Anda di halaman 1dari 8

Firza Azmi (202132003)

A. Pengertian Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah
tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering
dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya
mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip
kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan
arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan
arus ke arah sebaliknya.Material semikonduktor yang digunakan umumnya berupa
silikon atau germanium. Adapun semikonduktor jenis p diciptakan dengan menambahkan
material yang memiliki elektron valensi kurang dari 4 (Contoh: Boron) dan
semikonduktor jenis n diciptakan dengan menambahkan material yang memiliki elektro
valensi lebih dari 4 (Contoh: Fosfor).

B. Simbol Dioda
Berikut ini adalah macam-macam simbol dioda yang sering kita jumpai:

Dioda Penyearah
Penjelasan Simbol
dioda yang biasa dipakai untuk sekering
atau pengaman rangkaian listrik.

Dioda Zener
Penjelasan Simbol
Ada juga garis kecil di bagian sebelah
kanan untuk garis melintang bagian
bawah.Penambahan tanda garis kecil
tersebut adalah menjadi penanda
penstabilan tegangan atau arus yang searah
atau DC.
Dioda Foto
Penjelasan Simbol
Pemberian 2 anak panah ini menandakan
bahwa dioda tersebut bisa menghasilkan
arus listrik jika terkena cahaya.
Dioda LED
Penjelasan Simbol
Jenis dioda emisi cahaya juga sering
disebut dengan LED atau Light Emitting
Diode. Hanya saja tanda pada dioda ini
memiliki maksud bahwa ketika dioda
menerima arus listrik DC, maka dioda ini
akan menghasilkan cahaya.
Dioda Terobosan
Penjelasan Simbol
Jenis dioda ini memiliki bentuk simbol
layaknya dioda dasar yang sama dengan
penyearah. Apabila dioda zener memiliki 2
tambahan garis kecil yang berlawanan arah,
maka dioda ini juga mempunyai 2 garis
tambahan berukuran kecil.Letak perbedaan
antara dioda zener dan dioda terobosan
adalah posisi garis tambahannya itu sendiri.
Pada dioda terobosan, garis tambahannya
mengarah pada satu arah saja, yakni ke kaki
anoda.
Dioda Varactor
Penjelasan Simbol
Tanda garis tambahan pada dioda varactor
merupakan tambahan garis melintang di
ujung panah.Oleh sebab itu, simbol pada
umum tidak lagi terhubung seperti simbol
pada umumnya. Tanda ini memberikan
keterangan bahwa dioda terhubung dengan
kapasitor.
Dioda Schottky
Penjelasan Simbol
Dioda schottky juga sering disebut sebagai
dioda power yang mempunyai tegangan
drop maju (forward bias) yang mudah.
Akan tetapi rating arus dan tegangannya
cukup tinggi yang biasa dipakai untuk
penyearah pada frekuensi tinggi.

C. Jenis-jenis Dioda
1. PN Junction Diode
Dioda standar yang terdiri dari susunan PN dan memiliki cara kerja seperti yang
dijelaskan sebelumnya. Dioda jenis ini adalah diode yang umum digunakan di pasaran
(disebut juga diode generik), digunakan terutama sebagai penyearah arus.

2. Light Emitting Diode


Saat dialiri arus forward-bias, LED akan mengeluarkan cahaya. LED saat ini umum
digunakan sebagai alat penerangan dan beberapa jenis digunakan untuk menggantikan
lampu fluorescent.

3. Laser Diode
Saat dialiri arus forward-bias, LED akan mengeluarkan cahaya. LED saat ini umum
digunakan sebagai alat penerangan dan beberapa jenis digunakan untuk menggantikan
lampu fluorescent.

4. Photodiode
Photodiode dapat menghasilkan energi listrik apabila daerah PN junction disinari.
Umumnya photodiode dioperasikan dalam reverse-bias, sehingga arus yang kecil
akibat cahaya dapat langsung terdeteksi. Photodiode digunakan untuk mendeteksi
cahaya (photodetector).
5. Gunn Diode
Gunn Diode adalah jenis diode yang tidak memiliki PN Junction, melainkan hanya
terdiri dari dua elektroda. Dioda jenis ini dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal
gelombang mikro.

6. Baritt Diode
BARITT (Barrier Injection Transit Time) Diode adalah jenis diode yang bekerja
dengan prinsip emisi termionik. Dioda ini digunakan untuk memproduksi sinyal
gelombang mikro dengan level derau yang rendah.

7. Tunnel Diode
Tunnel Diode adalah dioda yang bekerja memanfaatkan salah satu fenomena
mekanika kuantum yaitu tunneling. Tunnel junction digunakan sebagai salah satu
komponen pada osilator, penguat, atau pencampur sinyal, terutama karena
kecepatannya bereaksi terhadap perubahan tegangan.

8. Backward Diode
Backward diode memiliki karakteristik serupa dengan tunnel, perbedannya terletak
pada adanya sisi yang diberi doping lebih rendah dibanding sisi yang berlawanan.
Perbedaan profil doping ini membuat backward diode memiliki karakteristik
tegangan-arus yang serupa pada kondisi reverse dan forward.

9. Pin Diode
Pada dioda PIN, terdapat area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang diletakkan
antara P dan N junction. Efek dari penambahan area intrinsic tersebut adalah
melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan hal ini tepat
digunakan untuk aplikasi pensinyalan (switching).

10. Schottky Diode


Pada Schottky diode diberikan tambahan metal pada cuplikan permukaan bagian
tengah semikonduktor. Karakteristik yang menjadi keunggulan dioda ini adalah
tegangan aktivasi yang rendah dan waktu pemulihan yang singkat. Dioda ini sangat
umum digunakan untuk rangkaian elektronik berfrekuensi tinggi, seperti perangkat-
perangkat radio dan gerbang logika.
11. Step Recovery Diode
Bagian semikonduktor pada dioda ini memiliki level doping yang secara gradual
menurun dengan titik terendah di junction. Modifikasi ini dapat mengurangi waktu
switching karena muatan yang ada pada daerah junction lebih sedikit. Aplaikasi dari
semikonduktor ini adalah pada alatalat elektronik frekuensi radio.

12. Varactor Diode


Diaplikasikan pada mode reverse biasa dengan lapisan penghalang yang dapat
berubah-ubah sesuai tegangan diberikan. Hal ini membuat dioda ini seolah-olah
merupakan suatu kapasitor.

13. Zener Diode


Memiliki karakteristik khusus yang mengingkan efek breakdown saat reverse bias
Dioda ini dapat menghasilkan tegangan yang tetap dan umum digunakan sebagai
penghasil tegangan referensi di rangkaian elektronik

D. Pengaplikasian Dioda
1. Rectifier (Penyearah)

Aplikasi dioda sebagai penyearah tegangan AC atau rectifier adalah rangkaian dasar
dari sebuah power supply yang paling banyak digunakan pada hampir semua
rangkaian elektronika. Ada terdapat beberapa rangkaian variasi dari penyearah dioda,
yang mana masing-masing variasi rangkaian dioda memiliki karakteristik sinyal
output yang berbeda pula.

Beberapa jenis dasar dioda sebagai rectifier atau penyerah adalah rangkaian setengah
gelombang (half wave rectifier), gelombang penuh center tap (full wave center
tapped), dan rangkaian jembatan gelombang penuh (full wave bridge rectifier).
2. Clipper (Pemotong sinyal)

Rangkaian clipper adalah rangkaian yang berfungsi untuk memotong bagian sinyal
tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Biasanya rangkaian pemotong sinyal atau
clipper banyak digunakan pada rangkaian pemancar FM, yang mana biasanya
rangkaian tersebut berfungsi untuk membantu mengurangi noise.

Selain itu aplikasi dioda clipper juga dipakai untuk rangkaian pengaman tegangan dan
memastikan sinyal tegangan output tidak melebihi batas level tertentu. rangkaian
clipper bisa disebut juga sebagai rangkaian pembatas tegangan. Berikut ini adalah
contoh rangkaian dari dioda yang digunakan sebagai clipper atau pemotong sinyal.

3. Rangkaian Penjepit (clamping circuits)

Rangkaian clamper adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjepit atau menggeser
tegangan puncak dari sinyal menjadi ke level tertentu yang diinginkan. Tegangan
puncak yang diubah atau di geser bisa puncak positif atau negatif sinyal. Rangkaian
clamper disebut juga dengan rangkaian level shifter atau DC restorer. Berikut adalah
contoh rangkaian penjepit sinyal dengan menggunakan dioda.

4. Rangkaian Logika Dasar

Dioda merupakan salah satu komponen dasar dari rangkaian gerbang logika digital
yang ada saat ini. Sebelum ditemukan transistor dan IC, untuk membuat rangkaian
digital sederhana dapat digunakan beberapa dioda yang disusun sedemikian rumah
hingga menjadi rangkaian gerbang digital tertentu sepertu gerang AND, NAND, NOT
dan lain-lain.

Dioda dijadikan sebagai dasar gerbang logika digital didasarkan pada kondisi
pemanfaatan impedansi rendah dan tinggi dengan level tegangan tertentu sehingga
menghasilkan kondisi 0 dan 1 meskipun memiliki beberapa keterbatasan jika
dibandingkan dengan gerbang logika dasar yang menggunakan transistor.
5. Voltage Multiplier (Pendobel tegangan)

Rangkaian dioda sebagai pendobel tegangan atau voltage multiplier terdiri dari
beberapa dioda dan kombinasi kapasitor. Pada dasarnya, pendobel tegangan akan
menghasilkan tegangan ganjil atau genap dari sinyal input terhadap outputnya. berikut
ini adalah contoh rangaian dioda sebagai voltage multiplier.

6. Pengaman polaritas DC

Polaritas arus DC memang berbeda dengan arus AC yang tidak memiliki persoalan
pada polaritas. pada arus DC, ketika polaritas catu daya yang masuk pada rangkaian
elektronika dapat mengakibatkan hal yang fatal. Artinya polaritas arus DC yang
terbalik dapat merusak rangkaian atau perangkat elektronika terserbut.

Untuk itulah diperlukan sebuah pengaman polaritas terhadap rangkaian elektronika


yang mayoritas menggunakan arus DC sebagai catuannya untuk menghindari
kerusakan akibat catu daya terbalik karena ketidaksengajaan.

Dioda merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan sebagai pengaman
polaritas terbalik dari arus DC. Untuk menggunakannya sangat mudah, cukup bagian
positif catu daya atau baterai di hubungkan secara seri terhadap input catuan positif
dari rangkaian elektronika yang akan dilindungi. Dioda tersebut harus dipasangkan
secara forward biased. Berikut ini adalah contoh rangkaian sederhana dari pengaman
polaritas tegangan DC.
7. Dioda sebagai Pelindung tekanan tegangan (Voltage Spike Suppression)

Pada kasus beban induktif seperti relay misalnya, ketika dialiri arus listrik dan
terdapat medan magnet pada lilitan tersebut, pada saat dilepaskan kembali, maka
pada lilitan tersebut akan menjadi induktif dan akan menimbulkan tegangan tinggi
secara tiba-tiba atau tegangan tinggi kejut. Hal ini karena disebabkan oleh medan
magnet yang tersimpan pada lilitan yang terdapat pada komponen relay tersebut. Hal
itu akan menimbulkan kerusakan terhadap rangkaian yang terhubung pada beban
induktif tersebut.

Oleh sebab itulah dibutuhkan sebuah dioda yang terhubung paralel dengan beban
induktor yang terhubung pada rangkaian elektronika untuk meredam tegangan tinggi
secara tiba-tiba karena timbulnya aliran medan magnet

Anda mungkin juga menyukai