Anda di halaman 1dari 5

Dioda

Pengenalan Dioda

Dioda adalah komponen yang berfungsi untuk menyearahkan sekaligus sebagai penghambat arus
listrik, disusun dari beragam bahan yang bersifat semikonduktor. Umumnya jenis bahan yang
digunakan dalam proses pembuatannya yakni seperti silikon, germanium, dan lain sebagainya.

Pada dioda, Anda akan menemukan dua buah kutub yang saling berlawanan. Dimana salah satunya
adalah kutub bermuatan positif (anoda), kemudian sisi lainnya adalah kutub dengan muatan negatif
(katoda).

Karena hal itu juga, maka dioda dapat digunakan untuk 2 fungsi sekaligus. Misalnya pada satu sisi
dapat digunakan sebagai penyearah arus, kemudian sisi lainnya akan digunakan sebagai penghambat
arus listrik.

Komponen Dioda

1. Anoda

Anode atau yang lebih dikenal dengan istilah anoda adalah komponen dioda yang dibuat dari
elektroda yang bermuatan positif. Pada dioda, bagian katoda memiliki kandungan elektron yang
terbilang lebih sedikit.

Kandungan elektron yang sedikit ini ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya
yaitu karena anoda memiliki elektrolit yang bermuatan positif.

2. Katoda

Selain anoda, terdapat juga komponen dioda yang bernama katoda. Dimana katoda merupakan
kutub yang terbuat dari elektroda dengan muatan negatif.

Karena memiliki kandungan elektroda yang bermutan negatif, maka katoda memiliki kandungan
elektron yang lebih banyak dibandingkan dengan anoda.

Fungsi Dioda
Diantara fungsi dioda adalah sebagai berikut:

 Dioda berfungsi sebagai alat yang berguna dalam proses pembentukan sensor cahaya.

 Fungsi dioda selanjutnya adalah sebagai salah satu alat penyusun dalam proses
pembentukan sensor panas.

 Dioda juga berfungsi untuk proses penggandaan tingkat tegangan arus listrik.

 Berfungsi sebagai penyearah aliran arus listrik yang ada dalam rangkaian elektronika.

 Sebagai indikator adalah salah satu fungsi dari dioda.

 Berfungsi sebagai penghambat aliran arus listrik yang ada dalam rangkaian elektronika.

 Dioda dapat difungsikan dalam rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator).

 Dapat membantu proses stabilisasi tegangan arus listrik.


 Fungsi dioda juga sebagai komponen pengaman atau bahkan saklar.

 Dapat dimanfaatkan untuk proses penambahan arus DC pada arus AC dan lain sebagainya.

Jenis-jenis dioda adalah :

1. Dioda Biasa

Jenis dioda biasa adalah yang paling umum dan paling sering dijumpai pada berbagai perangkat
elektronik. Dioda biasa ini juga umum disebut dengan istilah diode generik.

Dioda jenis biasa atau generik ini umumnya akan mempunyai dua terminal, yakni P dan N. Nah untuk
fungsi dioda biasa yakni sebagai penyearah aliran arus listrik. Penggunaannya juga cukup banyak
ditemukan. Misalnya dipakai pada rangkaian saklar, penyearah gelombang (rectifier), dan lain
sebagainya.

2. Dioda Bridge

Fungsi dioda bridge sebenarnya tidak jauh beda dengan diode jenis generik. Namun dari segi
penggunaannya dapat dikatakan jauh lebih mudah dan praktis.

Apabila difungsikan menjadi penyearah gelombang, tipe generik membutuhkan 4 buah komponen
dioda sekaligus, maka ketika menggunakan jenis dioda bridge Anda hanya membutuhkan satu buah
kompenen dioda saja.

Hal ini karena pada jenis dioda bridge, Anda akan menemukan 4 buah dioda yang sudah tersusun
secara rapi dan siap digunakan.

Komponen dioda bridge terdiri dari 4 buah terminal. Dimana 2 terminal difungsikan sebagai input
untuk tempat masuknya arus AC, kemudian 2 terminal lainnya digunakan sebagai output DC.

Selain itu, output DC yang terapat pada tipe bridge juga sudah dilengkapi dengan polaritas positif
dan juga negatif. Sehingga penggunaannya menjadi lebih mudah dan praktis.

3. Light Emitting Diode (LED)


Light Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda yang terdiri dari sambungan antara bahan
semikonduktor. Dimana bahan-bahan semikonduktor ini nantinya akan dipasang secara forward bias
sehingga alat tersebut dapat menghasilkan cahaya.

Jika melihat simbol LED, Anda akan mendapati simbol dua panah. Dimana simbol dua panah ini
merupakan tanda yang menyatakan bahwa komponen tersebut dapat mengemisikan cahaya.

Ketika LED dipasang dengan sistem forward bias, maka dioda akan menghasilkan cahaya. Namun
apabila dipasang secara reverse bias, maka benda tersebut tidak akan menghasilkan cahaya.

Pada umumnya, LED digunakan pada berbagai perangkat elektronik. Contohnya saja seperti untuk
keperluan penerangan, digunakan sebagai pengganti lampu fluorescent, dan lain sebagainya.

4. Dioda Zener

Selanjutnya, ada juga tipe dioda zener. Dari segi fungsi dioda zener yaitu digunakan sebagai
penyetabil tegangan. Selain itu digunakan juga sebagai pengaman dari rangkaian elektronika. Dioda
zener merupakan jenis dioda yang bekerja dengan sistem reverse bias.

Jadi, ketika sebuah perangkat mengalami tegangan break down atau melewati batas tegangan, maka
jenis dioda zener tetap dapat membuat arus yang stabil.

Hal ini karena arus tersebut akan tetap mengalir pada arah yang saling berlawanan. Dengan
demikian, tegangan dalam rangkaian nilainya sama dengan tegangan yang terdapat pada diode.

5. Dioda Varactor

Dioda varactor umumnya dipasang dengan menggunakan prinsip kerja reverse bias. Tipe dioda
varactor memiliki kelebihan karena termasuk sebagai jenis dioda yang memiliki variabel kapasitansi.

Jika melihat dari simbol dioda jenis ini, lambang dioda varactor memiliki simbol yang terlihat seperti
gabungan antara dioda dengan kapasitor.

Fungsi dioda varactor yakni penggunaanya sendiri dapat ditemukan pada berbagai perangkat
elektronik, seperti televisi, ponsel dan juga radio..

6. PD (Photo Diode)

Photo diode sendiri sebenarnya merupakan komponen yang dibuat menggunakan sambungan P – N.
Jika dilihat dari simbol dioda jenis ini menyerupai tipe LED, namun memiliki simbol panah yang
terbalik.

Dari simbol dioda tersebut, sudah dapat disimpulkan bahwa tipe dioda yang satu ini dapat
menghantarkan arus listrik jika terkena cahaya.

Tipe photo diode tersebut juga bekerja dengan sistem reverse bias. Jadi ketika dikenai cahaya, photo
diode akan memiliki tegangan balik yang kecil dan arus listrik dapat melaluinya. Namun jika
intensitas cahaya kurang, tegangan balik akan membesar dan arus listrik pun akan terhambat.

7. Dioda Tunnel
Pada dioda tunnel, karekteristiknya adalah karena memiliki daerah delepsi yang sangat sempit. Hal
ini terjadi karena sambungan P-N pada dioda dirancang dengan sistem sedemikian rupa.

Fungsi dioda tunnel adalah memanfaatkan sistem tunneling atau mekanika kuantum. Kelebihannya
yaitu dapat cepat bereaksi ketika terjadi perubahan tegangan.

Penggunaan dioda tunnel sering ditemukan pada berbagai komponen elektronika. Contohnya saja
seperti osilator, pencampur sinyal, penguat dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai