PARAF
B. RUMUSAN MASALAH
PVT Analysis merupakan metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai pada sifat
fisik suatu fluida reservoir. Dalam hal ini, analisa dilakukan pada sifat fisik suatu
fluida reservoir, serta menentukan tindakan yang akan ditempuh kedepannya dalam
mengolah crude oil dari reservoir dengan berbagai parameter sifat hidrokarbon yang
ada dapat dengan menggunakan metode pendekatan Peng-Robinson.
Variabel yang diatur pada proses yaitu komponen-komponen input, diantaranya
adalah Dimethyl ether, Methanol, Water, dengan stream pertama memiliki kondisi
temperature 250-350 0C, tekanan 14,7-16,7 bar, dan mole flow 328,3-348,3 kmol/h,
serta fraksi mol dari komponen Dimethyl ether 0,00457, Methanol 0,98386, dan Water
0,01157. Sedangkan pada stream kedua yaitu temperature 364-464 0C, tekanan 13,9-
15,9 bar, dan mole flow 328,3-348,3 kmol/h, fraksi mol dari komponen Dimethyl ether
0,00457, Methanol 0,98386, dan Water 0,01157. Variabel tersebut dapat digunakan
untuk menganalisa hal berikut, yaitu :
C. STRATEGI PENYELESAIAN
D. PENDEKATAN SIMULASI
1. Tekanan
3. Temperature
4. Stream
stream pertama memiliki kondisi temperature 250-350 0C, tekanan 14,7-
16,7 bar, dan mole flow 328,3-348,3 kmol/h, serta fraksi mol dari komponen
Dimethyl ether 0,00457, Methanol 0,98386, dan Water 0,01157. Sedangkan
pada stream kedua yaitu temperature 364-464 0C, tekanan 13,9-15,9 bar, dan
mole flow 328,3-348,3 kmol/h, fraksi mol dari komponen Dimethyl ether
0,00457, Methanol 0,98386, dan Water 0,01157. Aplikasi symetri memiliki
tools yang dapat digunakan untuk menentukan variabel-variabel tersebut.
E. PEMBAHASAN
Kondisi operasi pada stream 5 dan stream 6 dibuat dengan kondisi sebagai
berikut :
Pada ketiga tabel di atas dapat dilihat perbedaan sifat fisik dengan variasi
tekanan, temperatur, dan volume. Perbedaan tersebut disebabkan oleh kondisi
tekanan, volume, dan temperature tiap stream yang mana ketiga variabel
tersebut mempengaruhi variabel lainnya, seperti energi, viskositas, densitas, dan
lain sebagainya. Tekanan berbanding terbalik dengan volume, sedangkan
temperatur akan berbanding lurus dengan tekanan (Rohman & Mulyani, 2004).
Temperature memiliki pengaruh terhadap nilai viskositas, dimana hubungannya
adalah berbanding lurus. Selain viskositas, temperatur juga memiliki pengaruh
terhadap energi pada suatu sistem, dimana hubungannya juga berbanding lurus.
Begitupun dengan nilai konduktivitas termal, dan volume molar (Smith, Tracy,
& Farrar, 1992). Namun, hal ini berbanding terbalik pada densitas massa,
dimana densitas massa akan berbanding terbalik dengan temperatur (Smith,
Tracy, & Farrar, 1992).
Perbedaan dari komposisi komponen juga mempengaruhi variabel lain
pada kondisi operasi. Sifat fisik dan kimia yang berbeda beda dari komponen
menyebabkan banyaknya perbedaan yang bisa dipengaruhi oleh kondisi
tersebut. Ketika komposisi methanol yang lebih dominan, maka variabel
kondisi operasi akan lebih mendekati pengaruhnya terhadap methanol (Beggs,
1987).
F. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa stream 6
dengan temperatur lebih tinggi memiliki variabel energy, Entalpy, CP,
Konduktivitas Termal, dan Viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
stream 5. Sedangkan kondisi pada stream 5 memiliki nilai Densitas Massa massa
yang lebih besar dibandingkan dengan stream 6, Hal ini diakibatkan oleh
temperatur yang berbanding lurus dengan nilai energy Entalpy, CP, Konduktivitas
Termal, dan Viskositas, namun berbanding terbalik dengan nilai Densitas Massa.
Sedangkan volume juga memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan nilai
energy yang didapat.
G. DAFTAR PUSTAKA
Rohman, I., & Mulyani, S. (2004). Kimia Fisika 1. Bandung: FMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia.
Smith, C. S., Tracy, G. W., & Farrar, R. L. (1992). Fluid properties, in Applied
Reservoir Engineering. Oklahoma: Oil & Gas Consultants International.
H. LAMPIRAN