DI SUSUN OLEH :
NAMA : LA ODE MUHAMAD ALUN NUR
HIDAYAT
NIM : E1D121012
COVER
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1.1 Jenis sistem kontrol
1.1.1 sitem kontrol lup terbuka
1.1.2 sistem kontrol lup tertutup
1.2. Dcs
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN PLTU
2.2 SISTEM KERJA PLTU
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmat dan
karunianya makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima ksih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
sehingga artikel yang berjudul “PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaikibentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
1. Keamanan (Safety)
Pada proses produksi yang mempunyai tingkat kerumitan atau
kompleksitas yang tinggi dibutuhkan cara otomatis guna menghasilkan
kualitas produk yang homogen. Selain itu pada plant/proses yang
berbahaya perlu dikendalikan secara otomatis untuk menjaga
keselamatan tenaga kerja dan peralatan dari kondisi gangguan yang dapat
membahayakan peralatan dan manusia. Sehingga dibutuhkan sistem
kontrol otomatis.
2. Stabilitas (Stability)
Pada industri yang memproduksi barang dan jasa dengan tingkat
ketelitian yang tinggi diperlukan Plant atau proses harus bekerja secara
mantap (steadily), dapat diprediksi (predictably) dan bekerja dengan
kontroler Proses 7 tingkat perulangan (repeatably) yang handal tanpa
fluktuasi atau kegagalan yang tidak terencana.
3. Ketelitian (Accuracy)
Untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar dibutuhkan sistem
kontrol otomatis yang mampu menjamin proses produksi dapat berjalan sesuai
dengan perencanan. Pengunaan sistem kontrol otomatis mampu mencegah
kegagalan proses sehingga meminimasi atau menghilangkan cacat produk
sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan efekstivitas kerja dan
efisiensi penggunaan sumber daya.
1.2 DCS
Sistem Kendali Terdistribusi atau yang lebih dikenal dengan nama
Distributed Control System (DCS) mengacu pada sistem kontrol yang
biasa digunakan pada sistem manufaktur, proses atau sistem dinamis lainnya
dimana elemen kontroler tidak terpusat di lokasi tertentu melainkan
terdistribusi seluruhnya dimana setiap sub sistem dikontrol oleh satu atau lebih
kontroler. sistem kontrol di masing-masing sub sistem dihubungkan dalam
jaringan untuk komunikasi dan monitoring. Istilah DCS sangat luas dan
digunakan untuk berbagai keperluan di industri untuk melakukan monitoring
dan pengendalian peralatan yang terdistribusi. Distributed Control System
(DCS) digunakan untuk pengendalian proses produksi yang mempunyai
karakteristik dimana proses produksi berlangsung secara kontinu (terus-
menerus) dan terdapat banyak proses yang tersebar secara geografis.
Selain
proses kontinu, DCS juga banyak diaplikasikan pada kontrol proses jenis semi
kontinu atau batch. Contoh industri yang proses produksinya berlangsung secara
kontinu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu secara terus menerus adalah
industri penambangan minyak dan gas dan pembangkit tenaga listrik. Sistem
DCS dirancang dengan prosesor redundant untuk meningkatkan kehandalan
sistem. Untuk mempermudah dalam penggunaan, DCS sudah menyertakan
tampilan /grafis kepada user dan software untuk konfigurasi kontrol.
Hal ini akan memudahkan user dalam perancangan aplikasi. DCS dapat
bekerja untuk satu atau lebih workstation dan dapat dikonfigurasi di workstation
atau dari PC secara offline. Komunikasi lokal dapat dilakukan melewati
jaringan melalui kabel atau fiber optic.
B. Generator Uap
Instalasi pembangkit uap terdiri dari boiler untuk produksi uap dan
peralatan tambahan lainnya untuk pemanfaatan gas buang.
Boiler
Panas pembakaran batubara di boiler digunakan untuk mengubah air menjadi
uap pada suhu dan tekanan tinggi.
Superheater
Uap yang dihasilkan boiler dilewatkan melalui superheater untuk dikeringkan
dan dipanaskan. Uap super panas kemudian dilanjutkan ke ke turbin uap.
Economiser Ekonomiser pada dasarnya adalah pemanas air umpan
sebelum disuplai ke boiler.
Preheater udara
C. Turbin Uap
Uap kering dan super panas dari superheater diarahkan ke turbin uap dan
bilah turbin mulai berputar dengan kecepatan tinggi. Lalu, energi potensial
uap yang tersimpan diubah menjadi energi mekanik.
D. Alternator
Turbin uap disambungkan dengan alternator. Alternator mengubah
energi mekanik turbin menjadi energi listrik. Sisa, uap yang bertekanan rendah
kemudian masuk ke dalam kondensor dan diubah menjadi air.
E. Air Umpan
Air kondensat atau air yang sudah melalui proses kondensasi di
kondensor digunakan sebagai air umpan masuk ke boiler oleh pompa untuk
mengulangi siklus.
Cara kerja PLTU batu bara secara singkat adalah sebagai berikut : 1.Batu
bara dari luar dialirkan kepenampungan batu bara dengan conveyor kemudian
dihancurkan dengan the pulverized fuel mill sehingga menjadi tepung
batubara.
2.Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas oleh forced
draught fan sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar (batu
bara).
3.Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara
disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti
semburan api.
4.Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air
tersebut akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung
boiler untuk memisahkan uap dari air yang terbawa.
5.Selanjutnya uap dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan
tekanan uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar
yang meyebabkan pipa ikut berpijar merah.
6.Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber
tenaga turbin tekanan tinggi yang merupakan turbin tingkat pertama dari 3
tingkatan.
7.Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting
steam governor valve secara manual maupun otomatis.
8.Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi akan sangat
berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater untuk
meningkatkan suhu dan tekanannya kembali.
9.Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak
turbin tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang, dan keluarannya
langsung digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan
rendah.
10. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas
titik didih, sehingga perlu di alirkan ke condensor agar menjadi air untuk
dimasak ulang.
11. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator oleh feed pump untuk
dimasak ulang. Awalnya dipanaskan di feed heater yang panasnya bersumber
dari high pressure set, kemudian ke economiser sebelum di kembalikan ke
tabung boiler.
12. Sedangkan Air pendingin dari condensor di semprotkan kedalam cooling
tower dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower.
Kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air
pendingin ulang.
13. Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3
phase.Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah (20-
25 kV).
14. Dengan menggunakan transformer 3 phase, tegangan dinaikkan menjadi
tegangan tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem
transmisi 3 phase.
15. Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap agar melewati
electrostatic precipitator untuk mengurangi polusi dan kemudian gas yg sudah
disaring akan dibuang melalui cerobong.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
System yang terdiri dari beberapa elemen sistem yang bertujuan untuk
melakukan pengaturan atau pengendalian suatu proses untuk mendapatkan
suatu besaran yang diinginkan. Sistem kontrol terdiri dari komponen-
komponen fisik dan non fisik yang disusun sedemikian hingga mampu
berfungsi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sistem pengaturan berkaitan
dengan hubungan timbal balik antara komponen komponen yang membentuk
suatu konfigurasi sistem yang memberikan suatu hasil yang dikehendaki berupa
respon.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik
yang memanfaatkan energi panas dari steam untuk memutar turbin
sehingga dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui
generator. Secara garis besar sistem pembangkit listrik tenaga uap terdiri
dari beberapa peralatan utama diantaranya: boiler, turbin, generator, dan
kondensor
3.2 Saran.
Melihat banyaknya dampak negatif dari PLTU ini, penulis menyarankan
agar sumber daya ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar tidak
mencemari lingkungan, sehingga sumber daya ini dapat digunakan dalam
jangka panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan supply daya secara kontinyu,penulis
menyarankan agar sumber daya yang digunakan harus dijaga dan diperhatikan
serta dilakukan pengembangan-pengembangan sehingga bisa menghasilkan
sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
_____- 2015. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Enim
Ad-dauzi, Thufel.2008.”Kegunaan Silica Gel”. (on-line) diunduh 18
Mei 2015
Citut, 2014.//http sifat fisik dan kimia NaOH.blogspot.com. Diunduh 18
Mei 2015
Demon, 2012. //http.sifat fisik HCl.blogspot. Diunduh 18 Mei 2015
Ghozali, Mukhtar, Retno Indarti dan Harita Ch. LRSC. 1996. Operasi
Teknik
Kimia. Pusat pengembangan pendidikan politeknik. Bandung
Mc. Cabe Warren L., Julian C. Smith dan Peter Harriot. 1999. “Operasi
Teknik
Kimia”, Penerbit Erlangga, Jakarta
Pratama Y Dkk, 2007. http//.Komposisi kimia batubara.blogspot.com.
Diunduh 18 Mei 2015