Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA

DAC ( Digital to Analog Converter )

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Hanif

NIM : 4.22.17.0.15

Kelas : TPE-1A

PROGRAM STUDI

S. Tr. TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


DAC (Digital To Analog Converter)

1. Prinsip Kerja

DAC (Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk
mengubah sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu). Aplikasi DAC (Digital To
Analog Converter) adalah sebagai antarmuka (interface) antara perangkat yang bekerja
dengan sistem digital dan perangkat pemroses sinyal analog. Perangkat DAC (Digital To
Analog Converter) dapat berupa rangkaian elektronika dan chip IC DAC. DAC (digital to
Analog Convertion) dapat dibangun menggunakan penguat penjumlah inverting dari sebuah
operasional amplifier (Op-Amp) yang diberikan sinyal input berupa data logika digital (0 dan
1). Blok diagram DAC ditunjukkan pada gambar 1, di bawah ini:

Gambar 1. Blok diagram DAC

Gambar 2 Diagram yang memperlihatkan input dan output dari konverter digital ke analog
(DAC) n-bit.
Karakteristik DAC
DAC Memiliki karakteristik yang terdiri dari
1. Digital Input
Digital input adalah jumlah bit pada masukan DAC
2. Power Supply
Power Supply adalah catu daya yang memberika tegangan kepada DAC agar penguat-
penguat operasional di dalam IC dapat bekerja.
3. Reference Supply
Reference Supply adalah tegangan yang diatur sebagai parameter acuan untuk sebuah
masukan DAC.
4. Output
Output adalah representasi dari tegangan masukan. Output berbentuk bit.
5. Offset
Offset adalah data pengganti pada keluaran DAC ketika tidak ada masukan.
6. Data latch
Data latch adalah penahan data. Data pada keluaran akan tetap sampai masukan yang
selanjutnya diterima oleh DAC.
7. Conversion time
Conversion time adalah waktu yang diperlukan oleh DAC untuk mengubah informasi
analog dari masukan menjadi informasi bergana. Conversion time terjadi dalam
mikrodetik.

Pada dasarnya rangkaian penjumlah op-amp (summing amplifier) dapat digunakan untuk
menyusun suatu konverter D/A (DAC “Digital To Analog Converter)” dengan memakai
sejumlah hambatan masukan yang diberi bobot dalam deret biner.

Penguat Inverting

Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar dibawah.
Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar 180°.
Penguatan rangkaian penguat inverting adalah berdasar pada persamaan berikut :

Vout = -Vin(R2/R1)

Penguat Non-Inverting

Penguat non-inverting memiliki ciri khusus yaitu sinyal output adalah sefasa dengan sinyal
masukan. Rangkaian ini ditunjukkan oleh gambar berikut.

Penguatan dari rangkaian penguat jenis ini adalah berdasar pada persamaan berikut :

Vout = Vin((R1+R2)/R1)
Penguat Penjumlah (Dasar DAC)

Penguat penjumlah memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran merupakan hasil penguatan
dari penjumlahan sinyal masukannya. Pada bagian ini dicontohkan penguat penjumlah
berdasarkan rangkaian penguat inverting. Sehingga sinyal keluaran adalah berbeda fasa
sebesar 180o. Rangkaian penguat penjumlah merupakan konsep dasar dari rangkaian DAC
(Digital To Analog Converter).

Penguatan dari rangkaian ini dihitung menggunakan persamaan berikut :

Vout = (-Vin1(R5/R1))+(-Vin2(R5/R2))+(-Vin3(R5/R3))

Konversi Digital ke Analog

Pengubahan besaran analog ke digital ditentukan oleh besar tegangan input maksimum yang
diukur dalam Volt, mVolt atau uVolt, sedang nilai konversi digitalnya juga bebas ditentukan
hal ini tergantung berapa bita yang digunakan untuk mengkonversinya. Begitu pula untuk
pengubah digital ke analog juga sama dan hasil konversi tergantung pula pada besar tegangan
referensinya. Berikut sebuah contoh diagram konversi digital ke analog atau sebaliknya:
Teg.(V
)

15

14

13

12

11

10

Digita
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5
Gambar 40. Prinsip pengubah digital ke analog.

Gambar 40 diatas adalah menunjukan konversi dari 4 bit digital dan diperoleh 16 macam
harga konversi analog, bilamana kita gunakan tegangan tertinggi untuk konversi 15 volt maka
setiap kenaikan nilai konversi adalah 1 volt jadi bila nilai digital 0100 hasil konversinya
adalah 4x1volt = 4 volt. Seandainya nilai tertinggi dibuat 4,5 volt maka setiap kenaikan
adalah 0,3 volt sehingga bila nilai digital 0100 hasil konversinya adalah 4x0,3volt = 1,2 volt.
Gambar 41. Pengubah digital ke analog (DAC) 4 bit

Dari penjelasan diatas dapat ditentukan jumlah harga tegangan atau aplitudo sebagai hasil
konversi adalah tergantung pada jumlah bit digital yang dikonversikan, dan besar kecilnya
harga analog hasil konversi juga ditentukan oleh besar kecilnya tegangan referensi.

Tabel berikut memberikan data jumlah harga amplitudo sebagai hasil konversi dari jumlah
bit digital, dimana kita bisa lihat untuk 6 bit akan menhasilkan jumlah harga 64 amplitudo
dan untuk 8 bit digital akan menghasilkan 256 harga amplitudo analog dst.

Jumlah Bit Biner Jumlah Harga


Amplitudo

4 0000 - 1111 16

5 0 0000 – 1 1111 32

6 00 0000 – 00 0000 64

7 000 0000 – 111 1111 128

8 0000 0000 – 1111 1111 256

9 0 0000 0000 – 1 1111 1111 512

10 00 0000 0000 – 11 1111 1111 1024

11 000 0000 0000 – 111 1111 1111 2048

12 0000 0000 0000 – 1111 1111 1111 4096

13 0 0000 0000 0000 – 1 1111 1111 1111 8192

14 00 0000 0000 0000 – 11 1111 1111 1111 16384

15 000 0000 0000 0000 – 111 1111 1111 1111 32768

16 0000 0000 0000 0000 – 1111 1111 1111 1111 65536


Makin banyak jumlah bit yang digunakan untuk konversi maka akan semakin banyak jumlah
harga amplitudo yang didapat, dan dengan semakin banyaknya jumlah tersebut akan
menyebabkan tingkat kehalusan konversi semakin tinggi. Sebagai contoh untuk konversi
tegangan analog 10 volt dengan menggunakan jumlah bit 10, maka akan didapatkan jumlah
harga amplitudo 1024 dengan demikian akan diperoleh perbedaan setiap tingkat konversi
adalah 10volt dibagi (1024-1) yaitu sama dengan 9,77 milivolt dan bila digunakan 8 bit maka
perbedaan setiap tingkat konversi adalah 39,21 milivolt.

Contoh: Tentukan hasil konversi digital ke analog 5 bit bila input 11111, dimana untuk nilai
input 00001 tegangan output 0,2 volt!

Jawab: Jumlah harga amplitudo untuk DAC 5 bit adalah 32, sedang harga konversi setiap
tingkat 0,2 volt maka tegangan untuk konversi 11111 adalah nilai tertinggi yaitu
sama dengan (32-1)x0,2volt = 6,2 volt.

Dengan cara lain dapat pula kita hitung berdasarkan konversi tiap tingkat, yaitu sebagai
berikut:

1111B = 3,2 volt + 1,6 volt + 0,8 volt + 0,4 volt + 0,2 volt = 6,2 volt.

Secara struktur dari contoh diatas dapat kita tuliskan sebagai berikut:

Tingkat 24 23 22 21 20

Bit 1 1 1 1 1
Digital

Konversi (24x0,2) =3,2 (23x0,2) =1,6 (22x0,2) =0,8 (21x0,2) =0,4 0,2 V
V V V V

Dari contoh diatas dapat kita tuliskan rumus konversi secara umum sebagai berikut:

Vo  (2 N1 a ( N1)  2 N1 a ( N1)  ................... 21 a (1)  2 0 a (0) )Vk

dimana : Vo = tegangan output hasil konversi

N = jumlah bit konversi

a = logika digit hasil konversi

Vk = besar konversi setiap tingkat (volt)


2. Jenis-Jenis DAC (Digital To Analog Converter)
 Binary-Weighted DAC (Digital To Analog Converter)

Prinsip dasar dari rangkaian ini adalah rangkaian penjumlah (summing circuit) yang
dibentuk dengan menggunakan Operasional Amplifier. Suatu rangkaian Binary-weighted
DAC dapat disusun dari beberapa Resistor dan Operational Amplifier (Op-Amp) seperti
gambar berikut.

Rangkaian Binary Weighted DAC

Secara prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan sebagai berikut. Resistor 20 kΩ
menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai D3. Resistor-
resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-
weighted) dari arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20 kΩ. Dengan menutup
D0 menyebabkan arus 50 μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan tegangan -1 V
pada Vout. Penutupan masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang
dihasilkan dari switch sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi penutupan switch
ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel Output Binary-weighted DAC

Konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian Binary Weighted DAC diatas
 R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Converter)

Metode lain dari konversi Digital to Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini banyak
digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R Ladder, hanya dua nilai resistor yang
diperlukan, yang dapat diaplikasikan untuk IC DAC dengan resolusi 8,10 atau 12 bit.
Rangkaian R/2R Ladder ditunjukkan pada gambar berikut.

Rangkaian R/2R Ladder DAC

Prinsip kerja dari rangkaian R/2R Ladder DAC adalah sebagai berikut : informasi digital 4 bit
masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini mempunyai kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0”
(sekitar 0 V). Dengan pengaturan switch akan menyebabkan perubahan arus yang mengalir
melalui R9 sesuai dengan nilai ekivalen biner-nya Sebagai contoh, jika D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0
dan D3 = 1, maka R1 akan paralel dengan R5menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k ini seri
dengan R6 = 10 k menghasilkan 20 k . 20 k ini paralel dengan R2 menghasilkan 10 k , dan
seterusnya sampai R7, R3 dan R8. Rangkaian ekivalennya ditunjukkan pada gambar 6. Vout
yang dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah -5V.

Rangkaian Ekivalen R/2R Ladder DAC

Untuk mendapatkan Vout analog dari rangkaian R/2R Ladder DAC diatas dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan :

Tabel Output Rangkaian R/2R Ladder DAC

Nilai kombinasi dan hasil konversi rangkaian R/2R Ladder DAC ditunjukkan pada tabel
dibawah.

Tabel diatas merupakan hasil konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian
R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Convert
3. Contoh Aplikasi DAC

Aplikasi DAC banyak digunakan sebagai rangkaian pengendali (driver) yang


membutuhkan input analog seperti motor AC maupun DC, tingkat kecerahan pada lampu,
Pemanas (Heater) dan sebagainya. Umumnya DAC digunakan untuk mengendalikan
peralatan computer.

DAC berkebalikan dengan ADC, fungsi DAC adalah mengubah data digital menjadi data
analog sedangkan fungsi ADC adalah mengubah data analog menjadi data digital. ADC
(Analog Digital Converter) berfungsi merubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal
analog yang berbentuk gelombang diubah menjadi sinyal digital dalam bentuk bit. DAC
berkebalikan dengan ADC, fungsi DAC adalah mengubah data digital menjadi data analog
Dalam ADC Pada proses perekaman suara, suara direkam melalui mic kemudian disimpan
dalam bentuk digital seperti MP3/WAV . Sedangkan pada DAC paling mudah adalah
mengubah data mp3 menjadi suara yang dikeluarkan oleh speaker. Pada line telepon ADC
berfungsi mengubah suara menjadi pulsa listrik untuk ditransmisikan sedangkan DAC
mengubah pulsa listrik menjadi suara yang bisa didengar penerima telepon

Dari dua jenis DAC yang diketahui diatas, sudah banyak terdapat DAC yang terintegrasi
menjadi suatu serpih (IC) yang mudah dalam penggunaannya. Contohnya adalah National
Semiconductor DAC 0808 yang menggunakan prinsip R-2R

DAC 0808 adalah DAC yang mempunyai 8 bit input, dengan metode konversi rangkaian R-
2R Ladder, dengan ketelitian (1/256). Tegangan output DAC tergantung pada nilai yang
diberikan pada pin Vref(+) dan pin Vref(-). Dalam Gambar 2 merupakan konfigurasi dasar
dari DAC 0808
Gambar 4. Susunan pin dari DAC 0808 (www.national .com)

Digital To Analog Converter (DAC) adalah pengubah kode/ bilangan digital menjadi
tegangan keluaran analog. DAC banyak digunakan sebagai rangkaian pengendali (driver)
yang membutuhkan input analog; seperti motor AC maupun DC, tingkat kecerahan pada
lampu, Pemanas (Heater) dan sebagainya. Umumnya DAC digunakan untuk mengendalikan
peralatan aktuator.

Tabel 1. Fungsi Pin pada DAC 0800

Untuk menghitung tegangan output dari rangkaian DAC 0808, dapat menggunakan rumus
sebagai berikut :

nilai input
V𝑜𝑢𝑡 = x Vreff
255

Gambar 5. Contoh Aplikasi DAC 0808 sebagai rangkaian pengendali


4. Spesifikasi DAC

DAC dapat kita temui dengan spesifikasi yang sangat beragam begitu pula harganya, satu
keharusan adalah mengenal spesifikasi yang dekeluarkan oleh pabrik sehubungan dengan
penerapan aplikasi dari DAC. Salah satu spesifikasi DAC adalah berhubungan dengan
resolusi.

Manufaktur DAC menspesifikasikan beberapa macam akurasi spesifikasi, dua yang sering
disebut adalah akurasi relatif dan differensial liniaritas, dimana secara normal digunakan
istilah prosentase pengubah pada output skala penuh (%FS).

 Akurasi relatif adalah deviasi maksimum dari output DAC dari harga ideal, sebagai
contoh gambar 45 memiliki akurasi relatif + 0,01 %FS, selama pengubah memiliki
output skala penuh 9,375 V maka konversi prosentase adalah:

+ 0,01 % x 9,375 V = 0,9375 mV.

Hal ini berarti bahwa output DAC setiap saat dapat kurang dari harga sebenarnya sampai
0,9375 mV.

 Differensial liniaritas adalah deviasi maksimum dalam suatu step dari step ideal
misal dari tabel konversi didapat step 0,625V dan jika DAC ini memiliki perbedaan
liniaritas +0,01%FS berarti bahwa step sebenarnya akan mencapai 0,9375mV. Untuk
tujuan yang umum DAC biasanya memiliki akurasi antara 0,01- 0,1%. Hal ini penting
untuk dipahami bahwa akurasi dan resolusi dari DAC harus kompatibel, tidak logis
bila resolusi 1 persen dan akurasi 0,1 persen atau kebalikannya.

Sebagai ilustrasi kita ambil contoh DAC dengan resolusi 1 persen dan skala penuh 10 V
dapat menghasilkan tegangan output analog dalam 0,1 V pada suatu kondisi tertentu dengan
asumsi akurasi sangat bagus, hal tersebut akan tidak berguna bilamana memiliki akurasi 0,01
persen dari skala penuh (1mV) sedangkan resolusinya mendekati 0,1 V.

Kecepatan Operasi biasanya dispesifikasikan sebagai waktu settling yang merupakan


interval waktu maksimum yang dibutuhkan output untuk menghasilkan tegangan dari 0V
sampai mencapai skala penuh seiring dengan perubahan kode input selama waktu 0 detik
sampai 1detik. Umumnya waktu settling pada batas 0-20 µdetik dan secara umum DAC
dengan output arus relatif lebih singkat dibanding DAC dengan output tegangan.
5. Daftar Pustaka

www.elektro.um.ac.id

http://www.elektro.undip.ac.id

http://missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/48937/EL+-+06.+ADC-DAC.pdf

http://blog.unnes.ac.id

https://weningts.files.wordpress.com

https://aguseb32.files.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai