Anda di halaman 1dari 16

STATIKA

Dosen Pembimbing :

Syukriah,ST.M.Sc.Eng IPM

Di Susun Oleh:

Patimah Sari (180130124)

Fhonna Azzahra (180130125)

Zunaedi Azhari (180130128)

M.Abdi Nur Syahputra (180130131)

Frendy darmansyah (180130147)

TAHUN AJARAN 2019/2020

PRODI SISTEM TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Semoga kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
penulis. Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Lhokseumawe,21 september2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......……………….…………………………………..………………


DAFTAR ISI ……………………………………………..…………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………..............……….
2. Rumusan Masalah …………………………………………......................................
3. Tujuan …......................……….………………………................……………………

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Statika..........................................................................................................
2. Ilmu Ilmu Yang Penting Dalam Statika...........................................................................
A. Gaya..........................................................................................................................
1. Jenis Jenis Gaya Aksi (Gaya Luar)......................................................................
B. Momen.......................................................................................................................
C. Persamaan Kesetimbangan.......................................................................................
D. Kontruksi serta Perletakannya...................................................................................
E. Contoh Kontruksi beserta Reaksinya.........................................................................

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan …...................……………................…………………………………….
2. Saran ……………....…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………....………………………......……….


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seperti yang kita ketahui sekarang dimana mana sudah banyak jembatan
jembatan,yang akan digunakan untuk seluruh pengguna jalan, bagaimana sih cara kita
untuk bisa meminimalisirkan jembatan itu roboh? Bagaimana cara agar jembatan itu
tahan lama dengan setiap harinya akan terus ada beban yang melewati jembatan
tersebut baik truk,mobil dan sepeda motor. Bagaimana cara dengan beban yang berat
jembatan itu akan tetap kokoh. Nah didalam statika dan mekanika teknik kita
mempelajari hal tersebut, kita bisa mengetahui hal apa saja yang harus dibuat agar
jembatan itu kokoh, dengan massa yang berat jembatan tidak akan roboh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Statika?
2. Apa saja ilmu yang penting dalam Statika?
3. Bagaimana contoh dari kontruksi dengan pembebanan dan reaksi nya?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan statika.
2. Untuk mengetahui apa saja ilmu ilmu yang penting dalam statika, seperti
gaya,momen dan lain sebagainya,
3. Untuk mengetahui seperti apa contoh dari kontruksi dengan pembebanan dan
seperti apa reaksinya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Statika
Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berhubungan dengan
analisis gaya-gaya yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan diam/statis dan
setimbang. Gaya-gaya yang dimaksud disini pada umumnya termasuk gaya itu
sendiri dan juga momen. Di dalam statika, sistem struktur diidealisasikan/dianggap sangat
kaku sehingga pengaruh dari lendutan tidak diperhatikan. Ilmu statika umumnya
merupakan salah satu mata kuliah bidang teknik pertama yang diberikan di level
universitas. Prinsip-prinsip yang dipelajari dalam statika cukup mendasar dan mudah
dipahami, hanya memerlukan sedikit dari hukum-hukum fisika mekanika dan matematika
dasar. Akan tetapi, karena bidang teknik adalah bidang yang mengaplikasikan teori ke
dalam dunia praktis, banyak penyederhanaan yang harus dilakukan sebelum suatu struktur
bisa dianalisis dengan ilmu statika. Ini yang kadang membuat statika sulit untuk dipahami
oleh sebagian orang. Elemen-elemen struktur yang dibahas dalam statika sudah berupa
model dari bangunan fisik. Sedangkan pemodelan itu sendiri tidak secara terinci dibahas
dalam statika, karena memerlukan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dan juga
pengalaman. Perlu ditekankan disini bahwa meskipun dalam statika hanya membahas hal-
hal yang relatif mudah, bukan berarti pengetahuan yang didapat disini tidak ada
pengaplikasiannya di dunia kerja. Banyak struktur-struktur penting yang telah berhasil
dibangun dan beroperasi hanya dengan mengunakan prinsip-prinsip statika. Gambar-
gambar berikut adalah contoh-contoh struktur jembatan yang didesain
dengan menggunakan konsep-konsep dasar yang pelajari dalam statika.

Gambar 1.1 Jembatan sedernahana menggunakan konsep balok diatas dua tumpuan.
Gambar 1.2 Metode konstruksi kantilever untuk jembatan.

Konsep dasar dari statika adalah kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur.
Artinya semua gaya-gaya yang bekerja pada suatu struktur adalah dalam keadaan setimbang,
baik struktur itu ditinjau secara keseluruhan maupun sebagian. Jadi hukum Newton ketiga,
yaitu jika ada aksi maka akan diimbangi oleh reaksi. Artinya jumlah gaya-gaya yang bekerja
adalah nol.

2. Ilmu Ilmu Yang Penting Dalam Statika

A. Gaya
Gaya secara umum adalah suatu bentuk perubahan. Dalam fisika mekanika,
gaya adalah sesuatu yang membuat suatu benda mengubah kecepatannya. Gaya adalah
suatu besar vektor, sehingga mempunyai besaran (kg, N, kN, ton, dyne, dsb.) dan arah
tertentu. Mata kuliah statika memperhatikan dua jenis gaya, gaya luar/eksternal, gaya-
gaya yang sumbernya berada di luar sistem yang amati, dan gaya dalam/internal, gaya-
gaya yang berada di dalam sistem yang amati. Gaya pada umumnya bekerja secara
lurus horizontal atau lurus vertikal, tetapi sering juga dijumpai gaya-gaya yang bekerja
pada sistem tertentu dengan sudut tertentu(gayamiring).Gaya itu dilukiskan sebagai
sepotong garis lurus yang berujung tanda panah dan biasa disebut sebagai vector.
Gambar 1.3 Gaya Horizontal

Gambar 1.4 Gaya Miring

Panjangnya melukiskan besar gaya, tanda panah menunjukkan arah kerja gaya. Jika
gaya tersebut bekerja pada sebuah benda maka tempat memegang gaya tersebut disebut
titik pegangan atau titik pangkal yang pada umumnya titik berat dari benda tersebut
sedang garis yang ditarik melalui titik pegang ini arahnya sama dengan arah kerja gaya
yang disebut garis kerja gaya. Gaya tidak akan berubah sifatnya apabila dipindah-
pindahkan dalam garis kerja yang sama. Untuk gaya yang miring, agar pengerjakan
soal mudah, diuraikan terlebih dahulu dalam arah sejajar sumbu X dan arah sejajar
sumbu Y.

1. Jenis-Jenis Gaya Aksi (Gaya Luar)


 Beban Terpusat (Point Load):
Beban terpusat adalah pembebanan paling sederhana. Pembebanan ini hanya
bekerja pada satu titik pegang dengan arah dan besaran tertentu.
 Beban Merata (Uniformly Distributed Load):
Beban merata adalah pembebanan yang bekerja di atas daerah tertentu dan dapat
mempunyai bentuk yang bervariasi (persegi panjang, segitiga,
parabola). Pembebanan ini dinotasikan degan q (kN/m). Besar gaya beban merata
dihitung dengan cara mencari luasan beban merata yang bekerja pada titik berat
jenis beban merata.

Gambar 1.5 Beban Merata Berbentuk Persegi Panjang

Gambar 1.6 Beban Merata Berbentuk Segitiga

Gambar 1.7 Letak titik berat beban merata


Untuk beban merata berbenuk trapesium, dapat dipecah menjadi dua beban merata.

B. Momen

Beban luar ketiga yang juga sering dijumpai adalah beban berupa
momen. Beban momen mempunyai besaran momen (kNm) dengan arah putaran
(searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam).

Gambar 1.8 Beban Berupa Momen

Berdasarkan kemampuan untuk bergerak atau tidak, beban juga dapat


dikategorikan menjadi:

 Beban Mati (Dead Loads)


Kita mengenal yang disebut beban mati yaitu beban yang tidak
bisa dipindah-pindahkan (posisinya tetap) di mana beban tersebut adalah
gaya yang garis kerjanya adalah sama dengan arah gravitasi
bumi. Pembebanan seperti ini biasanya berupa beban akibat beratnya
sendiri atau akibat elemen-elemen lain yang melekat pada konstruksi
tersebut secara pernamen. Contoh-contoh beban mati adalah berat
lantai, dinding, kolum, atap, dll.
 Beban Hidup (Live Loads)
Beban hidup berbeda dengan mati karena bersifat dinamis,
sehingga dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh
beban hidup adalah truk yang berjalan di atas satu jembatan dan gaya
yang bekerja pada jembatan adalah berat truk yang dipikul oleh roda-
roda truk.

Gambar 1.9 Contoh Beban Hidup

 Beban kenaan pada bangunan ( imposed load ) .


Mereka kadangkala penting dalam reka bentuk bangunan.
Antaranya adalah:
 Beban angin - beban angin pada bangunan adalah
dalam bentuk beban yang seragam (distributed) yang
boleh bertindak pugak dari permukaan bangunan
atau selari dengannya.
 Betaran dan gempa bumi - kesan yang tepat dari
gempa bumi adalah pergerakan / getaran bumi yang
berlaku dari kejutan gelombang dari pusat
gempabumi. Getaran boleh menyebabkan masalah
kepada bangunan serta penghuninya.
C. Persamaan Kesetimbangan
Di dalam statika, ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk keadaan statis, yaitu:

 ΣV=0 (GAYA VERTIKAL)


 ΣH=0 (GAYA HORISONTAL)
 ΣM=0 (MOMEN GAYA)
Artinya untuk suatu sistem yang statis, jumlah gaya vertikal dan horisontal harus nol
(saling menghabiskan/tidak bergeser) dan jumlah momen untuk setiap titik harus nol
(tidak berputar). Apabila satu sistem terima beban luar, dia akan bergerak, maka
diperlukan perletakan untuk memberi gaya reaksi untuk melawan gaya luar tersebut,
sehingga sistem dalam keadaan statis.
D. Konstruksi Serta Perletakannya
Komponen-komponen yang harus diperhatikan selain beban eksternal adalah
beban reaksi akibat beban luar pada suatu konstruksi. Gaya reaksi ini berasal dari
perletakan yang terdapat pada suatu konstruksi yang berfungsi untuk menyimbangi
gaya-gaya luar yang bekerja pada konstruksi tersebut. Di statika dikenalkan tiga tipe
perletakan dasar, dengan sejumlah reaksi perletakan masing-masing.

 Perletakan Rol (roller support)


Perletakan ini hanya memiliki satu gaya reaksi yang arahnya
tegak lurus permukaan perletakan. Perletakan rol dapat bebas bergerak
secara translateral (samping) dan dapat berputar, tetapi tidak dapat
bergerak sejajar arah reaksi perletakan.
 Perletakan Sendi (pin support) :
Perletakan ini memiliki dua gaya reaksi, satu dalam arah
horizontal (Fx) dan satu lagi dalam arah vertikal (Fy), tetapi perletakan
ini tidak dapat menahan momen (putaran) sehingga tidak mempunyai
reaksi momen. Pada perletakan ini sistem tidak dapat mengalami
translasi tetapi masih dapat mengalami putaran.

Gambar 1.10 Perletakan Sendi

 Perletakan Jepit (fixed support) : Perletakan ini memiliki tiga gaya


reaksi, gaya reaksi dalam arah horizontal, gaya reaksi dalam arah
vertikal, dan reaksi momen, sehingga perletakan ini dapat menahan
translasi dalam segala arah dan rotasi.
Gambar 1.11 Contoh Kontruksi Pada Perletakannya

Gamba4 1.12 Contoh Kontruksi Pada Perletakannya


E. Contoh-contoh Konstruksi Lengkap dengan Pembebanan dan Reaksinya

Gambar 1.13 Kontruksi dengan Pembebanan Ditengah

Gambar 1.14 Kontruksi Dengan Pembebanan Di Ujung


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Statika adalah salah satu cabang dari mekanika teknik yang berhubungan dengan
analisis gaya-gaya yang bekerja pada sistem struktur yang dalam keadaan
diam/statis dan setimbang. Gaya-gaya yang dimaksud disini pada
umumnya termasuk gaya itu sendiri dan juga momen.
2. Ilmu yang penting dalam statika yaitu ada gaya dan momen. Pengertian dari gaya
secara umum adalah suatu bentuk perubahan. Dalam fisika mekanika, gaya adalah
sesuatu yang membuat suatu benda mengubah kecepatannya. Gaya adalah suatu
besar vektor, sehingga mempunyai besaran (kg, N, kN, ton, dyne, dsb.) dan arah
tertentu. Dan pengertian dari momen adalah Beban luar ketiga yang juga sering
dijumpai. Beban momen mempunyai besaran momen (kNm) dengan arah putaran
(searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam).
3. Contoh-contoh Konstruksi Lengkap dengan Pembebanan dan Reaksinya bisa
dilihat pada gambar berikut ini:

2. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut, maka penulis memberikan saran yang
mungkin dapat bermanfaat dan dapat membantu agar lebih menguasai materi statika
Beberapa saran tersebut antara lain :
Mempelajari hal yang berkaitan dengan statika, ilmu ilmu yang penting dalam
statika agar pembelajaran di materi statika lebih baik dikarekan sudah menguasai materi
materi lama yang sudah dipelajari dulu ketika sedang bersekolah di Sekolah Menengah
Atas (SMA).
DAFTAR PUSTAKA

Soemono, Ir., “STATIKA 1”, Edisi kedua, Cetakan ke-4, Penerbit ITB, Bandung, 1985.

Anda mungkin juga menyukai