Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E5 – 5001211160 1

Karaktersitik Dioda dan Penyearahan Arus


Muhammad Naufaldi, Farhan Aly Hasbi, Bachtera Indarto
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Keputih 60111, Surabaya, Indonesia
e-mail: mnaufaldi1@gmail.com

Abstrak—Telah dilakukan percobaan yang berjudul digunakan dalam benda elektronik adalah dioda atau
Karakteristik Diode dan Penyearahan Arus dengan tujuan penyearah arus. Hampir semua peralatan elektronika
untuk mengetahui karakteristik bahan semikonduktor, memerlukan sumber arus searah, maka diperlukan dioda
memahami prinsip kerja dioda dan moda-moda operasi dioda,
melakukan karakterisasi dioda melalui grafik I-V, dan sebagai komponen aktif semikonduktor yang berfungsi untuk
mengaplikasikan komponen dioda sebagai penyearah arus. mengarahkan arus dalam satu arah. Dengan mengetahui
Beberapa prinsip yang digunakan dalam percobaan ini yaitu karakteristik dioda, diharapkan kita dapat mengaplikasikan
jenis-jenis semikonduktor, konsep menegani elektron dan hole, prinsipnya untuk memperluas pengetahuan kita tentang
serta prinsip dioda dalam rangkaian. Praktikum ini dilakukan rangkaian elektronika.
pada 5 rangkaian yang berbeda dengan merangkai alat sesuai Semikonduktor merupakan sebuah material yang memiliki
skema, mengukur tegangan serta arus dioda selama variasi
tegangan dari power supply dari 5 hingga 10 Volt untuk sifat konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan
rangkaian 1 dan 2, dan membaca grafik tegangan pada konduktor. Sifat fisis primer bahan tersebut menjadikan
osiloskop untuk rangkaian 3, 4, dan 5. Pengambilan data semikonduktor sebagai bahan yang ideal untuk digunakan
terdapat pada percobaan rangkaian 1 forward-bias, dimana nilai dalam komponen elektronika, terutama yang umumnya
tegangan dan arus pada diode dicatat. Data tersebut dapat berfungi sebagai media penghantar dan pengontrol arus listrik
diolah dalam perhitungan untuk mencari nilai arus perhitungan dan sinyal-sinyal lain yang terkait. Bahan semikonduktor
dan dibandingkan hasilnya. Setelah dilakukan perhitungan,
didapatkan bahwa nilai arus diode pada percobaan dengan yang umum digunakan antara lain germanium (Ge) dan
perhitungan mempunyai perbedaan yang sangat signifikan, Hal silikon (Si). Semikonduktor berbagi menjadi 2 jenis yaitu
ini disebabkan oleh adanya faktor error, diantarannya yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik.
dioda dan percobaan tidak dilakukan dalam keadaan yang Semikonduktor intrinsik merupakan bahan semikonduktor
ideal. Grafik I-V rangkaian 1 menunjukkan bahwa arus dan yang belum tercapur oleh bahan lainnya (murni).
tegangan dioda berbanding lurus, dan membutuhkan nilai Semikonduktor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang
minimum agar arus dapat mengalir melewati dioda, tergantung
dari bahan dioda yang digunakan. Untuk rangkaian 2, arus sudah dikotori atau sudah tercampur oleh bahan lainnya.
tidak mengalir dalam rangkaian karena dioda dalam moda Proses pencampuran yang terjadi pada semikonduktor [1].
operasi reverse-bias. Pembacaan Vo di osiloskop pada rangkaian Semikonduktor ekstrinsik terbagi menjadi 2, yaitu tipe-p
3 membuktikan bahwa dioda bertindak sebagai penyearah arus dan tipe-n. Semikonduktor tipe-N memiliki jumlah elektron
sekaligus sebagai voltage rectifier. Rangkaian 4 dan 5 yang lebih banyak yang terdapat dalam sebuah kisi.
merupakan rangkaian dengan diode bridge yang berfungsi Sedangkan semikonduktor tipe-P diasumsikan sebagai
untuk menyearahkan jenis tegangan arus AC menjadi DC yang
dibutuhkan oleh berbagai perangkat elektronik. Ditambahnya muatan positif karena jumlah elektron didalamnya sangat
kapasitor pada rangkaian 5 berpengaruh untuk mengurangi sedikit. Semikonduktor tipe-P ini memiliki elektron yang
efek tegangan riak atau voltage ripple pada rangkaian, sehingga hilang, sehingga jumlah elektronnya lebih sedikit. Apabila
tegangan output akan lebih halus. Terdapat faktor error yang kedua jenis bahan semikonduktor tipe-P dan tipe-N
menyebabkan grafik yang muncul pada osiloskop tidak sesuai digabungkan, maka akan membentuk sebuah batas pertemuan
dengan yang diharapkan, diantaranya dapat disebabkan oleh yang disebut dengan P-N junction [2].
error pada alat yang digunakan ataupun kesalahan dalam
merangkai rangkaian. Perlu diperhatikan dengan baik P-N junction membentuk dasar transistor dan sebagian
mengenai penyusunan rangkaian pengecekan alat agar besar penguat semikonduktor lainnya. P-N junction dibuat
praktikum dan juga dalam penyusunan laporan dapat berjalan dengan memasukkan jejak kecil pengotor tipe akseptor di satu
dengan lancar. wilayah dan pengotor tipe donor di wilayah yang tersisa dari
kristal tunggal semikonduktor yang digunakan, biasanaya
Kata Kunci—Arus, Dioda, Moda Operasi, Semikonduktor, germanium atau silikon. P-N junction tidak dibuat dengan
Tegangan
mengambil kristal tipe-P dan kristal tipe-N dan
menyatukannya secara mekanis. Rakitan mekanis kristal tipe-
I. PENDAHULUAN P dan kristal tipe-N tidak akan berfungsi sama sekali sebagai
P-N junction yang tepat. P-N junction terbentuk karena
K ehidupan manusia hampir tidak terlepas dari perangkat
elektronik. Tanpa kita sadari, sebagian besar peralatan
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari merupakan
elektron bebas semikonduktor tipe-N mengisi lubang pada
semikonduktor tipe-P [2].
peralatan atau benda elektronik yang membutuhkan listrik Dioda adalah salah satu komponen aktif elektronika yang
dalam penggunaannya. Benda-benda tersebut dapat terbuat dari bahan semikonduktor dan sangat popular
dioperasikan karena disusun oleh berbagai komponen digunakan dalam rangkaian elektronika dikarenakan
elektronika didalamnya. Dengan beragam manfaat yang bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada
dihasilkan, benda-benda elektronik tersebut memudahkan beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya yaitu
kehidupan manusia sehari-hari untuk melakukan berbagai penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier),
pekerjaan. Salah satu komponen elektronika yang banyak penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E5 – 5001211160 2

pemotong, rangkaian penjepit maupun pengganda tegangan yang mengalir (gambar 2) di sirkuit.
(Voltage Multiplier). Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Namun, selain
untuk menyearahkan arus, dioda banyak digunakan untuk
fungsi lainnya, antara lain sebagai pendeteksi untuk sinyal
frekuensi radio, sebagai switch untuk pengatur arus listrik
ON/OFF, serta sebagai pelindung sirkuit. Untuk strukturnya,
dioda terdiri atas sambungan semikonduktor P dan N. Satu
sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang
lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan Gambar 2. Depletion zone yang terbentuk dalam dioda
dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N [3].
Sebaliknya, jika "+" dihubungkan ke sisi anoda dan "-" ke
sisi katoda, muatan "+" dan "-" dalam semikonduktor akan
saling menempel di PN junction dan saling meniadakan,
tetapi elektron akan bergerak dari katoda ke anoda, sehingga
listrik mengalir (gambar 3).
Gambar 1. Dioda dengan tipe P-N

Terdapat tiga moda operasi untuk diode, antara lain yaitu


unbiased (tanpa tegangan), forward bias atau bias maju, dan
reverse bias atau bias mundur. Unbiased adalah kondisi
dimana diode tidak diberikan tegangan sehingga akan
terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N
junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu Gambar 3. Arus yang mengalir pada rangkaian dioda
bergeraknya muatan elektron dari sisi n ke sisi p. Elektron-
elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang Dengan demikian, dioda memiliki sifat menghantarkan
disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut listrik dalam arah yang tetap saja. Dioda pemancar cahaya
akan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi (LED), yang kita lihat di sekitar kita, dirancang untuk
dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion- memancarkan cahaya ketika listrik mengalir melalui
ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis sambungan PN. Dioda banyak digunakan dalam berbagai
yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda. aplikasi yang mendukung kehidupan kita sehari-hari [5].
Lalu forward bias adalah kondisi yang memungkinkan arus
mengalir melalui diode. Pada P-N Junction, terminal negatif
II. URAIAN PENELITIAN
dari sumber tegang mendorong elektron dari daerah N menuju
P-N Junction. Sedangkan terminal positif mendorong hole di A. Alat dan Bahan
daerah P. Tegangan DC yang terhubung dalam arah bias maju
Dalam percobaan kali ini digunakan alat dan bahan untuk
pada P-N Junction memberikan gaya tarik terhadap elektron
menunjang keberhasilan dalam melakukan pengamatan. Alat
dan hole, sehingga elektron dan hole bergerak menuju sumber
dan bahan tersebut diantaranya PCB (Printed Circuit Board)
tegangan, sedangkan muatan yang sejenis akan bergerak
yang berfungsi sebagai tempat untuk menghubungkan
saling tolak menolak. Untuk mencegah kerusakan pada dioda,
komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur
dibutuhkan resistor untuk arus yang mengalir maju. Dan
konduktornya. Lalu solder sebagai alat pemanas yang
terakhir, reverse bias atau bias mundur adalah kondisi dimana
digunakan untuk menyambungkan sebuah rangkaian atau
dioda semikonduktor tidak menghantarkan arus listrik yang
komponen pada peralatan elektronik dan penyedot timah atau
mengalir. Pada bias mundur, tegangan negatif diberikan pada
solder sucker untuk menyedot timah solder saat ingin
kutub positif tanpa diberikan arus. Terminal negatif sumber
melepaskan komponen elektronika yang telah disolder, jepit
tegangan bias menarik hole di daerah P menjauh dari P-N
buaya untuk menghubungkan rangkaian dengan peralatan,
Junction, sedangkan terminal positif juga menarik elektron
mutimeter digital yang berfungsi untuk mengukur arus,
menjauh dari P-N Junction. Bias mundur mencegah arus yang
tegangan dan hambatan. Selanjutnya osiloskop yang
mengalir karena potensial yang berasal dari luar sumber
berfungsi sebagai menerima sinyal listrik dan
tegangan memberikan gaya tolak terhadap elektron dan hole
memproyeksikannya dalam bentuk gelombang. Lalu, DC
[4].
generator berfungsi sebagai penghasil arus listrik searah dan
Pada cara kerja dioda, elektroda yang dihubungkan dengan
AC generator berfungsi sebagai penghasil arus bolak-balik.
semikonduktor tipe-p disebut anoda (A), dan elektroda yang
Selanjutnya yaitu resistor yang berfungsi sebagai penghambat
dihubungkan dengan semikonduktor tipe-n disebut katoda
arus yang mengalir. Kapasitor yang berfungsi untuk
(K). (gambar 1). Ketika semikonduktor tipe-n (ekstra
menyimpan muatan, diode yang berfungsi sebagai penyearah
elektron) dan tipe-p (ekstra hole) dipasang, aliran elektron
arus. Dan terakhir, laptop dengan internet serta aplikasi
sesaat terjadi dari sisi n ke sisi p, menghasilkan zona kosong
Tinkercad atau Proteus sebagai alat dan bahan untuk
di antara keduanya. Oleh karena itu, ketika "-" terhubung ke
merangkai rangkaian secara digital.
sisi anoda dan "+" terhubung ke sisi katoda dioda PN, elektron
dalam semikonduktor tertarik ke sisi anoda, dan zona kosong
listrik dihasilkan di PN junction. Akibatnya, tidak ada listrik
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E5 – 5001211160 3

B. Skema Rangkaian
Skema rangkaian yang digunakan pada percobaan Grafik ID vs VD
praktikum kali ini ditunjukkan pada lampiran. 0,01

ID Percobaan (A)
0,008
C. Langkah Kerja 0,006
Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan 5 0,004
rangkaian percobaan. Kelima rangkaian tersebut dirangkai 0,002
sesuai skema yang tertera pada modul. Untuk langkah kerja 0
pada rangkaian ke-1, pertama-tama alat dan bahan yang akan 0,65 0,66 0,67 0,68 0,69 0,7
dirangkai disiapkan. Lalu, alat dan bahan dirangkai VD dioda (V)
sedemikian rupa sesuai petunjuk pada modul. Tegangan Vs
dari 5V hingga 10V dinaikkan dengan selisih 0,2 V di setiap Grafik 1. Nilai ID vs VD percobaan pada rangkaian 1
kenaikannya. Pada saat tegangan dinaikkan, tegangan dan
arus yang terukur pada multimeter diperhatikan dan dicatat
VD dan ID. Setelah itu, data I-V digunakan sebagai pembuatan B. Perhitungan
grafik I-V. Selanjutnya untuk rangkaian ke-2, pertama-tama Data yang didapatkan dari praktikum dapat diolah dalam
alat dan bahan disiapkan dan dirangkai sedemikian rupa, perhitungan dengan menggunakan persamaan 1 untuk
kemudian diberikan perlakuan yang sama seperti rangkaian 1. mencari arus yang mengalir pada dioda sehingga bisa
Pada rangkaian ke-3, pertama-tama alat dan bahan disiapkan dibandingkan dengan data yang didapat pada saat praktikum.
dan dirangkai, kemudian osiloskop dinyalakan dan diamati Contoh perhitungan pada rangkaian 1 menggunakan keadaan
bentuk sinyal dari Vo. Selanjutnya memasuki rangkaian ke-4 awal dengan V0 = 5V dan ID = 4.22 mA adalah sebagai
dimana alat dan bahan disiapkan dan dirangkai, lalu bentuk berikut:
sinyal dari Vo dari osiloskop diamati. Dan terakhir pada
(1,602 × 10−19)(0.656)
rangkaian ke-5, alat dan bahan dirangkai seperti rangkaian 4
dengan ditambahkannya kapasitor. Selanjutnya bentuk sinyal ID = 10-12 𝑒 (1)(1.380649 × 10−23)(298) – 1
Vo dari osiloskop diamati. Setelah kelima rangkaian selesai, ID = 10-12 (1,25.1011) = 0,125 A = 124,8 mA
selanjutnya hasil percobaan di diskusikan bersama asisten.
Khusus pada rangkaian 3 dan 5, aplikasi Tinkercad dan Dengan menggunakan perhitungan serupa, maka didapatkan
Proteus digunakan untuk merangkai rangkaian secara digital tabel data dengan tabel perhtungan untuk arus yang mengalir
sesuai skema yang ada pada modul. pada diode. Tabel tersebut tertera pada lampiran. Dengan
menggunakan perhitungan yang sama, maka didapatkan tabel
perhitungan untuk data pada rangkaian 1 yang tertera pada
D. Flowchart lampiran.
Pada praktikum kali ini dilampirakan sistematis tata cara
kerja pengamatan melalui diagram alir yang ditampilkan pada
C. Grafik
bagian lampiran.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan saat
pengamatan, maka diperoleh persamaan grafik arus diode
E. Persamaan percobaan dan perhitungan terhadap tegangan diode
Digunakan persamaan untuk menghitung arus yang percobaan. Grafik ID percobaan terhadap VD percobaan tertera
mengalir pada dioda adalah pada grafik 1 diatas. Sedangkan untuk grafik ID perhitungan
terhadap VD percobaan tertera pada lampiran.
𝑞𝑉𝐷
ID = IS (𝑒 𝑛𝐾𝑇 – 1) (1)
D. Pembahasan
Dimana, 𝑖𝐷 adalah arus yang mengalir pada dioda, 𝑖𝑆 adalah Praktikum dengan judul Karakteristik Dioda dan
arus saturasi 1 × 10−12 A, q adalah muatan elektron, VD adalah Penyearahan Arus dengan kode E5 ini bertujuan untuk
tegangan dioda, k adalah konstanta Boltzmann, T adalah suhu mengetahui karakteristik bahan semikonduktor, memahami
ruang pengukuran, dan N adalah faktor idealitas, di mana prinsip kerja dioda dan moda-moda operasi dioda, melakukan
nilainya 1 untuk bahan semikonduktor tidak langsung (silikon karakterisasi dioda melalui grafik I-V dan mengaplikasikan
dan germanium), dan 2 untuk bahan semikonduktor langsung komponen dioda sebagai penyearah arus. Dasar prinsip yang
(galium arsenida, indium fosfida). digunakan dalam percobaan ini adalah konsep mengenai
bahan semikonduktor dan jenis-jenisnya, konsep electron
III. HASIL DAN DISKUSI hole serta konsep bagaimana semikonduktor bekerja dalam
rangkaian serta jenis moda operasi yang digunakan. Secara
A. Analisa Data umum, diode merupakan sebuah komponen elektronika yang
mengalirkan arus listrik dalam satu arah, terdiri dari dua kutub
Setelah dilakukannya percobaan pada masing-masing
dan pada umumnya bersifat semikonduktor. Bahan
rangkaian, Didapatkan data hasil percobaan yang berupa nilai
semikonduktor adalah bahan karakteristik bahan yang berada
arus listrik dan tegangan listrik yang akan disajikan dalam
ditengah tengah antara bahan isolator dan konduktor, jika
tabel pada lampiran dengan perhitungannya.
pada bahan isolator jarak atau gap antara pita valensi dan
konduktansinya sangat jauh sehingga elektron sangat sulit
untuk menembusnya dan pada bahan konduktor gap tersebut
sangat dekat sehingga elektron dapat mnembusnya dengan
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E5 – 5001211160 4

mudah maka pada bahan semi konduktor jarak atau gap Namun, khusus untuk rangkaian 2 dan 3, digunakan aplikasi
tersebut tidak begitu jauh dan tidak begitu dekat juga Tinkercad sebagai tempat merangkai rangkaian secara digital
sehingga elektron pada bahan semi konduktor bisa menembus dan dilakukan dengan langkah kerja serta bahan yang sama
jika dibantu dengan energi lain, contohnya energi panas. dengan yang telah disebutkan.
Bahan semikonduktor terdiri dari 4 elektron valensi. Jenis Berdasarkan pengamatan dan percobaan yang telah
bahan semikondutor yang umum digunakan ialah karbon, dilakukan, dapat diamati gejala fisis yang terjadi. Gejala fisis
germanium, dan silicon. Berdasarkan jenis dopingnya, bahan yang teramati yaitu munculnya angka pada multimeter saat
semikonduktor terbagi menjadi dua tipe yaitu tipe P dan tipe disambungkan dengan rangkaian, dan munculnya grafik
N, karena bahan semikonduktor terdiri dari 4 elektron valensi tegangan dalam bentuk gelombang pada osiloskop. Pada
hal tersebut menyebabkan kesetimbangan dan elektron tidak rangkaian 1 dengan forward bias, nilai tegangan dan arus
akan bergerak, maka dari itu perlu ditambahkan doping. terbaca pada multimeter dikarenakan arus dapat mengalir
Doping tersebut ada 2 macam, ada yang memiliki 3 elektron melalui diode dengan konsep yang telah disebutkan
valensi, dan ada yang memiliki 5 elektron valensi. Setelah sebelumnya. Sesuai teori, arus akan mengalir apabila telah
penambahan doping atom-atom silikon akan membentuk melewati batas tegangan atau barrier potential sesuai bahan
ikatan kovalen dengan atom doping. Ketika silikon dan atom yang digunakan, karena bahan yang digunakan adalah silicon,
bervalensi 3 membentuk ikatan, di dalam ikatan itu maka batasnya adalah 0,7 V dan terlihat dari data yang
memerlukan 1 atom lagi untuk membuat semua elektron didapat bahwa arus mengalir saat tegangan output mendekati
valensinya berikatan. Karena itu bisa disebut terdapat satu angka 0,7 V. Hal sebaliknya terjadi pada rangkaian 2, yaitu
lubang yang kosong atau hole yang disebut Tipe P. Tetapi, nilai arus pada diode tidak terbaca dikarenakan dalam reverse
ketika silikon berikatan dengan doping dengan elektron bias, arus dicegah untuk mengalir karena potensial yang
valensi 5 akan tersisa sebuah elektron bebas sehingga akan berasal dari luar sumber tegangan memberikan gaya tolak
menjadi Tipe N. terhadap elektron dan hole. Dengan demikian, arus listrik dari
Pada dioda, semikonduktor Tipe P dan N disatukan sumber tegangan tidak akan mengalir di dioda hal ini sesuai
sehingga elektron dari sisi N akan mengalir menuju ke sisi P dengan apa yang didapat pada percobaan rangkaian 2 pada
dan mengisi hole yang kosong dan sebaliknya sehingga aplikasi Tinkercad dimana arus pada dioda tidak ada.
terjadi arus listrik. Perbatasan antara Tipe P dan Tipe N Sedangkan pada percobaan rangkaian 1 yaitu bias maju atau
disebut P-N junction, Karena pada daerah dekat P-N junction dioda pada posisi yang benar didapatkan data antara
ini terdapat hole pada sisi N dan elektron di sisi P, mereka hubungan I-V dimana arus dan tegangan naik secara
akan saling tarik menarik dan memunculkan sebuah lapisan konsisten hingga batas normal diode. Lalu pada rangkaian 3
penghalang yang bisa disebut depletion layer. Ketika dioda yang termasuk ke dalam rangkaian half wave rectifier, terlihat
diberi sumber tegangan sesuai dengan polaritas yang sama, bahwa grafik tegangan pada osiloskop berosilasi dengan
positif (+) di anoda dan negatif (-) di katoda maka dioda tegangan output yang positif atau searah, yang disebabkan
mengalami bias maju (forward bias). Pada saat bias maju, di oleh rangkaian tersebut merupakan rangkaian dengan diode
daerah junction akan terjadi perpindahan sejumlah elektron forward-bias dan menggunakan sumber tegangan AC atau
dari bahan N menuju hole yang ada pada bahan P. Jadi ketika bolak-balik. Dalam rangkaian ini, sebuah dioda bias maju
hole dan elektron bebas saling mengisi, itu artinya arus listrik akan menghantarkan arus dan sedikit voltage-drop,
dari sumber tegangan terus mengalir di dioda. Dalam hal ini, meninggalkan sebagian besar tegangan sumber di resistor.
dioda berperan sebagai konduktor. Sementara itu, bahan P Jika polaritas sumber tegangan dibalik, dioda menjadi bias
adalah semikonduktor yang mayoritas berpolaritas positif, mundur, dan menjatuhkan semua tegangan baterai tanpa
yaitu bahan yang kekurangan elektron dan elektrodanya adanya tegangan pada resistor. Rangkaian 4 dan 5 merupakan
disebut sebagai anoda Namun, apabila konfigurasinya rangkaian dengan full wave rectifier atau penyearah
dibalik, positif (+) di katoda dan negatif (-) di anoda maka gelombang penuh. Perbedaannya terletak pada rangkaian 5
dioda sedang mangalami bias terbalik (reverse bias). Hal ini dimana rangkaian tersebut ditambahkan oleh kapasitor.
terjadi karena bahan P yang kekurangan elektron dan Penyearah gelombang penuh atau full wave rectifier
mayoritasnya hanya hole, tidak bisa melewati penghalang merupakan sistem penyearah gelombang yang dapat
atau depletion layer karena mendapat polaritas negatif dari menyearahkan semua siklus gelombang baik pada fase
sumber tegangan. Selain itu, keadaan yang sama juga terjadi positif maupun pada fase negative, sehingga pada rangkaian
pada bahan N yang kelebihan elekron diberi polaritas positif 4 didapatkan grafik tegangan Vo hanya berupa “puncak”
dari sumber tegangan pada posisi ini penghalang atau dan tidak memiliki “lembah”. Hal ini disebabkan karena
depletion layer akan semakin tebal. prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh adalah
Pada percobaan ini, terdapat alat dan bahan yang memperbaiki atau menyearahkan komponen negatif dari
digunakan untuk menunjang kelancaran percobaan, Alat dan tegangan input menjadi tegangan positif, kemudian
bahan yang digunaka antara lain adalah PCB, solder, mengubahnya menjadi DC (arus pulsa) menggunakan
penyedot timah, mutimeter digital, osiloskop, DC generator, konfigurasi jembatan dioda. Namun, pada skema rangkaian
AC generator, resistor, kapasitor, dan diode, dengan 4, gambar tidak menunjukkan kecenderungan untuk V
fungsinya masing-masing yang telah disebutkan sebelumnya. output yang hanya memiliki puncak atau tidak bolak-balik.
Secara umum, Langkah kerja untuk rangkaian 1 dan 2 adalah Ketidaksamaan ini dapat disebabkan oleh kesalahan
alat dan bahan disiapkan, lalu komponen dirangkai pada PCB praktikan dalam merangkai alat maupun error pada alat
dengan menggunakan solder, selanjutnya komponen tersebut yang digunakan. Untuk rangkaian 5, rangkaian dengan
diukur menggunakan jepit buaya dan data yang muncul pada diode bridge tersebut ditambahan dengan kapasitor. Sebuah
multimeter dicatat. Langkah kerja secara umum pada kapasitor ditambahkan dalam rangkaian tersebut untuk
rangkaian 3, 4, dan 5 adalah alat dan bahan dirangkai bertindak sebagai filter untuk mengurangi tegangan riak
sedemikian rupa pada PCB dan disambungkan dengan atau voltage ripple dalam tegangan outputnya, sehingga
osiloskop sehingga tegangan V0 pada osiloskop terbaca. grafik tegangan yang dihasilkan akan cenderung lebih halus
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E5 – 5001211160 5

Penghalusan ini bekerja karena kapasitor mengisi ketika


tegangan dari penyearah naik di atas nilai kapasitor dan
kemudian ketika tegangan penyearah turun, kapasitor
menyediakan arus yang diperlukan dari muatan yang
tersimpan.
Dari data yang didapatkan dalam rangkaian 1, terlihat
bahwa apabila tegangan sumber dinaikkan, maka arus dan
tegangan pada diode pun akan ikut naik. Hal ini berarti
tegangan diode arus diode berbanding lurus satu sama lain
seperti yang tergambarkan oleh grafik 1. Namun, jika
dibandingkan dengan hasil perhitungan arus dalam diode Lampiran 2. Skema rangkaian 2
ideal, terlihat bahwa kedua nilai arus percobaan dan
perhitungan mempunyai perbedaan yang sangat signifikan.
Hal ini dikarenakan rangkaian percobaan diode pada saat
praktikum tidak termasuk kategori ideal sehingga nilai arus
yang tercatat di praktikum berbeda dengan perhitungan teori.
Faktor error tersebut dapat disebabkan oleh suhu ruangan
laboratorium yang tidak sama dengan suhu ruangan pada
umumnya (25oC atau 298K), faktor idealitas dioda yang
digunakan berbeda, serta anomali lainnya yang menyebabkan
kedua hal tersebut berbeda.

IV. KESIMPULAN
Lampiran 3. Skema rangkaian 3
Setelah dilakukan praktikum dengan judul Analisis
Rangkaian Nonlinear dengan kode (E4) didapatkan
kesimpulan bahwa
1. Dioda mampu mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus yang searah (DC).
2. Dioda dengan moda operasi forward-bias akan
mengalirkan arus listrik, namun reverse-bias tidak
akan mengalirkan arus listrik pada rangkaian
3. Berdasarkan grafik, arus pada diode berbanding lurus
dengan tegangan pada diode dan memiliki nilai
tegangan output minimum 0,7 V untuk dioda berbahan
silicon agar arus dapat mengalir.
4. Penambahan kapasitor pada rangkaian yang
menggunakan sumber arus AC dapat mengurangi
tegangan atau voltage ripple.
5. Perbedaan data pada rangkaian 1 disebabkan oleh Lampiran 4. Skema rangkaian 4
faktor error yang terdiri atas ketidaksamaan suhu
ruangan ideal dengan suhu ruangan laboratorium,
faktor idealitas dioda yang berbeda, dan faktor
anomali lainnya.

LAMPIRAN

Lampiran 5. Pembacaan tegangan pada osiloskop untuk rangkaian 4

Lampiran 1. Skema rangkaian 1


LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E5 – 5001211160 6

Vs (V) VD (V) ID Percobaan ID Perhitungan


(A) (A)
5 0.656 0,00422 0,125
5,2 0.659 0,00439 0,140
5,4 0.661 0,00463 0,152
5,6 0.663 0,00483 0,163
5,8 0.665 0,00502 0,177
6 0.667 0,00521 0,191
6,2 0.670 0,00546 0,216
6,4 0.671 0,00564 0,221
6,6 0.673 0,00582 0,245
6,8 0.674 0,00600 0,258
7 0.676 0,00619 0,279
7,2 0.677 0,00641 0,290
Lampiran 6. Skema rangkaian 5 menggunakan Proteus 7,4 0.679 0,00658 0,311
7,6 0.680 0,00679 0,323
7,8 0.681 0,00696 0,334
8 0.683 0,00721 0,357
8,2 0.684 0,00742 0,372
8,4 0.685 0,00757 0,388
8,6 0.686 0,00780 0,397
8,8 0.688 0,00803 0,423
9 0.689 0,00823 0,440
9,2 0.690 0,00837 0,461
9,4 0.691 0,00854 0,480
9,6 0.692 0,00874 0,497
9,8 0.693 0,00901 0,523
10 0.694 0,00920 0,547
Lampiran 7. Grafik tegangan output rangkaian 5 dengan osiloskop digital
Lampiran 9. Tabel data dan perhitungan rangkaian 1

Lampiran 10. Grafik ID perhitungan terhadap VD percobaan

UCAPAN TERIMA KASIH


Dalam pembuatan laporan praktikum dengan judul
Karakteristik Dioda dan Penyearahan Arus (E5), penulis
mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkah dan rahmatnya penulis bisa menyelesaikan
laporan akhir ini tanpa adanya masalah apapun. Kemudian
kepada orang tua serta teman-teman praktikum kelompok 5
yang selalu mendukung disetiap waktu dalam mengiringi
penulisan laporan ini. Lalu kepada Bapak Bacthera Indarto
selaku Dosen Elektronika satu dan Mas Farhan Aly selaku
Asisten Laboratorium Praktikum Elektronika yang
membimbing dari awal hingga akhir dalam melakukan
pengamatan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
[1] T. Kita, Y. Harada, and S. Asahi, “Fundamentals of
Semiconductors,” in Green Energy and Technology, 2019.
[2] W. Shockley, “The Theory of p‐n Junctions in Semiconductors
Lampiran 8. Diagram alir rangkaian 1 and p‐n Junction Transistors,” Bell Syst. Tech. J., vol. 28, no. 3,
1949, doi: 10.1002/j.1538-7305.1949.tb03645.x.
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E5 – 5001211160 7

[3] M. Sadiku and C. K. Alexander, Fundamentals of Electric


Circuits. McGraw-Hill Education, 2016.
[4] M. D. Sturge, “Electrons and Holes in Semiconductors,” in
Statistical and Thermal Physics, 2020.
[5] Electrical4U, “Diode: Definition, Symbol, and Types of Diodes |
Electrical4U,” Https://Www.Electrical4U.Com/. 2020.

Anda mungkin juga menyukai