Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Semoga kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman penulis. Penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 28 Oktober 2019

I-1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Masalah.............................................................................................3

BAB II ISI
A. Definisi Peta Kerja......................................................................................4
B. Lambang-lambang yang Digunakan...........................................................5
C. Macam-macam Peta Kerja..........................................................................7
 Peta Kerja Keseluruhan.........................................................................7
1. Peta Proses Operasi..........................................................................7
2. Peta Aliran Proses............................................................................14
3. Peta Proses Kelompok Kerja...........................................................19
4. Diagram Aliran................................................................................22
 Peta Kerja Setempat.............................................................................26
1. Peta Pekerja Mesin..........................................................................26
2. Peta Tangan Kanan Tangan Kiri.....................................................30
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA

I-2
BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pada sebuah perusahaan yang mempunyai proses pembuatan produk yang
rumit, terkadang pimpinan perusahaan sulit mengetahui proses yang berlangsung
pada perusahaan baik dalam skala kecil (setempat) maupun secara keseluruhan.
Pada umumnya semua perbaikan yang dilakukan ditunjukkan untuk mengurangi
biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian peta kerja akan merupakan
alat yang baik dipakai untuk menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan
mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Dalam menganalisa
suatu sistem kerja, terlebih dahulu menganalisa serta memperbaki kerja pada
kegiatan kerja setempat.
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja yang
sistematis dan jelas. Peta kerja juga merupakan alat komunikasi secara luas dan
sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasi
yang diperlukan untuk memperbaki suatu metode kerja. Lewat peta-peta kerja ini
kita dapat melihat semua langkah atau kegiatan yang dialami oleh suatu benda
kerja mulai dari masuk pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap ataupun bagian dari suatu produk lengkap.

II. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan peta kerja?
2. Apa manfaat dari peta kerja?
3. Apa saja macam macam dari peta kerja?

III. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud peta kerja.
2. Untuk mengetahui apa manfaat dari peta kerja.
3. Untuk mengetahui macam macam dari peta kerja.

I-3
BAB II ISI
A. Definisi Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan
semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin ,
pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran
sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai
akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan
untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat,
operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja
lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja.
(Sritomo, 1992) 
Apabila  kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja,
maka pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu
proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin
dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak
perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan
suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan
menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua
perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara
keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk
menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
perencanaanperbaikan kerja.. (Sutalkasana, 2006)

I-4
B. Lambang -Lambang Yang Digunakan 
Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini
dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40 buah
lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang tersebut
hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan pembuatan
suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai fleksibilitas yang
tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti yang sangat luas.
Dalam  tahun 1947 American Society of Mechanical Eingineers
(ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5 macam
lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth.
Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan digunakan dalam
pembahasan-pembahasan. Berikut ini adalah gambar-gambar beserta dengan
penjelasannya:

I-5
C. Macam-Macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok, berdasarkan
jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok peta kerja
berdasarkan kegiatannya:

 PETA KERJA KESELURUHAN


Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja apabila kegiatan tersebut
melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk untuk
membuat produk yang bersangkutan, yang termasuk kelompok kegiaan
keseluruhan antara lain:

1. Peta Proses Operasi


Sebelum dilakukan penelitian secara terperinci di setiap sistem kerja,
terlebih dahulu perlu diketahui proses yang terjadi sekarang secara
keseluruhan. Keadaan ini bisa diperoleh dengan menggunakan Peta Proses
Operasi.

Peta Proses Operasi menggambarkan langkah-langkah operasi dan


pemeriksaan yang dialami bahan dalam urut-urutan sejak awal sampai menjadi
produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi.

Peta ini  juga memuat informasi-informasi yang diperlukan


untuk analisis  lebih lanjut, seperti, seperti : waktu yang dihabiskan, material
yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai. Sesuai dengan
relevansinya, pada akhir keseluruhan proses dinyatakan keberadaan
penyimpanan.

 Kegunaan Peta Proses Operasi


Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui Peta
Proses Operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat di antaranya :

I-6
1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan
memperhitungkan efisiensi  di tiap operasi/pemeriksaan).
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan dengan cara kerja yang
sedang dipakai.
5. Sebagai alat untuk pelatihan kerja, dll
 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi
Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Operasi dengan baik,
beberapa pokok berikut ini perlu diperhatikan :

1. Pertama, pada baris paling atas, pada bagian “kepala” ditulis jelas jenis
peta, yaitu Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain
seperti : nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, apakah itu
memetakan keadaan sekarang atau yang diusulkan, nomor peta dan
nomor gambar.
2. Material yang akan diproses dinyatakan tepat di atas garis horizontal
yang sesuai, yang menunjukkan ke dalam urutan-urutan tempat
material tersebut kemudian di proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, dari atas ke bawah
sesuai urut-urutan prosesnya.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi terkait.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan
operasi

Agar diperoleh gambar peta kerja operasi yang baik bagian produk
yang paling banyak mengalami proses operasi atau komponen induk,
dipetakan terlebih dahulu atau diletakkan pada bagian peta sebelah kanan.

I-7
KONSEP PETA PROSES OPERASI

Ket :

W = Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi/pemeriksaan


O-N = No urut untuk kegiatan operasi tersebut.
I-N = No urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut.
M = Menunjukkan mesin/tempat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan

Produk : Bingkai Foto Kayu


Komponen :
- Kayu
- Kaca
- Karton Tebal
- Cat/Pernis
- Lem
- Besi Pengait
- Gergaji
- Amplas
- Gantungan Besi
- Foto ukuran 10 R (20x25 cm)
- Cutter
- Pemotong kaca

I-8
- Engsel besi kecil
- Kardus kemasan
- Plastik kemasan

Contoh Peta Proses Operasi

PETA PROSES OPERASI

I-9
2. Peta Aliran Proses
Setelah kita mempunyai gambaran keadaan umum dari proses yang
terjadi, seperti yang diperlihatkan dalam Peta Proses Operasi, langkah
berikutnya kita perlu menganalisis setiap komponen pembentukan suatu
produk lengkap dengan lebih terperinci.

Informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis setiap komponen


tersebut di atas dapat diperoleh melalui Peta Aliran Proses. Dapat juga
dikatakan bahwa Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan
urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan
penyimpanan terjadi selama satu  proses atau prosedur berlangsung. Di
dalamnya dimuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis
seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi.

 Perbedaan Peta Aliran Proses

1. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktivitas dasar, termasuk


transportasi, menunggu, dan menyimpan. Sementara pada Peta Proses
Operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
2. Peta Aliran Proses menganalisis setiap komponen yang diproses secara
lebih lengkap dibanding Peta Proses Operasi dan memungkinkan untuk
digunakan disetiap proses atau prosedur, baik di pabrik atau kantor.
Sebagai konsenkuensinya, Peta Aliran Proses tidak bisa digunakan
untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. Biasanya
suatu Peta Aliran Proses hanyalah menggambarkan dan digunakan
untuk menganalisis salah satu komponen dari prosuk yang dirakit.

 Macam-macam Peta Aliran Proses


Di atas sudah dikatakan bahwa Peta Aliran Proses memungkinkan
untuk digunakan dalam aktivitas perkantoran atau sejenisnya. Karenanya Peta
Aliran Proses terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

I-10
      a.      Peta Aliran Proses Tipe Bahan
Peta Aliran Proses tipe bahan menggambarkan kejadian yang
dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam
suatu proses atau prosedur operasi. Dengan hanya menggambarkan salah
satu komponen produk jadi, peta ini menggambarkakn salah satu bagian
dari peta yang lebih kompleks.

Biasanya analisis akan sedapat mungkin menghindar dari masalah-


masalah yang kompleks. Karena itu, terutama untuk Peta Aliran Proses
tipe bahan, lebih disukai peta yang menggambarkan tiap komponen satu
per satu. Di samping lebih sederhana, proses penganalisaannya akan lebih
mudah. Contoh penggunaan peta ini dalam bentuk praktik, misalnya untuk
menggambarkan aliran yang dialami bahan saat penerimaan, pengepakan,
dan pengiriman.

      b.     Peta Aliran Proses Tipe Orang


Pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja


seorang operator
2. Peta Aliran Proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja
sekelompok manusia, sering disebut Peta Proses Kelompok Kerja
yang akan diuraikan lebih lengkap dalam subbab berikutnya.

Pada umumnya Peta Aliran Proses tipe orang adalah suatu peta


yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktivitas-aktivitas
manusianya.
Peta ini merupakan gambar simbolis dan sistematis dari suatu
metoda kerja yang dijalani oleh seorang atau  oleh sekelompok pekerja
ketika pekerjaannya membutuhkan dia (mereka) untuk bergerak dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Dalam praktiknya, peta ini bisa digunakan untuk
menggambarkan aktivita-aktivitas yang terjadi di suatu restoran, di mana
seorang juru masak bekerja untuk mempersiapkan santapan di dapur
restoran tersebut.

I-11
       c. Peta Aliran Proses Tipe Kertas
Yang digambarkan adalah aliran dari kertas yang menjalani sekumpulan
urutan proses mengikuti suatu prosedur tertentu secara bertahap. Serangkaian
tahap yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proses permohonan izin, adalah
salah satu contohnya.

 Kegunaan Peta Aliran Proses

1. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau


aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai
aktivitas berakhir
2. Peta ini memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu
proses atau prosedur
3. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami
bahan, orang atau kertas selama proses atau prosedur berlangsung.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda
kerja
5. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami
oleh suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap, maka peta
ini merupakan suatu alat yang akan memudahkan proses analisis untuk
mengetahui tempat-tempat di mana terjadi ketidakefisienan atau terjadi
ketidaksempurnaan pekerjaan. Dengan begitu dapat digunakan untuk
menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.

 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Aliran Proses


1. Seperti pada Peta Proses Operasi, suatu Peta Aliran Proses pun
mempunyai judul, dimana pada baris paling atas dari kertas ditulis
“PETA ALIRAN PROSES” sebagai judulnya. Kemudian diikuti
dengan pencatatan beberapa identifikasi seperti : nomor atau nama
komponen yang dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta bahan,
cara sekarang atau yang diusulkan, tanggal pembuatan, dan nama
pembuat peta. Semua informasi ini dicatat di sebelah kanan atas ketas.

I-12
2. Di sebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang
dicatat pada butir a di atas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat
jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi. Begitu
juga total jarak perpindahan yang dialami bahan, orang atau kertas
selama proses atau prosedur berlangsung.
3. Di bagian “bahan” diuraikan proses yang terjadi secara lengkap dengan
lambang-lambang dan informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah
yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi (jika
mungkin). Dimuat pula pada kolom-kolom yang tersedia analisis,
catatan, dan tindakan yang diambil berdasarkan analisis tersebut.
4. Ada suatu cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk
menganalisis Peta Aliran Proses, yaitu dengan mengajukan lima buah
pertanyaan pada setiap kejadian dari suatu Peta Aliran Proses. Cara ini
disebut “Dot and Check Technique” yang merupakan suatu jenis dari
analisis 4W+1H yang umum dikenal.   
 Contoh Peta Aliran Proses

I-13
3. Peta Proses Kelompok Kerja
Dalam uraian Peta Aliran Proses telah dibahas bahwa Peta Proses
Kelompok Kerja merupakan bagian dari Peta Aliran Proses. Memang pada
dasarnya Peta Proses Kelompok Kerja merupakan hasil dari perkembangan
dari suatu Peta Aliran Proses. Orang yang pertama memperkenalkan dan
kemudian mengembangkan adalah John A. Adridge.

Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat kerja dimana untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari
sekelompok pekerja. Jenis pekerjaan atau tempat kerja yang mungkin
memerlukan analisis melalui Peta Proses Kelompok Kerja misalnya
pekerjaan-pekerjaan : pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan
pengangkutan material. 

Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa Peta Proses Kelompok


Kerja merupakan kumpulan dari beberapa Peta Aliran Proses di mana tiap
Peta ALiran Proses tersebut menunjukkan satu seri kerja dari seorang
operator. Setiap Peta Aliran Proses tersebut dipetakan dalam arah horizontal,
sehingga paraller satu sama lain, yang satu diatas atau dibawah yang lainnya.
Arah kegiatan dari sebelah kiri menuju ke sebelah kanan. Perubahan kegiatan
digambarkan dengan berubahnya lambing pada tiap Peta Aliran Proses
tersebut.

Kolom vertical yang memotong lambing-lambang dari setiap Peta


Aliran Proses menunjukkan aktivitas-aktivitas dari kelompok tersebut yang
dilaksanakan atau terjadi secara serentak dari semua anggota kelompok
tersebut.

Jelaslah bahwa satu seri pekerjaan yang dilaksanakan oleh seorang


operator sangat erat sekali hubungannya dengan seri pekerjaan operator-
operator lainnya. Dengan kata lain, suatu Peta Proses Kelompok Kerja
digunakan untuk menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok orang yang
bekerja bersama-sama dalam suatu proses atau prosedur kerja, dimana satu
aktivitas dengan aktivitas lainnya bergantungan. Artinya, suatu hasil kerja

I-14
secara kelompok dapat berhasil jika setiap aktivitas dari anggota kelompok
tersebut berlangsung dengan lancar. Karena ada kebergantungan tiap aktivitas
ini, maka dalam Peta Proses Kelompok Kerja biasanya banyak dijumpai
lambing-lambang menunggu (D), yang menunjukkan bahwa suatu aktivitas
sedang menunggu aktivitas lainnya.

 Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja


Sesuai dengan namanya, peta ini dapat digunakan sebagai
alat untuk menganalisis aktivitas suatu kelompok kerja. Diatas telah diuraikan
bahwa masalah utama dengan adanya kerja sama antara sekelompok orang
dimana satu aktivitas dengan aktivitas lainnya saling bergantungan adalah
banyaknya dijumpai aktivitas-aktivitas menunggu ( delay).

 Tujuan utama yang harus dianalisis dari kelmpok kerja ini adalah


meminimumkan waktu tunggu (delay). Dengan berkurangnya waktu
menunggu berarti kita bisa mencapai tujuan lain yang lebih nyata,
diantaranya :
1. Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses
2. Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses

Keuntungan-keuntungan di atas bisa dicapai setelah kita


melakukan analisis yang teliti. Hasil analisis bisa menyimpulkan beberapa
keputusan, diantaranya mungkin kita bisa menggabungkan beberapa
operasi atau nisa mengubah urutan kerja secara lebih baik atau barangkali
pembagian kerjanya yang diubah agar lebih merata diantara anggota-
anggotanya.

 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja


Prinsip-prinsip pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja sebagai berikut :

1.  Langkah pertama, nyatakan judul peta lengkap dengan identifikasi-


identifikasi lainnya dan ringkasannya.

I-15
2.  Lambang-lambang yang biasanya digunakan untuk membuat Peta
Aliran Proses digunakan juga untuk membuat Peta Proses Kelompok
Kerja sesuai kebutuhan.
3. Tiap Peta Aliran Proses yang menunjukkan satu seri kegiatan kerja,
merupakan anggota dari suatu Peta Proses Kelompok Kerja. Peta-peta
Aliran Proses tersebut diletakkan saling berdampingan secara parallel,
bergerak mulai dari kiri ke kanan, dimana kolom vertical menunjukkan
aktivitas-aktivitas yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota
kelompok.
4. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan
secara berdekatan dan perubahan lambang menunjukkan perubahan
aktivitas.

Contoh Peta Proses Kelompok Kerja

I-16
4. Diagram Aliran
Walaupun Peta Aliran Proses merupakan suatu peta yang memuat
informasi-informasi relative lengkap sehubungan dengan proses dalam suatu
pabrik atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukkan gambaran arah aliran
selama bekerja. Kadang-kadang kita sangat memerlukan informasi tambahan ini,
terutama apabila kita akan melakukan analisis untuk mengembangkan metoda
agar lebih baik.
Misalkan, dengan mengetahui tata letak atau keadaan ruang tempat terjadi
perpindahan suatu barang, maka kita bisa menganalisis apakah tata letak dalam
ruangan tersebut memungkinkan jarak perpindahan seminimum mungkin.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Diagram Aliran merupakan suatu
gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan
lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas, yang
berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat
berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran
digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut.

 Kegunaan Diagram Aliran


Secara lebih lengkap, kegunaan suatu Diagram Aliran dapat diuraikan sebagai
berikut.
      a.   Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses, apalagi jika arah aliran
merupakanfactor  penting.
Dengan adanya informasi tambahan mengenai arah aliran dari material atau orang
selama aktivitasnya, maka kita akan mendapatkan informasi yang lengkap. Makin
lengkap informasi, makin mudah untuk melakukan perbaikan. Tambahan
informasi ini berguna sebagai bahan analisis untuk bisa memperpendek jarak
perpindahan.
       b.        Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
Diagram aliran dapat menunjukkan lokasi tempat-tempat penyimpanan, stasiun
pemeriksaan dan tempat-tempat kerja dilaksanakan. Diagram Aliran juga dapat
menunjukkan cara arah gerakan berangkat-kembalinya suatu material atau
seorang pekerja. Dari kedua hal di atas, berarti kita mempunyai data yang cukup
baik untuk bisa mengatur aliran lalu lintas dalam ruangan tersebut sedemikian

I-17
rupa sehingga tidak terjadi kemacetan. Dengan kata lain, kita mempunyai bahan
untuk dipertimbangkan dalam rangka penyusunan suatu tata letak tempat kerja
yang baik. Tata letak berlangsungnya operasi, pemeriksaan, dan penyimpanan
sedemikian rupa sehingga ditemukan susunan tata ruang yang baru yang paling
ekonomis ditinjau dari segi jarak dan waktu.

 Prinsip-prinsip Pembuatan Diagram Aliran


Sesuai dengan fungsinya, Diagram Aliran berfungsi untuk mempejelas suatu Peta
Aliran Proses. Dengan demikian biasanya gambar Diagram Aliran disertakan
setelah Peta Aliran Proses selesai dibuat. Berarti aktivitas-aktivitas yang
digambarkan dalam Diagram Aliran harus sesuai dengan aktivitas yang terjadi di
dalam Peta Aliran Proses. Untuk jelasnya dapat diikuti uraian berikut ini.

1. Pertama-tama dibuat judul peta. Di bagian kepala ditulis “DIAGRAM


ALIRAN” yang kemudian diikuti oleh identifikasi lainnya seperti nama
pekerjaan yang dipetakan, apakah memetakan keadaan sekarang atau
usulan, nomor peta, orang yang memetakan, dan tanggal pemetaan.
2. Untuk membuat suatu Diagram Aliran, analisis harus mengidentifikasi
setiap aktivitas dengan lambang dan nomor yang sesuai dengan yang
digunakan dalam Peta Aliran Proses
3. Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
berurutan sepanjang garis aliran. 
4. Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau
barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna atau bentuk panah
yang khas untuk setiap hal yang berpindah. Atau, apabila hanya
menggambarkan lintasan untuk seorang operator atau satu barang,
pembedaan warna atau bentuk diberikan untuk menunjukkan perbedaan
Antara cara sekarang dengan cara yang diusulkan.

  

I-18
Contoh Diagram Alir

DIAGRAM ALIR

 PETA KERJA SETEMPAT

I-19
Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan mesin
serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta tersebut
sebagai berikut:

      1.      Peta Pekerja Mesin


Peta Pekerja-Mesin dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah
perbaikan suatu sistem kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal untuk saat itu.

Dalam beberapa hal, hubungan Antara operator dan mesin sering bekerja
secara silih berganti, yaitu sementara mesin menganggur, operator bekerja atau
sebaliknya. Waktu menganggur adalah suatu kerugian. Oleh karena itu, waktu
menganggur baik pada pekerja maupun mesin harus dihilangkan atau setidaknya
diminimumkan. Namun, tentunya harus masih berada dalam  batas-batas
kemampuan manusia dan mesinnya.

 Kegunaan Peta Pekerja-Mesin


Informasi paling penting diperoleh melalui peta pekerja-mesin ialah hubungan
yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang
ditanganinya. Dengan informasi ini dimilikilah data yang memadai untuk
melakukan penyelidikan, penganalisaan, dan perbaikan suatu kegiatan kerja,
sehingga efektivitas penggunaan pekerja dan atau mesin bisa ditingkatkan.
Tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.

Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja tersebut


dapat dilakukan, misalkan dengan cara :
      a.      Mengubah tata letak tempat kerja
Tata letak tempat kerja merupakan salah satu factor yang menentukan lamanya
waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Penataan kembali suatu tata letak tempat
kerja, diharapkan dapat menempatkan elemen sistem kerja pada suatu tempat
sehingga benar-benar dapat menghemat waktu penyelesaian.

   
b.      Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja

I-20
Pada dasarnya, gerakan-gerakan kerja juga merupakan factor yang menentukan
waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Dengan demikian, penataan kembali
gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, akan sangat membantu meningkatkan
efektivitas kerjanya, dan sekaligus mempengaruhi efisiensi penggunaan tenaga.

      c.         Merancang kembali mesin


Keadaan mesin dan peralatan seringkali perlu dirancang kembali untuk
meningkatkan efektivitas pekerja dan mesin. Misalnya untuk mengurangi waktu
mengangkut dan sekaligus menghemat tenaga pekerja, maka pekerjaan
memindahkan barang terutama barang berat, yang tadinya menggunakan gerobak
dorong, sekarang perlu dipikirkan dengan menggunakan alat peluncur, atau yang
bertenaga motor. Dengan demikian, selain memperoleh keuntungan diatas, juga
kapasitas pemindahan jauh lebih besar.

      d.        Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya


Apabila klita menemukan bahwa efektivitas pekerja yang menangani sebuah atau
beberapa mesin itu rendah, yaitu pekerja banyak menganggur, sementara di
tempat lain banyak terdapat mesin yang menganggur, maka penambahan tugas
bagi pekerja tersebut mungkin dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi. 

Sebaliknya jika terdapat seorang pekerja yang terlampau sibuk dalam menangani
tugasnya sehingga tidak memungkinkan baginya untuk bisa melepas lelah dan
melakukan kepentingan-kepentingan pribadi lainnya, maka tentu hal ini pun akan
merugikan, baik pada pihak perusahaan atau bagi pekerja itu sendiri. Pekerja yang
terlampau lelah cenderung lebih banyak melakukan kesalahan-kesalahan. Bisa
jadi ini mengakibatkan kerusakan pada mesin atau menurunkan kualitas produksi.
Keburukan yang dialami pekerja, terutama dirasakan dalam jangka panjang, saat
pekerja terlampau lelah, tentu akan mengakibatkan makin memburuknya kondisi
tubuh pekerja tersebut. Dengan penambahan pekerja keseimbangan antara pekerja
dan mesin bisa diperoleh.

 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Pekerja-Mesin

I-21
1. Nyatakan identifikasi peta yang dibuat. Biasanya dibagian paling atas
kertas dinyatakan “PETA PEKERJA-MESIN”, sebagai kepalanya,
kemudian diikuti oleh informasi-informasi yang melengkapi.
2. Menguraikan semua elemen pekerjaan yang terjadi. Untuk itu tiga
jenis kolom bar digunakan untuk melambangkan elemen-elemen yang
bersangkutan. Kolom-kolom teresebut dibuat memanjang dari atas ke
bawah dengan panjang masing-masing sebanding dengan lamanya waktu
pelaksanaan yang bersangkutan.
3. Langkah terakhir setelah semua aktivitas digambarkan, dibuat
kesimpulan dalam bentuk ringkasan yang memuat : waktu menganggur,
waktu kerja, dan akhirnya kita bisa mengetahui penggunaan waktu dari
pekerja atau mesin tersebut. Satuan waktu biasanya digunakan dalam
detik, walaupun ini tidak mengikat.

 Lambang-lambang yang digunakan

         Menunjukkan waktu menunggu 

Digunakan untuk menyatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur atau
salah satu sedang menunggu yang lain. Misalnya dalam suatu rangkaian kerja, si
operator sedang melakukan pemeriksaan terhadap mesin, untuk mencegah
kerusakan. Maka dalam hal ini, si operator sedang melakukan kerja dependen
(satu bergantung pada yang lain) dan mesin sedang menganggur/menunggu.

I-22
           Menunjukkan kerja independen 

Jika ditinjau dari pekerja, keadaan ini menunjukkan seorang pekerja yang sedang
bekerja dan independen dengan mesin dan pekerja lainnya. Misalnya seorang
pekerja yang sedang mengambil dan mempersiapkan bahan atau ia sedang
melakukan pemeriksaan terhadap produk akhir tanpa alat. Jika ditinjau dari pihak
mesin, berarti mesin tersebut sedang bekerja tanpa memerlukan pelayanan dari
operator (mesin otomatis)

          Menunjukkan kerja kombinasi 

Jika ditinjau dari pihak pekerja, lambang ini digunakan apabila diantara operator
dan mesin atau dengan operator lainnya sedang bekerja secara bersama-sama. Jika
ditinjau dari pihak mesin, berarti selama bekerjanya mesin tersebut memerlukan
pelayanan dari operator (mesin manual).

Contoh Peta Pekerja Mesin

I-23
PETA PEKERJA DAN MESIN

Cara mencari persentase di atas yaitu WAKTU KERJA/ WAKTU TOTAL  X 100
%

      2.      Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

I-24
Dengan menggunakan peta-peta terdahlu, berarti kita telah mendapatkan
suatu prosedur dari orang, bahan, dan alat secara tertib serta sistematis. Setelah hal
ini diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan itu sendiri, untuk
lebih menyempurnakan cara kerja yang telah ada. Tentunya, kalau setiap sistem
kerja telah dapat disempurnakan, maka untuk memperbaiki proses secara
keseluruhan akan lebih mudah dilaksanakan.

Peta tangan kanan tangan kiri merupakan suatu alat dari studi
gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan saat
bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan,
juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri
dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. 

Melalui peta ini kita bisa melihat suatu operasi secara cukup lengkap, yang
berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat praktis untuk
memperbaiki pekerjaan manual, yakni setiap siklus dari pekerja terjadi dengan
cepat dan terus berulang.

 Kegunaan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri


      a.      Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
Dengan bantuan studi gerakan dan prinsip-prinsip ekonomi gerakan maka kita
bisa menguraikan suatu pekerjaan lengkap menjadi elemen-elemen gerakan yang
terperinci. Setiap elemen gerakan dari pekerjaan ini dibebankan ke setiap tangan
sedemikian rupa sehingga seimbang dan memenuhi prinsip-prinsip ekonomi
gerakan, berarti akan mengurangi kelelahan.

   b.  Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak
produktif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
Keadaan ini juga bisa dicapai dengna bantuan studi gerakan dan prinsip-prinsip
ekonomi gerakan. Kemahiran untuk menuraikan suatu pekerjaan menjadi elemen-
elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen mana saja yang efektif
dan tidak efektif, tentu akan mempengaruhi efisiensi dan produkivitas kerja.

I-25
       c.       Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja
Percobaan dengan mengubah-ubah tata letak peralatan selain dapat menentukan
tata letak yang baik ditinjau dari waktu dan jarak, juga kita bisa menemukan
urutan-urutan pengerjaan yang baik dengan prinsip ekonoomi gerakan.

      d.       Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara kerja yang
ideal.
Peta ini berfungsi sebagai penuntun terutama bagi pekerja-pekerja baru sehingga
akan mempercepat proses belajar.

 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

1. Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis “PETA TANGAN


KANAN-TANGAN KIRI”. Setelah itu, menyertakan identifikasi-
identifikasi lainnya seperti : nama pekerjaan, nama departemen, nomor
peta, cara sekarang atau usulan, nama pembuat peta, dan tanggal
dipetakan.
2. Pada bagian yang memuat bagian, digambarkan sketsa dari sistem kerja
yang memperlihatkan skala, sesuai dengan tempat kerja sebenarnya.
Sketsa ini penting untuk menunjukkan kondisi saat dilakukan studi
terhadap pekerjaan tersebut.
3. Bagian “Badan” dibagi dalam dua pihak. Sebelah kiri kertas digunakakan
untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan
sebaliknya.
4. Langkah selanjutnya, diperhatikan urutan-urutan gerakanyang
dilaksanakan operator. Kemudian operasi tersebut diuraikan menjadi
elemen-elemen gerakan yang terdiri dari 17 elemen gerakan yang
dikemukakan oleh Frank dan Lilian Gilbreth.

 Contoh Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

I-26
PETA TANGAN KANAN TANGAN KIRI

BAB III

I-27
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan
semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin ,
pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006).
peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan
sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja. Peta kerja ada
dua jenis yaitu peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat.

DAFTAR PUSTAKA

I-28
http://alfiskareva.blogspot.com/2014/06/macam-macam-peta-kerja.html
http://kidangijo06.blogspot.com/2017/07/peta-kerjapeta-kerja-keseluruhan-
contoh.html

I-29

Anda mungkin juga menyukai