Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN FILTER

Dosen Pengampu: Noor Suroso, Ir,MM

Disusun Oleh:

Sutisna (1723410)

Agung Sukma (1723402)

Joshua (1723411)

TEKNIK ELEKTRO (D3)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA (STT MANDALA)

BANDUNG 2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakan :
1. Memahami karakteristik Dioda umum (Si dan Ge) serta diode zener dan
penggunaan dioda-dioda tersebut
2. Mempelajari bermacam-macam rangkaian filter yang biasa digunakan pada
suatu sumber tegangan DC.

1.2 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan pada hari kamis jam 17.00 s/d 19.00 yang bertempat di Lab.
Teknik Elektro STT Mandala Bandung.

1.3 Alat dan Bahan

1. Kit praktikum.
2. Osiloskop
3. Generator sinyal
4. Multimeter.
5. Kabel penghubung.

1.4 Latar Belakang

Perangkat elektronik yang memerlukan arus DC mestinya dicatu oleh suplai


arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai
atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi
yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber
catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current ) dari
pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya v yang
dapat mengubah arus AC menjadi DC.
Setelah mengetahui konstruksi, karakteristik dan model dari dioda penyearah,
diharapkan mahasiswa dapat memahami pula konfigurasi dengan menggunakan
model dalam aplikasinya dirangkaian elektronik. Pada kesempatan ini, akan
dibahas mengenai penyearah gelombang penuh dengan filter, catu daya positif
regulator, dan catu daya positif dengan regulator negatif.

1.5 Dasar Teori


Penggunaan dioda yang paling umum adalah sebagai penyearah. Dioda
menyearahkan tegangan AC hingga berubah menjadi tegangan DC. Analisis
penyearahan gelombang penuh dengan filter C dapat dibaca dan dilihat pada buku
karangan Milman and Halkias. Integrated Electroniocs, halaman 113.
Persamaan penyearahan memperlihatkan tegangan DC [volt] yang dihasilkan
oleh penyearah dengan dioda ini adalah

Dimana Vm adalah tegangan puncak (maksimum) AC [volt], f adalah frekuensi


dari sinyal AC [Hz], dan C adalah besar kapasitor yang terpasang dan berfungsi
sebagai filter dikeluaran penyearah [F, farad]
Tegangan DC ideal adalah yang memiliki nilai Ro=0. Dari persamaan terlihat
bahwa kondisi ini terpenuhi dengan memasangkan kapasitansi C sebesar mungkin.
Proses penyearahan menghasilkan tegangan DC yang masih mengandung riak atau
ripel (ripple), yaitu tegangan AC kecil yang menumpang diatas sinyal DC, dengan
C besar, dimaksudkan untuk menekan tegangan ripel serendah mungkin. Selain itu,
C berfungsi sebagai regulator (penstabil) DC yang keluar.
Dalam percobaan ini kita akan mencari nilai tahanan keluaran rangkaian
sumber tegangan DC, Ro dan membandingkan Ro untuk berbagai bentuk filter, dan
melihat pengaruh pembebanan pada besar tegangan ripel.

1.5.1 Karakteristik Dioda


Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut
agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat
luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah
gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave
Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun
pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang
dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi
P ke sisi N.
Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
Dioda germanium
Dioda silikon
Dioda selenium
Dioda zener
Dioda cahaya (LED)

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan


semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga
komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe
P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya
akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan deplesi
(depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang
sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima
elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk
bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan
potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta
merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi
hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini
disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau menggunakan terminologi arus listrik,
maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas
tegangan lebih besar dari sisi P.
Tentu jawabannya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran
hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-
masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion
layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Demikianlah sekelumit
bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dengan tegangan
bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta di
atas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt di atas nol baru bisa terjadi
konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (depletion layer). Untuk
dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah di atas 0.7 volt.
Kira-kira 0.3 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan
Germanium.
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun
memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi
breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang
terbentuk di lapisan deplesi.
Dalam percobaan ini akan kita amati karakteristik I-V dari tiga jenis diode
yaitu diode Ge, diode Si dan diode zener. Kedua dioda pertama adalah diode
umum yang berbeda berdasarkan bahannya (germanium dan silicon). Dioda
ketiga adalah diode silikon yang dibuat khusus, yaitu sebagai penstabil tegangan
DC.
Dengan menggunakan rangkaian pada kit praktikum yang tersedia, amati dan
pahami: tegangan nyala dioda (cut in) dan teganagn rusak (breakdown). Dari
kurva karakteristik yang diperoleh, dapat kita hitung juga besar resistansi
dinamis diode pada suatu titik kerja di kurva. Terakhir adalah mempelajari
penggunaan dioda berdasarkan karakteristik tersebut.

1.5.2 Penyearah
Dalam percobaan diamati 3 jenis penyearah gelombang sinus, yaitu
penyearah gelombang setengah (half-wave), penyearah gelombang penuh (full-
wave) menggunakan transformator ber center-tap dan penyearah gelombang
penuh menggunakan tranformator tanpa center tap (dengan rangkaian
jembatan).
Menggunakan kit praktikum yang tersedia, diamati dan di pahami:
1. Perbedaan penyearahan gelombang setengah dan gelombang penuh.
2. Pengaruh tegangan nyala atau cut-in serta bentuk karakteristik dioda pada
keluaran.
3. Pengaruh beban untuk masing-masing jenis penyearah.

1.5.3 Filter
Filter (Tapis) Dalam Penyearah Gelombang (Rectifier) berfungsi untuk
mendapatkan tegangan output searah yang rata dari rangkaian rectifier. Tujuan
dari penyearahan adalah memperoleh arus searah. Dalam penyearah, kita tidak
memperoleh arus searah murni melainkan arus searah yang berubah secara
periodik, jadi arus searah ini mengandung komponen arus bolak-balik. Variasi
tegangan ini disebut riak tegangan. Riak tegangan pada penyearah gelombang
penuh lebih kecil dari riak tegangan pada penyearah setengah gelombang.
Untuk lebih memperkecil riak tegangan ini digunakan filter yang bertugas
untuk meloloskan komponen searah dan mencegah komponen bolak-balik.
Filter Kapasitor. Dengan menambahkan kapasitor paralel dengan beban R
pada rangkaian penyearah setengah gelombang, maka riak tegangan akan
sangat ditekan. Sebagaimana kita ketahui, kapasitor dapat menyimpan energi.
Pada saat tegangan sumber naik, kapasitor akan terisi sampai mencapai
tegangan maksimum. Pada saat tegangan sumber menurun, kapasitor akan
melepaskan energi yang disimpannnya melalui beban (karena pada saat ini
dioda tidak konduksi). Dengan demikian beban akan tetap memperoleh aliran
energi walaupun dioda tidak konduksi. Selanjutnya bila dioda konduksi lagi,
kapasitor akan terisi dan energi yang tersimpan ini akan dilepaskan lagi pada
waktu dioda tidak konduksi; dan demikian seterusnya. Filter semacam ini tentu
saja dapat pula digunakan pada penyearah gelombang penuh.
Dalam percobaan ini hanya akan kita amati beberapa jenis filter, khususnya
tipe RC, yaitu filter C, filter R-c, dan filter C-R-C.
Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian gelombang penuh dengan filter
kapasitor
Untuk menjelaskan cara kerja kapasitor ini, perhatikan gambar dibawah ini
dimana penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu
dioda. Selama seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan
sekunder, Dioda D1 menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1
secara langsung dengan kapasitor, maka kapasitor akan dimuati sampai
tegangan maksimum VM

Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal


ini terjadi karena kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya
sama dengan tegangan sumber dan bagi dioda artinya tidak ada beda potensial.
Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau dioda dibias mundur (Reverse
Bias)
Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri
melalui resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang
lebih besar dari tegangan kapasitor. Pada saat dimana tegangan sumber lebih
besar dari tegangan kapasitor, dioda kembali menghantar dan mengisi
kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran akan hampir tetap
sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih cepat
yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang
lebih kecil.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PELAKSANAAN PERCOBAAN


2.1.1 Karakteristik dioda
1. Buatlah rangkaian sebagai berikut:

Gambar-1
Pengukuran karakteristik diode

2. Hubungkan terminal X dan Y ke kanal osiloskop.


3. Dengan mengubah-ubah besar tegangan masukan Vi amati dan catat
tegangan cut-in, teganan breakdown dan bentuk karakteristik diode.
4. Ulangi untuk beberapa jenis diode lainnnya.
2.1.2 Penyearah dan Filter
1. Buatlah rangkaian penyearah setengah gelombang seperti (gambar-2)

Gambar-2
Penyearah setengah-gelombang (half wave)

2. Hubungkan CT (center tap) trafo dengan C, pasang penghubung J2, pasang


beban berupa tahanan geser di F dan GND (ground). Keluaran diambil dari
F.
3. Amati secara kualitatif bentuk gelombang, frekuensi gelombang dan
pengaruh pemasangan C (2 nilai) terhadap tegangan ripel.
4. Untuk suatu nilai C konstan, ubah-ubahlah besarnya beban dan amati
pengaruhnya pada tegangan tripel
5. Buat rangkaian penyearah gelombang penuh seperti pada (gambar-3)

Gambar-3
Rangkaian penyearah gelombang penuh (full wave)
6. Hubungkan C-D dengan penghubung J1 dengan J2.
7. Amati secara kualitatif bentuk dan frekuensi gelombangnya.
8. Pasanglah sebuah nilai C dan amati bentuk ripelnya dan amati juga
pengaruh pembebanan pada bentuk ripelnya.
9. Pengukuran Ro:
Lepaskan beban, ukur dengan multimeter tegangan keluarannya.
Hubungkan kembali beban dan aturlah hingga diperoleh tegangan
output=1/2 tegangan hasil pengukuran diatas. Resistansi keluaran rangkaian
Ro = besar tahanan geser RL.
10. Gantilah Filternya dengan filter C-R-C dengan memasang penghubung
yang sesuai, ulangi langkah percobaan (7) – (9).
11. Ualangi (10) dengan filter C-L-C.

PERCOBAAN KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH DAN


FILTER
2.2 HASIL PERCOBAAN
2.2.1 Karakteristik Dioda
a. Dioda setengah gelombang sumber 23,5 V

b. Dioda gelombang penuh sumber 13,30 V


2.2.2 Penyearah dan Filter
a. Bentuk gelombang setelah melewati diode bridge dan filter (1 kapasitor)
sumber 23,5 V

b. Bentuk gelombang setelah melewati diode bridge dan filter (2 kapasitor)


sumber 23,78 V
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Analisa Percobaan


Pada percobaan kali ini, analisa yang kami dapat adalah bahwa suatu rangkaian
yang dimasukkan beberapa komponen seperti dioda, resistor, dan kapasitor
berpengaruh besar pada rangkaian tersebut, hal itu ditunjukkan pada hasil
pengukuran menggunakan multimeter maupun osiloscope

3.2 Kesimpulan
Sebuah rangkaian yang dirangkai dengan menggunakan diode, resistor dan
kapasitor, yang ternyata tegangan yang dihasilkan maupun gambar yang
dihasilkan pada osiloscope dipengaruhi oleh dioda, resistor dan beban yang diberi
pada rangkaian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai