Anda di halaman 1dari 23

OPERASI

TEKNIK KIMIA 3
(OTK III)
TEKNIK KIMIA,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

MUHAMAD ENGKOS KOSIM, ST, MT


PEMISAHAN DENGAN KONSEP KESEIMBANGAN
• Proses pemisahan sangat penting di industri kimia, farmasi, makanan dan di
bidang teknik lingkungan.
• Seorang Teknik Kimia harus dapat memilih metode pemisahan berdasarkan sifat
fisis bahan yang akan dipisahkan serta merancang alat pemisah tersebut secara
optimum.
• Peran proses pemisahan di industri kimia:
METODE PEMISAHAN

Metode pemisahan konstituen dari campurannya, dapat dibedakan menurut kategori :


1. Pemisahan menurut dasar operasi difusional. Pemisahan ini dipilih jika umpannya
homogen. Transfer massa konstituen berlangsung secara difusi antara 2 fase atau lebih.
Contoh : distilasi ( flash, kontinyu, batch), absorpsi, stiping, ekstraksi adsorpsi, ion
exchange dll.
2. Pemisahan secara mekanik. Pemisahan ini dilakukan pada campuran heterogen.
Contoh : decanter, sedimentasi, sentrifuge, filtrasi, screening dll.
3. Pemisahan menggunakan reaksi kimia.
Untuk memilih metode pemisahan perlu dipertimbangkan factor-faktor teknik dan
ekonomis.
• Teknis : cukup efisien ( pemilihan alat benar ), konstruksi dan perawatannya sederhana,
• sedangkan aspek ekonomis : biaya investasi dan operasi rendah.
KARAKTERISTIK PEMISAHAN
• Ditinjau secara makro, proses-proses yang terjadi secara alamiah dapat diartikan
sebagai proses pencampuran yang terjadi secara spontan dan merupakan proses yang
tidak dapat balik. Berarti untuk memisahkan suatu konstituen dari campurannya
diperlukan suatu usaha yaitu usaha termodinamika sehingga terjadi proses berlawanan
terhadap proses alam. Maka dalam operasi pemisahan campuran perlu dimasukkan
sejumlah “ separating agent “ tertentu.
Separating agent yang biasa digunakan :
1. Tenaga panas, seperti steam, bahan
bakar. Contoh alat : distilasi, evaporasi,
pengeringan dll.
2. Sejumlah massa bahan, seperti pelarut
atau penjerap. Contoh alat : ekstraksi,
absorbsi, adsorpsi, stipping dll.
3. Tenaga mekanik. Contoh alat : filtrasi,
sentrifugasi, sedimentasi dll.
ALAT KONTAK PEMISAHAN MENURUT DASAR OPERASI DIFUSIONAL

• Kontak fase umpan dengan separating agent perlu diusahakan sebaik mungkin, agar
proses pemisahan dapat berlangsung sempurna, sehingga diperoleh efisiensi
pemisahan yang tinggi.
• Operasi perpindahan massa umumnya dilakukan dalam menara yang dirancang
untuk menyediakan kontak yang cukup di antara kedua fase itu.
• Berdasarkan cara kontak kedua fase, alat pemisah dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. discrete / finite contactor / stage wise.
Proses dianggap sebagai terdiri dari susunan unit-unit, dimana dalam setiap unit
kedua fase dikontakkan kemudian dipisahkan. Di setiap unit, arus-srus yang
keluar dari unit itu dianggap dalam keadaan keseimbangan. Contoh menara
dengan plate dan mixer-settler extractor.
2. Continuous contactor.
Contoh : menara bahan isian, sembur dan gelembung.
TEKNOLOGI PEMISAHAN

Berikut ini akan dibahas secara singkat sejumlah proses


pemisahan, baik yang sudah lama dikembangkan
maupun yang relatif "baru". Proses-proses yang dibahas
hanya yang menyangkut pemisahan komponen kimia
dari campuran homogen dan tidak mencakup proses-
proses pemisahan mekanis (filtrasi, sedimentasi,
dekantasi, dan lain-lain).
1. DISTILASI
• Distilasi adalah salah satu proses pemisahan
komponen-komponen kimia yang sudah sangat lama • Pada distilasi azeotrop, ditambahkan zat
dikenal. Proses ini memanfaatkan perbedaan volatil yang bisa berinteraksi lebih kuat
komposisi setimbang pad a fasa uap dan cair.
Operasinya berupa penguapan dan pengembunan
dengan suatu komponen dibanding
dan pada umumnya dijalankan berkali-kali dengan komponen lainnya dan zat volatil
(bertingkat). Karena melibatkan penguapan dan tersebut akan ikut sebagai distilat (perlu
panas laten penguapan biasanya besar, maka proses dipisahkan lebih lanjut).
ini memerlukan banyak energi. Meskipun distilasi
sudah cukup lama dikenal, pengembangan proses ini
dan penelitianpenelitian yang terkait masih banyak
dilakukan. Studi-studi terakhir banyak mengarah • Pada distilasi ekstraktif, ditambahkan zat
kepada : non volatil yang bisa berinteraksi lebih
1. Penghematan energi cepat dengan suatu komponen dibanding
dengan komponen lainnya. Zat non-
2. memperbesar faktor pemisahan yang bisa dicapai,
antara lain dengan volatil tersebut akan ikut ke hasil dasar
dan selanjutnya perlu dipisahkan.
a. azeotropic distillation
b. extractive distillation
2. Distilasi Uap (Steam Distillation)
• Distilasi uap adalah suatu proses di mana • Uap yang terbentuk diembunkan sehingga
steam dikontakkan langsung, dengan sistem terbentuk dua cairan yaitu air dan minyak
distilasinya (open steam). Salah satu kasus cengkeh yang immiscible dan mudah
dipisahkan. Apabila dikembangkan dengan
khusus adalah pengambilan cairan yang baik, distilasi uap ini akan sangat bermanfaat
tidak bercampur dengan air (immiscible) dari untuk mengambil minyak-minyak atsiri dari
padatan, misalnya pengambilan minyak hasil tumbuh-tumbuhan Indonesia. Minyak-
cengkeh dari daun cengkeh, Dalam hal ini, minyak atsiri ini umumnya mahal harganya.
daun cengkeh dikontakkan dengan steam. Distilasi uap yang dilakukan oleh petani, pada
Karena minyak cengkeh dan air bersifat umumnya dijalankan dengan kurang baik
immiscible, maka kedua zat tersebut akan sehingga kualitas hasil minyak atsirinya
mendidih bersama pad a suhu yang lebih sangat rendah dan akibatnya tidak memenuhi
kualitas ekspor. Kalaupun bisa diekspor,
rendah dari titik didih minyak cengkeh dan
harganya sangat rendah. Pengembangan
air. Hal ini sangat menguntungkan karena distilasi uap di Indonesia akan sangat
suhu operasi menjadi rendah sehingga menunjang pengembangan industri
kerusakan bahan bisa lebih sedikit. agrokimia yang sangat menguntungkan.
3. ABSORBSI
 Absorbsi ialah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas

dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair

yang diikuti pelarutan.


 Kecepatan absorbsi merupakan ukuran perpindahan massa
antara fase gas dan fase cair.

 Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan


diabsorbsi pada permukaan, baik secara fisik ataupun dengan
reaksi kimia.
Jenis – jenis alat absorbsi antara lain :
1. Sieve tray
Berguna untuk absorbsi gas dan destilasi. Ukuran lubang tray 3-12 mm
dari diameter dengan ukuran umum 5 mm. Luas uap dari lubang berkisar
5 – 15 % dari luasan kolom.
2. Valve tray
jenis ini adalah modifikasi dari sieve tray, yang terdiri dari bukaan kolom
dan bukaan valve. Sekarang penggunaannya menurun, karena tipe kolom
ini beroperasi pada skala besar sehingga biayanya lebih tinggi 20 % dari
sieve tray.
3. Bubble cup tray
Jenis ini penggunaannya sejak 100 tahun lalu, tapi sejak tahun 1950 telah
digantikan oleh jenis sieve atau valve tray.
 4. Packed tower
Digunakan untuk aliran kontinyu, dimana proses yang digunakan dengan
mengontakkan antara gas dengan liquid secara countercurrent dalam
absorbsi. Dan juga untuk mengontakkan uap – cairan dalam proses destilasi.
4. ADSORPSI
• Adsorpsi atau penyerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida,
cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penyerap,
adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap,
adsorbat) pada permukaannya. Contohnya: pembersihan air dengan karbon aktif,
dll 
• Adsorpsi adalah pengambilan komponen dari gas atau cairan dengan penyerapan
oleh suatu padatan. Pada penyerapan, zat yang diserap menempel pada permukaan
padatan, tidak sampai ke dalam padatan. Kapasitas adsorpsi ini biasanya kecil,
tetapi bisa mengambil komponen-komponen yang jumlahnya sangat kecil (traces)
dari gas atau cairan. Ikatan adsorpsi bisa berupa ikatan fisis ataupun ikatan kimia.
Proses ion- exchange dapat pula digolongkan ke dalam adsorpsi kimiawi.
• Pada adsorpsi, permukaan penyerap bukan hanya permukaan padatan saja, tetapi
juga permukaan pori-pori padatan. Oleh karena itu, dalam adsorpsi terjadi proses
perpindahan massa dan penjerapan di permukaan (fisis atau kimiawi).
5. DESORPSI
• Desorpsi adalah proses pelepasan kembali ion/molekul yang telah berkaitan
dengan gugus aktif pada adsorben.
• Salah satu contohnya adalah larutan H2SO4 untuk mendesorpsi adsorbat pada
adsorben karbon aktif
6. EKSTRAKSI CAIR-CAIR (EKSTRAKSI)
• Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran
homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agent.
==== pemisahan berdasarkan prinsip beda kelarutan ======
• Ekstraksi cair-cair (liquid extraction, solvent extraction): solute dipisahkan dari
cairan pembawa (diluen) menggunakan solven cair.
• Campuran diluen dan solven ini adalah heterogen ( immiscible, tidak saling
campur), jika dipisahkan terdapat 2 fase, yaitu fase diluen (rafinat) dan fase solven
(ekstrak).
1. Fase rafinat = fase residu, berisi diluen dan sisa solut.
2. Fase ekstrak = fase yang berisi solut dan solven.
Pemilihan solven menjadi sangat penting, dipilih solven yang memiliki sifat antara lain:
a. Solut mempunyai kelarutan yang besar dalam solven, tetapi solven sedikit atau tidak melarutkan diluen,
b. Tidak mudah menguap pada saat ekstraksi,
c. Mudah dipisahkan dari solut, sehingga dapat dipergunakan kembali,
d. Tersedia dan tidak mahal.
7. EKSTRAKSI PADAT-CAIR (LEACHING)
• Leaching = ekstraksi padat-cair; solut dipisahkan dari padatan pembawanya
menggunakan solven cair.

Anda mungkin juga menyukai