Oleh :
Nabila Fatin Kamilasari (151411021)
4.1.3 Koefisien Pindah Panas (U) Pada Variasi Laju Alir Pendingin
Laju Alir Air Panas Dilepas Air Panas Diterima Efisiensi Panas
Laju Alir Air
Pendingin Panas (Qhot) Air Dingin Efisiensi Panas ()
Pemanas (l/menit)
(l/menit) (kJ/menit) (kJ/menit) (%)
6,71688 6,5842 3,7416 43,17382846
9,71688 2,6337 6,0893 -131,2065743
8 10,43688 7,2427 5,8138 19,72897411
12,95688 9,2179 1,8044 80,42538549
16,67688 0,6587 4,6448 -605,1049466
16 y = 1.158x + 2.0369
R = 0.9593
14
12
10
8
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Laju Alir Air Pendingin Pada Flowmeter (l/menit)
4.1.6 Grafik Energi Dalam (U) Pada Variasi Laju Alir Pendingin
0.025
R = 0.0808
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Laju Alir Air Pendingin Pada Flowmeter (l/menit)
Gambar 2. Koefisien Pindah Panas pada Variasi Laju Alir Pendingin
4.1.7 Grafik Efisiensi Panas () Pada Variasi Laju Alir Pendingin
0
-100 0 2 4 6 8 10 12 14
-200
-300
-400
-500
-600
-700
Laju Alir Air Pendingin Pada Flowmeter (l/menit)
4.2.4 Koefisien Pindah Panas (U) Pada Variasi Laju Alir Pendingin
Laju Alir Air Laju Alir Air Suhu Fluida Suhu Fluida
U
Pemanas Pendingin Panas (oC) Dingin (oC) T1 T2 Tlmd A (m3)
(W/m2.K)
(l/menit) (l/menit) Thi Tho Tci Tco
21.82279194 5.989734121 38 37 22 23 14 16 14.9778 0.1934 0,010381
21.09834383 7.916468056 30 30 23 24 6 7 6.48716 0.1934 0,024132
20.01167166 12.01077767 30 30 23 24 6 7 6.48716 0.1934 0,017747
19.89093031 15.6234038 25 26 23 23 3 2 2.4663 0.1934 0,008194
18.56277544 19.23602992 28 29 23 24 5 5 - 0.1934 -
4.2.6 Grafik Kalibrasi Laju Alir Pendingin & Laju Alir Pemanas
Grafik Kalibrasi Laju Alir Air Pendingin
25
15
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Laju Alir Air Pendingin Flowmeter (LPM)
y = -0.2576x + 22.596
21 R = 0.9597
20
19
18
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Laju Alir Air Pemanas (LPM)
4.2.7 Grafik Koefisien Pindah Panas (U) Pada Variasi Laju Alir Pendingin
Gambar 6. Koefisienb Pindah Panas (U) Pada Variasi Laju Alir Pendingin
4.2.8 Grafik Efisiensi Panas () Pada Variasi Laju Alir Pendingin
R = 0.7455
80
60
40
20
0
0 5 10 15 20 25
Laju Alir Air Pendingin Flowmeter (LPM)
Gambar 7. Efisiensi Panas () Pada Variasi Laju Alir Pendingin
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum Heat Exchanger yang digunakan adalah tipe Shell and Tube 2-1
dengan aliran counter current dan tipe Double Pipe dengan aliran co current. Air panas (Hot)
dialirkan pada shell, sedangkan air dingin (Cold) dialirkan pada tube. Perpindahan panas pada
heat exchanger dapat terjadi akibat adanya driving force berupa perbedaan suhu antara fluida
panas dan fluida dingin. Semakin besarnya perbedaan suhu (driving force) maka semakin
besar pula kalor yang diberikan/diterima. Fluida yang digunakan adalah air dingin dan air
panas (air dingin yang dipanaskan oleh steam). Perpindahan panas akan menyebabkan
penurunan suhu pada air panas (Hot) dan kenaikan suhu pada air dingin (Cold).
Sebelum melakukan proses pertukaran panas, hal yang paling penting dilakukan
adalah mengkalibrasi variabel yang akan kita variasikan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui
nilai aktual dari variabel tersebut.Variabel yang dikalibrasi pada tipe Shell and Tube yaitu
laju alir air pendingin. Variabel yang dikalibrasi pada tipe Double Pipe yaitu laju alir air
pendingin, namun kita tetap melakukan pengukuran laju alir aktual air pemanas. Hasil
kalibrasi pada tipe Shell and Tube dapat dilihat dari gambar 1. Sedangkan hasil kalibrasi pada
tipe Double Pipe daoat dilihat dari gambar 4 dan gambar 5.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi adalah nilai laju
alir dari setiap fluida, Laju alir fluida akan mempengaruhi besar waktu kontak fluida panas
dan dingin dalam Heat Exchangers yang artinya juga berpengaruh pada nilai Q yang
dilepaskan dan yang diterima fluida. Untuk mengetahui pengaruh tersebut, maka pada tipe
Shell and Tube dilakukan variasi terhadap laju aliran masuk air dingin sebesar 4 l/min, 6
l/min, 8 l/min, 10 l/min, dan 12 l/min. Sedangkan pada double pipe variasi laju alir dingin
sebesar 3 l/min, 6 l/min, 9 l/min, 12 l/min, dan 15 l/min.
Jika dibandingkan nilai koefisien pindah panas (U) dan efisiensi pada tipe
Shell and Tube dengan tipe Double Pipe, nilai terbesar yaitu ada pada tipe Shell and Tube.
Hal ini dapat disebabkan karena aliran pada tipe Shell and Tube yaitu counter current
sedangkan tipe Double Pipe adalah co current. Secara teoritis perpindahan panas akan lebih
optimal jika aliran yang digunakan adalah aliran counter current.
Kesimpulan Oleh Nabila Fatin Kamilasari (151411021)
1. Nilai koefisien pindah panas (U) terbesar pada tipe Shell and Tube yaitu sebesar
0,025346 W/m2.K pada laju alir air pendingin sebesar 12 l/min, sedangkan nilai
koefisien pindah panas (U) terbeser pada tipe Shell and Tube yaitu 0,024132
W/m2.K pada laju alir air pendingin sebesar 6 l/min.
2. Nilai efisiensi panas terbesar pada tipe Shell and Tube yaitu sebesar 80% pada
laju alir air pendingin 10 l/menit, Nilai efisiensi panas terbesar pada tipe Shell and
Tube yaitu sebesar 70% pada laju alir air pendingin 9 l/menit.
3. Nilai efisiensi dan koefisien pindah panas (U) pada Shell and Tube counter current
menunjukkan lebih baik dibandingkan nilai nilai efisiensi dan koefisien pindah
panas (U) pada Double Pipe co current.