Anda di halaman 1dari 107

ELEKTRONIKA DASAR 1

Komponen Dasar Elektronika


KELOMPOK 2 :

FATAH LINGGA (F1051151044)


MANSYUR (F1051151057)
TAUFIK HIDAYAT (F1051151023)
TOMY SUGANDA (F1051151018)
TIO RAMADHAN (F1051151048)

Dosen Pengampu : Naim Sulaiman, M.Pd


Apa itu komponen dasar elektronika ?
Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu
rangkaian elektronika.
Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri
dari komponen aktif dan komponen pasif.
Komponen Aktif adalah komponen yang dapat bekerja karena
adanya sumber tegangan,Sedangkan,
Komponen Pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa
sumber tegangan
Apa apa saja yang termasuk komponen aktif dan
Komponen Pasif ?

Mari kita cari tahu !


KOMPONEN AKTIF
TRANSISTOR
A. Historis
Para ilmuwan yang berhasil menemukan
transistor pada 1947 ialah John Bardeen, Walter
Brattain, dan William Shockley.
Bardeen (Ph.D. dalam matematika dan fisika
dari Princeton University)merupakan spesialis dalam
sifat menghantarkan elektron dari semikonduktor.
Brattain (Ph.D., ahli dalam struktur atom zat
padat pada permukaan dan fisika zat padat).
Shockley (Ph.D., pemimpin riset transistor di
Bell Labs). Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada
tahun 1958.
B. Empiris

1.Deskripsi Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal,
yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Lanjutan.......(1)
Basis berfungsi untuk mengatur jalannya
arus elektron dari emitor ke kolektor sehingga
mempengaruhi kerja dan fungsi dari transistor
tersebut.
Kaki emitor berfungsi sebagai
gudangnya elektron atau tempat berkumpulnya
elektron sebelum dialirkan ke kolektor dan
basis.
Kolektor berfungsi sebagai tempat
pengumpulan elektron yang telah diatur oleh
basis sehingga resistor akan hangat, karena
hal tersebut terjadi akibat elektron yang
terkumpul di kolektron terlalu besar sehingga
sebagian terkonversi keluar sebagai panas.
Lanjutan.......(2)
Jenis Transistor terbagi menjadi 2,
yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor
N-P-N.
Tipe dasar modern terbagi menjadi 2,
yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di
singkat BJT dan Field Effect Transistor atau
FET.
BJT dapat bekerja bedasarkan arus
inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan
tegangan inputnya.
Lanjutan.......(3)

BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah


salah satu dari dua jenis transistor.
BJT memiliki tiga terminal yaitu emiter (E),
kolektor (C), dan basis (B)
Lanjutan.......(4)
FET (Field Effect Transistor ) dibagi
menjadi dua keluarga:
Junction FET (JFET) dan Insulated
Gate FET (IGFET).
Berbeda dengan IGFET, terminal gate
dalam JFET membentuk sebuah diode dengan
kanal (materi semikonduktor antara Source
dan Drain).
2.Cara Kerja Transistor
Prinsip dasar dari kerja transistor
adalah tidak akan ada arus antara colektor dan
emitor apabila pada basis tidak diberi
tegangan muka atau bias.
Bias pada basis ini biasanya diikuti
dengan sinyal-sinyal atau pulsa listrik yang
nantinya hendak dikuatkan, sehingga pada
kolektor, sinyal yang di inputkan pada kaki
basis telah dikuatkan.
Kedua jenis transistor baik NPN
ataupun PNP memiliki prinsip kerja yang sama.
DIODA
A. Historis
Diode ditemukan oleh Frederick Guthrie
pada tahun 1873, Sedangkan prinsip kerja diode
kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti
Jerman, Karl Ferdinand Braun.Pada waktu
penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai
penyearah (rectifier).
Pada tahun 1919, William Henry Eccles
memperkenalkan istilah diode yang berasal dari
di berarti dua, dan odeberarti "jalur".
Lanjutan......
Prinsip kerja diode termionik ditemukan
kembali oleh Thomas Edison pada 13
Februari1880 dan dia diberi hak paten pada
tahun 1883 (U.S. Patent 307.031), namun tidak
dikembangkan lebih lanjut.
Braun mematenkan penyearah kristal
pada tahun 1899. Penemuan Braun
dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish
Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna
untuk detektor radio.
B. Empiris

1.Deskripsi Dioda
Dioda adalah Komponen Elektronika
Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya.
Dioda pada umumnya mempunyai 2
Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan
Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang
berdasarkan teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus
dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus
ke arah sebaliknya.
Lanjutan.......(1)
Dioda termionik adalah sebuah peranti
katup termionik yang merupakan susunan
elektrode-elektrode di ruang hampa dalam
sampul gelas. Dioda termionik pertama
bentuknya sangat mirip dengan bola lampu
pijar.
Dalam diode katup termionik, arus
listrik yang melalui filamen pemanas secara
tidak langsung memanaskan katode.
Lanjutan.......(2)
Sebagian besar diode saat ini
berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n
semikonduktor. Pada diode p-n, arus mengalir
dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n
(katode), tetapi tidak mengalir dalam arah
sebaliknya.
Tipe lain dari diode semikonduktor
adalah diode Schottky yang dibentuk dari
pertemuan antara logam dan semikonduktor
sebagai ganti pertemuan p-n konvensional.
Lanjutan.......(3)
Adapun jenis dioda adalah sebagai berikut :
a). Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya)
Dioda LED merupakan gabungan unsur yaitu
optik dan elektronik yang disebut juga sebagai
Opteolotronic.
Dengan masing-masing elektrodanya berupa
anoda (+) dan katroda (-), dioda jenis ini
dikategorikan berdasarkan arah bias dan diameter
cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.
Lanjutan.......(4)
b). Diode Photo (Dioda Cahaya)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang
peka terhadap cahaya, yang bekerja pada pada
daerah-daerah reverse tertentu
Sehingga arus cahaya tertentu saja
yang dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat
dengan menggunakan bahan dasar silikon dan
geranium.
Lanjutan.......(5)
c). Diode Varactor (Dioda Kapasitas)
Dioda jenis memiliki kapasitas yang
dapat berubah-ubah sesuai dengan besar
kecilnya tegangan yang diberikan kepada dioda
ini.
contohnya jika tegangan yang diberikan
besar, maka kapasitasnya akan
menurun,berbanding terbalik jika diberikan
tegangan yang rendah akan semakin besar
kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara
reverse.
Lanjutan.......(5)
d.) Diode Rectifier (Dioda Penyearah)
Dioda jenis ini merupakan dioda
penyearah arus atau tegangan yang diberikan,
contohnya seperti arus berlawanan (AC)
disearahkan sehingga menghasilkan arus
searah (DC)
Dioda jenis ini memiliki karakteristik
yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas
tegangan yang dimiliki.
Lanjutan.......(6)
e). Diode Zener
Dioda jenis ini merupakan dioda yang
memiliki kegunaan sebagai penyelaras tegangan
baik yang diterima maupun yang dikeluarkan,
sesuai dengan kapasitas dari dioda tersebut.
contohnya jika dioda tersebut memiliki
kapasitas 5,1 V, maka jika tegangan yang
diterima lebih besar dari kapasitasnya, maka
tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1 tetapi
jika tegangan yang diterima lebih kecil dari
kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini tetap
mengeluarkan tegangan sesuai dengan
inputnya.
2.Cara Kerja Dioda
Dioda adalah gabungan bahan
semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah
kekurangan satu elektron sehingga membentuk
Hole.
Hole dalam hal ini berfungsi sebagai
pembawa muatan. Apabila kutub P pada dioda
(biasa disebut anode) dihubungkan dengan
kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas
pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi
hole sehingga terjadi pengaliran arus.
Lanjutan.....
Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan
dengan negatif baterai / sumber, maka
elektron akan berpindah ke arah terminal
positif sumber. Didalam dioda tidak akan
terjadi perpindahan elektron
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
A. Historis
SCR sebenarnya sudah mulai ditemukan dari
sejak lama. Awalnya, pada tahun 1901 Peter Cooper
Hewitt membuat piranti penyearah arus listrik yang
melibatkan tabung vakum dan gas mercury.
Apa yang telah dibuat Hewitt kemudian
dikembangkan orang sehingga muncullah thyratron,
sebuah tabung pelepasan elektron dari gas mercury
sebagai penyearah arus listrik yang terkontrol
melalui pintu nya.
Thyratron dikenalkan pada tahun
1926.Thyratron dengan prinsip kerjanya menjadi
cikal bakal terciptanya penyearahan terkontrol yang
kelak disebut SCR.
B. Empiris

1.Deskripsi SCR
SCR adalah singkatan dari Silicon
Controlled Rectifier yang merupakan salah
satu jenis dioda yang memiliki fungsi sebagai
pengendali. Berbeda dari dioda pada umumnya
yang hanya memiliki dua kaki, yakni kaki anoda
dan katoda, SCR ini memiliki tiga kaki.
Disamping anoda dan katoda, SCR
memiliki sebuah kaki yang disebut terminal
gate atau gerbang.
Lanjutan......
SCR memiliki kemampuan dapat
mengendalikan daya maupun tegangan yang
cukup tinggi. Oleh sebab itu komponen ini biasa
difungsikan sebagai sebuah switch tegangan
atau arus menengah ke atas.
SCR memiliki 4 lapis semikonduktor,
yakni Positif-Negatif-Positif-Negatif (PNPN).
komponen SCR memiliki fungsi sebagai
pengendali atau sebagai saklar (switch).
2.Cara Kerja SCR
Cara kerja dari komponen SCR
sebenarnya tak berbeda dari komponen dioda
pada umumnya.
Akan tetapi karena SCR memiliki 3 kaki,
maka perlakuannya juga sedikit berbeda. Agar
dapat berkerja sebagaimana mestinya, kaki
ketiga (gate) dari komponen SCR ini
memerlukan tegangan positif sebagai trigger
atau pemicu.
Lanjutan.....
Saat SCR dalam keadaan ON, maka
seterusnya akan dalam keadaan ON walaupun
tegangan pemicu dilepas.
Dan untuk mengembalikannya ke posisi
OFF, arus maju pada anoda dan katoda harus
diturunkan sampai berada di posisi Ih (Holding
Current) SCR.
Perlu diketahui bahwa masing-masing
SCR memilik arus holding yang berbeda-beda.
Integrated Circuit (IC)
A. Historis
Teknologi Integrated Circuit (IC) atau
Sirkuit Terpadu ini pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja
untuk Texas Instrument.
Setengah tahun kemudian Robert Noyce
berhasil melakukan perkembangan IC dengan
sistem interkoneksi pada sebuah Chip Silikon.
Integrated Circuit (IC) merupakan salah satu
perkembangan Teknologi yang paling signifikan
pada abad ke 20.
B. Empiris

1.Deskripsi IC
Integrated Circuit (IC) adalah
Komponen Elektronika aktif yang terdiri dari
gabungan Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu
Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan
kecil.
IC mempunyai ukuran seukuran tutup
pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi
sampai 250 kali dan digunakan pada alat
elektronika yang mudah dibawa seperti
kalkulator,laptop,handphone dll.
Lanjuran.......(1)
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC
(Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi
IC Linear dan IC.
1. IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan IC
Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :
a). Penguat Daya (Power Amplifier)
b). Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
c) . Penerima Frekuensi Radio
d). Penguat Sinyal Mikro dll.
Lanjuran.......(2)
IC analog adalah IC yang tersusun oleh
beberapa rangkaian (linier) dan beroperasi
dengan menggunakan sinyal sinusoidal.
Macam- macam IC analog (linier) :
a. IC Op-Amp
Disebut amplifier operasional atau op-
amp merupakan salah satu jenis IC analog yang
berfungsi sebagai rangkaian penguat.
IC Op- Amp, s dibedakan menjadi dua
macam/jenis yaitu : Op- Amp Inverting dan
Op-Amp Non-Inverting.
Lanjutan.......(3)
Op-amp inverting merupakan rangkaian
penguat yang tegangan keluarannya berbanding
terbalik dengan tegangan masuknya.
Sinyal masuk ke op-amp inverting melalui
input inverting dan menghasilkan keluaran dengan
sudut fase yang berkebalikan dengan sudut fase
tegangan masukan.
Op -Amp Non-Inverting termasuk dalam
sistem analog linier, yaitu sitem yang menghasilkan
tegangan keluaran sebanding dengan tegangan
masukan yang diberikan.
Penguat operasional non inverting adalah
penguat yang sinyal masukannya diberikan pada
input non-inverting dan menghasilkan output
dengan sudut fase sama dengan sudut fase
tegangan input.
Lanjutan.......(4)
2. IC Digital
Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital
ialah fungsinya, dimana IC digital beroperasi dengan
menggunakan sinyal kotak (square) yang hanya ada dua
kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai
switch/saklar.
Sedangkan IC linear pada umumnya
menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai
amplifier(penguat).
IC digital tersusun dari beberapa rangkaian
logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR
2. Cara Kerja IC
Cara kerja IC(Integrated Circuit) atau
chip pada umumnya sama satu sama lain yaitu
dengan mengunakan beberapa masukan logika
menjadi sinyal keluaran logik.
TRIAC
A. Historis
TRIAC merupakan salah satu komponen
dari alat elektronika. Sejarah elektronika
dimulai dari abad ke-20. Dinamakan sebagai
alat elektronika karena dalam alat tersebut
terdapat elektron yang ditemukan oleh
Thomas Alfa Edison. Elektron tersebut
berpindah dari sebuah konduktor ke
konduktor lainnya.
B. Empiris

1.Deskripsi TRIAC
Nama resmi untuk TRIAC adalah
Bidirectional Triode Thyristor. TRIAC dapat
digambarkan seperti SCR yang disusun
bolak-balik.
TRIAC tersusun dari lima buah lapis
semikonduktor yang banyak digunakan pada
pen saklaran elektronik.
Dalam pemakaiannya TRIAC digunakan
sebagai saklar AC tegangan tinggi (diatas
100Volt).
Lanjutan..............(1)

TRIAC tersusun dari lima buah lapis


semikonduktor yang banyak digunakan pada pen
saklaran elektronik.
TRIAC merupakan dua buah SCR yang
dihu- bungkan secara paralel berkebalikan
dengan terminal gate bersama.
Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan
tegangan dengan polaritas positif saja, tetapi
TRIAC dapat dipicu dengan tegangan polaritas
positif dan negatif, serta dapat dihidupkan
dengan menggunakan tegangan bolak-balik pada gate.
Lanjutan..........(2)

TRIAC hanya akan aktif ketika


polaritas pada Anoda lebih positif
dibandingkan katodanya dan gate-nya
diberi polaritas positif, begitu juga
sebaliknya.
TRIAC memiliki 3 buah electrode, yaitu
gate, MT1, MT2.

(Untuk lebih jelasnya lihat gambar disamping)


Lanjutan ........(3)
Aplikasi TRIAC pada umumnya
digunakan untuk mengendalikan beban listrik
AC seperti lampu listrik AC.
Pada rangkaian pengatur kecerahan
lampu (dimmer) kita dapat menemukan TRIAC
sebagai komponen utama untuk cahaya lampu.
Selain digunakan sebagai komponen
utama dalam rangkaian dimmer, TRIAC juga
digunakan sebagai komponen utama
mengalirkan arus pada suatu solid state relay.
Selain ituTRIAC banyak digunakan pada
rangkaian pengedali dan pensaklaran
2.Cara Kerja TRIAC
Triac akan tersambung (on) ketika berada di
quadran I yaitu saat arus positif kecil melewati
terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi
dari MT1.
Saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak
memegang kendali, maka triac tetap tersambung
selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1
dan arus yang mengalir lebih besar dari arus
genggamnya (holding current/Ih).
.
Lanjutan ..........
TRIAC juga akan tersambung saat
arus negatif melewati terminal gate ke
MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari
MT2.
TRIAC akan tetap terhubung
walaupun rangkaian gate tidak memegang
kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi
dari MT2.
KOMPONEN PASIF
INDUKTOR
A. Historis
Pada awal tahun 1800-an seorang ilmuwan bernama Hans
Christian Oersted yang berasal dari Denmark menunjukkan bahwa
arus listrik dapat menghasilkan medan magnet dengan
eksperimennya.
Dua puluh tahun kemudian seorang peneliti Inggris bernama
Michael Faraday dan Amerika bernama Joseph Henry
menemukan hampir bersamaan bahwa medan magnet yang
berubah dapat menginduksi tegangan pada rangkaian listrik di
sekitarnya.
Pada tahun 1830 ilmuwan Amerika Joseph Henry (1797-1878)
menemukan bahwa perubahan dalam magnetism dapat membua
tarus mengalir, Pada tahun 1831 dia menjelaskan induktansi diri
sifat dasar induktor, yang sekarang biasa hanya disebut induktor.
B. Empiris

1. Deskripsi Induktor
Induktor atau yang dikenal dengan kumparan,
coil,choke atau reaktor adalah komponen
elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus)
yang tersusun dari lilitan kawat yang dapat
menyimpan energi pada medan magnet yang
dihasilkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Induktor dapat menghasilkan medan magnet
apabila diberi arus listrik, Kemampuan Induktor
dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H).
Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada
4 faktor, diantaranya adalah :
1. Jumlah Lilitan, semakin banyak
lilitannya semakin tinggi Induktasinya
2. Diameter Induktor, Semakin besar
diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
3. Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti
yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.
4. Ukuran Panjang Induktor, semakin
pendek inductor (Koil) tersebut
semakin tinggi induktansinya
Macam-macam Induktor berdasarkan Inti yang
dipakainya, yaitu :
1.Induktor dengan inti udara (air core inductor)
Induktor jenis ini banyak dipakai sebagai
Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi
tinggi. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah
50 nH sampai dengan 100H.

2. Induktor dengan inti besi


Induktor Inti Besi, banyak dipakai untuk
frekuensi rendah Choke Coill untuk Lampu TL
Frekuensi 50 s.d 60 Hz, sebagai alat Moving Coill
seperti Load Speaker, Buzzer, Contactor dll. Kisaran
nilai dari jenis induktor ini adalah 20mH sampai
dengan 20H.
3. Induktor dengan inti ferit
Induktor Inti Ferit, banyak dipakai dalam
pesawat receiver pada frekuensi
menengah/Intermediate Frequency; Coill Antena
dll. Kisaran nilai dari jenis induktor ini adalah
10H sampai dengan 1mH.

4. Induktor dengan perubahan inti


Induktor dengan perubahan inti banyak dipakai
pada alat-alat elektronik.
2. Cara Kerja

Seutas kawat tembaga diberi aliran listrik,


maka di sekeliling kawat tembaga akan
terbentuk medan listrik. Dengan aturan
tangan kanana. Caranya sederhana yaitu
dengan mengacungkan jari jempol tangan
kanan sedangkan keempat jari lain
menggenggam. Arah jempol adalah arah arus
dan arah ke empat jari lain adalah arah
medan listrik yang mengitarinya.
Jika arah arusnya berlawanan, kedua kawat tembaga tersebut saling
menjauh. Tetapi jika arah arusnya sama keduanya berdekatan saling
tarik-menarik. Hal ini terjadi karena adanya induksi medan magnet.
Dikenal medan magnet dengan simbol B dan satuannya Tesla (T). Besar
akumulasi medan listrik B pada suatu luas area A tertentu difenisikan
sebagai besar magnetic flux. Simbol yang biasa digunakan untuk
menunjukkan besar magnetic flux ini adalah dan
satuannyaWeber(Wb=T.m2).

Jika kawat tembaga itu dililitkan membentuk koil atau kumparan. Jika
kumparan tersebut dialiri listrik maka tiap lilitan akan saling menginduksi
satu dengan yang lainnya. Medan listrik yang terbentuk akan segaris dan
saling menguatkan. Komponen yang seperti inilah yang dikenal dengan
induktor selenoid.
Dari teori medan, dibuktikan bahwa induktor adalah komponen yang
dapat menyimpan energi magnetik. Energi ini direpresentasikan dengan
adanya tegangan emf (electromotive force) jika induktor dialiri listrik. Secara
matematis tegangan emf ditulis :

Tegangan emf di sini adalah respon terhadap perubahan arus fungsi dari
waktu terlihat dari rumus di/dt. Sedangkan bilangan negatif sesuai dengan
hukum Lenz yang mengatakan efek induksi cenderung melawan perubahan
yang menyebabkannya. Hubungan antara emf dan arus inilah yang disebut
dengan induktansi, dan satuan yang digunakan adalah (H) Henry.
3. Konsep Listrik/Magnet Pada Induktor

Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan


Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan
Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat
menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat.
Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan
Hukum Induksi Faraday.
KAPASITOR
A. HITORIS
Sejarah penemuan kapasitor
sangat bervariasi, ada catatan yang
menunjukkan seorang ilmuwan
Jerman bernama Georg von Kleist
EWALD KLEIST Ewald menemukan kapasitor pada
bulan November 1745. Beberapa
bulan kemudian Pieter van
Musschenbroek, seorang profesor
Belanda di Universitas
Leyden datang dengan perangkat
yang sangat mirip dalam bentuk
botol Leyden, yang umumnya diakui
MUSSCHENBROEK
sebagai kapasitor pertama.
Bertahun-tahun kemudian, kimiawan Inggris Michael Faraday
memplopori aplikasi praktis pertama untuk kapasitor pada
percobaan untuk menyimpan elektron yang tidak terpakai dari
eksperimennya. Hal ini berujung pada kapasitor yang digunakan
pertama kali, terbuat dari barel minyak besar. Kemajuan Faraday
dengan kapasitor inilah yang akhirnya memungkinkan kita untuk
memberikan tenaga listrik melalui jarak yang jauh. Sebagai hasil
dari prestasi Faraday di bidang kelistrikan, unit pengukuran untuk
kapasitor, atau kapasitansi, dikenal sebagai farad.
B. EMPIRIS
1. Deskripsi Kapasitor
Kapasitor adalah komponen
elektronika yang dapat menyimpan
muatan listrik. Struktur sebuah
kapasitor terbuat dari 2 lembar plat
metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan
dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas, dan lain-
lain.
Kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan
electron disebut kapasitansi. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat
postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad
jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1
coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan


mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat
ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12)(k A/t)
Deskripsi kapasitor beserta bagian-bagianya yaitu
sebagai berikut :
Keterangan Nomor pada
ganmbar 1 :
1.Terminals,
2.Safety vent,
3.Sealing disc,
4.Aluminum can,
5.Positive pole,
Keterangan Nomor pada gambar 2 :
6.Separator,
7.Carbon electrode, 1.Positive electrode,
8.Collector, 2.Negative electrode,
9.Carbon electrode,
3.Separator
10.Negative pole
Jenis-jenis kapasitor
1. Tantalum Capacitor
Merupakan jenis electrolytic capacitor yang elektrodenya
terbuat dari material tantalum. Komponen ini memiliki polaritas,
cara membedakannya dengan mencari tanda + yang ada pada tubuh
kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa pin di bawahnya memiliki
polaritas positif. Karakteristik temperatur dan frekuensi lebih bagus
daripada electrolytic capacitor yang terbuat dari bahan alumunium.

2. Ceramic Capacitor
Kapasitor menggunakan bahan titanium acid barium untuk
dielektrik- nya. Karena tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen
ini dapat digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Jenis ini tidak
mempunyai polaritas dan hanya tersedia dengan nilai kapasitor yang
sangat kecil.
3. Electrolytic Capacitor
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri atas kapasitor-
kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-
oksida. Elektrode kapasitor ini terbuat dari alumunium yang
menggunakan membran oksidasi yang tipis. Umumnya
kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor
polar dengan tanda + dan - di badannya.

4. Multilayer Ceramic Capacitor


Bahan kapasitor ini sama dengan jenis kapasitor
keramik, bedanya terdapat pada jumlah lapisan yang
menyusun dielektriknya. Pada jenis ini dielektriknya disusun
dengan banyak lapisan atau biasanya disebut dengan layer
dengan ketebalan 10 m sampai dengan 20 m dan pelat
elektrodenya dibuat dari logam yang murni.
5. Polyester Film Capacitor
Dielektrik kapasitor ini terbuat dari polyester film.
Mempunyai karakteristik suhu yang lebih bagus dari
pada semua jenis kapasitor di atas. Dapat digunakan
untuk frekuensi tinggi. Kapasitor ini biasanya disebut
mylar dan mempunyai toleransi sebesar 5% sampai
10%.
6. Polypropylene Capacitor
Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi
daripada polyester film capacitor. Pada gambar diatas
ditunjukkan kapasitor polypropylene dengan toleransi 1%.
Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan
untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan
ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik.
7. Kapasitor Mika
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan
Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor
Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai
0.02F. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak
balik karena tidak memiliki polaritas arah.

8. Polystyrene Film Capacitor


Dielektrik kapasitor ini adalah polystyrene film. Tipe ini
tidak bisa digunakan untuk aplikasi yang menggunakan
frekuensi tinggi. Komponen ini mempunyai 2 warna untuk
elektrodenya, yaitu: merah dan abuabu. Untuk yang merah
elektrodenya terbuat dari tembaga sedangkan warna abuabu
terbuat dari kertas aluminium.
9. Electric Double Capacitor (Super Capacitor)
Kapasitor ini bahan dielektriknya sama dengan
kapasitor elektrolit. Namun bedanya adalah ukuran
kapasitornya lebih besar dibandingkan kapasitor elektrolit
yang telah dijelaskan di atas. Biasanya mempunyai
satuan F. Kapasitor ini biasanya digunakan untuk rangkaian
power supply.
10. Trimmer Capacitor
Kapasitor jenis disamping menggunakan keramik atau
plastik sebagai bahan dielektriknya. Nilai dari kapasitor
dapat diubahubah dengan cara memutar sekrup yang
berada diatasnya.
11. Tuning Capacitor

Kapasitor ini dinegara Jepang disebut


sebagai Varicons, biasanya banyak sekali
digunakan sebagai pemilih gelombang pada
radio. Jenis dielektriknya meng- gunakan
udara. Nilai kapasitansinya dapat diubah
dengan cara memutar gagang yang terdapat
pada badan kapasitor kekanan atau kekiri
2. Cara Kerja
Jika muatan positip (+) diberikan pada salah satu
plat dan plat yang lain diberi muatan negatip (-) maka
sifat muatan pada kondisi ini akan saling tarik
menarik, tetapi karena adanya lapisan isolasi elektron-
elektron itu tertahan dan tidak akan pernah mengalir,
sehingga muatan listrik akan terjebak pada masing-
masing plat dan terserap keseluruh kepingan
plat, kepingan plat membutuhkan waktu untuk
mengisi muatan (Charge) sehingga mencapai tegangan
maksimum yang diberikan, dan selama tidak ada
rangkaian konduksi yang dapat menarik atau
mengeluarkan muatan listrik dari kapasitor, muatan
listrik akan terus tersimpan pada kapasitor.
3. Konsep Listrik/Magnet Pada Kapasitor

Pada kapsitor, tidak ada terjadi konsep listrik magnet.


Kapasitor hanya menyimpan muatan listrik, dikarenakan muatan
listrik yang mengalir melaluli dua buah plat tersebut ditahan
oleh suatu bahan dielektrik. Tidak ada pengaruh magnetnya.
TRANSFORMATOR
A. Historis
Resistor yang kita kenal saat ini adalah
buah tangan dari seorang George Simon Ohm.
Resistor praktis mulai dikenal sejak
berabad-abad yang lalu dan lebih dikenal lagi
sejak ditemukannya hukum yang memudahkan
analisis hitungan hambatan, tegangan, dan arus
listrik. Hukum tersebut akrab dikenal dengan
sebutan Ohm.
B.Empiris

1.Deskripsi Resisitor
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat arus listrik
dan menghasilkan nilai resistansi tertentu.
Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena bisa berfungsi
sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Kemampuan resistor dalam menghambat
arus listrik sangat beragam disesuaikan
dengan nilai resistansi resistor tersebut.
Lanjutan.......(1)
Bentuk resistor yang umum adalah seperti
tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan.
Pada badannya terdapat lingkaran
membentuk cincin kode warna untuk mengetahui
besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan
Ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic
Industries Association).
Badan resistor dilindungi dengan cat
atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas
mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat
penghubung dililitkan disekitar ujung unsur
resistif dan kemudian disolder.
Lanjutan.......(2)
Resistor berfungsi sebagai pengatur
kuat arus, pengatur tegangan, atau pembagi
potensial listrik serta penghambat arus listrik.
Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik
(Gambar D 762), dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan.
Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan.
Lanjutan.......(3)
Resistor ada tiga jenis, yaitu resistor
tetap, resistor variabel, dan resistor yang nilai
hambatannya bergantung pada cahaya atau panas.
A.Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang nilai
hambatannya tidak berubah selama dialiri listrik.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, resistor
tetap dibedakan sebagai berikut.
1.Resistor gulungan kawat
Resistor ini terbuat dari gulungan kawat
logam yang dililitkan pada batang isolator
(keramik). Nilai hambatannya kecil (<270 ).
(Lihat Gambar Disamping).
Lanjutan.......(4)
2.Resistor lapisan karbon
Resistor ini dibuat dengan menempelkan
suatu lapisan tipis karbon pada batang isolator
(keramik). Nilai hambatannya mencapai 10 M.

3.Resistor lapisan oksida logam


Resistor ini dibuat dengan menempelkan
suatu lapisan tipis oksida logam pada batang
isolator (keramik). Nilai hambatannya dapat
mencapai 100 M.
Lanjutan.......(5)

4.Resistor komposisi karbon


Resistor ini terbuat dari bahan
campuran karbon dengan tanah liat. Nilai
hambatannya dapat mencapai 20M.
Lanjutan.......(6)
B.Resistor Variabel
Resistor variabel adalah resistor yang
nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
Berdasarkan banyaknya terminal yang
digunakan dalam rangkaian, resistor variabel
dibedakan menjadi potensiometer jika
menggunakan tiga terminal, dan reostat jika
menggunakan dua terminal.
Berdasarkan bentuknya resistor
variabel dibedakan menjadi potensiometer
putar, potensiometer geser, dan trimmer
potensiometer (trimpot).
Lanjutan.......(7)
C. Resistor yang Hambatannya Bergantung
pada Suhu atau Cahaya
1.Termistor
Termistor adalah resistor yang nilai hambatannya bergantung
pada suhu, (term = panas). Termistor dibedakan menjadi dua
yaitu NTC dan PTC.
a). NTC (Negative Temperature Coeficient)
yaitu resistor yang nilai hambatannya makin kecil jika
jika suhunya makin tinggi.

b) . PTC (Positive Temperature Coeficient)


yaitu resistor yang nilai hambatannya makin besar
jika suhunya makin tinggi.
Lanjutan.......(8)
2. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah resistor yang nilai
hambatannya bergantung pada cahaya.
Apabila LDR terkena cahaya terang
maka, nilai hambatannya makin kecil dan nilai
hambatannya menjadi tinggi jika dalam kondisi
gelap.
Dengan kata lain, fungsi LDR LDR adalah
untuk menghantarkan arus listrik jika
menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi
Terang) dan menghambat arus listrik dalam
kondisi gelap.
Lanjutan.......(9)
Besar nilai hambatan suatu resistor,
khususnya resistor tetap biasanya dinyatakan
dengan kode warna atau kode tulisan.
a). Kode Warna
Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah
ditetapkan 3 sistem kode warna, yaitu :
Sistem Kode Warna 4 Pita
Dua pita yang terdapat pada bagian
depan merupakan informasi dua digit harga
resistansi, sedangkan pita ketiga merupakan
faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan
setelah dua digit resistansi) dan pita keempat
merupakan toleransi harga resistansi.
Lanjutan.......(10)
Sistem Kode Warna 5 Pita
Tiga pita pertama menunjukan harga
resistansi, sedangkan pita keempat adalah
pengali dan pita kelima adalah toleransi.
Pada resistor yang memiliki 5 kode
warna dengan pita keempat yang berwarna
emas atau perak kadang di abaikan, karena
hanya digunakan pada resistor lawas atau
penggunaan khusus.
Pita keempat adalah toleransi dan yang
kelima adalah koefisien.
Lanjutan.......(11)
Sistem Kode Warna 6 Pita
Sistem kode warna satu ini terdapat 6
pita, dimana 3 pita pertama menunjukan nilai
tahanan, pita keempat menunjukan perkalian
desimal, pita kelima menunjukan nilai toleransi
dan pita keenam menunjukan koefisien suhu.
Lanjutan.......(12)
b). Kode Tulisan
Kode tulisan biasanya berupa angka dan huruf
yang tertulis pada badan resistor atau pada skema
rangkaian elektronik.
Kode angka menyatakan bilangan dan kode
huruf menyatakan faktor pengali.
Huruf yang berada di depan angka atau berada
di antara dua angka, selain berfungsi sebagai faktor
pengali juga sebagai tanda koma.
Kode huruf juga menyatakan toleransi suatu
hambatan (resistor).
Kode huruf untuk nilai toleransi dinyatakan oleh
huruf kedua yang tertulis pada skema atau badan
resistor.
B.Cara Kerja Resistor
Cara kerja dari resistor ini cukup simple
yakni menghambat arus yang mengalir dari
ujung kutub yang satu ke ujung kutub yang lain
dengan nilai hambatan bervariasi sesuai yang
tertera pada resistor tersebut,yang kemudian
arus dialirkan lagi ke komponen elektronika
yang membutuhkan arus lebih kecil sehingga
komponen elektronika ini dapat terpelihara
keawetannya.
Selain sebagai pembatas arus,resistor
memiliki fungsi lain diantaranya adalah
pembagi arus,penurun arus,dan pembagi
tegangan.
MEMRISTOR
A. Historis
Memristor ini dimulai sekitar 37 tahun lalu
(1971) di University of California di Berkeley.
Saat itu Prof. Leon Chua mempublikasikan
paper( yang berjudul Memristor The- Missing
Circuit Elemen pada tahun 1971 yang di terbitkan
oleh IEEE Transaction on circuit theory) yang
menyatakan hipotesanya bahwa ada komponen
fundamental yang keempat selain resistor, kapasitor,
dan induktor, komponen ini tidak bisa digantikan oleh
kombinasi apapun dari tiga komponen lainnya karena
secara radikal memang beda.
B.Empiris

1.Deskripsi Memristor
Memristor adalah komponen pasif yang
mengandung hubungan antara integral waktu
dari arus,dan tegangan yang melewati dua buah
komponen terminal.
Memristor secara formal didefinisikan
sebagai elemen dua terminal,flux magnetik
(m) antara kedua terminal tersebut
merupakan fungsi dari total jumlah muatan
listrik q yang melewati divais ini.
Lanjutan.......(1)
Tiap memristor memiliki karakteristik
berdasarkan atas fungsi memristansi tersebut
yang merupakan perbandingan antara
perubahan flux magnetik dengan perubahan
muatan.
Seperti dalam hukum faraday atas
Induksi,flux magnetik merupakan integral
tegangan terhadap waktu dan muatan
merupakan integral arus terhadap waktu.Maka
kita dapat menulis kembali fungsi memristansi
dalam bentuk konventional.
Lanjutan.......(2)
Alasan utama memristor berbeda secara
radikal dari komponen fundamental lain ialah,
memristor dapat menyimpan memory masa
lalunya.
Ketika kita mematikan tegangan pada
rangkaian, si memristor ini tetap mengingat
berapa besarnya dan berapa lama.
2.Cara Kerja Memristor
Cara kerja memristor dapat dianalogika
seperti pipa yang didalamnya dialiri air.
Lebar dari pipa , analog terhadap resistansi
dari aliran arus, dengan pipa sempit yang
mewakili resistansi yang lebih besar.
Dianalogi ini, pada keadaan ini, resistor
biasa tentu tidak akan berubah lebarnya
(resistansinya) .
Namun, pada memristor, dia akan
berubah sesuai dengan jumlah air yang
melaluinya.
Lanjutan .......
Jika anda mengalirkan air pada salah
satu sisi, pipa semakin besar (resistansi
berkurang).
Jika anda mengalirkan dari arah
sebaliknya, pipa semakin sempit (resistansi
bertambah).
Ciri khas dari memristors adalah bahwa
memristor ini mengingat state (kedudukanya,
entah dia High atau Low).
Ketika aliran air dimatikan, ukuran pipa
tidak berubah.

(Analoginya seperti gambar disamping)


TRANSFORMATOR
A. Historis
Trafo ditemukan pertama kali oleh
Michael Faraday dan Joseph Henry pada tahun
1831.
Trafo pertama yang dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari diciptakan pertama
kali oleh Nicholas Callan yang bertempat di
Irlandia pada tahun 1836.
Selanjutnya, penggunaan listrik AC (tahun
1850) dan pembuatan trafo spesifik yang
mengacu pada generator listrik AC oleh George
Westinghouse dan William Stanley (tahun 1885).
B.Empiris
1.Deskripsi Trafo
Transformator atau biasa dikenal
dengan trafo berasal dari
kataTransformative yang berarti perubahan.
Transformator (Transformer) berfungsi
mentransfer energi listrik dari sirkuit listrik
satu ke sirkuit listrik lain melalui dua
konduktor secara induktif.
Konduktor listrik dalam trafo berupa
gulungan-gulungan (kumparan) trafo itu
sendiri, yakni kumparan pertama (primer) dan
kumparan kedua (sekunder).
Lanjutan .............(1)
Sebuah trafo terdiri dari 1 inti (yang
berbahan besi berlapis) dan dua buah
kumparan (primer dan sekunder). Kumparan
utama dan kumparan sekunder trafo dililitkan
pada sebuah besi lunak.
Komponen transformator terdiri dari
dua bagian, yaitu peralatan utama dan
peralatan bantu yaitu sebagai berikut :

(Slide Selanjutnya)
Lanjutan........(2)
Peralatan utama transformator (Trafo) terdiri
dari:
a). Inti Besi
Terbuat dari lempengan-lempengan
feromagnetik tipis yang berguna untuk
mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti
besi ini juga diberi isolasi untuk mengurangi
panas yang ditimbulkan oleh arus eddy atau
yang disebut sebagai Eddy Current.
Lanjutan ..........(3)
b.) Kumparan Trafo
Kumparan trafo terdiri dari beberapa
lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan
bahan isolasi (karton, pertinax, dll) untuk
mengisolasi baik terhadap inti besi maupun
kumparan lain.
Banyaknya lilitan akan menentukan
besar tegangan dan arus yang ada pada sisi
sekunder.Kadang kala transformator memiliki
kumparan tertier yang berfunfsi untuk
memperoleh tegangan tertier atau untuk
kebutuhan lain.
Lanjutan...........(4)
Minyak trafo yang memiliki fungsi sebagai media
pendingin dan isolasi.Minyak trafo bersifat media
pemindah panas dan mempunyai daya tegangan tembus
tinggi. Pada power transformator, terutama yang
berkapasitas besar, kumparan-kumparan dan inti besi
transformator direndam dalam minyak-trafo.
Ciri- ciri suatu cairan dapat dijadikan sebagai
minyak trafo adalah sebagai berikut :
1). Ketahanan isolasi harus tinggi
2). Berat jenis harus kecil
3). Tidak kental agar lebih mudah bersirkulasi
dan kemampuan pendinginan menjadi lebih
baik.
4). Tidak merusak bahan isolasi padat.
5). Sifat kimia yang stabil.
Lanjutan.........(5)
d). Tangki dan Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo
yang terendam minyak trafo ditempatkan di
dalam tangki baja.
Tangki trafo-trafo distribusi umumnya
dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (cooling
fin) yang berfungsi memperluas permukaan
dinding tangki, sehingga penyaluran panas
minyak pada saat konveksi menjadi semakin
baik dan efektif untuk menampung pemuaian
minyak trafo, tangki dilengkapi dengan
konservator.
Lanjutan.........(6)
e). Bushing
Sebuah konduktor (porselin) yang
menghubungkan kumparan transformator
dengan jaringan luar. Bushing diselubungi
dengan suatu isolator dan berfungsi sebagai
konduktor tersebut dengan tangki
transformator.
Selain itu juga bushing juga berfungsi
sebagai pengaman hubung singkat antara kawat
yang bertegangan dengan tangki trafo.
Lanjutan.........(7)
Peralatan bantu transformator (Trafo) terdiri
dari :
a). Peralatan Pendingin.
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan
timbul panas. Bila panas tersebut mengakibatkan
kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak
isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo
perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
menyalurkan panas keluar trafo.
Media yang digunakan pada sistem pendingin
dapat berupa: udara/gas, minyak dan air.
Lanjutan.........(8)
b). Tap Changer
Yaitu suatu alat yang berfungsi untuk
merubah kedudukan tap (sadapan) dengan
maksud mendapatkan tegangan keluaran yang
stabil walaupun beban berubah-ubah. Tap
changer selalu diletakkan pada posisi tegangan
tinggi dari trafo pada posisi tegangan tinggi.
Tap changer dapat dilakukan baik dalam
keadaan berbeban (on-load) atau dalam
keadaan tak berbeban (off load), tergantung
jenisnya.
Lanjutan.........(9)
c). Peralatan Proteksi
peralatan yang mengamankan trafo terhadap
bahaya fisis, elektris maupun kimiawi.
Lanjutan.........(10)
Jenis-Jenis Trafo yaitu sebagai berikut :
a). Tarfo Adaptor
Trafo ini berguna untuk mengubah arus
AC(bolak balik) menjadi DC(searah) melalui
lilitan gulungan primer dan sekunder.
Bentuk fisiknya empat persegi panjang
dengan dilapisi pelat tipisdan gulungan ditutup
kertas. terdapat beberapa kaki, pada gulungan
primer terdapaat tiga kaki sedangkan
sekunder tidak kurang dari sembilan kaki.
Lanjutan.........(11)
b). Trafo Step Out/Down
Sesuai namanya, trafo ini mampu
menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai
dengan alat elektronika yang digunakan.
Artinya benda yang memiliki voltase 110
volt perlu trafo ini karena pada umunya PLN
bertegangan 220 volt.
Lanjutan.........(12)
c). Trafo IF( Frekuensi menengah )
Trafo ini digunakan untuk penguat
frekunsi menengah, biasanya terdapat pada
radio penerima jaman dulu. saat ini sudah
jarang alat elektronika memakai trafo jenis ini.
Trafo IF ini memiliki bentuk fisik bujur
sangkar, pada permukaanya tepat ditengah
terdapat celah untuk memutar ketika
membetulkan pancaran bunyi dari radio
pemancar.
Lanjutan.........(13)
d). Trafo Output (OT)
Bentuk fisiknya hampir sama dengan
trafo lainnya dhanya ukuran yang berbeda. Di
dalamnya berisi lilitan coil dari nikelin.
Besar kecilnya arus masuk tergantung
dari lilitan tersebut.Bagian melintang pelat
yang memperkuat bungkusan kertas dan kertas
ini digunakan sebagai alat pemisah arus dari
lilitan sekunder dan primer.
Pada bagian bawah menyembul kaki, ada
lima kaki dua pada bagian output dan tiga
bagian in ( arus masuk ).
2.Cara Kerja Trafo
Secara sederhana cara kerja
transformator adalah seperti perputaran tegangan
arus bolak balik (AC).
Lebih detailnya tentang cara kerja ini
adalah ketika lilitan primer dihubungkan dengan
tegangan arus bolak balik maka menimbulkan
perubahan arus listrik pada lilitan primer yang
mempengaruhi medan magnet.
Medan magnet yang telah berubah ini
semakin diperkuat dengan adanya inti besi dan inti
besi tersebut menghantarkannya ke lilitan
sekunder.
Hal ini akan mengakibatkan timbulnya ggl
induksi pada masing-masing ujung lilitan sekunder.
Efek dari peristiwa ini dinamakan induktansi timbal
balik (mutual inductance).
Lanjutan .......
Seperti yang telah diungkapkan pada
paragraf pertama bahwa terdapat dua prinsip
hukum dalam sebuah cara kerja transformator
yaitu hukum induksi faraday dan hukum Lorenz.
Dalam hukum induksi faraday menjelaskan
bahwa gaya listrik melalui garis lengkung yang
tertutup berbanding lurus dengan perubahan
persatuan waktu dimana arus induksi dilingkari oleh
lengkungan itu.
Sedangkan hukum Lorentz menjelaskan
bahwasanya arus bolak balik yang beredar
mengelilingi inti besi berakibat pada berubahnya
inti besi tersebut menjadi magnet
Kemudian apabila magnet tersebut
dikelilingi oleh suatu lilitan, maka lilitan tersebut
akan mempunyai perbedaan tegangan pada kedua
ujung lilitannya.
3.Konsep yang digunakan Trafo
Konsep yang mendasari transformator
yaitu konsep listrik dan magnet
(Elektromagnetik) karena pada saat trafo
trafo bekerja terdapat medan magnet dan
medan listrik.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai