PERCOBAAN 1
4. Lihat dengan cermat (tegak lurus mata kita terhadap jarum penunjuk)
dan posisikan alat ukur sesuai dengan kode tanda perletakan alat ukur
( ada yang berdiri,rebah dan sebagainya)
Harga S akan positif dan harga yang terpresisi adalah akan terletak
diantara (X-S) dan (X+S), apabila jumlah n diperbanyak maka kesalahan
pengukuran semakin kecil dan harga S juga semakin kecil.
digunakan. Pada umumnya alat ukur dengan kepekaan tinggi akan lebih
mudah dipengaruhi keadaan luar sebagai contoh, pengaruh intereverensi
induksi elektromagnet dan getaran – getaran. Sedangkan alat yang
mempunyai batas ukur kecil, umumnya sangat sulit digunakan.
Pada pengukuran dengan kesalahan kecil disebut sebagai pengukuran
teliti, pengukuran yang hasilnya tidak jauh berbeda dengan pengukuran
yang satu terhadap pengukuran yang lain dinamakan pengukuran presisi.
Jadi ketelitian adalah merupakan nilai besaran yang menyatakan suatu
tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai yang sebenarnya,
sedang yang disebut presisi memperlihatkan tingkat dari kesalahan yang
tidak disengaja yang terjadi selama proses pengukuran.
5. Hambatan ( resistor )
Hambatan merupakan salah satu komponen /perangkat dari suatu
rangkaian listrik maupun rangkaian elektronika, didalam setiap penggunaan
atau perancanaan rangkaian hambatan selalu diikutsertakan untuk rekayasa
tertentu, salah satu karakter dari sebuah resistor adalah besarnya nilai
resistansi dan power rating, hal ini menunjukan bahwa selain nilai resistansi
dari resistor juga kemampuan menerima daya maksimum yang diterima
oleh resistor bersangkutan.
Resistor pada umumnya mempunyai nilai resistansi tertera secara
langsung maupun menggunakan kode warna, adapun konversi kode warna
pada resistor adalah mulai dari 0 sampai dengan 9 mulai dari kode warna
coklat, merah, orange, kuning, hijau,biru, ungu, abu – abu, dan putih, yang
tersusun secara berurutan jalur pertama, jalur kedua dan jalur ketiga.
Sedangkan jalur keempat digunakan sebagai kode toleransi yaitu warna
emas = 5% perak = 10% dan tanpa warna adalah 20 %.
6. Perhitungan Rangkaian
Didalam melakukan perhitungan rangkaian resistor uumnya terdiri dari
hubungan seri, paralel dan seri – paralel, masing masing dirumuskan berikut
ini :
R1
R2
1 1 1
Rp = + + ………….. + ........... (Ω)
R1 R2 Rn
R2
1 1
Rtot = R3 + (R1 + R2) ………………… (Ω)
3. Susun rangkaian seperti pada gambar 1.1, 1.2, dan 1.3, dengan data
komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel 1.2
dibawah
4. Pastikan posisi saklar multimeter pada skala Ohm meter dan pemilihan
batas ukur x1, x10, x100, dan x1 KΩ
5. Setiap pemindahan skala batas ukur pada Ohm meter, pastikan selalu
dikalibrasi pada keadaan nol Ohm ( zero point ).
6. Pastikan posisi perletakan alat ukur sesuai dengan karakteristiknya alat
ukur perletakan berdiri tegak, rebah horizontal dan lain – lain.
Toleran Nilai
Warna cincin BU × 1 BU × 10 BU × 1K
si (Ω)
Hasil
Rangkaian Resistor Hasil Teori
Pengukuran
1.6 KESIMPULAN