Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ALAT UKUR DAN METODA PENGUKURAN FISIKA

“ LCR METER DIGITAL “

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 11

ANGGOTA : YULIA MAULINA (16034043)

ELLSA SANIA (16034057)

FAUZAN ALHAQQI (16034059)

PRODI : FISIKA (NK) A

DOSEN PEMBIMBING : Drs. ASRIZAL, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis aturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
berkat dan rahmatnya ,makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Makalah
ini merupakan perwujudan usaha kami untuk senantiasa menambah wawasan.
Dalam pelaksaan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang tidak mungkin disebut satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari pembaca.
Pada akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Padang, 4 Juni 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................ 1
A.Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah .................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................... 2
A. Defenisi dan Fungsi LCR Meter Digital................................... 2
B. Bagian-bagian LCR Meter Digital Model LCR 200................. 6
C. Prinsip Kerja serta Blok Diagram LCR Meter Digital.............. 11
D. Cara Penggunaan LCR Meter Digital....................................... 12
E. Cara Perawatan LCR Meter Digital.......................................... 13
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................14
A. Kesimpulan ..............................................................................14
B. Saran .........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini membahas tentang LCR Meter Digital, alat ukur ini sekarang
sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi biasanya memiliki
alat ukur yang mereka gunakan untuk keperluan teknis yaitu LCR Meter Digital.
Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji
rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat
diketahui Induktansi (L,) Kapasitansi (C), Resistansi (R) dan LCR Meter Digital
sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu
menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat.

B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dan fungsi dari LCR Meter Digital


2. Mengetahui bagian-bagian LCR Meter Digital beserta fungsi masing-masing
3. Mengetahui prinsip kerja serta blok diagram dari LCR Meter Digital
4. Mengetahui cara penggunaan dari LCR Meter Digital
5. Mengetahui cara perawatan dari LCR Meter Digital
C. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan membahas permasalahan tentang :
1. Apa itu LCR Meter Digital dan apa saja fungsinya?

2. Apa saja bagian-bagian dari LCR Meter Digital?

3. Bagaimana prinsip kerja dan bentuk blok diagram dari LCR Meter Digital?

4. Bagaimana cara mengukur menggunakan LCR Meter Digital?

5. Bagaimana cara perawatan terhadap LCR Meter Digital?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Fungsi LCR Meter Digital


LCR Meter Digital adalah bagian dari alat uji elektronik yang digunakan
untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistensi (R)dari komponen .
Dalam versi sederhana dari alat ini nilai-nilai sebenarnya dari jumlah ini tidak
diukur;agak impedansi diukur secara internal dan dikonversi untuk ditampilkan ke
kapasitansi yang sesuai atau nilai induktansi.Bacaan akan cukup akurat jika kapasitor
atau induktor perangkat yang diuji tidak memiliki komponen resistif signifikan
impedansi.Lebih maju desain ukuran induktansi benar atau kapasitansi, dan juga
resistansi setara seri kapasitor dan faktor Q dari komponen induktif.
Biasanya perangkat yang diuji (DUT) dapat dikenakan AC sumber
tegangan .Meter mengukur tegangan menemukan dan arus melalui DUT.Dari rasio
tersebut meter dapat menentukan besarnya impedansi. Sudut fase antara tegangan dan
arus juga diukur dalam instrumen yang lebih maju;dalam kombinasi dengan
impedansi, kapasitansi setara atau induktansi, dan resistansi, dari DUT dapat dihitung
dan ditampilkan.Meter harus mengasumsikan baik paralel atau model seri untuk
kedua elemen ini.Asumsi yang paling berguna, dan pada umumnya diadopsi, adalah
bahwa pengukuran LR memiliki unsur-unsur dalam seri (seperti yang akan dihadapi
dalam kumparan induktor) dan pengukuran CR memiliki elemen secara paralel
(seperti yang akan dihadapi dalam mengukur kapasitor dengan dielektrik bocor).LCR
Meter juga dapat digunakan untuk menilai variasi induktansi sehubungan dengan
posisi rotor dalam mesin magnet permanen (namun harus diperhatikan karena
beberapa LCR Meter dapat rusak oleh EMF yang dihasilkan diproduksi dengan
memutar rotor dari motor magnet permanen ). Kegunaan LCR meter juga dapat
digunakan untuk menilai variasi induktansi terhadap posisi rotor yang memiliki
magnet permanen.
Tangan memegang LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari
100 Hz, 120 Hz, 1 kHz, 10 kHz, dan 100 kHz untuk akhir meter atas.Resolusi layar
dan pengukuran kemampuan jangkauan biasanya akan berubah dengan frekuensi uji.
Benchtop LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari lebih dari
100 kHz.Mereka sering termasuk kemungkinan untuk menempatkan di tegangan DC
atau arus pada sinyal pengukuran AC.End meter lebih rendah menawarkan
kemungkinan untuk memasok tegangan DC eksternal ini atau arus sedangkan
perangkat akhir yang lebih tinggi dapat memasok mereka secara internal.Selain meter
benchtop memungkinkan penggunaan perlengkapan khusus untuk mengukur
komponen SMD, kumparan inti udara atau transformator.

Seperti yang telah dikatakan, bahwa induktansi merupakan salah satu utama
yang diukur oleh LCR meter. Induktansi itu sendiri didapatkan dari perubahan aliran
arus yang melalui rangkaian dan beberapa perangkat seperti resistor. Hal ini disebut
dengan gaya gerak listrik, karena arus listrik menghasilkan medan magnet maka hal
ini akan mengurangi terjadinya perubahan nilai yg terhitung saat ini. LCR akan
mengukur rasio fluks magnet.

Didalam pengukuran kapasistansi (C), atau muatan listrik. Pengukuran akan


menghitung jumlah muatan yang disimpan pada suatu titik tertentu, yang biasa
dikenal dengan potensial listrik. Biasanya pengukuran diukur dalam volt, hal ini
menunjukkan muatan listrik statis.

Pengukuran dengan LCR Mter Digital dapat dilakukan dengan sangat cepat,
tergantung dari komponen yang diukur. Pada dasarnya, setelah sumber tegangan AC
diberikan, lalu tegangan dan arus diukur (keduanya). Tetapi untuk pengukuran ini
akan kurang bekerja dengan baik jika mengukur komponen yang sudah dirakit
menjadi alat, dan akan bekerja dengan baik jika pengukuran dilakukan secara sendiri-
sendiri atau per komponen dari komponen itu sendiri.

1. Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untukmengatur
serta menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga disebut‘Weerstand’
(dalam bahasa belanda).digunakan juga untuk membatasi jumlaharus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari karbon. Satuan resistansi dari sebuah resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol (omega). Tipe resistor umumnya berbentuk tabung
dengan dua kaki tembaga di kiri dan di kanan. Pada badannya terdapat lingkaran
membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan alat ukur(contoh: ohm meter).

2. Induktor

Induktor biasanya dilambang dengan L. Biasanya berbentuk lilitan,tapi juga


memiliki berbagai jenis lainnya. Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen
pasif elektronika yang tersusun dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan
magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi
medan magnet. Induktor termasuk komponen elektronika yang bisa menyimpan
muatan listrik. Pada umumnya induktor dibuat dari kawat penghantar tembaga yang
berbentuk kumparan atau lilitan. Induktor bersama kapasitor dapat berfungsi sebagai
rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Henry disebut
satuan induktansi dimana ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry, nh=nano
henry ) dengan notasi penulisan huruf l.
Suatu induktor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa
resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya sebuah
induktor adalah kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan beberapa
kapasitansi. Lantaran kapasitas parasitnya itu induktor bisa menjadi sirkuit resonansi
pada suatu frekuensi. Induktor berinti magnet tak hanya memboroskan energi pada
resistansi kawat, namun bisa memboroskan energi di dalam inti karena dampak
histeresis, dan bisa mengalami non linearitas karena adanya penjenuhan pada arus
tinggi

3. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik


dalam waktu tertentu.Pengertian kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu
dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik.
Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×10 11 cm2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama
kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari
bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
listrik.

Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif


elektronika. Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah
dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh
terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi
lagi, begitu seterusnya. Dilambangkan dengan huruf C.Jenis-jenis kapasitor
diantaranya:
B. Bagian-bagian LCR Meter Digital Model LCR 200
Alat ukur ini akan digunakan untuk mengukur kapasitansi, induktansi dan
resistansi menggunakan uji frekuensi 100Hz, 120Hz, 1 kHz, 10 kHz dan 100 kHz.
Dual layar secara bersamaan akan menampilkan kualitas yang terkait faktor, disipasi
atau nilai sudut fasa menggunakan serangkaian atau rangkaian ekuivalen paralel.

1. Pengaturan

a. Tekan tombol POWER untuk menghidupkan meter di.

b. Meter akan menyala dalam modus standar: AUTO LCR dan 1kHz
c. APO akan aktif dengan auto penutup setiap 5 menit kecuali adaptor AC yang
digunakan.

2. LCR pilihan parameter utama


a. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto diaktifkan dan
dengan ikon "APO" (auto listrik off), "Auto" (kisaran otomatis) dan "LCR"
(auto-parameter) muncul di bagian atas display.

b. Untuk memilih parameter secara manual, tekan tombol L / C / R untuk


melangkah melalui dan pilih parameter yang diinginkan. Setiap tombol tekan
akan berurutan display:

c. Nilai parameter utama akan ditampilkan di layar atas dan sekunder parameter
di layar bawah.
3. Pemilihan parameter sekunder D / Q / θ

a. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto "LCR"


diaktifkan. .suatu Primer dan parameter sekunder akan secara otomatis dipilih
berdasarkan nilai yang diukur impedansi.

b. Untuk secara manual memilih layar sekunder, pertama-tama pilih display


utama.

c. Tekan tombol D / Q / θ untuk memilih parameter sekunder:

L D, Q, ESR (RP) atau θ


C D, Q, ESR (RP) atau θ
R none
DCR none
d. Nilai parameter sekunder akan ditampilkan pada layar yang lebih rendah
4. Seri atau Paralel

a. Pengukuran standar bila modus fungsi L / C / R dipilih dan 'AUTO


"diaktifkan dalam mode serial atau paralel otomatis dipilih. Sebuah rangkaian
ekuivalen paralel (Lp, Cp atau Rp) akan dipilih jika impedansi lebih besar dari
10kΩ. Serangkaian rangkaian ekuivalen (Ls, Cs atau Rs) akan dipilih jika
impedansi kurang dari 10kΩ.

b. Tekan tombol SER / PAR yang diperlukan untuk mengubah pilihan default.

5. Frekuensi
Tekan tombol FREQ untuk mengubah frekuensi uji. Pilihannya yaitu: 100Hz,
120Hz, 1kHz, 10kHz dan 100kHz.
6. Data Hold
Tekan tombol HOLD untuk membekukan membaca di layar. Tekan Tombol
HOLD lagi untuk membatalkan mode hold dan kembali ke operasi normal.
7. Relatif /% Fungsi
The REL / mode% memungkinkan untuk pengukuran deviasi% dari nilai referensi
yang tersimpan.
a. Pengaturan meter dengan parameter yang diperlukan untuk tes yang akan
dilakukan.

b. Masukkan komponen referensi ke perlengkapan tes dan menunggu


pembacaan stabil.

c. Tekan tombol REL /% untuk menyimpan nilai. Ikon Δ akan muncul di layar.

d. Untuk semua pengukuran berikutnya, pembacaan pada layar yang lebih


rendah akan menunjukkan% yang perbedaan antara komponen saat ini diukur
dan nilai yang disimpan.

e. Tekan terus REL /% tombol untuk> 2 detik untuk keluar dari mode tersebut.

8. Sorting
Modus pemilahan digunakan untuk memilih komponen dalam batas% dari nilai
referensi.
a. Masukkan komponen acuan dan mengatur parameter uji. "LCR" auto-
parameter tidak diperbolehkan dalam mode penyortiran.

b. Dengan membaca diinginkan pada layar, tekan tombol SORT untuk


membangun referensi nilai. Layar utama akan menunjukkan "LULUS" dan
layar yang lebih rendah akan menunjukkan nilai komponen. Default sorting%
adalah +/- 1%. Catatan: Jika nilai referensi di atas 2.000 jumlah atau di bawah
200 jumlah, jenis tidak akan bekerja.

c. Tekan tombol SETUP secara berurutan untuk mengubah Range, Referensi


nilai, dan% yang Toleransi.

1) Rentang: Dengan "RANGE" ikon berkedip, tekan tombol ◄ atau ► untuk


mengubah jangkauan. Tekan tombol ENTER untuk menyimpan
pengaturan dan melanjutkan ke pengaturan Nilai.

2) Pengaturan Nilai: Tekan ◄ atau ► tombol untuk memilih digit berkedip


untuk penyesuaian. tekan ▲ atau ▼ tombol untuk menyesuaikan nilai
digit. Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan dan
melanjutkan ke pengaturan Toleransi.

3) Toleransi pengaturan: Tekan ◄ atau ► tombol untuk melangkah melalui


toleransi tersedia

Pilihan:
± 0,25% , ± 0,5% , ± 1% , ± 2% , ± 5% , ± 10% , ± 20% , + 80% -20%
Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan Toleransi.
d. Tekan tombol SORT untuk> 2 detik untuk keluar dari mode Sorting.
9. Open / Kalibrasi Pendek
Dalam rangka meningkatkan akurasi tinggi / pengukuran impedansi rendah,
dianjurkan untuk melakukan OPEN modus kalibrasi / PENDEK sebelum pengukuran.
Hal ini menghilangkan impedansi liar di uji memimpin atau perlengkapan.
a. Tekan tombol CAL untuk lebih dari 2 detik untuk memulai prosedur kalibrasi
terbuka / pendek

b. "CAL" icon dan "terbuka" muncul di layar


c. Dengan tidak ada komponen yang terhubung, tekan tombol CAL. Layar akan
menghitung mundur dari 30 dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul
di layar.

d. Tekan tombol CAL dan "Srt" akan muncul.

e. Pendek masukan dan tekan tombol CAL. Layar akan menghitung mundur dari
30 dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di layar.

f. Tekan tombol CAL untuk keluar dari mode kal.

g. Jika LULUS muncul untuk kedua mode OPEN dan PENDEK, data kalibrasi
akan disimpan.

h. Jika FAIL muncul untuk kalibrasi baik, impedansi itu terlalu besar untuk nol
dan data tidak disimpan.

10. Backlight
Tekan tombol untuk menghidupkan backlight lampu latar. Tekan lagi untuk
mematikannya.
11. Penjaga Terminal
Penjaga itu digunakan untuk meningkatkan kekebalan kebisingan dan mengurangi
impedansi liar. Tes opsional perlengkapan memanfaatkan fitur penjaga.
12. Auto Power Off
Untuk memperpanjang masa pakai baterai, APO akan mengubah meter setelah 5
menit tidak aktif (ada tombol yang ditekan). Meteran akan alarm (beep) tiga kali
sebelum power dimatikan. Tekan setiap tombol untuk reset APO dan terus
menggunakan meter.
13. RS232 port output
Port RS232 tidak aktif pada alat ukur ini.
14. AC Adaptor
Meter dapat didukung dari adaptor AC (9VDC, 1A). Ketika adaptor AC yang
digunakan, APO adalah dinonaktifkan. Membeli Linear Power Supply (9V 1A) dari
pihak ketiga.
C. Prinsip Kerja serta Blok Diagram LCR Meter Digital

Sebenarnya prinsip kerja dari alat ini nilai sebenarnya dari beberapa jenis
pengukuran tidak diukur melainkan yang diukur adalah impedansi, impedansi diukur
secara internal dan dikonversikan ke layar penampil pengukuran yang dikonversikan
ke kapasitansi atau nilai induktansi yang sesuai. Pembacaan akan cukup akurat jika
kapasitor atau induktor perangkat yang diuji tidak memiliki impedansi komponen
resistif yang signifikan. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk pengukuran
induktansi atau kapasitansi, dan juga resistansi seri yang sama dari kapasitor dan
faktor Q dari komponen induktif.

Biasanya perangkat yang diuji (DUT) dikenakan ke sumber tegangan AC.


Pengukuran tegangan dan arus yang melalui DUT. Dari pengukuran perbedaan rasio
ini dapat menentukan besarnya impedansi. Sudut fase antara tegangan dan arus juga
akan diukur (juga dikenal sebagai amplitudo). Dari perhitungan impedansi yang telah
digabungkan, kapasitansi atau induktansi yang setara atau sama, dan resistensi, dari
DUT dapat dihitung lalu ditampilkan. Pembacaan juga akan menambilkan hasil yang
baik untuk rangkaian yang dirangkai paralel atau seri untuk kedua komponen.
D. Cara Penggunaan LCR Meter Digital

Pada umumnya, langkah-langkah untuk melakukan pengukuran terhadap


induktansi, kapasitansi, dan resistansi dari suatu komponen adalah sama, seperti
dijelaskan di bawah ini. Hanya saja perbedaan pada pengaturan frekuensi, yaitu
karena reaktansi adalah fungsi dari frekuensi, pilihan frekuensi pengukuran harus
mencerminkan penggunaan komponen.

Untuk kapasitor, nilai-nilai yang lebih besar (puluhan hingga ratusan F atau
lebih) yang sering digunakan dalam aplikasi power supply penyaringan, sehingga
harus diuji pada dua kali frekuensi line. Kapasitor yang lebih kecil (pecahan dari μF)
cenderung digunakan pada frekuensi yang lebih tinggi, sehingga harus diuji pada 1
kHz atau lebih.

Pertimbangan yang sama berlaku untuk induktor. Induktor yang lebih kecil (di
bawah 1 mH atau lebih) harus diukur pada 1 kHz atau lebih tinggi, seperti yang
sering digunakan dalam frekuensi audio atau aplikasi RF. Induktor yang lebih besar
biasanya digunakan sebagai choke dan dapat diukur frekuensi line terdekat. Langkah-
langkah menggunakan LCR Meter Digital adalah:

1. Tekan tombol POWER.

2. Tekan tombol L/C/R sesuai komponen yang akan diukur sehingga layar
menunjukan huruf L/C/R tersebut.

3. Hubungkan kaki-kaki komponen pada probe LCR meter.

4. Tekan tombol 1KHz/120Hz.

5. Hasil pengukuran akan ditampilkan di layar.

6. Lepaskan probe dari kaki-kaki komponen.


E. Cara Perawatan LCR Meter Digital

1. Cara perawatan atau cara memelihara LCR Meter Digital adalah:

a. Jangan menempatkan LCR meter digital ditengah terik matahari.

b. Jangan sampai LCR meter digital terkena air

c. Simpanlah LCR meter digital di tempat yang kering dan sejuk

d. LCR meter jangan dijatuhkan atau dibanting

2. Penyebab LCR Meter Digital Mudah Rusak

a. Sering terkena goncangan seperti terjatuh, terlempar dan sebagainya.

b. Kesalahan dalam penggunaan seperti : menekan tombol terlalu keras

c. Terkena air
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah bahwa kita dapat
mengukur nilai resistor, induktor dan kapasitor dengan menggunakan LCR Meter
Digital. Penggunaannya juga tidak tergolong sulit. Selain itu pengukuran dengan
LCR Meter Digital jika dibandingkan pengukuran secara manual nilai yang
dihasilkan tidaklah jauh berbeda. Perbedaan tersebut bisa disebabkan oleh:
1. Keakuratan alat ukur yang semakin lama semakin berkurang.

2. Menurunnya nilai komponen tersebut sehingga pada saat diukur nilainya


berbeda dengan yang tertera pada komponen tersebut.

3. Adanya persentase toleransi pada komponen.

4. Kondisi yang tidak mendukung pada saat dilakukan pengukuran.

5. Faktor-faktor lingkungan lainnya.

B. Saran
LCR Meter Digital merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan
maka dari itu kami menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan
menggunakan alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar dan sesuai
dengan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Muslimim ,M. 1984. Alat-alat Ukur Listrik dan Pengukuran Listrik. Bandung :
CV.Armico.
Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik.Jakarta : PT.
Pradnya Paramita.
http://alatukur.web.id/tips-cara-menggunakan-lcr-meter/. Diakses tanggal 3 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai