A. Latar Belakang
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kamu bermain gitar? jika
senar gitar dipetik, maka senar gitar akan bergetar. Apabila kita tidak terus
memetik senar gitar tersebut maka lama kelamaan senar gitar akan berhenti
bergetar. Hal yang sama juja terjadi pada semua benda yang digetarkan. Pada
umumnya setiap benda yang berisolasi akan berhenti berisolasi jika tidak
digetarkan secara terus-menerus. Benda yang pada mulanya bergetar atau
berisolasi bisa berhenti karena mengalami redaman. Redaman bisa terjadi akibat
adanya gaya hambat atau gaya gesekan. Osilasi yang mengalami redaman biasa
disebut sebagai osilasi teredam alias getaran teredam. Redaman dapat
1
B. Dasar Teori
Menurut M. Said, L (2007: 73) menyatakan bahwa setiap gerak yang
terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik.
Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak
harmanik/harmonis. Apabila suatu parrtikel melakukan gerak periodik pada
lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas.
F = m.a
a = -g. sin ɵ
F = -K.∆x
Atau
F = -K. X
Gerak getaran benda terjadi secara terus menerus dan tidak terdapat faktor
hambatan atau redaman biasanya disebut gerak harmonik sederhana. Karakteristik
gerak harmonik sederhana adalah memiliki amplitudo dengan nilai tetap.
Amplitudo merupakan nilai simpangan maksimum dari posisi kesetimbangan.
Akan tetapi, pada kenyataanya suatu gerak getaran pada benda tidak akan terjadi
secara terusmenerus karena terdapat faktor hambatan.
2
Menurut Young dan Freedaman (2001: 48) menyatakan bahwa
pegurangan amplitudo disebabkan oleh gaya-gaya hilang yang disebut redaman
dan geraknya disebut dengan osilasi teredam. Kasus yang paling sederhana untuk
menganalisis adalah sebuah osilasi harmonik sedarhana dengan gaya redaman
gesekan yang berbanding lurus dengan kecepatan benda yang berisolasi. Suatu
gaya tambahan pada benda karena adanya gesekan F=-bv dimana V= dx/dt berupa
konstan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya selalu berlawanan arah dengan
kecepatan, gaya total pada benda adalah:
-kx-bv=ma
Atau
𝑑𝑥 𝑑2 𝑥
-kx-b =m .....................(b)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
Ini adalah persamaan diferensial untuk x, persamaan ini akan sama dengan
persamaan (a) untuk kecepatan dalam gerak harmonik sederhana, bedanya adalah
𝑑𝑥
penambahan -b . Jika redaman relatif kecil gerakannya dijelaskan oleh :
𝑑𝑡
X = A𝑒 −𝑦𝑡 cos ( t +α )
𝑘 𝑏2
𝜔 = √𝑚 − 4𝑚2
3
Gaya ini ditulis sebagai 𝐹 𝐼 = -v denagan adalah konstanta dan v adalah
kecepatan. Tanda negative disebabkan kenyataan bahwa 𝐹 𝐼 berlawanan dengan v,
( jenis gaya peredaman lain - sebanding dengan kecepatan dengan perangkat lebih
tinggi, atau mempunyai hubungan fisis berbeda yang lain, dapat juga ada pada
situasi fisis yang sebenarnya ). Gaya resultan pada benda adalah F+𝐹 𝐼 , dan
persamaan geraknya adalah
ma = -kx- v
𝑑𝑥 𝑑2 𝑥
atau, dengan mengingat bahwa v = dan a = , di dapat
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥
m + + kx = 0
𝑑𝑡
𝑑2 𝑥 𝑑𝑥
+ 2y 𝑑𝑡 + 𝑜 2 x = 0
𝑑𝑡 2
𝑘
Dengan 2 = dan 𝑜2 = adalah frekuensi anguler tanpa redaman.
𝑚 𝑚
X = A𝑒 −𝑦𝑡 cos ( t +α )
𝑘 2
= √ 𝑜2 − 𝑦 2 = √𝑚 − 4𝑚2
4
C. Alat dan Bahan
1. Sebuah pegas
2. Beban
3. Statif
4. Stopwatch
5. Zat cair
6. Ember
7. Mistar
D. Prosedur Percobaan
1. Ditimbang beban yang digunakan
2. Dipasang pegas pada statif
3. Ditarik beban ke bawah, kemudian diukur pertambahan panjang pegas
4. Dilepas beban kemudian dicatat waktu yang diperlukan pegas untuk
berisolasi n kali
5. Dilakukan langkah diatas dengan mengunakan massa yang berbeda
6. Ditentukan kostanta pegas yang digunakan
7. Diletakkan ember yang telah diisi air dibawah pegas yang telah dipasang
beban
8. Diulangi langkah-langkah diatas dengan mengunakan redaman zat cair
dalam ember
9. Dihitung periode untuk mencari kostanta redaman
5
E. Data Pengamatan
a. Konstanta Pegas
No Massa (Kg) Pertambahan panjang (∆x) F = m.g K = F/∆x
1 0,1 kg 0,055 m
2 0,15 kg 0,107 m
3 0,2 kg 0,158 m
4 0,25 kg 0,204 m
5 0,3 kg 0,259 m
b. Konstanta Redaman
No Massa (Kg) t1 t2 t3 t n T K b
1 0,1 kg 10 s 10,2 s 9,9 s 10
2 0,15 kg 12,3 s 12,5 s 12,4 s 10
3 0,2 kg 14,3 s 14,5 s 14,2 s 10
4 0,25 kg 15,4 s 14,9 s 15,7 s 10
5 0,3 kg 17 s 16,8 s 16,0 s 10
6
F. Pengolahan Data
a. Konstanta Redaman
Dik : X1 = 6,1 cm = 0,061 m
Pada M = 100 gr = 0,1 Kg
X2 = 11,6 cm = 0,116 m
∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1
= 0,116 𝑚 − 0,061 𝑚
= 0,055 𝑚
𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,1 𝑘𝑔 .9,8 𝑚⁄𝑠 2
= 0,98 𝑁
𝐹
𝑘 = ∆𝑥
0,98 𝑁
=
0,055 𝑚
= 17,81 𝑁/𝑚
= 1,47 𝑁
𝐹
𝑘 = ∆𝑥
1,47 𝑁
=
0,107 𝑚
= 13,73 𝑁/𝑚
7
Pada M = 200 gr = 0,2 Kg
X2 = 21,9 cm = 0,219 m
∆𝑥 = 𝑥2 − 𝑥1
= 0,219 𝑚 − 0,061 𝑚
= 0,158 𝑚
𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,2 𝑘𝑔 . 9,8 𝑚⁄𝑠 2
= 1,96 𝑁
𝐹
𝑘 = ∆𝑥
1,96 𝑁
=
0,158 𝑚
= 12,4 𝑁/𝑚
= 2,45 𝑁
𝐹
𝑘 = ∆𝑥
2,45 𝑁
=
0,204 𝑚
= 12 𝑁/𝑚
8
= 0,259 𝑚
𝐹 = 𝑚. 𝑔
= 0,3 𝑘𝑔 . 9,8 𝑚⁄𝑠 2
= 2,94 𝑁
𝐹
𝑘 = ∆𝑥
2,94 𝑁
=
0,259 𝑚
= 11,35 𝑁/𝑚
b. Konstanta Redaman
Dik : n = 15
Pada m = 100 gr = 0,1 Kg
𝑡1 = 10 𝑠
𝑡2 = 10,2 𝑠
𝑡3 = 9,9 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
𝑡̅ =
𝑛𝑡
10 𝑠 + 10,2 𝑠 + 9,9 𝑠
=
3
= 10,03 𝑠
𝑡̅
𝑇=
𝑛
10,03 𝑠
=
15
= 0,66 𝑠
4𝜋2 .𝑚
𝑘=
𝑇2
4(3,14). 0,1 𝑘𝑔
=
(0,66 𝑠)2
3,94 𝑘𝑔
=
0,43 𝑠 2
= 9,16 𝑘𝑔⁄𝑠 2
9
𝑘 4𝜋 2
𝑏 = 2𝑚√𝑚 − 𝑇2
𝑘 4𝜋2
𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2
10
= 0,3 𝑘𝑔 √58,8 𝑠 2 − 58,8𝑠 2
=0
𝑘 4𝜋2
𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2
= 0,4 𝑘𝑔√−0,05
=0
11
Pada m = 250 gr = 0,25 Kg
𝑡1 = 15,4 𝑠
𝑡2 = 14,9 𝑠
𝑡3 = 15,7 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
𝑡̅ =
𝑛𝑡
𝑘 4𝜋2
𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2
= 0,5 𝑘𝑔√−0,03
=0
12
Pada m = 300 gr = 0,3 Kg
𝑡1 = 17 𝑠
𝑡2 = 16,8 𝑠
𝑡3 = 16,0 𝑠
𝑡1 +𝑡2 +𝑡3
𝑡̅ =
𝑛𝑡
17 𝑠 + 16,8 𝑠 + 16,0 𝑠
=
3
= 16,6 𝑠
𝑡̅
𝑇=
𝑛
16,6 𝑠
=
15
= 1,10 𝑠
4𝜋2 .𝑚
𝑘=
𝑇2
4(3,14). 0,3 𝑘𝑔
=
(1,10 𝑠)2
11,83 𝑘𝑔
=
1,21 𝑠 2
= 9,77 𝑘𝑔⁄𝑠 2
𝑘 4𝜋2
𝑏 = 2𝑚√ −
𝑚 𝑇2
13
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Konstanta pegas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut
𝐹
: K = ∆𝑥
2. Saran
Kami ucapkan terima kasih buat kakak yang sudah membimbing kami
saran saya semoga kedepannya alat-alat lab dan fasilitas lab kita dapat lebih
baik lagi.
14
H. Tugas dan Pertanyaan Akhir
1. Menentukan konstanta Pegas
K1 = 17,81 N/m
K2 = 13,73 N/m
K3 = 12,4 N/m
K4 = 12 N/m
K5 = 11,35 N/m
2. Menentukan konstanta Redaman
b1 = 0 𝑘𝑔
b2 = 0 𝑘𝑔
b3 = 0 𝑘𝑔
b4 = 0 𝑘𝑔
b5 = 0 𝑘𝑔
15
DAFTAR PUSTAKA
16
DUKUMENTASI