Disusun oleh:
1. Meliska Suelsy (190321624020)
2. Mohammad Syaifullah Yusuf (190321624089)
3. Muhammad Muslih Fathoni Mahsuni (190321624048)
4. Nanda Dwi Nugraha (190321624002)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2021
PENENTUAN MUATAN SPESIFIK ELEKTRON
A. TUJUAN
1. Mengamati gerakan melingkar elektron dalam medan magnet
2. Menenetukan besarnya muatan spesifik (e/m) electron
B. DASAR TEORI
Desain
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Persiapan
1. Sebelum melakukan eksperimen, hendaknya memeriksa semua kelengkapan
peralatan seperti yang di atas
2. Memeriksa bahwa semua unit dalam keadaan OFF dan skala sumber
terkecil an skala alat ukur terbesar.
3. Menyusun set rangkain eksperimen seperti pada Gambar di atas.
4. Mematikan lampu ruang eksperimen.
b. Percobaan
1. Menghidupkan sumber daya untuk koil Helmholtz sampai kira-kira 2 A.
Bersamaan dengan ini, hidupkan pula sumber daya untuk tegangan anoda
tabung lucutan secara perlahan sambil mengamati apakah sudah terjadi
berkas elektron anoda-katoda.
2. Jika berkas elektron ada pada ujung anoda- katoda, menaikkan tegangan
anoda sampai berkas elektron keluar secara perlahan. Diusahakan agar
berkas tidak lurus sehingga menumbuk dinding tabung, atur sedemikian
hingga berbentuk melingkar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur
secara bersamaan antara tegangan pada koil Helmhotlz dan tegangan anoda
pada tabung lucutan.
3. Menentukan jari jari lingkaran lintasan berkas elektron tersebut (mulai dari
terkecil) misalnya r1 = 0,0250 m. Catatlah tegangan anoda dan arus koil
pada saat itu pada Tabel pengamatan.
4. Mengulangi langkah (4) untuk minimum 6 jari-jari lingkaran berkas
elektron yang berbeda. (misal rn = 0,0275 m, 0,0300 m, 0,0325 m, 0,0350
medan seterusnya, hingga memperoleh 10 data)
E. DATA PENGAMATAN
Berikut data percobaan dengan variasi kuat arus (I) dan tegangan (V) tetap yaitu
195 Volt
No V ± ∆ V (V) I ± ∆ I (A) r ± ∆ r (m)
1. 195 1,11 0,045
2. 195 1,21 0,04
3. 195 1,31 0,0375
4. 195 1,40 0,035
5. 195 1,50 0,03
6. 195 1,60 0,03
7. 195 1,70 0,0275
8. 195 1,80 0,0275
9. 195 1,91 0,025
10. 195 2,01 0,025
Keterangan:
Variabel bebas : I NST Amperemeter = 0,01 A
Variabel terikat : r NST Mistar = 0,1 cm
Variabel kontrol : V NST Voltmeter = 1 V
F. ANALISIS DATA
Berdasarkan data pengamatan yang telah diperoleh dalam eksperimen (e/m) ini
dapat dihitung menggunakan ralat grafik, dengan persamaan sebagai berikut ini:
V e 1 2
I 2 ( )
=
m 2
( 7,7 9 ×10−4 ) r 2
Mencari nilai Sb
n ∑ x 2−(∑ x)2 |
n
Sb =S y
√ n ∑ x −(∑ x )2
2
80
60
40
20
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
X
Menentukan nilai Sy
1
Sy=
√ n−2
¿¿
1 1,8221460564
Sy=
√ 10−2 [
92271,74−
0,0001979488 ]
1
Sy=
√ 8
[ 92271,74−92051,3817917 ]
1
Sy=
√ 8
[ 220,3582083 ]
S y = √27,5447760375
S y =5,24831173212
Menentukan besar b
nΣxy−ΣxΣy
b= 2 2
nΣ x −( Σx )
1,51712068884
b=
0,0001979488
b=76646,4302082
n
Sb =S y
√ 2
n Σ x −( Σx )
2
Sb =5,24831173212(710,760956827)
Sb =3730,29506845
Sb
Rb = ×100 %
b
3730,29506845
Rb = × 100 %
76646,4302082
Rb =4,87 % (3 AP)
Jadi, b=(7,66 ± 0,373)× 104 dengan ralat relatif sebesar 4,87 % (3 AP).
e
Menentukan nilai muatan spesifik elektron
m
e 2b
=
m ( 7,79 ×10−4 )2
e 2(76646,4302082)
= 2
m ( 7,7 9 × 10−4 )
e
=2,53× 1011
m
Menghitung Se /m
2
Se /m=
√| ∂ e /m
∂b
. Sb|
2
Se /m=
√| 2
( 7,7 9 ×10−4 )
2
|
. Sb
2
Se /m=
√| 2
( 7,7 9 ×10−4 )
Se /m=1,23 × 1010
2
|
.3730,29506845
Ralat relatif
Se/ m
Re /m= ×100 %
e /m
1,23 ×1010
Re /m= × 100 %
2,53 ×10 11
Re /m=4,86 % (3 AP)
Jadi, e /m=( 2,53 ± 0,123 ) × 1011 C/kg dengan ralat relatif 4,86 % (3 AP).
G. PEMBAHASAN
Definisi dari Muatan spesifik elektron dapat diartikan perbandingan antar
a besar muatan sebuah elektron terhadap massanya. Dalam penentuan mutan ini,
elektron yang terlepas dari logam yang dipanaskan akan dipercepat oleh beda po
tensial antara katoda dan anoda kemudian dari tabung lucutan menuju medan ma
gnet. Elektron yang berada dalam medan magnet ini mengalami gaya Lorentz se
hingga bergerak melingkar beraturan dengan laju tetap. Gerakan ini menghasilka
n sebuah lintasan berbentuk lingkaran yang dapat diamati pada tabung.
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
J. TUGAS
Berdasarkan hasil eksperimen lakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Buatlah Tabel (namakan Tabel 2) hasil analisis yang memuat V/I2 dan r2.
Jawab:
No V I r X = r2 Y = V/I2
1 195 1,11 0,045 0,002025 158,2664
2 195 1,21 0,04 0,0016 133,1876
3 195 1,31 0,0375 0,001406 113,6297
4 195 1,40 0,035 0,001225 99,4898
5 195 1,50 0,03 0,0009 86,66667
6 195 1,60 0,03 0,0009 76,17188
7 195 1,70 0,0275 0,000756 67,47405
8 195 1,80 0,0275 0,000756 60,18519
9 195 1,91 0,025 0,000625 53,45248
10 195 2,01 0,025 0,000625 48,26613
Garis kecocokan
180
160
140
120
Y = V/I2
100
80 2. Buatlah grafik antara
60
40 V/I2 – r2 dari pasangan
20
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 data pengamatan pada
X = r2 kertas grafik milimeter.
Jawab:
Grafi k
180 158.27
160 133.19
140 113.63
120 99.49
86.67
Y = V/I2
100 76.17
80 67.47
60.19
53.45
48.27
60
40
20
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
X = r2
4. Tentukan nilai (e/m) dari kemiringan grafik tersebut lengkap dengan ralatnya.
Jawab
e 2b
=
m ( 7,79 ×10−4 )2
e 2(76646,4302082)
= 2
m ( 7,7 9 × 10−4 )
e
=2,53× 1011
m
Menghitung Se /m
2
Se /m=
√| ∂ e /m
∂b
. Sb|
2
Se /m=
√| 2
( 7,7 9 ×10−4 )
2
. Sb
|
2
Se /m=
√| 2
( 7,7 9 ×10−4 )
Se /m=1,23 × 1010
2
.3730,29506845
|
Ralat relatif
Se/ m
Re /m= ×100 %
e /m
1,23 ×1010
Re /m= × 100 %
2,53 ×10 11
Re /m=4,86 % (3 AP)
Jadi, e /m=( 2,53 ± 0,123 ) × 1011 C/kg dengan ralat relatif 4,86 % (3 AP).
8 I I
5. Dapatkan persamaan H= =0,7155 berdasarkan hukum Biot Savart.
5 √5 R R
Mulailah dengan meninjau dua buah koil (Helmhotz) searah z yang terpisah
sejauh 2a = R. Selanjutnya analisalah pada pusat jari-jari.
Jawab:
Dua buah kawat yang memiliki satu sumbu masing-masing terdiri dari N buah
lilitan dan diberi arus I yang searah. Jika titik P berada ditengah-tengah
kumparan sehingga arusnya searah, maka induksi magnet di titik P sama dengan
nol. Induksi magnet di titik P:
1 1
Bz ( z )=μ0 ∋R2
[ 2 2 3 /2
(R + z )
+
((2 b−z)2 + R2)3 /2 ]
Turunan pertama Bz terhdap z adalah
2
dBz μ0 ∋ R 1 1
dz
=
2 2 2 5 /2
(R + z )
+
[((2b−z)2 + R2 )5/ 2 ]
Di z=b turunan kedua sama dengan nol dan turunan kedua Bz adalah
2 2
d 2 Bz −3 μ0 ∋R 2 x2 5 2( z−2 b)
dz
=
2 2
1
[
2 5 /2
(R + z )
−
5
2 7
+
1
5
( R2 + z 2 ) 2 ( ( 2 b−z )2 + R2 ) 2
−
2 ( ( 2 b−z )2 + R2 )7 /2
]
Di b=z maka
2 2 2 2
d Bz
❑
−3 μ0 ∋R 2 R −8 b
=∫ ( 7 ¿
)¿
dz z=b 2 2 2 2
( z −R )
Turunan menjadi nol jika R2−4 b 2=0 maka 2 b=R Sehingg jarak antara kedua
kumparan harus sama dengan jari-jari kumparan sehingga
induksi magnet di titik p menjadi
¿ 8 ¿ 4 3/ 2
Bz=μ 0∋ ∙ 3 =μ 0∋ ¿¿
R 2 R 3
5
Dalam eksperimen penentuan muatan spesifik dri elektron diketahui bahwa
hubungan antara medan magnet dan arus listrik adalah
B=μ0 ∋ ¿ ¿
R
B=4,5× 10−7 ¿
R
6. Lukislah gaya-gaya yang bekerja pada elektron pada beberapa posisi berbeda.
Jelaskan berasarkan hasil anda bagaimana seharusnya lintasan elektron tersebut.
Jawab:
9. Gambarkan medan magnet dari koil Helmholtz dalam eksperimen anda dan
medan magnet bumi? Gunakan magnet jarum (kompas). Bagaimana
pengaruhnya?
Jawab:
Pada gambar (a) terlihat bahwa medan magnet dari koil Helmholtz, menyimpang
bahkan tegak lurus terhadap arah utara dan selatan bumi. Sedangkan pada
gambar (b) terlihat arah medan magnet bumi juga menyimpang terhadap arah
utara-selatan bumi. Menurut percobaan Oesterd, membuktikan bahwa arus listrik
dalam konduktor menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Jika magnet jarum
(kompas) didekatkan pada kawat tersebut, maka jarum kompas akan
menyimpang. Sama halnya jika jarum kompas tersebut didekatkan pada koil
Helmholtz yang dialiri arus lisrik, jarum tersebut akan menyimpang.
K. LAMPIRAN
Gambar a Gambar b