Anda di halaman 1dari 37

TUGAS LAPORAN

RECTIFIERS

NAMA : MUHAMMAD IKHSAN ANDRIAN


NIM : 5203230016
PRODI : TEKNIK ELEKTRO-B
MATA KULIAH : PRAK. DASAR ELEKTRONIKA
DOSEN PENGAMPU : Marwan Affandi S.T., M.T.

Eka Dodi Suryanto

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEMESTER GENAP
T.A ( 2020/2021 )
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan Praktikum
Dasar Elektronika ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan ini kami
membahas mengenai Dioda.

Praktikum ini kami laksanakan untuk meneliti komponen dioda. Dengan


melakukan beberapa percobaan dan memberi perlakuan yang maka kita akan mengetahui
lebih jauh tentang komponen dioda.

Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
laporan ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan laporan ini pada laporan penelitian kami selanjutnya.

Medan, April 2021

Penulis
A.JUDUL EKSPERIMEN
DIODA
B.PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari dioda?
2. Bagaimana cara kerja penyearah setengah gelombang?
3. Bagaimana cara kerja penyearah setengah gelombang penuh?

C.TUJUAN
1.Mengenal dioda dan pemakaiannya
2.Memahami polaritas dan cara perangkaian yang benar.

D.KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Dioda
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata
dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti
dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda.

Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan


arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis vacuum
tube yang memiliki dua buah elektroda (terminal). Karena itu, dioda dapat
dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang
mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus atau tegangan
searah (DC). Dioda jenis vacuum tube pertama kali diciptakan oleh seorang
ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun
1904.

Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan.


Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan
bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan
elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk
Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub
P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan
terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan
berpindah mengisi hole sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila
sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, maka elektron akan
berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi
perpindahan elektron.
Gambar 1.1 simbol diode

Gambar 1.2 fisik diode

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah
mengalir dari sisi P ke sisi N.

Jenis dari dioda lainnya adalah diode zener Dioda Zener (Zener Diode)
adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor dan
merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di
rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada Rangkaian
Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan
fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Efek Dioda jenis ini
ditemukan oleh seorang Fisikawan Amerika yang bernama Clarence Melvin
Zener pada tahun 1934 sehingga nama Diodanya juga diambil dari nama
penemunya yaitu Dioda Zener.
Gambar 1.3 simbol dan fisik diode zener

B.Prinsip Kerja Dioda


Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-
balik. Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh
berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang
dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja,
yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias). Karena
di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor
type-p dan semi konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini dioda dikatakan
bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan mempunyai
tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi catu arah/bias
mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda
mempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila
dioda silicon dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja
sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda
hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai penyearah
setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh
(Full Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit
(Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).

C. Karakteristik Dioda
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya
sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah
setengah gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh
(Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit
(Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).

Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :


· Dioda germanium
· Dioda silikon
· Dioda selenium
· Dioda zener
· Dioda cahaya (LED)
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga
komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan
tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian
arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Karakteristik dasar dioda dikenal dengan karakteristik V-I. Karakterisik ini


penting untuk dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi dioda.
Dalam karakteristik ini dapat diketahui keadaan-keadaan yang terjadi pada
dioda ketika mendapat tegangan bias maju dan tegangan bias mundur.
Gbr. 7 Karakteristik dioda ( karakteristik V-I )

Jika kedua terminal dioda disambungkan ke sumber tegangan dimana


tegangan anoda lebih positif dibandingkan dengan tegangan katoda, maka
dioda dikatakan dalam keadaan bias maju. Sebaliknya, bila tegangan anoda
lebih negatif dari katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias mundur.

.
1) Dioda Diberi Tegangan Negatif (Reverse Bias)
Gbr. 5 Dioda Diberi Tegangan Negatif

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada
plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga
elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan
terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.

2) Dioda Diberi Tegangan Positif (Forward Bias)


Gbr. 6 Dioda Diberi Tegangan Positif

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena
emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa
besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan
positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan
semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir.

Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus
listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda
banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode


tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh
dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda

Jenis – Jenis Dioda


1. Dioda standar

Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda
silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V.
Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi.
Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan
suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat
dari suhu normal.

Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai


berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148
(500mA).

2. Dioda Zener

Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu
dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu
untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka
pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar
diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).

Dioda zener berbeda dengan dioda penyearah, dioda zener dirancang


untuk beroperasi dengan tegangan muka terbalik (reverse bias) pada tegangan
tembusnya,biasa disebut “break down diode”. Jadi katoda-katoda selalu
diberi tegangan yang lebih positif terhadap anoda dengan mengatur tingkat
dopping, pabrik dapat menghasilkan dioda zener dengan tegangan break
down kira-kira dari 2V sampai 200V.

a) Dioda zener dalam kondisi forward bias.


Dalam kondisi forward bias dioda zener akan dibias sebagai berikut:
kaki katoda diberi tegangan lebih negatif terhadap anoda atau anoda diberi
tegangan lebih positif terhadap katoda seperti gambar berikut.

Dalam kondisi demikian dioda zener akan berfungsi sama halnya dioda
penyearah dan mulai aktif setelah mencapai tegangan barier yaitu 0,7 V.
Disaat kondisi demikian tahanan dioda (Rz) kecil sekali .

Sedangkan konduktansi ( ) besar sekali, karena tegangan maju


akan menyempitkan depletion layer (daerah perpindahan muatan) sehingga
perlawanannya menjadi kecil dan mengakibatkan adanya aliran elektron.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
b) Dioda zener dalam kondisi Reverse bias.
Dalam kondisi reverse bias dioda zener kaki katoda selalu diberi
tegangan yang lebih positif terhadap anoda.

Jika tegangan yang dikenakan mencapai nilai breakdown, pembawa


minoritas lapisan pengosongan dipercepat sehingga mencapai kecepatan yang
cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari orbit terluar. Elektron
yang baru dibebaskan kemudian dapat menambah kecepatan cukup tinggi
untuk membebaskan elektron valensi yang lain. Dengan cara ini kita
memperoleh longsoran elektron bebas. Longsoran terjadi untuk tegangan
reverse yang lebih besar dari 6V atau lebih.

Efek zener berbeda-beda bila dioda di-doping banyak, lapisan


pengosongan amat sempit. Oleh karena itu medan listrik pada lapisan
pengosongan amat kuat. Jika kuat medan mencapai kira-kira 300.000 V
persentimeter, medan cukup kuat untuk menarik elektron keluar dari orbit
valensi. Penciptaan elektron bebas dengan cara ini disebut breakdown zener.

Efek zener dominan pada tegangan breakdown kurang dari 4 V, efek


longsoran dominan pada tegangan breakdown yang lebih besar dari 6 V, dan
kedua efek tersebut ada antara 4 dan 6 V. Pada mulanya orang mengira
bahwa efek zener merupakan satu-satunya mekanisme breakdown dalam
dioda. Oleh karenanya, nama “dioda zener” sangat luas digunakan sebelum
efek longsoran ditemukan. Semua dioda yang dioptimumkan bekerja pada
daerah breakdown oleh karenanya tetap disebut dioda zener.
Didaerah reverse mulai aktif, bila tegangan dioda (negatif) sama
dengan tegangan zener dioda,atau dapat dikatakan bahwa didalam daerah

aktif reverse ( ) konduktansi besar sekali

dan sebelum aktif ( ) konduktansi kecil sekali.

c) Karakteristik Dioda zener.


Jika digambarkan kurva karakteristik dioda zener dalam kondisi
forward bias dan reverse bias adalah sebagai berikut.
Gambar Grafik Karakteristik Dioda Zener

Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir
ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
“Breakdown Voltage” atau Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik
ini berbeda dengan Dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke
satu arah. Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) ini disebut juga dengan
Tegangan Zener.

D. Dioda sebagai penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier)

Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1


buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC.
Prinsip kerja dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi
sinyal positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator
memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam
keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut
dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif
gelombang AC maka dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi
negatif tegangan AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat
pada gambar sinyal output penyearah setengah gelombang berikut

Gambar 8 Dioda penyearah setengah gelombang dan output


gelombangnya
E. Dioda sebagai Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier)
Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier) Penyearah gelombang
penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2
diode. Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode
menggunakan transformator non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 9. Dioda Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier)

Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka
D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias
sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan
melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan
level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan
D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut
dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
output berikut.

Gambar output diode gelombang penyearah gelomban penuh

Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan


CT (Center
Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat
pada gambar berikut
Gambar Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan
2 diode

Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini


dapat bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator
dengan CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan
AC pada kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level
tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output transformator
pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2
memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward
dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui
D1. Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1
memberikan sinyal puncak negatif maka terminal output pada D2
memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2
pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang
penuh berikut

1.4.15 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG (HALF WAVE


RECTIFIER)
Perhatikan gambar berikut:

Gambar I .4 Rangkaian Half Wave Rectifier


Langkah percobaan :
1. Pasang osiloskop dan taruh probe di titik 29 dan 30. Gambarkan !
2. Pasang osiloskop dan taruhprobe di titik 31 dan 34. Gambarkan !
3. Hubungkan titik 31 dan 32, dan pasang osiloskop dan taruh probe di titik
33 dan 34. Gambarkan !
1.4.16 DATA HASIL PERCOBAAN

GAMBAR 1.9 GELONIBANG INPUT PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG


GAMBAR 1 . 1O GELOMBANG OUTPUT PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
GAMBAR 1 . 11 GELOMBANG OUTPUT DC HALF WAVE RECTIFIER
1.4.17 ANALISA DATA 1.4.18 KESIMPULAN 1.4.19 PERTANYAAN
l. Dari percobaan di ataş, jelaskan cara kerja penyearah 1/2 gelombang !
Pada arus AC (Bolak Balik) terdapat dua sisi gelombang, yaitu sisi positif dan sisi
negatif. Dari sisi positif gelombang arus AC yang masuk ke Dioda akan
menyebabkan Dioda menjadi bias maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya.
Sementara pada sisi negatif gelombang arus AC yang masuk akan mengakibatkan
Dioda dalam posisi reverse bias (Bias Terbalik), sehingga memblokir sinyal
negatif tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasannya :

Pada setengah siklus pertama (positif), adanya aliran arus AC dalam dioda n
menjadikan dioda dengan bias maju yang diibaratkan dioda seperti saklar
tertutup, sehingga arus mengalir dan melewati hambatan (R).

Pada setengah siklus kedua, dioda telah menjadi dioda dengan bisa mundur yang
memiliki sifat menghambat dan tidak menghantar, artinya dioda seperti saklat
terbuka sehingga tidak ada arus yang mengalir pada beban.
Pada setengah gelombang, dioda akan berperan untuk menghantarkan pada siklus
positif dan tidak berfungsi untuk menghantarkan siklus negatif, sehingga hal ini
disebut sebagai penyearah setengah gelombang.

1.4.20 PENYEARAH GELOMBANG PENUH (FULL WAVE RECTIFIER)


Perhatikan gambar berikut:

Gambar 1.5 Rangkaian Full Wave Rectifier


Langkah percobaan
1. Pasang osiloskop dan tar-uh probe di titik 35 dan 36. Gambarkan !
2. Pasang osiloskop dan tar-uh probe di titik 37 dan 40. Gambarkan !
3. Hubungkan titik 37 dan 38, danpasang osiloskop dan taruh probe di titik 39
dan 40. Gambarkan !
1.4.21 DATA HASIL PERCOBAAN

GAMBAR 1.12 GELOMBANG INPUT PENYEARAH GELOMBANG PENUH


GAMBAR 1.13 GELOMBANG OUTPUT PENYEARAH GELOMBANG PENUH
GAMBAR 1.14 GELOMBANG OUTPUT DC FULL WAVE RECTIFIER
1.4.22 ANALISA DATA
1. Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifer)
Untuk penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif
dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan
output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward bias
sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada saat
transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda dalam
posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan atau
tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah
gelombang berikut33
2. Penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifer)
Untuk percobaan ini, dapat hasil yaitu saat terminal output transformator pada D1
memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan
sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada
posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian
pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak
negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada
kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak
positif dilewatkan melalui D2.berikut ini adalah gambar full wave rectifier
dengan osiloskop
1.4.23 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan membuktikan bahwa :
- Dioda merupakan komponen aktif yang dapat menyearahkan arus AC menjadi
arus DC pada keadaan berpanjar maju.
- Adapun prinsip kerja dari half
-Wafe Rectifier adalah pada saat tegangan bolak balik positif dioda akan panjar
maju. Saat itu arus akan mengalir dari transformator ke dioda, beban dan kembali
ke transformator sehingga pada ujung-ujung beban akan terdapat beda tegangan
yang bentuknya sama dengan tegangan masukan. Setengah periode berikutnya
dioda akan dipanjar mundur, saat itu tidak ada arus yang mengalir sehingga pada
ujung-ujung beban tidak ada tegangan.
- Pada penyearah gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran
setengah negatif sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran positif pada
isyarat keluarannya.
I .4.24 PERTANYAAN
1. Dari percobaan di atas, jelaskan cara kerja penyearah gelombang penuh !
Pada gambar rangkaian di atas menunjukkan empat buah dioda D1, D2, D3
dan D4 membentuk sebuah penyearah sistem jembatan. Keempat dioda
tersebut dirangkai secara seri dengan hanya dua arus dioda berjalan selama
setiap setengah siklus.
Siklus Positif

Pada penyearah gelombang penuh dengan transformator Non CT dan


keadaan pertama adalah siklus positif dari supply.  Maka dioda D1 dan D2
dapat menghantarkan atau dilalui arus karena kedua dioda ini pada posisi
forward (bias maju). Sedangkan pada dioda D3 dan D4 berada pada posisi
reverse bias (bias mundur), dimana dioda tersebut tidak dapat dilalui arus.
Siklus Negatif

Keadaan selanjutnya adalah siklus negatif dari supply. Pada dioda D3 dan
D4 dapat menghantarkan atau dilalui arus karena kedua dioda ini pada posisi
forward bias (bias maju). Sementara pada dioda D1 dan D2 akan berada
pada posisi reverse bias (bias mundur) sehingga tidak bisa dilintasi arus.

Anda mungkin juga menyukai