MODUL
PEMBUATAN
: Ir.Umar Khayam
: 20 Mei 2015
Oleh :
Irma Nurfitriani
131411013
2 A- D3 Teknik Kimia
Kelompok 3
I.
TUJUAN
II.
DASAR TEORI
Sistem proses adalah rangkaian oprasi yamg melakukan konversi material secara
fisika-kimia sehingga material yang dihasilkan memiliki keadaan yang lebih bermanfaat.
Keadaan itu dapat berupa besaran fisik atau kimia, seperti suhu (T), tekanan (P), laju alir
(F), tinggi permukaan cairan (L), komposisi, pH dan lain sebaginya. Peranan pengendali
proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan proses agar berjalan sesuai
dengan yang diinginkan.
Jenis-jenis variabel yang berperan dalam sistem pengendalian adalah:
1. Process Variable (PV) adalah besaran fisik atau kimia yang menunjukan keadaan sistem
proses yang dikendalikan agar nilainya tetap atau berubah mengikuti alur tertentu
(variabel terkendali).
2. Manipulited Variable (MV) adalah variabel yang digunakan untuk melakukan koreksi
atau mengendalikan PV (variabel pengendali).
3. Set Point (SP) adalah nilai variabel proses yang diinginkan (nilai acuan).
4. Gangguan (W) adalah variabel masukan yang dapat mempengaruhi nilai PV tetapi tidak
digunakan untuk mengendalikan.
5. Variabel keluaran tak terkendali adalah variabel yang menunjukan keadaan sistem proses
tetap tidak dikendalikan secara langsung.
Pengendali proses adalah bagian dari pengendali automatik yang diterapkan dibidang
teknologi proses untuk menjaga kondisi proses agar sesuai dengan yang diinginkan.
Seluruh komponen yang terlibat dalam pengendalian proses disebut sistem pengendalian
atau sistem kontrol. Langkah-langkah penendalian proses adalh sebagai berikut :
1. Mengukur, artinya mengamati nilai variabel terukur.
III.
1.
Unit
Unit Proses
Nama Alat
Spesifikasi
Keluaran
Nama
Jenis
Nama
Jenis
Variabel
Besaran
Variabel
Besaran
Suhu Laju
Plate Heat
MV
Exchanger
Alir Air
Suhu Laju
PV
Masuk
Alir Air
Keluar
PT-13RH
dan Pt
2.
Unit
Pengukuran
Sensor
French to
Termocouple
NFE-18001
(RCA)
Temp
PV
Suhu
Sinyal
Sinyal
Pengukuran
Elektrik
Sinyal
Sinyal
Kendali
Elektrik
Range 0 to
1600 0C
3.
Unit
Modul PCT
Kendali
10
Suhu aliran
Set Point
masuk yang
diinginkan
Sinyal
pengukur
Arus
an
Unit
4.
Pengubah
I/P converter
(Transducer
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Kendali
elektrik
pneumatic
Sinyal
Sinyal
Kendali
Elektrik
Tekanan
)
Diameter :
Unit
5.
Kendali
Control valve
Akhir
4,8 cm
Tinggi :
Suhu Laju
MV
Alir Air
Masuk
11,2 cm
Gangguan
Gangguan
UnitKendali
Unit Kendali
UnitKendali
Akhir
Unit
Unit Proses
KendaliAkhir
+
Unit Pengukuran
y
Sensor dan
Transmitter Suhu
Keterangan :
c = variabel proses (PV) terkendali y = variabel proses (PV) terukur
r = setpoint (SP) e = error (y-r)
u = sinyal kendali (controller output) m = manipulated variable (MV)
Tabel 2 Gambar Alat Proses Pengendalian Suhu pada plant plate heat exchanger.
NO GAMBAR ALAT
KETERANGAN
4.
5.
6.
Manipulated Variable
ANALISIS PENGAMATAN
Temperatur pengendali yang diamati : TRC3
TRC 3 merupakan pengendali suhu pada system pendingin.
Description
Type
W1
Condenser
V1
V4
FI-4
Condenser
Cooling Water
Evaporator
Steam Supply
Condenser
Cooling Water
Material
Remarks
DURAN
DN 200
Glases
Pneumatic
H77159-A10
GG 25
Rotameter
Stainless Steel
A 3 U ex
Stainless Steel
Control Valve
Solenoid
Valve
Condenser
F-5
Cooling Water
Local
Indication
Switching of
Valve V3
Absorber
TR-1
Condenser Water
7HC108-
Supply
10A11
Stainless Steel
DURAN
Local
Glases
Indication
DURAN
Local
Glases
Indication
Condenser
TI-22
Outlet Distillate
Mercury
Temp
TIA-21
TRC-3
Condenser Vent
High Alarm
Mercury
Condenser Water
7HC108-
Outlet
10A11
Stainless Steel
Control of
Cooling Water
No
1.
Unit
Unit
Proses
Nama Alat
Spesifikasi/Kap
asitas
Sinyal Masuk
Variabel
Manipulated
Kondensor
Variable
(MV)
Jenis
besaran
Laju alir
air
pendingin
masuk
Sinyal Keluar
Variabel
Jenis
besaran
Process
Variable
(PV)
Suhu
Unit
2.
Penguk
Process
TR1
uran
3.
4.
5.
Unit
Kendali
TRC3
Unit
Transduser
Pengub
(didalam
ah
unit
Sinyal
kendali)
Unit
Control
Kendali
Valve V1
PT 100
Akhir
Variable
Suhu
(PV)
Sinyal
Elektrik
Pengukuran
Sinyal
Elektrik
Kendali
Sinyal
Kendali
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Pengukuran
Elektrik
Sinyal
Sinyal
Kendali
Elektrik
Sinyal
Sinyal
Kendali
Pneumatik
MV
Laju alir
Pneumatik (Manipulate
d Variable)
air
pendingin
Tabulasi
Masukan
No
Unit
Nama Alat
Spesifikasi
Keluaran
Jenis/
Nama
Jenis/
Besaran
Variabel
Besaran
Laju alir
PV (Process
umpan
Variabel)
Nama Variabel
Diameter
1
Unit Proses
Tangki
tangki =
MV
15.45 cm
(Manipulated
Tinggi tangki
Variabel)
Ketinggian
cairan /
level
= 70cm
Unit
Level
Pengukuran sensor
Unit
P/I
PTX 510
PV
Ketinggian
(Process
cairan /
Variabel)
level
Sinyal
Tekanan
Sinyal
Tekanan
pengukuran
hidrostatik
Sinyal
Sinyal
Pengubah
pengukuran
hidrostatik
pengukuran
elektrik
4-20 Ma
9-30 V DC
C.R.L
4
Unit
(Level
Italia Didacta
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Kendali
Regulation
cod 916922
Pengukuran
Elektrik
Kendali
elektrik
Sinyal
Sinyal
Sinyal
Elektrik
Kendali
pneumatik
Controller)
Unit
I/P
Pengubah
Transducer
20-100 KPa
Sinyal kendali
4-20 mA
Pneumatic
control valve
Type : M
77159
Unit
6
Kendali
Akhir
Control
Valve
Material :
6625,stainless
steel
Remarks : DN
15
KVs : 4.0
Diameter:28cm
Sinyal Kendali
Sinyal
Pneumatik
MV
(Manipulated
Variabel)
Laju alir
umpan
Hasil Praktikum
a. Pada sistem di atas yang merupakan unit proses adalah pipa. Aliran yang menuju dan
keluar dari pipa yang akan dikendalikan agar besarnya sesuai dengan set point yang telah
ditentukan.
b. Pada sistem di atas yang merupakan unit pengukuran adalah turbinmeter. Sinyal yang
masuk pada unit pengukuran adalah aliran air (pneumatic), yang kemudian diubah
menjadi sinyal elektrik.
c. Manometer sebagai Local Indicator
d. Unit kendali merupakan unit yang menerima dan mengolah sinyal yang dikirim oleh unit
pengukuran. Pada unit ini nilai yang didapat dari hasil pengukuran akan dibandingkan
dengan nilai set point. Setelah membandingkan, unit pengendali akan memberikan
perintah pada unit kendali akhir untuk melakukan eksekusi
e. Unit kendali akhir merupakan unit yang akan melakukan tindakan akhir sesuai dengan
perintah dari unit kendali. Pada pengendalian aliran unit kendali akhir adalah control
valve. Cara kerja control valve adalah dengan membuka atau menutuo katup sehingga
laju alir akan naik atau turun.
3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah konfigurasi pengendalian suhu dan level yang
bertujuan untuk melakukan identifikasi unit-unit/elemen-elemen pengendalian proses,
menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses dan
melakukan identifikasi variable-variabel/sinyal-sinyal pengendalian proses dan media
transmisinya. Konfigurasi merupaka susunan dari alat-alat tertentu sedangkan konfigurasi
pengendalian merupakan suatu struktur informasi yang digunakan sebagai susunan alat-alat
yang sistematis untuk membentuk sistem fungsi pengendalian yang menghubungkan variable
pengukuran terhadap variable yang akan dimanipulasi.
Pengendalian sangat penting dilakukan agar proses yang terjadi di suatu industri
dapat mencapai tiga aspek yaitu keselamatan (safety) selama proses berlangsung, prosesnya
stabil yaitu tidak fluktuatif, serta agar diperoleh keuntungan ekonomi yang tinggi. Pada
pengendalian suhu dan level terdapat jenis-jenis variabel yang berperan dalam sistem
pengendalian yaitu proses variabel (PV), manipulated variabel (MV), set point (SP),
gangguan (W) dan variabel keluaran. Sementara unit yang terdapat pada sistem pengendalian
meliputi unit proses, unit pengukuran, unit kendali, unit pengubah, dan unit kendali akhir.
Pada konfigurasi pengendalian suhu dan level ini dilakukan pada skala laboratorium
dan skala pilot plant. Untuk skala pilot plant dilakukan pengmatan pada plant destilasi
khususnya pada sektor 5 yaitu pada kondensor. Pada kondensor tersebut terjadi proses
perubahan fasa dari uap menjadi cair sehingga suhu dalam kondensor dikontrol supaya
perubahan fasa tersebut tercapai. Sektor 5 merupakan sektor pendingin dimana sektor
tersebut terdiri dari beberapa instrument penting diantaranya Condenser (W1).Condenser
tersebut merupakan tempat terjadinya perubahan uap distilat menjadi cairan karena adanya
penyerapan panas oleh air pendingin yang masuk.
Kolom pendingin diisi dengan air pendingin dengan cara membuka inlet V1
(Condenser Cooling Water) dan outlet kolom pendingin yang dapat kita atur secara otomatis
pada bagian kontrol panel dengan memasukan nilai suhu outlet (TI 22) yang diinginkan atau
mengatur besarnya bukaan pada bagian inlet (F 14) secara manual. Kolom pendingin harus
terisi terlebih dahulu sebelum dilakukan proses pemanasan diaktifkan agar tidak terjadi overheating pada unit distilasi yang akan menyebabkan kegagalan operasi distilasi ataupun
kerusakan alat.
Dalam proses, suhu reaktor akan diukur oleh temperatur sensor dan transmitter yang
akan mengukur besarnya suhu dalam bentuk sinyal listrik. Hasil pengukuran tersebut kan
dikirimkan menuju temperature control. Pada unit pengendali ini, hasil pengukuran suhu
yang dilakukan oleh unit pengukuran kemudian akan dibandingkan oleh unit temperature
control ini yaitu antara suhu reaktor nyata (variabel proses) dengan nilai suhu yang
diinginkan (set point). Setelah kedua nilai tersebut dibandingkan, dilakukan evaluasi terhadap
suhu yang diinginkan. Dari hasil evaluasi tersebut, unit pengendali ini akan mengirimkan
sinyal kendali berupa sinyal elektrik menuju unit kendali akhir control valve. Namun, katup
kendali ini tidak mampu membaca sinyal elektrik ini, sehingga sinyal kendali yang
dikirimkan oleh unit pengendali akan diubah menjadi sinyal peneumatik oleh transduser I/P.
Sinyal pneumatik dengan nilai tertentu, mampu menggerakkan digfragma dari control valve,
sehingga unit kendali akhir ini dapat melakukan tugasnya sebagai unit pengoreksi.
Bukaan katup pada kontrol katup merupakan tindakan pengoreksian yang dilakukan
oleh sistem pengendalian agar nilai PV mendekati nilai set point-nya. Sehingga sistem
pengendaliannya akan berlangsung terus menerus. Unit kendali akhir yang merupakan unit
yang akan melakukan tindakan akhir lalu bertindak sesuai dengan keputusan dan perintah
dari unit kendali. Tindakan yang dilakukan control valve berupa memperbesar atau
memperkecil bukaan katup, yaitu untuk memperbesar atau memperkecil aliran steam masuk..
Noise atau gangguan yang diberikan pada sistem
pengukuran aliran oleh sensor. Noise ini akan menyebabkan osilasi jika menggunakan sistem
PID, maka nilai derivatifnya harus dihilangkan agar sistem dapat stabil.
Dalam pengendalian level, yang termasuk unit proses adalah sebuah tangki, variable
proses pada unit ini adalah tekanan hidrostatik yang disebabkan oleh tinggi cairan yang ada di
dalam tangki. Unit pengukuran yaitu sensor dan transmitter yang mengubah sinyal pneumatic
menjadi sinyal listrik yang kemudia hasil pengukurannya akna dikirimkan ke unit kendali
yaitu LICA dan LIA. Unit kendali akan membandingkan hasil pengukuran dari variable
proses dengan setpoint yang telah diterapkan, unit kendali ini akan mengambil keputusan dan
memberi perintah kepada unit kendali akhir melalui transducer yang akan mengubah sinyal
listrik dari unit kendali menjadi sinyal pneumatic yang akan diterima oleh unit kendali akhir.
Unit kendali akhir berupa control valve yang melakukan tindakan akhir (buka/ tutup valve)
sesuai dengan perintah yang diberikan oleh unit kendali. Jika level cairan kurang dari nilai
yang diinginkan maka valve akan terbuka, begitupun sebaliknya.
IV.
KESIMPULAN
b.
c.
d.
e.
2. Dalam konfigurasi pengendalian suhu dan level, yang menjadi variable proses (PV)
adalah suhu reaktor dan yang menjadi manipulated variable (MV) adalah laju alir
steam.
3. Jenis sinyal transmisi standar yaitu sinyal elektrik berupa sinyal pengukur dan sinyal
pneumatik berupa sinyal pengendali.
4. Sinyal yang terlibat dalam konfigurasi pengendalian suhu adalah sinyal pengukuran
yang berasal dari sensor suhu dan sinyal kendali yang berasal dari unit pengendali
5. Konsep dasar dari pengendalian proses adalah :
a. Mengukur
b. Membandingkan
c. Mengevaluasi
d. Mengoreksi
DAFTAR PUSTAKA
Bajek, W.R. Kuchar, and A. Remec, How Boiling Point Monitors Can Increase Profits, in
Kane, L. (Ed), Handbook of Advanced Process Control System and
Instrumentation, Gulf Publishing, Houston, 1987.
Black, J.W., Computer Model of Analyzer Payouts, in Kane, L. (Ed), Handbook of Advanced
Process Control System and Instrumentation, Gulf Publishing, Houston, 1987.
Harriott, Peter, Process Control, McGraw-Hill, New York, 1964.
ISA, Standards and Practices for Instrumentation and Control; 11 th Edition, The Instrument
Society of America, Research Triangle Park, 1992.
Kane, L. (Ed), Handbook of Advanced Process Control System and Instrumentation, Gulf
Publishing, Houston, 1987.
Liptak, B., Instrument Engineers Handbook; Process Control (3rd Ed.), CRC Press, Boca
Raton, 1999.