Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

APLIKASI GELOMBANG DAN OPTIK

HOLOGRAM

OLEH

ELLSA SANIA (16034057)

DOSEN PEMBIMBING

Dra. YENNI DARVINA M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hologram” untuk memenuhi tugas matakuliah Gelombang dan Optik.

Makalah ini dapat selesai atas bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penyusun menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, penyusun menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata semoga makalah tentang Hologram ini bisa memberi manfaat
ataupun inpirasi pada pembaca.

Padang, Mei 2018

penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORITIS..................................................................3

BAB III PEMBAHASAN...............................................................................9

BAB IV PENUTUP.......................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membuat
perubahan pesat dalam peradaban manusia. Pekerjaan yang bermula serba
manual kini dapat digantikan serba otomatis. Kemajuan IPTEK dapat
dimanfaatkan sebagai teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat
mendorong manusia untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya.
Kemajuan teknologi informasi dan desain komunikasi visual telah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat yang telah
melahirkan pemaknaan baru yang pada akhirnya mampu menciptakan suatu
teknologi yang dapat menghubungkan berinteraksi dunia nyata dan dunia
virtual secara langsung. Pemaknaan ini dapat mencoba untuk berpartisipasi
dalam pengembangan teknologi yang sedang berkembang dan maju baru-baru
ini, khususnya pada pengembangan media visual 3D Hologram, sehingga
dapat menghasilkan pengalaman visual yang berkesan. Namun, perkembangan
beberapa tahun ini, dunia desain komunikasi visual juga mulai berkembang
kearah alternatif 3D virtual reality teknologi yang disebut "Holografi" suatu
teknik yang memungkinkan cahaya dari suatu benda yang tersebar direkam
dan kemudian yang rekontruksikan sehingga objek seoalah-olah berada pada
posisi sama dengan media rekaman yang direkam. Hologram merupakan
catatan tiga dimensi dari interfensi positif dari gelombang cahaya laser yang
mempunyai kelebihan yang mampu menyimpan informasi, yang didalamnya
yang memuat objek-objek tiga dimensi (3D). Tidak hanya objek-objek yang
biasa terdapat di foto atau gambar pada umumnya. Hal itu disebabkan prinsip
kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan
prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang merupakan bagian dari
fenomena gelombang.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditentukan rumusan
masalah dalam makalah ini seperti:
1. Apa itu hologram?
2. Apa saja tipe hologam?
3. Bagaimana cara kerja dari hologram?
4. Konsep gelombang dan optik mana yang diterapkan pada hologram?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian hologram
2. Mengetahui tipe hologram
3. Mengetahui cara kerja dari hologram
4. Mengetahui konsep gelombang dan optik mana yang diterapkan pada
hologram
1.4 Manfaat

Dengan mengetahui pengertian, tipe, cara kerja, dan konsep gelombang dan
optik yang digunakan pada hologram, kita sebagai mahasiswa mungkin dapat
mencoba, menerapkan, dan mengembangkannya untuk kebutuhan kuliah.

2
BAB II

LANDASAN TEORITIS

Secara umum, hologram merupakan sebuah proses penampilan gambar


yang terbentuk akibat terbentuknya pola pencampuran sinar ketika dua sinar
laser bertumbuk pada satu permukaan holograf. Salah satu dari sinar tersebut
dinamakan Reference Beam yaitu sinar yang tidak memantul pada objek,
sedangkan sinar yang lain disebut Object Beam karena memantul dan
mengenai objek. Kedua sinar ini awalnya koheren dan mempunyai fase yang
satu sama lain, tetapi setelah sinar objek memantul dari objek, itu akan
memiliki fase yang berbeda dengan sinar referensi. Kedua sinar akan
menumbuk pelat dan menciptakan area amplitudo tinggi dan amplitudo
rendah, pita terang dan gelap. Ini dicatat oleh permukaan holografik. Pita
terang dan gelap bertindak sebagai kisi difraksi yang sangat canggih, sehingga
ketika cahaya melewati piringan atau film, membentuk gambar yang tepat dari
objek yang direkam. Melihat hologram pada sudut yang berbeda akan
memberikan pandangan yang berbeda terhadap objek, sehingga memberikan
tampilan tiga dimensi.
Perkembangan teknologi hologram dimulai pada tahun 1962, ketika Yuri
Denisyuk, di Uni Soviet, dan Emmett Leith dan Juris Upatnieks di University
of Michigan mengembangkan teknologi laser yang merekam objek 3D.
Emulsi foto perak halida digunakan untuk media perekam, meskipun kejelasan
benda-benda tersebut tidak sempurna pada saat itu. Tetapi metode baru yang
melibatkan konversi transmisi dengan indeks bias memungkinkan hologram
ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Ada dua kategori dasar hologram - transmisi dan refleksi. Hologram
transmisi menciptakan gambar 3-D ketika cahaya monokromatik, atau cahaya
yang semuanya merupakan satu panjang gelombang, bergerak melaluinya.
Sedangkan hologram refleksi menciptakan gambar 3-D ketika sinar laser atau
cahaya putih memantul dari permukaannya.

3
a. Hologram Transmisi

Hologram transmisi atau transmission hologram merupakan hologram yang


terbentuk karena pertumbukan reference beam dan object beam pada satu
permukaan holograf. Pada umumnya, hologram transmisi memerlukan sinar
seragam seperti sinar laser sebagai sumber cahaya dalam pembentukan gambar
rekonstruksi dari suatu objek.

Gambar 1. Ilustrasi Prinsip Kerja Hologram Transmisi

Terlihat pada gambar di atas, sinar laser dibagi menjadi dua oleh beam
splitter. Beam splitter ini merupakan sebuah kaca yang bersifat setengah cermin
dan setengah lensa. Sinar yang dipisah oleh beam splitter dibagi menjadi dua,
yaitu reference beam dan object beam. Reference beam diarahkan langsung pada
permukaan holograf. Sedangkan sinar yang lain yaitu object beam, diarahkan pada
objek dan dipantulkan menuju permukaan holograf. Percampuran antara reference
beam dan object beam pada permukaan holograf dapat menghasilkan gambar
rekostruksi yang dapat dilihat pada sisi holograf yang tidak terkena sinar atau sisi
yang berlawanan dari permukaan holograf yang dikenai sinar.

Pada umumnya, transmission hologram memerlukan sinar yang bersifat


quasi-monokromatik seperti sinar laser. Akan tetapi, terdapat jenis transmission
hologram yang bisa menggunakan sumber cahaya putih atau cahaya sekitar, yang

4
disebut Rainbow Hologram. Rainbow hologram merupakan perkembangan dari
hologram transmisi yang hanya bisa bekerja jika dikenai sinar laser. Rainbow
hologram dapat bekerja meskipun hanya mendapat cahaya biasa atau cahaya
putih.

Gambar rekonstruksi yang tercipta pada rainbow hologram merupakan


hasil dari dua proses holografi. Proses pertama mirip seperti pada hologram
transmisi sebagai objek dan hologram yang terbentuk melalui celah horizontal.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Gambar 2. Susunan Optika Pada Rainbow Hologram

Gambar di atas merupakan susunan optika yang digunakan oleh Dr.


Stephen Benton untuk menghasilkan efek rainbow hologram pada tahun 1968.
Dari gambar di atas, terlihat bahwa celah horizontal terletak di depan objek. Celah
horizontal ini bertujuan untuk menghilangkan efek parallax (efek perbedaan
persepsi posisi akibat perbedaan sudut pandang) secara vertikal. Objek disinari
oleh cahaya laser, kemudian sinar dipantulkan melalui celah sempit menuju
lapisan hologram. Selain itu, lapisan hologram juga dikenai oleh reference beam.
Hal ini persis seperti pada hologram transmisi. Perbedaannya hanya terletak pada
penggunaan celah sempit horizontal (narrow slit). Adanya celah sempit di depan
objek ini membuat pengamat hanya bisa melihat sebagian kecil dari objek pada
suatu sudut pandang. Pengamat dapat mengamati bagian kecil lainnya dari objek
jika merubah sudut pandangnya. Jika rainbow hologram ini dikenai cahaya putih
secara langsung, maka tiap-tiap sinar dengan panjang gelombang berbeda akan
menghasilkan gambar rekonstruksi pada sudut berbeda. Sehingga keseluruhan
objek dapat dilihat oleh pengamat melalui satu sudut pandang. Jika pengamat

5
mengubah sudut pandangnya, maka akan terjadi pergeseran panjang gelombang
sinar yang seolah-olah mengubah warna objek menjadi warna-warna pelangi
(penyusun sinar putih). Inilah alasan mengapa teknik holografi ini disebut
rainbow hologram.

b. Hologram Refleksi

Hologram tipe refleksi memiliki perbedaan dalam menghasilkan gambar


rekonstruksi dengan hologram tipe transmisi. Pada hologram tipe transmisi, sinar
referensi dan sinar objek bertemu pada satu sisi dari permukaan hologram.
Sedangkan pada hologram tipe refleksi ini, sinar referensi dan sinar objek bertemu
pada sisi yang berlawanan dari permukaan hologram. Gambar rekonstruksi yang
dihasilkan akan ditampilkan pada sisi yang bertumbukan dengan sinar referensi.

Gambar 3. Skema Kerja Hologram Tipe Refleksi

Dari gambar di atas, terlihat bahwa arah sinar referensi dan sinar objek
datang secara berlawanan arah dan bertemu pada dua sisi hologram yang berbeda.
Sinar yang digunakan pada hologram refleksi dapat berupa sinar monokromatik
(laser) maupun cahaya putih biasa. Gambar rekonstruksi yang dihasilkan oleh
hologram refleksi merupakan pantulan dari percampuran sinar referensi dan sinar
objek pada permukaan hologram. Hologram refleksi juga dapat dibuat multi
warna. Caranya, laser yang digunakan dalam merekam gambar adalah laser tiga
warna seperti merah, hijau, dan biru.

6
Gambar rekonstruksi yang tercipta pada hologram refleksi jauh lebih tajam
dan berkualitas, bahkan hampir tidak bisa dibedakan dengan objek aslinya.
Misalnya, jika yang dijadikan objek adalah cermin, maka gambar rekonstruksi
yang dihasilkan dapat memantulkan cahaya. Selain itu, jika objek yang direkam
adalah berlian, maka gambar rekonstruksi yang dihasilkan mempunyai
kemampuan untuk berkilau sama persis seperti berlian yang direkam. Namun
sebagai konsekuensinya, biaya produksi dari hologram refleksi menjadi relatif
lebih mahal.

Perbandingan Antara Hologram Transmisi dan Hologram Refleksi

Perbedaan metode dalam menghasilkan gambar rekonstruksi antara hologram


transmisi dan hologram refleksi pasti akan menimbulkan keunggulan maupun
kekurangan satu dibandingkan lainnya. Alasan murahnya biaya produksi dan
kemudahan metode produksi menjadikan hologram transmisi lebih disukai untuk
tujuan produksi massal. Hologram pada lisensi resmi adalah contohnya. Namun
hologram transmisi lebih banyak digunakan pada galeri-galeri seni untuk
dipamerkan. Hal ini dikarenakan sifatnya yang mampu menghasilkan gambar
rekonstruksi yang sangat mirip dengan objek aslinya. Sehingga hologram reflektif
dianggap lebih artistik daripada hologram transmisi.

Karakteristik Hologram

Hologram memiliki karakteristik yang unik beberapa diantaranya adalah :

1. Cahaya yang sampai kemata pengamat yang berasal dari gambar yang
direkontruksi dari sebuah hologram adalah sama dengan yang apabila
berasal dari objek aslinya. Seseorang dalam melihat hologram dapat
melihat kedalaman, paralaks dan berbagai perspektif berbeda seperti yang
ada pada skema pemandangan sebenarnya.
2. Hologram dari suatu objek yang tersebar dapat direkontruksi dari bagian
kecil hologram. Jika sebuah hologram pecah berkeping-keping masing-
masing bagian dapat digunakan untuk memproduksi lagi keseluruhan

7
gambar. Walau bagaimanapun penyusutan dari ukuran hologram, dapat
menyebabkan penurunan perspektif dari gambar, resolusi dan tingkat
kecerahan dari gambar.
3. Dari sebuah hologram dapat direkontruksi dua jenis gambar, biasanya
gambar nyata (pseudoscopic) dan gambar maya (orthoscopic).
4. Sebuah hologram tabung dapat memberikan pandangan 360 derajat dari
objek.
5. Lebih dari satu gambar independen yang dapat disimpan dalam satu pelat
fotografi yang sama yang dapat dilihat satu persatu dalam satu
kesempatan.

8
BAB III
PEMBAHASAN
Hologram digunakan untuk berbagai tujuan. Dari tujuan keamanan hingga
kesenian. Beberapa kegunaan/ aplikasi hologram dijabarkan sebagai berikut:

1. Seni
Para seniman mulai melihat potensi hologram sebagai media seni.
Hal ini dikarenakan sifat hologram yang mampu berubah warna. Sehingga
mampu menghasilkan seni yang dinamis, alih-alih sebelumnya sebagai
seni yang statis. Penggunaan hologram dalam bidang seni membuktikan
bahwa sains dapat berkolaborasi dengan seni. Penggunaan hologram
dalam bidang seni pertama kali dipelopori oleh galeri Cranbrook Academy
of Art di Michigan pada tahun 1968. Serta galeri Finch College pada tahun
1970. Kedua pameran seni hologram ini banyak menyita perhatian media
nasional maupun internasional hingga seni hologram berkembang hingga
saat ini.

Gambar 4. Bejeweld Fish – Seni Hologram Refleksi Karya Hans Bjelkhagen

9
2. Media Penyimpan Data
Teknik holografi dapat digunakan sebagai media penyimpan data.
Hal ini dikarenakan sifat holografi itu sendiri yang merekam objek 3D
pada lempengan hologram memakai bantuan cahaya monokromatik
(laser). Pada awal perkembangannya, media penyimpanan yang
menggunakan teknik holografi hanya menghasilkan apa yang biasa kita
sebut dengan VCD dengan kapasitas tidak lebih dari 1 GB. Namun hal
tersebut sudah membawa kemajuan signifikan dalam dunia media
penyimpanan. Hal ini karena sebelumnya hanya menggunakan disket yang
kapasitasnya hanya sampai 128 MB maksimal. Namun pada saat ini,
teknik holografi mampu membuat media penyimpanan dengan kapasitas
yang sangat besar dalam media yang relatif kecil seperti Blu-Ray Disc
yang mampu menampilkan video dengan kualitas HD. Bahkan
penggunaan material tertentu sebagai material hologram mampu
menjadikan kecepatan perekaman hingga mencapai tingkat Gigabit per
detik.
3. Dynamic Holography
Hologram yang biasa kita jumpai sehari-hari kebanyakan
merupakan hologram statis, yaitu hologram yang membutuhkan waktu
dalam merekam data dari sinar laser. Namun, akhir-akhir ini para ilmuwan
telah berusaha membuat material hologram yang mampu merekam data
hampir bersamaan dengan data tersebut ditulis, atau dalam bahasa
sederhananya real time hologram. Jika riset ini berhasil, maka akan
membawa kemajuan yang signifikan untuk aplikasi hologram, di
antaranya untuk image processing maupun optical computing. Hologram
3D pada film Iron Man adalah salah satu contoh dari optical processing.
Optical processing merupakan teknologi yang sangat menjanjikan
mengingat kecepatan cahaya yang mencapai 300 km/jam, jauh lebih tinggi
daripada komputer masa kini yang masih menggunakan electronic
computing. Namun, para ilmuwan dan insinyur masih berusaha
menemukan material yang sangat bersifat fotorefraktif, sehingga

10
kecepatan dari cahaya dapat dioptimalkan untuk mendukung kecepatan
optical computing.
4. Hobi
Penggunaan hologram telah memasuki dunia seni. Banyak seniman
profesional yang mengembangkan seni hologram. Selain itu, hologram
juga banyak diminati masyarakat luas sebagai hobi pribadi. Apalagi pada
tahun 2000 di Amerika Serikat, telah banyak tersedia paket-paket untuk
membuat hologram yang dijual bebas. Hal ini membuat masyarakat
tertarik untuk membuat hologramnya sendiri.
5. Interferometry
Sifat hologram yang sangat sensitif terhadap getaran membuat
hologram dipilih sebagai alternatif indikator pada alat deteksi getaran.
Interferometri merupakan analisa getaran, tegangan, maupun regangan
menggunakan prinsip perubahan interferensi cahaya pada hologram. Hal
ini menjadikan alat deteksi tersebut menjadi sangat presisi karena
menggunakan prinsip interferensi cahaya. Jika pada sistem terjadi getaran
yang berlebihan, maka hologram pada interferometer akan menunjukkan
gambar rekonstruksi yang berbeda dengan gambar rekonstruksi pada saat
sistem stabil. Penggunaan hologram sebagai interferometer ini sudah
dipakai pada banyak bidang dalam dunia engineering, di antaranya
pengukuran tegangan, regangan dan getaran pada suatu struktur.
6. Keamanan
Hologram juga dipakai untuk menjamin keaslian suatu barang
seperti uang, kartu identitas, paspor, hingga pencegahan imitasi pada
produk-produk ternama. Hologram dipilih sebagai penjamin keaslian
karena hologram sangat susah untuk ditiru. Hologram dibuat
menggunakan master hologram yang harganya sangat mahal dan sangat
sulit untuk diproduksi.
Kekurangan dan Kelebihan Hologram

Hologram mempunyai sisi positif dan negatif. Oleh karena itu, diperlukan
kebijaksanaan pengguna dalam menggunakan teknologi ini.

11
Kelebihan

1. Komunikasi berlangsung tanpa batas karena kendala jarak dapat diatasi


dengan mudah dan cepat.
2. Mempermudah media massa, khususnya media massa elektronik dalam
menyampaikan informasi.
3. Mencegah pemalsuan.
4. Fleksibel dalam aplikasi.
5. Media ekspresi maupun seni yang menarik. Lebih menarik dibandingkan
dengan 3G, teleconference ataupun videoconference karena pengguna
merasa seperti berkomunikasi langsung sehingga komunikasi menjadi
lebih hidup.
6. Menciptakan media penyimpanan dengan densitas yang besar.
Kekurangan

1. Biaya yang mahal sehingga hanya beberapa brand tertentu yang mempu
menggunakannya
2. Masih terbuka peluang pemalsuan seperti uang dan paspor palsu

12
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Teknologi hologram merupakan bentuk lanjutan dari fotografi yang


memungkinkan gambar terekam dalam tiga dimensi.Berbalik dari gambar 3D
dan realitas virtual pada layar computer 2D, Hologram nampak sebagai gambar
nyata dalam dimensi yang tidak mensimulasi kedalaman gambar atau
membutuhkan bahan khusus untuk dapat dilihat.Hologram menggunakan
prinsip-prinsip difraksi dan interfensi, yang merupakan bagian dari fenomena
gelombang.

1.2 Saran

Demikianlah pokok bahasan yang dapat dipaparkan. Karena keterbatasan


pengetahuan dan referensi, penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fey, Karl. 2000. Creation of Simple Holograms with a Single Beam Setup.
Diunduh di http://laser.physics.sunysb.edu/~karl/webreport/ tanggal 5 Mei
2018.
Husaini, Achmad Nur. 2015. Prinsip Kerja Hologram. Diunduh di
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-hologram/ tanggal 5 Mei 2018.
Shasa. 2010. How Hologram Works. Diunduh di
http://how-does-things-work.blogspot.co.id/2010/02/working-of-
hologram.html tanggal 5 Mei 2018.
Tiangco, Roderick. 2011. Holography: How do holograms work?. Diunduh di
https://www.quora.com/Holography/Holography-How-do-holograms-
work tanggal 5 Mei 2018.
Workman, Robert. 2013. What is a Hologram?. Diunduh di
https://www.livescience.com/34652-hologram.html tanggal 5 Mei 2018.

14

Anda mungkin juga menyukai