PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua peralatan yang kita gunakan
merupakan peralatan atu benda elektronik yang membutuhkan listrik dalam
penggunaannya. Benda-benda elektronik tersebut tentu saja disusun oleh
berbagai komponen elektronika yang membuatnya mampu untuk dioperasikan
sesuai dengan fungsinya. Salah satu komponen elektronika yang banyak
digunakan dalam berbagai benda elektronik adalah dioda. Dioda adalah
komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung PN.
Dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dalam ilmu
fisika dioda digunakan untuk penyeimbang arah rangkaian elektronika.
Elektronika memiliki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti
negatif. Prinsip kerja dari anode berdasarkan teknologi pertemuan positif dan
negative semikonduktor. Sehingga anode dapat menghantarkan arus litrik dari
anoda menuju katoda, tetapi tidak sebaliknya katoda ke anoda. Banyak macam
dan bentuk diode yang ada di pasaran tetapi yang paling sering kita jumpai
adalah diode yang berbentuk silinder warna hitam terdapat gelang perak di
salah satu sisinya. Karena cara penggunaan diode ini sangat mudah dan
sederhana di bandingkan dengan tipe yang lain.
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda sebenarnya tidak memiliki
karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang berhubungan
dengan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung
pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.
Semikonduktor adalah sebuah bahan pengantar listrik dengan
konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor, dan juga
merupakan bahan dasar untuk komponen aktif dalam alat elektronika, misalnya
untuk membuat dioda. Bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan
adalah kristal silikon. Dahulu orang juga menggunakan unsur germanium.
Terdapat dua macam semikonduktor yakni semikonduktor intrinsik (murni)
dan semikonduktor ekstrinsik. Semikonduktor intrinsik yaitu terdiri dari unsur
silikon saja atau germanium saja. Sedangkan, semikonduktor ekstrinsik
merupakan bahan untuk membuat dioda dan transistor dengan campuran antara
bahan semikonduktor intrinsik dengan unsur golongan V dan III.
Dioda semikonduktor hanya bisa melewati satu arus yang searah, pada
saat dioda memperoleh arus akan maju satu arah (forward Bias). Karena di
dalam dioda ada junction yaitu pertemuan konduktor antara tipe p dan tipe n.
kondisi ini dapat dikatakan bahwa konduksi penghantar masih tergolong kecil.
Sedangkan bila dioda diberi satu arah/bias mundur (Reverse bias) maka diode
tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi
sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang
mengalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari
kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja
antara lain sebagai Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier),
penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier) dan lainnya.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cat's Wahisker dan
tabung hampa. Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan
semikonduktor, contohnya silikon dan germanium. Dikarenakan
pengembangannya dilakukan secara terpisah, dioda kristal (semikonduktor)
lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda termionik pertama
kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, Sedangkan dioda
kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand
Braun.
Dioda memegang peranan penting dalam elektronika, di antaranya
adalah untuk menghasilkan tegangan searah dari tegangan bolak-balik, untuk
membuat berbagai gelombang isyarat, untuk mengatur tegangan searah, untuk
mengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban maupun dengan
perubahan tegangan jala-jala (PLN), untuk saklar elektronik, LED, laser
semikonduktor, mengesan gelombang mikro dan lain-lain.
B. Tujuan Praktikum
1. Menggambarkan dan menginterpretasi kurva karakteristik arus - tegangan
(I-V) dari dioda penyearah dan dioda zener.
2. Menentukan garis beban dan titik kerja berdasarkan kurva I-V dioda
penyearah.
3. Menentukan tegangan zener berdasarkan kurva I-V dioda zener.
C. Manfaat Praktikum
Dari tujuan praktikum diatas, adapun manfaat praktikum yaitu:
a. Manfaat Teoritis
1. Dapat menggambarkan dan menginterpretasi kurva karakteristik arus-
tegangan (I-V) dari dioda penyearah dan dioda zener.
2. Dapat menentukan garis beban dan titik kerja berdasarkan kurva I-V
dioda penyearah.
3. Dapat menentukan tegangan zener berdasarkan kurva I-V dioda zener.
b. Manfaat Praktis
Dioda memiliki banyak manfaat di kehidupan kita. Selain dapat
mengonversi arus AC ke arus DC, dioda juga digunakan untuk membuat
berbagai gelombang isyarat, untuk mengatur tegangan searah, untuk
mengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban maupun dengan
perubahan tegangan jala-jala (PLN), untuk saklar elektronik, LED, laser
semikonduktor, mengesan gelombang mikro dan lain-lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
(a) (b)
Gambar 2.1 (a) sambungan p n diberi reverse bias (b) simbol dioda sambungan p
n yang mendapat prasikap balik (reverse bias).
(Sumber: Widodo, 2002).
Lubang-lubang pada bagian p dan electron - electron pada bagian n akan menjauhi
sambungan. Akibatnya lubang-lubang pada bagian p ini akan mengalir ke kiri
sedangkan electron - electron pada bagian n akan mengalir ke kanan, sehingga
daerah deplesi menjadi lebih lebar. Aliran pembawa muatan ini tidak dapat
berlangsung terus karena lubang di bagian n sangat sedikit, maka tidak - terjadi
arus. Tetapi sebenarnya terjadi arus yang sangat kecil akibat timbulnya pasangan
lubang elektron pada kristal akibat tenaga termis. Sehingga lubang elektron pada
bagian p akan mengalir ke n (Widodo, 2002: 18)
Karakteristik dioda pada garis besarnya dapat dibedakan atas karakteristik
forward dan karakteristik reverse. Bias forward merupakan suatu keadaan pada saat
ujung bahan-p dan bahan-n dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, yaitu
bahan-p dihubungkan dengan kutub positif dan bahan-n dengan kutub negatif.
Karena keadaan ini, maka arus akan dapat melewati dioda. Untuk selanjutnya, arus
yang mengalir melalui dioda adalah hasil penjumlahan dari arus injeksi dan arus
saturasi. Sehingga dari pengertian itu didapatkan rumus umum untuk penyelesaian
persamaan dioda adalah sebagai berikut (Istichoroh, 2013: 6).
Dioda merupakan salah satu jenis piranti dua elektroda atau biasa juga disebut
(terminal) yang berfungsi sebagai penyearah arus listrik yang dapat meloloskan
aliran arus ke satu arah dan menahan aliran arus pada arah sebaliknya. Perilaku ini
mirip dengan saklar yang tertutup untuk arah arus tertentu tetapi terbuka untuk arah
yang berlawanan, dan dapat dinyatakan dengan karakteristik I-V seperti terlihat
pada Gambar 2.2 (a). Karakteristik ini adalah karakteristik dioda ideal, yang pada
kenyataannya mempunyai karakteristik ta -linier seperti terlihat pada Gambar 2.2
(b). Simbol dari dioda beserta referensi arus dan tegangan ditunjukkan pada
Gambar 2.2 (c) (Sudirham, 2002: 92).