Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI DIODE RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH

GELOMBANG,PENYEARAH GELOMBANG PENUH DAN PENYEARAH


GELOMBANG PENUH SISTEM JEMBATAN
AHMAD DAFFA1, ahmaddaffa0401@gmail.com1 Muhammad
Rizki Syahputra2, Kytelkom89@gmail.com2 NIM 20142100841
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI TEKNIK
ELEKTRO

AB STR AK

Sebagai penyearah (diode rectifier) dioda berfungsi menyearahkan/merubah tegang input yang ac (bolak-balik)
menjadi dc (searah). Tegangan ac merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari gelombang
positif ke negative terus menerus. Aplikasi penyearah setengah gelombang sebagai rangkaian Clipper (pemotong)
dan Aplikasi untuk penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), untuk charger aki serta penyearah
gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge sebagai catu daya
Kata kunci: Penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan gelombang penuh sistem jembatan

I. PENDAHULUAN 1904.Dioda daya umumnya digunakan sebagai


penyearah arus/tegangan (rectifier) dengan
Sebagian besar peralatan elektronik memrlukan karakteristik puncak tegangannya maksimum dan arus
arus searah untuk dapat bekerja. Oleh karena itu maju maksimum.
dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi sebagai Dioda daya pada umumnya terbuat dari bahan
penyearah tegangan bolak – balik (AC) dari silikon.Dioda daya merupakan salah satu komponen

perusahaan listrik PLN menjadi arus searah DC. semikonduktor yang banyak digunakan dalam
Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian
baterai sebagai sumber dayanya,namun sebagian besar penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-
peralatan menggunakan sember daya AC 220 volt - regulator penyakelaran, rangkaian pemisah, rangkaian
50Hz. Didalam peralatan tersebut terdapat rangkaian umpan balik dari beban kesumber, dan lain-lain.
yang sering disebut sebagai adaptor atau penyearah Dalam penerapannya, seringkali dioda daya dianggap
yang mengubah sumber AC menjadi DC. Bagian sebagai saklar ideal walaupun dalam prakteknya ada
terpenting dari adaptor adalah berfungsinya diode perbedaan.
sebagai penyearah (rectifier). Sebagaian besar Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen
peralatan elektronik memerlukan arus searah untuk semikonduktor dioda sering kita jumpai jenis dan type
dapat bekerja,dalam hal ini yang di maksud adalah yang berbeda beda tergantung dari model dan tujuan
power supply/ catu daya yang fungsinya sebagai penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Dioda
rangkaian penyearah. Selain itu, di dalam catu daya merupakan komponen semiconductor yang paling
biasanya diberi tambahan filter agar tegangan sederhana.Kata dioda berasal dari pendekatan kata

keluarannya lebih rata. yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan
II. DASAR TEORI katoda

2.1. Dasar Teori


Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat
melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja,
dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang
memiliki dua buah elektroda. Oleh karena itu, dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik,
yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau
Gambar 1. Diode Penyearah
tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan
searah (DC). 2.2 Konstruksi dioda
Dioda jenis VACUUM tube pertama kali
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P
diciptakan oleh seorang ilmuwan dariInggris yang dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda
bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun
sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan
bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit
kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka
Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus
muatan.Apabila kutub P pada dioda (anoda) output dioda berupaarus DC. Dari kondisi tersebut
dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan maka dioda hanya digunakan pada beberapa
terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pemakaian saja antara lain sebagai penyearah setengah
pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole gelombang (Half Wave Rectifier),

sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila penyearahgelombang penuh (Full Wave Rectifier),
sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian
maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif penjepit(Clamper) maupun pengganda tegangan
sumber.Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan (Voltage Multiplier).
elektron. Konstruksi dioda daya samadengan dioda-
dioda sinyal sambungan PN. Bedanya adalah dioda daya 2.4 Karakteristik Dioda
mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang Karakteristik dasar dioda dikenal dengan
lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun karakteristik V-I. Karakterisik ini penting untuk
kecepatanpenyaklarannya lebih rendah. dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi
Dioda daya merupakan komponen semikonduktor dioda. Dalam karakteristik ini dapat diketahui
sambungan PN yang mempunyai dua terminal keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika
sebagaimana dioda pada umumnya, yaitu terminal mendapat tegangan biasmaju dan tegangan bias
anoda (A) dan katoda (K). mundur.

Gambar 2. Simbol Dioda

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N)


disebut Katoda. Lambang dioda sepertianak panah
yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana Gambar 3. Karakteristik Dioda
arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.

Bias Maju Dioda


2.3 Prinsip Kerja Dioda

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan


sumber arus searah. Penyearah digunakan untuk
mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata
tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan
gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Gambar 4. Dioda bias maju
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan
arus pada satu arah saja, yaitu padasaat dioda
Adalah cara pemberian tegangan luar ke
memperoleh catu arah/bias maju (forward bias).
terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan kutub
Karena di dalam dioda terdapat junction (pertemuan)
positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub
dimana daerah semikonduktor type-p dan semi
negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias
konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda
maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju
dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi
katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup.
ataumenghantar dan mempunyai tahanan dalam dioda
Pada kondisi bias ini akan terjadi
relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang
arah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak
diberikan ke diode dan akan selalu positif.
Bias Mundur Dioda yang dipasang pada sisi sekunder sebuah trafo dan
diserikan dengan sebuah beban R, seperti pada gambar
penyearah setengah gelombang.
Sebagai penyearah(diode rectifier) dioda berfungsi
menyearahkan/merubah tegang input yang ac (bolak-
balik) menjadi dc (searah). Tegangan ac merupakan
gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari
gelombang positif ke negative terus
Gambar 4. Dioda bias maju
menerus. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini
merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative
dengan menggunakan satu buah diode. Resistor
dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir
dipasang sebagai tahan beban rangkaian. Prinsip kerja
jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini
rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut:
dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan
diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan
B negative (-), Dioda dalam kondisi dipanjar maju
tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang
karena kaki anoda mendapat tegangan positif.
cukup significant.
Karena diode dalam kondisi On, maka Arus akan
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse,
mengalir dari titik A – Dioda – R dan kembali
nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan
ketitik B-. karena arus mengalir melewati R, maka
diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-
pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.386.
nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak
Tegangan yang timbul pada R merupakan
boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya
tegangan output (Vout).
dioda
. 2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) dan
B positif (+), Dioda dalam kondisi dipanjar
terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan
negatif. Sehingga diode dalam kondisi off, maka
tidak ada Arus yang mengalir .Kondisi
menyebakan tegangan pada keluaran/output sama
dengan 0/tidak ada.

Gambar 4. Rangkaian Dioda bias maju dan mundur


Gambar 5. Rangkaian Penyearah setengah gelombang

2.5 Penerapan Dioda Dalam Rangkaian Penyearah


Karena sebuah dioda sambungan PN hanya dapat
mengalirkan arus listrik dalam satuarah, maka dioda
dapat dimanfaatkan sebagai penyearah untuk
mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah
Ada tiga jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu
a. penyearah setengah-gelombang.
b. penyearah gelombang penuh
c. penyearah gelombang penuh sistem jembatan

III. PEMBAHASAN
Gambar 6. Bentuk sinyal input dan output penyearah
3.1. Penyearah setengah gelombang setengah gelombang

Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah


penyearah setengah gelombang, terdiri dari sebuah dioda
3.2. Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave) kembali ketitik CT. Karena arus mengalir
melewati R, maka pada R akan timbul tegangan
Penyearah tegangan dengan menggunakan 2 buah sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada
diode memerlukan transformator/trafo yang R merupakan tegangan output (Vout).
mempunyai terminal CT (center tep/titik tengah).
4. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan
Dioda akan bekerja secara bergantian. Sehingga
B positif (+),Dioda D2 dalam kondisi dipanjar
tegangan pada output akan selalu ada. Prinsip kerja
terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan
rangkaian bias dijelaskan sebagai berikut:
negative (off) dan D2 dalam kondisi dipanjar
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan maju (On). Karena diode D2 dalam kondisi On,
B negative (-), Dioda D1 dalam kondisi dipanjar maka Arus akan mengalir dari titik B – D2 – R
maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan kembali ketitik CT. Karena arus mengalir
dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik (off). melewati R, maka pada R akan timbul tegangan
Karena diode D1 dalam kondisi On, maka Arus sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada
akan mengalir dari titik A – D1 – R dan kembali R merupakan tegangan output (Vout).
ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R,
maka pada R akan timbul tegangan sebesar Vin x
0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan
tegangan output (Vout).

Gambar 7. Rangkaian Penyearah gelombang penuh


Gambar 9. Bentuk sinyal input dan output penyearah
2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-) gelombang penuh
dan B positif (+),Dioda D2 dalam kondisi dipanjar
maju karena kaki anoda mendapat tegangan Positif
dan D2 dalam kondisi dipanjar maju (On). Karena 3.3. Penyearah Gelombang Penuh sistem Bridge
diode D2 dalam kondisi On, maka Arus akan (Jembatan)
mengalir dari titik B – D2 – R dan kembali ketitik
Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah diode
CT. Karena arus mengalir melewati R, maka pada
R akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636. sama dengan penyearah gelombang penuh
Tegangan yang timbul pada menggunakan 2 buah diode, hanya pada penyearah
R merupakan tegangan output (Vout). system bridge ini transformator yang digunakan tidak
harus CT. Dioda akan bekerja secara berpasangan,
jika D1 &D3 On, D2 & D3 off, begitu juga
sebaliknya.
1. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan
B negative (-), Dioda D1 & D3 dalam kondisi
dipanjar maju karena kaki anoda mendapat
tegangan positif dan D2 &D3 dalam kondisi
dipanjar terbalik (off). Karena diode D1 & D3
Gambar 8. Rangkaian Penyearah gelombang penuh dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari
titik A – D1 – R- D3 dan kembali ketitik B-.
3. Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan Karena arus mengalir melewati R, maka pada R
B negative (-), Dioda D1 dalam kondisi dipanjar akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636.
maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif Tegangan yang timbul pada R merupakan
dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik (off).
Karena diode D1 dalam kondisi On, maka Arus tegangan output (Vout).
akan mengalir dari titik A – D1 – R dan
IV. APLIKASI DIODA PENYEARAH

4. 1 .
gelombang sebagai Rangkaian Clipper Dioda

Salah satu fungsi dioda adalah sebagai komponen


utama pada rangkaian clipper yaitu rangkaian yang
bisa memotong (clip) suatu bagian dari gelombang
Gambar 10. Rangkaian Penyearah gelombang penuh sinyal input tanpa merusak bagian sisa dari
sistem jembatan gelombang sinyal yang telah terpotong tersebut.
Rangkaian penyearah setengah gelombang pada
2. Saat titik A mendapatkan tegangan negative (-)dan
gambar 13 adalah contoh rangkaian clipper paling
B positif (+),Dioda D2 &D4 dalam kondisi
sederhana yang terdiri dari sebuah dioda dan resistor.
dipanjar maju karena kaki anoda mendapat
Arah peletakan dioda dalam rangkaian akan
tegangan positif (On) dan D1 & D3 dalam kondisi
menentukan bagian mana dari gelombang sinyal
dipanjar terbalik (Off). Karena diode D2 & D$
tersebut yang akan dipotong, apakah bagian yang
dalam kondisi On, maka Arus akan mengalir dari
bernilai positif atau bagian yang bernilai negatif.
titik B – D2 – R- D4 dan kembali ketitik A-.
Karena arus mengalir melewati R, maka pada R
akan timbul tegangan sebesar Vin x 0.636.
Tegangan yang timbul pada R merupakan
tegangan output (Vout).

Gambar 13. Rangkaian penyearah setengah


gelombang adalah rangkaian clipper paling sederhana

Ada dua kategori umum dari clipper yaitu : seri dan


paralel. Rangkaian clipper dikategorikan seri apabila
dioda yang digunakan dirangkai seri dengan beban,
sedangkan clipper paralel apabila dioda dirangkai
paralel dengan beban.
Gambar 11. Rangkaian Penyearah gelombang penuh
sistem jembatan a. Clipper Seri
Contoh dari rangkaian clipper seri bisa anda
perhatikan pada gambar 14a yang terdiri dari dioda
dan beban R. Gambar 14b menunjukkan sinyal input
dan output dari rangkaian clipper seri ini. Bisa kita
lihat pada gambar 14b, apabila tegangan sinyal AC
kotak diinputkan pada rangkaian clipper maka bagian
negatif dari sinyal kotak itu dipotong sehingga pada
outputnya hanya menyisakan bagian positifnya saja.
Hal yang sama juga terjadi apabila sinyal AC segitiga
diinputkan pada rangkaian clipper tersebut. Analisa
pada gambar 14, kita mengasumsikan dioda bersifat
ideal. Tidak ada drop tegangan, VT, pada saat dioda
Gambar 12. Bentuk sinyal input dan output mengalami bias maju (forward bias).
penyearah gelombang penuh
transisi antara kondisi “on” atau “off” pada dioda
adalah pada saat tegangan input vi bernilai

vi = V

Gambar 15. Rangkaian clipper seri dengan sumber


tegangan DC

Tidak ada prosedur khusus untuk menganalisa


rangkaian seperti pada gambar 15. Tetapi ada
beberapa konsep yang mungkin bisa membantu anda
dalam menganalisa rangkaian clipper seperti pada
gambar 15 ini.

Pertama, perhatikan semua sumber tegangan yang


ada di dalam rangkaian itu dan arah dari dioda. Kita
harus bisa menentukan apakah tegangan total yang ada
dalam rangkaian itu apakah bisa membuat dioda
menjadi “on” (bias maju) atau tidak. Untuk gambar
15, bila kita lihat arah dari dioda maka tegangan vi
harus bernilai positif agar dioda itu bisa “on”. Selain
harus bernilai positif, tegangan vi juga harus lebih
Gambar 17. Menghitung tegangan output pada saat
besar dari tegangan V agar dioda bisa “on”. Apabila
dioda “on”
tegangan vi bernilai negatif, maka dioda jelas berada
dalam kondisi “off”.
Keempat, akan sangat membantu apabila kita bisa
menggambar bentuk gelombang tegangan output
Kedua, perhatikan transisi perubahan dari tegangan
dibawah sinyal inputnya untuk menentukan nilai
sinyal input yang bisa merubah kondisi dioda. Untuk
sesaat dari tegangan output. Kita bisa menggambar
dioda yang ideal, titik terjadinya transisi diantara
bentuk gelombang tegangan output berdasarkan titik-
kondisi on atau off adalah pada tegangan nol volt (vd
titik data dari langkah pertama hingga ketiga dari
= 0) dan arus nol ampere (id = 0). Kita terapkan kondisi
penjelasan di atas seperti didemosnstrasikan pada
id = 0 dan vd = 0 ini ke rangkaian gambar 15, hasilnya
adalah rangkaian pada gambar 16. Jadi, titik gambar 18.
Gambar 20. Gambar lengkap dari sinyal tegangan
input dan output

b. Rangkaian clipper paralel

Rangkaian clipper paralel paling sederhana


ditunjukkan pada gambar 21, dengan sinyal input
sama seperti pada rangkaian clipper seri pada gambar
Gambar 18 Menggambar tegangan output
21. Analisa rangkaian clipper paralel sama seperti
berdasarkan data-data yang sudah didapat
pada analisa rangkaian clipper seri. Seperti
ditunjukkan pada contoh berikut ini.
Anggap saja tegangan sesaat dari sinyal input, v i,
sebagai sumber tegangan DC terhadap tegangan
output sesaat yang dihasilkan. Misalkan untuk
menghitung tegangan sesaat, pada saat kondisi vi = Vm
(tegangan input mencapai puncaknya) maka
rangkaian yang dapat dianalisa pada saat kondisi ini
ditunjukkan pada gambar 19.

Gambar 21(b) Sinyal input dan output dari rangkaian


clipper paralel gambar 21a
Gambar 19 Menghitung tegangan output (vo) pada
saat tegangan input bernilai maksimum (vi = Vm)
Salah satu aplikasi dari rangkaian clipper adalah
melindungi sinyal percakapan yang sudah dikuatkan
Apabila tegangan maksimum dari sinyal input lebih
(di-amplifikasi) agar tidak menindih (over riding)
besar dari tegangan V (Vm > V), maka dioda menjadi sinyal transmitter radio seperti ditunjukkan pada
“on” dan diganti menjadi short circuit. Tegangan
gambar 22. Apabila sinyal transmisi ini ditindih oleh
output dapat dihitung sesuai dengan persamaan vo = vi
sinyal percakapan, maka sinyal radio akan berubah
– V = Vm – V. Kemudian hasil dari perhitungan ini
bahkan bisa “bertabrakan” (interferensi) dengan sinyal
dimasukkan ke dalam plot grafik pada gambar 19.
dari stasiun radio lainnya. Clipper digunakan sebagai
pengaman. Selain itu rangkaian clipper juga berfungsi
Pada saat vi = V, kondisi dioda berubah (dari on ke
untuk melindungi input dari IC agar tidak mendapat
off, atau dari off ke on). Pada saat tegangan input
tegangan berlebih yaitu dengan cara memasangkan
bernilai minimum (vi = -Vm) maka dioda menjadi open
sepasang dioda yang saling bertolak belakang secara
circuit dan tegangan output vo = 0V. Maka kurva
paralel pada input IC.
lengkap dari gelombang tegangan outputnya
ditunjukkan pada gambar 20.
Gambar 23. Charger aki dengan trafo CT

Fungsi trafo adalah untuk menurunkan tegangan


listrik PLN 220 Volt menjadi sekitar 12-15 volt sesuai
yang di butuhkan. Sedangkan Fungsi Dioda atau
rectifier adalah untuk menyearahkan tegangan yang
sudah diturunkan oleh trafo sehingga bisa digunakan
untuk carger aki.

Pada sebuah Alat untuk charger Aki kalaupun terdapat


saklar atau selektor adalah untuk memilih tegangan
sesuai dengan banyaknya aki yang dicharger. Terdapat
alat ukur arus atau Amperemeter untuk menunjukan
besarnya arus pengisian aki, terdapat pula Volt meter
yang merupakan alat untuk mengukur tegangan.

4.3. Aplikasi Rangkaian Penyearah gelombang


Penuh sistem jembatan sebagai catu daya

yang berfungsi untuk menyediakan daya pada


peralatan elektronik. komponen utama rangkaian catu
daya yang akan kita bahas disini yaitu trafo step down,
dioda silicon dan kondensator elektrolit (elco).
sedangkan untuk komponen sekundernya yaitu IC
dan transistor yang berfungsi sebagai regulator untuk
membersihkan arus DC dari paku – paku tegangan
AC yang mana paku – paku ini biasanya memberikan
efek bunyi dengung dan desis (noise) pada peralatan
audio.

Catu daya ada 2 jenis yaitu catu daya simetris dan catu
daya tunggal. Sedangkan dari bentuknya catu daya ada
2 bentuk yaitu catu daya gelombang penuh dan
setengah gelombang.

Keterangan Gambar dibawah:


Gambar 23 jenis trafo step down

Gambar 26 adalah catu daya tunggal gelombang


penuh.

Gambar 24 Catu daya simetris gelombang penuh


dengan trafo CT

Catu daya ini biasanya dipakai untuk mensuplai daya


pada power amplifier jenis OCL.
Gambar 27 adalah rangkaian catu daya lengkap
dengan regulator.
Jika Membutuhkan sebuah catu daya simetris
gelombang penuh sementara anda hanya mempunyai disini tidak menuliskan nilai pada C1,C2,C3 dan C4
sebuah trafo non CT, maka bisa dibuat rangkaian karena angkanya tidaklah mutlak, yang penting nilai
seperti gambar 08 yaitu menggunakan tegangan voltnya diatas dari output trafo . untuk C1 semakin
separuhnya sebagai CT. contoh: jika mempunyai trafo besar semakin bagus misalnya 4700uF/50v. untuk
non CT dengan tegangan keluaran 0,3,6,9,12 maka C2,C3 juga tidak mutlak harus ada. jika anda ingin
memasangnya yaitu antara 100uF - 1000uF dan untuk
output yang digunakan adalah 0 dan 12v dengan 6v
voltnya sesuaikan dengan IC regulator. jika
sebagai CT. maka outputnya adalah sebesar 6 volt
menggunakan IC regulator 7812 maka C2 dan C3
(Gb.24). adalah minimal 16v. untuk C4 minimal 100nF.

Catatan:
agar bekerja maksimal, IC regulator 78xx
membutuhkan tegangan 3v lebih tinggi daripada
tegangan yang dihasilkan. misalkan: IC regulator 7812
membutuhkan tegangan kerja antara 15v - 27v

Gambar 25 Catu daya simetris gelombang penuh


dengan trafo non CT

atau anda bisa juga membeli sebuah trafo non CT yang


sama dengan yang anda punya kemudian buat
rangkaian seperti gambar 25.
V. KESIMPULAN

1. Pada penyearah setengah gelombang, tegangan yang disearahkan oleh dioda hanya pada gelombang yang
bernilai positif, sehingga outputnya hanya berupa setengah gelombang.

2. Sedangkan pada penyearah gelombang penuh, tegangan yang disearahkan oleh 2 dioda dengan nilai nol
menggunakan CT dari transformator, maka didapatkan penyearahan gelombang yang penuh, tidak ada
tegangan input yang hilang. Sehingga nilai Vav yang terukur lebih tinggi dari nilai Vav penyearah setengah
gelombang.

3. Penambahan filter pada penyearah berpengaruh pada nilai Vmin dan Vav karena pengaruh dari kerja
kapasitor sebagai penyimpan sementara.

4. Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda daya merupakan salah satu komponen yang sangat penting
di dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah sebagai catu dayanya,
karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah yang mana untuk menyearahkan
tegangan tersebut umumnya adalah menggunakan dioda daya.

5. Pada Rangkaian Clipper


• Sebuah resistor dan dioda didorong oleh sebuah sumbertegangan ACmemotong sinyal yangdiamati di
seluruh dioda.
• Sepasang anti-paraleldioda Si berpotongan simetris pada± 0,7 V
• Ujung ground daridioda clipper (s) dapat memutus dan dihubungkan ke tegangan DC untuk memotong
pada tingkat berubah-ubah.
• Pemotong dapat digunakan sebagai ukuran pelindung, mencegah sinyal dari melebihi batas
pemotongan.
6. Dalam penerapan dan pengaplikasiannya, dioda daya merupakan salah satu komponen yang sangat penting
di dalam sebuah peralatan elektronika, terutama yang menggunakan tegangan searah sebagai catu dayanya,
karena hampir semua peralatan elektronika menggunakan tegangan searah yang mana untuk menyearahkan
tegangan tersebut umumnya adalah menggunakan dioda daya

VI. DAFTAR PUSTAKA

• Lowenberg, C. Edwin. 1995. Rangkaian Elektronik. Jakarta : Erlangga


• Malvino, Albert Paul. 1985. Prinsip-prinsip Elektronika Jilid 2. Jakarta :Erlangga
• Sutanto. 1994. Rangkaian Elektronika. Jakarta : UI

Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik.Jakarta ; Erlangga


• http://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.html
• http://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.html
• http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.html
• http://alfredbudiono.blogspot.com/2010/11/i.html

Anda mungkin juga menyukai