Dosen Pembimbing
Disusun Oleh:
Nama : Alfonsius Perdija Tamba
NIM : 191411004
2A / D3 – Teknik Kimia
2. DATA PENGAMATAN
Pada pressure gauge menunjukan angka konstan untuk setiap arus standar baik pada run I, run II,
dan run III yaitu sebagai berikut :
3. HASIL PERCOBAAN
Setelah diperoleh data percobaan, maka data pengamatan tersebut diolah dan menghasilkan data
seperti di table bawah ini :
X yi y ̅
𝒚 y-yi y-𝒚̅
1 2 3 1 2 3 1 2 3
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 25 24 25 27 25,3 -1 0 2 -1,3 -0,3 2,3
12 50 51 47 52 50 1 -3 2 1 -3 2
16 75 76 75 79 76,7 1 0 4 0,7 -1,7 2,3
20 100 99 98 100 99 -1 -2 0 0 -1 1
16 75 79 77 74 76,7 4 2 -1 3,7 1,7 -2,7
12 50 50 47 48 48,3 0 -3 -2 1,7 -1,3 -0,3
8 25 24 23 25 24 -1 -2 0 0 -1 1
4 0 1 0 0 0,3 1 0 0 0,7 -0,3 -0,3
Keterangan :
x = arus standar (mA)
y = steam travel (%)
𝑦̅ = rata-rata tekanan steam travel pada setiap titik pengukuran (%)
𝑦𝑖 = 100(𝑥 − 4) 16
𝑦𝒊 = nilai ideal steam travel
Setelah diperoleh data tersebut digunakan dua metode untuk pengolahan datanya yaitu
metode praktis dan metode statistika (ketidakpastian tipe A).
i. Metode Praktis
Dari table 2, dapat ditentukan :
2. Persen akurasi
Akurasi/Span ×100% = 5%
Dari seluruh data yaitu sebanyak 27 data pada table 1, dibuat persamaan garis dengan regresi linier
seperti gambar dibawah ini :
a. Menentukan Presisi
Data X vs Y
120
y = 6,2839x - 24,821
100
R² = 0,9974
80
Steam Travel
60
40
20
0
0 5 10 15 20 25
arus standar
𝑦𝑟 = 6.2839𝑥 – 24.821
x 𝒚 𝒚𝒓 𝒚 − 𝒚𝒓 (𝒚 − 𝒚𝒓)𝟐
4 0 0,31 -0,31 0,0961
8 25,3 25,45 -0,15 0,0225
12 50 50,6 -0,6 0,36
16 76,7 75,7 1 1
20 99 100,86 -1,86 3,4596
16 76,7 75,7 1 1
12 48,3 50,6 -2,3 5,29
8 24 25,45 -1,24 1,5376
4 0,3 0,31 -0,01 0,0001
Jumlah 12,7659
1. Menghitung standar deviasi (jika kurang dari 30 data)
̅−𝒚𝒓)𝟐
∑(𝒚
𝑠𝑦 = √
𝑛−2
Arti angka 2 dala perhitungan di atas adalah ada 2 derajat kebebasan telah dipakai unutk
menghitung rata – rata nilai x dan y.
12,7659
𝑠𝑦 = √ = 1,35
9−2
𝑠𝑦 1,35
𝑈=𝑘 → 𝑈=2 = 0,9
√𝑛 √9
x 𝒚𝒊 𝒚 𝒚 − 𝒚𝒊 (𝒚 − 𝒚𝒊)𝟐
4 0 0 0 0
8 25 25,3 -0,3 0,09
12 50 50 0 0
16 75 76,7 -1,7 2,89
20 100 99 1 1
16 75 76,7 -1,7 2,89
12 50 48,3 1,7 2,89
8 25 24 1 1
4 0 0,3 -0,3 0,09
Jumlah 10,85
4. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan kalibrasi untuk control valve. Kalibrasi ini merupakan
proses pengecekan instrument dengan instrument standard, dilakukan agar ketelitian yang
didapatkan dari hasil pengukuran sudah akurat, karena hal ini sangat berpengaruh pada
kualitas produk yang dihasilkan. Control valve merupakan unit kendali akhir dalam industri
untuk pengontrolan produksi dan bertugas untuk menerjemahkan sinyal kendali menjadi aksi
atau tindakan koreksi melalui pengaturan variabel pengendali atau variabel termanipulasi.
Maka dari itu control valve diperlukan maintenance dan kalibrasi secara berkala sesuai
dengan rekomendasi dari manufakturnya agar dapat bekerja dengan semestinya, terutama
apabila terjadi mechanical atau electrical shock kalibrasi harus dilakukan secepatnya.
Dalam industri dikenal beberapa pengendalian proses, salah satunya adalah control
dikendalikan seberapa besar terbukanya valve (bervariasi) seperti pada praktikum kali ini.
Bukaan valve tersebut berupa persentase sedangkan aktivitas kalibrasi dilakukan dengan
cara memvariasikan nilai sinyal kendali dari 4–20 mA sehingga hasil berdasarkan teoritisnya
akan singkron dengan persen bukaan valve.
Katup kendali (control valve) ini merupakan piranti yang terdiri atas actuator sebagai
pengubah sinyal kendali menjadi pengaturan fisik dan elemen regulasi seperti valve. Energi
penggerak yang digunakan berupa udara tekan (pneumatic) yang memiliki kelebihan yaitu
murah, sederhana, cepat, histeris kecil, dan torsi yang kecil. Selain itu, secara opsional boleh
ditambahkan pressure gauge sebagai alat yang akan digunakan untuk mengetahui tekanan
yang dihasilkan, bila berdasarkan teori akan menghasilkan rentang 3-15 psig.
Pada saat melakukan kalibrasi control valve sedang dalam kondisi out of service dan
proteksi kalibrasi dihilangkan. Kemudian untuk melakukan kalibrasi dengan melakukan
pengaturan arus standar dengan mengetik atau memutar tombol pengaturan arus hingga
angka 4 mA dan didapatkan penunjukkan arus pada kalibrator serta steam travel pada
control valve, lalu ulangi untuk titik arus 8; 12; 16; 20 mA. Selanjutnya arus diturunkan
dengan mengetik atau memutar tombol ke posisi 16 mA dan didapatkan penunjukkan arus
pada kalibrator serta steam travel pada control valve, lalu ulangi untuk titik arus 12; 8; 4 mA.
Langkah diatas diulangi sebanyak 3 kali sehingga didapatkan data run 1, run 2, dan run 3.
Percobaan untuk praktikum kali ini dilakukan secara dalam jaringan sehingga menggunakan
aplikasi Lab. InP.
Persentase skala yang ditunjukkan pada hasil pengamatan seharusnya 0% untuk arus 4
Setelah dilakukan pengamatan dan pencatatan data yang diperlukan selajutnya kita akan
dapat mengolah data tersebut dengan cara metode praktis ataupun metode statistika
(ketidakpastian tipe A) yang sudah tersedia dalam jobsheet (akurasi dan presisi) yang telah
diberikan. Akurasi merupakan tingkat kedekatan nilai terukur dengan nilai sebenarnya yang
ditunjukkan dengan nilai “ketidaktepatan” pengukuran. Sedangkan presisi merupakan
tingkat keterulangan pengukuran pada kondisi dan rentang waktu tertentu (seberapa
konsisten pengukuran) yang ditunjukkan dengan nilai “ketidakpastian” pengukuran. Dalam
hasilnya memang metode praktis dan metode statistika yang digunakan berbeda hasilnya,
dikarenakan pada metode praktis akan ditunjukkan seberapa besar efek yang dihasilkan
untuk diperhatikan metode ini biasanya dilakukan untuk menilai subjek dalam keahlian
bidang masing-masing. Sedangkan metode statistik menunjukkan seberapa besar pengaruh
yang diperoleh dalam populasi untuk data yang ada.
Dari data yang saya dapatkan maka diperoleh hasil pengolahan data untuk metode
praktis yaitu nilai akurasi sebesar 5, yang merupakan hasil perhitungan dari nilai terbesar
pada nilai steam travel dikurangi nilai arus standar. Untuk persen akurasi didapatkan 5% dari
hasil perhitungan akurasi dibagi dengan nilai span dikali 100% yang mana nilai span sendiri
didapatkan dari selisih skala maksimum dan minimum yang hasilnya adalah 100. Serta nilai
repeatability (presisi) yaitu 3.7 yang diambil dari nilai terbesar dari pengurangan steam travel
dan rata-rata tekanan steam travel pada tiap titik pengukuran.
Selain itu, dilakukan pula perhitungan untuk akurasi atau ketidakpastian yang mana kita
harus menghitung nilai ideal dari penunjukkan instumen yang dikalibrasi (rumus yi) untuk
setiap titik pengukuran, setelahnya dihitung standar deviasi yang hasilnya adalah 1.35.
Selanjutnya nilai standar deviasi tersebut dapat digunakan untuk menghitung akurasi atau
ketidakpastian instrument yang hasilnya adalah 0,83 dan juga nilai akurasi atau
ketidaktepatan dalam persen skala penuh (full scale) yang hasilnya adalah 0.83 dengan nilai
selisih ymax dan ymin yaitu 100. Pada akurasi artinya dalam setiap pengukuran terdapat
ketidakpastian ± 0.83 dari titik pengukuran steam travel.
Hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa pada instrument tersebut merupakan
instrument yang tepat namun tidak teliti dapat dilihat pada grafik 1 yang menunjukkan data
mendekati garis regresi, namun nilai tesebut tidak konsisten (memiliki banyak data yang
tidak berada pada satu titik yang sama). Maka dari itu sangat diperlukan kalibrasi pada
instrument tersebut agar tepat dan teliti dalam pengukuran.
5. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan kalibrasi control valve menggunakan aplikasi Lab. LnP maka didapatkan
kesimpulan yaitu
1. Kalibrasi control valve dilakukan dengan cara memvariasikan nilai sinyal kendali berupa arus
standar yang memiliki rentang dari 4-20mA sehingga pada steam travel akan menunjukkan %
bukaan valve . Hasil berdasarkan teoritisnya akan didapatkan nilai rentang persentase steam travel
bernilai 0% untuk 4mA sampai 100% untuk 20 mA. Dari data yang didapatkan akan diolah untuk
mendapatkan perhitungan sesuai dengan jobsheet (akurasi dan presisi) yang ada.
4. Hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa instrument tersebut merupakan instrument
yang tepat namun tidak teliti, sehingga memerlukan kalibrasi agar tepat dan teliti dalam
pengukuran.