Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang
karena saya dapayt menyelesaikan makalah sebuah karya tulis saya berjudul Karakteristik Dioda beserta
Aplikasinya

Makalah ini dibuat dengan berbagai Sumber dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya
yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. makalah ini merupakan informasi tentang dioda baik
karakteristik dan aplikasinya dalam rangkaian elektronik.

Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu
saya mengundang para pembaca makalah saya ini untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini khususnya dalam bidang elektronik.

Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan dampak dan perubahan positif bagi kita semua






Palembang, September 2013



Penulis





DAFTAR ISI
Kata Pengantar..i
Daftar isiii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat Penelitian

Bab 2 Tinjauan Teori.2
2.1 Pembahasan Teori
2.1.1 Karakteristik diode
2.2 Aplikasi diode
2.2.1 aplikasi diode zener dan silikon
2.2.2 Aplikasi diode germanium

Bab 3 Kesimpulan dan Saran.3
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka4










BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia elektronika, dioda adalah salah satu komponen elektronik dua terminal yang memiliki
karakteristik transfer asimetris yang memiliki resistensi rendah (paling ideal bernilai nol) terhadap aliran
arus dalam satu arah, dan resistensi tinggi (paling ideal bernilai tak terhingga) terhadap yang lain.
AC / DC converter mungkin adalah aplikasi tunggal yang paling penting bagi dioda. Bila daya datang ke
rumah Anda, itu tidak datang dalam aliran, tetapi dalam gelombang bolak-balik. Kawat panas
menghasilkan arus berosilasi dari positif ke negatif 60 kali setiap detik. Ini disebut AC atau Alternating
current. Perangkat listrik memerlukan DC atau Direct Current atau arus searah untuk dapat diaktifkan.
Arus searah adalah tegangan yang stabil yang hanya bergerak dalam satu arah.

Fungsi dioda secara umum adalah untuk memungkinkan arus listrik untuk berjalan dalam satu arah
(disebut arah maju dioda), sementara menghentikan arus dalam arah yang berlawanan. Dengan demikian,
dioda dapat dilihat sebagai versi elektronik dari katup. Perilaku ini searah disebut rectification, dan
dimanfaatkan untuk mengkonversi dari Alternating Current (AC) ke Direct Current (DC).

Ketika arus daya AC sedang positif, dioda memungkinkan arus untuk diteruskan. Ketika ada daya negatif,
bagaimanapun, dioda akan memberhentikan arus dayanya. Ini disebut juga dengan half-wave rectifier
atau penyearah setengah gelombang, karena ternyata setengah dari kekuatan ke DC. Ada lagi rectifier
yang lebih efisien, disebut rectifier gelombang penuh yang fungsinya mengubah seluruh gelombang ke
DC.

Dioda juga berguna dalam banyak berbagai jenis sirkuit. Mereka digunakan untuk mencegah adanya
lonjakan daya ketika sirkuit diaktifkan, melindungi komponen sensitif seperti sirkuit terpadu. Mereka juga
digunakan dalam gerbang logika sebagai bagian dari switching sirkuit rumit di dalam komputer, mereka
telah digunakan dalam peralatan penyaringan audio, dan mengkonversi AM sinyal radio menjadi suara.

Pada mulanya dioda dibuat dari bahan germanium karena bahan ini lebih mudah dipakai untuk
memurnikan bahan dasar apabila dibandingkan dengan silikon, namun semua peralatan germanium
mempunyai kelemahan yaitu akan rusak bila suhu naik. Setelah pemurnian silikon mencapai tingkat yang
dibutuhkan, peralatan silikon mulai muncul. Sekarang pasaran semikonduktor benar -benar dikuasai oleh
silikon.

Pada kesimpulan makalah ini adalah saya akan membahas karakteristik pada jenis-jenis dioda diantaranya
dioda zener, dioda silicon dan dioda germanium



1.2 Tujuan
Adapun Tujuan-tujuan dalam pembahasan karakteristik dioda pada makalah saya ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis diode
2. Mahasiswa dapat mengetahui dioda yang terbentuk dari silikon maupun germanium
3. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik jenis-jenis dioda
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal aplikasi yang terbentuk dari diode

1.3 Rumusan Masalah
Permasalah dalam karakteristik diode beserta aplikasinya terletak pada jenis-jenis dioda yang akan di
teliti dan dipelajari karakteristik masing-masing dioda. Bermacam-macam karakteristik dari dioda yang
akan dipelajari baik struktur, bentuk, dan permasalah pada arus dan tegangan jatuh pada jenis-jenis diode.
Oleh sebab itu penting mempelajari tentang karakteristik dioda beserta aplikasinya,apalagi mahasiswa
teknik elektronika perlu mempelajari dari makalah saya ini.

1.4 Manfaat Penelitian
Berikut ini kan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini.
1. Membangun kualitas pendidikan kearah yang lebih baik.
2. Memberikan inovasi baru dalam menghadapi masalah pendidikan
3. Batu loncatan kepada pendidikan yang lebih baik.
4. Membangun cara belajar yang lebih efektif.

BAB II

Tinjauan teori
2.1 Pembahasan teori

2.1.1 Karakteristik dioda
Karakteristik diode

Dioda germanium mempunyai katakteristik atau sifat diantaranya :
1. Bentuk fisiknya kecil
2. Digunakan untuk rangkaian yg power outputnya besar
3. Tahan terhadap tegangan tinggi max 500 volt
4. Tahan terhadap arus besar max 10 ampere
5. Tegangan yg hilang hanya 0,7 volt saja.
Dioda silikon mempunyai karakteristik atau sifat sbb :
1. Bentuk fisiknya kecil
2. Sering di pakai dalam rangkaian adaptor sebagai perata arus, dapat juga digunakan sebagai saklar
elektronik
3. Tahan terhadap arus besar max sekitar 150 ampere
4. Tahan terhadap tegangan tinggi max 1000 volt
Dioda silenium mempunyai karakteristik sbb :
1. Bentuk fisiknya besar
2. sering kali di pakai sebagai penyearah arus pada sepeda motor yg menggunakan accu
3. Tidak tahan pada tegangan tunggi. hanya tahan pada tegangan menengah sekitar max 30 volt saja
4. Tidak tahan terhadap arus yg besar . hanya tahan pada arus max 0,5 ampere
5. Tegangan yg hilang 1 volt
Dioda Zener mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Bentuknya kecil
2. Sering digunakan sebagai catu daya , stabilisator tegangan dan lain sebagainya
3. Tahan pada tegangan max 0,7 sampai 11 volt
4. Hanya tahan pada arus kecil max sekitar 1 miliampere sampai 50 mili ampere
5. Tegangan yg hilang pada suatu penghantar hampir tidak ada
Dioda cahaya atau LED mempunyai karaktetistik sebagai berikut :
1. bentuk fisiknya tidak besar
2. Jika mendapat tegangan oanjar maju , dioda akan mengemisi cahaya
3. Hanya tahan pada tegangan panjar maju max 1,5 sampai 2 volt
4. Hanya tahan pada arus kecil max 20 ampere
5. Tegangan yg hilang hampir tidak ada
Dalam bidang elektronika seringkali diperlukan suatu komponen yang mengalirkan arus jika diberi beda
potensial pada satu arah (Forward Bias) dan sebaliknya tidak mengalirkan arus jika diberi beda potensial
pada arah yang berlawanan (Reverse Bias). Komponen yang memiliki karakteristik tersebut adalah
DIODA.

Untuk tegangan yang tidak terlalu tinggi orang banyak menggunakan dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor (dalam hal ini germanium dan silicon). Sedangkan untuk tegangan tinggi digunakan dioda
vakum. Dalam percobaan ini kita menyelidiki sifat-sifat dari penggunaan dioda dari bahan semikonduktor
saja.

Dioda merupakan komponen elektronika yang terbuat dari 2 lapisan semikonduktor yang berbeda jenis
dopingnya (lapisan N dan P). Simbol dari dioda seperti terlihat pada gambar 2.1.

Dioda akan mengalirkan arus bila diberi beda potensial dimana kaki anoda lebih positif dari katoda dan
tidak akan mengeluarkan arus jiak sebaliknya yaitu kaki anoda lebih negatif dari katoda.




Diatas adalah lambang skematik dari dioda. Sisi p disebut anoda dan sisi n disebut katoda. Dalam
pembuatan sirkuit dioda, dioda dapat dibalik-balik sisinya sehingga dalam sirkuit dioda ada yang
namanya dioda forward dan dioda reverse. Pada dioda forward sisi p terhubung kepada terminal positif
dari baterai dan sisi n terhubung ke terminal negatif dari baterai. Sementara untuk dioda reverse dipasang
berkebalikan dari dioda reverse yaitu sisi p terhubung ke terminal negatif dan sisi n terhubung ke sisi
positif.

Dalam dioda ada yang namanya tegangan lutut yaitu tegangan dimana jika arus telah tegangan ini arus
tersebut akan meningkat secara cepat. Tegangan lutut sama saja dengan tegangan penghalang karena
menghalangi jalannya arus dan tegangan. Analisis dari sirkuit dioda biasanya digunakan untuk untuk
menentukan apakah tegangan dioda lebih banyak atau lebih sedikit dari tegangan lutut. Jika lebih, dioda
akan mudah mengkonduksi. Jika kurang, dioda akan sulit mengkonduksi. Tegangan lutut dari dioda
silicon adalah:

VK = 0,7 V

Perhitungan menggunakan tegangan lutut ini disebut pendekatan kedua Karena nilai tegangan lutut
dimasukkan dalam perhitungan analisis rangkaian. Dalam beberapa aplikasi mengguanakan dioda,
digunakan dioda germanium Karena tegangan lutut dari dioda germanium mendekati 0,3 V sehingga ada
keuntungan dan perhitungan tersendiri dalam menggunakannya.


Pada dioda, selain tegangan lutut ada yang namanya hambatan bulk, yaitu jumlah dari hambatan area p
dan hambatan area n. Dirumuskan sebagai berikut:

RB = RP + RN

Hambatan bulk tergantung pada besar dari area p dan area n, dan seberapa banyak p dan didoping.
Biasanya hambatan bulk kurang dari 1 W. Pada analisis rangkaian, digunakan pada pendekatan ketiga.

Dioda yang disingkat dengan lambang D ialah suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi
konduktor yang saling dipertemukan. Dioda mempunyai dua elektroda; bahan positifnya disebut Anoda
sedangkan bahan negatif disebut Katoda. Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan, maka akan
didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya memang materiap
tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah, melainkan dari satu bahan (monolitic) dengan
memberi doping (impurity material) yang berbeda. Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah
saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener, dan LED. Struktur
dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Salah satu sisi adalah semikonduktor dengan
tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir
dari sisi P menuju sisi N.
Dalam rangkaian eletronika, adanya dioda yang bertipe DUS atau DUG, hal ini menunjukkan masing-
masing Dioda Universal Silikon atau Germanium. Dioda yang bertipe DUS diantaranya adalah: BA127,
BA217, BA218, BA211, BA222, BA317, BA318, BAX13, BAY61, 1N914, 1N4148. Dan beberapa dioda
yang bertipe DUG adalah: OA85, OA91, AA116.
Dioda ini banyak jenisnya: Dioda Germanium yaitu : Dioda yang terbuat dari bahan Germanium Dioda
Silikon yaitu : Dioda yang terbuat dari bahan Silikon
Dioda Selenium yaitu : Dioda yang terbuat dari bahan Silenium
Dioda Zener yaitu : Dioda yang terbuat dari bahan Zener dan banyak digunakan dalam rangkaian Catu
Daya sebagai Stabilisator.
Dioda Cahaya atau sering disebut LED. LED yang merupakan singkatan dari Light Emiting Dioda yaitu:
Dioda yang terbuat dari bahan Ga (Galium), As dan Fosfor yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED
merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi belakangan
ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas
dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi
cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenic, dan phosporus.
Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Pada saat ini warna-warna
cahaya LED yangbanyak adalah warna merah, kuning, dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada
dasarnya semua warna bia dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam
memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya.
Rumah (Chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan
lonjong. Sifat dari LED yaitu: ia akan mengemisi cahaya, jika memperoleh tegangan panjar maju. Dan
tidak tahan terhadap tegangan tinggi, hanya kira-kira 1,5-20 Volt. (Efvy Zamirda Zam, 2002) Walaupun
sambungan pn dapat digunakan di dalam banyak cara, namun pada dasarnya sebuah sambungan pn adalah
sebuah pelurus (rectifier). Yakni, jika anda menghubungkannya melalui terminal-terminal sebuah aki,
maka arus (beberapa pikometer) di dalam rangkaian tersebut akan sangat jauh lebih kecil untuk satu
polaritas hubungan aki itu daripada untuk polaritas lainnya

2.2 Dioda beserta aplikasinya

Menurut bahan semi konduktor yang digunakan dalam pembuatannya, dioda ada 2 jenis yaitu :
1. Dioda silikon: Dibuat dari bahan silikon.
2. Dioda germanium: Dibuat dari bahan germanium.
Jenis-jenis dioda dan penggunaannya :
- Dioda silikon
Banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah arus, pengaman tegangan kejut dsb.
Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
- Dioda zener
Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan.
Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt dsb.
- Dioda Bridge
4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge.
Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier).
Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan bermotor dsb.

Secara umum semua diode memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama. Macam-macam diode pada
dasarnya terbentuk oleh sambungan PN yang secara fisik diode dikenali melalui nama elektrodenya yang
khas yaitu : anode dan katode.
Diodab dibedakan menurut fungsinya, disini dalam refresentasi simbolik dilukiskan secara berbeda
demikian pula karakteristiknya.
RECTIFIER DIODE: berfungsi sebagai penyearah

ZENER DIODE: berfungsi sebagai regulator

LED DIODE: berfungsi sebagai indikator dan display

FOTO DIODE: berfungsi sebagai sensor cahaya

SCHOTHLY DIODE: berfungsi sebagai saklar kecepatan tinggi

TUNNEL DIODE: berfungsi sebagai osilator

VARAKTOR DIODE: berfungsi sebagai pengganti variable kapasitor

2.2.1Aplikasi Dioda Zener
Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda
Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang
diberikan melampaui batas tegangan rusak (breakdown voltage) atau tegangan Zener. Sebuah dioda
Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan
tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction
yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektronuntuk tembus (tunnel) dari pita valensi material
tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan
perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya
tetap pada tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh
pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener biasanya
digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-
aplikasi arus kecil.
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya adalah
untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara parallel dengan sebuah sumber tegangan
yang berubah-ubah yang dipasang sehingga mencatu-balik, sebuah dioda zener akan bertingkah seperti
sebuah kortsleting(hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan rusak diode tersebut. Hasilnya,
tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah diketahui sebelumnya.
Sebuah dioda zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan shunt (shunt berarti sambungan
parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.

Dioda silikon: Banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah arus, pengaman tegangan
kejut dsb. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
- Dioda zener: Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan. Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt
dsb.
- Dioda Bridge: 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge. Banyak digunakan pada
rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox
pada kendaraan bermotor dsb.
Dalam pemasangannya dioda harus terpasang dengan benar, tidak boleh terbalik. Secara fisik kaki katoda
( K ) adalah kaki yang dekat dengan tanda gelang yang terdapat pada body-nya. Untuk mengetahui
sebuah dioda masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO Meter. Posisikan pada
Ohm meter, kasih bias maju (tap AVO + terhubung ke katoda dan - ke anoda) --> harus tersambung
(jarum bergerak), kasih bias mundur --> harus tidak tersambung (jarum tidak bergerak). 'Jika dan hanya
jika' ke-dua kriteria tsb. terpenuhi semua maka dioda tsb. masih bagus, selain itu berarti rusak
(putus/bocor).
Jenis dioda yang lainnya lagi adalah LED (Light Emitting Dioda) yaitu jenis dioda yang dapat meng-
emisikan (memancarkan) cahaya. Cahaya yang dikeluarkan bisa cahaya tampak (merah, kuning, hijau,
biru, putih dsb.) ataupun infra merah. Untuk LED cahaya tampak biasa digunakan sebagai lampu
indikator pada peralatan-peralatan elektronik atau lampu2 display,7 segment dsb., sedangkan LED infra
merah biasa digunakan pada rangkaian remote control televisi, VCD/DVD player, mouse dsb. LED
memiliki kelebihan yaitu konsumsi arus yang rendah (sekitar 50 mA) dan usia/life time yang panjang jika
digunakan pada tegangan kerja yang sesuai (sekitar 1.5 - 3 volt DC) sehingga cocok digunakan dalam
banyak penerapan. Jika tegangan yang diberikan melebihi 3 volt, LED akan berumur pendek dan bahkan
bisa langsung rusak.

aplikasi dioda zener dan silikon dalam pengisi baterai otomatis
Pengisi baterai otomatis biasanya tidak murah tetapi pencegahan yang sanggup diberikannya
terhada pengisian lebih atau kemungkinan kerusakan pada baterai sangat baik. Rangkaian yang
diperlihatkan di sini dimaksudkan untuk memberikan kemungkinan yang murah terhadap pengisian
baterai serba otomatis yang tersedia di pasaran. Idenya adalah menggabungkan unit tambahan ke sebuah
pengisi baterai sederhana yang secara otomatis memonitor kedaan baterai dan memutuskan arus pada titik
yang diinginkan, yaitu pada saat baterai terisi penuh.

Rangkaian ini pada dasarnya terdiri dari sebuah pembanding, yang memonitor tegangan baterai
dengan membandingkan ke suatu tegangan acuan yang tetap. Jika tegangan baterai melebihi
taraf maksimal yang telah disetel sebelumnya., relay akan aktif dan akan menghentikan arus pengisian.
Jika tegangan baterai turun dibawah nilai ambangnya yang terendah, relai dilepaskan sehingga
memungkinkan arus pengisian masuk kembali. rangkaian pengisi baterai otomatis seperti gambar
dibawah ini.



2.2.2 Aplikasi Dioda Germanium
Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward bias dapat meneruskan
getaran frekuensi radio dan bila forward bias dihilangkan, akan memblok getaran frekuensi radio tersebut.
Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch Serta Dioda germanium dalam operasinya
banyak dipakai sebagai rangkaian detector dalam pesawat penerima radio atau sebagai pembatas tegangan
listrik <stabilizer>








BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dalam mempelajari karakteristik dioda beserta aplikasinya diperlukan ketelitian yang lebih mendalam
karena dioda adalah bahan semikonduktor yang mempunyai macam-macam jenis,yaitu dioda dioda
silikon dan dioda germanium. Dioda silikon dan germanium mumpunyai banyak jenis dan karakteristik
berbeda satu sama lain dan aplikasinya banyak digunakan dalam rangakaian elektronika sehingga dioda
mempunyai banyak fungsi dalam penggunaannya dalam rangkain elektronika yang sering kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari manusia
Tidak lepas dari itu dioda merupakan keperluan yang tak terpisahkan dalam rangkaian elektronik yang
digunakan baik sebagai penyearah,penstabil tegangan,indicator,sensor dan lain-lain

3.2 Saran
Marilah mempelajari diode dari pengertian,fungsi,cara kerja,karakteristik, dan aplikasinya yang dapat
berguna dalam pengetahuan di bidang elektronika yang di pelajari karena dioda adalah komponen yang
tidak terpisahkan dalam hal elektronik














DAFTAR PUSTAKA
http://fisikasirintocoy.blogspot.com/2013/01/RINTOSIPANGRIB.html
http://elektrikalsistem.blogspot.com/2009/06/sifat-dan-macam-dioda-bagi-komponen_06.html
http://instrumentasidanfisika.blogspot.com/2010/11/aplikasi-dioda-zener-dan-silikon-
dalam.html#!/2010/11/aplikasi-dioda-zener-dan-silikon-dalam.html
http://giengeblog.wordpress.com/tag/dioda-elektronika-digital/
http://ripqih.wordpress.com/2009/02/14/aplikasi-dioda-zener/
http://www.sepertinya.com/2013/03/Jenis-Dioda-Silikon-Dan-Germanium-Lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai