagai sebuah switch tegangan
atau arus menengah ke atas.
SCR memiliki 4 lapis semikonduktor,
yakni Positif-Negatif-Positif-Negatif (PNPN).
komponen SCR memiliki fungsi sebagai
pengendali atau sebagai saklar (switch).
2.Cara Kerja SCR
Cara kerja dari komponen SCR
sebenarnya tak berbeda dari komponen dioda
pada umumnya.
Akan tetapi karena SCR memiliki 3 kaki,
maka perlakuannya juga sedikit berbeda. Agar
dapat berkerja sebagaimana mestinya, kaki
ketiga (gate) dari komponen SCR ini
memerlukan tegangan positif sebagai trigger
atau pemicu.
Lanjutan.....
Saat SCR dalam keadaan ON, maka
seterusnya akan dalam keadaan ON walaupun
tegangan pemicu dilepas.
Dan untuk mengembalikannya ke posisi
OFF, arus maju pada anoda dan katoda harus
diturunkan sampai berada di posisi Ih (Holding
Current) SCR.
Perlu diketahui bahwa masing-masing
SCR memilik arus holding yang berbeda-beda.
Integrated Circuit (IC)
A. Historis
Teknologi Integrated Circuit (IC) atau
Sirkuit Terpadu ini pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja
untuk Texas Instrument.
Setengah tahun kemudian Robert Noyce
berhasil melakukan perkembangan IC dengan
sistem interkoneksi pada sebuah Chip Silikon.
Integrated Circuit (IC) merupakan salah satu
perkembangan Teknologi yang paling signifikan
pada abad ke 20.
B. Empiris
1.Deskripsi IC
Integrated Circuit (IC) adalah
Komponen Elektronika aktif yang terdiri dari
gabungan Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu
Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan
kecil.
IC mempunyai ukuran seukuran tutup
pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi
sampai 250 kali dan digunakan pada alat
elektronika yang mudah dibawa seperti
kalkulator,laptop,handphone dll.
Lanjuran.......(1)
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC
(Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi
IC Linear dan IC.
1. IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan IC
Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :
a). Penguat Daya (Power Amplifier)
b). Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
c) . Penerima Frekuensi Radio
d). Penguat Sinyal Mikro dll.
Lanjuran.......(2)
IC analog adalah IC yang tersusun oleh
beberapa rangkaian (linier) dan beroperasi
dengan menggunakan sinyal sinusoidal.
Macam- macam IC analog (linier) :
a. IC Op-Amp
Disebut amplifier operasional atau op-
amp merupakan salah satu jenis IC analog yang
berfungsi sebagai rangkaian penguat.
IC Op- Amp, s dibedakan menjadi dua
macam/jenis yaitu : Op- Amp Inverting dan
Op-Amp Non-Inverting.
Lanjutan.......(3)
Op-amp inverting merupakan rangkaian
penguat yang tegangan keluarannya berbanding
terbalik dengan tegangan masuknya.
Sinyal masuk ke op-amp inverting melalui
input inverting dan menghasilkan keluaran dengan
sudut fase yang berkebalikan dengan sudut fase
tegangan masukan.
Op -Amp Non-Inverting termasuk dalam
sistem analog linier, yaitu sitem yang menghasilkan
tegangan keluaran sebanding dengan tegangan
masukan yang diberikan.
Penguat operasional non inverting adalah
penguat yang sinyal masukannya diberikan pada
input non-inverting dan menghasilkan output
dengan sudut fase sama dengan sudut fase
tegangan input.
Lanjutan.......(4)
2. IC Digital
Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital
ialah fungsinya, dimana IC digital beroperasi dengan
menggunakan sinyal kotak (square) yang hanya ada dua
kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai
switch/saklar.
Sedangkan IC linear pada umumnya
menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai
amplifier(penguat).
IC digital tersusun dari beberapa rangkaian
logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR
2. Cara Kerja IC
Cara kerja IC(Integrated Circuit) atau
chip pada umumnya sama satu sama lain yaitu
dengan mengunakan beberapa masukan logika
menjadi sinyal keluaran logik.
TRIAC
A. Historis
TRIAC merupakan salah satu komponen
dari alat elektronika. Sejarah elektronika
dimulai dari abad ke-20. Dinamakan sebagai
alat elektronika karena dalam alat tersebut
terdapat elektron yang ditemukan oleh
Thomas Alfa Edison. Elektron tersebut
berpindah dari sebuah konduktor ke
konduktor lainnya.
B. Empiris
1.Deskripsi TRIAC
Nama resmi untuk TRIAC adalah
Bidirectional Triode Thyristor. TRIAC dapat
digambarkan seperti SCR yang disusun
bolak-balik.
TRIAC tersusun dari lima buah lapis
semikonduktor yang banyak digunakan pada
pen saklaran elektronik.
Dalam pemakaiannya TRIAC digunakan
sebagai saklar AC tegangan tinggi (diatas
100Volt).
Lanjutan..............(1)
1. Deskripsi Induktor
Induktor atau yang dikenal dengan kumparan,
coil,choke atau reaktor adalah komponen
elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus)
yang tersusun dari lilitan kawat yang dapat
menyimpan energi pada medan magnet yang
dihasilkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Induktor dapat menghasilkan medan magnet
apabila diberi arus listrik, Kemampuan Induktor
dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H).
Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada
4 faktor, diantaranya adalah :
1. Jumlah Lilitan, semakin banyak
lilitannya semakin tinggi Induktasinya
2. Diameter Induktor, Semakin besar
diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
3. Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti
yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.
4. Ukuran Panjang Induktor, semakin
pendek inductor (Koil) tersebut
semakin tinggi induktansinya
Macam-macam Induktor berdasarkan Inti yang
dipakainya, yaitu :
1.Induktor dengan inti udara (air core inductor)
Induktor jenis ini banyak dipakai sebagai
Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi
tinggi. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah
50 nH sampai dengan 100H.
Jika kawat tembaga itu dililitkan membentuk koil atau kumparan. Jika
kumparan tersebut dialiri listrik maka tiap lilitan akan saling menginduksi
satu dengan yang lainnya. Medan listrik yang terbentuk akan segaris dan
saling menguatkan. Komponen yang seperti inilah yang dikenal dengan
induktor selenoid.
Dari teori medan, dibuktikan bahwa induktor adalah komponen yang
dapat menyimpan energi magnetik. Energi ini direpresentasikan dengan
adanya tegangan emf (electromotive force) jika induktor dialiri listrik. Secara
matematis tegangan emf ditulis :
Tegangan emf di sini adalah respon terhadap perubahan arus fungsi dari
waktu terlihat dari rumus di/dt. Sedangkan bilangan negatif sesuai dengan
hukum Lenz yang mengatakan efek induksi cenderung melawan perubahan
yang menyebabkannya. Hubungan antara emf dan arus inilah yang disebut
dengan induktansi, dan satuan yang digunakan adalah (H) Henry.
3. Konsep Listrik/Magnet Pada Induktor
2. Ceramic Capacitor
Kapasitor menggunakan bahan titanium acid barium untuk
dielektrik- nya. Karena tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen
ini dapat digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Jenis ini tidak
mempunyai polaritas dan hanya tersedia dengan nilai kapasitor yang
sangat kecil.
3. Electrolytic Capacitor
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri atas kapasitor-
kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-
oksida. Elektrode kapasitor ini terbuat dari alumunium yang
menggunakan membran oksidasi yang tipis. Umumnya
kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor
polar dengan tanda + dan - di badannya.
1.Deskripsi Resisitor
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat arus listrik
dan menghasilkan nilai resistansi tertentu.
Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena bisa berfungsi
sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Kemampuan resistor dalam menghambat
arus listrik sangat beragam disesuaikan
dengan nilai resistansi resistor tersebut.
Lanjutan.......(1)
Bentuk resistor yang umum adalah seperti
tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan.
Pada badannya terdapat lingkaran
membentuk cincin kode warna untuk mengetahui
besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan
Ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic
Industries Association).
Badan resistor dilindungi dengan cat
atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas
mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat
penghubung dililitkan disekitar ujung unsur
resistif dan kemudian disolder.
Lanjutan.......(2)
Resistor berfungsi sebagai pengatur
kuat arus, pengatur tegangan, atau pembagi
potensial listrik serta penghambat arus listrik.
Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik
(Gambar D 762), dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan.
Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan.
Lanjutan.......(3)
Resistor ada tiga jenis, yaitu resistor
tetap, resistor variabel, dan resistor yang nilai
hambatannya bergantung pada cahaya atau panas.
A.Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang nilai
hambatannya tidak berubah selama dialiri listrik.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, resistor
tetap dibedakan sebagai berikut.
1.Resistor gulungan kawat
Resistor ini terbuat dari gulungan kawat
logam yang dililitkan pada batang isolator
(keramik). Nilai hambatannya kecil (<270 ).
(Lihat Gambar Disamping).
Lanjutan.......(4)
2.Resistor lapisan karbon
Resistor ini dibuat dengan menempelkan
suatu lapisan tipis karbon pada batang isolator
(keramik). Nilai hambatannya mencapai 10 M.
1.Deskripsi Memristor
Memristor adalah komponen pasif yang
mengandung hubungan antara integral waktu
dari arus,dan tegangan yang melewati dua buah
komponen terminal.
Memristor secara formal didefinisikan
sebagai elemen dua terminal,flux magnetik
(m) antara kedua terminal tersebut
merupakan fungsi dari total jumlah muatan
listrik q yang melewati divais ini.
Lanjutan.......(1)
Tiap memristor memiliki karakteristik
berdasarkan atas fungsi memristansi tersebut
yang merupakan perbandingan antara
perubahan flux magnetik dengan perubahan
muatan.
Seperti dalam hukum faraday atas
Induksi,flux magnetik merupakan integral
tegangan terhadap waktu dan muatan
merupakan integral arus terhadap waktu.Maka
kita dapat menulis kembali fungsi memristansi
dalam bentuk konventional.
Lanjutan.......(2)
Alasan utama memristor berbeda secara
radikal dari komponen fundamental lain ialah,
memristor dapat menyimpan memory masa
lalunya.
Ketika kita mematikan tegangan pada
rangkaian, si memristor ini tetap mengingat
berapa besarnya dan berapa lama.
2.Cara Kerja Memristor
Cara kerja memristor dapat dianalogika
seperti pipa yang didalamnya dialiri air.
Lebar dari pipa , analog terhadap resistansi
dari aliran arus, dengan pipa sempit yang
mewakili resistansi yang lebih besar.
Dianalogi ini, pada keadaan ini, resistor
biasa tentu tidak akan berubah lebarnya
(resistansinya) .
Namun, pada memristor, dia akan
berubah sesuai dengan jumlah air yang
melaluinya.
Lanjutan .......
Jika anda mengalirkan air pada salah
satu sisi, pipa semakin besar (resistansi
berkurang).
Jika anda mengalirkan dari arah
sebaliknya, pipa semakin sempit (resistansi
bertambah).
Ciri khas dari memristors adalah bahwa
memristor ini mengingat state (kedudukanya,
entah dia High atau Low).
Ketika aliran air dimatikan, ukuran pipa
tidak berubah.
(Slide Selanjutnya)
Lanjutan........(2)
Peralatan utama transformator (Trafo) terdiri
dari:
a). Inti Besi
Terbuat dari lempengan-lempengan
feromagnetik tipis yang berguna untuk
mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti
besi ini juga diberi isolasi untuk mengurangi
panas yang ditimbulkan oleh arus eddy atau
yang disebut sebagai Eddy Current.
Lanjutan ..........(3)
b.) Kumparan Trafo
Kumparan trafo terdiri dari beberapa
lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan
bahan isolasi (karton, pertinax, dll) untuk
mengisolasi baik terhadap inti besi maupun
kumparan lain.
Banyaknya lilitan akan menentukan
besar tegangan dan arus yang ada pada sisi
sekunder.Kadang kala transformator memiliki
kumparan tertier yang berfunfsi untuk
memperoleh tegangan tertier atau untuk
kebutuhan lain.
Lanjutan...........(4)
Minyak trafo yang memiliki fungsi sebagai media
pendingin dan isolasi.Minyak trafo bersifat media
pemindah panas dan mempunyai daya tegangan tembus
tinggi. Pada power transformator, terutama yang
berkapasitas besar, kumparan-kumparan dan inti besi
transformator direndam dalam minyak-trafo.
Ciri- ciri suatu cairan dapat dijadikan sebagai
minyak trafo adalah sebagai berikut :
1). Ketahanan isolasi harus tinggi
2). Berat jenis harus kecil
3). Tidak kental agar lebih mudah bersirkulasi
dan kemampuan pendinginan menjadi lebih
baik.
4). Tidak merusak bahan isolasi padat.
5). Sifat kimia yang stabil.
Lanjutan.........(5)
d). Tangki dan Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo
yang terendam minyak trafo ditempatkan di
dalam tangki baja.
Tangki trafo-trafo distribusi umumnya
dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (cooling
fin) yang berfungsi memperluas permukaan
dinding tangki, sehingga penyaluran panas
minyak pada saat konveksi menjadi semakin
baik dan efektif untuk menampung pemuaian
minyak trafo, tangki dilengkapi dengan
konservator.
Lanjutan.........(6)
e). Bushing
Sebuah konduktor (porselin) yang
menghubungkan kumparan transformator
dengan jaringan luar. Bushing diselubungi
dengan suatu isolator dan berfungsi sebagai
konduktor tersebut dengan tangki
transformator.
Selain itu juga bushing juga berfungsi
sebagai pengaman hubung singkat antara kawat
yang bertegangan dengan tangki trafo.
Lanjutan.........(7)
Peralatan bantu transformator (Trafo) terdiri
dari :
a). Peralatan Pendingin.
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan
timbul panas. Bila panas tersebut mengakibatkan
kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak
isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo
perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
menyalurkan panas keluar trafo.
Media yang digunakan pada sistem pendingin
dapat berupa: udara/gas, minyak dan air.
Lanjutan.........(8)
b). Tap Changer
Yaitu suatu alat yang berfungsi untuk
merubah kedudukan tap (sadapan) dengan
maksud mendapatkan tegangan keluaran yang
stabil walaupun beban berubah-ubah. Tap
changer selalu diletakkan pada posisi tegangan
tinggi dari trafo pada posisi tegangan tinggi.
Tap changer dapat dilakukan baik dalam
keadaan berbeban (on-load) atau dalam
keadaan tak berbeban (off load), tergantung
jenisnya.
Lanjutan.........(9)
c). Peralatan Proteksi
peralatan yang mengamankan trafo terhadap
bahaya fisis, elektris maupun kimiawi.
Lanjutan.........(10)
Jenis-Jenis Trafo yaitu sebagai berikut :
a). Tarfo Adaptor
Trafo ini berguna untuk mengubah arus
AC(bolak balik) menjadi DC(searah) melalui
lilitan gulungan primer dan sekunder.
Bentuk fisiknya empat persegi panjang
dengan dilapisi pelat tipisdan gulungan ditutup
kertas. terdapat beberapa kaki, pada gulungan
primer terdapaat tiga kaki sedangkan
sekunder tidak kurang dari sembilan kaki.
Lanjutan.........(11)
b). Trafo Step Out/Down
Sesuai namanya, trafo ini mampu
menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai
dengan alat elektronika yang digunakan.
Artinya benda yang memiliki voltase 110
volt perlu trafo ini karena pada umunya PLN
bertegangan 220 volt.
Lanjutan.........(12)
c). Trafo IF( Frekuensi menengah )
Trafo ini digunakan untuk penguat
frekunsi menengah, biasanya terdapat pada
radio penerima jaman dulu. saat ini sudah
jarang alat elektronika memakai trafo jenis ini.
Trafo IF ini memiliki bentuk fisik bujur
sangkar, pada permukaanya tepat ditengah
terdapat celah untuk memutar ketika
membetulkan pancaran bunyi dari radio
pemancar.
Lanjutan.........(13)
d). Trafo Output (OT)
Bentuk fisiknya hampir sama dengan
trafo lainnya dhanya ukuran yang berbeda. Di
dalamnya berisi lilitan coil dari nikelin.
Besar kecilnya arus masuk tergantung
dari lilitan tersebut.Bagian melintang pelat
yang memperkuat bungkusan kertas dan kertas
ini digunakan sebagai alat pemisah arus dari
lilitan sekunder dan primer.
Pada bagian bawah menyembul kaki, ada
lima kaki dua pada bagian output dan tiga
bagian in ( arus masuk ).
2.Cara Kerja Trafo
Secara sederhana cara kerja
transformator adalah seperti perputaran tegangan
arus bolak balik (AC).
Lebih detailnya tentang cara kerja ini
adalah ketika lilitan primer dihubungkan dengan
tegangan arus bolak balik maka menimbulkan
perubahan arus listrik pada lilitan primer yang
mempengaruhi medan magnet.
Medan magnet yang telah berubah ini
semakin diperkuat dengan adanya inti besi dan inti
besi tersebut menghantarkannya ke lilitan
sekunder.
Hal ini akan mengakibatkan timbulnya ggl
induksi pada masing-masing ujung lilitan sekunder.
Efek dari peristiwa ini dinamakan induktansi timbal
balik (mutual inductance).
Lanjutan .......
Seperti yang telah diungkapkan pada
paragraf pertama bahwa terdapat dua prinsip
hukum dalam sebuah cara kerja transformator
yaitu hukum induksi faraday dan hukum Lorenz.
Dalam hukum induksi faraday menjelaskan
bahwa gaya listrik melalui garis lengkung yang
tertutup berbanding lurus dengan perubahan
persatuan waktu dimana arus induksi dilingkari oleh
lengkungan itu.
Sedangkan hukum Lorentz menjelaskan
bahwasanya arus bolak balik yang beredar
mengelilingi inti besi berakibat pada berubahnya
inti besi tersebut menjadi magnet
Kemudian apabila magnet tersebut
dikelilingi oleh suatu lilitan, maka lilitan tersebut
akan mempunyai perbedaan tegangan pada kedua
ujung lilitannya.
3.Konsep yang digunakan Trafo
Konsep yang mendasari transformator
yaitu konsep listrik dan magnet
(Elektromagnetik) karena pada saat trafo
trafo bekerja terdapat medan magnet dan
medan listrik.
Daftar Pustaka