Anda di halaman 1dari 25

xxxx

MODUL I
KARAKTERISTIK DIODA

I. TUJUAN
1. Mempelajari karakteristik Tegangan-Arus dioda.
2. Mengetahui prinsip kerja dari dioda.
3. Mempelajari karakteristik keluaran rangkaian dioda zener.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. 1 Unit PC.
2. Software NI Multisim.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

III. TEORI MODUL

3.1. Cara Kerja Dioda


Dioda mempunyai dua buah elektroda, yaitu yang disebut dengan Anoda (disingkat
atau diberi notasi A) dan Katoda (disingkat atau diberi notasi K). Dioda disebut juga
sebagai penyearah karena hanya bisa menghantarkan arus dalam satu arah saja. Bila dioda
diberi Tegangan Arah Maju (forward bias) maka arus akan mengalir seperti pada Gambar
35 (a), sedangkan bila diberi Tegangan Arah Mundur (reverse bias) maka arus tidak akan
dapat mengalir seperti Gambar 35 (b).

(a) (b)
Gambar 35. Kondisi Dioda (a) Forward Bias (b) Reverse Bias

Pada kondisi reverse bias mungkin saja ada arus sangat kecil yang mengalir yang
disebut arus bocor. Sehingga bila tegangan anoda adalah nol terhadap katoda, maka anoda
tidak menarik elektron dari katoda. Sebenarnya ada beberapa elektron berkecepatan tinggi
yang bisa mencapai anoda (sehingga terjadi aliran arus yang meskipun sangat kecil).
Namun karena sangat kecilnya arus yang terjadi, pada umumnya amperemeter tidak dapat
mendeteksi adanya arus tersebut. Bila tegangan anoda negatif terhadap katoda (dioda diberi
tegangan reverse), maka akan timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron. Dengan
demikian tidak terjadi aliran listrik. Bila tegangan anoda positif terhadap katoda (dioda
diberi tegangan arah maju), maka timbul medan listrik yang arahnya menarik elektron
sehingga dioda menghantarkan elektron dari katoda ke anoda, atau dengan kata lain
menghantarkan arus dari anoda ke katoda.

3.2. Karakteristik Dioda


Karakteristik Dioda adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara arus dan
tegangan dioda (karakteristik V-I). Dioda dapat dianggap sebagai tahanan satu arah, yaitu
bernilai sangat besar bila mendapat tegangan reverse dan bernilai sangat kecil bila
mendapat tegangan arah maju. Perhatikan Gambar 36 di bawah ini, pada tegangan di bawah
0.6 Volt arus naik perlahan-lahan (pertambahannya hanya sedikit demi sedikit). Mulai dari
tegangan
0.6 Volt arus naik dengan cepat. Tegangan dimana arus mulai naik dengan cepat tersebut
dinamakan tegangan “cut-in” atau potensial perintang. Pada dioda germanium, tegangan ini
bernilai sekitar 0.2 - 0.3 Volt.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

Gambar 36. Karakteristik V-I Dioda Silikon dan Germanium (Forward Bias)

Pada setiap titik pada kurva tersebut tetap berlaku Hukum Ohm :
V
RD =
I
Ket :
RD = Resistansi Dioda (Ω)
V = Tegangan Listrik (Volt)
I = Arus Listrik (Ampere)

Nilai RD tidak memiliki nilai yang tetap, tergantung dari titik kerja dioda (tegangan
dan arus dioda pada saat itu).

3.3. Dioda Zener


Dioda Zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari semikonduktor dan
merupakan jenis dari dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi pada reverse bias.
Pada saat dipasanag pada rangkaian forward bias (bias maju), dioda zener akan memiliki
karakteristik dan fungsi sebagaimana dioda normal pada umumnya. Pada dasarnya, dioda
Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir kea rah yang berlawanan jika tegangan
yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau tegangan tembus dioda zener
nya. Karakteristik ini berbeda dengan dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik
ke satu arah. Tegangan tembus (breakdown voltage) ini disebut juga dengan tegangan zener.
Untuk lebih jelas mengenai dioda zener, dapat dilihat rangkaian dasar dioda zener di
bawah ini :

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

Gambar 37. Rangkaian Dasar Dioda Zener

Dalam rangkaian di atas, dioda zener dipasang dengan prinsip bias balik (reverse
bias). Rangkaian tersebut merupakan cara umum dalam pemasangan dioda zener. Dalam
rangkaian tersebut, tegangan input (masuk) yang diberikan adalah 12 Volt tetapi multimeter
menunjukkan tegangan yang melewati dioda zener adalah 2.8 Volt. Ini artinya tegangan
akan turun saat melewati dioda zener yang dipasang secara bias balik (reverse bias).
Sedangkan fungsi resistor dalam rangkaian tersebut adalah untuk pembatas arus listrik.
Dioda zener bekerja pada daerah reverse bias. Karakteristik V-I adalah seperti
Gambar 38 di bawah ini :

Gambar 38. Karakteristik Dioda Zener

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

IV. TEORI TAMBAHAN

Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Dioda memiliki banyak tipe dan
tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Dioda merupakan komponen yang
paling sederhana pada kelompok semikonduktor. Kata “dioda” adalah sebuah kata majemuk
yang berarti “dua elektroda”, dimana “di” berarti dua dan “oda” yang berarti elektroda. Jadi dioda
adalah dua lapisan elektroda N (katoda) dan lapisan P (anoda), dimana N berarti negatif dan P
adalah positif. Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, salah satu nya adalah dioda zener,
germanium dan dioda silikon.

Pengertian Dioda menurut para ahli.


Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu
arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda.
Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang
mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan searah (DC). Dioda
jenis VACUUM tube pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama
Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.
Dioda daya umumnya digunakan sebagai penyearah arus/tegangan (rectifier) dengan
karakteristik puncak tegangannya maksimum dan arus maju maksimum. Dioda daya pada
umumnya terbuat dari bahan silikon. Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor
yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian penyearah,
freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran, rangkaian pemisah, rangkaian
umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya
dianggap sebagai saklar ideal walaupun dalam prakteknya ada perbedaan. Dalam berbagai
rangkaian elektronika komponen semikonduktor dioda sering kita jumpai jenis dan type yang
berbeda beda tergantung dari model dan tujuan penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Dioda
merupakan komponen semiconductor yang paling sederhana. Kata dioda berasal dari pendekatan
kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda
dan katoda.

Sejarah Dioda
Walaupun diode kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum diode termionik, diode
termionik dan diode kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Prinsip
kerja dari diode termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873 Sedangkan
prinsip kerja diode kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand
Braun. Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada
tahun 1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah diode yang berasal dari di berarti dua,
dan ode (dari ὅδος) berarti “jalur”.

Konstruksi Dioda

Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan
demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N
yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub
P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus
listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi
pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, maka

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi
perpindahan electron. Konstruksi dioda daya sama dengan dioda-dioda sinyal sambungan PN.

Bedanya adalah dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari
dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan penyaklarannya lebih rendah.

Dioda daya merupakan komponen semikonduktor sambungan PN yang mempunyai dua


terminal sebagaimana dioda pada umumnya, yaitu terminal anoda (A) dan katoda (K).

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak
panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional
dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

Prinsip Kerja Dioda

Prinsip kerja diode termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13
Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307.031), namun tidak
dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899. Penemuan
Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna
untuk detektor radio.

Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan
demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N
yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub
P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai /
sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan
terjadi perpindahan elektron.

Jenis-jenis Dioda SemiKonduktor

Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek
fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan, atau
benar-benar peranti berbeda seperti diode Gunn, diode laser dan diode MOSFET.

• Dioda Biasa

Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih
langka dari germanium. Sebelum pengembangan diode penyearah silikon modern,
digunakan kuprous oksida (kuprox) dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang
rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan,
dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan
terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

logam dari dioda), jauh lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.

• Dioda Bandangan

Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur melebihi
tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan dengan dioda Zener,
dan kadang-kadang salah disebut sebagai dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan
mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang
membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan
arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang menjebol
bendungan.

Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak.
Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan
dioda Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan
antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang
berbeda, diode bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.

• Dioda Cat’s Whisker

Ini adalah salah satu jenis dioda kontak titik. Dioda cat’s whisker terdiri dari kawat logam
tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu
bara. Kawatnya membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat’s whisker juga
disebut diode kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

Dioda Cat’s Whisker

• Dioda Arus Tetap

Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung ke
kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang
membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu
menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.

• Dioda Tunnel atau Dioda Terowongan

Dioda Tunnel atau Dioda Terowongan adalah jenis Dioda yang memiliki kemampuan
untuk beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dan dapat berfungsi dengan baik pada
Gelombang Mikro (Microwave) sehingga dimungkinkan untuk penggunaan pada Efek Mekanika
Kuantum (Quantum Mechanical Effect) yang disebut dengan Tunneling (Terowongan). Dioda
Tunnel ditemukan oleh Dr. Leo Esaki pada tahun 1957, oleh karena itu Dioda Tunnel sering
disebut juga sebagai Dioda Esaki. Dioda Tunnel terbuat dari konsentrasi ketidakmurnian yang
tinggi sehingga timbul efek tunnel.

• Dioda Gunn

Dioda Gunn, juga dikenal sebagai perangkat elektron yang ditransfer ( TED ), adalah
bentuk dioda, komponen elektronik semikoduktor dua terminal, dengan resistansi negatif, yang
digunakan dalam elektronika frekuensi tinggi. Ini didasarkan pada "efek Gunn" yang ditemukan
pada tahun 1962 oleh fisikawan JB Gunn. Penggunaan terbesarnya adalah pada osilator elektronik
untuk menghasilkan gelombang mikro, dalam aplikasi seperti senjata kecepatan radar, pemancar
tautan data relai gelombang mikro, dan pembuka pintu otomatis.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

Konstruksi internalnya tidak seperti dioda lain yang hanya terdiri dari bahan semikonduktor
N-doped , sedangkan sebagian besar dioda terdiri dari daerah P dan N-doped. Oleh karena itu, ia
tidak berjalan hanya dalam satu arah dan tidak dapat memperbaiki arus bolak-balik seperti dioda
lain, itulah sebabnya beberapa sumber tidak menggunakan istilah dioda tetapi lebih memilih TED.
Dalam dioda Gunn, ada tiga wilayah: dua di antaranya memiliki banyak N-doped pada setiap
terminal, dengan lapisan tipis material n-doped ringan di antaranya. Ketika tegangan diterapkan ke
perangkat, gradien listrik akan menjadi terbesar di lapisan tengah tipis. Jika tegangan dinaikkan,
arus yang melalui lapisan akan naik terlebih dahulu, tetapi akhirnya, pada nilai medan yang lebih
tinggi, sifat konduktif lapisan tengah diubah, meningkatkan resistivitasnya, dan menyebabkan arus
turun. Ini berarti dioda Gunn memiliki daerah resistansi diferensial negatif dalam kurva
karakteristik tegangan arus, di mana peningkatan tegangan yang diberikan menyebabkan
penurunan arus. Properti ini memungkinkannya untuk memperkuat, berfungsi sebagai penguat
frekuensi radio, atau menjadi tidak stabil dan berosilasi ketika bias dengan tegangan DC.

• Demodulasi Radio

Penggunaan pertama dioda adalah demodulasi dari isyarat radio modulasi amplitudo (AM).
Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio, meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio
diambil dengan menggunakan tapis elektronik sederhana dan dikuatkan.

• Penyearah Arus

Penyearah arus dibuat dari dioda, dimana dioda digunakan untuk mengubah arus bolak-
balik (AC) menjadi arus searah (DC). Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada rangkaian
adaptor. Pada adaptor, diode digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah.
Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif, dimana diode mengubah AC menjadi DC
dan memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC.

Sumber:
(http://smkmuh3ku.sch.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=14)
(http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dioda-zener/)
Boylestad, R., & Nashelsky, L. 1989. Electronic Devices and Circuit Theory, Fourth Edition. Delhi :
Prentice Hall of India.
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gunn_diode&hl=id&sl=en&tl=
id&client=srp&prev=search

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

V. LANGKAH PERCOBAAN

5.1. Tegangan Catu Arah Maju


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 39. Percobaan Tegangan Catu Arah Maju

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut ini.


Maximum Value : 1 V
Minimum Value : 0 V
Increment : 10%
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser
slider ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 39 digunakan tombol
‘A’).
5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber
(Vs) dan catat pada Data Pengamatan.
6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

5.2. Tegangan Catu Arah Mundur


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 40. Percobaan Tegangan Catu Arah Mundur

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut ini.


Maximum Value : 1 V
Minimum Value :0V
Increment : 10%
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser slider
ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 40 digunakan tombol ‘A’).
5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai Tegangan Sumber
(Vs) dan catat pada data pengamatan.
6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

5.3. Karakteristik V-I Dioda Zener


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 41. Percobaan Karakteristik Dioda Zener

2. Atur DC_INTERACTIVE_VOLTAGE seperti pada berikut ini.


Maximum Value : 20 V
Minimum Value : 0 V
Increment :10%
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Atur Tegangan Sumber (Vs) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser slider
ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 40 digunakan tombol ‘A’).
5. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC untuk setiap nilai
Tegangan Sumber (Vs) dan catat pada Data Pengamatan.
6. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

5.4. Pembebanan Dioda Zener


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 42. Percobaan Pembebanan Dioda Zener

2. Atur VARIABLE_RESISTOR seperti pada berikut ini


Resistance : 2 kΩ
Increment : 20%
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Atur Resistansi Beban (R2) sesuai dengan data pengamatan dengan cara menggeser slider
ke kanan atau dengan menekan Tombol Key (Pada Gambar 42 digunakan tombol ‘A’).
5. Amati nilai arus yang terukur pada Multimeter A1 dan A2 untuk setiap nilai Resistansi
beban (R2) dan catat pada Data Pengamatan.
6. Catat kedua nilai arus tersebut pada Data Pengamatan.
7. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

VI. DATA PENGAMATAN


6.1. Tegangan Catu Arah Maju

VS (Volt) I (mA)
0.1 0,000088
0.2 0,000818
0.3 0,00683
0.4 0,0563
0.5 0,4639
0.6 3,81
0.7 30,648
0.8 214,852

6.2. Tegangan Catu Arah Mundur

VS (Volt) I (nA)
0.1 10,762
0.2 12,068
0.3 12,229
0.4 12,24
0.5 12,246
0.6 12,257
0.7 12,246
0.8 12,257

6.3. Karakteristik V-I Dioda Zener

VS (Volt) Vzener (Volt) I (mA)


2 2 2,021 × 1茸−讨
4 4 3,952 × 1茸−讨
6 6 5,862 × 1茸−讨
8 8 7,994 × 1茸−讨
10 10 9,948 × 1茸−讨
12 11,918 0,8228
14 12 19,997

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

16 12,018 39,819

6.4. Pembebanan Dioda Zener


VS = 5 V

R2 (%) I1 (mA) I2 (mA)


0 49,99 49,99
20 10 10
40 5,556 5,556
60 3,846 3,846
80 2,941 2,941
100 2,381 2,381

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

VII. RANGKAIAN PERCOBAAN

7.1. Tegangan Catu Arah Maju

7.2. Tegangan Catu Arah Mundur

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

7.3. Karakteristik V-I Dioda Zener

7.4. Pembebanan Dioda Zener

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

VIII. TUGAS AKHIR


1. Berdasarkan percobaan 1.5.1 yang telah dilakukan, buatlah kurva karakteristik dioda yang
anda amati!

2. Berdasarkan percobaan 1.5.2 yang telah dilakukan, buatlah kurva karakteristik dioda yang
anda amati!

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

3. Buatlah kurva karakteristik V-I dioda zener pada percobaan 1.5.3!

4. Berapakah tegangan ambang (Vcut-in) dari dioda yang anda amati?


 Vcut in: 0,6 – 0,7 volt, karena pada posisi tersebut arusnya mulai naik secara drastic dan
juga dioda tersebut berbahan silicon.

5. Mengapa arus tidak mengalir pada waktu dioda mendapatkan tegangan terbalik? Jelaskan
dengan gambar depletion layer!
 Karena dioda dipasang reverse bias, ketika tegangan sumber (+) bertemu dengan kaki
katoda dan tegangan sumber (-) bertemu dengan kaki anoda, sehingga ruang diantara
anoda dan katoda tersebut akan melebar, dapat disebut juga dengan depletion layer
melebar, yang dimana arus tidak dapat mengalir atau tidak melewati ruang tersebut.

Gambar depletion layer:

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

6. Pada percobaan 1.5.4 mengapa nilai arus I1 sama dengan nilai arus I2?
 Karena pada dioda zener belum mencapai breakdown voltage sebesar 12 volt, sehingga
dioda zenernya memiliki hambatan yang infinity (∞), yang menyebabkan arus
cenderung mengalir pada hambatan yang kecil atau ke beban pada variabel resistor. Dan
juga karna rangkaian dipasang berbentuk seri, sehingga didapat nilai arus yang masih
sama.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

IX. ANALISA
Pada praktikum kali ini membahas tentang Modul I yang berjudul “Karakteristik Dioda”.
Tujuan dalam percobaan praktikum ini adalah yang pertama untuk mempelajari karakteristik
tegangan – arus dioda, yang kedua untuk mengetahui prinsip kerja dioda, dan yang ketiga untuk
mempelajari karakteristik keluaran rangkaian dioda zener. Apakah itu dioda? Dioda adalah komponen
elektronika aktif berbahan semikonduktor yang memiliki 2 elektroda (katoda dan anoda) yang
berfungsi sebagai penyearah arus, karena hanya bisa menghantarkan arus dalam satu arah saja. Katoda
adalah kaki elektroda yang memiliki banyak elektron dan kekurangan hole (terdapat gelang pada
dioda), sedangkan Anoda adalah kaki elektroda yang kekurangan elektron dan merupakan tempat yang
kelebihan hole. Pada dioda ini terdapat sistem dopping yaitu penambahan materi lain ke dalam bahan
semikonduktor sehingga bahan semikonduktor tersebut tidak murni 100% dan menyebabkan adanya
arus bocor, tujuan diberi dopping adalah untuk membuat anoda dan katoda sehingga pada dioda ada
tipe p dan tipe n. Sifat bahan pada listrik terdiri dari 3 macam, diantaranya ada konduktor,
semikonduktor, dan isolator. Bahan konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik, bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat diatas isolator dan dibawah konduktor,
tergantung dari pita energinya. Semikonduktor memiliki energi gap 1 eV (energi yang diperlukan
untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pota konduktor, dan bahan isolator adalah bahan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Pita energi dibagi menjadi 3, yang pertama
ada pita konduksi adalah pita yang berisi elektron bebas, yang kedua ada pita valensi adalah pita yang
berisikan hole dan elektron valensi, dan yang ketiga ada pita terlarang adalah daerah yang memisahkan
pita konduksi dan pita valensi yang di dalamnya terdapat energi gap yang menentukan sifat suatu
bahan.
Dalam praktikum ini terdapat 2 macam alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, diantaranya
yaitu: Pertama adalah 1 unit PC yang digunakan untuk menjalankan aplikasi, dan Kedua adalah
software NI Multisim yang digunakan untuk memodelkan sebuah rangkaian listrik baik analog
maupun digital serta mensimulasikan rangkaiannnya.
Komponen listrik dibagi menjadi 2, diantaranya ada komponen aktif dan komponen pasif.
Komponen aktif adalah komponen yang memerlukan arus atau tegangan tertentu agar dapat bekerja
(contohnya seperti dioda, transistor, thyristor, dll), sedangkan komponen pasif adalah komponen yang
tidak memerlukan arus atau tegangan tertentu agar dapat bekerja (contohnya seperti resistor, inductor,
dan kapasitor). Resistif adalah sifat menghambat arus listrik yang dimiliki oleh suatu benda atau bahan.
Resistor adalah komponen listrik yang memiliki sifat resistif. Resistansi adalah nilai dari kemampuan
suatu benda atau bahan yang bersifat resistif. Pada dioda ini ada yang namanya istilah Vcut in, yang
dimana ketika Vcut in nya telah terpenuhi ketika pada dioda biasa maka akan mengalirkan arus
sedangkan ketika pada posisi tegangan dioda dibawah Vcut in maka dioda tersebut tidak dapat bekerja

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

untuk menghantarkan arus atau seperti menghambat arus. Vcut in juga biasa disebut dengan potensial
barrier, potensial perintang, dan tegangan lutut. Salah satu syarat agar dioda dapat bekerja dengan
maksimal harus melewati nilai Vcut in, Vcut in dioda pada silicon sebesar 0,7 volt dan dioda pada
germanium sebesar 0,3 volt. Vcut in merupakan tegangan yang dimana nilai arusnya naik secara
drastis (sangat cepat).
Karakteristik pada dioda yaitu sebagai penyearah, karena hanya bisa menghantarkan arus
dalam satu arah saja. Cara kerja pada dioda ada 2 yaitu forward bias dan reverse bias. Forward bias itu
terjadi ketika tegangan sumber (+) bertemu dengan kaki anoda dan tegangan sumber (-) bertemu
dengan kaki katoda, pada forward bias ini dapat mengalirkan arus karena depletion layernya
menyempit, yang dimana banyak muatan sejenis yang saling bermasukan atau berpindah tempat.
Sedangkan pada reverse bias itu terjadi ketika tegangan sumber (+) bertemu dengan kaki katoda dan
tegangan sumber (-) bertemu dengan kaki anoda, pada reverse bias ini tidak dapat mengalirkan arus
karena diibaratkan elektron bebasnya sudah sibuk bertemu dengan pasangannya masing – masing, itu
yang menyebabkan depletion layernya melebar, karena tidak ada arus yang berpindah atau melewati
daerah tersebut.
Dioda Zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari semikonduktor dan merupakan
jenis dari dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi pada reverse bias. Dioda zener akan
menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan sudah
melewati batas “Breakdown Voltage”. Dioda zener disebut sebagai penstabil tegangan karena saat
tegangannya sudah melewati dioda zener maka otomatis menjadi stabil dan tidak bisa bertambah dan
tegangan pada dioda zener akan selalu 12 volt.
Pada praktikum yang telah dilakukan, terdiri dari 4 macam jenis percobaan menyusun
rangkaian pada software NI Multisim. Percobaan pertama yaitu tegangan catu arah maju (forward
bias), tujuan dari percobaan pertama ini adalah untuk mencari nilai Vcut in dioda yang artinya
adalah tegangan ketika arus naik dengan cepat atau drastis. Forward bias itu terjadi ketika tegangan
sumber (+) bertemu dengan kaki anoda dan tegangan sumber (-) bertemu dengan kaki katoda, pada
forward bias ini dapat mengalirkan arus karena depletion layernya menyempit, yang dimana banyak
muatan sejenis yang saling bermasukan atau berpindah tempat, dari percobaan ini tegangan Vcut in
nya adalah 0,6 - 0,7 V yang dapat dilihat dari data pengamatan yang telah didapat pada arus 3,81
mA ke 30,648 mA disini terjadi kenaikan arus yang cukup drastis, dari Vcut in dioda kita dapat
mengetahui jenis bahan apa yang digunakan, apabila Vcut in nya 0,6 - 0,7 V bahan yang digunakan
adalah silicon, dapat disimpulkan pada percobaan pertama ini menggunakan dioda berbahan silicon.
Percobaan kedua yaitu tegangan catu arah mundur (reverse bias), tujuan dari percobaan kedua
ini adalah untuk mengamati arus, yang dimana pada kondisi reverse bias ini sebenarnya tidak ada

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

arus yang mengalir. Pada reverse bias itu terjadi ketika tegangan sumber (+) bertemu dengan kaki
katoda dan tegangan sumber (-) bertemu dengan kaki anoda, pada reverse bias ini tidak dapat
mengalirkan arus karena diibaratkan elektron bebasnya sudah sibuk bertemu dengan pasangannya
masing – masing, itu yang menyebabkan depletion layernya melebar, karena tidak ada arus yang
berpindah atau melewati daerah tersebut. tetapi pada percobaan praktikum ini tetap ada arus yang
mengalir walaupun kecil sekali yang mengalir, maka arus yang mengalir inilah yang disebut arus
bocor.
Percobaan ketiga yaitu karakteristik V-I dioda zener, pada percobaan ini terdapat tegangan
breakdown voltage. Dioda zener tersebut sebagai penstabil tegangan karena saat tegangannya sudah
melewati dioda zener maka otomatis menjadi stabil dan tidak bisa bertambah dan tegangan pada
dioda zener akan selalu 12 volt. Data pengamatan yang telah didapat menyatakan bahwa arusnya
mengalir dari 10 volt – 11,918 volt yang naik secara drastis dan dari tegangan tersebut menghasilkan
kenaikan arus sebesar 9,948 nA – 822,774 µA.
Percobaan keempat yaitu pembebanan dioda zener, pada data pengamatan, dioda zener belum
mencapai breakdown voltage sebesar 12 volt, sehingga dioda zenernya memiliki hambatan yang
infinity (∞), yang menyebabkan arus cenderung mengalir pada hambatan yang kecil atau ke beban
pada variabel resistor. Dan juga karna rangkaian dipasang berbentuk seri, sehingga didapat nilai arus
yang masih sama.
Saat melakukan praktikum, mungkin saja terdapat hal – hal yang tidak diinginkan seperti
kurang telitinya saat membaca dan menyalin hasil data pengamatan pada software NI Multisim,
kesalahan pada saat menyusun rangkaian percobaan pada software NI Multisim, dan juga adanya
error pada software NI Multisim tersebut.

X. KESIMPULAN

Dari percobaan praktikum modul I yang berjudul “Karakteristik Dioda“ dapat disimpulkan
beberapa hal yaitu:

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
xxxx

1. Dioda memiliki karakteristik yaitu sebagai penyearah karena hanya bisa menghantarkan arus
dalam satu arah saja. Pada dioda, jika diberi tegangan forward bias maka arusnya akan
mengalir sedangkan bila diberi tegangan reverse bias maka arusnya tidak akan mengalir, jika
ada arus yang mengalir walaupun sangat kecil dapat dikatakan sebagai arus bocor.
2. Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan atau bisa disebut
juga PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga dapat
membentuk hole.
3. Pada dasarnya, dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir kearah yang
berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau
tegangan tembus dioda zenernya.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai