Anda di halaman 1dari 15

Jacketed Vessel

Pemanasan Isotermal

Laporan Praktikum

Oleh:
Ariani Khotijah
1531410140

Politeknik Negeri Malang


Jurusan Teknik Kimia
Program Studi D3 Teknik Kimia
2018
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 14 Desember 2017
I. Tujuan Praktikum :
1. Memahami proses perpindahan panas dalam tangki berjacket yang tergolong proses
perpindahan panas secara unsteady state dengan pemanasan isotermal.
2. Mengoperasikan peralatan tangki berjacket berpengaduk dengan aman.
3. Menghitung koefisien perpindahan panas overall untuk perpindahan panas dalam tangki
berjacket berpengaduk.

II. Dasar Teori


Jacketed Vessel adalah bejana tekan dengan shell tekan sekunder yang menempel
pada sisi luar dinding shell. Jacketed diinstal didinding shell, head, atau keduanya dari
pressure vessel dengan tujuan untuk memanaskan pressure vessel dan isi didalamnya,
mendinginkan pressure vessel dan isi didalamnya dan sebagai ruang insulasi (penahan
panas) pada [ressure vessel. Sisi dalam jacket biasanya disesign dengan tekanan dan
temperatur tertentu. Tekanan positif pada sisi dalam jacket akan menyebabkan tekana
external pada sisi shell.
Perpindahan panas dalam tangki berjacket berpengaduk merupakan salah satu
contoh proses perpindahan panas secara unsteady state heat transfer. Perpindahan panas
secar tak mantap terjadi bila panas yang mengalir atau suhu pada suatu bagian atau
keduanya (aliran panas dan suhu) tidak tetap atau bervariasi terhadap waktu. Perpindahan
panas dimana perubahan panas yang terjadi tidak kontinu biasa disebut sebagai proses
perpindahan panas secara batch. Proses perpindahan panas secara batch ini terbagi
menjadi berbagai jenis berdasarkan berbagai variasi variabel proses yang dipergunakan,
antara lain: Prosesnya pemanasan atau pendinginan, Pemanasnya/pendinginnya coil,
jacket atau external exchanger, Jenis pemanas/pendinginnya isotermal atau non-
isotermal, dengan pengadukan (agitated) atau tidak (non-agitated).
Pada proses pemanasan atau pendinginan fluida dalam tangki berjacket
berpengaduk, perhitungan perpindahan panasnya biasanya diarahkan untuk mendapatkan
beberapa variabel penting, di antaranya: waktu proses, luas penampang/kontak
perpindahan panas, koefisien perpindahan panas overall,koefisien perpindahan panas
film, suhu fluida pemanas atau pendingin yang diperlukan, dll.
Untuk keperluan perhitungan di atas, diperlukan beberapa asumsi, antara lain:
- Koefisien perpindahan panas overall selama proses untuk seluruh permukaan
dianggap konstan
- Kapasitas panas masing-masing fluida dianggap konstan
- Suhu masuk medium pemanas/pendingin dianggap konstan
- Suhu fluida di dalam tangki dianggap konstan (akibat agitasi)
- Kehilangan panas selama proses diabaikan
Jika proses pemanasan fluida dalam tangki berjacket berpengaduk menggunakan
medium pemanas yang isothermal, maka persamaan-persamaan yang digunakan adalah:
𝑑𝑄 𝑑𝑡
= 𝑀𝑐 𝑑𝜃 = UA ∆t (1)
𝑑𝜃

Di mana: ∆t = (𝑇1 − t)
𝑑𝑡 𝑈𝐴
= 𝑀𝑐 ∆𝑡 (2)
𝑑𝜃
𝑑𝑡 𝑈𝐴
∫ ∆𝑡 = 𝑀𝑐 ∫ 𝑑𝜃 (3)
𝑑𝑡 𝑈𝐴
∫ (𝑇 −𝑡) = 𝑀𝑐 ∫ 𝑑𝜃 (4)
1

𝑇 −𝑡 𝑈𝐴
Sehingga: ln 𝑇1 −𝑡1 = 𝑀𝑐 𝑥 𝜃
1 2

Sedangkan untuk proses pendinginan fluida dalam tangki berjacket berpengaduk


menggunakan medium pemanas yang isothermal, maka digunakan persamaan yang
hamper sama dengan di atas, sehingga diperoleh persamaan (5).
𝑇 −𝑡 𝑈𝐴
ln 𝑇1 −𝑡1 = 𝑀𝑐 𝑥 𝜃 (5)
2 1
III. Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari :
 Tangki jacket vessel dengan agitator
 Wadah air 100 Liter
 Pompa
 Stopwatch
 Air
 Steam

IV. Skema Kerja


A. Persiapan

Pastikan V8, V10, V11, dan V12 dalam kondisi tertutup

Buka penuh valve udara bertekanan (pengendali pneumatic)

Buka penuh valve V7 (fresh water)

B. Start-Up

Pada panel pengendali, putar switch udara tekan (hitam) ke posisi I


dan switch utama (merah) ke posisi I

Pengaturan air di jacket: Tekan tombol ON pompa P1 pada panel


pengendali dan Setting bukaan V4 untuk aliran fresh water dari panel
pengendali TIC 7

Buka penuh valve V9 dan tunggu sampai pembacaan PI1 dan PI2
konstan. Apabila sudah konstan, atur bukaan valve V7 (fresh water)
hingga tinggal terbuka sedikit dan pembacaan FI11 konstan.

A
A

Pengaturan suhu air di jacket (proses pemanasan): Setting bukaan


V5 untuk aliran steam secara manual. T jacket = 90ºC

Setting suhu air di vessel dari panel pengendali TIC 6 : Tekan tombol
8 sampai lampu hijau 9.1 (SP-W) aktif

Tekan tombol 10 sampai lampu kuning 11 aktif (mode MANUAL : ON)

Tekan tombol 12.1 dan 12.2 (SP-W) sampai angka di display 4


menunjukkan suhu air di vessel yang diinginkan (misal 60). Display
ini menunjukkan set point suhu air di vessel sebesar 600C.

Tekan tombol 5.1 dan 5.2 (OUT-Y) sampai angka di display 6


menunjukkan angka antara 1 - 49%

Tekan tombol 8 sampai lampu merah 9.2 (PV-X) aktif. Display 4


sekarang menunjukkan kondisi suhu air actual di vessel.

Buka katup utama steam secara penuh. Buka sedikit valve V8 sebagai
penyeimbang agar volume air di jacket tidak terus bertambah dengan
masuknya steam.

Untuk pemanasan secara isotermal, atur suhu air di jacket dengan


mngurangi/ menambah bukaan valve V5 (steam) Kurangi bukaan katup
utama steam agar T jacket tetap konstan

Kurangi bukaan katup utama steam untuk mengurangi jumlah steam


yang masuk ke jacket.
C. Operasi

Masukkan seluruh air (volume 100 L) ke dalam vessel dari tangki


penampung menggunakan pompa yang tersedia.

Tekan tombol ON agitator pada panel pengendali

Hidupkan stopwatch bersamaan dengan aktifnya agitator/pengaduk

Catat data perubahan suhu air di jacket, suhu air di vessel dan kondisi
operasi lain (laju alir air di vessel, setiap 10 menit untuk proses
pemanasan

Hentikan pengamatan apabila suhu air di jacket dan suhu air di vessel
telah seimbang.

D. Shut Down

Tutup katup utama steam.

Setting pada panel pengendali : Tekan tombol 10 sampai lampu


kuning 11 aktif (mode MANUAL : ON)

Tekan tombol 5.1 (OUT-Y) sampai display 6 menunjukkan angka 0

Tekan tombol OFF agitator dan pompa pada panel pengendali

Buka valve V11 dan V12 untuk membuang air di vessel.

B
B

Buka valve V8 untuk membuang air di jacket.

Putar switch utama (merah) ke posisi OFF dan switch udara tekan
(hitam) ke posisi 0

Tutup valve udara bertekanan (pengendali pneumatic)


V. Data Pengamatan
 Δθ = 600 detik
 Luas lingkaran = 1,7576265m2
 Volume air = V = 100000 cm3
 Massa jenis air = 941,557 kg/m3
 Massa Air = 0,009416 kg
 Flowrate = 60 L/h

TIME (S) STEAM JACKET VESSEL T T (T1- ln(T1-


cp U
NO t average- average- t1)/(T1- t1)/(T1- U (kW/m2.K)
Ө1 Ө2 ΔӨ T(K) T (K) t1(K) t2(K) (kJ/kg.K) (W/m2.K)
avarage t1 t2 t2) t2)
1 0 600 600 399,5 351,6 0 328,5 164,25 352,515 24,015 14,679 2,686 4,196 0,0001006553 1,01E-01
2 600 1200 600 415,6 350 328,5 332,9 330,7 24,015 19,615 1,224 0,202 4,198 0,0000075871 7,59E-03
3 1200 1800 600 404 352 332,9 337 334,95 19,615 15,515 1,264 0,234 4,196 0,0000087870 8,79E-03
4 1800 2400 600 411,1 349,8 337 339,9 338,45 15,515 12,615 1,230 0,207 4,286 0,0000079193 7,92E-03
5 2400 3000 600 370 353,8 339,9 342,5 341,2 12,615 10,015 1,260 0,231 4,297 0,0000088555 8,86E-03
6 3000 3600 600 393,1 354 342,5 344 343,25 10,015 8,515 1,176 0,162 4,234 0,0000061351 6,14E-03
7 3600 4200 600 401,4 352,6 344 344,8 344,4 8,515 7,715 1,104 0,099 4,269 0,0000037614 3,76E-03
8 4200 4800 600 401,2 354,4 344,8 346,1 345,45 7,715 6,415 1,203 0,185 4,282 0,0000070556 7,06E-03
9 4800 5400 600 402,9 352,9 346,1 346,6 346,35 6,415 5,915 1,085 0,081 4,282 0,0000031025 3,10E-03
10 5400 6000 600 410,9 354,3 346,9 346,9 346,9 5,615 5,615 1,000 0,000 4,284 0,0000000000 0,00E+00
11 6000 6600 600 415,4 353,4 347,5 347,5 347,5 5,015 5,015 1,000 0,000 4,296 0,0000000000 0,00E+00
12 6600 7200 600 400 352,9 347,5 347,5 347,5 5,015 5,015 1,000 0,000 4,303 0,0000000000 0,00E+00
13 7200 7200 0 398 351 347,5 347,5 347,5 5,015 5,015 1,000 0,000 4,280 0,0000000000 0,00E+00
T
Average= 352,515 max = 1,01E-01
min = 0,00E+00
VI. Analisa Data
 Perhitungan U pada saat t = 0 menit

ΔӨ = 600 menit
Asumsi Bola
Volume Air = 100000 cm3
Volume Bola = Volume Air
4/3 x π x r =
3
100000
3
4,186667 x r = 100000
3
r = 418666,7
r = 74,809 cm
d = 2xr
= 149,618 cm
Luas Alas
L = πxrxr
= 17572,65 cm2
= 1,757265 m2
Massa
ρ = 941,557 kg/m3
M/Vol = 941,557
M = 0,009416 kg

Perhitungan U pada saat data kedua


𝑻𝟏 − 𝒕𝟏 𝑼𝑨
𝑳𝒏 = 𝒙𝜽
𝑻𝟏 − 𝒕𝟐 𝑴𝒄

𝑇1 − 𝑡1 𝑀𝑐
𝑈 = 𝐿𝑛 𝑥
𝑇1 − 𝑡2 𝐴𝜃
352,51 − 328,5 0,0094𝑥 4,198
𝑈 = 𝐿𝑛 𝑥
352,51 − 332,9 1,757 𝑥 600
414,955
𝑈 = 0,0810 𝑥
0
𝑈 = 7,59𝐸 − 03 𝑊/𝑐𝑚2. 𝐾
VII. Pembahasan
Perpindahan panas yang terjadi pada tangki berjaket termasuk dalam proses
perpindahan panas secara unsteady state. Berdasarkan praktikum yang dilakukan variabel
proses yang digunakan adalah jenis pemanasan isotermal dengan pengadukan. Proses
pemanasan dilakukan hingga set point suhu pada jacket mencapai kurang lebih 80 oC
dengan media pemanas yaitu steam dan fresh water. Setelah mencapai suhu yang
ditentukan, feed pada tangki masuk diisi sebanyak 100 L. Setelah tangki terisi, agitator
dijalankan maka proses mixing yang terjadi mengakibatkan kenaikan laju reaksi yang
diikuti dengan kenaikan suhu. Sedangkan perpindahan panas berkaitan dengan proses
agitasi yang terjadi didalam tangki.
Pengamatan dilakukan setiap interval waktu 10 menit dengan membandingkan
suhu jaket secara manual dan suhu vessel secara otomatis (pada display). Hasil
pengamatan menunjukan setiap interval 10 menit, suhu air pada jacket harus dijaga pada
78-80 oC sedangkan suhu air pada vessel mengalami peningkatan secara bertahap. Pada
menit 110 diperoleh suhu pada jaket yaitu sebesar 78 oC sedangkan pada vessel sebesar
74,5 oC, seharusnya suhu akhir jaket sama dengan suhu akhir vessel namun berdasarkan
hasil pengamatan justru berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan karena proses pemanasan
tidak merata dan tidak maksimal sehingga berpengaruh pada suhu jaket yang tidak
konstan dan suhu akhir pada vessel tidak sama dengan suhu jaket, namun sudah tidak
terjadi kenaikan suhu lagi. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien perpindahan panas
yang terjadi di dalam tangki selama proses berkaitan dengan selisih suhu yag terbaca
pada hasil pengamatan. Semakin besar perbedaan suhu yang terjadi maka perpindahan
panas yang terjadi juga semakin besar, dapat dilihat pada nilai koefisien perpindahan
panas saat t: 90 menit adalah 26,553,W/cm2 K sedangkan pada t: 120 menit adalah -
1086,519 W/cm2 K. Nilai koefisien perpindahan panas overall yang diperoleh pada
proses pemanasan isothermal adalah sebesar 766,541 W/cm2 K.
VIII. Kesimpulan
1. Perpindahan panas dalam tangki berjaket berpengaduk merupakan salah satu contoh
proses perpindahan panas secara unsteady state yaitu panas yang mengalir atau suhu
pada suatu bagian tidak tetap atau bervariasi terhadap waktu.
2. Faktor utama yang mempengaruhi besar koefisien perpindahan panas adalah
perbedaan suhu pada vessel dan jaket, kapasitas panas, densitas dan massa feed.
3. Koefisien perpindahan panas overall untuk perpindahan panas dalam tangki berjaket
berpengaduk (kondisi isotermal) rata-rata sebesar -1086,519 W/cm2.K selama waktu
95 menit

IX. Keselamatan Kerja


1. Pastikan valve dalam kondisi operasi yang ditentukan
2. Gunakan sarung tangan safety ketika saat membuka valve steam
3. Selalu pantau kondisi operasi alat, jika terjadi bunyi aneh segera lakukan penanganan
sesuai SOP atau laporkan ke teknisi lab.
4. Sebelum shutdown pastikan alat dalam kondisi suhu yang ditentukan

Daftar Pustaka
Geankoplis, Cristie John. 1983. Transport Proses and Separation Prosess Principles
Fourth Editions
Tim Penyusun Jobsheet Praktikum Pilot Plant. 2017. Jacketed Vessel. Malang: Jurusan
Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai