I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sistem kendali sangat diperlukan dalam dunia industri terutama industri
AI.
2.1
DASAR TEORI
Sistem Instumentasi
Secara definisi ada yang memberikan pernyatan mengenai pengertian dari
5. Manipulated Variable
Adalah variable masukan suatu proses atau keluaran dari pengendali yang besarnya
dapat berubah-ubah (dimanipulasi) agar keluaran proses sama besarnya dengan
acuannya (set point).
6. Disturbance (gangguan proses)
Merupakan besaran yang tidak kita kehendaki, yang dapat menyebabkan berubahnya
keluaran proses pada kondisi set point tetap. Istilah gangguan ini biasa disebut dengan
load atau beban.
7. Sensing Element
Bagian ini biasa disebut dengan sensor atau primary element. Elemen ini merupakan
bagian ujung paling depan pada suatu sistem pengukuran yang fungsinya mengubah
besaran-besaran fisik menjadi besaran lainnya.
Contoh : thermocouple, orifice, dll.
8. Transmitter
Adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing elemen, dan mengubahnya
menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh controller.
9. Tranducer
Adalah alat pengubah sinyal, biasanya rancu dengan istilah transmitter. Transducer
disini digunakan untuk mengartikan sebagai alat pengubah dari besaran satu ke besaran
lainnya.
Contoh : I/P transducer adalah alat pengubah dari besaran arus listrik ke tekanan udara,
yang merupakan kelengkapan sebuah control valve.
10.
Control Valve
Adalah alat untuk mengatur besaran proses dengan cara membuka atau menutup dengan
menggunakan penggerak angin instrument atau elektrik yang diatur controller. Untuk
control valve dengan penggerak angin instrument ada dua jenis control valve yaitu
ATO/FC (Air To Open/Failure Close) dan ATC/FO(Air To Close/Failure Open).
11.
Positioner
Alat ini berfungsi sebagai buffer atau penguat agar kerja dari control valve lebih cepat.
2.3 Sinyal Instrumentasi
Di dalam ilmu instrumentasi industri dikenal istilah sinyal. Sinyal yaitu besaran
yang saling menghubungkan suatu instrumen dengan instrumen lainnya. Sinyal tersebut
bisa berupa sinyal keluaran maupun masukan dari instrumen-instrumen pengukuran,
instrumen pengendali, maupun instrumen pengendali akhir. Sistem transmisi dapat berupa
sinyal pneumatik dan sinyal elektrik. Adapun sinyal sinyal tersebut memiliki standar yang
(LIC
201)
Feed yang masuk pada ammonia flash tank adalah ammonia dengan fase gas,
maka diperlukan alat yang dapat melakukan pengisian, pengosongan dan mengontrol level
gas yang terdapat pada tangki-tangki tersebut secara otomatis. Level Indicator Controller
adalah jawaban dari semua itu. Alat ini menggunakan PC sebagai pusat dari keseluruhan
system dan memanfaatkan sensorsensor untuk mengetahui tingkat level gas yang berada
di dalam tangki. Data dari sensor akan dikirimkan ke PC untuk diolah sehingga dengan
adanya alat ini volume atau level dari ammonia dapat dipantau dengan baik. Sedangkan
Level Controller (LC) adalah alat/instrumen yang dipakai untuk mengatur ketinggian
(level) cairan dalam suatu alat dimana cairan tersebut bekerja. Pengukuran tinggi
permukaan cairan dilakukan dengan operasi dari sebuah control valve, yaitu dengan
mengatur rate cairan masuk atau keluar proses
Di dalam suatu Loop Level tersebut digambarkan terdapat blok-blok bagian
penting yang berfungsi antara lain control unit atau controller lalu measuring drive unit
atau final control element serta measuring element dan transmitter yang masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan bekerjasama untuk bisa mendapatkan hasil
pengukuran yang sama dan meminimalisir errror.
4.1 Sensing Element
Sensing element pada pengendalian level ini adalah sensor perbedaan tekanan
(differential pressure sensor) dengan seri DPharp (Differntial Pressure high accuracy
resonant pressure) produksi dari YOKOGAWA.
Inti dari Dpharp adalah dua resonator bentuk H. Terletak pada sensor itu sendiri,
dua jembatan beresonansi pada frekuensi alaminya yaitu 90 kHz yang membuat sensor
tetap stabil untuk periode waktu yang lama.
Kapan pun tekanan terdeteksi, tekanan tersebut memaksa pusat jembatan menjadi
menegang dan jembatan terluar menjadi mengendur. Hasilnya frekuensi resonansi berubah,
yang satu bertambah dan yang lainnya berkurang. Sebuah mikroprosesor menghitung
perbedaan perubahan pada frekuensi resonansi yang sebanding dengan tekanan yang
diterapkan.
4.2 Transmitter
Level transmitter adalah perangkat instrumen yang digunakan untuk mengirimkan
arus sinyal ke DCS (DistributedControlSystem) atau ke kontroler, keluaran yang
dikirimkan biasanya berupa arus sebesar 4-20 mA.
Transmitter yang digunakan pada pengendalian level pada ammonia flash tank
(204KK) adalah differential pressure transmitter model EJA110A buatan YOKOGAWA.
Pada transmitter ini terdapat sensor tekanan Dpharp seperti yang telah dijelaskan di atas.
Transmitter ini dapat digunakan pada industri minyak dan gas, pertambangan,
kimia, pembangkit, besi dan baja. Kemampuan differential pressure transmitter model
EJA110A dapat digunakan untuk mengukur cairan, gas, aliran steam sebaik ketinggian
cairan, densitas dan tekanan.
Transmitter ini memiliki sinyal output 4-20 mA DC berdasarkan beda tekanan
yang terukur.
Differential transmitter
type
(electric)
YOKOGAWA ELECTRIC
Manufacturer
Model/ Type
No
Serial No
Accessory
Calibration
Details
Input
CORPORATION
EJA110-DM54B82DB/XI/D4/T02/Z
F570 FC 267
3 valve manifold
0-1250 mmH2O
4-20
Output
Indication
Supply
mA
0-100% linear
voltage
Test Tool
Used
1. 2655-12
Digital Multimeter
2. 7544-01
Actual
mmH2O
Output
mA
DCS
Indication
reading
0
50
100
100
50
0
0.00
625.00
1250.00
1250.00
625.00
0.00
4.003
11.999
20.004
20.004
12.000
4.007
0.0
50.0
100.00
100.00
49.90
0.0
0.0
49.0
100.1
100.1
50.0
0.1
4.5
Control Valve
Final control element pada loop level ammonia flash tank adalah control valve
tipe globe valve model 3889 produksi MOTOYAMA. Mempunyai gerakan stem dan plug
yang bergerak throttle pada 0 100% dengan aksi failure close/Air to Open (ATO) dan
karakteristik linear. Untuk input control valve ini di desain menggunakan input range
sebesar 240 Kpa atau 12 30 psi dengan bukaan valve 0 100%. Karena aliran fluida
(ammonia cair) yang dipompa dari pump 151KH A/B alirannya sangat cepat, maka
digunakan input besar untuk menanggulangi lag time proses.
Globe type
Action
Manufactu
Close
MOTOYAMA
ENG.WORKS.
rer
LTD
Model/ Type
No
Serial No
Calibration
3889
578647
Details
Input
Rate travel
DC 4-20 mA
(mm)
Stem travel
15
Open to close
speed
2.1
Close to open
(sec)
Supply
4.05
voltage for
AC 110 V, 50
Hz
solenoid
Test Tool
Used
ALTEK 134
al
input
Opening
Remarks
mA
No
0
0
50
4
12
No move
0%
50%
move
Full
close
Full
100
50
20
12
100%
50%
open
Full
4
0
0%
close
No
No move
move
V. KESIMPULAN
1. Proses kontrol level pada ammonia flash tank (204 KK) merupakan proses awal
pembentukan ammonium nitrat pada wet section.
2. Tujuan kontrol level pada ammonia flash tank (204 KK) adalah untuk mengatur
masuknya aliran ammonia cair dari ammonia storage tank (151KK) secara stabil agar
pengolahan pembentukan konsentrasi tidak terus bercampur dengan volume fluida
yang baru.
3. Pembacaan level pada ammonia flash tank (204 KK) dilakukan dengan differential
24.
25.
27.
28.
29. Disusun Oleh:
30. Kelompok 5
1. Elisabeth Kunti S
NIM 1114007
2. Noranda Jelfano
NIM 1114025
3. Abdul Bashiir
NIM 1114031
4. Thufail
NIM 1114032
5. Drajat Dzilfikri
NIM 1114034
31.
32.
33.
34.