Anda di halaman 1dari 37

OPERASI

TEKNIK KIMIA 3
(OTK III)
DISTILASI
TEKNIK KIMIA,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

MUHAMAD ENGKOS KOSIM, ST, MT


DISTILASI
Proses Pemisahan 2 komponen atau lebih berdasarkan
perbedaan titik didihnya atau volatilitasnya

Pemisahan tepat terjadi pada saat kondisi


setimbang atau equilibrium
Klasifikasi Distilasi
• Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Distilasi kontinyu
2. Distilasi batch
• Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Distilasi atmosferis (0,4-5,5 atm mutlak)
2. Distilasi vakum (≤ 300 mmHg pada bagian atas kolom)
3. Distilasi tekanan (≥ 80 psia pada bagian atas kolom)
• Berdasarkan komponen penyusunnya :
1. Distilasi sistem biner
2. Distilasi sitem multi komponen
• Berdasarkan sistem operasinya terbagi dua, yaitu :
1. Single-stage Distillation
2. Multi stage Distillation
DISTILASI

Contoh Aplikasi :

- Batch : Pemisahan n-heptane - n-octane (Lihat Gambar 1B)


Pemisahan Benzene, Toluene, Xylene (Lihat Gambar 1A)
-Single stage :
Acetone - Air, Metanol - etanol
- Multi Stages : refinery, pemisahan udara (Lihat gambar 1C)

Variabel penentu : Kapasitas, Kemurnian, Kontinyuitas Umpan


Perbedaan Volatilitas.
Flash Vaporization
Vapor : 72% B
20% T
8% X
50% B
25% T
25% X
Liquid : 40% B
27% T
Gambar 1A Flash Vaporization 33% X

Differential Distillation

Distillate : 61% n-C7


39% n-C8
50% n-C7
50% n-C8
Residue : 33% n-C7
67% n-C8
Gambar 1B. Batch Distillation
Continuous Distillation/Rectification

Fuel Gas

Naftha/Gasoline

Crude Distillation Unit (CDU)


tray
Crude Middle
Oil Distillate
Cair Uap

Heavy Oil tray

Lubricating Oil

Residue

Gambar 1C. Multi Stage Distillation/Crude Distillation Unit


SINGLE STAGE OPERATION - FLASH VAPORIZATION

Prinsip :
- Sebagian cairan diuapkan
- Terjadi kesetimbangan antara uap dan sisa cairan
- Cairan dan uap dipisahkan

Tahapan Proses :
- Pemanasan umpan
- Penurunan tekanan
- Pemisahan cairan dan uap di separator
FLASH DISTILATION

• Alat kontak uap-cair yg paling sederhana, biasanya digunakan untuk kapasitas


kecil.
• Digunakan untuk memisahkan komponen yg lebih volatil dalam campuran.

Sistem Flash Distilation:


Suatu campuran berfase cair dipanaskan, kemudian tekanannya
diturunkan/diekspansi menggunakan valve. Tetapi jika Pf cukup rendah dan atau
Tf cukup tinggi, maka pompa dan pemanas tidak diperlukan lagi. Akibat pressure
drop ini, maka akan terjadi penguapan sebagian ( partial vaporization).
Gambar 6 Single Stage Flash Vaporization
Material Balance

F =D + W
FzF = DyD + WxW
FHF + Q = DHD + WHD

Secara simultan didapat :


 W yD  zF H  (H F  Q/F)
  D
D x W  z F H W  (H F  Q/F)

-W/D : Slope garis operasi


Contoh Soal
Campuran cairan mengandung 50 mol % h-heptan (A) dan 50 mol%
n-oktan pada 800F akan di flash vaporization secara kontinyu pada 1
atm dan divaporasikan sebanyak 60% dari umpan. Tentukan
komposisi uap dan cairan hasilnya serta suhu separator.
Basis: F=100 mol umpan
zF=0,5
D=0,6x100=60 mol
W= 100-60=40 mol
-W/D= -40/60= - 0,667
Dengan menarik garis operasi dari titik p(perpotongan X F=0,5 dan diagonal
pada kurva kesetimbangan)dengan slope –0,667 yang memotong kurva
kesetimbangan di T, didapat:
xW= 0,387, y*D=0,575
Perpotongan xF=0,5 dengan kurva suhu cairan didapat:
T separator= 1130C (235,40F)
Menara Distilasi Campuran Biner

Data yang diketahui :


• Kecepatan Umpan (F) , komposisi umpan
(zi) , kondisi umpan ( TF dan PF).
Data yang ditentukan oleh perancang :
• Misal : kemurnian distilat ( XD ) dan bottom
(XB); Rasio Refluks (R).
Data yang dievaluasi :
• Kecepatan dan kondisi arus distilat ( D, TD);
• Kecepatan dan kondisi bottom ( B, TB);
• Beban condenser ( QC) dan reboiler (QR);
• Tinggi menara ( jumlah stage );
• Lokasi umpan,
• Diameter menara.
Neraca Eksternal

• Hubungan arus-arus masuk dan keluar di sekitar MD dinyatakan dengan neraca


eksternal. Data yang dievaluasi :
1. Kecepatan dan kondisi arus distilat ( D, TD);
2. Kecepatan dan kondisi bottom ( B, TB);
3. Beban condenser ( QC) dan reboiler (QR);
• Korelasi ini harus sesuai dengan simbol variabel
pada skema alat yang digambarkan.
Entalpi distilat (hD) :
Arus distilat merupakan produk kondenser. Ada 2 macam condenser :
1. kondenser total
2. kondenser parsial

1. Kondenser Total : Semua uap diinginkan terembunkan, sehingga diperoleh


distilat dalam fase cair. Jika demikian, maka komposisi bahan di distilat adalah sama
dengan komposisi bahan di uap. Suhu bahan agar semua bahan di fase cair harus di
bawah atau sama dengan suhu titik didihnya ( bubble point).
2. Kondenser parsial : Jika penurunan suhu di antara suhu titik embun sampai titik
didihnya, maka tidak semua uap yang masuk condenser terembunkan. Distilat
berupa uap, sedangkan refluks berupa cair.
Ada 2 keadaan yang mungkin terjadim dalam kondenser parsial :
1. uap dan cairan dalam keadaan keseimbangan, sehingga kondenser ekivalen
dengan sebuah stage seimbang.
2. uap dan cairan hasil condenser tidak dalam keadaan seimbang.
Entalpi Bottom
Biasanya digunakan reboiler parsial, yaitu sebagian cairan hasil bawah diuapkan dan
dialirkan ke menara sebagai uap pembawa panas. Oleh karenanya, reboiler setara
dengan sebuah stage seimbang, yaitu stage N+1.
HB= f (XB, TB, cair jenuh).
Neraca Internal
 Untuk menghitung jumlah stage harus dianalisis neraca internal. Hubungan
arus-arus di dalam menara dianalisis menggunakan neraca internal. nSetelah
diketahui hubungan ini, jumlah stage yang dibutuhkan dapat dievaluasi.
 Perhitungan jumlah stage dievaluasi dari neraca di setiap stage dan berurutan.
Perhitungan ini dapat dimulai dari atas menara ( Top-downward ) atau dari
bawah menara ( bottom-upward).
 Ditinjau sebuah menara distilasi sederhana : (terdapat sebuah arus umpan,
dilengkapi condenser total, dan reboiler parsial)
Beberapa cara menentukan jumlah stage untuk distilasi biner, yaitu :
1. Sorel (1893).
2. Ponchon dan Savarit ( 1922) : pengembangan dari Sorel dan dibuat visual grafis.
Cara 1 dan 2 ini memperhitungkan NM, keseimbangan, dan NP secara simultan
karena adanya Non Constant Molal Overflow ( L dan V di setiap seksi tidak konstan)
dan perbedaan latent heat units.
3. Lewis (1922).
4. McCabe-Thiele (1925) : pengembangan Lewis, tetapi dibuat grafis.
Cara 3 dan 4 ini merupakan cara yang disedehanakan, karena sering dijumpai dalam
praktek kecepatan alir L dan V tetap ( Constant Molal Overflow). Pada kuliah ini,
hanya akan dipelajari cara McCbe-Thiele
Menentukan jumlah stage dengan cara McCabe-Thiele :
Cara ini :
1. lebih cepat memberikan jawaban,
2. data fisik yang dibutuhkan lebih sedikit,
3. harus memenuhi persyaratan Constant Molal
Overflow ( CMO ) atau kecepatan alir molar selama
beroperasi tetap di setiap seksi
Metode MCCabe-Thiele
• Metode MCCabe-Thiele adalah sebuah metode matematis untuk menentukan
nilai teoritis stage yang dibutuhkan untuk memisahkan sebuah campuran A dan B
dengan menggunakan kesetimbangan bahan disekitar bagian menara yang
merupakan garis operasi dan grafik kesetimbangan xy dari system.
• Destilasi ada proses pemisahan secara fisik ( physical separation ) yang
berdasarkan perbedaan titik didih, dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen.
• Proses pemisahan tidak dapat dilakukan apabila kedua komponen memiliki titik
didih yang sama dan kondisi ini lazimnya disebut dengan azeotrop.
• Pemisahan destilasi dua komponen memang jarang ditemukan pada proses -
proses di industri, tetapi dengan mempelajari pemisahan destilasi dua komponen
ini akan memberikan pemahaman yang cukup baik mengenai pengaruh –
pengaruh dari berbagai variable yang ada ( seperti, reflux rasio, kondisi umpan,
kemurnian produk dan lain – lain ).
Konstruksi dan penggunaan diagram McCabe-Thiele

• Sebelum memulai konstruksi


dan penggunaan diagram
McCabe-Thiele untuk
penyulingan feed binari,
kesetimbangan cair-uap (VLE)
data harus diperoleh untuk
nilai yang lebih rendah- didih
komponen feed.
Enriching, Stripping Dan Stage
Distilasi sendiri erat kaitannya dalam penentuan nilai teoritis pada stage,hal ini dikarenakan
menghitung nilai teoritis merupakan salah satu dari pokok bahasan dalam penjelasan
Distilasi.

• Rasio refluks yang besar akan menghasilkan plate yang sedikit


• Kurva kalibrasi digunakan untuk menentukan fraksi mol distilat dan produk bawah
• Enriching digunakan untuk menentukan garis operasi
• Enriching line menunjukkan kolom distilasi bagian atasripping line bertujuan mengeluarkan
komponen mudah menguap dari fasa cair pada bagian bawah kolom.
• Stripping line yaitu penarikan garis dari perpotongan enriching line dan q-line dengan titik fraksi
mol umpan.
• Refluks total merupakan  semua cairan yang diuapkan dan dikembalikan ke kolom
• Plate teoritis merupakan plate yang diperoleh dari hasil perhitungan
• Plate actual yaitu palte yang sesungguhnya ditambah kondensor
• Plate minimum yaitu jumlah plate minimum yang diperlukan untuk tahapan kesetimbangan,
tidak ada refluks.
Tahap Proses Perhitungan Stage Teoritis
• Dalam perhitungan theoritical stage ada beberapa tahap yang harus dilakukan ,
yaitu :
1. Pembuatan kurva kesetimbangan uap cair ( biasanya untuk senyawa atau
komponen yang lebih ringan )
2. Membuat garis operasi baik seksi rectifying ( enriching ) maupun stripping
3. Membuat garis umpan / feed ( q-line ), q- line ini akan menunjukkan kualitas
dari umpan itu sendiri, apakah dalam keadaan uap jenuh, liquid jenuh dan lain
– lain
4. Membuat atau menarik garis stage yang memotong kurva kesetimbangan
yang memotong kurva kesetimbangan xy, garis operasi rectifying dan
stripping yang diawali dari XD dan berakhir pada XB,
 Grafik McCabe-Thiele
Konsep Keseimbangan
• Ditinjau sistem kontak uap dan cair • Pada keadaan seimbang (equilibrium, ideal,
campuran A dan B: teoritis), tidak ada perubahan T,P, dan fraksi-
fraksi dalam sistem, dan akan tercapai:
1. Kesetimbangan termal perpindahan panas
netto=0, atau tidak ada driving force
perpindahan panas (∆T=0), maka: TV = TL
Tv=suhu uap, TL=Suhu cairan.
2. Kesetimbangan mekanis =Kesetimbangan
semua gaya-gaya:
X= Fraksi mol di fase cair Pv =PL
Y = fraksi mol di fase uap 3. Kesetimbangan potensi kimia:
∆G sistem→minimum
Membuat kurva Keseimbangan

• Dalam membuat kurva kesetimbangan xy, umumnya kurva dibuat untuk


komponen yang lebih ringan, misalkan pemisahan komponen benzene-toluene,
maka kurva yang dibuat kesetimbangan xy adalah untuk komponen benzene. jika
dalam soal telah tersedia data kesetimbangan xy , maka data tersebut dapat
langsung digunakan , namun jika tidak data tersebut harus dibuat terlebih dahulu ,
terdapat beberapa cara dalam membuat kurva kesetimbangan ini,
• Bentuk dan sumber Data keseimbangan UAP- CAIR:
1. Dengan menggunakan relatif volatilitas :
yA =
2. Jika diketahui tekanan operasi kolom ( dan biasanya diasumsikan tidak terjadi
penurunan tekanan dalam kolom ) maka kurva kesetimbangan dapat dibuat
dengan rumusan :
yA =
3. Disajikan dlm tabel Y-X-T (pada P tertentu): contoh: tabel 13-1 (Pery,6 th ed.
hal.13-11).
4. Disajikan dlm diagram T-komposisi atau T-(X;Y).
X dan Y adalah fraksi mol komponen yang lebih volatil
• Campuran azeotrop adalah campuran yang mempunyai keadaan dimana
campuran memiliki komposisi di fase uap sama dengan di fase cair (Y=X) :
a. Minimum boiling point azeotrop.
Kondisi azeotrop dengan Tazeotrop < T boiling point komponen.
Contoh: etanol-air, Aceton-Cl2, Kloroform-metanol.
b.Maximum boiling azeotrop.
kondisi azeotrop dgn Tazeotrop >Tboiling point komponen.
contoh: kloroform - aceton.
5. Disajikan dalam diagram entalpi-komposisi (diagram ponchonsavarit).
Entalpi campuran dievaluasi berdasarkan data (T-komposisi), cara evaluasi ini
dapat dilihat di Geankoplis hal.670(3th ed.).
Latihan soal 1:
• Gambarkan Kurva kesetimbangan (Equilibrium) campuran Etanol-air
Latihan Soal 2
• Suatu Kolom Distilasi kontinyu digunakan untuk memisahkan campuran yang
terdiri atas 60% Toluene dan 40% Benzene pada laju 2.5 Kg/s. Overhead
produk mengandung 97% Benzene dan bottom 98% Toluene. Refluks rasio
adalah 3.5 Kmol/Kmol Produk dan Laten heat Benzene, serta Toluene adalah
30 MJ/Kmol. Umpan adalah cairan pada suhu 295K, spesifik heat 1.18 Kj/KgK.

Mol % Bezene dalam uap


0.0 10.0 20.0 39.0 51.0 63.0 71.0 78.0 85.0 91.0 96.0
Mol % Bezene dalam liquid
0.0 5.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
a. Berapakah berat produk/Bottom/unit waktu!
b. Gambarkan kurva kesetimbangan Toluene-Benzene

Anda mungkin juga menyukai