Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH MATERIAL ELEKTRIK

SEMIKONDUKTOR II

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

ILMAH RAFI’A NASIR 03320210070


SABDA NUR WIJAYA 03320210071
ALDAYANA 03320210074
NUR AFIFAH M 03320210075

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
BAB II
PEMBAHASAN
Semikonduktor adalah suatu benda yang tidak bisa menghantarkan arus listrik
pada suhu yang rendah, semikonduktor hanya bisa menghantarkan listrik pada suhu
lebih tinggi. Sedangkan definisi semikonduktor adalah suatu bahan yang mempunyai
sifat hantaran listrik di antara isolator dan konduktor. Beberapa contoh perangkat
semikonduktor adalah dioda, transistor, termistor, dan Integrated Circuit (IC).
(Nugraha, 2019)

Gambar 2. 1. P-N Junction Semikonduktor


(Sumber gambar: https://learnsolarblog.files.wordpress.com/2017/09/41.jpg?
w=640)

Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua, yaitu Semikonduktor intrinsik dan


Semikonduktor ekstrinsik. Semikonduktor ekstrinsik terdiri dari dua macam, yaitu
tipe-N dan semikonduktor tipe-P.

Ketika kedua tipe semikonduktor (P dan N) dijadikan satu, maka


semikonduktor tersebut bersifat P dan N. Daerah tempat terjadinya kontak antara
kedua tipe semikonduktor disebut P-N junction. Dari penggabungan ini kita
mengenal dioda yang menghasilkan arus listrik hanya dalam satu arah saja (direct
current). Kombinasi dari P-N junction dapat digunakan untuk membuat transistor dan
berbagai device semikonduktor yang sifat kelistrikannya dapat dikontrol. Sedangkan
hasil dari penggabungan transistor yang dihasilkan oleh P-N junction tersebut dengan
dipadukan oleh komponen pasif serta komponen aktif dalam sebuah chip tunggal dari

2
silikon adalah Integrated Circuit yang biasa dikenal di kalangan masyarakat sebagai
IC. IC memiliki kegunaan yang sangat luas di dunia elektronik, semua perangkat
elektronik seperti komputer, handphone, dan peralatan digital elektronik lainnya
menggunakan IC sebagai komponen dasarnya. (ammamuliya92, 2017)

Penemuan P-N junction diawali ketika suatu hari, Russel sedang memeriksa
kristal silikon unik yang memiliki celah di bagian tengahnya. Kristal itu terhubung ke
voltmeter dan dia melihat adanya perubahan tiba-tiba pada voltase (sekitar setengah
volt) saat dia meletakkan kristal di atas aliran cahaya dari sebuah lampu di mejanya.
Dengan pengamatan lebih jauh, diketahui bahwa kristal tersebut memiliki tingkat
pengotor yang berbeda di kedua sisi retak. Satu sisi kristal memiliki kelebihan
elektron dan sisi lainnya memiliki kekurangan elektron. Dengan prinsip saling tarik
menarik antara sisi negatif dan positif, elektron mulai bergerak dari daerah surplus ke
daerah yang kurang dengan melintasi celah. Karena sifat kristal yang khas, elektron
hanya bisa bergerak sejauh jarak tertentu melintasi celah (tidak melebihi keseluruhan
kristal), sehingga menciptakan penghalang antara wilayah surplus elektron dan
daerah yang kekurangan elektron. Ketika Russel meletakkan kristal di atas sumber
cahaya, kristal menjadi mendapat eksitasi (bias maju) dan elektron menerima energi
yang cukup untuk bergerak. Namun barrier menciptakan pembatasan aliran elektron
bebas yang memungkinkan elektron mengalir hanya dalam satu arah. (Nugraha,
2019)

Teori P-N junction diode kemudian dikembangkan oleh Shockley pada tahun
1949 yang kemudian menjadi cikal bakal penemuan transistor junction bipolar.
Hingga saat ini, P-N junction telah digunakan secara umum sebagai komponen
penyearah dalam industri elektronik. P-N junction juga menjadi dasar yang sangat
penting blokir untuk penemuan maupun perancangan peralatan lainnya.
(ammamuliya92, 2017)

3
2.1 Prinsip Semikonduktor P-N
P-N Junction adalah batas pertemuan antara kedua bahan semikonduktor tipe P
dan tipe N yang ada di dalam sebuah kristal semikonduktor yang merupakan cikal
bakal komponen dioda, transistor, dan IC. Pada dasarnya P-N Junction merupakan
sebuah blok yang ada di dalam komponen tersebut, misalnya sebuah dioda disusun
oleh P-N tunggal sedangkan transistor ada dua jenis yaitu P-N-P dan N-P-N. P-
N Junction terjadi karena elektron bebas pada semikonduktor tipe N mengisi “hole”
pada semikonduktor tipe P. Area pertemuan ini disebut dengan depletion region atau
Area penipisan. Ketika persimpangan P-N terbentuk, beberapa elektron bebas dari
area tipe N yang berhasil mencapai pita konduksi bebas akan menyebar dan mengisi
lubang (hole) pada area tipe-P. (Nugraha, 2019)

Gambar 2. 2. Prinsip Kerja P-N Junction Semikonduktor


(Sumber Gambar: https://nulis-ilmu.com/wp-content/uploads/2015/07/p-n-
junction.gif)

Hal ini meninggalkan ion positif pada sisi semikonduktor tipe N. Kemudian
sebuah ruang pengisian muatan terbangun, menciptakan daerah penipisan yang
kemudian menghambat transfer elektron lanjut kecuali dibantu dengan meletakkan
bias maju di persimpangan yang disebut dengan Forward Biased. Pemberian bias

4
terbalik (Reverse Biased) tidak akan memicu pergerakan elektron di dalam
semikonduktor sehingga membuat komponen semikonduktor hanya bisa dialiri arus
satu arah saja. Prinsip dasar P-N Junction ini kemudian diterapkan pada komponen
elektronika seperti dioda yang bisa berfungsi sebagai penyearah tegangan maupun
penahan tegangan arah tertentu. Selain itu penerapan P-N junction juga bisa lebih
kompleks lagi pada komponen transistor. Di sini dipasang kombinasi tiga bahan
semikonduktor, yaitu P-N-P dan N-P-N. Dengan kombinasi ini dapat diperoleh
berbagai fungsi seperti penguatan sinyal, pensaklaran elektronis dan sebagainya.
(ammamuliya92, 2017)

2.2 Dioda

Gambar 2. 3. Dioda dan Simbolnya


(Sumber Gambar: https://www.robotics-university.com/2014/08/dioda.html)

Dioda (Diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering
digunakan sebagai penyearah dalam rangkaian elektronika. Dioda pada umumnya
mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki
prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan P-N semikonduktor yaitu dapat
mengalirkan arus dari sisi tipe-P (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak
dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya. (Febrianto, 2021)

Semikonduktor tipe-N memiliki banyak elektron bebas dan jumlah lubang yang
sedikit. Dengan kata lain dalam semikonduktor tipe-N, konsentrasi elektron bebas
adalah tinggi dengan lubang yang sangat rendah. Elektron bebas dalam

5
semikonduktor tipe-N disebut dengan pembawa muatan mayor, dan lubang di
semikonduktor tipe-N disebut dengan pembawa muatan minor. Sedangkan pada
semikonduktor tipe-P, memiliki konsentrasi lubang yang tinggi dan konsentrasi
elektron bebas yang rendah. Lubang pada semikonduktor tipe-P adalah pembawa
muatan mayor, sedangkan elektron bebas pada semikonduktor tipe-P adalah
pembawa muatan minor. (Anonim, 2020)

Dioda terdapat beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: (Kho, 2017a)

1. Dioda P-N Junction (Dioda Normal)

Gambar 2. 4. Dioda P-N (Dioda Normal) dan Simbolnya


(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang paling sering ditemui dalam
rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian pencatu daya (power supply)
dan rangkaian frekuensi radio (RF). Dioda jenis ini disebut juga dioda normal
(normal diode) karena merupakan dioda standar yang paling umum digunakan
ataupun dioda penyearah (rectifier diode) karena biasanya digunakan sebagai
penyearah pada Pencatu Daya. Dioda ini juga dikenal dengan nama PN
junction diode.

2. Dioda Bridge (Bridge Diode)

6
Gambar 2. 5. Dioda Bridge dan Simbolnya
(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

Dioda Bridge pada dasarnya adalah dioda yang terdiri dari 4 dioda normal
yang umumnya digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam
rangkaian pencatu daya (power supply). Dengan menggunakan dioda bridge ini,
kita tidak perlu lagi merangkai 4 buah dioda normal menjadi rangkaian
penyearah tegangan AC ke tegangan DC karena telah dikemas oleh produsen
menjadi 1 komponen saja. Dioda bridge ini memiliki 4 kaki terminal yaitu 2
kaki terminal input untuk masukan tegangan/arus bolak-balik (AC) dan 2 kaki
terminal untuk output positif (+) dan output negatif (-).

3. Dioda Zener (Zener Diode)

Gambar 2. 6. Dioda Zener dan Simbolnya

7
(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

Dioda zener adalah jenis dioda yang dirancang khusus untuk dapat
beroperasi di rangkaian reverse bias (bias balik). Karakteristik dioda zener ini
adalah dapat melewatkan arus listrik pada kondisi bias terbalik (reverse bias)
apabila tegangan mencapai titik tegangan breakdown-nya.  Namun pada
saat forward bias (bias maju), dioda zener ini dapat menghantarkan arus listrik
seperti dioda normal pada umumnya. dioda zener dapat memberikan tegangan
referensi yang stabil sehingga banyak digunakan sebagai pengatur tegangan
(voltage regulator) pada pencatu daya (power supply).

4. Dioda LED (Light Emitting Diode)

Gambar 2. 7. Dioda LED dan Simbolnya


(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

Dioda LED atau light emitting diode merupakan jenis dioda yang dapat


memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju (forward
bias). LED ada yang berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau dan putih
tergantung pada panjang gelombang (wavelength)  dan jenis senyawa
semikonduktor yang digunakannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat
menemukan aplikasi LED di lampu-lampu penerangan rumah maupun jalan
raya, lampu indikator peralatan elektronik dan listrik, lampu dekorasi dan iklan
serta backlight untuk TV LCD.

8
5. Dioda Foto (Photo Diode)

Gambar 2. 8. Dioda Foto (Photodiode) dan Simbolnya


(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

Dioda foto atau photodiode adalah jenis dioda yang dapat mengubah
energi cahaya menjadi arus listrik. Dioda foto ini sering digunakan sebagai
sensor untuk mendeteksi cahaya seperti pada sensor cahaya kamera, sensor
penghitung kendaraan, scanner barcode dan peralatan medis. Dioda foto ini
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu dioda  photovoltaic  yang menghasilkan
tegangan seperti sel surya dan dioda  photoconductive yang tidak menghasilkan
tegangan dan harus diberikan sumber tegangan lain untuk penggerak beban.

6. Dioda Laser (Laser Diode)

Gambar 2. 9. Dioda Laser dan Simbolnya


(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

Dioda laser atau laser diode adalah jenis dioda yang dapat menghasilkan
radiasi atau cahaya koheren yang dapat dilihat oleh mata dan spektrum
inframerah ketika dialiri arus listrik. Dioda laser ini sering digunakan pada

9
perangkat audio/video seperti player DVD dan blueray, laser pointer, scanner
barcode, alat ukur jarak dan printer laser. Laser pada dasarnya adalah
singkatan dari light amplification by stimulated emission of radiation.

7. Dioda Varaktor ( Varactor Diode)

Gambar 2. 10. Dioda Varaktor dan Simbolnya


(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

Dioda varactor atau disebut juga dengan dioda varicap adalah jenis dioda
yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang
diberikan. Dioda varactor ini sering digunakan di rangkaian-rangkaian yang
berkaitan dengan frekuensi seperti osilator, TV tuner dan radio tuner. Simbol
dioda varactor atau dioda varicap ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang
ujungnya ditambahkan sebuah kapasitor.

8. Diode Tunnel (Tunnel Diode)

Gambar 2. 11. Dioda Tunnel dan Simbolnya


(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

10
Dioda tunnel atau dioda terowongan adalah jenis dioda yang mampu
beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi dan dapat berfungsi dengan baik
pada gelombang mikro (Microwave). Dioda tunnel ini biasanya digunakan di
rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter. Dioda tunnel disebut juga
dengan dioda esaki. Nama esaki diambil dari nama penemu dioda jenis ini.

9. Dioda Schottky (Schottky Diode)

Gambar 2. 12. Dioda Schottky dan Simbolnya


(Sumber Gambar:
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/09/Pengertian-Dioda-
dan-Jenis-jenis-Dioda.jpg?x84379)

Dioda Schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan maju yang lebih
rendah dari dioda normal pada umumnya. Pada arus rendah, tegangan jatuh bisa
berkisar di antara 0,15V hingga 0,4V. Tegangan ini lebih rendah dari dioda
normal yang terbuat dari silikon yang memerlukan 0,6V. Dioda ini banyak
digunakan pada aplikasi rectifier (penyearah), clamping dan juga aplikasi RF.

2.3 Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor dengan berbagai fungsi seperti
amplifier, pengontrol, penyearah, osilator, modulator dan lain-lain. Transistor adalah
salah satu komponen semikonduktor yang paling umum dalam rangkaian elektronik.
Dapat dikatakan hampir semua perangkat elektronik menggunakan transistor untuk
berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat elektronik yang terlibat adalah
televisi, komputer, ponsel, amplifier audio, pemutar audio, pemutar video, konsol
game, catu daya dan lain-lain. Transistor dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu

11
transistor bipolar dan transistor efek medan (Field Effect Transistors). Perbedaan
utama antara kedua kelompok adalah bias input (atau output) yang mereka gunakan.
Transistor bipolar membutuhkan arus (arus) untuk mengontrol terminal lain,
sedangkan transistor efek medan (FET) hanya menggunakan tegangan (tidak
diperlukan arus). Dalam pengoperasiannya, transistor bipolar membutuhkan muatan
hole dan pembawa elektron, sedangkan FET hanya membutuhkan satu atau yang lain.
(Kho, 2017b)

Gambar 2. 13. Jenis-jenis Transistor dan Simbolnya


(Sumber Gambar: https://teknikelektronika.com/pengertian-transistor-jenis-jenis-
transistor/)

Transistor dan jenis-jenisnya di jelaskan sebagai berikut.

1. Transistor Bipolar BJT

Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya


memerlukan perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutub negatif
untuk mengisi kekurangan electron atau hole di kutub positif.   Bipolar berasal
dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah
“kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang
kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.
Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan
Transistor PNP. Tiga Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis,
Kolektor dan Emitor.

12
 Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil
dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
 Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil
dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus
dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Collector.

2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang disingkat


menjadi FET ini adalah jenis transistor yang menggunakan listrik untuk
mengendalikan konduktivitasnya. Yang dimaksud dengan medan listrik disini
adalah tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk
mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal
Source (S). Transistor efek medan (FET) ini sering juga disebut sebagai
Transistor UNIPOLAR karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah
satu muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa tersebut merupakan
ELECTRON maupun HOLE. Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu
Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field
Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT), dengan
penjelasan sebagai berikut.
 JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah transistor efek medan yang
menggunakan persimpangan (junction) P-N bias terbalik sebagai isolator
antara Gerbang (Gate) dan kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis yaitu JFET
Kanal P (P-channel) dan JFET Kanal N (N-channel). JFET terdiri dari tiga
kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut diberi nama Gate (G),
Drain (D) dan Source (S).
 MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah sebuah
perangkat semikonduktor yang digunakan sebagai switch dan penguat sinyal
pada perangkat elektronik. MOSFET adalah inti dari sebuah IC (Integrated

13
Circuit) yang didesain dan di fabrikasi dengan single chip karena ukurannya
yang sangat kecil. MOSFET memiliki empat kaki atau terminal antara lain
Source (S), Gate (G), Drain (D) dan Body (B). Terminal atau elektroda
gerbang MOSFET adalah sepotong logam yang permukaannya dioksidasi.
Lapisan oksidasi ini berfungsi untuk menghambat aliran listrik antara
terminal gerbang (Gate) dengan salurannya (Source - Drain). Oleh karena
itu, MOSFET sering disebut dengan Insulated-Gate FET (IGFET). Bentuk
fisik MOSFET seperti transistor. MOSFET berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan. MOSFET bekerja secara elektronik dengan
memvariasikan sepanjang jalur pembawa muatan listrik yaitu berupa
electron dan hole. Aliran listrik atau muatan listrik pada MOSFET akan
masuk melalui terminal pada saluran Source (S) dan keluar melalui saluran
Drain (D). Lebar saluran tersebut dikendalikan oleh tegangan yang terdapat
pada terminal gerbang Gate (G) yang letaknya berada di antara terminal
Source (S) dan Drain (D). MOSFET mengontrol tegangan dan arus pada pin
Source dan Drain. Cara kerja MOSFET bergantung pada kapasitas MOS.
MOS merupakan bagian utama dari MOSFET yang berupa permukaan
semikonduktor dan berada di bawah lapisan oksida antara terminal Source
dan Drain serta bisa berubah tipenya dari tipe P ke N dengan hanya
memberikan tegangan gate positif atau negatif. Ketika tegangan diberikan
pada gate, maka akan mengubah lebar saluran atau channel yang merupakan
aliran untuk membawa muatan elektron. Semakin lebar saluran ini, maka
konduktivitas pada drain-source akan semakin baik.(Prastyo, 2022)
 UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis transistor yang digolongkan
sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga
menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda
dengan jenis FET lainnya, UJT memiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan
1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali (switch) dan
tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis transistor lainnya.

14
2.4 IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronika semi konduktor yang
merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen-komponen lain. Bentuk IC
berupa chip silikon padat, biasanya berwarna hitam dengan banyak kaki (pin),
sehingga bentuknya menyerupai sisir. IC adalah kombinasi dari beberapa komponen
seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah diintegrasikan ke dalam
rangkaian kecil berbentuk chip. (Asfihan, 2022)

Pada peralatan elektronik saat ini, IC juga mempunyai peran yang cukup
penting. Salah satu pengaplikasian IC yang sangat menonjol ialah
pada smartphone, laptop dan Console Games. Dengan adanya IC, maka peralatan
elektronik yang menggunakannya akan memiliki bentuk yang mungil dan portable.
Namun, ada hal yang harus selalu diperhatikan bahwa IC adalah komponen
elektronika aktif yang sensitif terhadap pengaruh ESD (Electrostatic Discharge).
Jadi, untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC maka diperlukan penanganan
khusus didalamnya.

Teknologi IC (Integrated Circuit) ini pertama kali diperkenalkan pada tahun


1958 oleh Jack Kilby yang ketika itu bekerja di Texas Instrument. Kemudian setelah
enam bulan berlalu, Robert Noycer berhasil melakukan fabrikasi IC dengan sistem
interkoneksi pada Chip Silicon. Sehingga pada awal abad ke 20, IC (Integrated
Circuit) menjadi salah satu perkembangan teknologi yang sangat populer. Sebelum
ditemukannya IC, peralatan Elektronik umumnya menggunakan tabung vakum
sebagai komponen utamanya. Kemudian digantikan oleh transistor yang mempunyai
ukuran lebih kecil dibandingkan tabung vakum. Namun untuk membuat sebuah
peralatan elektronik yang rumit dan kompleks, harus menggunakan komponen
transistor dalam jumlah yang banyak. Sehingga peralatan elektronik yang
dihasilkannya pun akan berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa
bepergian. (Anonim, 2020)

15
Jadi, dengan adanya teknologi IC maka akan memungkinkan seorang perancang
rangkaian elektronika untuk membuat sebuah peralatan yang lebih kecil dan ringan.
Selain itu, harga IC juga lebih terjangkau serta konsumsi listriknya pun lebih rendah
dibandingkan dengan transistor. Oleh karena itu, hampir semua peralatan elektronik
saat ini menjadikan IC sebagai salah satu komponen internal utama.

Fungsi IC (Integrated Circuit) terbagi atas tiga yaitu: (Anonim, 2020)

1. IC Linear

IC Linear adalah jenis IC yang hanya dapat beroperasi pada sinyal yang
berbentuk gelombang kontinu. IC Linear atau dapat disebut juga
dengan Integrated Circuit Analog mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:

 Penguat Daya (Power Amplifier)


 Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
 Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
 Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
 Voltage Comparator
 Multiplier
 Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
 Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
 Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
2. IC Digital

Saat ini, IC Digital merupakan komponen IC yang paling banyak


digunakan untuk peralatan kalkulator, komputer dan sistem kontrol elektronik.
Pada umumnya IC digital adalah IC dengan rangkaian switch yang tegangan
input dan output-nya hanya memiliki 2 level yaitu tinggi dan rendah. Selain itu
IC digital juga berkaitan dengan kode binary yang dilambangkan dengan angka
1 dan 0. IC digital mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya :

16
 Memory
 Clock
 Microprocessor (Mikroprosesor)
 Microcontroller
 Flip-flop
 Gerbang Logika (Logic Gates)
 Timer
 Counter
 Multiplexer
 Calculator
3. Mixed IC

Mixed IC adalah jenis IC yang dapat mengombinasikan fungsi IC analog


dan digital ke dalam satu kemasan atau rangkaian. Pada umumnya, Mixed IC
berfungsi sebagai komponen yang dapat mengonversikan sinyal digital menjadi
analog (D/A Converter) ataupun sebaliknya (A/D Converter). Seiring
perkembangan teknologi, kini Mixed IC memungkinkan untuk dapat
mengintegrasikan sinyal digital dengan fungsi RF didalamnya.

Pada umumnya, IC (Integrated Circuit) terbagi atas beberapa jenis, diantaranya


adalah sebagai berikut: (Anonim, 2020)

1. TTL (Transistor Transistor Logic)

17
Gambar 2. 14. Transistor Transistor Logic
(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

IC TTL (Transistor Transistor Logic) merupakan salah satu jenis dari IC


digital. Jenis IC ini menggunakan transistor sebagai komponen utamanya. IC
TTL menggunakan sinyal gelombang kotak (square) dan mempunyai dua
kondisi, yaitu 0 atau 1 yang berfungsi sebagai saklar. Fungsi dari IC TTL ialah
untuk digunakan pada berbagai variasi logika, sehingga jenis ini dapat disebut
juga dengan Transistor Logic.

IC TTL mempunyai beberapa macam gerbang logika yang dapat


melakukan berbagai macam fungsi seperti AND, NAND, OR, NOR dan XOR.
Selain itu, terdapat beberapa fungsi logika lainnya
seperti encoder, decoder, multiplexer dan memory. Sehingga IC mempunyai
jumlah pin yang banyak dan bervariasi mulai dari 8 hingga 40 pin. IC TTL
dapat berfungsi jika diberikan tegangan arus listrik sekitar 5 Volt.

2. IC- CMOS

Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah C-MOS (Complementary with


MOSFET) yang merupakan gabungan dari beberapa komponen MOSFET. IC
C-MOS juga menggunakan sinyal gelombang kotak (square) dan mempunyai
dua kondisi, yaitu 0 atau 1 yang berfungsi sebagai saklar. Fungsi IC C-MOS
ialah untuk membentuk gate atau gerbang dengan fungsi logika. Sehingga
rangkaian elektronik yang menggunakannya dapat berfungsi secara otomatis.

18
Gambar 2. 15. IC CMOS (Complementary with MOSFET)
(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

Beberapa macam gerbang logika yang dipunyai IC C-MOS ialah seperti


fungsi AND, NAND, OR, NOR dan XOR. Selain itu, terdapat beberapa fungsi
logika lainnya seperti encoder, decoder, multiplexer dan memory. IC C-MOS
dapat bekerja jika diberikan tegangan arus listrik sekitar 12 Volt.

3. IC Linear (Linear IC)

Gambar 2. 16. IC Linear


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

Pada umumnya, IC Linear berbeda dengan jenis yang lainnya karena


bukan merupakan bagian dari IC digital. Jika pada IC digital menggunakan
sinyal kotak, maka jenis ini menggunakan gelombang sinusoida dan berfungsi
sebagai amplifier atau penguat. Dengan demikian IC Linear tidak mempunyai

19
fungsi gerbang logika melainkan dirancang khusus sebagai penguat tegangan.
Pada sebuah IC Linear umumnya terdapat rangkaian yang bersifat proporsional
atau dapat mengeluarkan output sebanding dengan input-nya. Salah satu contoh
pengaplikasian IC Linear ialah amplifier operasional.

Selain jenis-jenis IC (Integrated Circuit), IC (Integrated Circuit) juga dapat


terbagi menjadi tiga kelompok, diantaranya : (Anonim, 2020)

1. Berdasarkan Jumlah Komponen


 Small-Scale Integration (SSI)

Gambar 2. 17. Small-Scale Integration (SSI)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

Small-Scale Integration (IC SSI) adalah jenis yang mempunyai


skala kecil, yaitu hanya terdiri dari beberapa transistor didalamnya. Pada
umumnya, IC SSI hanya dapat menampung sampai 100 komponen saja.

 Medium-Scale Integration (MSI)

IC Medium-Scale Integration (IC MSI) ini terdiri dari ratusan


transistor di dalam sebuah kemasan IC. IC yang mempunyai skala
menengah ini dikembangkan pada tahun 1960-an dan lebih ekonomis
dibandingkan dengan IC Small-Scale Integration (SSI).

20
Gambar 2. 18. IC Medium-Scale Integration (IC MSI)
(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

Pada umumnya, IC MSI dapat menampung 100 sampai 3.000


komponen elektronik didalamnya.

  Large-Scale Integration (LSI)

Gambar 2. 19. Large-Scale Integration (LSI)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

Large-Scale Integration (IC LSI) adalah jenis yang terdiri kurang


dari 4000 transistor di sebuah kemasannya. IC LSI berhasil
dikembangkan pada tahun 1970-an. Selain itu, IC LSI juga merupakan
mikroprosesor pertama yang dikembangkan dan berhasil membuat alat
elektronik berupa kalkulator. Pada umumnya, IC LSI ini dapat
menampung 4000 sampai 100.000 komponen elektronik didalamnya.

21
 Very Large-Scale Integration (VLSI)

Gambar 2. 20. Very Large-Scale Integration (VLSI)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

Very Large-Scale Integration (IC VLSI) adalah IC yang terdiri dari


puluhan ribu sampai ratusan ribu transistor di dalam kemasannya. IC
yang berskala sangat besar ini dikembangkan pada tahun 1980-an dan
berhasil menampung 100.000 sampai 1.000.000 komponen elektronik
didalamnya.

 Ultra Large-Scale Integration (ULSI)

Gambar 2. 21. Ultra Large-Scale Integration (ULSI)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

22
Ultra Large-Scale Integration (ULSI) adalah IC yang terdiri dari
lebih dari 1 juta Transistor didalamnya. IC ini merupakan jenis terbaru
dan tentunya lebih ekonomis dibandingkan yang lainnya.

2. Berdasarkan Package
 SIP (Single In-line Packages)

Gambar 2. 22. SIP (Single In-line Packages)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

SIP (Single In-line Packages) merupakan paket chip dari IC yang


hanya berisi satu baris pin koneksi. Jenis ini juga dapat di disebut dengan
paket inline pin tunggal.

 DIP (Dual In-line Packages)

Gambar 2. 23. DIP (Dual In-line Packages)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

23
DIP (Dual In-line Packages) merupakan paket chip dengan bentuk
persegi panjang dan mempunyai dua deret pin paralel sebagai
penghubung listrik. Penempatan DIP biasanya melalui lubang yang
terpasang pada papan sirkuit tercetak (PCB) atau dimasukkan ke dalam
soket. IC DIP ini ditemukan oleh Bryant Rogers, Don Forbes dan Rex
Rice dari Fairchild R&D pada tahun 1964.

 SOP (Small Outline Packages)

Gambar 2. 24. SOP (Small Outline Packages)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

IC SOP (Small Outline Packages) pada dasarnya mempunyai


kesamaan dengan tipe DIP (Dual In-line Packages). Perbedaanya hanya
pada bentuknya saja, IC SOP memiliki fisik yang ramping dan tipis.
Penempatan IC SOP biasanya terpasang pada sisi layer bagian bawah
PCB.

 QFP (Quad Flat Packages)

24
Gambar 2. 25. QFP (Quad Flat Packages)
(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

QFP (Quad Flat Packages) merupakan paket IC yang


permukaannya mempunyai pin yang membentang menyerupai sayap dari
keempat sisinya. Pin yang terdapat pada IC QFP umumnya terdiri dari 32
sampai dengan 304 pin dengan ukuran yang kecil. Selain itu IC QFP
mempunyai dua variasi, seperti Low Quad Flat Packages dan Thin Quad
Flat Packages.

 BGA (Ball Grid Arrays)

Gambar 2. 26. BGA (Ball Grid Arrays)


(Sumber Gambar: https://sinaupedia.com/pengertian-ic/)

IC BGA (Ball Grid Arrays) merupakan jenis paket yang


mempunyai berbentuk lingkaran. IC BGA ini biasa dipasang pada
perangkat elektronik secara permanen seperti mikroprosesor. IC BGA

25
mempunyai banyak pin yang dapat terkoneksi dibandingkan dengan jenis
lainnya. Selain itu, kinerja dari IC ini lebih baik dan berkecepatan tinggi.

3. Berdasarkan Teknik Pembuatan


 IC Monolitik (Monolithic IC)

IC Monolitik merupakan jenis IC yang mengintegrasikan komponen


pasif dan aktif pada satu chip tunggal dengan silicon sebagai bahan
semikonduktornya. Konsep IC Monolitik ini dapat menghasilkan
komponen yang memiliki fungsi lebih tinggi dengan biaya produksi yang
rendah. IC jenis ini banyak diaplikasikan pada rangkaian seperti televisi,
regulator, amplifier dan sebagainya.

 Thin and Thick Film IC

Thin and Thick Film IC mempunyai ukuran relatif lebih besar


dibandingkan jenis monolitik. Hal ini disebabkan karena hanya
komponen pasif seperti resistor dan kapasitor saja yang dapat
diintegrasikan pada chip didalamya. Sedangkan komponen aktif seperti
dioda dan transistor tidak dapat diintegrasikan.

Jika ingin diintegrasikan, maka kita harus menghubungkannya


secara terpisah dan membentuk rangkaian tersendiri. Untuk perbedaan
dari Thin Film IC dan Thick Film IC hanya terletak pada proses
pembentukan komponen pasifnya. Thin Film IC menggunakan teknik
penguapan (catode sputtering). Sedangkan pada Thick Film IC
menggunakan teknik sablon.

 IC Hybrid atau Multi-Chip

IC Hybrid atau IC Multi-chip umumnya terbuat dari sejumlah chip


dan dihubungkan menjadi satu sirkuit yang saling terintegrasi. IC jenis ini
biasanya digunakan di dalam rangkaian Amplifier yang berdaya tinggi,

26
mulai 5W sampai lebih dari 50W. Selain itu, Kinerja IC Hybrid ini lebih
baik dibanding dengan IC Monolitik.

27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Batas pertemuan antara kedua bahan semikonduktor tipe P dan tipe N disebut
P-N junction. P-N Junction terjadi karena elektron bebas pada semikonduktor
tipe N mengisi “hole” pada semikonduktor tipe P. Area pertemuan ini disebut
dengan depletion region atau area penipisan. Ketika persimpangan P-N
terbentuk, beberapa elektron bebas dari area tipe N yang berhasil mencapai
pita konduksi bebas akan menyebar dan mengisi lubang (hole) pada area tipe-
P, sehingga meninggalkan ion positif pada sisi semikonduktor tipe N.
Kemudian sebuah ruang pengisian muatan terbangun, menciptakan daerah
penipisan yang kemudian menghambat transfer elektron lanjut kecuali dibantu
dengan meletakkan bias maju di persimpangan yang disebut dengan Forward
Biased. Pemberian bias terbalik (Reverse Biased) tidak akan memicu
pergerakan elektron di dalam semikonduktor sehingga membuat komponen
semikonduktor hanya bisa dialiri arus satu arah saja. Prinsip P-N junction ini
yang kemudian menjadi cikal bakal komponen dioda sebagai penyearah
maupun penahan tegangan tertentu, dan fungsi lain yang lebih kompleks di
terapkan transistor dan IC (Integrated Circuit).
2. Dioda adalah komponen elektronika aktif dari semikonduktor berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya, hal ini berdasarkan prinsip kerja P-N semikonduktor dan
digunakan sebagai penyearah dalam rangkaian elektronika. Terdapat beberapa
jenis dioda, yaitu: Dioda P-N junction (dioda normal), dioda bridge (bridge
diode), dioda zener (zener diode), dioda LED (Light Emitting Diode), dioda
foto (photo diode), dioda laser (laser diode), dioda varaktor ( varactor diode),
dioda tunnel (tunnel diode) dan dioda schottky (schottky diode).

28
3. Transistor adalah komponen semikonduktor dengan berbagai fungsi seperti
amplifier, pengontrol, penyearah, osilator, modulator, dan lainnya. Transistor
dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu transistor bipolar (BJT)dan transistor
efek medan (FET)). Perbedaan utama antara kedua kelompok adalah bias
input atau output yang mereka gunakan. Transistor bipolar terdiri dari dua
jenis yaitu transistor NPN dan transistor PNP sedangkan transistor efek medan
terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal
Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction
Transistor (UJT).
4. IC (Integrated Circuit) adalah kombinasi dari beberapa komponen seperti
resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah diintegrasikan ke dalam
rangkaian kecil berbentuk chip. IC memiliki banyak fungsi sebagai komponen
inti dari rangkaian elektronika, diantaranya adalah sebagai penguat (ampifier),
multiplier, regulator tegangan, radio receiver, dan lain-lain. IC terbagi atas
beberapa jenis, diantaranya adalah: TTL (Transistor Transistor Logic), IC
CMOS dan IC Linear (Linear IC).

3.2 Saran
Penulis menyadari ketidaksempurnaan penulisan makalah ini. Hal ini karena
terbatasnya pengetahuan yang dimiliki penulis, sehingga banyak kekurangan yang
perlu diperbaiki. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya, sehingga bisa
menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi pembaca.

29
DAFTAR PUSTAKA

ammamuliya92. (2017, September 11). P-N Junction Semikonduktor.


Learnsolarblog.Wordpress.Com. https://learnsolarblog.wordpress.com/2017/09/11/p-
n-junction-semikonduktor/

Anonim. (2020, January 21). Pengertian IC: Fungsi, Jenis dan Sejarahnya (Lengkap).
Sinaupedia.Com. https://sinaupedia.com/pengertian-ic/

Anonim. (2020). Dioda: Pengertian, Prinsip Kerja, Fungsi, dan Jenis Dioda - ETS
WORLDS. https://www.etsworlds.id/2020/01/dioda-pengertian-prinsip-kerja-
fungsi.html

Asfihan, A. (2022, August 11). IC Adalah : Pengertian, Sejarah, Jenis, Generasi dan
Fungsi. Adalah.Co.Id. https://adalah.co.id/ic/

Febrianto, S. D. (2021). Dioda. SDV Aviation. https://www.sdf-aviation.com/Dioda

Kho, D. (2017a). Jenis-jenis Dioda (Diode) dan Pengertiannya - Teknik Elektronika.


https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-dioda-diode-pengertian-dioda/

Kho, D. (2017b). Pengertian Transistor dan Jenis-jenis Transistor - Teknik Elektronika.


https://teknikelektronika.com/pengertian-transistor-jenis-jenis-transistor/

Nugraha, A. T. (2019, October 2). Semiconductor Tipe P Dan Tipe N.


Lecturer.Ppns.Ac.Id.
https://lecturer.ppns.ac.id/anggaratnugraha/2019/10/02/semiconductor-tipe-p-dan-
tipe-n-read-more-at-httpselektronika-dasar-web-idsemiconductor-tipe-p-dan-tipe-n-
copyright-elektronika-dasar/

Prastyo, E. A. (2022). Pengertian dan Penjelasan tentang MOSFET - Edukasi Elektronika


| Electronics Engineering Solution and Education. Edukasi Elektronika.
https://www.edukasielektronika.com/2022/08/pengertian-dan-penjelasan-tentang-
mosfet.html?m=1

30

Anda mungkin juga menyukai