resultannya
A. Latar Belakang
Resultan gaya sejajar dapat kita jumpai dengan sistem jungkat jangkit, dimana
lenga gaya sangat berpengaruh terhadap gaya untuk mencapai kesemtimbangan.
Untuk mencari besar letak titik tangakap gaya resultan,dapat dilakukan secara
hitungan atau grafis. Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili
sekumpulan gaya sejajar dengan arah yang sama dengan gaya, yang memiliki besar
yang sama dengan arah yang dengan penjumlahan besar semua gaya. Dua buah
vektor gaya atau lebih yang dapata dicari berdasarkan syarat bahwa momen resultan
harus sama dengan yang bekerja pada suatu garis benda dapat diganti dengan sebuah
hgay. Gaya pengganti disebut (R).
B. Dasar Teori
𝐴𝑦
tan 𝜃 = 𝐴𝑦
𝐴𝑦
sin 𝜃= 𝐴
𝐴𝑥
cos 𝜃 = 𝐴
Sebaliknya, jika kita tahu komponen Ax dan Ay, disudut 𝜃 dapat dicari persamaan
dan besar A dari besar di teorema phytagoras
A = √𝐴𝑥2 − 𝐴𝑦2r
DR= D1 + D2
Satu cara penting dari penambahan dua vektor yang tidak berada pada garis yang
sama adalah bahwa resistor besar vektor resultan tidak sama dengan jumlah
besarpada kedua vektor pembentuknya tetapi lebih kecil dari jumlah tersebut :
DR <D1 + D2
Menurut Umar Yardi (1996: 19-20) menyatakan bahwa, metode grafis untuk
menjumlahkan vektor. Dengan cara yang sama dilakukan bila jumlah dua vektor
dijumlahakan.
D. Prosedur Percobaan
a. Dirangkai statif seperti gambar 1
b. Dipasang balok pendukung pada kedua ujung batang statif, kemudian pasng
katrol kecil pada masing-masing balok pendukung.
c. Diikatkan tali pada masing-masing ujung pensil, masing-masing ujung tali
yang lain dikattkan tali ketiga secara kendor ditengah-tengah pensil dan
ujung lain diikatkan pada 2 beban.
d. Dipasang kedua benang pada katrol dan diatur kedudukan kedua dasar statif
dan benang ketiga agaar system seimbang dan ketiga benang sejajar
2 F1F2
Pengukuran F1 F2 F3 F12 F22 R
α Cos α cos α
ke (N) (N) (N) (N2) (N2) (N)
(N2)
Dik : F1 = 2,6 N
F2 = 3 N
F3 = 4,8 N
α = 380
F12 = (2,6 N)
= 6,76 N2
F22 = (3 N)
= 9 N2
Cos α = cos 38 °
= 0,79
=√15,6𝑁2 + 12,32𝑁2
=√27,92 𝑁2
= 5,28 N
2. Pengukuran Kedua
Dik : F1 = 2,8 N
F2 = 3,6 N
F3 = 5,8 N
α = 490
F12 = ( 2,8 N )2
= 7,84 N2
𝐹22 = (3,6 N )2
=12,96 N2
Cos α = cos 49 °
= 0,66
3. Pengukuran Ketiga
Dik : F1 = 3,7 N
F2 = 4,8 N
F3 = 5,2 N
α = 620
4. Pengukuran Keempat
Dik : F1 = 2,6 N
F2 = 4,9 N
F3 = 7,2 N
α = 780
F1 2 = (2,6 N)2
= 6,76 N2
𝐹22 = (4,9 N)2
= 24,01 N2
Cos α = cos 78 °
= 0,21
=√30,77𝑁2 + 5,35 𝑁2
=√ 36,12 𝑁2
= 6,01 N
R R2
5,28 N 27,88 N2
5,84 N 34,10 N2
7,31 N 53,44 N2
6,01 N 36,12 N2
∑R = 24,44 N ∑R2 =151,54 N2
∑𝑅
R = 𝑛
24,44 𝑁
= 4
= 6,11 N
∑𝑅−𝑅
∆R = 𝑁
24,44 𝑁.6,11 𝑁
= 4
18,33 𝑁
= 4
= 4,582 N
∆𝑅
Persentase = X 100 %
𝑅
4,5825 𝑁
= X 100%
6,11 𝑁
= 0,75 X 100%
= 0,75%
KT = 100 % - 0,75 %
= 99,25
G. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran
Jawab
1. Berdasarkan pada percobaan 1 dan 2, nilai F1 dan F2, jika dijumlahkan, maka
hasilnya sama dengam F3.
2. Tidak, karna resultan gaya hanya dapat dihitung jika resultan gaya sama F1
dan F2, sama besae jika arahF3 teratas yang berlaku ialah Rf = f1+1F2+f3.
3. F1 ( De ) = F2 (Ef), Karena Resultan Gaya Sejajar. Untuk Mencapai Resultan
Gaya Sejajar Maka Haruslah F1 ( De ) = F2 (Ef), Sama Dengan Sistem
Jongkat-Jangkit, Lengan Gaya Berat Yang Sangat Berpengaruh Terhadap
Gaya Untuk Mencapai Kesetimbangan.
DAFTAR PUSTAKA