Abstrak
PT. Pertamina (Persero) merupakan perusahaan minyak dan gas milik negara yang mengolah minyak mentah
menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM). Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun
1957, dan mengalami banyak perubahan nama perusahaan, hingga pada tahun 2003 menjadi PT. Pertamina (Persero).
Untuk memasok kebutuhan energi di dalam negeri, PT. Pertamina (Persero) membangun tujuh unit pengolahan minyak
yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah RU VI Balongan yang terletak di Indramayu, Jawa. Barat
Dalam menjalankan suatu proses, PT. Pertamina RU VI Balongan telah dilengkapi dengan banyak sistem kontrol
loop tertutup, salah satu contohnya adalah sistem pengontrolan level air pada Cooling Water System. Sistem pengontrolan
level air ini bertujuan untuk menjaga level air agar tetap sesuai dengan set point yang ditetapkan agar tidak merusak
pompa dan sesuai kebutuhan pada proses, kontrol valve 56-LV-001 digunakan untuk mengatur level air sedangkan sensor
element yang digunakan adalah tipe displacement.
Kata kunci : Cooling water system, Instrument, Displacement.
Abstract
PT. Pertamina (Persero) is a state oil and gas company that process crude oil into fuel oil (BBM) and Non Fuel
Oil (NBBM). This company has been established since 1957, and have many change company name, until 2003 became
to PT Pertamina (Persero). To supply energy needs, PT. Pertamina (Persero) built seven units of refinery unit oil and gas
spreads in Indonesia, one of them is Refinery Unit VI Balongan that is located in Indramayu, West Java.
In carrying out a process, PT. Pertamina RU VI Balongan has been equipped with many closed loop control
system, for example is control system for water level in Cooling Water System. Water level control system is intended to
keep level of water to the specified set point so it is not dangerous for pump and process need. Control Valve 56-LV-001
is an actuator that is used to control the level of water, while the sensor element that used is type displacement.
Keyword : Cooling water system, Instrument, Displacement.
1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
PT. PERTAMINA (persero) RU VI Balongan
dibangun pada tanggal 1 September 1990. Kapasitas total
yang dihasilkan dari kilang ini adalah 125000 BBL per
stream day. Start up kilang minyak PT. PERTAMINA
(persero) RU VI Balongan dilaksanakan pada bulan
Agustus 1994, tetapi baru diresmikan oleh Bapak Presiden
Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995.
Pengembangan yang sedang di laksanakan pada
semua bidang sangat membutuhkan tenaga ahli terutama
tenaga ahli yang mempunyai kemampuan di bidang
rekayasa teknologi dan kopetensi keterampilan profesional.
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro menjadi
salah satu Fakultas yang dikenal dan diakui di Nasional
1)
2)
1.2
Tujuan
3.
1.3
Pembatasan Masalah
2.Dasar Teori
2.1 Air Pendingin
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk
mengatasi terjadinya over heating (panas yang berlebihan)
pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil. Air
pendingin adalah air yang berasal dari aliran air yang
digunakan untuk penghilang panas dan tidak berkontak
langsung dengan bahan baku, produk antara atau produk
akhir. Sistem air pendingin merupakan bagian yang
terintegrasi dari proses operasi pada industri untuk
produktifitas pabrik yang kontinu. Sistem tersebut
memerlukan pengolahan kimia yang tepat, tindakan
pencegahan dan perawatan yang baik.
Kebanyakan proses produksi pada industri
memerlukan air pendingin untuk efisiensi dan operasi yang
baik. Air pendingin sistem mengontrol suhu dan tekanan
dengan cara memindahkan panas dari fluida proses ke air
pending yang kemudian akan membawa panasnya. Total
nilai dari proses produksi akan menjadi berarti jika sistem
pendingin ini dapat menjaga suhu dan tekanan proses
dengan baik. Memonitor & mengatur korosi, deposisi,
pertumbuhan mikroba, dan sistem operasi sangat penting
untuk mencapai Total Cost of Operation (TCO) yang
optimal (Kumara dkk, 2013).
2.2
2.3
Kontroler
2.4
Control Valve
loop.
2.6
2.5
3.Pembahasan
3.1 Plant Sistem Menara Pendingin
Sistem air pendingin terdiri dari menara pendingin
(56-K-101 A-F,56-K-102 A-F), jaringan distribusi, side filter
(56-S-101 A-C), 8 buah pompa sirkulasi CW (56-P-101 AF), side filter/start up pumps (56-P-102) dan kebutuhan
fasilitas- fasilitas pembantu yang lain. 56-P-101 C,F,G dan
56-P-102 digerakkan oleh motor, dan 56-P-101 A,B,D,E dan
H digerakkan oleh steam turbine.
Make up level dikontrol oleh kontrol level (56-LC001 A dan B) yang di pasang pada bak menara pendingin
(Cooling Tower Basin).
3.2
3.2
4.2 Saran
Biografi
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sholihah, Rifatus. 2015. Analisa Cooling Water PT.
Pertamina RU VI Balongan. Yogya:
Universitas Islam Indonesia
[2] ekoharsono.wordpress.com/2012/08/29/mengenalinstrumentasi-04-control-valve-accessories/,
diakses tanggal 7 Agustus 2015.
[3] http://www.geyosoft.com/2013/dasar-sistem-kontrol,
diakses tanggal 10 Agustus 2015
[4] Afrino, Rendi. 2015. Laporan Pelaksanaan Kerja
Praktek PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit
III Plaju Sungai Gerong. Semarang:
Universitas Diponegoro.
[5] Handbook Pertamina, Dasar-dasar Pengukuran
Instrumentasi, 2008.
[6] Hariburhayati, Lina. 2015. Mehitung Material
Balance dan Efisiensi Cooling Water 056-CT101. Yogya: Universitas Pembangunan
Nasional.
[7] Pertamina. 1994. Pedoman Operasi Utilities.
Balongan
[8] Gumilar, Arie. 2011. Sistem Air Pendingin. Jakarta:
STE.
[9] Keister, Timothy. 2008. Cooling Water Management
Basic Principles and Technology. New York :
ProChemTech International.
[10] Ningsih, S.N., 2015. Laporan Praktik Kerja
Lapangan PT. Pertamina (Persero) RU VI
Balongan. Bandung : ITN.
[11] Roepandi, Opan. 2008. Pengoperasian Sistem Air
Pendingin. Surabaya : Pt. Indonesia Power.
[12] Ogata,
Katsuhiko.2010.
Modern
Control
Engineering. New Jersey. Pearson Education.
1994.
Saya
telah
menempuh
dan
sekarang
menempuh
Sumardi, S.T.,M.T.
NIP 196811111994121001