Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Semoga kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman penulis. Penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
I-1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Masalah.............................................................................................3
BAB II ISI
A. Definisi Peta Kerja......................................................................................4
B. Lambang-lambang yang Digunakan...........................................................5
C. Macam-macam Peta Kerja..........................................................................7
Peta Kerja Keseluruhan.........................................................................7
1. Peta Proses Operasi..........................................................................7
2. Peta Aliran Proses............................................................................14
3. Peta Proses Kelompok Kerja...........................................................19
4. Diagram Aliran................................................................................22
Peta Kerja Setempat.............................................................................26
1. Peta Pekerja Mesin..........................................................................26
2. Peta Tangan Kanan Tangan Kiri.....................................................30
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
I-2
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada sebuah perusahaan yang mempunyai proses pembuatan produk yang
rumit, terkadang pimpinan perusahaan sulit mengetahui proses yang berlangsung
pada perusahaan baik dalam skala kecil (setempat) maupun secara keseluruhan.
Pada umumnya semua perbaikan yang dilakukan ditunjukkan untuk mengurangi
biaya produksi secara keseluruhan. Dengan demikian peta kerja akan merupakan
alat yang baik dipakai untuk menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan
mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Dalam menganalisa
suatu sistem kerja, terlebih dahulu menganalisa serta memperbaki kerja pada
kegiatan kerja setempat.
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja yang
sistematis dan jelas. Peta kerja juga merupakan alat komunikasi secara luas dan
sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasi
yang diperlukan untuk memperbaki suatu metode kerja. Lewat peta-peta kerja ini
kita dapat melihat semua langkah atau kegiatan yang dialami oleh suatu benda
kerja mulai dari masuk pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap ataupun bagian dari suatu produk lengkap.
I-3
BAB II ISI
A. Definisi Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan
semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin ,
pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran
sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai
akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan
untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat,
operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja
lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja.
(Sritomo, 1992)
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja,
maka pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu
proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin
dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak
perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan
suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan
menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua
perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara
keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk
menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
perencanaanperbaikan kerja.. (Sutalkasana, 2006)
I-4
B. Lambang -Lambang Yang Digunakan
Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini
dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40 buah
lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang tersebut
hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan pembuatan
suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai fleksibilitas yang
tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti yang sangat luas.
Dalam tahun 1947 American Society of Mechanical Eingineers
(ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5 macam
lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth.
Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan digunakan dalam
pembahasan-pembahasan. Berikut ini adalah gambar-gambar beserta dengan
penjelasannya:
I-5
C. Macam-Macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok, berdasarkan
jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok peta kerja
berdasarkan kegiatannya:
I-6
1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan
memperhitungkan efisiensi di tiap operasi/pemeriksaan).
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan dengan cara kerja yang
sedang dipakai.
5. Sebagai alat untuk pelatihan kerja, dll
Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi
Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Operasi dengan baik,
beberapa pokok berikut ini perlu diperhatikan :
1. Pertama, pada baris paling atas, pada bagian “kepala” ditulis jelas jenis
peta, yaitu Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain
seperti : nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, apakah itu
memetakan keadaan sekarang atau yang diusulkan, nomor peta dan
nomor gambar.
2. Material yang akan diproses dinyatakan tepat di atas garis horizontal
yang sesuai, yang menunjukkan ke dalam urutan-urutan tempat
material tersebut kemudian di proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, dari atas ke bawah
sesuai urut-urutan prosesnya.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi terkait.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan
operasi
Agar diperoleh gambar peta kerja operasi yang baik bagian produk
yang paling banyak mengalami proses operasi atau komponen induk,
dipetakan terlebih dahulu atau diletakkan pada bagian peta sebelah kanan.
I-7
KONSEP PETA PROSES OPERASI
Ket :
I-8
- Engsel besi kecil
- Kardus kemasan
- Plastik kemasan
I-9
2. Peta Aliran Proses
Setelah kita mempunyai gambaran keadaan umum dari proses yang
terjadi, seperti yang diperlihatkan dalam Peta Proses Operasi, langkah
berikutnya kita perlu menganalisis setiap komponen pembentukan suatu
produk lengkap dengan lebih terperinci.
I-10
a. Peta Aliran Proses Tipe Bahan
Peta Aliran Proses tipe bahan menggambarkan kejadian yang
dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam
suatu proses atau prosedur operasi. Dengan hanya menggambarkan salah
satu komponen produk jadi, peta ini menggambarkakn salah satu bagian
dari peta yang lebih kompleks.
I-11
c. Peta Aliran Proses Tipe Kertas
Yang digambarkan adalah aliran dari kertas yang menjalani sekumpulan
urutan proses mengikuti suatu prosedur tertentu secara bertahap. Serangkaian
tahap yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proses permohonan izin, adalah
salah satu contohnya.
I-12
2. Di sebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang
dicatat pada butir a di atas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat
jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi. Begitu
juga total jarak perpindahan yang dialami bahan, orang atau kertas
selama proses atau prosedur berlangsung.
3. Di bagian “bahan” diuraikan proses yang terjadi secara lengkap dengan
lambang-lambang dan informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah
yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi (jika
mungkin). Dimuat pula pada kolom-kolom yang tersedia analisis,
catatan, dan tindakan yang diambil berdasarkan analisis tersebut.
4. Ada suatu cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk
menganalisis Peta Aliran Proses, yaitu dengan mengajukan lima buah
pertanyaan pada setiap kejadian dari suatu Peta Aliran Proses. Cara ini
disebut “Dot and Check Technique” yang merupakan suatu jenis dari
analisis 4W+1H yang umum dikenal.
Contoh Peta Aliran Proses
I-13
3. Peta Proses Kelompok Kerja
Dalam uraian Peta Aliran Proses telah dibahas bahwa Peta Proses
Kelompok Kerja merupakan bagian dari Peta Aliran Proses. Memang pada
dasarnya Peta Proses Kelompok Kerja merupakan hasil dari perkembangan
dari suatu Peta Aliran Proses. Orang yang pertama memperkenalkan dan
kemudian mengembangkan adalah John A. Adridge.
Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat kerja dimana untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari
sekelompok pekerja. Jenis pekerjaan atau tempat kerja yang mungkin
memerlukan analisis melalui Peta Proses Kelompok Kerja misalnya
pekerjaan-pekerjaan : pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan
pengangkutan material.
I-14
secara kelompok dapat berhasil jika setiap aktivitas dari anggota kelompok
tersebut berlangsung dengan lancar. Karena ada kebergantungan tiap aktivitas
ini, maka dalam Peta Proses Kelompok Kerja biasanya banyak dijumpai
lambing-lambang menunggu (D), yang menunjukkan bahwa suatu aktivitas
sedang menunggu aktivitas lainnya.
I-15
2. Lambang-lambang yang biasanya digunakan untuk membuat Peta
Aliran Proses digunakan juga untuk membuat Peta Proses Kelompok
Kerja sesuai kebutuhan.
3. Tiap Peta Aliran Proses yang menunjukkan satu seri kegiatan kerja,
merupakan anggota dari suatu Peta Proses Kelompok Kerja. Peta-peta
Aliran Proses tersebut diletakkan saling berdampingan secara parallel,
bergerak mulai dari kiri ke kanan, dimana kolom vertical menunjukkan
aktivitas-aktivitas yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota
kelompok.
4. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan
secara berdekatan dan perubahan lambang menunjukkan perubahan
aktivitas.
I-16
4. Diagram Aliran
Walaupun Peta Aliran Proses merupakan suatu peta yang memuat
informasi-informasi relative lengkap sehubungan dengan proses dalam suatu
pabrik atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukkan gambaran arah aliran
selama bekerja. Kadang-kadang kita sangat memerlukan informasi tambahan ini,
terutama apabila kita akan melakukan analisis untuk mengembangkan metoda
agar lebih baik.
Misalkan, dengan mengetahui tata letak atau keadaan ruang tempat terjadi
perpindahan suatu barang, maka kita bisa menganalisis apakah tata letak dalam
ruangan tersebut memungkinkan jarak perpindahan seminimum mungkin.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Diagram Aliran merupakan suatu
gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan
lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas, yang
berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat
berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran
digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut.
I-17
rupa sehingga tidak terjadi kemacetan. Dengan kata lain, kita mempunyai bahan
untuk dipertimbangkan dalam rangka penyusunan suatu tata letak tempat kerja
yang baik. Tata letak berlangsungnya operasi, pemeriksaan, dan penyimpanan
sedemikian rupa sehingga ditemukan susunan tata ruang yang baru yang paling
ekonomis ditinjau dari segi jarak dan waktu.
I-18
Contoh Diagram Alir
DIAGRAM ALIR
I-19
Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja dan mesin
serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua peta tersebut
sebagai berikut:
Dalam beberapa hal, hubungan Antara operator dan mesin sering bekerja
secara silih berganti, yaitu sementara mesin menganggur, operator bekerja atau
sebaliknya. Waktu menganggur adalah suatu kerugian. Oleh karena itu, waktu
menganggur baik pada pekerja maupun mesin harus dihilangkan atau setidaknya
diminimumkan. Namun, tentunya harus masih berada dalam batas-batas
kemampuan manusia dan mesinnya.
b. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja
I-20
Pada dasarnya, gerakan-gerakan kerja juga merupakan factor yang menentukan
waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Dengan demikian, penataan kembali
gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, akan sangat membantu meningkatkan
efektivitas kerjanya, dan sekaligus mempengaruhi efisiensi penggunaan tenaga.
Sebaliknya jika terdapat seorang pekerja yang terlampau sibuk dalam menangani
tugasnya sehingga tidak memungkinkan baginya untuk bisa melepas lelah dan
melakukan kepentingan-kepentingan pribadi lainnya, maka tentu hal ini pun akan
merugikan, baik pada pihak perusahaan atau bagi pekerja itu sendiri. Pekerja yang
terlampau lelah cenderung lebih banyak melakukan kesalahan-kesalahan. Bisa
jadi ini mengakibatkan kerusakan pada mesin atau menurunkan kualitas produksi.
Keburukan yang dialami pekerja, terutama dirasakan dalam jangka panjang, saat
pekerja terlampau lelah, tentu akan mengakibatkan makin memburuknya kondisi
tubuh pekerja tersebut. Dengan penambahan pekerja keseimbangan antara pekerja
dan mesin bisa diperoleh.
I-21
1. Nyatakan identifikasi peta yang dibuat. Biasanya dibagian paling atas
kertas dinyatakan “PETA PEKERJA-MESIN”, sebagai kepalanya,
kemudian diikuti oleh informasi-informasi yang melengkapi.
2. Menguraikan semua elemen pekerjaan yang terjadi. Untuk itu tiga
jenis kolom bar digunakan untuk melambangkan elemen-elemen yang
bersangkutan. Kolom-kolom teresebut dibuat memanjang dari atas ke
bawah dengan panjang masing-masing sebanding dengan lamanya waktu
pelaksanaan yang bersangkutan.
3. Langkah terakhir setelah semua aktivitas digambarkan, dibuat
kesimpulan dalam bentuk ringkasan yang memuat : waktu menganggur,
waktu kerja, dan akhirnya kita bisa mengetahui penggunaan waktu dari
pekerja atau mesin tersebut. Satuan waktu biasanya digunakan dalam
detik, walaupun ini tidak mengikat.
Digunakan untuk menyatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur atau
salah satu sedang menunggu yang lain. Misalnya dalam suatu rangkaian kerja, si
operator sedang melakukan pemeriksaan terhadap mesin, untuk mencegah
kerusakan. Maka dalam hal ini, si operator sedang melakukan kerja dependen
(satu bergantung pada yang lain) dan mesin sedang menganggur/menunggu.
I-22
Menunjukkan kerja independen
Jika ditinjau dari pekerja, keadaan ini menunjukkan seorang pekerja yang sedang
bekerja dan independen dengan mesin dan pekerja lainnya. Misalnya seorang
pekerja yang sedang mengambil dan mempersiapkan bahan atau ia sedang
melakukan pemeriksaan terhadap produk akhir tanpa alat. Jika ditinjau dari pihak
mesin, berarti mesin tersebut sedang bekerja tanpa memerlukan pelayanan dari
operator (mesin otomatis)
Jika ditinjau dari pihak pekerja, lambang ini digunakan apabila diantara operator
dan mesin atau dengan operator lainnya sedang bekerja secara bersama-sama. Jika
ditinjau dari pihak mesin, berarti selama bekerjanya mesin tersebut memerlukan
pelayanan dari operator (mesin manual).
I-23
PETA PEKERJA DAN MESIN
Cara mencari persentase di atas yaitu WAKTU KERJA/ WAKTU TOTAL X 100
%
I-24
Dengan menggunakan peta-peta terdahlu, berarti kita telah mendapatkan
suatu prosedur dari orang, bahan, dan alat secara tertib serta sistematis. Setelah hal
ini diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan itu sendiri, untuk
lebih menyempurnakan cara kerja yang telah ada. Tentunya, kalau setiap sistem
kerja telah dapat disempurnakan, maka untuk memperbaiki proses secara
keseluruhan akan lebih mudah dilaksanakan.
Peta tangan kanan tangan kiri merupakan suatu alat dari studi
gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan saat
bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan,
juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri
dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.
Melalui peta ini kita bisa melihat suatu operasi secara cukup lengkap, yang
berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat praktis untuk
memperbaiki pekerjaan manual, yakni setiap siklus dari pekerja terjadi dengan
cepat dan terus berulang.
b. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak
produktif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
Keadaan ini juga bisa dicapai dengna bantuan studi gerakan dan prinsip-prinsip
ekonomi gerakan. Kemahiran untuk menuraikan suatu pekerjaan menjadi elemen-
elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen mana saja yang efektif
dan tidak efektif, tentu akan mempengaruhi efisiensi dan produkivitas kerja.
I-25
c. Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja
Percobaan dengan mengubah-ubah tata letak peralatan selain dapat menentukan
tata letak yang baik ditinjau dari waktu dan jarak, juga kita bisa menemukan
urutan-urutan pengerjaan yang baik dengan prinsip ekonoomi gerakan.
d. Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara kerja yang
ideal.
Peta ini berfungsi sebagai penuntun terutama bagi pekerja-pekerja baru sehingga
akan mempercepat proses belajar.
I-26
PETA TANGAN KANAN TANGAN KIRI
BAB III
I-27
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan
semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin ,
pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap. (Sutalaksana, 2006).
peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan
sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja. Peta kerja ada
dua jenis yaitu peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat.
DAFTAR PUSTAKA
I-28
http://alfiskareva.blogspot.com/2014/06/macam-macam-peta-kerja.html
http://kidangijo06.blogspot.com/2017/07/peta-kerjapeta-kerja-keseluruhan-
contoh.html
I-29