Anda di halaman 1dari 4

MULTIMETER SEBAGAI OHM METER

1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menggunakan alat ukur multimeter untuk mengukur resistansi/ hambatan , yaitu
multimeter sebagai Ohm meter.
2. Membandingkan nilai resistansi yang terbaca pada resistor dengan hasil
pengukuran menggunakan Ohm meter

2. TEORI DASAR
Multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur resistansi (sebagai
Ohm meter), tegangan (sebagai Volt meter) dan arus (sebagai Ampere meter) baik
gelombang bolak-balik (AC = Alternating Current), atau searah (DC = Direct Current).
Pengukuran resistansi suatu resistor bisa diukur langsung pada pembacaan
skala meter. Perhatikan untuk setiap pengukuran perkalian x1KΩ , x1Ω, x10Ω dan
sebagainya. Demikian juga untuk pengukuran tegangan (Volt meter), posisi saklar
multimeter diletakkan pada posisi Volt dan perhatikan skala volt meter serta baca jarum
penunjukan harga tegangan yang didapat.Untuk pengukuran arus (Ampere meter)
posisi saklar multimeter diletakkan pada posisi 1 dan perhatikan skala amperemeter
serta baca jarum penunjukan hingga arus dapat diukur
Untuk pengukuran tidak langsung didapat dari beberapa pengukuran langsung,
contohnya, untuk mengukur daya dari rangkaian.
Cara pengukuran multimeter sebagai Ohm meter:
1. Letakkan saklar posisi pengukuran pada posisi Ω (Ohm)
2. Pastikan batas ukur yang digunakan, pilih 1x, 10x, 1K Ω
3. Setiap perpindahan batas ukur hubungkan kutub (+) dan (-) agar kondisi titik nol
point tercapai, dan siap digunakan untuk pengukuran.
4. Lihat hasil penunjukan jarum pengukuran dan catat hasilnya.
Kemungkinan kesalahan dalam pengukuran dapat diklasifikasikan dalam beberapa hal,
kelalaian, kesalan sistimatis, dan kesalahan tidak disengaja.
Kelalaian adalah antara lain salah pembacaan dari alat ukur, salah penulisan
dari pada hasil penguran dan kesalahan-kesalahan lain yang disebabkan oleh kurang
perhatian. Untuk menghindari hal ini perlu diperhatikan peletakan peralatan,
pengukuran serta rangkaian pengukuran perlu diperiksa kembali sebelum pengukuran.
Kesalahan sistematis terjadi bila alat penunjukan tidak tepat. Contoh pada skala
pengukuran. Untuk menghindarinya, maka sebelum alat digunakan untuk mengukur
sebaiknya dilakukan kalibrasi, selain itu dapat juga terjadi kesalahan sistematis ini pada
pengukuran orang lain/berbeda. Kesalahan ini disebut juga kesalahan pengamat.
Kesalahan yang lain adalah kesalahan yang tidak disengaja, disebabkan karena
adanya fluktuasi-fluktuasi yang halus dari pada kondisi-kondisi pengukuran
kekurangmantapan dari orang yang mengukur dan sebagainya.

Resistor/ tahanan
Tahanan adalah salah satu parameter dasr dari suatu rangkaian listrik maupun
rangkaian elektronika. Ada dua sifat utama dari tahanan, yaitu besarnya resistansi atau
power ratingnya. “ Power rating” ini sangat bermanfaat karena menyatakan daya
maksimum yang dapat ditanggung oleh tahanan tersebut.
Nilai resistansi suatu resistor biasanya telah dicantumkan pada badan resistor
dengan menggunakan kode warna. Ada pula yang dicantumkan secara langsung nilai
resistansi maksimumnya, misalnya pada resistor-resistor variabel’
Urutan warna yang dipakai pada resistor adalah 0 sampai dengan 9, yaitu hitam,
coklat, merah, orange, kuning, hijau, biru, ungu, abu-abu dan putih terletak pada jalur
pertama, kedua and ketiga. Untuk jalur keempat biasanya kita temui untuk
menunjukkan toleransi dari resistor emas = 5%, perak = 10% dan tanpa warna = 20%.
Untuk mengukur tegangan, saklar pemilih multitester diatur pada posisi AC Volt
atau DC Volt sesuai dengan kebutuhan dan alat ukur dipasang paralel dengan beban.
Bila yang akan diukur adalah arus, maka saklar pemilih multitester diatur pada posisi
mA dan dipasang secara seri dengan beban.
Bila ingin mengukur tahanan, maka saklar pemilih multitester diatur pada posisi Ohm
dan dipasang secara paralel dengan beban dalam keadaan tidak berarus.

3. ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter 1 bh
2. Resistor 4 bh ( 220 Ω, 450 Ω, 520 Ω, 1500 Ω)
3. Papan rangkaian 1 bh
4. Kabel penghubung secukupnya

4. RANGKAIN PERCOBAAN

Ω R1

Gambar 1.1. Rangkaian percobaan mengukur tahanan


5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun rangkaian seperti gambar diatas.
2. Ukurlah nilai masing-masing resistor yang diberikan.
3. Catat hasil pengukuran pada Tabel 1.1

6. TABEL PENGAMATAN
Tabel 1.1. Hasil Pembacaan dan Pengkuran Resistor
Yang Tertera Pada Resistor
Hasil pengukuran % Kesalahan
No Warna Nilai
Toleransi (Ohm) Pengukuran
cincin (Ohm)
1
2
3
4
5

7. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Bandingkan hasil nilai yang tertera pada resistor dengan yang didapat dengan
hasil pengukuran.
2. Hitung % kesalahan pengukuran.
3. Buat kesimpulan yang anda dapat dalam percobaan ini.

Tugas :
Tentukan nilai tahanan Resistor di bawah ini ,dengan kode warna :
1. Coklat – Merah – Kuning
2. Kuning – Coklat – Merah – Emas
3. Putih – Biru - ungu - perak
4. Biru – Orange – Hijau – Coklat - Coklat

Anda mungkin juga menyukai