Anda di halaman 1dari 17

PERCOBAAN I

Judul Percobaan : Osilasi Teredam


Hari / Tanggal : Sabtu/ 30 November 2019
Nama Asisten : Cut Ayuanda Caesaria
Tujuan Percobaan : 1. Menentukan konstanta pegas
2. Menentukan konstanta redaman pada percobaan
osilasi teredam dengan menggunakan zat cair
sebagai redaman.

A. Latar Belakang
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kamu bermain gitar? jika
senar gitar dipetik, maka senar gitar akan bergetar. Apabila kita tidak terus
memetik senar gitar tersebut maka lama kelamaan senar gitar akan berhenti
bergetar. Hal yang sama juja terjadi pada semua benda yang digetarkan. Pada
umumnya setiap benda yang berisolasi akan berhenti berisolasi jika tidak
digetarkan secara terus-menerus. Benda yang pada mulanya bergetar atau
berisolasi bisa berhenti karena mengalami redaman. Redaman bisa terjadi akibat
adanya gaya hambat atau gaya gesekan. Osilasi yang mengalami redaman biasa
disebut sebagai osilasi teredam alias getaran teredam. Redaman dapat

1
B. Dasar Teori
Menurut M. Said, L (2007: 73) menyatakan bahwa setiap gerak yang
terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik.
Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak
harmanik/harmonis. Apabila suatu parrtikel melakukan gerak periodik pada
lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas.

Menurut hukum Newton II percepatan benda pada ayunan sederhana


memberikan

F = m.a

a = -g. sin ɵ

-m. g sin ɵ = m.a

Hukum Hooke berbunyi: “ Besarnya gaya pemulih F berbanding luruh


dengan perubahan panjang pegas ∆x dan konstanta pegas, baik pada waktu ditarik
maupun di tekan.”

F = -K.∆x

Atau

F = -K. X

Gerak getaran benda terjadi secara terus menerus dan tidak terdapat faktor
hambatan atau redaman biasanya disebut gerak harmonik sederhana. Karakteristik
gerak harmonik sederhana adalah memiliki amplitudo dengan nilai tetap.
Amplitudo merupakan nilai simpangan maksimum dari posisi kesetimbangan.
Akan tetapi, pada kenyataanya suatu gerak getaran pada benda tidak akan terjadi
secara terusmenerus karena terdapat faktor hambatan.

2
Menurut Young dan Freedaman (2001: 48) menyatakan bahwa
pegurangan amplitudo disebabkan oleh gaya-gaya hilang yang disebut redaman
dan geraknya disebut dengan osilasi teredam. Kasus yang paling sederhana untuk
menganalisis adalah sebuah osilasi harmonik sedarhana dengan gaya redaman
gesekan yang berbanding lurus dengan kecepatan benda yang berisolasi. Suatu
gaya tambahan pada benda karena adanya gesekan F=-bv dimana V= dx/dt berupa
konstan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya selalu berlawanan arah dengan
kecepatan, gaya total pada benda adalah:

∑F = -kx-bv ............ (a)

Hukum kedua newton untuk sistem ini adalah;

-kx-bv=ma

Atau

𝑑𝑥 𝑑2 𝑥
-kx-b =m .....................(b)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2

Ini adalah persamaan diferensial untuk x, persamaan ini akan sama dengan
persamaan (a) untuk kecepatan dalam gerak harmonik sederhana, bedanya adalah
𝑑𝑥
penambahan -b . Jika redaman relatif kecil gerakannya dijelaskan oleh :
𝑑𝑡

X = A𝑒 −𝑦𝑡 cos ( t +α )

Frekuensi sudut osilasi 𝜔 diberikan oleh:

𝑘 𝑏2
𝜔 = √𝑚 − 4𝑚2

Menurut Marcelo Alanso, Edward J.finn (1980 : 272 - 273 ),menyatakan


bahwa untuk menjelaskan peredaman secara dinamik, dapat dianggap bahwa
gaya elastik F=-kx, gaya lain bekerja berlawanan dengan kecepatan partikel.

3
Gaya ini ditulis sebagai 𝐹 𝐼 = -v denagan  adalah konstanta dan v adalah
kecepatan. Tanda negative disebabkan kenyataan bahwa 𝐹 𝐼 berlawanan dengan v,
( jenis gaya peredaman lain - sebanding dengan kecepatan dengan perangkat lebih
tinggi, atau mempunyai hubungan fisis berbeda yang lain, dapat juga ada pada
situasi fisis yang sebenarnya ). Gaya resultan pada benda adalah F+𝐹 𝐼 , dan
persamaan geraknya adalah

ma = -kx- v

𝑑𝑥 𝑑2 𝑥
atau, dengan mengingat bahwa v = dan a = , di dapat
𝑑𝑡 𝑑𝑡

𝑑𝑥
m + + kx = 0
𝑑𝑡

persamaan ini besarnya ditulis sebagai

𝑑2 𝑥 𝑑𝑥
+ 2y 𝑑𝑡 + 𝑜 2 x = 0
𝑑𝑡 2

 𝑘
Dengan 2 = dan 𝑜2 = adalah frekuensi anguler tanpa redaman.
𝑚 𝑚

bila  < 𝑜, solusinya adalah

X = A𝑒 −𝑦𝑡 cos ( t +α )

Dengan A dan α adalah konstanta yang ditentukan lewat kondisi


awal, sehingga:

𝑘 2
 = √ 𝑜2 − 𝑦 2 = √𝑚 − 4𝑚2

4
C. Alat dan Bahan
1. Sebuah pegas
2. Beban
3. Statif
4. Stopwatch
5. Zat cair
6. Ember
7. Mistar

D. Prosedur Percobaan
1. Ditimbang beban yang digunakan
2. Dipasang pegas pada statif
3. Ditarik beban ke bawah, kemudian diukur pertambahan panjang pegas
4. Dilepas beban kemudian dicatat waktu yang diperlukan pegas untuk
berisolasi n kali
5. Dilakukan langkah diatas dengan mengunakan massa yang berbeda
6. Ditentukan kostanta pegas yang digunakan
7. Diletakkan ember yang telah diisi air dibawah pegas yang telah dipasang
beban
8. Diulangi langkah-langkah diatas dengan mengunakan redaman zat cair
dalam ember
9. Dihitung periode untuk mencari kostanta redaman

5
E. Data Pengamatan

a. Konstanta Pegas
No Massa (Kg) Pertambahan panjang (∆x) F = m.g K = F/∆x
1 0,1 kg 0,055 m
2 0,15 kg 0,107 m
3 0,2 kg 0,158 m
4 0,25 kg 0,204 m
5 0,3 kg 0,259 m

b. Konstanta Redaman
No Massa (Kg) t1 t2 t3 t n T K b
1 0,1 kg 10 s 10,2 s 9,9 s 10
2 0,15 kg 12,3 s 12,5 s 12,4 s 10
3 0,2 kg 14,3 s 14,5 s 14,2 s 10
4 0,25 kg 15,4 s 14,9 s 15,7 s 10
5 0,3 kg 17 s 16,8 s 16,0 s 10

6
F. Pengolahan Data
a. Konstanta Redaman
Dik : X1 = 6,1 cm = 0,061 m
 Pada M = 100 gr = 0,1 Kg
X2 = 11,6 cm = 0,116 m
 ∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1
= 0,116 𝑚 − 0,061 𝑚
= 0,055 𝑚
 𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,1 𝑘𝑔 .9,8 𝑚⁄𝑠 2

= 0,98 𝑁
𝐹
 𝑘 = ∆𝑥
0,98 𝑁
=
0,055 𝑚
= 17,81 𝑁/𝑚

 Pada M = 150 gr = 0,15 Kg


X2 = 16,8 cm = 0,168 m
 ∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1
= 0,168 𝑚 − 0,061 𝑚
= 0,107 𝑚
 𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,15 𝑘𝑔 . 9,8 𝑚⁄𝑠 2

= 1,47 𝑁
𝐹
 𝑘 = ∆𝑥
1,47 𝑁
=
0,107 𝑚
= 13,73 𝑁/𝑚

7
 Pada M = 200 gr = 0,2 Kg
X2 = 21,9 cm = 0,219 m
 ∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1
= 0,219 𝑚 − 0,061 𝑚
= 0,158 𝑚
 𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,2 𝑘𝑔 . 9,8 𝑚⁄𝑠 2

= 1,96 𝑁
𝐹
 𝑘 = ∆𝑥
1,96 𝑁
=
0,158 𝑚
= 12,4 𝑁/𝑚

 Pada M = 250 gr = 0,25 Kg


X2 = 26,5 cm = 0,265 m
 ∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1
= 0,265 𝑚 − 0,061 𝑚
= 0,204 𝑚
 𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,25 𝑘𝑔 . 9,8 𝑚⁄𝑠 2

= 2,45 𝑁
𝐹
 𝑘 = ∆𝑥
2,45 𝑁
=
0,204 𝑚
= 12 𝑁/𝑚

 Pada M = 300 gr = 0,3 Kg


X2 = 32 cm = 0,32 m
 ∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1
= 0,32 𝑚 − 0,061 𝑚

8
= 0,259 𝑚
 𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,3 𝑘𝑔 . 9,8 𝑚⁄𝑠 2

= 2,94 𝑁
𝐹
 𝑘 = ∆𝑥
2,94 𝑁
=
0,259 𝑚
= 11,35 𝑁/𝑚

b. Konstanta Redaman
Dik : n = 15
 Pada m = 100 gr = 0,1 Kg
𝑡1 = 10 𝑠
𝑡2 = 10,2 𝑠
𝑡3 = 9,9 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
 𝑡̅ =
𝑛𝑡

10 𝑠 + 10,2 𝑠 + 9,9 𝑠
=
3
= 10,03 𝑠
𝑡̅
 𝑇=
𝑛
10,03 𝑠
=
15
= 0,66 𝑠
4𝜋2 .𝑚
 𝑘=
𝑇2
4(3,14). 0,1 𝑘𝑔
=
(0,66 𝑠)2
3,94 𝑘𝑔
=
0,43 𝑠 2
= 9,16 𝑘𝑔⁄𝑠 2

9
𝑘 4𝜋 2
 𝑏 = 2𝑚√𝑚 − 𝑇2

9,16 𝑘𝑔⁄𝑠 2 4(3,14)


= 2(0,1 𝑘𝑔)√ −
0,1 𝑘𝑔 (0,66 𝑠)2

= 0,2 √91,6 𝑠 2 − 91,6 𝑠 2


=0

 Pada m = 150 gr = 0,15 Kg


𝑡1 = 12,3 𝑠
𝑡2 = 12,5 𝑠
𝑡3 = 12,4 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
 𝑡̅ =
𝑛𝑡

12,3 𝑠 + 12,5 𝑠 + 12,4 𝑠


=
3
= 12,4 𝑠
𝑡̅
 𝑇=
𝑛
12,4 𝑠
=
15
= 0,82 𝑠
4𝜋2 .𝑚
 𝑘=
𝑇2
4(3,14). 0,15 𝑘𝑔
=
(0,82 𝑠)2
5,91 𝑘𝑔
=
0,67 𝑠 2
= 8,82 𝑘𝑔⁄𝑠 2

𝑘 4𝜋2
 𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2

8,82 𝑘𝑔⁄𝑠 2 4(3,14)


= 2(0,15 𝑘𝑔)√ −
0,15 𝑘𝑔 (0,82 𝑠)2

10
= 0,3 𝑘𝑔 √58,8 𝑠 2 − 58,8𝑠 2
=0

 Pada m = 200 gr = 0,2 Kg


𝑡1 = 14,3 𝑠
𝑡2 = 14,0 𝑠
𝑡3 = 14,2 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
 𝑡̅ =
𝑛𝑡

14,3 𝑠 + 14,0 𝑠 + 14,2 𝑠


=
3
= 14,16 𝑠
𝑡̅
 𝑇=
𝑛
14,16 𝑠
=
15
= 0,94 𝑠
4𝜋2 .𝑀
 𝑘=
𝑇2
4(3,14). 0,2 𝑘𝑔
=
(0,94 𝑠)2
7,88 𝑘𝑔
=
0,88 𝑠 2
= 8,95 𝑘𝑔⁄𝑠 2

𝑘 4𝜋2
 𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2

8,95 𝑘𝑔⁄𝑠 2 4(3,14)


= 2(0,2 𝑘𝑔)√ −
0,2 𝑘𝑔 (0,94 𝑠)2

= 0,4 𝑘𝑔 √44,7 𝑠 2 − 44,80 𝑠 2

= 0,4 𝑘𝑔√−0,05
=0

11
 Pada m = 250 gr = 0,25 Kg
𝑡1 = 15,4 𝑠
𝑡2 = 14,9 𝑠
𝑡3 = 15,7 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
 𝑡̅ =
𝑛𝑡

15,4 𝑠 + 14,9 𝑠 + 15,7 𝑠


=
3
= 15,33 𝑠
𝑡̅
 𝑇=
𝑛
15,33 𝑠
=
15
= 1,02 𝑠
4𝜋2 .𝑀
 𝑘=
𝑇2
4(3,14). 0,25 𝑘𝑔
=
(1,02 𝑠)2
9,85 𝑘𝑔
=
1,04 𝑠 2
= 9,47 𝑘𝑔⁄𝑠 2

𝑘 4𝜋2
 𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2

9,47 𝑘𝑔⁄𝑠 2 4(3,14)


= 2(0,25 𝑘𝑔)√ −
0,25 𝑘𝑔 (1,02 𝑠)2

= 0,5 𝑘𝑔 √37,88 𝑠 2 − 37,91 𝑠 2

= 0,5 𝑘𝑔√−0,03
=0

12
 Pada m = 300 gr = 0,3 Kg
𝑡1 = 17 𝑠
𝑡2 = 16,8 𝑠
𝑡3 = 16,0 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
 𝑡̅ =
𝑛𝑡

17 𝑠 + 16,8 𝑠 + 16,0 𝑠
=
3
= 16,6 𝑠
𝑡̅
 𝑇=
𝑛
16,6 𝑠
=
15
= 1,10 𝑠
4𝜋2 .𝑚
 𝑘=
𝑇2
4(3,14). 0,3 𝑘𝑔
=
(1,10 𝑠)2
11,83 𝑘𝑔
=
1,21 𝑠 2
= 9,77 𝑘𝑔⁄𝑠 2

𝑘 4𝜋2
 𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2

9,77 𝑘𝑔⁄𝑠 2 4(3,14)


= 2(0,3 𝑘𝑔)√ −
0,3 𝑘𝑔 (1,10 𝑠)2

= 0,6 𝑘𝑔 √32,5 𝑠 2 − 32,5 𝑠 2


=0

13
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
 Konstanta pegas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut
𝐹
: K = ∆𝑥

Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai konstanta


pegas dipengaruhi oleh besarnya gaya yang diberikan serta perubahan
panjang pegas setelah diberikan gaya. Dari percobaan yang telah kami
lakukan, konstanta pegas didapatkan dengan hasil yang sama walaupun
beban yang diberikan serta perubahan panjang pegas berbeda-beda.
 Konstanta redaman dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
𝑘 4𝜋 2
berikut : b =2m√𝑚 − 𝑇2

Dari persamaan tersebut terlihat bahwa konstanta redaman


dipengaruhi oleh massa dan juga perioda getaran yang akan
berkurang terhadap waktu, sehingga nilai dari konstanta redaman yang
didapatkan akan mendekati nol atau bisa jadi didapatkan nol.

2. Saran
Kami ucapkan terima kasih buat kakak yang sudah membimbing kami
saran saya semoga kedepannya alat-alat lab dan fasilitas lab kita dapat lebih
baik lagi.

14
H. Tugas dan Pertanyaan Akhir
1. Menentukan konstanta Pegas
 K1 = 17,81 N/m
 K2 = 13,73 N/m
 K3 = 12,4 N/m
 K4 = 12 N/m
 K5 = 11,35 N/m
2. Menentukan konstanta Redaman
 b1 = 0 𝑘𝑔
 b2 = 0 𝑘𝑔
 b3 = 0 𝑘𝑔
 b4 = 0 𝑘𝑔
 b5 = 0 𝑘𝑔

15
DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Marcelo dan Edward J. Finn. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta:


Erlangga. 1998.
Said. M, L. Fisika dasar I. Makassar: UIN press. 2007.
Young dan Freedman. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. 2001.

16
DUKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai