Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS

PRAKTIKUM SIMULASI PROSES


TEKNIK KIMIA

Reaktor

NAMA: Sulaiman Muntaz NIM: 3335210045


KELOMPOK: H
TGL 10/05/2023 - -

DIKUMPULKAN REVISI PENGUMPULAN REVISI

JURUSAN TEKNIK KIMIA – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
A. PENDAHULUAN
PVT Analysis (Pressure, Volume, Temperatur) merupakan suatu proses
yang digunakan untuk menentukan perilaku fase dan sifat fluida cair atau gas baik di
reservoir maupun di permukaan. . Analisis PVT sangat penting dilakukan, karena
dapat membantu untuk memprediksi kinerja volumetrik reservoir gas sebagai fungsi
dari tekanan dan temperatur, dimana hal ini sangat penting dilakukan untuk
mengetahui serta mendapatkan pengetahuan tentang sifat dari tekanan, volume, dan
temperatur dari cairan reservoir gas tersebut. Properti PVT memberikan wawasan
dalam merancang proses penipisan reservoir gas dan desain fasilitas produksi
permukaan ketika cairan diproduksi pada permukaan. [1]

Dari analisis PVT akan didapat data PVT yang merupakan bagian
integral dari masing-masing perhitungan berbagai alat teknik reservoir untuk
menganalisis data DST, menghitung cadangan volumetrik yang ada, dan memulai
beberapa perhitungan keseimbangan material. Data PVT didapatkan dari pengukuran
laboratorium pada sampel cairan representatif dari reservoir. Apabila tidak ada data
PVT yang diukur, umumnya di industri menggunakan korelasi standar yang
diterbitkan untuk memperkirakan sifat PVT dari fluida reservoir berdasarkan
kumpulan data minimal yang diketahui. Software PVT analysis membantu pengguna
untuk menghitung beberapa properti PVT dasar minyak dan gas, yang diperlukan
sebagai input untuk analisis DST, perhitungan volumetrik, dan neraca material. [2]

Kebutuhan untuk mendapatkan data PVT yang valid tidak dapat


ditekankan secara berlebihan. Dikarenakan pengambilan sampel fluida reservoir
harus menjadi tujuan utama dari setiap pengujian , terutama selama pengujian batang
bor, dimana analisis PVT harus dilakukan sedini mungkin selama masa pakai
lapangan. Setelah produksi dimulai, tidak mungkin untuk mendapatkan sampel fluida
reservoir asli, karena data akan terus berubah seterusnya. [2]

Tes PVT yang umum digunakan untuk mengkarakteristik cairan reservoir


yaitu tes Ekspansi Komposisi Konstan (CCE), Penipisan Volume Konstan (CVD),
dan Pembebasan Diferensial (DL). Eksperimen CCE merupakan eksperimen
Ekspansi Massa Konstan (CME) atau sekadar uji tekanan-volume (PV) yang
dilakukan pada kondensat gas atau minyak mentah untuk menyelidiki hubungan PV
sistem. Dalam percobaan ini, fluida dijaga pada kondisi reservoir, kemudian tekanan
dikurangi secara bertahap pada temperatur reservoar konstan, dan total volume
hidrokarbon diukur pada setiap tekanan. Tidak ada gas atau cairan yang dikeluarkan
dari sel PVT sepanjang percobaan ini. [3]

Uji differential liberation (DL) mungkin merupakan percobaan


laboratorium yang paling umum dilakukan pada sampel minyak mentah. Seperti pada
percobaan CCE, fluida disimpan pada temperatur reservoir dan biasanya pada

3
tekanan saturasi. Kemudian, tekanan dikurangi secara bertahap pada suhu reservoir
yang konstanPengolahan data seperti tekanan, volume, dan temperatur dalam bentuk
data komponen fluida yang terdiri dari beberapa tabel komponen hidrokarbon seperti
C1 sampai C12. Komposisi hidrokarbon sangat berpengaruh terhadap jenis fasa yang
dihasilkan seperti minyak ataupun gas dan sifat-sifat fisik fluidanya seperti
viskositas, densitas, faktor volume formasi, kelarutan, dan lain sebagainya. Jenis gas
terbagi menjadi tiga, yaitu gas basah (wet gas reservoir), gas kering (dry gas
reservoir), dan kondensat. Sedangkan minyak terbagi menjadi dua jenis, yaitu
minyak berat (heavy crude oil) dan minyak ringan (light crude oil). [3]

B. RUMUSAN MASALAH

Test PVT merupakan proses yang sangat penting dalam mengeskplorasi


dan produksi. Agar eksplorasi dan produksi mencapai hasil yang optimal, maka perlu
membuat keputusan yang direkayasa berdasarkan data. Analisis PVT menggali lebih
dalam perilaku fluida reservoir untuk mengumpulkan data yang membantu ke fase
berikutnya. Penyelidikan perilaku fluida dapat dilakukan dengan menggunakan
perangkat simulasi seperti Symmetry. Dengan menggunakan symmetry juga dapat
mencari tahu perubahan karakter fluida dengan cara mengubah kondisi operasi dari
fluida dalam suatu sistem. Berikut merupakan rumusan masalah pada praktikum PVT
analysis :
1. Mencari tahu karakteristik dari fluida yang digunakan
2. Mencari tahu pengaruh tekanan terhadap karakter fluida
3. Mencari tahu pengaruh temperatur terhadap karakter fluida

C. STRATEGI PENYELESAIAN
Dalam Penyelesaian simulasi PVT analysis, akan dilakukan tahapan
sebagai bentuk dari strategi penyelesaian. Adapun tahapan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :

mulai

Studi literatur dan


pengumpulan data

Penyusunan komponen Penentuan kondisi


aliran operasi

x
4
x
x
Menyesuaikan laju alir komponen yang
diinginkan

Variasi berbagai kondisi operasi aliran

Analisa Hasil simulasi

selesai

Gambar 1. Algoritma penyelesaian masalah PVT Analysis

1. Penyelesaian Simulasi Proses


Proses penyelesaian masalah dilakukan dengan menyusun model peralatan proses
yang digunakan, menentukan laju alir komponen, dan kondisi operasi yang
digunakan.
2. Pemilihan Model Termodinamika (Fluid Package)
Model perhitungan termodinamika yang dipakai yaitu dengan menggunakan
model Peng-Robinson yang digunakan untuk menangani hydrocarbon system
seperti natural gas dan refiinery sesuai dengan komponen-komponen yang terlibat
dalam kondisi operasi agar program simulasi dapat berjalan dengan baik dan
mendekati kondisi lapangan.
3. Evaluasi parameter terhadap proses
Evaluasi dilakukan dengan memvariasikan beberapa variabel seperti temperatur
dan tekanan untuk mengevaluasi hasil yang didapat.

D. PENDEKATAN SIMULASI
Penyelesaian simulasi proses ini dilakukan dengan menggunakan software
symmetry dengan beberapa pendekatan sebagai berikut :
1. Temperatur
Temperatur dari aliran 5 dan temperatur dari aliran 6 divariasikan pada tekanan
konstan. Temperatur ini diatur untuk mengetahui pengaruh terhadap laju alir
volumetriknya.

5
2. Tekanan
Tekanan dari aliran 5 dan tekanan dari aliran 6 divariasikan pada temperatur
konstan. Sama seperti temperatur pada point sebelumnya, tekanan ini diatur
untuk mengetahui pengaruh terhadap laju alir volumetriknya.
3. Laju alir komponen
Laju alir molar komponen akan dijaga tetap untuk mengetahui pengaruh dari
perubahan temperatur dan tekanan terhadap variabel lain

E. PEMBAHASAN
Berikut merupakan proses analisis menggunakan PVT Analysis dan terdapat
beberapa data yang diperoleh dan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2. Proses analisis data menggunakan PVT Analysis

Data pada Gambar 2 didapat dengan memasukkan beberapa data yang telah
diketahui sebelumnya dari soal seperti temperatur, tekanan, dan laju alir komponen
kedalam summary di aliran 5 dan aliran 6. Dengan memasukkan data yang telah
diketahui tersebut dengan otomatis nilai-nilai lainnya akan muncul yang dapat dilihat
pada gambar berikut :

6
Gambar 3. Data pada aliran 5

Gambar 4. Data pada aliran 6

Dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4 dimana terdapat beberapa data
yang merupakan sifat-sifat dari fluida yang digunakan diantaranya yaitu fraksi uap,
laju alir mol, laju alir voumetrik, dan lain-lain. Kita juga dapat melihat data lainnya
yang lebih spesifik dengan mencetang beberapa property di menu more properties.
Dari data tersebut terlihat vapor fraction yang bernilai 1,00 yang menunjukan bahwa
fasa dari aliran 5 dan 6 merupakan sepenuhnya fasa uap. Untuk mengetahui pengaruh
perubahan tekanan dan temperatur terhadap laju alir volumetrik, kita dapat melakukan
variasi terhadap tekanan dan temperatur pada aliran 5 dan aliran 6.

a) Pengaruh temperatur terhadap laju alir volumetrik

Aliran 5
T Volume flow (m3/h)
130 15.577
160 688.841
190 763.337
220 834.006
250 904.122

Tabel 1. variasi temperatur pada aliran 5

7
Gambar 5. Grafik Pengaruh temperatur di aliran 5

Aliran 6
T Volume flow (m3/h)
244 962.213
274 1,028.935
304 1,094.449
334 1,158.995
364 1,222.750

Tabel 2. Variasi temperatur pada aliran 6

Gambar 6. Grafik pengaruh temperatur di aliran 6

Dilihat dari Gambar 5 dan Gambar 6 terlihat grafik yang menggambarkan


bahwa temperatur berbanding lurus dengan laju alir volumetrik, Data tersebut
diperoleh dalam keadaan tekanan konstan dan temperatur yang diubah sebanyak 5
variasi. Dimana semakin besar temperatur maka semakin besar laju alir volumetrik
fluidanya. Hal ini disebabkan karena peningkatan temperatur dapat menyebabkan
gerakan atom di dalam fluida mengalami peningkatan sehingga jarak antara atom atau
partikel fluida tersebut akan meningkat. Sehingga fluida tersebut akan memuai akibat
peningkatan temperatur yang menyebabkan peningkatan volume. Peningkatan volume
saat temperatur dinaikkan ini sesuai dengan hukum gas ideal. [4]

b) Pengaruh tekanan terhadap laju alir volumetrik

8
Aliran 5
P Volume flow (m3/h)
1070 1,267.941
1170 1153.704
1270 1,057.432
1370 975.193
1470 904.122

Tabel 3. variasi tekanan pada aliran 5

Gambar 7. Grafik pengaruh tekanan di aliran 5


Aliran 6
P Volume flow (m3/h)
990 1,728.439
1090 1,567.217
1190 1,433.095
1290 1,319.768
1390 1,222.750

Tabel 4. Variasi tekanan pada aliran 6

Gambar 8. Grafik pengaruh tekanan di aliran 6

Dilihat dari Gambar 7 dan Gambar 8 terlihat bahwa tekanan berbanding


terbalik dengan laju alir volumetrik, Data tersebut diperoleh dalam keadaan temperatur
konstan dan tekanan yang diubah sebanyak 5 variasi . Dimana semakin besar tekanan
maka semakin kecil laju alir volumetrik fluidanya. Hal ini disebabkan karena

9
peningkatan tekanan dapat menyebabkan jarak antara atom atau partikel akan merapat.
Sehingga akibat dari peningkatan tekanan akan menyebabkan pengurangan volume
dan sesuai dengan hukum gas ideal. [4]

F. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah PVT Analysis merupakan
suatu proses yang digunakan untuk menentukan karakteristik fluida dengan
mensimulasikan perilaku fase dan sifat fluida cair atau gas baik di reservoir maupun di
permukaan. Untuk melakukan PVT analysis dapat menggunakan perangkat simulasi
seperti Symmetry. Hasil dari analisis menunjukan bahwa temperatur berbanding lurus
dengan laju alir volumetrik dimana semakin besar temperatur maka semakin besar laju
alir volumetrik fluidanya. Sedangkan tekanan berbanding terbalik dengan laju alir
volumetrik dimana semakin besar tekanan maka semakin kecil laju alir volumetrik
fluidanya.

G. DAFTAR PUSTAKA

[1] Whitson, Curtis H., and Michael R. Brulé. Phase behavior. Vol. 20. Richardson,
TX: Henry L. Doherty Memorial Fund of AIME, Society of Petroleum Engineers,
2000.

[2] Strong.J, Thomas.F.B, Bennion.D.B.: (1993). Reservoir Fluid Sampling And


Recombination Techniques For Laboratory Experiments. SPE, 10.2118, PP 93-54.

[3] Ahmed, Tarek. Equations of state and PVT analysis. Elsevier, 2013

[4] Irma I. Kartohadiprodjo, (1999), Kimia Fisika, Jilid 2, (Terjemahan: P.W. Atkins),
Erlangga, Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai