Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN II

Judul Percobaan : Resultan Gaya Sejajar

Hari/Tanggal Percobaan : Selasa/ 16 April 2019

Nama Asisten : Rizal Aswadi

Tujuan Percobaan : Menyelidiki hubungan lengan gaya terhadap posisi

resultannya

A. Latar Belakang

Resultan gaya sejajar dapat kita jumpai dengan sistem jungkat jangkit, dimana
lenga gaya sangat berpengaruh terhadap gaya untuk mencapai kesemtimbangan.
Untuk mencari besar letak titik tangakap gaya resultan,dapat dilakukan secara
hitungan atau grafis. Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili
sekumpulan gaya sejajar dengan arah yang sama dengan gaya, yang memiliki besar
yang sama dengan arah yang dengan penjumlahan besar semua gaya. Dua buah
vektor gaya atau lebih yang dapata dicari berdasarkan syarat bahwa momen resultan
harus sama dengan yang bekerja pada suatu garis benda dapat diganti dengan sebuah
hgay. Gaya pengganti disebut (R).
B. Dasar Teori

Menurut Paul A. Tipler ( 1998: 57-59 ) menyatakan bahwa, komponen sebuah


vektor adalah proyeksi vektor itu pada gari dalam ruang yang didapatkan dengan
menarik garis tegak lurus dari kepala vektor tersebut kegaris tadi. Proyeksi semacam
itu dinamakan komponen tegak sebuah vektor. Jika 𝜃 adalah sudut antara vektor A
dan sumbu x, kita lihat dari

𝐴𝑦
tan 𝜃 = 𝐴𝑦

𝐴𝑦
sin 𝜃= 𝐴

𝐴𝑥
cos 𝜃 = 𝐴

dengan A adalah besar A. Karena itu, kita dapat menentukan komponen-komponen A


secara analitis dari sebesar A dan sudut 𝜃dengan

Ax= A cos 𝜃 dan Ay = A sin 𝜃

Sebaliknya, jika kita tahu komponen Ax dan Ay, disudut 𝜃 dapat dicari persamaan
dan besar A dari besar di teorema phytagoras

A = √𝐴𝑥2 − 𝐴𝑦2r

Menurut Douglas C. Giancoli ( 2001:57-59) menyatakan bahwa, karena


vektor besaran yang memiliki arah dan besar, penambahannya harus dilakukan
dengan cara yang khusus. Kia katakan bahwa perpindahan neffo atau resultan adalah
km ke timur pada hari pertama.

Vektor perpindahan resultan DR adalah jumlah dari vektor D1 dan D2 yaitu :

DR= D1 + D2
Satu cara penting dari penambahan dua vektor yang tidak berada pada garis yang
sama adalah bahwa resistor besar vektor resultan tidak sama dengan jumlah
besarpada kedua vektor pembentuknya tetapi lebih kecil dari jumlah tersebut :

DR <D1 + D2

( vektor-vektor tidak berada pada garis yang sama )

Menurut Umar Yardi (1996: 19-20) menyatakan bahwa, metode grafis untuk
menjumlahkan vektor. Dengan cara yang sama dilakukan bila jumlah dua vektor
dijumlahakan.

 Metode jajar genjang

Vektor resultan A+B dpat dihitung dengan :

1. Membuat titik tangkap vektor A dan B berimpit.


2. Membuat jajar genjang denagan vektor A dan B energi sisinya
3. Membuat diagonal dari titik tangkap vektor A dan B
 Metode polygon
Adalah cara meresultankan dengan cara menggambar salah satu
vektor sebagai acuan daan vektor lain disambungkan dengan pangkat tepat
pada ujung vektor sebelumnya.
 Metode analisis
Jika beberapa vektor sejajar bekerja pada satu titik maka vektor itu
dapat diproyeksi pada dua arah yang saling tegak lurus, vektor yang
sejajar dapat dinyatakan resultannya denagan menjumlahkan atau
mengurangkan.
C. Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1 Dasar Statif 2
2 Katrol kecil 50 mm 1
3 Batang Statif pendek 2
4 Batang Statif panjang 2
5 Beban 50 gr 6
6 Benang Secukupnya
7 Penggaris 2
8 Balok Pendukung
9 Pensil 1

D. Prosedur Percobaan
a. Dirangkai statif seperti gambar 1

b. Dipasang balok pendukung pada kedua ujung batang statif, kemudian pasng
katrol kecil pada masing-masing balok pendukung.
c. Diikatkan tali pada masing-masing ujung pensil, masing-masing ujung tali
yang lain dikattkan tali ketiga secara kendor ditengah-tengah pensil dan
ujung lain diikatkan pada 2 beban.
d. Dipasang kedua benang pada katrol dan diatur kedudukan kedua dasar statif
dan benang ketiga agaar system seimbang dan ketiga benang sejajar

e. Dicatat masa beban A,B dan C pada tabel


f. Diukur panjang DE dan EF kemudian dicatat ke dalam tabel
g. Ditambahkan 1 beban pada B dan 1 beban pada C
h. Diulangi langkah a s/d c dengan penambahan 1 beban
i. Digeser ikatan tali yang ditengah ( yang digantungi C ) kearah tali B sehigga
tercapai keaddan setimbang yang baru
j. Diulangi langka a dan b.
E. Tabel Data Pengamatan

2 F1F2
Pengukuran F1 F2 F3 F12 F22 R
α Cos α cos α
ke (N) (N) (N) (N2) (N2) (N)
(N2)

1 2,6 3 4,8 38 6,76 9 0,79 12,32 5,28

2 2,8 3,6 5,8 49 7,84 12,96 0,66 13,31 5,84

3 3,7 4,8 5,2 62 13,69 23,04 0,47 16,69 7,31

4 2,6 4,9 7,2 78 6,76 24,01 0,21 5,35 6,01


F. Pengolahan Data
1. Pengukuran pertama

Dik : F1 = 2,6 N

F2 = 3 N
F3 = 4,8 N
α = 380
F12 = (2,6 N)

= 6,76 N2

F22 = (3 N)

= 9 N2

Cos α = cos 38 °
= 0,79

2F1F2 Cos α = 2 (2,6 N) (3 N) cos 38 ᶿ


= 15,6 N2 . 0,79
=12,32 N2

R = √𝐹1² + 𝐹2² + 2𝐹1𝐹2 cos 𝜃


=√(2,6 𝑁 + (9𝑁) + 2(2,6 𝑁)(3𝑁) cos 58°

=√6,76 𝑁2 + 9𝑁2 + 2(2,6 𝑁 ). 0,79

=√15,6𝑁2 + 12,32𝑁2
=√27,92 𝑁2
= 5,28 N
2. Pengukuran Kedua

Dik : F1 = 2,8 N

F2 = 3,6 N
F3 = 5,8 N
α = 490
F12 = ( 2,8 N )2
= 7,84 N2
𝐹22 = (3,6 N )2
=12,96 N2

Cos α = cos 49 °
= 0,66

2F1F2 Cos α = 2 (2,8 N) ( 3,6 N) cos 49 ᶿ


= 20,16 N2 .0,66
=13,31 N2

R = √𝐹1² + 𝐹2² + 2𝐹1𝐹2 cos 𝜃


=√(2,8 𝑁 + (3,6𝑁) + 2(2,8 𝑁)(3,6𝑁) cos 49°
=√7,84𝑁2 + 12,96𝑁2 + 20,16 𝑁2.0,66
=√20,76 𝑁2 + 13,31 𝑁2
=√34,07 𝑁2
= 5,84 N

3. Pengukuran Ketiga

Dik : F1 = 3,7 N
F2 = 4,8 N

F3 = 5,2 N
α = 620

F12 = (3,7 N)2


= 13,69 N2
𝐹22 = (4,8 N)2
= 23,04 N2

Cos α = cos 62°


= 0,47

2F1F2 Cos α = 2 (5,7 N) (4,8 N) cos 62 ᶿ


= 35,52 N2 .0,47
= 16,69 N2

R = √𝐹1² + 𝐹2² + 2𝐹1𝐹2 cos 𝜃


=√(3,7 𝑁 + (4,8 𝑁) + 2(3,7 𝑁)(4,8 𝑁) cos 62°

=√13,69 𝑁2 + 23,04 𝑁2 + 35,52 𝑁2.0,47


=√36,73𝑁2 + 16,69 𝑁2
=√53,42 𝑁2
=7,31 N

4. Pengukuran Keempat

Dik : F1 = 2,6 N

F2 = 4,9 N
F3 = 7,2 N
α = 780

F1 2 = (2,6 N)2
= 6,76 N2
𝐹22 = (4,9 N)2
= 24,01 N2

Cos α = cos 78 °
= 0,21

2F1F2 Cos α = 2 (2,6 N) (4,9 N) cos 78 ᶿ


= 25,48 N2 .0,21
= 5.35 N2

R = √𝐹1² + 𝐹2² + 2𝐹1𝐹2 cos 𝜃


=√(2,6 𝑁 + (4,9 𝑁) + 2(2,6𝑁)(4,9𝑁) cos 78°

=√36,77𝑁2 + 25,48 𝑁2.0,21

=√30,77𝑁2 + 5,35 𝑁2
=√ 36,12 𝑁2
= 6,01 N

R R2
5,28 N 27,88 N2
5,84 N 34,10 N2
7,31 N 53,44 N2
6,01 N 36,12 N2
∑R = 24,44 N ∑R2 =151,54 N2

∑𝑅
R = 𝑛
24,44 𝑁
= 4

= 6,11 N
∑𝑅−𝑅
∆R = 𝑁
24,44 𝑁.6,11 𝑁
= 4
18,33 𝑁
= 4

= 4,582 N

∆𝑅
Persentase = X 100 %
𝑅
4,5825 𝑁
= X 100%
6,11 𝑁

= 0,75 X 100%
= 0,75%

KT = 100 % - 0,75 %
= 99,25
G. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan

Resultan gaya sejajar adalahnsebuah gaya yang bisamewakili sekumplan


gaya sejajar setelah mempunyai akan yang sama dengan penjumlahan besar semua
gaya, garis kerja yang dpat dicari berdasarkan syarat bhwa momen hrus gama dengan
penjumlahan vektor.

b. Saran

Kepada kakak asisten kami ucaokan terimakasih, semoga kedepanya kakak


lebih baik lagi. Untuk peralatannya dapat ditambah agar lebih mudah untuk
praktikum.
H. Tugas dan Pertanyaan Akhir
1. Bagaimanakah hubungan nilai F1+F2 dan F3 ?
2. Apabila arah F3ke atas apakah berlaku F1+F2 = F3
3. Bagaimanakah hubungan F1 ( DE ) dan F2 (EF)

Jawab
1. Berdasarkan pada percobaan 1 dan 2, nilai F1 dan F2, jika dijumlahkan, maka
hasilnya sama dengam F3.
2. Tidak, karna resultan gaya hanya dapat dihitung jika resultan gaya sama F1
dan F2, sama besae jika arahF3 teratas yang berlaku ialah Rf = f1+1F2+f3.
3. F1 ( De ) = F2 (Ef), Karena Resultan Gaya Sejajar. Untuk Mencapai Resultan
Gaya Sejajar Maka Haruslah F1 ( De ) = F2 (Ef), Sama Dengan Sistem
Jongkat-Jangkit, Lengan Gaya Berat Yang Sangat Berpengaruh Terhadap
Gaya Untuk Mencapai Kesetimbangan.
DAFTAR PUSTAKA

Douglas C. Giancolli.2001.Fisika.Jakarta: Erlangga.

Paul A. Tippler.1998.Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Umar Yasdi.1996.Pengantar Fisika Mekanika. Jakarta: Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai