PENDAHULUAN
1
1.5 Definisi Istilah
1. Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain,
pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke
dalamnya.
2. Arus AC adalah listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-
ubah dan bolak-balik.
3. Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua elektroda, yakni
anoda dan katoda.
4. Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan
bagian atau media non-logam dari sebuah sirkuit.
5. Kondensator adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik.
6. Potensiometer adalah alat ukur yang di pakai untuk mengukur GGL suatu
sumber tanpa mengambil arus dari sumber itu.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pada lengkung ciri dioda, arus dioda iD 0 jika vD 0 arus minoritas
dan arus mayoritas mempunyai besar sama tetapi arah yang berlawanan,
sehingga arus total pada keadaan tanpa tegangan panjar sama dengan nol.
4
listrik sebagai media penyalur energi listrik adalah terbatasnya mobilitas.
Fungsi dari penggunaan inverter adalah agar tegangan dan frekuensi sinyal
dapat diatur sebelum sinyal ditransmisikan. Seperti diketahui bahwa inverter
memiliki kemampuan untuk mengatur tegangan dan frekuensi sinyal AC
keluarannya berdasarkan sinyal modulasi atau penyulutannya. Salah satu
konfigurasi inverter satu fase adalah inverter setengah jembatan (half-bridge
inverter). Inverter ini bekerja mengubah tegangan DC menjadi tegangan
bolak-balik AC dua tingkat. Rangkaian inverter ini tersusun dari dua buah
sumber tegangan dc dan dua buah saklar semikonduktor (Suroso,dkk, 2018:
78)
5
buatan, seperti alat penyerap panas, hembusan udara, dan air pendingin
lewat pipa disekitar dioda. Banyak dioda silikon yang bekerja dengan
baik pada temperatur sambungan di atas 2000 C , yaitu diluar temperatur
dalam yang mendekati 1500 C (Woollard, 2009: 51-52).
Satu komponen lain yang penting dalam elektronika adalah dioda.
Dalam skema rangkaian, dioda dilambangkan sepeti gambar dibawah
ini:
6
perlu diperhatikan bahwa sifat yang sifat seprti yang telah dijlaskan
diatas merupakan satu pendekatan, walaupun pendekatan ini cukup
baaik dipakai dalam banyak situasi, yang berarti sifat dari banyak
rangkaian bisa dimengerti dengan pendekatan ini. Kalau memakai
pendekatan ini, sifat dioda bisa dimengerti juga dengan memakai satu
rangkaian pengganti, yaitu satu sakelar yang terbuka ketika dioda dibias
balik dan tertutup ketika dioda dibias maju. Untuk mendapatkan voltase
yang dibutuhkan supaya arus mengalir, sakelar tersebut dirangkai seri
dengan satu sumber voltase shingga terdapat rangkaian pengganti.
Jadi sifat dari dioda berbeda jika arah voltase pada sambungannya
berbeda. Sifat yang mengizinkan arus mengalir hanya ke satu arah bisa
dipakai untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Kalau
sifat dari dioda dibias maju diteliti lebih rinci dengan arus yang tidak
terlalu besar, maka terdapat sifat yang hampir persis sesuai dengan
rumus :
V
I I b T exp 1
mVT
(2.1)
Berarti arus terhadap voltase dalam diodasebenarnya merupakan satu
fungsi eksponensial. Sifat dalam pendekatan pertama pada alenia
pertama dari pasal ini merupakan satu pendekatan dari kurva
eksponensial ini. Kalau voltase masih dibawah voltase minimal yang
disebut diatas, arus dioda masih kecil dan akan bertambah dengan cepat
kalau voltase sudah mencapai voltase minimal tersebut (Blocher,
2004:17).
2.3 Suplai Daya
Karena sifat dioda yang hanya menyearahkan arus pada satu arah
tegangan positif saja, maka dioda dapat dirangkaikan sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan arus searah. Bebrapa pengaturan dioda
sederhana menghasilkan sejumlah suplai dara dc dan sumber ac
2.3.1 Rangkaian penyearah gelombang setengah
7
Rangkaian setengah gelombang artinya hasil penyearahan hanya
pada bagian positif, yaitu setngah panjang gelombang, dari tegangan
bolak-balik sebagai sumbernya. Pada saat arus bolak balik mengalir
positif pada setengah panjang setengah gelombang pertama, sesuai
dengan arah panah dioda, dioda akan mengalirkan arus. Pada saat arus
bolak balik mengalir neatif pada setengah panjang gelombang
berikutnya, berlawanan dengan arah dioda, dioda tidak melewatkan
arus (sutanto 2006: 14-15).
yang disadap pada pusatnya dan beroperasi pada 2VL . Dioda itu jugaa
beroperasi pada VL .
8
Gambar 2.3.3.1 Sirkuit jembatan gelombang penuh yang di gunakan
untuk perbaikan
Dioda itu terhubung secara paralel berpasangan pada siklus tegahan
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1 Potensiometer 10 k 1
2 Hambatan tetap 47 Ω 1
3 Dioda IN4002 1
4 Papan rangkaian 1
5 Saklar 1 kutub 1
9
6 Kabel Penghubung Merah 3
8 Meter Dasar 90 2
9 Catu Daya 1
10
a. Saklar pada posisi terbuka (posisi 0).
b. Sebuah meter dasar 90 digunakan sebagai voltmeter dengan
batas ukur 10 V DC.
c. Sebuah meter dasar 90 digunakan sebagai amperemeter dengan
batas ukur 100 mA DC.
3. Rangkaian dihubungkan ke susunan baterai menggunakan kabel
penghubung.
4. Rangkaian diperiksa kembali.
3.2.2 Langkah-Langkah Percobaan
1. Saklar S (posisi 1) ditutup.
2. Tegangan diatur paling rendah dengan cara memutar Potensiometer.
Tegangan dan kuat arus pada alat ukur dibaca dan dicatat hasilnya
ke dalam tabel hasil pengamatan.
3. Langkah 2 diulangi sebanyak lima kali dengan nilai tegangan yang
berbeda dan dicatat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
4. Saklar S (posisi 0) dibuka, kemudian arah Arus dibalik dengan cara
membalik kutub Baterai.
5. Saklar S (posisi 1) ditutup dan diamati apa yang terjadi pada
Amperemeter.
6. Grafik hubungan I terhadap V dibuat.
11
3.4 Foto Percobaan
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. 0,4 V 0,2 mA
2. 0,42 V 0,4 mA
3. 0,5 V 1 mA
4. 0,7 V 44 mA
4.2 Perhitungan
1. V = = 0,4 V
2. V = = 0,42 V
3. V = = 0,5 V
4. V = = 0,7 V
13
1. I = = 0,2 mA
2. I = = 0,4 mA
3. I = = 1 mA
4. I = = 44 mA
14
15
16
4.4 Grafik
17
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yang diperoleh dari
mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus pada sebuah dioda
sehingga dapat di simpulkan bahwa tegangan input sama dengan tegangan
output, dan hubungan tegangan dan kuat arus yang mengalir pada rangkaian
adalah berbanding lurus. Pada batas maksimum tegangan sebuah dioda akan
membuat dioda semikonduktor menjadi penghantar listrik yang baik
sehingga jarum amperemeter bergerak ke skala penunjuk maksimum dan
tidak teratur. Tegangan yang paling tinggi yang dihasilkan oleh dioda adalah
0,7 V apabila hasil lebih besar itu terjadi kesalahan.
Untuk rangkaian yang diberi bias maju, semakin besar tegangan
maka arus pun akan semakin besar, sebaliknya jika rangkaian diberi bias
mundur nilai tegangan dan kuat arus akan semakin kecil hingga mendekati
nol.
5.2. Saran
18
1. Praktikan diharapkan memahami tentang apa yang akan dilaksanakan
praktikum, agar tidak terdapat miskonsepsi.
2. Sebaiknya alat pada laboratorium di Lab harus di lengkapi lagi agar
tidak terjadi saling menunggu giliran alat praktikum seperti kabel
penghubung merah dan hitam.
3. Saat melakukan praktikum, praktikan harus berhati-hati dalam
menggunakan alat.
4. Praktikan harus teliti dalam menggunakan alat praktikum yang berskala
agar hasilnya benar.
DAFTAR PUSTAKA
19