Anda di halaman 1dari 46

TUGAS PERANCANGAN SISTEM INSTRUMENTASI

“PERANCANGAN FILTER ANALOG MULTIPLE CHANNEL


DENGAN RESPON BUTTERWORTH”

Disusun Oleh:
Kelompok 2 :
1. Aji Nirwana T. R (41.16.0003)
2. Carolina S. S. Zevanya (41.16.0007)
3. Edgar Solagracia Ohee (41.16.0008)
4. Mei Rina Iskandar (41.16.0020)
5. Nanda Winata (41.16.0025)
6. Satria Wira Buana (41.16.0027)
7. Simon B. Siagian (41.16.0028)
8. Zhenny M. Husna (41.16.0031)

Kelas : Instrumentasi 6A
Dosen : Agus Tri Sutanto, M.T

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN


GEOFISIKA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan awal elektronika, filter analog menjadi pilihan karena


relatif murah dan mudah dalam perancangannya. Penggunaan rangkaian filter
dalam suatu rangkaian instrumentasi elektronika merupakan hal yang sangat
penting. Filter adalah suatu sistem yang berfungsi menyaring sinyal yang masuk
kedalam suatu sistem atau rangkaian lain, dan menghasilkan sinyal dengan
spektrum frekuensi yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Filter meloloskan
masukan ke keluaran filter frekuensi yang diinginkan dan meredam frekuensi lain
yang tidak dinginkan. Rentang frekuensi atau pita frekuensi (frequency band) yang
diloloskan ke keluaran filter disebut pita lolos atau pass band. Sedangkan pita
frekuensi yang di tekan atau diredam disebut stop band. Lebar sempitnya pita
frekuensi kerja filter tergantung pada rentang frekuensi operasi serta fungsi filter
tersebut. Salah satu jenis respon filter analog yang sering digunakan adalah respon
butterwoth. Filter Butterworth adalah jenis filter pemrosesan sinyal yang dirancang
untuk memiliki respons frekuensi sedatar mungkin dalam passband.

Perancangan maupun simulasi perancangan sebuah filter melalui perangkat


lunak dapat digunakan untuk mempermudah dalam penentuan desain rangkaian
yang akan digunakan untuk merangkai sebuah filter dan dapat menjelaskan
karakteristik dan respon dari suatu filter. Salah satu perangkat lunak yang dapat
melakukan perancangan filter analog adalah Filter Pro sedangkan Tina TI
digunakan sebagai simulasi. Filter analog pada perancangan ini didasarkan pada
multiple channel dengan frekuensi cut-off bawah yaitu 20, 50, 100, dan 300 Hz
serta frekuensi cut-off atas 50, 100, 300 dan 500 Hz.

Dengan pembuatan filter catu daya analog multiple channel dengan respon
chebyshev diharapkan dapat bermanfaat dalam pembatasan frekuensi yang akan
masuk ke suatu sistem instrumentasi elektronika sesuai dengan channel yang
tersedia.

2
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang serta mensimulasikan filter analog multiple channel


dengan respon butterworth sehingga dapat menampilkan sinyal keluaran yang
diharapkan untuk frekuensi 20-500 Hz?

1.3 Tujuan

Perancangan filter dengan respon butterworth ini bertujuan agar dapat


menghasilkan suatu filter analog dengan berbagai channel yang mengkondisikan
pembatasan frekuensi tergantung dengan channel yang tersedia.

1.4 Manfaat

Diharapkan hasil dari rancangan filter ini dapat bermanfaat bagi


pembelajaran taruna/i STMKG dalam praktik pengolahan sinyal khususnya untuk
mem-filter sinyal.

3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 FILTER

2.1.1 Pengertian Filter


Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk membuang tegangan
output pada frekuensi tertentu. Perancangan rangkaian filter dapat digunakan
komponen pasif (R,L,C) dan komponen aktif (Op-Amp, transistor).

Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan pada
frekuensi dari sinyal tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal listrik pada
batasan frekuensi tertentu sehingga apabila terdapat sinyal/gelombang listrik
dengan frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan spesifikasi filter) tidak akan
dilewatkan. Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas, baik untuk menyaring
sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi audio, frekuensi tinggi, atau pada frekuensi-
frekuensi tertentu saja (Andri, 2014).

Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar mengalirkan suatu pita
frekuensi tertentu dan menghilangkan frekuensi yang berbeda dengan pita ini.
Istilah lain dari filter adalah rangkaian yang dapat memilih frekuensi agar dapat
mengalirkan frekuensi yang diinginkan dan menahan, atau membuang frekuensi
yang lain.

2.1.2 Cara Kerja Filter


Filter adalah suatu sistem yang dapat memisahkan sinyal berdasarkan
frekuensinya; ada frekuensi yang diterima, dalam hal ini dibiarkan lewat; dan ada
pula frekuensi yang ditolak, dalam hal ini secara praktis dilemahkan. Hubungan
keluaran masukan suatu filter dinyatakan dengan fungsi alih (transfer function).

Magnitude (nilai besar) dari fungsi alih dinyatakan dengan |T|, dengan
satuan dalam desibel (dB). Filter dapat diklasifikasikan menurut fungsi yang
ditampilkan, dalam term jangkauan frekuensi, yaitu passband dan stopband. Dalam
pass band ideal, magnitude-nya adalah 1 (= 0 dB), sementara pada stop band,
magnitude-nya adalah nol. Berdasarkan hal ini filter dapat dibagi menjadi 4, yaitu:

4
1. Filter lolos bawah (low pass filter), pass band berawal dari w = 2pf = 0
radian/detik sampai dengan w = w0 radian/detik, dimana w0 adalah
frekuensi cut-off.
2. Filter lolos atas (high pass filter), berkebalikan dengan filter lolos bawah,
stop band berawal dari w = 0 radian/detik sampai dengan w = w0
radian/detik, dimana w0 adalah frekuensi cut-off.
3. Filter lolos pita (band pass filter), frekuensi dari w1 radian/detik sampai w2
radian/detik adalah dilewatkan, sementara frekuensi lain ditolak.
4. Filter stop band, berkebalikan dengan filter lolos pita, frekuensi dari w1
radian/detik sampai w2 radian/detik adalah ditolak, sementara frekuensi lain
diteruskan.

2.1.3 Macam-Macam Filter


Berdasarkan sifat penguatannya, filter bisa diklasifikasikan :

1. Filter Aktif

Filter Aktif adalah rangkaian filter dengan menggunakan komponen-


komponen elektronik aktif. Komponen penyusunnya terdiri dari op-amp, transistor,
dan komponen lainnya. Oleh karena itu filter dapat dibuat dengan performansi
bagus dengan komponen yang relatif sederhana. Induktor yang akan menjadi mahal
pada frekuensi audio, tidak diperlukan karena unsur aktifnya, yaitu penguat operasi,
dapat dipakai untuk mensimulasi reaktansi induktif induktor.

Kelebihan dari rangkaian filter aktif ini adalah ukurannya lebih kecil,
ringan, lebih murah, dan lebih fleksibel dalam perancangannya. Sedangkan
kerugiannya adalah pada komponen dihasilkan panas, terdapatnya pembatasan
frekuensi dari komponen yang digunakan sehingga pengaplikasian untuk frekuensi
tinggi terbatas. Filter Aktif yaitu filter yang menggunakan komponen aktif,
biasanya transistor atau penguat operasi (op-amp). Kelebihan filter ini antara lain :
Frekuensi kurang dari 100 kHz, penggunaan induktor (L) dapat dihindari dan relatif
lebih murah untuk kualitas yang cukup baik, karena komponen pasif yang presisi
harganya cukup mahal.

5
Beberapa macam filter yang termasuk ke dalam filter aktif adalah :

 Low Pass Filter (LPF)

Low Pass Filter adalah filter yang berfungsi meneruskan sinyal


input yang frekuensinya berada di bawah frekuensi tertentu, diatas frekuensi
tersebut (frekuensi cut-off) sinyal akan diredam (FcoL). Rangkaian low pass
filter dapat dibangun menggunakan dua jenis rangkaian dasar, yakni
rangkaian low pass filter induktif rangkaian low pass filter kapasitif. Untuk
rangkaian low pass filter induktif, rangkaian terdiri dari induktor (L) dan
beban (R) sedangkan rangkaian low pass filter kapasitif dibangun
menggunakan dua komponen utama yaitu resistor (R) dan kapasitor (C).

Low pass filter digunakan dalam catu daya elektronika untuk


melewatkan DC dan menahan perubahan arus atau tegangan. Filter ini dapat
juga digunakan dalam rangkaian frekuensi suara pembicaraan dimana hanya
frekuensi-frekuensi sampai 1 KHz – 2 KHz dilewatkan. Selain itu dapat juga
digunakan di antara pemancar dan antena untuk menghindarkan frekuensi-
frekuensi yang lebih tinggi. Bentuk respon LPF seperti ditunjukkan gambar
di bawah ini. (Robert.1992).

Gambar 2.1. Low Pass Filter

Low Pass Filter merupakan jenis filter yang melewatkan frekuensi


rendah serta meredam/menahan frekuensi tinggi. Gambar 1 merupakan
gambar besarnya tegangan keluaran dari sebuah low pass filter dan
frekuensi. Garis yang penuh adalah gambar untuk filter ideal, sedangkan
garis putus-putus menunjukkan kurva-kurva untuk filter low pass yang
praktis. Jangkauan frekuensi yang dipancarkan dikenal sebagai pita lewat.

6
Jangkauan frekuensi yang diperlemah dikenal sebagai pita stop. Frekuensi
cut-off (fc) juga disebut frekuensi 0,707, frekuensi 3dB, frekuensi pojok,
atau frekuensi putus. (Mahmood.2004)

 High Pass Filter (HPF)

Gambar 2.2. High Pass Filter

High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi,
tetapi mengurangi amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada
frekuensi cutoff. Nilai-nilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda
untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter ini disebut low cut filter, bass cut
filteratau rumble filter yang juga sering digunakan dalam aplikasi
audio.High pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan band pass filter
adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.

Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir


component frekuensi rendah yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal
komplek saat melewati frekuensi tertinggi. High pass filter yang paling
simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara pararel dengan resistor,
dimana reistansi dikali dengan kapasitor (RXC) adalah time constant (τ).

Suatu filter lolos bawah orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan
satu kapasitor. Filter orde satu ini mempunyai pita transisi dengan
kemiringan 20 dB/dekade atau 6 dB/oktav. Penguatan tegangan untuk
frekuensi lebih tinggi dari frekuensi cut off adalah: Av = - R2 / R1 sementara
besarnya frekuensi cut off didapat dari: fC = 1 / (2.R1C1).

 Band Pass Filter (BPF)

7
Gambar 2.3. Band Pass Filter

Sebuah band pass filter merupakan perangkat yang melewati


frekuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar
kisaran tersebut. Contoh dari analog elektronik band pass filter adalah
sirkuit RLC (a resistor-induktor-kapasitor sirkuit). Filter ini juga dapat
dibuat dengan menggabungkan low pass filter dengan high pass filter.

Band pass filter digunakan terutama di nirkabel pemancar dan


penerima. Fungsi utama filter seperti di pemancar adalah untuk membatasi
bandwidth sinyal output minimum yang diperlukan untuk menyampaikan
data pada kecepatan yang diinginkan dan dalam bentuk yang diinginkan.
Pada receiver Sebuah band pass filter memungkinkan sinyal dalam rentang
frekuensi yang dipilih untuk didengarkan, sementara mencegah sinyal pada
frekuensi yang tidak diinginkan.

Penguatan tegangan untuk pita lolos adalah: Av = (-R2 / R1) (-R4 /


R3) Besarnya frekuensi cut off atas didapat dari: fCH = 1 / (2.R1C1)
Besarnya frekuensi cut off bawah didapat dari: fCL = 1 / (2.R4C2).

 Band Stop Filter (BSF)

Dalam pemrosesan sinyal, band stop filter atau notch filter adalah
filter yang melewati frekuensi yang tidak berubah, tetapi memberikan
attenuasi dalam rentang tertentu ke tingkat yang sangat rendah. Ini adalah
kebalikan dari filter band-pass. Sebuah filter takik adalah filter band-stop
dengan stopband sempit.

8
Notch filter digunakan dalam instrumen penguat (terutama amplifier
atau preamplifiers untuk instrumen akustik seperti gitar akustik, mandolin,
bass instrumen amplifier, dll) untuk mengurangi atau mencegah umpan
balik, sedangkan yang berpengaruh nyata pada seluruh spektrum frekuensi.
Biasanya, lebar stopband kurang dari 1-2 dekade (yaitu, frekuensi tertinggi
dilemahkan kurang dari 10 sampai 100 kali frekuensi terendah dilemahkan).
Dalam pita suara, filter takik menggunakan frekuensi tinggi dan rendah
yang mungkin hanya semitone terpisah.

2. Filter Pasif

Filter Pasif adalah rangkaian filter yang menggunakan komponen-


komponen elektronik pasif saja. Dimana komponen pasif itu adalah induktor,
kapasitor, dan resistor. Kelebihan dari rangkaian filter pasif ini adalah dapat tidak
begitu banyak noise (sinyal gangguan yang tidak diinginkan) karena tidak ada
penguatan, dan digunakan untuk frekuensi tinggi. Sedangkan kerugiannya adalah
tidak dapat menguatkan sinyal, sulit untuk merancang filter yang
kualitasnya/responnya baik (Chattopadhyay,1989).

Filter banyak digunakan untuk memberikan sirkuit seperti amplifier,


osilator dan sirkuit power supply karakteristik frekuensi yang diperlukan. Beberapa
contoh diberikan di bawah ini. Mereka menggunakan kombinasi dari R, L dan C.

Induktor dan Kapasitor bereaksi terhadap perubahan frekuensi dengan cara


yang berlawanan. Melihat sirkuit untuk filter lolos rendah, baik LR dan kombinasi
CR menunjukkan telah efek yang sama, tapi perhatikan bagaimana posisi L dan C
tempat perubahan dibandingkan dengan R untuk mencapai hasil yang sama.

 Low Pass Filter

Gambar 2.4. Rangkaian Low Pass Filter

9
Rangkaian RC seri ini mirip dengan rangkaian pembagi tegangan
dari dua buah hambatan seri, sehingga tegangan out putnya adalah :

Filter lolos rendah digunakan untuk menghapus atau menipiskan


frekuensi yang lebih tinggi di sirkuit seperti amplifier audio sehingga
memberikan respon frekuensi yang diperlukan untuk rangkaian
penguat. Frekuensi di mana filter low pass mulai mengurangi amplitudo
sinyal dapat dibuat disesuaikan. Teknik ini dapat digunakan dalam penguat
audio sebagai "tone" atau "treble cut" kontrol.

 High Pass Filter

Gambar 2.5. Rangkaian High Pass Filter

Dengan memanfaatkan rangkaian pembagi tegangan maka di


dapatkan outputnya :

Pass filter tinggi digunakan untuk menghilangkan atau meredam


frekuensi yang lebih rendah di amplifier Band pass filter.

 Band Pass Filter

10
Gambar 2.6. Rangkaian Band Pass Filter

Band pass filter mengizinkan hanya sebuah band frekuensi yang


diperlukan untuk lulus, dan menolak sinyal di semua frekuensi di atas dan
di bawah band ini. Desain tertentu disebut filter T karena cara komponen
digambar dalam diagram skematik. Filter T terdiri dari tiga unsur, dua seri
terhubung LC sirkuit antara input dan output, yang membentuk jalan
impedansi rendah untuk sinyal dari frekuensi yang diperlukan, namun
memiliki impedansi tinggi untuk semua frekuensi lainnya.

Selain itu, LC paralel sirkuit terhubung antara jalur sinyal (di


persimpangan dari dua sirkuit seri) dan tanah untuk membentuk impedansi
tinggi pada frekuensi yang diperlukan, dan impedansi rendah pada yang
lainnya.

 Band Stop Filter

Gambar 2.7. Rangkaian Band Stop Filter

11
Filter ini memiliki efek sebaliknya untuk filter band pass, ada dua
paralel LC sirkuit di jalur sinyal untuk membentuk impedansi tinggi pada
frekuensi sinyal yang tidak diinginkan, dan rangkaian seri membentuk jalur
impedansi rendah ke tanah pada frekuensi yang sama, untuk menambahkan
untuk penolakan. Filter sering digunakan untuk meloloskan frekuensi yang
dikehendaki atau menahan frekuensi yang tidak dikehendaki. Filter yang
digunakan biasanya terdiri dari tiga macam konfigurasi yang dapat dibagi
sebagai berikut :

a. Low Pass Filter (LPF)


b. High Pass Filter (HPF)
c. Band Pass Filter (BPF)
d. Band Stop Filter (BSF)

Berdasarkan bentuk respon frekuensi terhadap gain:

a. Filter Bessel (Maximally Flat Time Delay)


b. Filter Cauer (Eliptic)
c. Filter Butterworth (Maximally Flat)
d. Filter Chebyshev (Tchebycheff)

Filter-filter tersebut merupakan dasar untuk mendesain bermacam-macam


kegunaan yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari yaitu : equalizer, crossover,
dan lain-lain. (Millman,1979).

2.1.4 Respon Butterworth

Butterworth filter merupakan satu jenis filter analog yang cukup mudah
untuk dibuat, dan tidak memerlukan terlalu banyak komponen.Dalam
pembuatan Butterworth LPF ini, perancangan alat meliputi pembuatan
skematik sirkuit di papan PCB dan pemasangan komponen-komponen filter.

Low pass filter merupakan filter yang akan meloloskan frekuensi yang
berada di bawah frekuensi cutoff, dan meredan frekuensi di atasnya. LPF

12
Butterworth merupakan salah satu jenis filter yang dapat menghasilkan
passband yang rata, sehingga seting digunakan sebagai filter anti aliasing.

Karakteristik Filter Butterworth:

- Karakteristik transmisi menurun secara monoton


- Semua zero transmisi berharga tak hingga (ω = ∞)
- All pole filter

Fungsi Butterworth

Filter Butterworth orde-N dengan ujung passband ωp

pada ω= ωp :

Karakteristik Respon
- Respon filter Butterworth hampir rata (flat) untuk frekuensi dekat 0 dan
menghasilkan bentuk respon maximally-flat
- Tingkat kerataan di daerah passband berbanding lurus dengan orde filter
- Jika orde filter N semakin tinggi, maka respon filter semakin mendekati
karakteristik idealnya (brick-wall type)

Filter butterworth menghasilkan tanggapan frekuensi yang datar pada


daerah passband dan redaman yang meningkat secara monotikal pada stopband.
Oleh karena itu, Butterworth low-pass filter sering digunakan sebagai anti-aliasing
filter dalam aplikasi konverter data di mana tingkat sinyal yang tepat diperlukan di
seluruh sinyal passband.

13
Gambar 2.8 merupakan bentuk tanggapan gain dari Butterworth low-pass
filter terhadap sumbu frekuensi.

Gambar 2.9 menunjukan ideal (garis solid)dan praktikal (garis putus-putus)


respon-respon frekuensi dari filter butterworth. Karakteristik dari sebuah Filter
butterworth tidak didesain untuk menyimpansudut phasa konstan pada frekuensi
cut off, pelemahan sebesar -3dB pada frekuensi cut-off dan frekuensi diatas fc
pelemahan menjadi -20dB/decade/order.
Konfigurasi Butterworth adalah salah satu konfigurasi standar dari filter
rekursif baik dalam bentuk analog maupun digital. Konfigurasi ini menekankan
pada aproksimasi karakteristik lowpass dengan hasil respons yang mendekati titk
nol dengan halus dan rata (smooth and flat) (Soliman.Srinath, 1990: 436). Filter
Butterworth didefinisikan melalui persamaan magnitude function H(ω) sebagai
berikut:

14
di mana N adalah nilai orde filter.
Jelas dari rumus di atas bahwa magnitude function Butterworth adalah
fungsi frekuensi (𝜔) yang menurun secara monoton, dengan nilai maksimumnya
dari unity terjadi pada saat 𝜔 = 0. Untuk 𝜔 = 1, nilai magnitude adalah sama
dengan 1/2 untuk semua nilai N. Dengan demikian, filter Butterworth dalam bentuk
normal memiliki frekuensi cut-off sebesar 3 dB. Gambar 1. menunjukkan plot dari
karakteristik magnitude dari filter ini sebagai fungsi frekuensi (𝜔) untuk beberapa
tingkatan orde. Nampak bahwa semakin tinggi tingkatan orde, karakteristik filter
Butterworth semakin mendekati filter ideal.

2.2 PERANGKAT KERAS

2.2.1 IC LM 358

IC LM358 terdiri dari dua kompensasi internal, gain tinggi, op-amp


independen. IC ini dirancang untuk khusus beroperasi dari catu daya tunggal yang
melewati beberapa tegangan. IC LM358 terdapat dalam paket berkapasitas chip
serta software op amp ini tergolong rangkaian op-amp konvensional, blok
penguatan DC, serta amplifier transduser. LM358 IC adalah penguat operasional
standar yang dapat menangani pasokan & sumber DC 3-32V sampai 20mA per
saluran. Op-amp ini tepat untuk mengoperasikan dua op-amp terpisah untuk catu
daya tunggal.

Gambar 2.8. Konfigurasi Pin IC LM358

Keterangan :
1. Pin-1 dan pin-8 adalah o / p dari komparator
2. Pin-2 dan pin-6 adalah pembalik i / id

15
3. Pin-3 dan pin-5 adalah non inverting i / id
4. Pin-4 adalah terminal GND
5. Pin-8 adalah VCC +
Filter LM358 ini terdiri dari dua op-amp internal dan frekuensi
dikompensasi untuk gain kesatuan, Gain tegangan besar adalah 100 db, lebar pita
adalah 1 mHz, jangkauan pasokan listrik yang luas termasuk pasokan listrik tunggal
dan ganda, Rentang catu daya tunggal adalah dari 3V ke 32V, Jangkauan pasokan
listrik ganda adalah dari + atau -1.5V ke + atau -16V, Penyaluran arus pasokan
sangat rendah yaitu 500 μa,2mv tegangan rendah i / p offset, Mode umum rentang
tegangan i / p terdiri dari ground, Tegangan catu daya dan diferensial i / p tegangan
serupa, ayunan tegangan o / p besar.

2.2.2 Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang banyak digunakan


pada komponen elektronik. Fungsi dari nilai hambatan ialah untuk membatasi
serta mengatur besaran arus listrik yang ada pada rangkaian elektronika tersebut.
di dalam bahasa Indonesia, resistor yang notabennya disebut sebagai tahanan atau
hambatan. hal ini bisa dilambangkan menggunakan huruf "R"dengan satuan
hambatan Ohm.

Resistor adalah sebuah rangkaian elektronik dan juga mempunyai nilai


hambatan resistensi tertentu. Nilai hambatan ini berfungsi sebagai pembatas dan
bisa mengatur arus listrik. Komposisi dari resistor tersebut terbuat dari isolator,
sehingga resistor mampu menghambat arus listrik yang melewati nya. resistor juga
bekerja berdasarkan atas hukum Ohm yang mempunyai arti nilai resistansi atau
hambatan akan berbanding lurus dengan aliran arus listrik pada sebuah rangkaian
elektronik.

Awal ditemukannya resistor, resistor sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu
resistor tetap (resistor yang mempunyai resistansi tetap dan tidak mungkin berubah
ubah). dan resistor tidak tetap (resistor yang mempunyai resistensi yang dapat
diubah ubah). namun seiring perkembangan zaman resistor berkembang dan kini
ada resistor thermal serta light dependent resistor (LDR).

16
1. Resistor tetap

Resistor tetap atau yang banyak kita sebut fixed resistor adalah sebutan
resistor yang memiliki nilai hambatan tetap dan tidak dapat diubah ubah
selamanya. resistor tetap itu sendiri bisa dibagi menjadi tiga macam
berdasarkan bahan pembuatannya seperti karbon, film Karbon dan film logam.

2. Resistor tidak tetap (variabel)

Resistor variabel adalah jenis resistor yang mempunyai nilai


nilai hambatan atau resistansi yang sesuka hati diubah-ubah nilainya.
terdapat beberapa jenis resistor tidak tetap yaitu: rheostat,
potensiometer, trimpot atau yang disebut sebagai preset resistor. sangat umum
sekali nilai resistor pada perangkat perangkat tersebut bisa diubah dan
diatur sesuai kebutuhan.

3. Resistor thermal (Thermistor)

Jenis resistor yang satu ini pada dasarnya adalah termasuk ke


dalam resistor tidak tetap. karena Hal ini disebabkan nilai hambatan
resistor bisa diubah-ubah. namun perubahan resistansi pada resistor thermal
ini juga dipengaruhi oleh suhu temperatur. jenis resistor thermal sendiri bisa
dibagi dan diklasifikasikan dua macam yakni negatif temperatur dan positif
temperatur.

4. Light Dependent Resistor

Light dependent resistor ini juga salah satu resistor tidak tetap yang bisa
berubah-rubah nilainya atau resistansinya. yang bisa merubah nilai resistansi
pada jenis resistor ini adalah intensitas cahaya. Contohnya penggunaan resistor
light dependent resistor dapat kita temukan pada penerangan lampu
jalan otomatis.

Resistor mempunyai fungsi sendiri dalam sebuah rangkaian elektronika.


secara umum fungsi resistor yaitu untuk memberikan hambatan atau resistansi

17
dengan nilai-nilai tertentu Dalam suatu rangkaian elektronik. jika kita jabarkan
secara terperinci fungsi resistor tersebut adalah:

a. Sebagai komponen pembatas aliran arus listrik.


b. Sebagai Komponen yang dapat mengatur arus listrik.
c. Resistor juga berfungsi untuk membagi tegangan listrik yang melewati
nya.
d. Berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik yang tinggi.

2.2.3 Kapasitor

Kapasitor adalah sebuah benda yang dapat menyimpan muatan listrik.


Benda ini terdiri dari dua pelat konduktor yang dipasang berdekatan satu sama lain
tapi tidak sampai bersentuhan. Benda ini dapat menyimpan tenaga listrik dan dapat
menyalurkannya kembali, kegunaannya dapat kamu temukan seperti pada lampu
flash pada camera, juga banyak dipakai pada papan sirkuit elektrik pada komputer
yang kamu pakai maupun pada berbagai peralatan elektronik.

Kapasitor [C] gambaran sederhananya terdiri dari dua keping sejajar yang
memiliki luasan [A] dan dipisahkan dengan jarak yang sempit sejauh [d]. Seringkali
kedua keping tersebut digulung menjadi silinder dengan sebuah insulator atau
kertas sebagai pemisah kedua keping. Pada gambar rangkaian listrik, simbolnya
dinotasikan dengan:

[Simbol]

Kapasitor berfungsi hanya sebagai penyimpan muatan listrik sementara,


sedangkan baterai selain juga dapat menyimpan muatan listrik, baterai juga
merupakan salah satu sumber tegangan listrik. Karena baterai perbedaan itu, baterai
juga memiliki simbol yang berbeda pada rangkaian listrik. Simbol baterai
dinotasikan dengan:

[Simbol baterai]

18
Contoh penggunaan kedua simbol tersebut pada rangkaian listrik:

Persamaan kapasitansi dinotasikan dengan:

Dimana:

C = kapasitansi (F, Farad) (1 Farad = 1 Coulomb/Volt)

Q = muatan listrik (Coulomb)

V = beda potensial (Volt)

Nilai kapasitansi tidak selalu bergantung pada nilai dan . Besar nilai
kapasitansi bergantung pada ukuran, bentuk dan posisi kedua keping serta jenis
material pemisahnya (insulator). Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif
tergantung arah gaya terhadap perpindahannya. Untuk jenis keping sejajar dimana
keping sejajar memiliki luasan [A] dan dipisahkan dengan jarak [d], dapat
dinotasikan dengan rumus:

Dimana:

A = luasan penampang keping (m2)

d = jarak antar keping (m)

= permitivitas bahan penyekat ( )

Jika antara kedua keping hanya ada udara atau vakum (tidak terdapat bahan
penyekat), maka nilai permitivitasnya dipakai : . Muatan

19
sebelum disisipkan bahan penyekat ( ) sama dengan muatan setelah disisipkan
bahan penyekat ( ), sesuai prinsip bahwa muatan bersifat kekal. Beda
potensialnya dinotasikan dengan rumus:

Kapasitor menyimpan energi dalam bentuk medan listrik. Besar energi [W]
yang tersimpan pada dapat dicari menggunakan rumus:

2.2.4. Kabel
Kabel digunakan untuk menghantarkan aliran listrik dari sumber listrik
menuju ke perangkat pengguna listrik, sehingga perangkat tersebut dapat bekerja
dengan baik sesuai fungsinya. Dari berbagai jenis kabel listrik yang dijual,
berdasarkan tegangannya, dapat dikelompokkan menjadi:

a. Kabel listrik tegangan rendah


b. Kabel listrik tegangan menengah
c. Kabel listrik tegangan tinggi

Kabel listrik ada yang memiliki pembungkus, ada yang telanjang tanpa
pembungkus. Kali ini kita akan membahas kabel listrik dengan pembungkus yang
umum digunakan di dalam rumah tinggal. Secara umum, bentuk fisik kabel listrik
yang terbungkus terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Isolator:

Isolator adalah bagian pembungkus kabel yang tidak menghantarkan


listrik. Isolator umumnya dibuat dari bahan termoplastik. Fungsinya adalah
untuk melindungi kabel supaya tidak terpapar oleh pengaruh alam di
sekelilingnya. Isolator juga berfungsi melindungi perangkat agar tidak
mengalami hubungan pendek. Pembungkus ini juga melindungi kita dari

20
tersengat aliran listrik yang mengalir dalam kabel. Semakin baik kualitas
isolatornya, biasanya semakin baik kualitas kabel dalam menghantarkan listrik
dan semakin panjang pula usia pakainya.

Jenis-jenis kabel listrik berisolator adalah:

 Kabel NYA.

Kabel listrik hanya memiliki satu inti kabel yang terdiri dari kabel
tembaga tunggal ini berdiameter 1.5 – 2.5 mm dan memiliki isolator
berbahan PVC. Biasa digunakan di dalam instalasi listrik rumah tinggal.
Isolator pembungkus kabel NYA diberi warna merah, kuning, biru dan
hitam untuk memudahkan pemasangan jalur jaringan instalasi listrik.
Karena pembungkus ini hanya satu lapisan tipis, maka kabel ini mudah
rusak karena faktor cuaca maupun karena digerogoti oleh tikus. Untuk
menghindari kerusakan tersebut sebaiknya jalur jaringan listrik dilindungi
dengan pipa PVC. Tegangan nominalnya sekitar 400 - 690 (600) V.

 Kabel NYM.

Kabel ini memiliki konduktor atau inti kabel tunggal lebih dari satu
dan masing-masing dilapisi dengan isolator dengan warna berbeda. Inti-inti
kabel ini kemudian bersama-sama dibungkus dengan serat PVC dan bagian
luarnya dilapisi dengan selubung PVC. Karena perlindungan berlapis ini,
kabel NYM cukup kuat untuk digunakan pada lingkungan yang lembab dan
basah. Tegangan nominalnya 230 - 400 (300) V.

 Kabel NYY.

Kabel ini memiliki inti kabel serabut lebih dari satu dan masing-
masing dilapisi dengan isolator dengan warna berbeda. Lapisan
selubungnya tebal dan kuat serta diberi lapisan anti gigitan tikus. Karena itu
kabel ini dapat dipendam di dalam tanah. Jika terdapat risiko terkena
gangguan mekanis, sebaiknya jaringan jalur kabel dilindungi dengan pipa.

21
Gambar 2.9. Jenis-Jenis Kabel

 Kabel NYAF.

Kabel ini secara awam mirip dengan kabel NYA, hanya memiliki
satu inti kabel, tetapi berupa serabut bukan tunggal. Isolasinya tipis dan juga
diberi warna berbeda. Kabel NYAF ini lebih fleksibel dibandingkan kabel
NYA, sehingga cocok digunakan pada belokan-belokan jaringan listrik.
Seperti kabel NYA, kabel NYAF ini perlu diberi pelindung pipa. Tegangan
nominal 300 – 500 V.

 Kabel NYMHY.

Kabel ini memiliki beberapa inti kabel serabut yang masing-masing


dilapisi isolator dengan warna berbeda. Kabel ini memiliki selubung dalam
dan luar dari PVC. Cukup fleksibel dan kuat untuk tegangan listrik nominal
300 – 500 V.

 Kabel NYYHY.

Kabel ini juga memiliki beberapa inti kabel serabut yang masing-
masing dilapisi isolator dengan warna berbeda. Kabel ini hanya memiliki
selubung luar PVC dan sangat fleksibel. Cocok untuk digunakan pada
perangkat listrik portabel seperti mesin bor, mesin las, mesin gerinda, dan
sebagainya. Tegangan nominal berkisar antara 450 – 750 V.

 Kabel NYRGbY/NYBY.

22
Kabel dengan insulator yang cukup kuat dan memiliki lapisan pita
serat baja galvanis di antara selubung dalam dan selubung luarnya yang
terbuat dari PVC. Kabel ini dapat dipendam tanpa perlindungan tambahan.
Tegangan nominalnya 0.6 - 1 (1.2) kV.

 Kabel NYCY.

Kabel yang dirancang untuk digunakan dipendam dalam tanah


ataupun jaringan di luar ruangan atau outdoor installation. Memiliki lapisan
pita serabut tembaga yang kuat di antara selubung dalam dan selubung
luarnya yang terbuat dari PVC.

2. Konduktor:

Konduktor adalah bagian kabel yang berfungsi menghantarkan aliran listrik.


Biasanya bagian ini dibuat dari tembaga ataupun aluminum. Kemampuan setiap
jenis konduktor dalam menghantarkan listrik tergantung dari jenis konduktornya
dan nilai ini disebut dengan Kemampuan Hantar Arus atau disingkat menjadi KHA.

2.2.5. PCB

Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah
sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan
komponen elektronik yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain tanpa kabel.

Papan sirkuit ini sudah diproduksi secara massal dengan cara pencetakan
untuk keperluan elektronika dan yang ada hubungannya dengan kelistrikan. Papan
sirkuit cetak dapat digolongkan atas beberapa jenis berdasarkan:

1. Susunan lapis
- Lapis tunggal
- Lapis ganda
- Multi lapis (4, 6, 8 lapis)
2. Bentuk
- Keras
- Lunak (fleksibel)

23
- Gabungan keras dan lunak
3. Spesifikasi
- Konvensional
- Penghubung kepadatan tinggi (High Density Interconnect)
4. Material basis
- FR4
- Logam
- Keramik

2.2.6. Switch

Saklar atau dalam bahasa Inggris disebut Switch adalah salah satu
komponen yang penting dalam setiap rangkaian atau perangkat elektronik. Seperti
pada artikel yang disebutkan sebelumnya, Saklar atau Switch adalah perangkat
yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran arus listrik.
Meskipun saat ini telah banyak yang menggunakan saklar atau switch elektronik
yang menggunakan sensor ataupun rangkaian yang terdiri komponen
semikonduktor seperti transistor, IC dan dioda. Namun saklar mekanik atau
mechanical switch masih tetap memegang peranan penting pada hampir semua
perangkat atau peralatan listrik dan elektronik.

Saklar pada dasarnya merupakan perangkat mekanik yang terdiri dari dua
atau lebih terminal yang terhubung secara internal ke bilah atau kontak logam yang
dapat dibuka dan ditutup oleh penggunanya. Aliran listrik akan mengalir apabila
suatu kontak dihubungkan dengan kontak lainnya. Sebaliknya, aliran listrik akan
terputus apabila hubungan tersebut dibuka atau dipisahkan. Selain sebagai
komponen untuk menghidupkan (ON) dan mematikan (OFF) perangkat elektronik,
Saklar sering juga difungsikan sebagai pengendali untuk mengaktifkan fitur-fitur
tertentu pada suatu rangkaian listrik. Contohnya seperti pengatur tegangan pada
pencatu daya, Sebagai pengatur Volume di Ponsel ataupun sebagai pengatur.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, saklar yang kita


gunakan saat ini juga memiliki bentuk dan desain yang berbeda-beda. Ada banyak
cara untuk melakukan penggolongan terhadap saklar mekanik ini, salah satunya

24
adalah penggolongan dengan bentuk dan gerakan yang dapat digunakan oleh
penggunanya dalam menutup dan membuka kontak.

Berikut ini adalah jenis-jenis Saklar listrik mekanik yang digolongkan


berdasarkan cara gerakan saklarnya.

Gambar 3. Jenis-Jenis Saklar

1. Push Button Switch (Saklar Tombol Dorong)

Push Button Switch dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan


menjadi saklar tombol dorong adalah jenis saklar dua posisi yang dapat
menghubungkan aliran arus listrik pada saat pengguna menekannya dan
memutuskan hubungan listrik tersebut apabila kita melepaskannya.

2. Toggle Switch (Saklar Pengalih)

Toggle Switch atau Saklar Pengalih adalah saklar yang digerakan oleh
tuas atau toggle yang miring ke salah satu posisi dari dua posisi atau lebih untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran listrik. Kebanyakan Saklar Tuas atau
Toggle Switch dirancang menetap pada satu posisi, namun ada juga jenis saklar
tuas yang memiliki mekanisme pegas internal untuk mengembalikan tuas ke
posisi tertentu.

3. Selector Switch (Saklar Pemilih)

Selector Switch atau Saklar Pemilih adalah saklar yang dioperasikan


dengan cara memutar dan biasanya digunakan pada rangkaian yang
memerlukan pilihan lebih dari 2 posisi. Penggunanya dapat memutar dengan

25
jari tangannya untuk memilih posisi tertentu. Selector Switch ini biasanya
diaplikasikan pada Pencatu Daya untuk memilih tegangan yang diinginkan,
sebagai pemilih fungsi pengujian (Ohm, Volt, Ampere) pada Multimeter,
Pemilih Suhu pada Oven dan lain sebagainya. Pada umumnya, tuas atau kontak
Selector Switch ini akan menetap di satu posisi, namun ada juga Selector Switch
atau Saklar Pemilih yang memiliki mekanisme pegas internal untuk
mengembalikannya ke posisi semula apabila tidak ada yang menahannya
(Contoh Selector Switch pada starter mobil). Selector Switch atau Saklar
Pemilihnya juga sering disebut dengan Rotary Switch.

4. Limit Switch (Saklar Pembatas)

Limit Switch atau Saklar Pembatas adalah saklar yang banyak digunakan
pada mesin-mesin untuk keperluan otomasi industry. Umumnya, di ujung tuas
saklar pembatas ini terdapat sebuah bantalan (bearing) roller kecil yang
berfungsi untuk mencegah aus-nya tuas pada limit switch tersebut karena
kontak berulang kali dengan bagian-bagian mesin. Limit switch atau saklar
pembatas biasanya digunakan untuk mengendalikan mesin sebagai bagian dari
sistem pengendali, sebagai pengaman dan penguncian ataupun menghitung
objek yang melewati suatu titik. Sederhananya, sebuah limit switch atau saklar
pembatas biasanya terdiri dari actuator atau tuas yang secara mekanis terkait
dengan sekumpulan kontak. Ketika suatu benda bersentuhan dengan actuator,
limit switch tersebut akan mengoperasikan kontaknya untuk menghubungkan
atau memutuskan sambungan aliran listrik.

3.1. PERANGKAT LUNAK

3.2.1. Filter Pro

FilterPro adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mendesain filter aktif.
Fitur FilterPro menyediakan cara mudah untuk mengoptimalkan desain filter aktif. Hal ini
juga membantu Anda untuk memilih amplifier operasional yang cocok untuk desain Anda,
dan memungkinkan Anda mensimulasikan desain selesai dengan amplifier operasional

26
yang nyata dan komponen pasif. Dengan fitu yang mendukung Topologi multi-feedback
diferensial baru untuk filter Low-Pass, High-Pass, dan band-Pass filter.

3.2.2. TINA-TI

Toolkit untuk Analisis Jaringan Interaktif (TINA) adalah perangkat lunak


desain dan pelatihan elektronik berbasis SPICE oleh DesignSoft of Budapest. Fitur-
fiturnya meliputi analog, digital, dan simulasi rangkaian campuran, dan desain
papan sirkuit cetak (PCB). Perangkat lunak TINA tersedia dalam versi yang dapat
diinstal dan berbasis cloud. Versi fitur ada untuk digunakan dalam industri dan
untuk penggunaan pendidikan. TINA memungkinkan simulasi, desain, dan
pengujian waktu nyata dari bahasa deskripsi perangkat keras (HDL), seperti VHDL,
Verilog, Verilog-A, dan Verilog-AMS, dan untuk sirkuit mikrokontroler (MCU),
serta elektronik campuran sirkuit termasuk catu daya mode switched, RF,
komunikasi, dan sirkuit optoelektronika. Dengan alat flowchart pihak ketiga dan
terintegrasi, pembuatan dan debugging kode MCU juga dimungkinkan baik di
lingkungan sirkuit digital dan campuran. TINA Design Suite mencakup modul tata
letak terintegrasi untuk mendesain PCB berlapis-lapis dengan lapisan bidang daya
terpisah, penempatan otomatis & perutean otomatis, rip-up dan reroute,
penempatan pelacakan manual dan "ikuti-saya", DRC, anotasi maju dan belakang,
pin dan gerbang swapping, area keep-in dan keep-out, tuang tembaga, relief termal,
kipas-out, tampilan 3D dari desain PCB, file Gerber, dan output CNC (kode-G).
TINA tersedia di banyak platform dengan beberapa versi perangkat lunak
termasuk TINA-TI, versi terbatas TINA gratis untuk dukungan sirkuit terintegrasi
TI dan aplikasi yang dilisensikan oleh Texas Instruments sejak 2004.
TINACloud adalah TINA versi berbasis cloud, multi-bahasa, berjalan di
browser utama tanpa instalasi melalui Internet. TINACloud berjalan pada sebagian
besar sistem operasi dan komputer. Sejak 2014, TINACloud juga digunakan oleh
Infineon Technologies sebagai mesin Infineon Designer untuk prototyping online
dengan simulasi A / D.

3.2.3. Eagle
EAGLE adalah aplikasi otomatisasi desain skrip elektronik (EDA) dengan
tangkapan skematis, tata letak papan sirkuit cetak (PCB), fitur router otomatis dan

27
manufaktur komputer (CAM). EAGLE singkatan dari Editor Layout Grafis yang
Mudah Berlaku (Jerman: Einfach Anzuwendender Grafischer Layout-Editor) dan
dikembangkan oleh CadSoft Computer GmbH. Perusahaan ini diakuisisi oleh
Autodesk Inc. pada 2016.
EAGLE berisi editor skematik, untuk mendesain diagram sirkuit. Skema
disimpan dalam file dengan ekstensi .SCH, bagian didefinisikan dalam pustaka
perangkat dengan ekstensi .LBR. Bagian-bagian dapat ditempatkan pada banyak
lembaran dan dihubungkan bersama melalui port.
Editor tata letak PCB menyimpan file papan dengan ekstensi .BRD. Ini
memungkinkan back-annotation ke skema dan auto-routing untuk secara otomatis
menghubungkan jejak berdasarkan koneksi yang ditentukan dalam skema.

EAGLE menyimpan file tata letak Gerber dan PostScript serta file bor
Excellon dan Sieb & Meyer. Ini adalah format file standar yang diterima oleh
perusahaan fabrikasi PCB, tetapi mengingat basis pengguna khas EAGLE dari
perusahaan desain kecil dan penggemar, banyak perakit PCB dan toko perakitan
juga menerima file papan EAGLE (dengan ekstensi .BRD) secara langsung untuk
mengekspor file produksi yang dioptimalkan dan memilih dan tempatkan data itu
sendiri.
EAGLE menyediakan antarmuka pengguna grafis multi-jendela dan sistem
menu untuk mengedit, manajemen proyek dan untuk menyesuaikan antarmuka dan
parameter desain. Sistem dapat dikontrol melalui mouse, hotkey keyboard atau
dengan memasukkan perintah tertentu pada baris perintah yang tertanam. Beberapa
perintah berulang dapat digabungkan menjadi file skrip (dengan ekstensi file .SCR).
Dimungkinkan juga untuk mengeksplorasi file desain menggunakan bahasa
pemrograman berorientasi objek EAGLE-spesifik (dengan ekstensi .ULP).

28
BAB III
PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan secara keseluruhan mengenai pengembangan variable


band pass filter. Perancangan sistem terbagi menjadi beberapa kegiatan antara lain
perancangan filter, simulasi rancangan filter, perancangan filter pada protoboard,
dan implementasi filter. Perancangan sistem dibuat untuk memudahkan dalam
pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak. Implementasi merupakan hasil
nyata yang disesuaikan dengan perancangan yang telah dibuat.

3.1 PERANCANGAN FILTER DENGAN SOFTWARE

Perancangan perangkat keras diperlukan untuk membangun komponen


perangkat keras sesuai dengan rancana yang telah dibuat agar hasilnya sesuai yang
diharapkan. Perancangan ini terdiri dari blok diagram perancangan sistem, skema
rangkaian sistem, dan diagram alir sistem.

3.1.1. Blok Diagram Perancangan Sistem

Blok diagram perancangan sistem merupakan gambaran perancangan sebuah


sistem. Blok diagram menjabarkan tentang perancangan sistem yang terdiri dari IC
LM 318, resistor, dan kapasitor.
Blok diagram menjelaskan cara kerja rangkaian sistem secara keseluruhan
karena memiliki alur yang menjelaskan hubungan antara masing-masing komponen
pada perangkat secara singkat. Alur blok diagram juga dapat menjelaskan cara kerja
masing-masing komponen pada perangkat sehingga perancangan sistem secara
keseluruhan dapat terlihat. Blok diagram yang akan dirancang pada penelitian ini
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

29
Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

3.2.1 Perancangan Filter dengan Filter Pro

Gambar 3.2. Hasil rangkaian LPF dari Filter Pro

Gambar diatas merupakan rangkaian filter Lowpass yang dirancang


melalui perangkat lunak FilterPro. Filter ini memiliki topologi single-ended
dengan filter respon Chebyshev dan spesifikasi:

30
Gain (Ao) : 0 dB
Passband Frequency (fc) : 1000Hz
Allowable Passband Ripple (Rp) : 1 dB
Stopband Frequency (fs) : 5000Hz
Stopband Attenuation (Asb) : -45 dB

Gambar 3.3. Hasil rangkaian HPF dari Filter Pro

Gambar diatas merupakan rangkaian filter Highpass yang dirancang


melalui perangkat lunak FilterPro. Filter ini memiliki topologi single-ended
dengan filter respon Chebyshev dan spesifikasi:

Gain (Ao) : 0 dB
Passband Frequency (fc) : 100000Hz
Allowable Passband Ripple (Rp) : 1 dB
Stopband Frequency (fs) : 20000Hz
Stopband Attenuation (Asb) : -45 dB

31
3.2.2 Simulasi Rancangan Filter pada TINA-TI

Gambar 3.4. Hasil rancangan filter dari TINA-TI

TINA-TI digunakan dalam perangkaian dan electrical rule check (ERC) .


Perangkat lunak ini menunjukan hasil yang sesuai dengan rumus dalam penentuan
frekuensi bawah dan frekuensi atasnya, dengan pilihan frekuensi bawah empat, dan
frekuensi atas empat.

32
3.2.3 Perancangn Filter menggunakan Eagle

Gambar 3.5. Hasil rancangan filter dari Eagle

Software Eagle digunakan dalam perancangan skematik dan Board


rangkaian. Perancangan ini menghasilkan 3 blok rangkaian yang berbeda, yaitu
blok high pass filter, blok low pass filter dan blok pencatu daya.

3.2.4 Perancangan Desain PCB

33
Gambar 3.6. Hasil rancangan desain PCB

3.2 PERANCANGAN FISIK SISTEM

Perancangan fisik sistem meliputi perancangan desain enclosure dan


perancangan alat secara keseluruhan yang akan dijelaskan lebih lanjut.

3.2.1 Persiapan Alat dan Bahan


1. Alat :
- Multimeter
- Solder
- Toolkit
- Penyedot Timah
- Project Board

2. Bahan :
- Resistor
- IC OP AMP LM358
- Kapasitor 100nF
- Rotary Switch
- Port Input-Output
- PCB
- Kabel

34
- Timah
- HCL dan H2O2

3.3.2 Pembuatan PCB

Gambar 3.7. Hasil PCB yang telah dilarutkan

3.2.2 Perangkaian Komponen Filter pada Protoboard dan PCB


Gambar 3.8. Perangkaian Komponen Filter pada Protoboa

35
Gambar 3.9. Perangkaian Komponen Filter pada PCB

3.2.3. Bentuk Box Penempatan Filter

Gambar 4. Box Tampak Depan

Gambar 4.1. Box Tampak Belakang

36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil
4.1.1. Waktu dan Tempat Pengujian
Tempat : Jalan Wadassari II no 50 RT 08/ RW 02, Pondok
Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan
Waktu : Minggu, 23 Juni 2019

4.1.2. Metode Pengujian


Metode pengujian dilakukan secara 4 tahap :

37
1. Pengujian pada Software
Pengujian secara simulasi pada software Tina-TI dan eagle
untuk merancang filter dengan respon chebysev.
2. Pengujian Masing-masing Komponen
Pengujian dilakukan pada pada komponen untuk menguji
kondisi komponen masih baik atau tidak.
3. Pengujian pada Project Board
Pengujian ini dilakukan pada pojectboard dengan catatan antar
komponen tidak disolder terlebih dahulu guna mengatisipasi
apabila terjadi kesalahan tidak perlu membongkar ulang.
4. Pengujian pada PCB
Pengujian yang dilakukan pada PCB dilakukan saat semua
komponen sudah terangkai dan disolder.
Semua pengujian dilkukan menggunakan multimeter digital.
Kemudian pengujian yang wajib dan tidak lupa untuk dilakukan
yakni pengujian sinyal keluaran atau output yang dihasilkan dengan
menggunakan osiloskop. Berikut beberapa dokumentasi dari hasil sinyal
keluaran dari filter yang telah berhasil dirancang :
Keterangan :

Sinyal kuning = Sinyal awal

Sinyal biru = Sinyal hasil filtering

38
Gambar 4.2. Hasil Filter Frekuensi 30-500 Hz di sekitar frekuensi pusat

Gambar 4.3. Hasil Filter Frekuensi 50-300 Hz di bawah Band Pass

Gambar 4.4. Hasil Filter


Frekuensi 20- 100 Hz di
bawah Band Pass

39
Gambar 4.5. Hasil Filter Frekuensi 20-100 Hz di sekitar frekuensi pusat

Gambar 4.6. Hasil Filter Frekuensi 20-100 Hz di atas Band Pass

4.1.3. Hasil Pengujian


Pengujian perancangan sistem filter analog multiple channel dengan respon
butterworth telah dilakukan. Berikut merupakan pengujian yang telah
dilakukan:
1. Hasil pengujian rancangan skematik pada software yakni
memberikan hasil rancangan yang dapat memberikan keluaran
filter yang diinginkan dengan respon butterworth.

40
2. Hasil pengujian pada setiap komponen penyusun sistem yaitu
setiap komponen masih pada kondisi baik sehingga dapat
digunakan dan diharapkan memberikan keluaran yang tepat.
3. Hasil pengujian pada protobard yaitu rancangan dapat
memberikan output seperti yang ada pada perancangan
sebelumnya.
4. Hasil pengujian pada PCB juga menunjukkan bahwa filter dapat
bekerja dengan baik.
5. Pengujian terakhir yakni menguji sistem dengan osiloskop
kemudian melihat gelombang yang ditampilkan oleh osiloskop.
Sinyal yang ditampilkan osiloskop sudah sesuai dengan
rancangan keluaran dan respon filter.

41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Demikianlah makalah ini dapat diselesaikan. Kepada semua pihak yang


telah membantu penyusunan makalah ini penulis ucapkan terima kasih. Dan
diharapkan dapat dipahami oleh para pembaca, sehingga pembaca tersebut dapat
menambah wawasan dan pengetahuannya.
Penulis ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karenanya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca.

5.1 Kesimpulan
Berdasakan keterangan diatas bisa disimpulkan bahwa suatu perancangan
filter analog multiple channel dengan respon butterworth telah berhasil dibuat serta
telah diuji menggunakan osiloskop.

1. Rancangan filter dengan respon butterworth telah berhasil dibuat dan


mampu menghasilkan beberapa kombinasi bandwith frekuensi.
2. Filter Butterworth adalah jenis filter pemrosesan sinyal yang dirancang
untuk memiliki respons frekuensi sedatar mungkin dalam passband.
3. Hasil filtering mengalami pelemahan/atenuasi sekitar 0.707 kali dari
amplitude sinyal awal yaitu sekitar -3 dB.
4. Perancangan maupun simulasi perancangan sebuah filter melalui
perangkat lunak dapat digunakan untuk mempermudah dalam
penentuan desain rangkaian yang akan digunakan untuk merangkai
sebuah filter dan dapat menjelaskan karakteristik dan respon dari suatu
filter.

5.2 Saran
Untuk penyempurnaan suatu makalah, sebaiknya diberikan suatu
kritikan yang gunanya untuk membangun dan menyempurnakan makalah
tersebut. Selain itu, makalah tersebut sebaiknya dibuat berdasarkan materi-

42
materi yang ada dan berkualitas sempurna, sehingga pembaca tidak melakukan
kesalahan setelah membacanya.
Saran dalam perancangan filter analog multiple channel ini yakni dengan
dilakukan penambahan orde agar hasil filtering lebih tampak. Karena semakin
banyak orde semakin banyak pula nilai penguatan bandpass dan di luar
bandpass itu sehingga sangat tampak perbedaannya Selain itu, disarankan
untuk lebih berhati-hati dalam menyolder dan merangkai alat agar komponen
tidak cepat rusak dan didapatkan hasil keluaran yang sesuai.

43
LAMPIRAN I
ANGGARAN PEMBUATAN ALAT

No Nama Komponen Harga Satuan Jumlah Total


1. Resistor 500 15 7500
2. Kapasitor 100nF 500 15 7500
3. Rotary Switch 10000 2 20000
4. Port Input Output 5000 2 10000
5. PCB 5000 1 5000
6. Kabel 5000 1 5000
7. Timah 5000 1 5000
8. HCL dan H2O2 5000 1 5000
Total 65.000

44
LAMPIRAN II
RINCIAN KEGIATAN PEMBUATAN ALAT

Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli
1. Pembagian Kelompok
2. Pembacaan Literatur dan
Penyusunan Laporan
3. Perancangan Sistem
4. Persiapan Alat dan Bahan
5. Pembuatan Alat
6. Uji Coba
7. Presentasi Alat

45
LAMPIRAN III
DATASHEET IC LM358

46

Anda mungkin juga menyukai