Anda di halaman 1dari 14

PAPER ELEKTRONIKA

DIODE

KELOMPOK 3:

1. Made Febri Hadiputra (2110531003)


2. Ni Luh Gede Enjelina Ayu Maheswari (2110531006)
3. Iszur Putra Wicaksono (2110531009)
4. I Nyoman Teguh Yudha Kusuma (2110531010)
5. Kadek Andre Jaya Kusuma (2110541011)
6. Imanuel Raymond Dikmar Koyoh (2110531013)
7. Vivi Alviyanti (2110531023)
8. Ni Kadek Eva Candra Devi (2110531030)
9. Dendi Ambarita (2110531041)
10. Ida Bagus Putra Ramachandra (2110531043)
11. Ni Made Tuhu Yuliani (2110531045)
12. I Komang Deva Priangga Yudha (2110531053)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
DIODE

A. Definisi dan Fungsi Diode


Diode adalah sebuah komponen aktif dua kutub yang umumnya dikenal bersifat
semikonduktor, yang pada sistemnya memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi panjar maju) dan bersifat menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjer
mundur). Diode ini disamakan juga sebagai fungsi katup dalam bidang elektronika.
Diode ini juga sebuah komponen elektronika yang mempunyai dua elektroda (terminal)
yang berfungsi sebagai penyearah arus listrik.
Diode sebagai salah satu komponen aktif ini sangat popular digunakan dalam sebuah
rangkaian elektronika. Diode ini adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya
bersifat konduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah dan
menghambat arus sebaliknya. Karena bentuk dari diode ini sederhana dan penggunaannya
yang sangat luas. Diode ini memiliki 2 elektroda (terminal) yaitu anoda (+) dan katoda (-)
dan juga memiliki prinsip kerja yang berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari anoda ke sisi katoda tetapi tidak dapat
mengalirkan arus kearah sebaliknya.
Diode ini pastinya memiliki fungsi, Adapun fungsi dari Diode, yaitu :
1. Sebagai penyearah gelombang AC dan DC
Dalam fungsinya sebagai penyearah, diode ini dapat menjadi penghalang tegangan
masuk dari kutub katode.
2. Diode berfungsi sebagai sumber relay AC
Pada relay biasanya terdapat banyak lilitan yang Ketika dialiri oleh listrik akan
berubah menjadi medan magnet, bahkan biasanya juga tersimpan arus listrik. Pada
kondisi ini bersifat berbahaya dan juga dapat mengakibatkan kerusakan. Disinilah
diode digunakan untuk pencegahan dan diletakkan pada relay.
3. Diode dipasang pada rangkaian monitor DC
Diode yang dipasang pada rangakaian DC ini fungsinya sama dengan diode yang
dipasang di rangkaian listrik AC. Diode ini berfungsi sebagai pengaman agar Ketika
dioperasikan tidak terjadi kendala.
4. Diode berfungsi sebagai proteksi input terbalik DC
5. Diode berfungsi sebagai over voltage protection
Dengan adanya diode pada alat ini tegangan biasanya dapat dipangkas dan dapat
melindungi komponen yang sensitive.
6. Sebagai indicator
7. Berfungsi menstabilkan tegangan pada voltage regulator
8. Sebagai sekering atau bisa dibilang pengaman
9. Sebagai alat sensor panas, seperti dalam amplifier
10. Dalam rangkaian clamper dapat memberikan tambahan partikel DC untuk sinyal AC.

B. Jenis-Jenis Diode
Seperti yang kita tahu, diode ini memiliki banyak jenis. Adapun jenis-jenis dari
Diode yaitu:
1. Diode Zener (Zener Diode)
Dioda Zener adalah macam dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi
di rangkaian reverse bias (bias balik). Pada saat Forward bias (bias maju), Dioda
Zener dapat menghantarkan arus listrik seperti Dioda normal pada umumnya. Dioda
Zener dapat memberikan tegangan referensi yang stabil sehingga banyak digunakan
sebagai pengatur tegangan (Voltage Regulator) pada pencatu daya (Power supply).

2. Diode LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau Dioda LED adalah macam dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju (Forward bias).
LED ada yang berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau dan putih tergantung pada
panjang gelombang (wavelength) dan jenis senyawa semikonduktor yang
digunakannya. Aplikasi LED ini bisa dilihat di lampu-lampu penerangan rumah
maupun jalan raya, lampu indikator peralatan elektronik dan listrik, dan lampu
dekorasi dan iklan.

3. Diode Normal (Dioda PN Junction)


Macam dioda yang paling sering ditemui pada rangkain elektronika adalah dioda
normal. Dioda ini adalah dioda yang paling sering ditemui pada rangkaian pencatu
daya (power supply) dan rangkaian frekuensi radio (RF). Dioda ini merupakan dioda
standar yang paling umum digunakan ataupun Dioda Penyearah, karena biasanya
digunakan sebagai penyearah pada Pencatu Daya.

4. Diode Bridge (Bridge Diode)


Dioda Bridge merupakan macam dioda yang terdiri dari 4 dioda normal yang
umumnya digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam rangkaian Pencatu
Daya (Power Supply). Dioda Bridge membuat kamu tidak perlu merangkai 4 buah
dioda normal menjadi rangkaian penyearah tegangan AC ke tegangan DC, karena
telah dikemas oleh produsen menjadi 1 komponen saja.
5. Diode Varactor (Varactor Diode)
Dioda Varactor adalah macam dioda yang memiliki sifat kapasitas yang
berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dioda Varactor ini sering
digunakan di rangkaian-rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi seperti osilator,
TV Tuner dan Radio Tuner.

6. Diode Tunnel (Tunnel Diode)


Dioda Tunnel adalah macam dioda yang mampu beroperasi pada kecepatan yang
sangat tinggi dan dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro (Microwave).
Dioda Tunnel ini biasanya digunakan di rangkaian pendeteksi frekuensi dan
konverter.
7. Diode Photo (Photodiode)
Diode Photo ini adalah diode yang biasanya digunakan untuk mendeteksi cahaya,
diode ini dapat menghasilkan energi listrik apabila daerah P-N Junction disinari.
Pada umumnya, diode ini dioperasikan dalam kondisi reverse-bias, sehinggan arus
yang bersifat kecil akibat dari cahaya dapat langsung terdeteksi.

8. Diode Schottky
Diode Schottky ini adalah diode yang diberikan tambahan metal pada cuplikan
permukaan bagian tengah semikonduktor. Diode ini memiliki keunggulan, yaitu
tegangan aktivasi dari diode ini rendah dan juga waktu pemulihannya yang singkat.
Diode jenis ini biasanya digunakan untuk rangkaian elektronika yang memiliki
frekuensi yang tinggi.
9. Gunn Diode
Gunn diode adalah diode yang tidak memiliki PN Junction, melainkan diode ini
hanya terdiri dari dua elektroda. Diode jenis ini biasanya digunakan untuk
menghasilkan sinyal gelombang mikro.

10. Baritt Diode (Barrier Injection Transit Time)


Baritt diode ini adalah jenis diode yang bekerja menggunakan prinsip emisi
termionik. Biasanya digunakan untuk memproduksi sinyal gelombang mikro dengan
level derau yang terbilang rendah.
11. Backward Diode
Diode ini memiliki karakteristik yang serupa dengan tunnel. Adapun perbedaan
backward dan tunnel ada pada sisi yang diberi doping lebih rendah dibanding dengan
sisi yang berlawanan. Perbedaan pada doping ini menyebabkan backward diode
memiliki karakteristik tegangan arus yang serupa dengan kondisi saat reverse dan
forward.
12. Pin Diode
Pada diode ini terdapat area semikonduktor intrinsic yang diletakan pada P dan
N Junction. Efek dari penambhan area intrinsic ini adalah melebarnya area deplesi
yang dapat membatasi pergerakan dari electron. Dengan adanya efek ini diode ini
tepat digunakan untuk aplikasi pensinyalan (switching).

13. Step Recovery Diode


Pada diode ini bagian semikonduktor memiliki level doping yang secara gradual
menurun dnegan titik terendah ada di junction. Modifikasi diode ini mengurangi
waktu switching karena muatan yang ada pada daerah junction lebih sedikit. Aplikasi
dari diode ini adalah alat-alat eletronik frekuansi radio.
C. Aplikasi Dioda
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Meskipun
begitu, aplikasi dioda pada rangkaian elektronika bisa dikatakan banyak. Terutama dalam
berbagai aplikasi sistem elektronika modern. Berbagai rangkaian elektronika dan
rangkaian listrik banyak menggunakan dioda sebagai salah satu komponen pendamping
yang sangat penting untuk menghasilkan keluaran tertentu sesuai dengan perancangan
yang diinginkan.
Dioda dikatakan komponen semikonduktor yang paling sederhana karena hanya
mempunyai 2 cara kerja utama, yaitu forward biased dan reverse biased. Selain itu dioda
juga hanya mempunyai 2 kaki, yaitu Anoda dan Katoda. Dioda akan mengalirkan arus
DC ketika difungsikan sebagai forward biased, dan akan memblok tegangan DC ketika
difungsikan sebagai reverese biased. Dalam mengalirkan arus DC, dioda akan
menurunkan tegangan sebesar 0.6 Volt. Angka ini merupakan tegangan batas ambang
bawah dari sebuah dioda silikon pada umumnya. Secara umum, ketika dioda dialirkan
langsung dari arus DC sebagai forward biased, maka dioda dianggap hubung singkat
dengan mengalirkan arus tersebut.
1) Aplikasi Dioda sebagai Penyearah (Rectifier)
Aplikasi dioda sebagai penyearah tegangan AC atau rectifier adalah rangkaian
dasar dari sebuah power supply yang paling banyak digunakan pada hampir semua
rangkaian elektronika. Ada terdapat beberapa rangkaian variasi dari penyearah dioda,
yang mana masing-masing variasi rangkaian dioda memiliki karakteristik sinyal
output yang berbeda pula. Beberapa jenis dasar dioda sebagai rectifier atau penyerah
adalah rangkaian setengah gelombang (half wave rectifier), gelombang penuh center
tap (full wave center tapped), dan rangkaian jembatan gelombang penuh (full wave
bridge rectifier).

Gambar diatas merupakan contoh aplikasi dioda sebagai rangkaian dioda


penyearah yang masing-masing mempunyai hasil gelombang sinyal yang berbeda.
Mengenai cara kerja dan pemahaman lebih lanjut tentang rangkaian dioda sebagai
rangkaian penyearah akan dijelaskan pada postingan tersendiri.

2) Aplikasi Dioda sebagai Rangkaian Penjepit (Clamping Circuits)


Rangkaian clamper adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjepit atau
menggeser tegangan puncak dari sinyal menjadi ke level tertentu yang diinginkan.
Tegangan puncak yang diubah atau di geser bisa puncak positif atau negatif sinyal.
Rangkaian clamper disebut juga dengan rangkaian level shifter atau DC restorer.
Berikut adalah contoh rangkaian penjepit sinyal dengan menggunakan dioda.

3) Dioda sebagai Rangkaian Logika Dasar


Dioda merupakan salah satu komponen dasar dari rangkaian gerbang logika
digital yang ada saat ini. Sebelum ditemukan transistor dan IC, untuk membuat
rangkaian digital sederhana dapat digunakan beberapa dioda yang disusun sedemikian
rumah hingga menjadi rangkaian gerbang digital tertentu sepertu gerang AND,
NAND, NOT dan lain-lain. Dioda dijadikan sebagai dasar gerbang logika digital
didasarkan pada kondisi pemanfaatan impedansi rendah dan tinggi dengan level
tegangan tertentu sehingga menghasilkan kondisi 0 dan 1 meskipun memiliki beberapa
keterbatasan jika dibandingkan dengan gerbang logika dasar yang menggunakan
transistor.
Rangkaian diatas adalah contoh dari rangkaian dioda sebagai dasar gerbang
logika, yang mana dalam hal ini yang ditampilkan adalah contoh dari rangkaian
gerbang logika OR. Kedua dioda dirangkai sebagai forward bias terhadap input positif.
Ketika salah satu saklar A atau B tertutup, maka tegangan positif akan mengalir pada
dioda dan menghasilkan output 1.

4) Dioda sebagai Voltage Multiplier (Pendobel Tegangan)


Rangkaian dioda sebagai pendobel tegangan atau voltage multiplier terdiri dari
beberapa dioda dan kombinasi kapasitor. Pada dasarnya, pendobel tegangan akan
menghasilkan tegangan ganjil atau genap dari sinyal input terhadap outputnya. berikut
ini adalah contoh rangaian dioda sebagai voltage multiplier.

Gambar diatas merupakan contoh rangkaian pendobel tegangan dengan


menggunakan dioda setengah gelombang yang menghasilkan tegangan keluaran dua
kali lipat dari masukannya. Yang mana tegangan masukan merupakan tegangan AC
bukan DC. Arus AC masuk pada dioda D1 yang dirangkai secara forward biased, dan
dioda D2 dirangkai secara reverse biased.

Kapasitor C1 akan mengisi hingga tegangan puncak dicapai melalui dioda D1.
Ketika tegangan AC setengah siklus masuk melalui C1, maka D1 akan berfungsi
sebagai forward biased dan D2 akan berfungsi sebagai forward biased. Setelah itu
kapasitor C2 akan mulai mengisi D2 dan C1 secara menyeluruh sehingga pada
kapasitor C2 akan didapatkan dua kali tegangan Vm atau tegangan puncak dari input.

Setelah itu ketika tegangan AC berada pada siklus positif, maka D2 yang
terpasang bias terbalik atau reverse biased, tegangan yang berada pada kapasitor C2
akan keluar melalui beban, dan seterusnya, dan seterusnya. Oleh karena itulah kita
akan mendapatkan tegangan dobel pada rangkaian tersebut.
Sebenarnya dengan konfigurasi dioda dan kapasitor diatas tidak hanya dua kali
tegangan output yang bisa kita dapatkan, bahkan tripler, atau quadrupler bisa kita
peroleh dengan menambahkan kombinasi dioda dan kapasitor sama seperti rangkaian
di atas.

5) Dioda sebagai Pengaman Polaritas DC


Polaritas arus DC memang berbeda dengan arus AC yang tidak memiliki
persoalan pada polaritas. pada arus DC, ketika polaritas catu daya yang masuk pada
rangkaian elektronika dapat mengakibatkan hal yang fatal. Artinya polaritas arus DC
yang terbalik dapat merusak rangkaian atau perangkat elektronika terserbut. Untuk
itulah diperlukan sebuah pengaman polaritas terhadap rangkaian elektronika yang
mayoritas menggunakan arus DC sebagai catuannya untuk menghindari kerusakan
akibat catu daya terbalik karena ketidaksengajaan.
Dioda merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan sebagai pengaman
polaritas terbalik dari arus DC. Untuk menggunakannya sangat mudah, cukup bagian
positif catu daya atau baterai di hubungkan secara seri terhadap input catuan positif
dari rangkaian elektronika yang akan dilindungi. Dioda tersebut harus dipasangkan
secara forward biased. Berikut ini adalah contoh rangkaian sederhana dari pengaman
polaritas tegangan DC.

6) Diode sebagai Pelindung Tekanan Tegangan (Voltage Spike Suppression)


Pada kasus beban induktif seperti relay misalnya, ketika dialiri arus listrik dan
terdapat medan magnet pada lilitan tersebut, pada saat dilepaskan kembali, maka pada
lilitan tersebut akan menjadi induktif dan akan menimbulkan tegangan tinggi secara
tiba-tiba atau tegangan tinggi kejut. Hal ini karena disebabkan oleh medan magnet
yang tersimpan pada lilitan yang terdapat pada komponen relay tersebut. Hal itu akan
menimbulkan kerusakan terhadap rangkaian yang terhubung pada beban induktif
tersebut.Oleh sebab itulah dibutuhkan sebuah dioda yang terhubung paralel dengan
beban induktor yang terhubung pada rangkaian elektronika untuk meredam tegangan
tinggi secara tiba-tiba karena timbulnya aliran medan magnet.

Gambar diatas merupakan salah satu rangkaian yang menggunakan dioda sebagai
pengaman dari lonjakan tegangan tinggi yang timbul dari akibat medan magnet pada
lilitan relay. Sebuah dioda di rangkai secara paralel terhadap bagian lilitan relay untuk
mencegah timbulnya medan magnet induktif. Dengan dipasangkan dioda, maka
rangkaian akan terhindar dari lonjakan tegangan tinggi secara tiba-tiba ketika relay
aktif dan di off kan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdi, H. (2021). Macam Dioda, Pengertian, Karakteristik, dan Cara Kerjanya yang Perlu
Diketahui. Liputan6. https://m.liputan6.com/hot/read/4627053/macam-dioda-pengertian-
karakteristik-dan-cara-kerjanya-yang-perlu-diketahui

Agung, P. (n.d.). Fungsi Dioda. Serviceacjogja.Pro. https://serviceacjogja.pro/fungsi-dioda/

Angga, R. (2018). Aplikasi dioda pada Rangkaian Elektronika. Skemaku.


https://skemaku.com/aplikasi-dioda-pada-rangkaian-elektronika/.

Karawang, U. S. (1919). Makalah Dioda.

Mustofa. (2021). Dioda - Pengertian, Fungsi, jenis, Cara Kerja dan Simbol Diode.
OffaPedia. https://www.offapedia.com/2021/03/pengertian-dioda-beserta-fungsi.html

National, G., & Pillars, H. (2022). DIODA : PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK.


Universitas Negeri Yogyakarta.

Praztyio, M. A. (2016). Elektronika Dasar 1. Elektronika Dasar, 240.


https://repository.unikom.ac.id/34247/1/dioda.pdf

Rys. (2020). Cara Kerja Dioda Penjelasan lengkap Pengertian dan Jenisnya. Rekreartive.
https://rekreartive.com/cara-kerja-dioda-penjelasan-lengkap-pengertian-dan-jenisnya/

Anda mungkin juga menyukai