JURUSAN FISIKA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis aturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
berkat dan rahmatnya ,makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Makalah
ini merupakan perwujudan usaha kami untuk senantiasa menambah wawasan.
Dalam pelaksaan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang tidak mungkin disebut satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari pembaca.
Pada akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini membahas tentang LCR Meter Digital, alat ukur ini sekarang
sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi biasanya memiliki
alat ukur yang mereka gunakan untuk keperluan teknis yaitu LCR Meter Digital.
Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji
rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat
diketahui Induktansi (L,) Kapasitansi (C), Resistansi (R) dan LCR Meter Digital
sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu
menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat.
B. Tujuan
3. Bagaimana prinsip kerja dan bentuk blok diagram dari LCR Meter Digital?
PEMBAHASAN
Seperti yang telah dikatakan, bahwa induktansi merupakan salah satu utama
yang diukur oleh LCR meter. Induktansi itu sendiri didapatkan dari perubahan aliran
arus yang melalui rangkaian dan beberapa perangkat seperti resistor. Hal ini disebut
dengan gaya gerak listrik, karena arus listrik menghasilkan medan magnet maka hal
ini akan mengurangi terjadinya perubahan nilai yg terhitung saat ini. LCR akan
mengukur rasio fluks magnet.
Pengukuran dengan LCR Mter Digital dapat dilakukan dengan sangat cepat,
tergantung dari komponen yang diukur. Pada dasarnya, setelah sumber tegangan AC
diberikan, lalu tegangan dan arus diukur (keduanya). Tetapi untuk pengukuran ini
akan kurang bekerja dengan baik jika mengukur komponen yang sudah dirakit
menjadi alat, dan akan bekerja dengan baik jika pengukuran dilakukan secara sendiri-
sendiri atau per komponen dari komponen itu sendiri.
1. Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untukmengatur
serta menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga disebut‘Weerstand’
(dalam bahasa belanda).digunakan juga untuk membatasi jumlaharus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari karbon. Satuan resistansi dari sebuah resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol (omega). Tipe resistor umumnya berbentuk tabung
dengan dua kaki tembaga di kiri dan di kanan. Pada badannya terdapat lingkaran
membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan alat ukur(contoh: ohm meter).
2. Induktor
3. Kapasitor
1. Pengaturan
b. Meter akan menyala dalam modus standar: AUTO LCR dan 1kHz
c. APO akan aktif dengan auto penutup setiap 5 menit kecuali adaptor AC yang
digunakan.
c. Nilai parameter utama akan ditampilkan di layar atas dan sekunder parameter
di layar bawah.
3. Pemilihan parameter sekunder D / Q / θ
b. Tekan tombol SER / PAR yang diperlukan untuk mengubah pilihan default.
5. Frekuensi
Tekan tombol FREQ untuk mengubah frekuensi uji. Pilihannya yaitu: 100Hz,
120Hz, 1kHz, 10kHz dan 100kHz.
6. Data Hold
Tekan tombol HOLD untuk membekukan membaca di layar. Tekan Tombol
HOLD lagi untuk membatalkan mode hold dan kembali ke operasi normal.
7. Relatif /% Fungsi
The REL / mode% memungkinkan untuk pengukuran deviasi% dari nilai referensi
yang tersimpan.
a. Pengaturan meter dengan parameter yang diperlukan untuk tes yang akan
dilakukan.
c. Tekan tombol REL /% untuk menyimpan nilai. Ikon Δ akan muncul di layar.
e. Tekan terus REL /% tombol untuk> 2 detik untuk keluar dari mode tersebut.
8. Sorting
Modus pemilahan digunakan untuk memilih komponen dalam batas% dari nilai
referensi.
a. Masukkan komponen acuan dan mengatur parameter uji. "LCR" auto-
parameter tidak diperbolehkan dalam mode penyortiran.
Pilihan:
± 0,25% , ± 0,5% , ± 1% , ± 2% , ± 5% , ± 10% , ± 20% , + 80% -20%
Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan Toleransi.
d. Tekan tombol SORT untuk> 2 detik untuk keluar dari mode Sorting.
9. Open / Kalibrasi Pendek
Dalam rangka meningkatkan akurasi tinggi / pengukuran impedansi rendah,
dianjurkan untuk melakukan OPEN modus kalibrasi / PENDEK sebelum pengukuran.
Hal ini menghilangkan impedansi liar di uji memimpin atau perlengkapan.
a. Tekan tombol CAL untuk lebih dari 2 detik untuk memulai prosedur kalibrasi
terbuka / pendek
e. Pendek masukan dan tekan tombol CAL. Layar akan menghitung mundur dari
30 dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di layar.
g. Jika LULUS muncul untuk kedua mode OPEN dan PENDEK, data kalibrasi
akan disimpan.
h. Jika FAIL muncul untuk kalibrasi baik, impedansi itu terlalu besar untuk nol
dan data tidak disimpan.
10. Backlight
Tekan tombol untuk menghidupkan backlight lampu latar. Tekan lagi untuk
mematikannya.
11. Penjaga Terminal
Penjaga itu digunakan untuk meningkatkan kekebalan kebisingan dan mengurangi
impedansi liar. Tes opsional perlengkapan memanfaatkan fitur penjaga.
12. Auto Power Off
Untuk memperpanjang masa pakai baterai, APO akan mengubah meter setelah 5
menit tidak aktif (ada tombol yang ditekan). Meteran akan alarm (beep) tiga kali
sebelum power dimatikan. Tekan setiap tombol untuk reset APO dan terus
menggunakan meter.
13. RS232 port output
Port RS232 tidak aktif pada alat ukur ini.
14. AC Adaptor
Meter dapat didukung dari adaptor AC (9VDC, 1A). Ketika adaptor AC yang
digunakan, APO adalah dinonaktifkan. Membeli Linear Power Supply (9V 1A) dari
pihak ketiga.
C. Prinsip Kerja serta Blok Diagram LCR Meter Digital
Sebenarnya prinsip kerja dari alat ini nilai sebenarnya dari beberapa jenis
pengukuran tidak diukur melainkan yang diukur adalah impedansi, impedansi diukur
secara internal dan dikonversikan ke layar penampil pengukuran yang dikonversikan
ke kapasitansi atau nilai induktansi yang sesuai. Pembacaan akan cukup akurat jika
kapasitor atau induktor perangkat yang diuji tidak memiliki impedansi komponen
resistif yang signifikan. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk pengukuran
induktansi atau kapasitansi, dan juga resistansi seri yang sama dari kapasitor dan
faktor Q dari komponen induktif.
Untuk kapasitor, nilai-nilai yang lebih besar (puluhan hingga ratusan F atau
lebih) yang sering digunakan dalam aplikasi power supply penyaringan, sehingga
harus diuji pada dua kali frekuensi line. Kapasitor yang lebih kecil (pecahan dari μF)
cenderung digunakan pada frekuensi yang lebih tinggi, sehingga harus diuji pada 1
kHz atau lebih.
Pertimbangan yang sama berlaku untuk induktor. Induktor yang lebih kecil (di
bawah 1 mH atau lebih) harus diukur pada 1 kHz atau lebih tinggi, seperti yang
sering digunakan dalam frekuensi audio atau aplikasi RF. Induktor yang lebih besar
biasanya digunakan sebagai choke dan dapat diukur frekuensi line terdekat. Langkah-
langkah menggunakan LCR Meter Digital adalah:
2. Tekan tombol L/C/R sesuai komponen yang akan diukur sehingga layar
menunjukan huruf L/C/R tersebut.
c. Terkena air
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah bahwa kita dapat
mengukur nilai resistor, induktor dan kapasitor dengan menggunakan LCR Meter
Digital. Penggunaannya juga tidak tergolong sulit. Selain itu pengukuran dengan
LCR Meter Digital jika dibandingkan pengukuran secara manual nilai yang
dihasilkan tidaklah jauh berbeda. Perbedaan tersebut bisa disebabkan oleh:
1. Keakuratan alat ukur yang semakin lama semakin berkurang.
B. Saran
LCR Meter Digital merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan
maka dari itu kami menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan
menggunakan alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar dan sesuai
dengan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Muslimim ,M. 1984. Alat-alat Ukur Listrik dan Pengukuran Listrik. Bandung :
CV.Armico.
Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik.Jakarta : PT.
Pradnya Paramita.
http://alatukur.web.id/tips-cara-menggunakan-lcr-meter/. Diakses tanggal 3 Juni 2017