Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

PERCOBAAN 1

PENGUKURAN NILAI HAMBATAN RESISTOR

DALAM HUBUNGAN SERI,PARALEL DAN SERI PARALEL

1.1. TUJUAN PERCOBAAN :


1. Menggunakan alat ukur multimeter sebagai Ohm meter
2. Membandingkan nilai hambatan, pada pembacaan kode warna dan pada
resistor dengan hasil pembacaan pengukuran
3. Mengamati dengan benar nilai hasil pembacaan pengukuran hambatan
(resistor) dan berbagai konfigurainnya.

1.2. LANDASAN TERORI


1. Multimeter ( AVO meter )
Multimeter merupakan alat ukur kombinasi,juga disebut AVO meter,
dapat digunakan untuk pengukuran ; hambatan (Ohm meter), tegangan
(Volt meter AC/DC ) dan arus listrik ( Ampere meter AC/DC ).
Saklar diposisikan pada skala (Ω) dapat digunakan untuk mengukur
secara langsung nilai hambatan pada resistor,yang anatara lain mempunyai
pembagian range skala x1Ω, x10Ω dan x1kΩ, didalam pengukuran langsung
bisa dijumpai kesalahan yang akan mempengaruhi hasil pengukuran tidak
langsung. Langkah – langkah penggunaan multimeter untuk mengukur nilai
hambatan :

1. Posisikan saklar pada range skala Ohm (Ω)


2. Pastikan saklar pada pilihan range skala x1Ω,x10Ω, atau rang skala Ω
yang lain
3. Setiap pemindahan range skala,hubung singkatnya menggunakan probe
pada kutub (+) dan kutub (-) hingga terlihat jarum penunjuk pada angka
0 hal ini disebut tercapai zero point selanjutnya siap digunakan untuk
mengukur Ω

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA -2020 | 1


PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

4. Lihat dengan cermat (tegak lurus mata kita terhadap jarum penunjuk)
dan posisikan alat ukur sesuai dengan kode tanda perletakan alat ukur
( ada yang berdiri,rebah dan sebagainya)

2. Klarifikasi Kesalahan Hasil Pengukuran


Didalam pemakaian alat ukur seringkali dijumpai keselahan pembacaab
hasil ukur, umumnya keteledoran pemaikaian alat ukur, sistematika dan
tidak sengaja
a. Keteledoran pembaca, salah satu penulisan dan kesalahan oleh
manusia.
b. Sistematis, hal ini terjadi penunjukan alat ukur tidak tepat, antara lain
penyimpangan jarum penunjuk yang tidak tepat, untuk
menghindarinya sebelum menggunakan alat ukur, maka alat ukur harus
dilakukan kalibrasi lebih dahulu.
c. Kesalahan tidak sengaja antara lain: adanya fluktuasi – fluktuasi yang
halus dan kesalahan dalam perletakan alat ukur.

3. Cara pengukuran dengan nilai pendekatan kesalahan terkecil


Untuk menghasilkan nilai pengukuran dengan kesalahan terkecil dapat
dilakukan pengukuran secara berulang ( beberapa kali ) sebagai contoh bila
dilakukan pengukuran (a) kali dengan A, B, C, D dan E maka rata – rata hasil
pengukuran adalah :
X=(A+B+C+D+E)/n.............................................................. 1.1

Standar devisi dapat dinyatakan sebagai berikut :

S = {(A-X) ² + (B-X)² + (C-X)²+(D-X)²+(E-X)²}............................... 1.2

Harga S akan positif dan harga yang terpresisi adalah akan terletak
diantara (X-S) dan (X+S), apabila jumlah n diperbanyak maka kesalahan
pengukuran semakin kecil dan harga S juga semakin kecil.

4. Kepekaan, Kepresisi dan Ketelitian Alat Ukur.


Kepekaan, Kepresisian dan Ketelitian alat ukur dapat mempengaruhi
hasil pengukuran, hal juga tergantung dari metode pengukuran yang

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA -2020 | 2


PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

digunakan. Pada umumnya alat ukur dengan kepekaan tinggi akan lebih
mudah dipengaruhi keadaan luar sebagai contoh, pengaruh intereverensi
induksi elektromagnet dan getaran – getaran. Sedangkan alat yang
mempunyai batas ukur kecil, umumnya sangat sulit digunakan.
Pada pengukuran dengan kesalahan kecil disebut sebagai pengukuran
teliti, pengukuran yang hasilnya tidak jauh berbeda dengan pengukuran
yang satu terhadap pengukuran yang lain dinamakan pengukuran presisi.
Jadi ketelitian adalah merupakan nilai besaran yang menyatakan suatu
tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai yang sebenarnya,
sedang yang disebut presisi memperlihatkan tingkat dari kesalahan yang
tidak disengaja yang terjadi selama proses pengukuran.

5. Hambatan ( resistor )
Hambatan merupakan salah satu komponen /perangkat dari suatu
rangkaian listrik maupun rangkaian elektronika, didalam setiap penggunaan
atau perancanaan rangkaian hambatan selalu diikutsertakan untuk rekayasa
tertentu, salah satu karakter dari sebuah resistor adalah besarnya nilai
resistansi dan power rating, hal ini menunjukan bahwa selain nilai resistansi
dari resistor juga kemampuan menerima daya maksimum yang diterima
oleh resistor bersangkutan.
Resistor pada umumnya mempunyai nilai resistansi tertera secara
langsung maupun menggunakan kode warna, adapun konversi kode warna
pada resistor adalah mulai dari 0 sampai dengan 9 mulai dari kode warna
coklat, merah, orange, kuning, hijau,biru, ungu, abu – abu, dan putih, yang
tersusun secara berurutan jalur pertama, jalur kedua dan jalur ketiga.
Sedangkan jalur keempat digunakan sebagai kode toleransi yaitu warna
emas = 5% perak = 10% dan tanpa warna adalah 20 %.

6. Perhitungan Rangkaian
Didalam melakukan perhitungan rangkaian resistor uumnya terdiri dari
hubungan seri, paralel dan seri – paralel, masing masing dirumuskan berikut
ini :

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA -2020 | 3


PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

a. Resistor Hubungan Seri


R1 R2

Rs = R1 + R2 + …………..+ Rn ………. (Ω)


Gambar 1.1. Resistor dalam Hubungan Seri

b. Resistor Hubungan Pararel

R1

R2

1 1 1
Rp = + + ………….. + ........... (Ω)
R1 R2 Rn

Gambar 1.2. Resistor dalam Hubungan Paralel

c. Resistor Hubungan Seri-Pararel


R1
R3

R2

1 1
Rtot = R3 + (R1 + R2) ………………… (Ω)

Gambar 1.3. Resistor dalam Hubungan seri - Paralel

1.3. DAFTAR ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN :


1. Multimeter,metrawaatt/sanwa SP 15 D: 1 Buah.
2. Resistor = 1MΩ,100 KΩ, 10 KΩ, 1 KΩ, 470 Ω, 100 Ω
3. Beberapa utas kabel penghubung

1.4. LANGKAH PERCOBAAN


1. Konversikan kode warna pada masing masing resistor,catat pada tabel 1.1
2. Ukur masing masing resistor, catat pada tabeel 1.1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA -2020 | 4


PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

3. Susun rangkaian seperti pada gambar 1.1, 1.2, dan 1.3, dengan data
komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel 1.2
dibawah
4. Pastikan posisi saklar multimeter pada skala Ohm meter dan pemilihan
batas ukur x1, x10, x100, dan x1 KΩ
5. Setiap pemindahan skala batas ukur pada Ohm meter, pastikan selalu
dikalibrasi pada keadaan nol Ohm ( zero point ).
6. Pastikan posisi perletakan alat ukur sesuai dengan karakteristiknya alat
ukur perletakan berdiri tegak, rebah horizontal dan lain – lain.

a) Tabel 1.1 Perbandingan nilai hambatan resistor, kode warna dan


pengukuran:

Kode warna yang tertera pada resistor Hasil pengukuran

Toleran Nilai
Warna cincin BU × 1 BU × 10 BU × 1K
si (Ω)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA -2020 | 5


PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

b) Tabel 1.2. Perbandingan hambatan rangkaian resistor secara teori


dan hasil pengukuran.

Hasil
Rangkaian Resistor Hasil Teori
Pengukuran

1.5. ANALISA PERCOBAAN

1.6 KESIMPULAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA -2020 | 6


PETUNJUK PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1

1.7. MENJAWAB PERTANYAAN

1. Jelaskan perbedaan nilai hasil kode warna dan nilai-nilai pengukuran


dari masing – masing resistor yang anda dapatkan !
2. Jelaskan perbedaan yang mungkin terjadi, dari hasil teori dan
pengukuran yang anda dapatkan !
3. Jelaskan berapakah nilai hambatan dari beberapa resistor yang
dihunungkan secara seri,paralel maupun hubungan seri paralel !
4. Berakah nilai total dari masing – masing konfigurasi resistor diatas
apabila masing – masing resistor mempunyai nilai hambatan yang sama
!

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA -2020 | 7

Anda mungkin juga menyukai