ELEKTRONIKA INDUSTRI
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Patimah Sari (180130124) Bahraini (180130137)
Fhonna Azzahra (180130125) Devi Ramadhani(180130140)
Efrigusmeli(180130129) Tia Ramadhani(180130141)
Amelia Andhini(180130130) Rina Dara Ramadani(180130143)
Annisa Hanita P(180130132) Aghniatun Nadhifa(180130153)
Eka Wulandari(180130134)
A4 Teknik Industri
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puja dan puji serta rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul: “Distribute Control System (DCS)” ini
disusun dalam rangka tugas mata kuliah Elektronika Industri. Penulis menyampaikan dan
mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis,dan para pembaca semuanya.
Namun makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Penulis
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
sistem SCADA. Sebuah DCS tidak memerlukan campur tangan operator untuk
operasionalnya, tetapi dengan digabungnya SCADA dan DCS memungkinkan untuk
interaksi dengan operator melalui sistem SCADA. DCS adalah sistem yang terintegrasi
ditujukan untuk mengontrol proses manufakturing yang kontinyu atau batch-oriented,
seperti oil refining, petrochemical, central station dan pembuatan kertas. DCS
dihubungkan dengan sensor dan aktuator dan mengunakan set poin kontrol untuk
mengatur aliran material ke pabrik. Contoh yang paling umum adalah set point control
loop yang terdiri dari sensor tekanan, kontroler, dan control valve. Pengukuran tekanan
atau aliran cairan ditransmisikan kepada kontroler, biasanya melalui bantuan sebuah alat
sinyal kondisi Input/Output (I/O). saat variabel yang diukur mencapai titik tertentu,
kontroler akan memerintahkan valve atau aktuator untuk membuka atau menutup sampai
proses aliaran cairan mencapai titik yang ditentukan. Pengolahan minyak yang besar
menggunakan ribuan I/O dan memberlakukan DCS yang sangat besar. Proses tidak
dibatasi untuk mengatur aliran cairan melalui pipa saja tetapi juga termasuk mesin kertas,
kontrol variasi kecepatan motor, mesin semen, operasi penambangan dan hal-hal lainnya.
6
NETWORK 90. Pada saat ini, terdapat banyak perusahaan (vendor) yang
mengembangkan produk DCS diantaranya adalah:
Yokogawa (Jepang) Alstom
Honeywell (USA) Schneider (Perancis)
Rockwell (USA) Invensys
ABB (Eropa) Hitachi ((Jepang)
Siemens (Jerman) Emmerson
Ansaldo Foxboro
GE Dll
DCS mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah terbukti mampu meningkatkan
kinerja sistem kontrol produksi di dunia industri melalui pemanfaatan mikro komputer
dan mikro prosesor. Arah perkembangan dari DCS dapat digambarkan seperti pada
gambar berikut ini:
7
b) Field control station (FCS)
Station ini Digunakan sebagai control unit untuk mengendalikan variabel –
variabel yang dikendalikan pada proses. Control station dikenal pula dengan istilah
Field Control Station (FCS). Berikut adalah komponen dari FCS:
Central Processor Unit (CPU)
Catu daya (Power Supply Unit,PSU)
VL net coupler
Modul masukan/keluaran (I/O modules,IOM)
FCS adalah otak dari DCS yang mengeksekusi kontrol dan mengkoputasi kontrol
di lapangan.
8
interface, bus coupler, dan node bus dalam yang dual redundant. Pada sistem
duplex (dual redundant) modul prosesor (ada yang aktif , ada juga dalam kondisi
standby) yang nantinya dapat di alihkan dari aktif ke standby tanpa banyak
interupsi dalam mengontrol ketika modul yang aktif suatu saat drop atau terjadi
gangguan.
Tabel Baterai life
Sistem Komunikasi
Sarana pertukaran data antara operator station, control station dan proses.
Sarana komunikasi ini juga bisa dapat digunakan untuk menghubungkan DCS dengan
sistem lain seperti PLC (Programmable Logic Control),
SCADA system (Supervisory Control and Acquisition Data), Asset Management.
9
Engineering PC /Engineering Work Station (EWS).
PC ini digunakan untuk melakukan modifikasi dari sistem yang sudah ada,
juga untuk melakukan kegiatan maintenance dari sistem DCS Centum VP. Bentuk
fisiknya sama seperti HIS, yang membedakan dengan HIS adalah software
didalamnya. EWS dilengkapi dengan BUILDER sebagai window untuk
modifikasi.Selama pekerjaan engineering tidak dilakukan, EWS dapat berfungsi
sebagai HIS dan EWS juga dapat melakukan emulasi/ tes fungsi secara virtual.
10
Gambar Arsitektur Umum DCS
Dari gambar topografi tersebut, sampai saat ini DCS adalah sistem kontrol
yang memiliki fungsi terlengkap dan cocok untuk aplikasi yang mengedepankan
sistem integrasi. Adapun di bawah ini terdapat gambar arsitektur dari beberapa tipe
DCS.
Foxboro I/A Series
11
Gambar Arsitektur DCS Foxboro I/A Series
Siemens PCS7
12
Honeywell Total Plant Solutions (TPS)
13
Dari gambar tersebut, Field instrument akan mengirimkan sinyal ke unit
kontroler. Kontroler selanjutnya mengolah sinyal tersebut sesuai setting yang ada.
Output sinyal dikirim ke field instrumentt di plant. Selama proses kalkulasi dan
pengendalian, kontroler yang ada akan selalu mengirim sinyal ke sistem komputer
pada kontrol room. Dengan demikian proses pengendalian dapat diawasi secara terus
menerus.
14
3 ST16, digunakan untuk pemrograman sekuensial
4 CALCU dan CALCU-L
5 LC64, digunakan untuk pemrograman logika
Dan masih banyak lagi yang function blok-blok lain yang terdapat dalam
program centum 3000 yang digunakan untuk membuat algoritma kontrol serta
monitoring suatu plant. Pada DCS yokogawa memiliki beberapa algoritma
pengendalian PID, yaitu :
1. Tipe kontrol dasar PID (PID)
Melakukan aksi kontrol proporsional, integral dan derivatif mengikuti perubahan
nilai set point. Bertujuan untuk menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan
nilai set point.
2. Tipe kontrol PID proporsional PV dan derivativ (I-PD)
Hanya melakukan aksi integral saat nilai set point berubah. Menjamin kestabilan
sistem meskipun nilai set point berubah secara mendadak.
3. Tipe kontrol PID derivativ PV (PI-D)
Hanya melakukan aksi proporsional dan integral saat nilai set point berubah.
Digunakan jika memerlukan respon yang lebih baik terhadap perubahan nilai, seperti
blok kontrol hilir (downstream) pada loop kontrol cascade.
4. Tipe penentuan otomatis
Pada mode cascade atau remote cascade, menggunakan tipe kontrol PID derivatif
PV (PI-D) agar dapat lebih baik dalam mengikuti perubahan nilai set point. Pada
mode automatis, menggunakan tipe kontrol PID proporsional PV dan derivatif (I-PD)
untuk menjaga kestabilan sistem.
5. Tipe penentuan otomatis 2
Pada mode cascade menggunakan tipe kontrol PID derivatif PV (PI-D). Pada mode
automatis atau remote cascade menggunakan tipe kontrol PID proporsional PV dan
derivatif (I-PD) untuk menjaga kestabilan sistem.
15
Berfungsi sebagai pengganti alat alat control manual dan auto yang terpisah pisah
menjadi suatu kesatuan sehingga lebih mudah untuk pemeliharaan dan penggunaanya
Sarana pengumpul data dan pengolah data agar didapat suatu proses yang benar-benar
diinginkan.
Kekurangan DCS
1. Memiliki scanning time yang lebih lambat(ada yang mencapai orde second)
dibandingkan PLC
2. Hasil produk relative mahal
3. Downtime umumnya tidak hanya menyebabkan kehilangan produksi tetapi dapat
menyebabkan keadaan yang berbahaya
16
4. Jika terjadi kerusakan,waktu pemulihan relative lambat
Penggunaan DCS
Generator Listrik → hydro, coal, gas, oil, shale, nuclear, wind, solar
Saluran transmisi → Listrik, gas, minyak(oil)
Jaringan Distribusi→Listrik dan air
Kontrol Proses →paper, food, pharmaceutical, metal, processing,glass, cement,
chemical, refinery, oil & gas
Sistem Manufaktur→ computer aided manufacturing (CIM), flexiblefabrication,
appliances, automotive, aircrafts
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Distributed control system (DCS) adalah sebuah system kontrol yang biasanya
digunakan pada sistem manufacturing atau proses, dimana elemen controller tidak berada
pada sentral sistem (sebagai pusat) tetapi tersebar di sistem dengan komponen subsistem
di bawah kendali satu atau lebih controller. Distributed control system (DCS) digunakan
dalam industri untuk memonitor dan mengontrol peralatan yang tersebar dengan atau
tanpa campur tangan manusia.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2008/12/distributed-control-system-dcs/
http://miraclesphysics.blogspot.co.id/2012/10/distributed-control-system-dcs.html
https://www.slideshare.net/sarahrusdian/sistem-kontrol-distributed-control-system-dan-
programable-logic-controller
http://dillastr.blogspot.com/2017/05/distributed-control-system-dcs.html?m=1
https://id.scribd.com/document/353237565/Makalah-Plc-Dcs
https://id.scribd.com/doc/65620779/Materi-Kuliah-DCS
https://www.academia.edu/36055614/Belajar_dengan_Mudah_Distributed_Control_Systems
_Sistem_Kendali_Terdistribusi_
https://ardianeko.wordpress.com/2012/05/25/distributed-control-system/
19