Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor
yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda)
tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Forward voltage drop (Vf): Ini adalah tegangan yang diperlukan untuk mendorong
arus melalui dioda dalam satu arah (dari anoda ke katoda). Dalam mode forward
bias, arus mengalir dengan mudah melalui dioda dan tegangan yang dibutuhkan
untuk mengalirkan arus ini dikenal sebagai tegangan jepit (forward voltage drop).
Reverse breakdown voltage (Vr): Ketika dioda terhubung dengan polaritas terbalik,
maka arus akan sangat kecil karena elektron akan tersumbat pada daerah jepit.
Namun, jika tegangan yang diterapkan melebihi tegangan breakdown (Vr), maka
arus akan mulai mengalir dengan kuat melalui dioda pada arah sebaliknya.
Reverse current (Ir): Ini adalah arus yang mengalir melalui dioda ketika tegangan
yang diterapkan pada dioda dalam arah terbalik melebihi nilai breakdown voltage.
Forward current (If): Ini adalah arus yang mengalir melalui dioda ketika dioda
diterapkan tegangan dalam arah maju (forward bias). Besarnya arus ini tergantung
pada tegangan yang diterapkan dan karakteristik dioda itu sendiri. Semakin besar
tegangan, semakin besar arus yang mengalir melalui dioda.
3) Jelaskan yang kalian pahami mengenai rangkaian clipper dan clamper!
Dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah.
Namun, dioda zener terbuat dari semikonduktor yang dirancang khusus untuk
menyalurkan arus listrik ke arah berlawanan jika tegangan yang diberikan
melampaui batas breakdown voltage atau tegangan tembus
Mengutip buku Teknik Reparasi PC dan Monitor oleh Widodo Budiharto dan
Saftian Rahardi, tegangan breakdown pada dioda zener bisa terjadi pada tegangan
puluhan dan satuan volt, berbeda dengan dioda biasa yang umumnya baru bisa
terjadi pada angka ratusan volt.
Pada kasus dioda biasa, jika tegangan melampaui batas breakdown voltage,
komponen akan rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas.
Sedangkan dioda zener bersifat stabil sehingga umumnya dipakai untuk kestabilan
arus listrik.
Karakteristik dioda zener menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus yang
mengalir melalui dioda. Karakteristik dioda zener terdiri dari dua wilayah operasi
utama: wilayah reverse bias dan wilayah breakdown terbalik.
Pada wilayah reverse bias, arus yang mengalir melalui dioda sangat kecil karena
daerah jepit dioda menghalangi arus yang mengalir. Namun, ketika tegangan yang
diterapkan pada dioda terus ditingkatkan dalam arah terbalik, maka pada suatu titik,
tegangan breakdown tercapai dan arus melonjak dengan tiba-tiba dan sangat besar,
sehingga mencegah tegangan melampaui nilai breakdown.
Dalam wilayah breakdown terbalik, karakteristik dioda zener cenderung datar (flat),
yang berarti bahwa arus yang mengalir melalui dioda hampir tidak berubah
meskipun tegangan yang diterapkan pada dioda berubah secara signifikan. Hal ini
memungkinkan dioda zener digunakan sebagai regulator tegangan stabil yang
berguna dalam berbagai aplikasi elektronik. Sebagai contoh, dioda zener sering
digunakan dalam sirkuit regulator tegangan, perlindungan kelebihan tegangan,
pembangkit gelombang pemotong, dan banyak lagi.
5) Terdapat rangkaian listrik dengan komponen dioda dan resistor.
Catatan: