Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

UNIT 7

ANALISIS NODE DAN ANALISIS MESH


LABORATORIUM TENAGA

Amelia Nur Safitri


3332200010

RL - 44

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
METODOLOGI PERCOBAAN

1.1 Prosedur Percobaan


1.1.1 Analisis Node
a. Siapkan alat praktikum yang akan digunakan
b. Rangkai alat praktikum seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.1 Rangkaian Analisis Node[1]


c. Ubahlah nilai R1, R2, R3 sesuai dengan yang tertera pada blanko
percobaan.
d. Ukurlah arus pada R2
e. Catat hasil pengukuran pada blangko percobaan.
1.1.2 Analisis Mesh
a. Siapkan alat praktikum yang akan digunakan
b. Rangkai alat praktikum seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.2 Rangkaian Analisis Mesh[2]


c. Ubahlah nilai R1, R2, R3 sesuai dengan yang tertera pada blanko
percobaan.
d. Ukurlah arus pada R2
e. Catat hasil pengukuran pada blangko percobaan

2
BAB II

TUGAS

2.1 Tugas Pendahuluan


1. Sebutkan tujuan percobaan unit 7!
Jawab :
Mempelajari analisis node dan analisis mesh penggunaannya pada
rangkaian arus searah (DC).
2. Sebutkan alat yang digunakan pada unit 7!
Jawab :
- Multimeter
- Kabel jumper
- Catu daya DC
- Kit Praktikum
3. Jelaskan perbedaan analisis node dan analisis mesh:
Jawab :
- Analisis node : menggunakan KCL
- Analisis mesh : menggunakan KVL
4. Hitung I3 pada rangkaian dibawah ini!

Jawab :
R1 = 10 R2 = 20 Ω, R3 = 5 Ω, S1 = 12 V, S2 = 6V
Loop 1
-12 + R1 IA + R2 (IA – IB) = 0
-12 +10 IA + 20 IA – 20 IB = 0
30 IA – 20 IB = 12...... (Pers 1)
Loop 2
R2 (IB – IA) + R3 IB + 6 = 0
20 IB – 20 IA + 5 IB + 6 = 0
25 IB – 20 IA = -6.......(Pers 2)

3
4

Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2


30 IA – 20 IB = 12 x 2 → 60 IA – 40 IB = 24
-20 IA + 25 IB = -6 x 3 → -60 IA + 75 IB = -18 +
35 IB =6
6
IB = 35

IB = 0,17 mA
Substitusi persamaan 1
30 IA – 20 IB = 12
30 IA – 20 (0,17) = 12
30 IA – 3,4 = 12
30 IA = 12 + 3,4
30 IA = 15,4
IA = 0,51 mA
Substitusi
I3 = IB – IA
I3 = 0,17 – 0,51
I3 = -0,34 mA
2.2 Tugas Unit
1. Tentukan nilai I1, I2, I3 menggunakan analisis node!

I1 = 10 A, I2 = 5 A, R1 = 6Ω, R2 = 4Ω, R3 = 2Ω
Jawab :
• Node 1, V1 = 10 A
I1 = I2 + i1 + i2
𝑉1−0 𝑉1−𝑉2
I1 = I2 + +
𝑅1 𝑅2
𝑉1 𝑉1−𝑉2
10 = 5 + +
6 4
5

4𝑉1+6𝑉1−6𝑉2
5= 24
10𝑉1−6𝑉2
5= 24

120 = 10 V1 – 6 V2..... (pers 1)


• Node 2, V2 = 5 A
i3 = I2 + i2
𝑉2 𝑉1−𝑉2
= I2 +
𝑅3 𝑅2
𝑉2 𝑉1−𝑉2
=5+
2 4
𝑉1−𝑉2 𝑉2
-5 = −
4 2
𝑉1−𝑉2−2𝑉2 𝑉1−3𝑉2
-5 = =
4 4

-20 = V1 – 3 V2..... (pers 2)


• Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2
120 = 10 V1 – 6 V2 x 1 → 120 = 10 V1 – 6 V2
-20 = V1 – 3 V2 x 10 → -120 = 10 V1 – 30 V2 +

240 = 24 V2

10 V = V2

• Substitusi persamaan 2
-20 = V1 – V2
-20 = V1 – 3 (10)
-20 = V1 – 30
-20 + 30 = V1
10 = V1
• I1, I2, I3
𝑉1−0 10
I1 = = = 1,6 𝐴
𝑅1 6
𝑉1−𝑉2 10−10
I2 = = = 0𝐴
𝑅2 4
𝑉2 10
I3 = 𝑅3 = =5𝐴
2
BAB III

ANALISIS

3.1 Dasar Teori


3.1.1 Analisis Node
Analisis node berprinsip pada hukum kirchoff I (KCL) dimana
jumlah arus yang masuk dan keluar dari suatu titik percabangan akan sama
dengan nol, dimana tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui.
Analisis ini akan lebih mudah jika pencatu semuanya adalah sumber arus.
Node atau titik simpul adalah titik pertemuan dari dua buah atau
lebih elemen rangkaian. Junction atau titik simpul utama atau titik
percabangan adalah titik pertemuan dari tigas atau lebih elemen. Analisis
node dibagi menjadi dua, yaitu analisis node tanpa sumber tegangan dan
analisis node menggunakan sumber tegangan (supernode).
3.1.2 Analisis Mesh
Mesh atau loop adalah arus yang dimisalkan mengalir pada suatu
loop (lintasan tertutup). Arus loop sebenarnya tidak dapat diukur (arus
permisalan). Pada analisis mesh berprinsip pada hukum kirchoff II (KVL)
dimana jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol atau
arus merupakan parameter yang tidak diketahui.
Analisi mesh dibagi menjadi dua, yaitu analisis mesh tanpa sumber
arus dan analisis mesh menggunakan sumber arus (supermesh).

3.2 Analisis
3.2.1 Analisis Node
Pada praktikum kali ini kita akan membuktikan kebenaran dari
analisis node ini, pada percobaan ini kita akan melakukan perhitungan dan
pengukuran dalam mencaro I1, I2, I3 dan mengjitung persentase kesalahan.
Pada praktikum ini kita mendapatkan data yang dapat dilihat dibawah ini :

6
7

• Blanko Percobaan
Tabel 3.1 Analisis Node

Percobaan Pengukuran Multimeter

R1 R2 R3 S1 I1 I2 I3

1000 2000 1000 15 mA 6 3 6

2000 2000 2000 15 mA 4,9 4,9 5

1000 1000 2000 15 mA 6 6 3

• Perhitungan
1. R1 = R3 = 1000Ω, R2 = 2000Ω, S1 = 15 mA
IS = I1 + I2 + I3
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I1 = 𝑅1 = = 𝑉𝑎
1
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I2 = 𝑅2 = 2
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I3 = = = 𝑉𝑎
𝑅3 1

IS = I1 + I2 + I3
𝑉𝑎
15 = Va + + 𝑉𝑎
2
2𝑉𝑎+𝑉𝑎+2𝑉𝑎
15 =
2

30 = 5Va
Va = 6 mA
Subsitusi
I1 = Va = 6 mA
𝑉𝑎 6
I2 = = = 3 mA
2 2

I3 = Va = 6 mA
2. R1 = R2 = R3 = 2000Ω, S1 = 15 mA
IS = I1 + I2 + I3
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I1 = 𝑅1 = 2
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I2 = 𝑅2 = 2
8

𝑉𝑎 𝑉𝑎
I3 = 𝑅3 = 2

IS = I1 + I2 + I3
𝑉𝑎+𝑉𝑎+𝑉𝑎
15 = 2
3
15 = 2 𝑉𝑎

Va = 10 mA
Substitusi
𝑉𝑎 10
I1 = = = 5 mA
2 2
𝑉𝑎 10
I2 = = = 5 mA
2 2
𝑉𝑎 10
I3 = = = 5 mA
2 2

3. R1 = R2 = 1000Ω, R3 = 2000Ω, S1 = 15 mA
IS = I1 + I2 + I3
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I1 = 𝑅1 = = 𝑉𝑎
1
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I2 = 𝑅2 = = 𝑉𝑎
1
𝑉𝑎 𝑉𝑎
I3 = 𝑅3 = 2

IS = I1 + I2 + I3
𝑉𝑎
15 = Va + Va + 2
2𝑉𝑎+2𝑉𝑎+𝑉𝑎
15 = 2

30 = 5Va
Va = 6 mA
Substitusi
I1 = Va = 6 mA
I2 = Va = 6 mA
𝑉𝑎 6
I3 = = = 3 mA
2 2

• Tabel Perbandingan
Tabel 3.2 Perbandingan Analisis Node

Percobaan Perhitungan
I1 I2 I3 I1 I2 I3
9

6 3 6 6 3 6
4,9 4,9 5 5 5 5
6 6 3 6 6 3

𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛−𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Persentase Kesalahan = 𝑥 100%
𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

1. I1
6−6
K relatif = 𝑥 100% = 0%
6
5−4,9
K relatif = 𝑥 100% = 0,02%
5
6−6
K relatif = 𝑥 100% = 0%
6

2. I2
3−3
K relatif = 𝑥 100% = 0%
3
5−4,9
K relatif = 𝑥 100% = 0,02%
5
6−6
K relatif = 𝑥 100% = 0%
6

3. I3
6−6
K relatif = 𝑥 100% = 0%
6
5−5
K relatif = 𝑥 100% = 0%
5
3−3
K relatif = 𝑥 100% = 0%
3

• Analisis
Pada data yang telah kita dapatkan yang dimana kita sudah
melakukan perhitungan lalu membandingkan antara keduanya,
terdapat sedikit perbedaan pada nilai I1 dan I2, yang dimana
didapatkan nilai persentase kesalahan sebesar 0,02%. Ada beberapa
faktor yang menjadi penyebab yaitu human error dimana praktikan
kurang teliti saat melakukan perhitungan dan instrument error
dimana multimeter tidak 100% akurat karena terdapat faktor
pembebanan.
10

3.2.2 Analisis Mesh


Pada praktikum kali ini kita akan membuktikan kebenaran dari
analisis mesh, pada percobaan ini kita akan melakukan perhitungan dan
pengukuran dalam mencari I2 dan mengjitung persentase kesalahan. Pada
praktikum ini kita mendapatkan data yang dapat dilihat dibawah ini :
• Blanko Percobaan

Tabel 3.3 Analisis Mesh


Percobaan Pengukuran
multimeter
R1 R2 R3 S1 S2 I2
1000 2000 1000 6V 12 V 3,5
2000 2000 2000 6V 6V 2
• Perhitungan
1. R1 = R3 = 1000Ω, R2 = 2000Ω, S1 = 6 V S2 = 12 V
Loop 1
-6 + R1 IA + R2 (IA – IB) = 0
-6 +1 IA + 2IA – 2IB = 0
3 IA – 2 IB = 6...... (Pers 1)
Loop 2
R2 (IB – IA) + R3 IB + 12 = 0
2IB – 2 IA + 1 IB + 12 = 0
2IB – 2 IA = -12.......(Pers 2)
Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2
3𝐼𝐴 = 2 𝐼𝐵 = 6 x 3 → 9 IA – 6 IB = 18
2IB – 2 IA = -12 x 2 → 6 IB – 6 IA = -24 +
5 IA = -6
IA = -1,2 mA
Substitusi Persamaan 1
3IA – 2 IB = 6
3(-1,2) – 2 IB = 6
11

-3,6 – 2 IB = 6
2 IB = 6 + 3,6
2IB = 9,6
IB = 4,8 mA
Substitusi
I2 = IB – IA
I2 = 4,8 – 1,2
I2 = 3,6 mA
2. R1 = R2 = R3 = 2000Ω, S1 = S2 = 6 V
Loop 1
-6 + R1 IA + R2 (IA – IB) = 0
-6 +2 IA + 2IA – 2IB = 0
4 IA – 2 IB = 6...... (Pers 1)
Loop 2
R2 (IB – IA) + R3 IB + 6 = 0
2IB - 2 IA + 2 IB + 6 = 0
4 IB - 2 IA = -6.......(Pers 2)
Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2
4 IA – 2 IB = 6 x 2 → 8 IA – 4 IB = 12
-2 IA + 4 IB = -6 x 1 → -2 IA + 4 IB = -6 +
6 IA =6
IA =1
Substitusi Persamaan 1
4 IA – 2 IB = 6
4 (1) – 2 IB = 6
4 – 2 IB = 6
4 – 6 = 2 IB
-1 = IB
Substitusi
I2 = IB – IA
I2 = -1 – 1
I2 = -2 mA
12

• Tabel Perbandingan
Tabel 3.4 Perbandingan Analisis Mesh
Percobaan Perhitungan
I2 I2
3,5 3,6
2 2

𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛−𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Persentase Kesalahan = 𝑥 100%
𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

3,6−3,5
1. K relatif = 𝑥 100% = 0,5%
3,6
2−2
2. K relatif = 𝑥 100% = 0%
2

• Analisis
Pada praktikum percobaan analisis mesh ini dapat
dibuktikan kebenarannya. Tetapi, pada percobaan ini terdapat nilai
persentase kesalahan sebesar 0,5% yang dimana nilai ini tidak
terlalu jauh dari hasil percobaan. Terjadinya kesalahan dalam
percobaan dan pehitungan menjadi faktor yang mempengaruhi
%error yang ada.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan Percobaan


Pada percobaan kali ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa analisis node
dan analisis mesh dapat dibuktikan kebenarannya. Analisis node berprinsip pada
hukum kirchoff I (KCL) dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari suatu titik
percabangan akan sama dengan nol. Pada analisis mesh berprinsip pada hukum
kirchoff II (KVL) dimana jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup sama
dengan nol.

13
DAFTAR PUSTAKA

[1] Asisten Lab Tenaga, “Analisis Node dan Analisis Mesh”, in Modul Praktikum
Rangkaian Listrik, Cilegon, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Teknik,
2021, pp. 53 - 56.

[2] Eggleston, Dennis, “Basic Electronics for Scienntist and Engineers”,


Cambridge Unniversity Press, UK, 2011.

14
LAMPIRAN

Tabel 3.1 Analisis Node

Percobaan Pengukuran Multimeter


R1 R2 R3 S1 I1 I2 I3
1000 2000 1000 15 mA 6 3 6
2000 2000 2000 15 mA 4,9 4,9 5
1000 1000 2000 15 mA 6 6 3

Tabel 3.2 Perbandingan Analisis Node

Percobaan Perhitungan
I1 I2 I3 I1 I2 I3
6 3 6 6 3 6
4,9 4,9 5 5 5 5
6 6 3 6 6 3

Tabel 3.3 Analisis Mesh

Percobaan Pengukuran
multimeter
R1 R2 R3 S1 S2 I2
1000 2000 1000 6V 12 V 3,5
2000 2000 2000 6V 6V 2

15
Tabel 3.4 Perbandingan Analisis Mesh
Percobaan Perhitungan
I2 I2
3,5 3,6
2 2

16

Anda mungkin juga menyukai