Anda di halaman 1dari 5

SENSOR(I1) – 5001211009 1

Sensor(I1)
Wahyu Satria Nusantara, Nabiha Rassya Islamy Satrio Putri, Melania Suweni Muntini
Departemen Fisika, Fakultas Sains Dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: wahyusatrianusan124@gmail.com

Abstrak—Pada praktikum yang berjudul “Sensor” yang itu, sensor cahaya bekerja dengan mengubah intensitas cahaya
bertujuan untuk memahami mekanisme kerja sensor amal menjadi sinyal listrik.Secara umum, sensor bekerja dengan
membaca suatu variable fisis dan untuk mengetahui keluaran memanfaatkan sebuah bahan atau material yang memiliki
sensor yang terkait serta menganalisis grafik hubungan
perubahan besaran listrik terhadap variable fisis yang terkait. respons terhadap suatu fenomena fisik atau kimia tertentu.
Prinsip kerja yang digunakanpada praktikum ini antara lain Bahan ini disebut sebagai elemen sensitif atau transduser.
sensor dan tranduser beserta prinsip kerjanya, thermistor beserta Ketika elemen sensitif tersebut terkena fenomena yang
jenis dan prinsip kerjanya, LDR (light dependent resistor), dan dideteksi, maka terjadi perubahan pada sinyal listrik yang
pembagi tegangan (Voltage divider). Thermistor adalah jenis dihasilkan oleh sensor. Sinyal listrik ini kemudian diolah dan
sensor suhu yang menggunakan sifat semikonduktor untuk dianalisis oleh perangkat elektronik lainnya untuk mendapatkan
mengukur suhu. Sifat semikonduktor pada thermistor
memungkinkannya mengalami perubahan nilai resistansi dengan informasi tentang fenomena yang dideteksi.Beberapa faktor
perubahan suhu lingkungan. Hal ini dikaitkan dengan gejala fisis yang dapat mempengaruhi kinerja sensor meliputi keakuratan,
pada thermistor.Sistem kerja thermistor didasarkan pada prinsip resolusi, dan sensitivitas. Keakuratan merujuk pada seberapa
bahwa perubahan suhu lingkungan akan mempengaruhi nilai dekat nilai yang diukur dengan nilai sebenarnya, sedangkan
resistansi thermistor. Ketika suhu lingkungan naik, nilai resolusi merujuk pada kemampuan sensor untuk membedakan
resistansi pada NTC (Negative Temperature Coefficient) perbedaan kecil pada fenomena yang dideteksi. Sementara itu,
thermistor akan menurun. Hal ini terjadi karena perubahan suhu
mempengaruhi jumlah elektron bebas yang tersedia pada sensitivitas merujuk pada seberapa besar perubahan sinyal
material semikonduktor pada thermistor. Pada LDR bekerja listrik yang dihasilkan oleh sensor dalam merespon perubahan
berdasarkan efek fotokonduktif, yaitu kemampuan bahan fenomena yang dideteksi[1].
semikonduktor untuk mengalami perubahan resistansi saat Transduser adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk
terkena cahaya. Pada umumnya, LDR terbuat dari bahan energi menjadi bentuk energi lainnya untuk berbagai tujuan
semikonduktor seperti selenide timah (SnSe), selenide kadnium termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor
(CdSe), atau selenide timbal (PbSe).Gejala fisis yang terkait
dengan sensor LDR adalah efek fotolistrik. Efek fotolistrik adalah tekanan). Tranduser dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
fenomena di mana suatu material akan melepaskan elektron Input Tranducer (Electric-Input Tranducer) berfungsi
ketika terkena cahaya. Pada LDR, cahaya yang diterima akan mengubah energi non-listrik seperti suara, cahaya, menjadi
menyebabkan material semikonduktor pada LDR melepaskan energi listrik. Output Tranducer (Electric-Output Tranducer)
elektron, dan hal ini menyebabkan perubahan resistansi pada yang merupakan transduser yang mengubah besaran elektris
LDR. Semakin banyak cahaya yang diterima, semakin banyak menjadi besaran fisis dalam bentuk gerak (motion) atau
pula elektron yang dilepaskan, sehingga resistansi semikonduktor
pada LDR semakin rendah.Sifat tindakan (action). Contoh; generator adalah transduser yang
merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah
Kata Kunci—Sensor, Transduser, LDR, Thermistor transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Contoh penerapannya ada pada thermometer suhu yang
mengkonversi atau mengubah suhu badan menjadi sinyal listrik
I. PENDAHULUAN
(transduser inputnya adalah sensor suhu) kemudian di proses

S EIRING dengan perkembangan zaman, perkemabngan


ilmu dan teknologi terus ikut berkembang. Perkembangan
ini terjadi karena kebutuhan manusia semakin beragam. Ilmu
oleh rangkaian elektronika tertentu menjadi angka yang tertera
pada display thermometer (transduser outputnya adalah angka
yang tertera di display)[2].
dan teknologi yang dikembangkan untuk memudahkan LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis sensor
pekerjaan manusia agar lebuh mudah dan efisien, semua optik yang digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya. LDR
teknologi diciptakan saat ini mendukung perkembangan alat- bekerja berdasarkan prinsip resistansi variabel pada bahan
alat yang berfungsi otomatis yakni sensor. Sensor merupakan semikonduktor ketika terkena cahaya. Semakin banyak cahaya
suatu komponen yang dapat menjadikan input berupa yang diterima oleh LDR, semakin rendah resistansinya, dan
perubahan fisika maupun kimia lingkungan menjadi suatu sebaliknya, semakin sedikit cahaya yang diterima, semakin
sinyal listrik atau digital yang dapat dianalisis dan diproses oleh tinggi resistansinya.Mekanisme kerja LDR dapat dijelaskan
perangkat elektronik seperti mikrokontroler dan komputer. sebagai berikut: LDR terdiri dari bahan semikonduktor seperti
Cara kerja sensor secara fisis bergantung pada jenis sensor sulfida atau selenida yang memiliki sifat resistansi yang dapat
yang digunakan dan jenis fenomena yang dideteksi. Beberapa berubah-ubah berdasarkan intensitas cahaya yang diterima.
sensor, seperti sensor tekanan, bekerja dengan mengubah Ketika LDR terkena cahaya, foton-foton pada cahaya
fenomena fisik seperti tekanan menjadi sinyal listrik. Sementara menumbuhkan elektron bebas dalam bahan semikonduktor,
SENSOR(I1) – 5001211009 2

Gambar 1. Grafik hubungan iluminasi terhadap keluaran pada LDR Gambar 2. Grafik hubungan perubahan Resitansi terhadap kenaikan
yang dapat berpindah ke dalam kisi kristal dan menghasilkan Suhu pada Thermistor NTC
pasangan elektron-lubang.Pasangan elektron-lubang ini dapat meningkatnya kepadatan lubang yang ada di dalam bahan
meningkatkan jumlah pembawa muatan dalam bahan semikonduktor. Sehingga, dengan bertambahnya suhu, jumlah
semikonduktor, sehingga menurunkan resistansinya. Semakin muatan listrik di dalamnya semakin sedikit, mengurangi
banyak cahaya yang diterima oleh LDR, semakin banyak tegangan listrik yang dihasilkan, dan menaikkan resistansi.
pasangan elektron-lubang yang dihasilkan, sehingga Sensor termistor sangat berguna dalam aplikasi pengukuran
resistansinya semakin rendah.Ketika cahaya berkurang atau suhu yang membutuhkan presisi dan ketelitian. Beberapa
hilang, jumlah pasangan elektron-lubang dalam bahan aplikasi sensor termistor meliputi pengontrol suhu pada kulkas,
semikonduktor menurun, sehingga resistansinya meningkat. oven, pengukur suhu tubuh pada termometer, dan aplikasi
Prinsip kerja ini dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dalam sistem pengontrol suhu di industri[4].
perubahan intensitas cahaya dalam berbagai aplikasi, seperti
dalam pengaturan kecerahan pada lampu, pengukuran intensitas
cahaya pada kamera, dan pengukuran kelembaban dan suhu
II. METODOLOGI
pada lingkungan tumbuhan.Dalam aplikasi sensor, LDR dapat
digunakan sebagai sensor kehadiran untuk mendeteksi cahaya A. Alat dan Bahan
pada area tertentu atau sebagai sensor intensitas cahaya untuk Pada praktikum ini, digunakan beberapa alat dan bahan
mengukur intensitas cahaya pada suatu lingkungan[3]. untuk menunjang praktikum agar berjalan dengan lancar.
Termistor (Thermally Sensitive Resistor) adalah salah satu Diantaranya adalah satu buah thermistor yang berfungsi untuk
jenis sensor suhu yang dapat mengukur suhu dengan mengubah sensor yang mengubah suhu menjadi resistansi. Kemudian satu
resistansi bahan semikonduktor yang dimilikinya. Dalam istilah buah LDR (Light Dependent Resistor) yang berfungsi untuk
sederhana, semakin tinggi suhu, semakin rendah resistansinya, sensor yang mengubah besaran intensitas cahaya menjadi
dan sebaliknya, semakin rendah suhu, semakin tinggi besaran resistansi atau hambatan. Lalu dua buah resistor 10kΩ
yang berfungsi untuk membatasi aliran arus. Selanjutnya
resistansinya.Mekanisme kerja dari sensor termistor didasarkan
adalah pemanas air yang berfungsi untuk memanaskan air yang
pada efek termistor, di mana resistansi suatu bahan
akan diuji cobakan. Lalu satu buah thermometer untuk
semikonduktor berubah sesuai dengan perubahan suhu yang
mengukur perubahan suhu pada air. Lalu sebuah ponsel dengan
terjadi pada bahan tersebut. Bahan semikonduktor yang biasa aplikasi Lux-meter untuk mengukur besar intensitas cahaya.
digunakan dalam termistor adalah bahan seperti oksida logam Kemudian satu buah DC generator yang berfungsi untuk
seperti NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC sumber tegangan dalam praktikum. Satu buah multimeter yang
(Positive Temperature Coefficient).Pada NTC, semakin tinggi berfungsi untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan dan
suhu, semakin rendah resistansinya. Hal ini disebabkan karena resistansi. Dan yang terakhir adalah senter atau sumber cahaya
kenaikan suhu akan meningkatkan gerakan elektron di dalam yang digunakan untuk uji coba intensitas cahaya pada sensor
bahan semikonduktor sehingga jumlah muatan listrik di LDR..
dalamnya semakin banyak. Sehingga, tegangan listrik yang
B. Skema Alat
dihasilkan semakin besar, dan mengurangi resistansi.
Sebaliknya, semakin rendah suhu, semakin tinggi Berikut ialah skema gambar rangkaian alat yang digunakan
resistansinya.Sedangkan pada PTC, semakin tinggi suhu, pada praktikum Sensor ini telah dilampirkan pada gambar 3
semakin tinggi pula resistansinya. Hal ini disebabkan oleh dan gambar 4 yang dapat dilihat pada lampiran.
SENSOR(I1) – 5001211009 3

C. Langkah Kerja Hal ini dikaitkan dengan gejala fisis pada thermistor.Sistem
Dalam praktikum sensor (I1) ini terdapat beberapa langkah- kerja thermistor didasarkan pada prinsip bahwa perubahan
langkah yang harus diikuti. Pada rangkaian pertama yaitu suhu lingkungan akan mempengaruhi nilai resistansi
rangkaian sensor iluminasi cahaya, berikut langkah- thermistor. Ketika suhu lingkungan naik, nilai resistansi pada
langkahnya. Langkah pertama adalah rangkaian sensor cahaya NTC (Negative Temperature Coefficient) thermistor akan
disambungkan pada sumber tegangan 5 Volt. Kemudian, menurun. Hal ini terjadi karena perubahan suhu mempengaruhi
lampu senter dari ponsel pintar dinyalakan dengan jarak jumlah elektron bebas yang tersedia pada material
tertentu. Jarak tersebut diatur konstan pada pengulangan semikonduktor pada thermistor.Gejala fisis lain pada
selanjutnya, intensitas cahaya pada senter diatur pada tingkat thermistor yang berpengaruh pada sistem kerjanya adalah
satu (terendah) lebih dahulu. LDR dan luxmeter harus perubahan konduktivitas termal. Ketika suhu lingkungan naik,
dipastikan terkena jumlah cahaya yang sama dengan posisi konduktivitas termal bahan yang mengandung thermistor akan
keduanya diatur saling berdekatan. Selanjutnya, iluminasi yang menurun. gejala fisis lainnya, seperti histeresis. Histeresis
diterima oleh luxmeter diukur dan dicatat, serta beda potensial adalah gejala di mana nilai resistansi thermistor tidak langsung
pada keluaran rangkaian dengan ground diukur dengan kembali ke nilai semula setelah suhu lingkungan kembali ke
multimeter dan hasilnya dicatat. Dilakukan 5 variasi iluminasi nilai semula. Hal ini disebabkan oleh perubahan struktur kristal
cahaya, dimulai dari iluminasi terkecil (tingkat satu) hingga pada material thermistor saat suhu berubah, dan membutuhkan
terbesar (tingkat lima). Yang terakhir, data yang didapatkan waktu untuk kembali ke kondisi semula. Histeresis dapat
dikonsultasikan kepada asisten laboratorium. mempengaruhi akurasi pengukuran suhu pada thermistor,
Untuk rangkaian kedua yaitu rangkaian sensor suhu sehingga perlu diperhitungkan dalam penggunaannya.Dalam
dibutuhkan langkah langkah sebagai berikut. Pertama, kesimpulannya, sistem kerja thermistor didasarkan pada sifat
rangkaian sensor suhu disambungkan pada sumber tegangan 5 semikonduktor pada material thermistor yang
Volt. Kemudian, pemanas air diisi air secukupnya dan memungkinkannya mengalami perubahan nilai resistansi
dinyalakan hingga air mendidih. Selanjutnya, pemanas air dengan perubahan suhu lingkungan. Selain perubahan
dimatikan lalu air diaduk sehingga suhu air merata pada setiap resistansi, thermistor juga dapat mempengaruhi tegangan dan
bagiannya. Posisi thermistor dan termometer dipastikan arus pada rangkaian yang mengandungnya serta konduktivitas
berdekatan dan tidak menyentuh permukaan panci. Berikutnya, termal bahan yang mengandungnya. Pada grafik yang dapat
nilai suhu pada termometer diukur dan dicatat, serta beda dilihat pada gambar 2 Halaman 2 dilihat bahwa Resitansi
potensial pada keluaran rangkaian dengan ground diukur Thermistor dangat sensitive terhadap perubahan suhu
dengan multimeter dan hasilnya dicatat. Dilakukan 5 variasi lingkungan yakni semakin tinggi suhu semakin rendah nilai
suhu, yaitu 80℃, 70℃, 60℃, 50℃, dan 40℃. Yang terakhir, resistansi pada Themistor. Hal ini berkaitan dengan
data yang didapatkan dikonsultasikan kepada asisten pembahasan sebelumnya mengenai keniakan suhu pada sensor
laboratorium berakibat pada elektron bebas yang semakin menurun. Hal ini
berakibat pada terhambatnya proses tranesfer elektron karena
tidak adanya hole yang digunakan untuk eletron-elektron
III. HASIL DAN PEMBAHASAN berpindah sehingga nilai resistansinya naik.
A. Analisis Data Sensor LDR (Light Dependent Resistor) merupakan jenis
Setelah dilakukan percobaan didapatkan data hasil sensor yang bekerja berdasarkan efek fotokonduktif, yaitu
kemampuan bahan semikonduktor untuk mengalami
praktikum untuk tiap pengulangan yang dapat dilihat
perubahan resistansi saat terkena cahaya. Pada umumnya, LDR
dilampiran pada tabel 1 dan Tabel 2 untuk Thermistor NTC dan
terbuat dari bahan semikonduktor seperti selenide timah
Tabel 3, Tbael 4 dan Tabel 5 untuk sensor LDR. (SnSe), selenide kadnium (CdSe), atau selenide timbal
B. Pembahasan (PbSe).Gejala fisis yang terkait dengan sensor LDR adalah efek
Setelah dilakukan praktikum instrumentasi Sensor dengan fotolistrik. Efek fotolistrik adalah fenomena di mana suatu
kode I1 yang memilki tujuan untuk memahami mekanisme material akan melepaskan elektron ketika terkena cahaya. Pada
kerja sensor dalam membaca suatu variable fisis, lalu untuk LDR, cahaya yang diterima akan menyebabkan material
mengetahui keluaran dari sensor yang terkait, serta semikonduktor pada LDR melepaskan elektron, dan hal ini
menganalisis grafik hubungan perubahan berasan listrik menyebabkan perubahan resistansi pada LDR. Semakin
terhadap variable fisis terkait. Sebelum melakukan praktikum banyak cahaya yang diterima, semakin banyak pula elektron
diperlukan pemahaman dasar dari prinsip prinsip yang yang dilepaskan, sehingga resistansi semikonduktor pada LDR
digunakan dalam praktikum ini, antara lain seperti sensor dan semakin rendah.Sifat bahan pada LDR juga mempengaruhi
tranduser beserta prinsip kerjanya, thermistor beserta jenis dan respons sensor terhadap perubahan intensitas cahaya. Ketika
prinsip kerjanya, LDR (light dependent resistor), dan pembagi intensitas cahaya naik, jumlah elektron yang dilepaskan oleh
tegangan (Voltage divider). Pada praktikum ini terdapat dua bahan semikonduktor pada LDR akan meningkat. Hal ini
rangkaian yaitu rangkaian voltage divider dengan LDR dan menyebabkan jumlah muatan listrik yang mengalir melalui
rangkaian voltage divider dengan thermistor NTC. LDR meningkat, dan resistansinya akan menurun. Sebaliknya,
Thermistor adalah jenis sensor suhu yang menggunakan ketika intensitas cahaya menurun, jumlah muatan listrik yang
sifat semikonduktor untuk mengukur suhu. Sifat mengalir melalui LDR akan berkurang, dan resistansinya akan
semikonduktor pada thermistor memungkinkannya mengalami meningkat.Sifat bahan LDR juga dapat mempengaruhi
perubahan nilai resistansi dengan perubahan suhu lingkungan. spektrum cahaya yang dapat dideteksi oleh sensor. Beberapa
SENSOR(I1) – 5001211009 4

jenis LDR hanya peka terhadap cahaya pada rentang spektrum LAMPIRAN
tertentu, seperti LDR yang lebih peka terhadap cahaya
inframerah daripada cahaya tampak. Sifat ini dapat
dimanfaatkan untuk aplikasi yang membutuhkan deteksi
cahaya pada spektrum tertentu.Sistem kerja sensor LDR
didasarkan pada pengukuran resistansi pada LDR. Ketika
cahaya yang diterima oleh sensor LDR berubah, maka
resistansi pada LDR juga berubah. Perubahan resistansi pada
LDR dapat diukur dengan mengukur tegangan atau arus yang
mengalir melalui sensor, dan nilai resistansi dapat dihitung
menggunakan hukum Ohm. Pada gambar grafik 1 pada
halaman 2 dapat dilihat grafik luminasi terhdapa nilai keluaran
pada LDR. Semakn tinggi luminasi nilai keliuaran yang Gambar 3. Skema Rangkaian pada Sensor LDR
dihasilakan akan semakin rendah hal ini seperti pada
penjelasan sebelumnya jika semakin tinggi intensitas akan
menyebabkan resistansi akan semakin menurun sehingga
makin tinggi luminasi tegangan keluran akan mengalami
penurunan.
Terdapat beberap faktor eror yang terjadi saat praktikum
yakni sensor Thermitsor NTC tegangan keluarannya tidak bisa
dideteksi hal ini mengakibatkan digunaknnya data sekunder
pada pengolahan data. Hal ini kemungkana terjadi karema
komponen yang tidak tersusun dengan baik sehingga
mempengaruhi hasil dari tegangan keluaran yang tidak dapat Gambar 4. Skema Rangkaian pada Thermistor
terdeteksi pada multimeter. Selanjutnya pada LDR beberapa
kali diperoleh hasil data yang tidak sesuai dengan seharusnya Tabel 1. Data sekunder pada rangkaian Thermistor percobaan 1
hal ini karena gangguan dari sumber cahaya lain berupa lampu Suhu Resistansi Tegangan
Keluar(Vout)
ruangan yang mempengaruhi hasil pada pengambilan data
40 4,4 0,05
mengenai sensor LDR. 50 3 0,07
60 2,3 0,11
70 1,8 0,25
IV. KESIMPULAN 80 0,9 0,3
Tabel 2. Data sekunder pada rangkaian Thermistor percobaan 2
Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah
Suhu Resistansi Tegangan
dilakukan di laboratorium dan juga analisis data serta Keluar(Vout)
pembahasan yang dilakukan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa 40 3,97 0,04
1. Mekanisme kerja sensor cahaya LDR, yaitu semakin sedikit 50 2,9 0,1
intensitas cahaya yang mengenai semikonduktor pada LDR, 60 1,34 0,21
70 1.2 0,29
maka nilai resistansinya akan semakin besar dan begitu pula 80 0,9 0,4
sebaliknya. Mekanisme kerja sensor suhu thermistor jenis NTC
yaitu ketika suhu meningkat, resistansi thermistor NTC akan Tabel 3. Data praktikum pada Sensor LDR Percobaan 1
menurun dan begitu pula sebaliknya. Vin(V) Vout(V) Luminasi(Lux)
5 2,86 55
2. Keluaran dari sensor cahaya LDR adalah resistansi yang 5 1,84 169
nilainya berubah-ubah tergantung intensitas cahaya yang 5 1,30 247
diterimanya, dan keluaran dari sensor suhu thermistor jenis 5 1,14 452
NTC adalah resistansi yang nilainya berubah-ubah tergantung 5 0,98 497
perubahan suhunya. Tabel 4. Data praktikum pada Sensor LDR Percobaan 2
Vin(V) Vout(V) Luminasi(Lux)
5 2,70 67
5 1,73 79
5 1,28 193
5 1,09 380
5 0,92 471

Tabel 3. Data praktikum pada Sensor LDR Percobaan 3


Vin(V) Vout(V) Luminasi(Lux)
5 2,83 61
5 1,93 180
5 1,32 295
5 1,16 442
5 1.10 494

UCAPAN TERIMA KASIH


SENSOR(I1) – 5001211009 5

Penulis W.S. mengucapkan syukur kepada Allah SWT


karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan resmi ini dengan tepat waktu. Kemudian, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Melania Suweni
Mumtini selaku Dosen Instrumentasi dan Nabiha Rassya
Islamy Satrio Putri selaku Asisten Laboratorium pada
praktikum Instrumentasi ini, yang telah membantu,
memfasilitasi serta membimbing kami selama pelaksanaan
praktikum ini dan terakhir untuk teman-teman Fisika ITS 2021
yang telah memberikan dukungan terhadap laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Li and H. J. Lin, “Design and Implementation of
Smart Home Control Systems Based on Wireless
Sensor Networks and Power Line Communications,”
IEEE Transactions on Industrial Electronics, vol. 62,
no. 7, pp. 4430–4442, Jul. 2015, doi:
10.1109/TIE.2014.2379586.
[2] “DIGI”.
[3] “13933-42501-1-PB”.
[4] O. : Dwi and S. Aji, “LAPORAN PRAKTIKUM 1
KONSTANTA RESISTANSI LABORATORIUM
LISTRIK DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
JEMBER 2015.”

Anda mungkin juga menyukai