RANGKAIAN LISTRIK
Modul 1
PENGUKURAN NILAI
HAMBATAN RESISTOR
DALAM HUBUNGAN SERI,
PARALEL, DAN SERI-PARALEL
Nama :
NIM :
Kelas :
Multimeter
Multimeter (AVOmeter) merupakan alat ukur kombinasi dapat digunakan
untuk pengukuran hambatan (Ohmmeter), tegangan (Voltmeter AC/DC), dan arus
listrik (Amperemeter AC/DC)
Salar diposisikan pada skala (Ω) dapat digunakan untuk mengukur secara langsung
nilai hambatan di resistor, yang antara lain mempunyai pembagian range skala x1Ω,
x10Ω, x100Ω, dan x1KΩ, di dalam pengukuran langsung bisa dijumpai kesalahan yan
akan mempengaruhi hasil pengukuran tidak langsung.
Langkah-langkah penggunaan multimeter untuk menghitung nilai hambatan:
1. Posisikan salar pada range skala Ohm (Ω)
2. Pastikan saklar pada pilihan range skala x1Ω, x10Ω, x100Ω, x1KΩ, atau pada skala
x1Ω, x10Ω, x100Ω, dan x1KΩyang lain
3. Setiap pemindahan range skala, hubung singkatkan menggunakan probe pada
kutub (+) dan kutub (-) hingga terlihat jarum penunjuk pada angka 0 hal ini
disebut tercapai zero point selanjutnya siap digunakan untuk mengukur Ω.
4. Lihat dengan cermat (tegak lurus mata kita terhadap jarum penunjuk dan
posisikan alat ukur sesuai dengan kode tanda perletakan alat ukur (ada yang
berdiri, rebah dan sebagainya)
Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan
dalam Rangkaian Listrik. Hampir setiap peralatan Listrik menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”.
Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi yang
mengalir. Untuk menunjukan nilai resistor bertimbal seringkali menggunakan kode
pita warna-warni, yaitu yang merupakan pengkodean yang didefinisikan dalam
standar internasional IEC60062. Secara umum resistor yang kita jumpai memiliki 4
gelang/pita warna, yaitu terdiri dari pita/gelang yang pertama dan gelang kedua
menunjukkan nilai signifikan, gelang ketiga adalah pengganda, dan gelang keempat
adalah yang terakhir yang menunjukkan toleransi. (tahanan) tertentu yang dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap
resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus.
Perhitungan rangkaian resistor umumnya terdiri dari hubungan seri, paralel, dan seri
parallel. Masing-masing dirumuskan sebagai berikut.
a. Resistor Hubungan Seri
RT = R1 + R2 + R3 + … RN (Ω) 1.1
1. Konversikan kode warna pada masing-masing resistor, catat pada tabel 1.1
2. Ukur masing-masing resistor, catat pada tabel 1.1
3. Susun rangkaian seperti pada Gambar 1.1, Gambar 1.2, dan Gambar 1.3 (Anda bebas
memilih resistor yang ingin digunakan).
4. Catat hasil pengukuran dan perhitungan pada tabel 1.2
5. Pastikan posisi saklar multimeter pada skala ohmmeter, pastikan selalu dikalibrasi
pada keadaan no (zero point)
6. Pastikan posisi alat ukur sesuai dengan karakteristiknya ketika diletakkan (alat ukur
diletakkan berdiri tegak, rebah, dan lain-lain)
Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Hambatan Resistor berdasarkan
Kode Warna dengan Pengukuran
1.5 Pertanyaan