Anda di halaman 1dari 17

ELEKTRONIKA ANALOG I

“MAKALAH DIODA”

DOSEN PENGAJAR : IR. FAISAL DAMSI.,MT

DISUSUN OLEH :
Annisa Suci Ansharallah Gurandi (062130321002)
Khalishah Az-zahrah (062130321008)
Erick Al Ghazali (062130321006)
Deo Pirnando (062130321004)

KELAS : 2EC

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................………………2
1.2 Rumusan masalah........…........................................………........……… 2
1.3 Tujuan ...........................................................................………….……. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dioda..........................................................………………. 3
2.2 Prinsip Kerja Dioda............................................…..……….......…….…
4
2.3 Jenis Jenis Dioda..........................................................………………....7
2.4 Fungsi Dioda....................................................................………………12

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Kesimpulan............................................................………....………… 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda
sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna,
melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan
serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang
tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung
hampa (juga disebutkatup termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari
bahan semikonduktorseperti silikon atau germanium.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang terurai diatasmaka penulis membuat
rumusan`masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari dioda ?
2. Bagaimana prinsip kerja dioda ?
3. Apa saja jenis –jenis dioda ?
4. Apa fungsi dioda ?

1.3.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaituuntukmengetahui pengertian dari
dioda, prinsip kerja dioda, jenis-jenis dioda dan fungsi dioda.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dioda


Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu,
Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika.
Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan
Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke
sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Gambar dibawah ini menunjukan bahwa Dioda merupakan komponen
Elektronika aktif yang terdiri dari 2 tipe bahan yaitu bahan tipe-p dan tipe-n :

Gambar 1. Simbol Dioda


Gambar 2. Kontruksi Dioda

Gambar 3. Fisik Dioda

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang
dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi
P ke sisi N.

2.2 Prinsip Kerja Dioda


Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut
agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.

Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja,
yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena di
dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor type-p
dan semi konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda dikatakan bahwa
dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai tahanan dalam
dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias mundur (Reverse
bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan
dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus
AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa
arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa
pemakaian saja antara lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave
Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian
pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier)
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau
3 situasi sebagai berikut ini yaitu :
1) Dioda Diberi Tegangan

Gambar 4. Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron
melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron
menjangkau plate.

2) Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)


Gambar. 5 Dioda Diberi Tegangan Negatif

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada
pada plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang
sehingga elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan
terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.

3) Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)

Gambar 6. Dioda Diberi Tegangan Positif

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus
listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula
arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan
arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda
banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.
2.3 Jenis-Jenis Dioda

1. Dioda penyearah (rectifier)


Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon
yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke
arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara umum dioda ini
disimbolnya.

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

Gambar 1. dioda penyearah

2. Dioda zener
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan
dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang
bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai
2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt. Fenomena
tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen elektronika
kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari
Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada
sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat
tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan
volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet
ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya.
Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah
tegangan Zener.

Gambar 2. Dioda Zener

Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke


rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan
dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke
rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka
dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan
ke rangkaian atau beban.

3. Dioda emisi cahaya ( light emitting diode )


Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan
Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik
dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”.
Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+)
dan Katoda (-).Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Simbol, bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan


Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau
juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan
warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan
GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP
memancarkan cahaya merah atau hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya ,
LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas
jenis warna

Tabel 1. led dan nilai tegangannya

Warna Tegangan Maju


Merah 1.8 volt
Orange 2.0 volt
Kuning 2.1 volt
Hijau 2.2 volt

Gambar 3. Dioda LED

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena
dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan
menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter
dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga
menghasilkan warna sebagai berikut:

* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah


* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan
kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning,
dan hijau

* Silicon Carbide (SiC) – biru


* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) - biru LED dan putih

LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat


galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu
berkarir diNichia Corporation di Jepang. LED ini kemudian populer di
penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan
hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.

4. Dioda cahaya ( photo-diode)


Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja
yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk
dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat
cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena
dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari
semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut.
Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam
pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut
terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu
melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima
oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik.
Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur
kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya
ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak
juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security)misal
dalam penggunaan alarm.

Gambar 4. dioda foto.

5. Dioda varactor
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya
mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini
bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda
varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada
tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik,
kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat
penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio).

Gambar 5. dioda varactor


6. Dioda schottky (scr)
DIODA SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda
yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk
keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron.
Sebagai pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut Therystor. SCR
sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif
Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Gambar 6. dioda schottky.

Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang
gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang.

2.4 Fungsi Dioda


Fungsi Dioda sangat penting didalam rangkaian elektronika. Karena
dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N.
Dioda merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda.
Sifat lain dari dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan
menghambat arus pada aliran tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi
fungsi diodalainnya, sebagai berikut :
- Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.
- Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
- Sebagai pengaman atau sekering.
- Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah
tegangan tertentu pada rangkaian clipper.
- Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
- Sebagai pengganda tegangan.
- Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
- Sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.
- Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
- Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda
varactor.

Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana


katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke
depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan
katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang diujungnya terdapat
garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya. Karena
pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung anak panah
dapat disebut sebagai katoda (N).

Pada umumnya, dioda terbuat dari bahan silikon yang sudah dibekali
tegangan pemicu. Tegangan pemicu ini sangat diperlukan agar elektron bisa
langsung mengisi hole melalui area depletin layer. Didalam komponen dioda
tidak akan terjadi pemindahan elekrton hole dari P ke N maupun sebaliknya. Itu di
sebabkan hole dan elektron akan tertarik ke arah kutub yang berlawanan. Bahkan
lapisan depletion layer semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana.
Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga
membentuk Hole. Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai
katup, dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang
menuju ke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran
air dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang
diujungnya terdapat garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari
simbolnya. Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan
pada ujung anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).
DAFTAR PUSTAKA

http://tipscheda.blogspot.co.id/2013/06/makalah-elektro-tentang-dioda.html
http://teddyhans.blogspot.co.id/2012/11/elektronika-dioda.html
http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-dioda-dan-fungsinya.html
http://komponenelektronika.biz/fungsi-dioda.html
http://afi-elektronika.blogspot.co.id/2015/02/makalah-tentang-dioda.html
http://duniaelektonika.blogspot.co.id/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta-
fungsinya.html

Anda mungkin juga menyukai