Untuk menyelesaikan persoalan (soal) rangkaian yang rumit, prinsip rangkaian seri dan paralel
tidak selalu dapat digunakan. Untuk itu dapat dipergunakan metode arus loop ( Mesh or Loop
Current Method) dan metode tegangan node (Node Voltage Methode) atau metode lain seperti
metode Superposisi dan lainnya. Pada kuliah ini kita bahas hanya Metode Loop dan Metode
Tegangan Node.
8.1. Metode Loop.
Loop adalah setiap lintasan tertutup dalam suatu rangkaian listrik. Pada gambar 45 lintasan
tertutup ABEA, ABCEA, ABCDEA, BCEB, BCDEB dan CDEC adalah loop.
D1 D2 D3 Dn
I1 = , I2 = , I3 = , dan In = , dimana D1, D2, D3 dan Dn ( angka 1 sampai
D D D D
dengan n
dapat juga diganti dangan huruf a sampai dengan z sesuai notasi arus yang digunakan) adalah
pembilang pada persamaan determinan diatas dan D = ∆ Z adalah penyebut
Contoh soal:
1. Suatu rangkaian seperti gambar 46, tentukan besar phasor arus (arus dalam besaran
phasor) yang mengalir pada setiap cabang atau komponen.
4+ j3 4
D= = (4+j3)(4-j5) – (4 x 4) =16 –j20 +j12 + 15 -16 =15 – j8 = 17∠ 28 °
4 4-j5
20 4
Da = = (20) (4-j5)–(4 x j10) =80 –j100 – j40 =80-j140 = 161∠ 60 , 3 °
J10 4-j5
4+ j3 20
Db = = (4+j3)(j10) – (20)(4) =j40 –30 -80 = -110 + j40 = 117∠ 160 °
4 j10
Maka :
D a 161∠−60 , 3
Ia = = = 9,5∠ 32 , 2° A I1= 9,5∠ 32 , 2° A
D 17 ∠−28
Db 117 ∠−160
Ib = = = 6,9∠ 188 , 1° A I2= 6,9∠ 188 , 1° A
D 17 ∠−28
I3 = Ia + Ib = 9,5∠ 32 , 2° +6,9∠ 188 , 1° = 9,5{Cos (-32,2) + jSin (-32,2) + 6,9 (Cos
188,1 + j Sin 188,1)
−6 , 03
= 8,04 – j5,06 – 6,83 –j0,97 = 1,21 – j 6,03 = √ 1 ,212 +¿ ¿ Tan-1 A
1 , 21
= 6,15∠ 78 , 7 ° A
2. Diketahui rangkaian seperti gambar 48, tentukan arus dalam besaran phasor pada setiap
komponen ( I1, I2 dan I3 ) dan daya aktif total (pd R)yang digunakan pada rangkaian ini
-55 + j95,3 -3 + j4
Da = = -330 + j440 + j572 + 762,4 –(-330 +j440)
110 6 –j8
= 762,4 + j572 = 953∠ 36 , 9 °
6 – j8 -55 + j95,3
Db = = 660 – j880 – ( 165 –j220 -j285,9 -381,2)
-3 + j4 110
= 876,2 – j374,1 = 952,72∠−22 ,78 °
Da 953 ∠ 36 ,9
Ia = = = 12,7∠ 143 , 2° A I1 = 12,7∠ 143 , 2° A
D 75∠−106 , 3
Db 952 ,72 ∠−22 ,78
Ib = = = 12,7∠ 83 , 52° A I2 = 12,7∠ 83 , 52° A
D 75 ∠−106 , 3
I3 = Ia - Ib = 12,7∠ 1432 , 2° - 12,7∠ 83 , 52° = 12,7 (Cos 143,2) + jSin (143,2) -12,7 (Cos
83,52 + j Sin 83,52)
= 12,7 ( -08 + j0,6) – 12,7 ( 0,113 + j0,99) = - 10,16 +j7,62 – 1,435 – j 12,62
= -11,6 -j5 = 12,63∠ 203 , 26 ° A
Ptotal = Pt = I12 x 3 + I22 x 3 + I32 x 3 = 12,72 x 3 +12,732 x 3+12,632 x 3 = 1.448,6 W
Gambar 49 Rangkaian dengan dua sumber dan arus pada satu cabang diketahui
Penyelesaian arus lup dipilih Ia,Ib dan Ic seperti pada gambar 50, dengan Ic harus seperti
pada soal ( berlawanan dengan putaran jarum jam ).
Gambar 50 Rangkaian dengan arus lup Ia,Ib dan Ic
Ic = 2∠ 30 ° = 2 ( Cos 30° + j Sin 30°) = 1,73 + j1 A
Lup a : Ia (j10-j4) – Ib (-j4) + 20 ∠60 ° -10∠ 0 ° = 0
Lup b : Ib (3+j4-j4) + Ic (3+j4) – Ia (-j4) - 20 ∠60 ° = 0
Jadi
Lup a : j6 Ia + j4 Ib = 10∠ 0° - 20 ∠60° = 10 – 10 – j17,3 = −¿ j17,3
Lup b : j4 Ia + 3 Ib + (1,73 + j1) (3+j4) = 20 ∠60 °
j4 Ia + 3 Ib = 10 + j17,3 – (1,73 + j1)(3+j4)
= 10 + j17,3 – (5,19 + j6,92 +j3 – 4)
= 8,81 + j7,38
Menggunakan determinan diperoleh
j6 j4
D= = j18 – j216 = 16 – j18 = 24,1∠48,4°
j4 3
-j17,3 j4
Da = = - j51,9 – j35,2 + 29,5 = 29,5 – j87,1 = 91,9∠- 71,3 °
8,81 + j7,38 3
D a 91 , 9∠−71 , 3
I = Ia = = = 3,81∠-119,7 A
D 24 , 1∠ 48 , 4
Catatan j2 = −¿1
Padacontoh contoh soal no 3, pada loop a terdapat dua sumber tegangan maka untuk
menentukan apakah tegangan tersebut bertanda + atau – pada persamaan tegangan loop
adalah dengan mengikuti arah arus loop yang dipilih.
Suatu Node ( Node ) adalah suatu titik pertemuan (persekutuan) dari 2 atau lebih elemen
rangkaian. Bila tiga atau lebih elemen rangkaian bertemu pada suatu titik maka titik pertemuan
itu disebut Junction atau Principal Node.
Pada analisa ini, setiap Node dari suatu rangkaian diberi tanda dengan menggunakan bilangan
ataupun huruf. Pada gambar 51. A, B, 1, 2 dan 3 adalah Node serta 1,2 dan 3 disebut Junction.
Tegangan suatu Node adalah Tegangan pada Node tersebut relatif terhadap suatu Node tertentu
yang disebut Node refrensi ( Tegangan Node tersebut yang diukur terhadap Node refrensi yang
ditanahkan). Misal pada gambar 51 Tegangan V13 atau tegangan pada ZB adalah tegangan antara
node 1 dengan 3 ( perbedaan atau selisih tegangan antara titik 1 dan 3) yang ditulis atau sama
dengan V1 – V3 = V1 – 0 = V1
Perhatikan gambar 51 pada gambar 51 terdapat 3 junction yaitu titik 1,2 dan 3, maka persamaan
Nodenya junction 3 dipilih sebagai titik refrensi ( persamaan arus dari Hukum Kirchoff tentang
arus , KCL) digunakan 2 saja yitu :
V 1−V A V1 V 1−V 2
Node 1. IZA + IZB + IZC = ZA
+ ZB
+ ZC
=0
V 2−V 1 V2 V 2+ V B
Node 2. IZC + IZD+ IZE = Zc
+ ZD
+ ZE
=0
Kedu persamaan dapat ditulis dalam bentuk :
1 1 1 1 1
( Z + Z + Z ) V1 - Z V2 = Z VA
A B C C A
−1 1 1 1 −1
ZC
V1 + (
ZC
+ ZD
+ ZE
) V2 = V
ZE B
Kemudian dibuat dalam bentuk matrik dan diselesaikan dengan metode Determinan ( seperti
pada metode Loop) akan dapat diperoleh harga tegangan pada setiap Node, selanjutnya dapat
ditentukan harga arus pada setiap elemen dengan menggunakan Hk Ohm misal arus melalui
V 1−V 2
impedansi ZC adalah
ZC
.
Contoh soal
1. Tentukan arus pada setiap cabang dari gambar 52 dengan metode node Voltage
Gambar 52. Contoh Rangkaian diselesaikan dengan Node Voltage
Penyelesaian,
Pada rangkaian ini titik1,2, a dan b adalah Node serta a dan b adalah junction, dipilh Node
bawah b ( titik pertemuan j 12Ώ , sumber tegangan 120∠0° V dan 120 ∠ 36 , 9° V) sebagai
refrensi atau di tanahkan dan Node atas sebagai tegangan yang tidak diketahui Va. Pada soal ini
ada 2 titik Junction maka persamaan arusnya digunakan 1.
Persamaan Node a adalah I1 + I2 – I3 = 0
V 1−V a V −V V
Dimana : I1 = ; I2 = 2 a dan I3 = a ,
12 12 j 12
V1 = E1 = 120∠0° = 120 ( Cos 0 + j Sin 0) = 120 V
V2 = E2 = 120 ∠ 36 , 9° = 120 (Cos 36,9 + j Sin 36,9) = (96 + j72) V
V 1−V a V 2−V a V
Jadi persamaan Node a adalah : + - a =0
12 12 j 12
E1−V a E −V V
= + 2 a - a =0
12 12 j 12
120−V a 96+ j72−Va Va
= + 12
- = 0 persamaan ini dikali
12 j 12
j12
2.Tentukan Tegangan dalam phasor pada titik a dan b serta arus I1 ,I2 dan I3 dari gambar 53.
Gambar 53. Contoh Rangkaian diselesaikan dengan Node Voltage
Penyelesaian,
Pada rangkaian ini terdapat 3 junction maka digunakan 2 persamaan Node dan salah satu
junction dipilih sebagai titik refrensi ( ditanahkan) dan dipilih yang junction yang bawah
yg ditandai dengan pentanahan.
Persamaan Kirchoff tentang arus pada node a dan b adalah
Node a : I1 + I2 – 5 ∠ 30° = 0
Node b : - I1 + I3 + 4 ∠ 60° = 0
Dengan memasukkan data dari rangkaian ke KCL diperoleh
V a−V b Va
Node a : + = 5∠ 30° = 4,33 + j2,5
j5 − j 10
−V a−V b V b
Node b : + =−¿ 4 ∠ 60°= -2 – j3,46
j5 8
Node a : -j 0,2 Va + j0,2 Vb + j0,1 Va = 4,33 + j 2,5
-j0,1 Va + j0,2 Vb = 4,33 + j2,5
Node b : j0,2 Va –j0,2 Vb + 0,125 Vb = -2-j3,46
j0,2 Va + ( 0,125 - j 0,2 ) Vb = -2-j3,46
Dengan menggunakan determinant
-j0,1 j0,2
D = = - j 0,0125 – 0,02 – (-0,04) = 0,02 – j0,0125 = 0,0236 ∠ -32°
j0,2 0,125 – j0,2
D a 0,381∠−23 , 7 °
Va = = 0,0236 ∠−32 ° = 16,1 ∠ 8,3° V
D
Db 0,684 ∠−77 °
Vb = = 0,0236 ∠−32° = 29 ∠ - 45° V
D
V a−V b 16 ,1 ∠ 8 , 3 °−29 ∠−45 ° 15 , 93+ j 2 ,32−20 ,51+ j20 , 51
I1 = = j5
= j5
=
j5
−4 ,58+ j22 , 83
j5
23 ,38 ∠−78 , 63°
= 5 ∠ 90
= 4,68∠ -168,63° A
Va 16 ,1 ∠ 8 , 3 ° 16 ,1 ∠ 8 , 3 °
I2 = = − j 10 = 10 ∠−90 °
− j 10
= 1,61∠ 98,3° A
V b 29∠−45°
I3 = = 8
8
= 3,625 ∠- 45° A
Tugas :
1. Kerjakan jawab contoh soal yang diberikan dengan tidak melihat jawaban yang
telah diberikan
2. Dari rangkaian gambar 54, dengan menggunakan metode tegangan Node
Tentukan : i. Va dan Vb
ii. I1, I2 dan I3
iii. Buktikan I3 = I1 + I2
a