Anda di halaman 1dari 19

System percetakan atau cetak-mencetak dengan mesin Printing atau Printer saat ini sudah

menjadi kebutuhan. Karena hampir setiap kantor, instansi, pabrik, sekolah, kampus, sampe
perumahan sudah menggunakan mesin cetak Printer. Berbagai jenis printer yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan juga kualitas cetakan-nya. Tapi apakah kalian tau bagaimana
sejarah dari printer atau teknologi printing?

Buat yang belum tau, kali ini coba menyalin artikel singkat tentang sejarah printer dan
teknologi printing yang dimulai dari abad ke-14. Berikut penjelasannya.

# Sejarah Printer (Teknologi Printing)

Perkembangan percetakan atau teknik cetak-mencetak sudah dimulai pada abad ke-14 secara
sederhana di Cina. Orang-orang Cina berhasil melakukan inovasi menciptakan tinta dan
block printing yg berpengaruh besar terhadap tradisi tulisan.

Tapi perkembangan teknik cetak di Cina masih kalah dengan perkembangan di Eropa.
Karena alfabet Cina memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika diterapkan di mesin tik,
dengan ribuan ideogram spesifik. Sehingga hampir gak ada perubahan dalam hal efisiensi
produksi di Cina dibandingkan dengan Eropa.

Dan pada awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya di Eropa yg membuat kebutuhan
proses produksi dokumen tulisan cepat dan murah. Seorang tukang emas dan usahawan asal
Jerman, Johannes Guternberg berhasil mengembangkan teknologi mesin pencetak secara
revolusioner. Penemuan mesin cetak ini memungkinkan Alkitab jadi buku pertama yg
diproduksi secara massal.

Seperti yg kita tau sekarang ini, ada beberapa Jenis Printer yg dibuat dan digunakan. Ada
jenis Printer Dot Matrix, DeskJet/InkJet Printer, LaserJet Printer, hingga Thermal Printer.

# Sejarah Printer InkJet

Printer system inkjet (Inkjet Printer dan Printer Ink Cartridge) ini pertama diperkenalkan pada
tahun 1984. Tugas pencetakan dokumen dan penggantian ink cartridge lebih sering
dipergunakan, dengan hasil cetakan yg lebih bersih dari pada pita atau pengisian toner
cartridge.

Pada tahun 1984, Walaupun Penerimaan system initahun 1984 belum terlalu diminati seperti
saat ini, tapi Printer inkjet menggantikan printer system dot matrik, yg kemudian pabrik-
pabrik printer mulai mengkonsep teknologi inkjet sesuai dengan tuntutan kemajuan. Pada
tahun 90-an, metode inkjet tersebar luas.
Saat ini metode cartridge diperlukan untuk mencetak hitam putih, gambar dan photo warna.
Perkembangan ink cartridge mampu menghasilkan cetakan di atas kertas yg berbeda jenis dan
ukuran.

» Sekarang ini, Printer InkJet digunakan di pabrik, produksi film, di sekolah-kampus, rumah-
kantor dan jutaan orang di seluruh dunia.

# Sejarah Printer LaserJet

Printer dengan kecepatan tinggi pertama kali di kembangkan oleh Remington-Rand pada
tahun 1953, yg digunakan di UNIVAC computer.

Chester Carlson memperkenalkan proses cetak basah yg disebut "Electrophotography" pada


tahun 1958, yg kemudian hari dinamakan "Xerox", dan kemudian berkembang menjadi
penemuan teknologi "Printer Laser".

Mulai tahun 1969, Printer Laser dinamakan "EARS" dikembangkan di Xerox Palo Alto
Research Center, dan selesai pada bulan November tahun 1971. Tenaga ahli Xerox 'Gary
Starkweather' mengadopsi teknologi copy Xerox menjadi Printer Laser.

»»
Produk printer laser pertama Xerox dengan teknologi xerographic laser "Xerox 9700" di rilis
tahun 1977.
»»
IBM memulai teknologi system printer kecepatan tinggi ini pada tahun 1976, pertama
dipasang pada kantor pusat akunting di F.W. Woolworth’s North American data Center di
Milwaukee, Winconsin, pada produk pertamanya "IBM 3800", mengkombinasikan teknologi
laser dan electrophotography.

»»
Sedangkan Hewlett-Packard (HP) menggunakan printer kecepatan tinggi ini pada Tahun
1992, denagn memperkenalkan "LaseJet 4" yang terkenal, menggunakan resolusi 600 x 600
dot per inch (dpi).

Dan hingga saat ini sudah banyak merek yang memproduksi Printer dengan berbagai jenis.
Mulai dari XEROX, IBM, HP, Canon, Epson, dll. Itulah penjelasan singkat tentang sejarah
printer dan teknologi printing yang saat ini sudah banyak dibutuhkan

Tentang Printer dan Teknologi Printing

.Sejarah Printer Dan Teknologi Printing


Teknik cetak mencetak sudah dilaksanakan secara sederhana di Cina pada abad ke-14.
Inovasi orang-orang Cina telah berhasil menciptakan tinta dan block printing yang
berpengaruh besar terhadap tradisi tulisan. Tetapi perkembangan teknik cetak di Cina tidak
sehebat dengan perkembangan yang terjadi di Eropa. Hal ini terjadi disebabkan alfabet Cina
memiliki ribuan ideogram spesifik, yang sangat sukar jika diterapkan di mesin tik. Akibatnya,
hampir tidak ada perubahan yang berarti dalam hal efisiensi produksi di Cina sebagaimana
yang terjadi di Eropa.

Di awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya yang sangat pesat di Eropa yang
menimbulkan kebutuhan akan proses produksi dokumen tulisan yang cepat dan murah.
Adalah Johannes Guternberg, seorang tukang emas dan usahawan asal Jerman, yang berhasil
mengembangkan teknologi mesin cetak yang telah mengubah tehnik mencetak secara
revolusioner. Percetakan sendiri mungkin merupakan penemuan yang paling penting pada
millennium lalu, walaupun dampak yang ditimbulkannya pada perekonomian global tidak
terlalu besar. Penemuan mesin cetak ini memungkinkan Alkitab jadi buku pertama yang
diproduksi secara massal.

Sejarah Inkjet Printer

Printer system inkjet diperkenalkan pada tahun1984. dengan inkjet printer dan printer ink
cartridge, tugas pencetakan dokumen dan penggantian ink cartridge lebih sering
dipergunakan, lebih dipercaya dengan hasil yang lebih bersih dari pada pita atau pengisian
toner cartridge.

Pada tahun 1984, penerimaan system ini belum menjadi ketergantungan seperti saat ini.
Printer inkjet menggantikan printer system dot matrik, yang mengakibatkan penggantian pita.
Tak lama kemudian, pabrik-pabrik printer mulai mengkonsep teknologi inkjet, sesuai dengan
tuntutan kemajuan. Beberapa perusahaan mulai menjadi kendali dibelakang kemajuan inkjet.
Dan pada tahun 90-an, metode tersebut tersebar luas. Saat ini metode cartridge diperlukan
untuk mencetak baik hitam putih ataupun gambar dan photo warna. Perkembangan ink
cartridge patut dibanggakan, karena kemampuannya menghasilkan cetakan di atas kertas
yang berbeda jenis dan ukuran, pabrik,film dan lain-lain. Printer ini juga digunakan untuk
sekolah-sekolah, rumah-rumah dan jutaan orang di seluruh dunia.

Sejarah Laser Printer

Pada tahun 1953, printer dengan kecepatan tinggi pertama kali di kembangkan oleh
Remington-Rand yang digunakan di UNIVAC computer. Pada tahun 1938, Chester Carlson
memperkenalkan proses cetak basah yang disebut electrophotography yang kemudian hari
dinamakan Xerox, yang kemudian berkembang menjadi penemuan teknologi printer laser.
Printer laser yang sesungguhnya dinamakan EARS yang dikembangkan di Xerox Palo Alto
Research Center, di mulai tahun 1969 dan selesai pada bulan November tahun 1971. tenaga
ahli Xerox, Gary Starkweather mengadopsi teknologi copy Xerox menjadi printer laser.
Xerox 9700 adalah produk printer laser pertama Xerox dengan teknologi xerographic laser
yang di realase tahun 1977. IBM sendiri memulai teknologi ini dengan IBM 3800 yang
dipasang pertama pada kantor pusat akunting di F.W.Woolworth’s North American data
Center di Milwaukee, Winconsin tahun 1976. IBM 3800 adalah industri pertama system
printer kecepatan tinggi. Mengkombinasikan teknologi laser dan electrophotography. Tahun
1992, Hewlett-Packard memperkenalkan LaseJet 4 yang terkenal, menggunakan resolusi 600
x 600 dot per inch(dpi).
Jenis-jenis Printer

Printer dibedakan jenisnya berdasarkan:

1. Resolusi cetak
2. Kecepatan
3. Media pencetak
4. Teknik Cetak
5. Jenis koneksi
6. Media cetaknya

Resolusi cetak

Pengertian resolusi pada printer adalah kemampuan printer dalam menciptakan jumlah titik
dalam satu inchi persegi. Misalnya, resolusi 720x 720 dpi (dot per inch) berarti printer
tersebut dapat membuat 720 titik per 1 inchi vertical dan 720 titik per 1 inchi horizontal

Keterangan mengenai resolusi cetak dalam sebuah printer biasanya diberikan pada manual
book atau tempelan pada stiker di belakang sebuah printer.

Kecepatan

Kecepatan printer dinyatakan dalam PPM (page per minute). Semakin cepat dan semakin
tajam tampilan yang dihasilkan, harga printer itupun semakin mahal. (idem)

Kecepatan sebuah printer bergantung pada memori yang terdapat di mainboard dan jenis
media pencetaknya.

Media Pencetak

–         Pita

Pita digunakan sebagai media pencetak pada printer dot matrik. Printer jenis ini biasanya
menggunakan head dengan system kerja menitikkan jarum-jarum sesuai dengan tampilan
yang akan dicetak. Head jenis ini disebut dot matrik, karena jarum yang membentuk matrik
berupa titik mengikuti hasil yang akan dicetak. Head terdiri dari 9 pin dan 24 pin. Pin tersebut
adalah jarum yang tersedia dalam head. Semakin banyak jarum yang ada (24 pin) semakin
bagus hasil cetak.

Termasuk printer jenis ini seperti Epson LX-800, Epson LQ 2170, dll.

–         Tinta

Printer jenis ini menggunakan tinta sebagai media pencetaknya. Head yang digunakan adalah
jenis head yang mengatur keluarnya tinta sesuai dengan hasil cetakan. Head jenis ini biasa
disebut cartridge.

Termasuk printer jenis ini adalah printer inkjet, deskjet (produk HP) dan bublejet (Produk
Canon).
–         Toner

Printer jenis ini menggunakan toner sebagai media cetaknya. Toner adalah bubuk yang
digunakan sebagai pencetak dengan cara di “taburkan” pada media cetak (seperti kertas)
sesuai dengan hasil yang akan dicetak, lalu dipanaskan menggunakan cahaya. Prinsip kerja
seperti ini juga dilakukan oleh mesin foto copy.

Termasuk printer jenis ini adalah Printer HP laserjet 6L, dll.

Teknik Cetak

Berdasarkan teknik cetak, dikenal dua macam printer yaitu impact dan non impact. Impact
adalah printer yang melakukan teknik cetak dengan cara menekan (memukul) jarum head ke
pita, sedangkan non impact ialah printer yang melakukan teknik cetak dengan cara
menyemprot, termasuk jenis ini adalah printer inkjet dan toner.

Jenis Koneksitas

Jenis koneksitas printer terdiri dari:

1. Parallel Port

Parallel port adalah jenis koneksitas awal/pertama yang disediakan oleh computer untuk
melakukan koneksi dengan printer. Parallel port terdiri dari port yang memiliki 25 pin
(DB25). Masing-masing pin memiliki fungsi yang berbeda. Diantaranya ada yang memiliki
voltase, ground, output data dan input data.

Termasuk jenis printer ini adalah printer-printer generasi lama dan dot matrik.

2. USB Port

USB atau Universal Serial Bus adalah jenis port yang digunakan untuk berbagai keperluan,
sesuai dengan namanya. Dengan USB, koneksi printer bias dilakukan dengan kecepatan yang
lebih baik. Kelemahannya, dengan koneksi ini, koneksitas hanya bias dilakukan saat
operating system telah berjalan, tidak bias dilakukan di MS-DOS, karena USB Port baru bias
di deteksi di operating system seperti Windows.

3. Lain-lain

Teknologi printing, seperti halnya teknologi lainnya, berjalan sesuai dengan perkembangan
jaman. Bermacam bentuk koneksitas dilakukan, tidak hanya untuk printer, tetapi juga
peripheral lain, seperti handphone. Koneksitas seperti dengan infrared dan bloothoot banyak
dijadikan pilihan. Jadi bukan hal yang tidak mungkin, bila saat ini teknologi printer sering
menggunakan parallel dan USB port sebagai koneksitasnya, suatu saat banyak koneksitas
yang lebih baik akan digunakan dalam teknologi printing.

Media Cetak

Berdasarkan Jenis Media Cetak


–         Kertas

Kertas adalah media cetak yang umum digunakan adalah kertas. Kertas dipergunakan hampir
untuk semua kebutuhan pencetakan skripsi, karya tulis dan pekerjaan kantor.

Hampir semua jenis printer mengkondisikan kertas sebagai media cetaknya.

–         Photo paper

Berkembangnya teknologi, menuntut perkembangan dalam teknologi printing untuk


pemakaian perumahan. Dengan teknologi photo printing, kita tidak perlu bersusah payah
untuk melakukan cetak dari sebuah handphone atau photo digital. Beberapa jenis printer
keluaran terbaru hampir semua menyertakan fitur photo printing. Kita tinggal membeli photo
paper, maka kita bisa melakukan cetak photo dirumah.

Untuk hasil yang lebih baik, sebuah photo printing, biasanya menggunakan 5 buah tinta,
yaitu, Black, Cyan, Magenta, Light Cyan, dan light Magenta.

–         Kain & Media Ruang luar

Teknologi ini dikenal dengan digital printing. Biasanya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan periklanan atau advertising sebagai media ruang luar, termasuk di dalamnya
penggunaan untuk spanduk, reklame, dll.

Berdasarkan ukuran media cetak

–         Printer

Printer yang kita maksud disini adalah printer yang umum kita gunakan dan juga
dipergunakan di kantor-kantor dan sekolah-sekolah. Umumnya printer menggunakan kertas
dengan ukuran folio, A4, dan paling besar yang digunakan adalah double folio atau A3.

–         Plotter

Plotter adalah printer yang mampu melakukan cetak dengan ukuran yang besar, biasanya bias
mencetak sampai ukuran lebar A0 dengan panjang yang jauh lebih besar lagi. Plotter ini
sering digunakan untuk pembuatan spanduk dan media ruang luar (reklame).

Plotter menurut devinisi kamus TI (Ilmukomputer.com, Kamus TI, Abu Sahl) adalah: Printer
grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta, plotter juga merupakan
perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar berukuran gambar sebesar gambar
arsitektur dan engineering.

Plotter biasanya juga bergabung fungsinya sebagai cutting, yaitu memotong kertas, terutama
untuk pemotongan stiker, dll.

PRINTER
a. PENGERTIAN
Printer adalah alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks
maupun gambar/grafik, di atas kertas. Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian,
yaitu penggetil (picker) sebagai alat mengambil kertas dari baki (tray). Baki ialah
tempat menaruh kertas. Tinta atau tinta bubuk (toner) adalah alat printer
sesungguhnya, karena ada sesuatu yang disebut tinta atau tinta bubuk yang digunakan
untuk menulis/mencetak pada kertas. Perbedaan tinta bubuk dan tinta ialah perbedaan
sistem; tinta bubuk atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta atau sembur tinta tak
butuh pemanasan, hanya pembersihan pada hulu printer (print-head) tersebut.
mencetak di atas kertas, kain, kaca, film putih, ebonit, dll. Ada pula kabel lentur untuk
pengiriman sinyal dari pengolah printer ke tinta atau tinta bubuk. Kabel ini tipis dan
lentur, namun kuat. Pada bagian belakang printer biasanya ada colokan sejajar atau
USB untuk penghubung ke komputer.

B. FUNGSI PRINTER
Printer adalah salah satu hardware (perangkat keras) yang terhubung ke komputer dan
mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan lainnya dari
komputer ke media kertas atau sejenis. Istilah yang dikenal pada resolusi printer
disebut dpi (dot per inch). Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area
1 inci. Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan.
Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak bagus.

C. JENIS PRINTER
1. Printer Dot Matrix
Jenis printer Dot Metrix merupakan printer yang metode pencetakannya
menggunakan pita. Printer Dot-Matrix adalah pencetak yang resolusi cetaknya masih
sangat rendah. Selain itu ketika sedang mencetak, printer jenis ini suaranya cenderung
keras serta kualitas untuk mencetak gambar kurang baik karena gambar yang tercetak
akan terlihat seperti titik-titik yang saling berhubungan. Umumnya, printer jenis dot-
matrix juga hanya mempunyai satu warna, yaitu warna hitam. Tetapi saat ini printer
ini masih banyak digunakan karena memang terkenal ‘bandel’ (awet).
Kelebihan lainnya, pita printer dot-matrix jauh lebih murah dibandingkan dengan
toner (tinta) untuk printer jenis inkjet dan laserjet. Menurut sejarahnya jenis printer
dot metrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan
dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin
dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. produsen printer jenis dot
metrix yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, espson
LX 800 dan lain-lain.
2. Printer Inkjet
Jenis printer Ink jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya
menggunakan tinta cair. hasil cetak yang dihasilan oleh jenis printer Ink jet lebih
bagus dan halus jika dibandingkan dengan jenis printer dot metrix, jenis printer ink jet
ini juga bisa menghasilan hasil cetakan warna. Pada printer jenis Ink jet menggunakan
teknologi dor on demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik titik kecil tinta pada
kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil.
Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP
dengan menggunakan panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung
tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang
ditentukan dan tercetak pada kertas. Karena menggunakan tinta cairan hasil cetaknya
menunggu beberapa detik agar bisa kering. Jenis printer ink jet ini penempatan dan
pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan menambahkan
tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung dengan selang kecil untuk
dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.
3. Printer Laser Jet
Jenis printer laser jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya tinta bubuk
atau yang biasa disebut toner dengan menggunakan perangkat infra merah. selain
hasil cetak yang sangat bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot metrix
maupun ink jet, sehingga mirip sekali dengan aslinya. Printer laser jet juga memiliki
kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering
seperti pada hasil cetak pada mesin photo copy.
Daya cetaknya juga cukup banyak bisa mencapai lebih dari 10 lembar per menit.
Tetapi harga printer ini cukup mahal.

d. SEJARAH PRINTER KOMPUTER


Teknik cetak mencetak sudah dilaksanakan secara sederhana di Cina pada abad ke-14.
Inovasi orang-orang Cina telah berhasil menciptakan tinta dan block printing yang
berpengaruh besar terhadap tradisi tulisan. Tetapi perkembangan teknik cetak di Cina
tidak sehebat dengan perkembangan yang terjadi di Eropa. Hal ini terjadi disebabkan
alfabet Cina memiliki ribuan ideogram spesifik, yang sangat sukar jika diterapkan di
mesin tik. Akibatnya, hampir tidak ada perubahan yang berarti dalam hal efisiensi
produksi di Cina sebagaimana yang terjadi di Eropa.
Di awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya yang sangat pesat di Eropa
yang menimbulkan kebutuhan akan proses produksi dokumen tulisan yang cepat dan
murah. Adalah Johannes Guternberg, seorang tukang emas dan usahawan asal
Jerman, yang berhasil mengembangkan teknologi mesin cetak yang telah mengubah
tehnik mencetak secara revolusioner. Percetakan sendiri mungkin merupakan
penemuan yang paling penting pada millennium lalu, walaupun dampak yang
ditimbulkannya pada perekonomian global tidak terlalu besar. Penemuan mesin cetak
ini memungkinkan Alkitab jadi buku pertama yang diproduksi secara massal.
Sejarah Inkjet Printer
Printer system inkjet diperkenalkan pada tahun1984. dengan inkjet printer dan printer
ink cartridge, tugas pencetakan dokumen dan penggantian ink cartridge lebih sering
dipergunakan, lebih dipercaya dengan hasil yang lebih bersih dari pada pita atau
pengisian toner cartridge.
Pada tahun 1984, penerimaan system ini belum menjadi ketergantungan seperti saat
ini. Printer inkjet menggantikan printer system dot matrik, yang mengakibatkan
penggantian pita. Tak lama kemudian, pabrik-pabrik printer mulai mengkonsep
teknologi inkjet, sesuai dengan tuntutan kemajuan. Beberapa perusahaan mulai
menjadi kendali dibelakang kemajuan inkjet. Dan pada tahun 90-an, metode tersebut
tersebar luas. Saat ini metode cartridge diperlukan untuk mencetak baik hitam putih
ataupun gambar dan photo warna. Perkembangan ink cartridge patut dibanggakan,
karena kemampuannya menghasilkan cetakan di atas kertas yang berbeda jenis dan
ukuran, pabrik,film dan lain-lain. Printer ini juga digunakan untuk sekolah-sekolah,
rumah-rumah dan jutaan orang di seluruh dunia.
Sejarah Laser Printer
Pada tahun 1953, printer dengan kecepatan tinggi pertama kali di kembangkan oleh
Remington-Rand yang digunakan di UNIVAC computer. Pada tahun 1938, Chester
Carlson memperkenalkan proses cetak basah yang disebut electrophotography yang
kemudian hari dinamakan Xerox, yang kemudian berkembang menjadi penemuan
teknologi printer laser. Printer laser yang sesungguhnya dinamakan EARS yang
dikembangkan di Xerox Palo Alto Research Center, di mulai tahun 1969 dan selesai
pada bulan November tahun 1971. tenaga ahli Xerox, Gary Starkweather mengadopsi
teknologi copy Xerox menjadi printer laser. Xerox 9700 adalah produk printer laser
pertama Xerox dengan teknologi xerographic laser yang di realase tahun 1977. IBM
sendiri memulai teknologi ini dengan IBM 3800 yang dipasang pertama pada kantor
pusat akunting di F.W.Woolworth’s North American data Center di Milwaukee,
Winconsin tahun 1976. IBM 3800 adalah industri pertama system printer kecepatan
tinggi. Mengkombinasikan teknologi laser dan electrophotography. Tahun 1992,
Hewlett-Packard memperkenalkan LaserJet 4 yang terkenal, menggunakan resolusi
600 x 600 dot per inch(dpi).

E. PRINTER DIBEDAKAN JENISNYA


Printer dibedakan jenisnya berdasarkan:
– Resolusi cetak
Pengertian resolusi pada printer adalah kemampuan printer dalam menciptakan
jumlah titik dalam satu inchi persegi. Misalnya, resolusi 720x 720 dpi (dot per inch)
berarti printer tersebut dapat membuat 720 titik per 1 inchi vertical dan 720 titik per 1
inchi horizontal. Keterangan mengenai resolusi cetak dalam sebuah printer biasanya
diberikan pada manual book atau tempelan pada stiker di belakang sebuah printer.
– Kecepatan
Kecepatan printer dinyatakan dalam PPM (page per minute). Semakin cepat dan
semakin tajam tampilan yang dihasilkan, harga printer itupun semakin mahal. (idem).
Kecepatan sebuah printer bergantung pada memori yang terdapat di mainboard dan
jenis media pencetaknya.

F. MEDIA PENCETAK
– Pita
Pita digunakan sebagai media pencetak pada printer dot matrik. Printer jenis ini
biasanya menggunakan head dengan system kerja menitikkan jarum-jarum sesuai
dengan tampilan yang akan dicetak. Head jenis ini disebut dot matrik, karena jarum
yang membentuk matrik berupa titik mengikuti hasil yang akan dicetak. Head terdiri
dari 9 pin dan 24 pin. Pin tersebut adalah jarum yang tersedia dalam head. Semakin
banyak jarum yang ada (24 pin) semakin bagus hasil cetak. Termasuk printer jenis ini
seperti Epson LX-800, Epson LQ 2170, dll.
– Tinta
Printer jenis ini menggunakan tinta sebagai media pencetaknya. Head yang digunakan
adalah jenis head yang mengatur keluarnya tinta sesuai dengan hasil cetakan. Head
jenis ini biasa disebut cartridge. Termasuk printer jenis ini adalah printer inkjet,
deskjet (produk HP) dan bublejet (Produk Canon).
– Toner
Printer jenis ini menggunakan toner sebagai media cetaknya. Toner adalah bubuk
yang digunakan sebagai pencetak dengan cara di “taburkan” pada media cetak (seperti
kertas) sesuai dengan hasil yang akan dicetak, lalu dipanaskan menggunakan cahaya.
Prinsip kerja seperti ini juga dilakukan oleh mesin foto copy. Termasuk printer jenis
ini adalah Printer HP laserjet 6L, dll.

G. TEKNIK CETAK
Berdasarkan teknik cetak, dikenal dua macam printer yaitu impact dan non impact.
Impact adalah printer yang melakukan teknik cetak dengan cara menekan (memukul)
jarum head ke pita, sedangkan non impact ialah printer yang melakukan teknik cetak
dengan cara menyemprot, termasuk jenis ini adalah printer inkjet dan toner.

H. JENIS KONEKSITAS
Jenis koneksitas printer terdiri dari:
1. Parallel Port
Parallel port adalah jenis koneksitas awal/pertama yang disediakan oleh computer
untuk melakukan koneksi dengan printer. Parallel port terdiri dari port yang memiliki
25 pin (DB25). Masing-masing pin memiliki fungsi yang berbeda. Diantaranya ada
yang memiliki voltase, ground, output data dan input data. Termasuk jenis printer ini
adalah printer-printer generasi lama dan dot matrik.
2. USB Port
USB atau Universal Serial Bus adalah jenis port yang digunakan untuk berbagai
keperluan, sesuai dengan namanya. Dengan USB, koneksi printer bias dilakukan
dengan kecepatan yang lebih baik. Kelemahannya, dengan koneksi ini, koneksitas
hanya bias dilakukan saat operating system telah berjalan, tidak bias dilakukan di MS-
DOS, karena USB Port baru bias di deteksi di operating system seperti Windows.
3. Lain-lain
Teknologi printing, seperti halnya teknologi lainnya, berjalan sesuai dengan
perkembangan jaman. Bermacam bentuk koneksitas dilakukan, tidak hanya untuk
printer, tetapi juga peripheral lain, seperti handphone. Koneksitas seperti dengan
infrared dan bloothoot banyak dijadikan pilihan. Jadi bukan hal yang tidak mungkin,
bila saat ini teknologi printer sering menggunakan parallel dan USB port sebagai
koneksitasnya, suatu saat banyak koneksitas yang lebih baik akan digunakan dalam
teknologi printing.

I. JENIS MEDIA CETAK


Berdasarkan Jenis Media Cetak
– Kertas
Kertas adalah media cetak yang umum digunakan adalah kertas. Kertas dipergunakan
hampir untuk semua kebutuhan pencetakan skripsi, karya tulis dan pekerjaan kantor.
Hampir semua jenis printer mengkondisikan kertas sebagai media cetaknya.
– Photo paper
Berkembangnya teknologi, menuntut perkembangan dalam teknologi printing untuk
pemakaian perumahan. Dengan teknologi photo printing, kita tidak perlu bersusah
payah untuk melakukan cetak dari sebuah handphone atau photo digital. Beberapa
jenis printer keluaran terbaru hampir semua menyertakan fitur photo printing. Kita
tinggal membeli photo paper, maka kita bisa melakukan cetak photo dirumah. Untuk
hasil yang lebih baik, sebuah photo printing, biasanya menggunakan 5 buah tinta,
yaitu, Black, Cyan, Magenta, Light Cyan, dan light Magenta.
– Kain & Media Ruang luar
Teknologi ini dikenal dengan digital printing. Biasanya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan periklanan atau advertising sebagai media ruang luar, termasuk di
dalamnya penggunaan untuk spanduk, reklame, dll.

J. UKURAN MEDIA CETAK

Berdasarkan ukuran media cetak


– Printer
Printer yang kita maksud disini adalah printer yang umum kita gunakan dan juga
dipergunakan di kantor-kantor dan sekolah-sekolah. Umumnya printer menggunakan
kertas dengan ukuran folio, A4, dan paling besar yang digunakan adalah double folio
atau A3.
– Plotter
Plotter adalah printer yang mampu melakukan cetak dengan ukuran yang besar,
biasanya bias mencetak sampai ukuran lebar A0 dengan panjang yang jauh lebih besar
lagi. Plotter ini sering digunakan untuk pembuatan spanduk dan media ruang luar
(reklame).
Plotter menurut devinisi kamus TI (Ilmukomputer.com, Kamus TI, Abu Sahl) adalah:
Printer grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta, plotter juga
merupakan perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar berukuran
gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering.
Plotter biasanya juga bergabung fungsinya sebagai cutting, yaitu memotong kertas,
terutama untuk pemotongan stiker, dll.
K. CARA MENGISI TINTA PRINTER
1. Dengan cara Suntik
Persiapan :
Lepaskan Cartridge dari Printer, hindari kontak tangan dengan metalik chip cartidge
(alangkah baiknya bila anda mengunakan refill clip pada saat melakukan isi ulang
cartridge) kemudian ikuti langkah berikut :
• Cari lubang tempat pengisian tinta, biasanya tertutup oleh label. Buka label dan
tutup kembali setelah proses pengisian selesai.
• Apabila tinta belum ada lubang pengisian, buatlah lubang dengan menggunakan bor
kecil (3mm)
• Pasang jarum suntik pada suntikan
• Isi jarum suntik dengan tinta
Proses Refill Tinta :
a) Masukan jarum suntik pada lubang pengisian cartridge sampai ujung jarumnya ± ½
bagian tinggi cartridge (harus ada gap jangan sampai mentok).
b) Injeksi / tekan pelan-pelan suntikan dan ketika tinta terlihat akan keluar dari lubang
cartridge, segera tarik kembali suntikan.
c) Biasanya pengisian tinta black berkisar antara 5 – 8 ml tergantung merk dan type
cartridge.
d) Tutup lubang pengisian dengan karet penutup atau isolatip
e) Sedot / keluarkan kembali tinta antara 0.5 sampai 1 ml.
f) Bersihkan cartridge dari bekas ceceran tinta dengan dengan tissue dan yakinkan
tidak ada kebocoran tinta baik pada head cartridge maupun pada lubang catridge
sebelum cartridge dipasang pada printer
g) Untuk pengisian tinta warna lakukan hal yang sama dengan menggunakan jarum
suntik yang berbeda untuk setiap warna. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi
warna setiap selesai mengisi satu jenis warna cartridge harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan tissue terutama bagian print head sebelum melanjutkan pengisian
warna lainya. Isi tinta untuk tiap warna biasanya sekitar 3 ml tergantung merk dan
type cartridge ( baca petunjuk manualnya )
h) Setelah selesai proses refill jangan lupa bersikan jarum suntik dengan air hangat
sampai tidak ada sisa tinta dalam lubangnya agar bisa dipergunakan dikemuadian hari.
Sisa tinta pada lubang jarum sunting akan mengering jika lama tidak digunakan
sehingga terjadi penyumbatan ketika akan digunakan kembali.
i) Jika cartridge sudah lebih dari 3 kali refill, biasanya busa tempat penampungan tinta
pada cartridge sudah jenuh, oleh karena itu sebelum dilakukan proses refill busa
tersebut harus diganti terlebih dahulu dengan cara membuka tutup cartridge pakai alat
khusus. Dan setelah busanya diganti cartridge di tutup kembali kemudian di lem,
keringkan dan lakukan proses refill seperti diatas.
2. Dengan Cara Infus
a) Tempatkanlah tabung infus sejajar dengan head printer anda. Hal ini bertujuan agar
tekanan isap dari head printer yang mengambil tinta tidak terlalu sukar atau juga tidak
terlalu mudah (Seimbang). Bila terjadi gelembung udara pada selang cukup gunakan
fasilitas “cleaning” dari software printer anda. Maka kekosongan tinta tadi akan terisi
kembali. Bila setelah di cleaning ternyata tinta tetap tidak naik, maka perhatikan
selangnya apakah ada mengalami kebocoran, atau elbownya ada yang patah/retak,
atau juga karet elbow mengalami koyak. Seandainya selangnya yang koyak, coba
tambal lubangnya. Seandainya elbownya patah, maka ganti dengan elbow yang baru.
Atau karetnya koyak juga ganti dengan yang baru. Satu hal yang perlu diperhatikan
juga, bila anda mengangkat tabung infus tinggi-tinggi maka itu adalah kesalahan,
karena tinta akan terisi banyak kedalam cartridge dan akan menyebabkan melubernya
tinta pada head printer. Selagi memperbaiki selang atau elbow harap ikat dulu
selangnya dengan karet atau lakban agar tinta tidak meluber kemana-mana.
b) Bila kualitas cetak tidak memuaskan, coba lakukan print nozzle check. Perhatikan
apakah tintanya dapat keluar semua atau tidak. Coba lakukan cleaning satu atau dua
kali. Bila ada tinta yang tidak muncul maka kemungkinan besar ada penyumbatan
pada celah head printer anda. Cara mengatasinya yaitu:
o Ikat dahulu selangnya agar tinta tidak meluber.
o Lepaskan selang dan elbownya dari cartridge printer.
o Ambil selembar tissue dan coba tempelkan pada head beberapa kali sampai tintanya
muncul ditissue.
o Bila tinta tetap tidak muncul-muncul coba ambil suntikan dan hembuskan udara
dengan suntikan tersebut melalui lubang cartridge secara perlahan sampai tintanya
keluar.
o Bila tinta dapat keluar dengan lancar, tetapi tidak muncul saat mencetak, maka
pemompa tinta didalam cartridge yang bermasalah. Dalam hal ini cartridge harus
diganti baru, karena tidak dapat diperbaiki. Hal ini disebabkan karena desain cartridge
yang dikunci mati dengan head printer. Bila dibuka maka saat menutupnya kembali
akan ada celah yang mengakibatkan udara masuk sehingga tabung infus tidak akan
bekerja dengan normal.
o Bila anda telah selesai melakukan servis infus anda, pasang kembali selangnya
dengan benar, jangan sampai selangnya tersangkut ketika printer akan digunakan.
c) Bila anda baru pertama kali menggunakan tinta infus, maka suatu saat akan muncul
suatu pesan error yang mengakibatkan anda tidak bisa mencetak. Hal ini adalah
normal, karena cartridge didesain oleh pabriknya memiliki umur cetak. Solusinya
adalah tekan dan tahan tombol resume pada printer anda selama 5 detik. Maka printer
akan kembali dapat mencetak seperti biasa. Maksud dari menekan tombol resume,
adalah mengabaikan pesan error tinta habis.
d) Jangan kaget bila anda mendapati bahwa status tinta di komputer anda menjadi
kosong setelah mencetak sekian lama, padahal tinta infus anda masih banyak. Hal ini
disebabkan karena sistem monitoring tinta pada cartridge adalah berbasiskan counter
kertas yang diprint. Bukan berbasiskan monitoring banyaknya isi tinta cartridge. Jadi
biarkan saja status tinta anda kosong adanya, toh anda tetap bisa mencetak.
e) Jangan lakukan cleaning terlalu sering, karena akan mengakibatkan penuhnya
penampungan tinta buangan pada printer. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya
error Absorber Full. Bila absorber printer anda full, maka anda harus mengganti
absorber printer anda dengan yang baru atau mengeringkan tinta buangannya secara
manual, dengan membongkar printer anda. Absorber tinta didalam printer berbentuk
spons berbentuk balok panjang dan terhubung oleh selang pembuangan tinta printer.
Bila anda sudah menservis absorber printer anda, printer juga masih tetap akan
menampilkan pesan error tersebut. Solusinya adalah dengan mereset counter absorber
printer anda. Untuk tipe Canon IP1980, IP1880, IP1700, IP1300, IP1200, cara
mereset absorbernya sbb:
– Matikan dahulu printer anda (Power Off)
– Cabut kabel powernya
– Tekan dan tahan tombol powernya
– Sambil menahan tombol powernya, pasang kabel powernya kembali.
– Sambil menahan tombol powernya, tekan tombol resume 2x
– Lepaskan tombol powernya
– Hidupkan printer
– Maka settingan absorber printer anda akan kembali 0
f) Selalu tutup kembali infus anda setelah selesai menggunakan printer. Hal ini
bertujuan agar tinta tidak mengalir secara perlahan kedalam cartridge (Mengunci
tinta)
Kesimpulannya, menggunakan tinta infus sangat beresiko terhadap printer anda, tapi
bila anda paham cara menggunakan tinta infusnya maka printer anda akan awet, dan
bisa dipergunakan terus.

DAFTAR PUSTAKA

Ariefcz. Sejarah Printer. 2007. Blogspot.com.


http://ariefcz.blogspot.com/2007/10/sejarah-printer.html

Anonim. 2010. Pengertian dan Pengenalan Jenis Jenis Printer. http://belajar-


komputer-mu.com/pengertian-pengenalan-jenis-jenis-printer/

Cyberkebumen. 2010. Tips Menggunakan dan Merawat Printer memakai Tinta Infus.
Cyberkebumen.com : Kebumen, Jawa Tengah. http://cyberkebumen.com/tips-
menggunakan-dan-merawat-printer-memakai-tinta-infus

Romandoank. 2009. Sejarah Printer. Blogspot.com. http://roman-


romandoank.blogspot.com/2009/01/sejarah-printer.html

Toner, Roedi Refill. 2010. Cara Refill Tinta Printer Secara Umum. Blogspot : Jakarta.
http://arifintoner.blogspot.com/2010/01/cara-refill-tinta-printer-secara-umum.html

Usman, David. 2011. Printer dan Teknologi Printing. WordPress.com


https://davidusman.wordpress.com/komputer-hardware/tentang-printer-dan-teknologi-
printing/

Wikipedia. 2011. Pencetak. Wikipedia.org. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencetak


Asal Usul Printer dan Perkembangannya

KETIKA orang-orang Cina pertama kali menemukan teknik percetakan pada abad ke-
14, mungkin ketika itu tidak terbayangkan kalau perkembangan teknik percetakan
dewasa ini akan maju sangat pesat melebihi bayangan yang ada pertama kali ketika
menemukan percetakan itu sendiri.

Percetakan sendiri mungkin merupakan penemuan yang paling penting pada milenium lalu,
walaupun sebenarnya dampak yang ditimbulkannya pada perekonomian global tidak terlalu
besar.
Sebaliknya, perkembangan jaringan Internet sendiri mungkin tidak memiliki signifikansi
yang
sama dibanding dengan teknologi pencetakan (bandingkan misalnya dengan
ditemukan percetakan bergerak yang ditemukan oleh Johann Gutenberg pada tahun
1450 yang memungkinkan Alkitab menjadi buku pertama yang diporduksi secara
massal-Red), atau dampak yang juga signifikan dibanding dengan ditemukannya
telegraf dan listrik.

Tetapi, jaringan Internet memiliki dampak ekonomi yang sangat luas.


Salah satu alasannya adalah karena semakin menurunnya secara tajam biaya
komunikasi dibanding teknologi sebelumnya, memungkinkan penggunaan secara
meluas dan mendalam melalui berbagai liku-liku perekonomian nasional dan global.

Kenyataan ini mengisyaratkan kepada kita kalau sebuah penemuan yang tetap mahal,
seperti yang terjadi pada penemuan telegraf elektronik, akan memiliki dampak yang
sangat berkurang terhadap perekonomian maupun pada tingkatan penggunaan secara
individual.
Dewasa ini, berbagai bentuk pengurangan komunikasi, baik itu secara
tertulis, oral, maupun visual, yang secara cepat berubah menjadi sebuah rangkaian
bilangan angka 1 (baca satu) dan 0 (baca nol), memiliki kekuatan untuk mendorong
sebuah dunia yang penuh dengan pengetahuan (knowledge) yang sama radikalnya,
setidaknya, dengan apa yang dilakukan oleh Gutenberg ketika menemukan teknik
percetakan bergerak.

Namun demikian, berbeda dengan teknologi Gutenberg yang secara perlahan mulai
terlihat meredup, revolusi teknologi komunikasi informasi yang sekarang ini
mewabah di seluruh dunia, menghasilkan sebuah dunia baru yang instan dan
berpotensi tidak terkontrol dalam komunikasi satu-per satu individu.
Persoalan ini pun akhirnya menimbulkan berbagai pertanyaan yang langsung ke akar
berbagai
pemikiran, para orang pintar dan bijak di berbagai negeri mulai mempertanyakan
siapa yang memiliki informasi?

Masyarakat spasial mulai tergantikan dan berada pada posisi relokasi oleh munculnya
sebuah masyarakat semu (virtual).
Sebuah tata ekonomi internasional baru mulai menata diri di sekitar apa yang disebut sebagai
cyberspace dan menantang secara langsung otonomi negara-bangsa.
Kalau kita kembali dan melihat ke belakang sejarah dunia, misalnya, dampak teknologi
komunikasi terhadap pelaksanaan pengembangan kekuasaan sejak penemuan teknologi
pencetakan, secara konsisten menunjukkan adanya tantangan langsung terhadap para
pemimpin di negara-negara Barat untuk
mengubah kebiasaan mereka.

Sama halnya seperti ketika berbagai teknologi ditemukan, selalu menghasilkan perubahan


dalam stratgei dan taktik peperangan.
Referensi yang paling cocok kembali lagi pada penemuan teknologi pencetakan oleh
Johann Gutenberg pada abad ke-15.
Percetakan secara mekanikal ketika itu, "dikutuk" sebagai "pengacau" terhadap kekuasaan
dan para penguasa alami ketika itu.

Ditemukannya teknologi percetakan, jelas telah membantu Martin Luther untuk


langsung menantang kekuasaan Gereja Katolik, dan tentunya juga kegagalan
kepemimpinan Paus Leo X.
Memang betul, pekerjaan Luther akan menjadi lebih sulit walaupun ada percetakan sekali
pun, kalau seandainya bukan karena tindakan seorang paus serakah yang menjual kemewahan
dan menjarah harta Vatikan.

Dalam konteks dan kecenderungan seperti yang diuraikan, kita mencoba memahami
bagaimana perkembangan teknologi percetakan yang sekarang ini sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan revolusioner jaringan Internet dan digitalisasi di bidang informasi dan
komunikasi dengan munculnya berbagai jenis printer di pasaran.
Kalau mengikuti logika perkembangan dan pertumbuhan ekonomi baru dengan
teknologi komunikasi informasi sebagai penggerak utamanya, kita pun akan mengira
kalau sebuah dunia nirkertas (paperless) akan menjadi sebuah kenyataan di tengah
gegap gempitanya digitalisasi.

Tetapi, dan ini yang aneh, ini tidak terjadi.


Tidak ada apa yang namanya dunia nirkertas, dan bahkan kecenderungan yang muncul adalah
digitalisasi menghasilkan lebih banyak kertas dan lebih banyak tinta.
Ketika Kompas berada di kantor Hewlett Packard Indonesia di kompleks pertokoan
Plaza Senayan beberapa saat lalu dan melihat sebuah printer Deskjet 1220C (Kompas
sendiri tidak memiliki kesempatan untuk mencoba produk ini karena terjadi product
defect ketika pertama kali mengeluarkannya dari boks Deskjet 1220C) yang bisa
dicetak di atas kertas ukuran A3 (ukuran 29,7 cm x 42 cm) dan menanyakan apa
kegunaannya jenis printer seperti ini, salah satu salesman Hewlett Packard dengan
seenaknya memberikan jawaban,
"Untuk proofing warna dan color matching."

Menurut Kompas ini adalah jawaban yang aneh.


Ketika diteruskan dengan pernyataan adanya jaringan Internet dan komputerisasi di berbagai
perusahaan (di biro iklan maupun percetakan, misalnya), sehingga sebenarnya tingkatan
pekerjaan untuk
menyesuaikan warna dan mata rantai cetak mencetak bisa selesai dengan digitalisasi,
sang salesman Hewlett Packard ini pun masih dengan seenaknya memberikan
jawaban bahwa komposisi warna pada perangkat komputer PC ada yang RGB dan
CMYK, sehingga diperlukan printer agar tidak terjadi perbedaan warna yang
diinginkan, misalnya, kalau biro iklan ingin memasukkan iklan berwarna di Harian Kompas.

Jawaban sang salesman Hewlett Packard ini menjadi sulit untuk diterima akal kalau
kita mengikuti paradigma digitalisasi dan perkembangan pesat jaringan Internet.
Paradigma ini mengisyaratkan bahwa adanya dimensi ruang dan waktu yang bisa
dipangkas dan menyederhanakan pekerjaan secara menyeluruh, sekaligus dari sisi
ekonomi terciptanya penghematan.
Mengenai komposisi warna pada komputer PC antara RGB dan CMYK yang berbeda-beda,
jelas terjadi karena memang yang tidak dipikirkan penjaja printer Hewlett Packard tadi adalah
persoalan kalibrasi monitor
komputer PC pada masing-masing client harus dilakukan.

Dengan kalibrasi ini, maka warna biru 88 persen, merah 91 persen, maupun hijau 66
persen yang diinginkan oleh biro iklan ketika akan memasang iklan di media cetak
yang dikirim melalui file digital dengan memanfaatkan jaringan Internet atau jaringan
kerja metropolitan berkecepatan tinggi, akan diterima sesuai dengan permintaan
pemesan pemasangan iklan di bagian percetakan media tersebut.

Ini adalah esensi paling penting dari dunia digitalisasi dan inter-koneksi yang sekarang terus
berkembang.
Melalui kalibrasi, warna-warna tersebut akan tetap dibaca dan diterima
sebagai biru 88 persen, merah 91 persen, dan hijau 66 persen, dan tidak mungkin
berubah-ubah tidak menentu.

Persaingan harga Namun demikian, terlepas dari persoalan kalibrasi atau tidak, tulisan ini
sendiri
mencoba untuk melihat dan memahami ke mana sebenarnya kecenderungan dan arah
yang ingin ditempuh printer-printer yang tersebar luas di pasaran sekarang ini.
Untuk jenis printer laser mungkin perkembangan yang ada sekarang ini lebih mengarah pada
persaingan harga, ketimbang teknologi yang bisa dikembangkan lebih jauh di luar
kualitas cetakan dan kecepatan mencetak.
Ambil saja beberapa printer laser buatan Canon, Epson, dan Hewlett Packard yang
semuanya dijual dengan harga yang berkisar antara 275 dollar AS sampai 365 dollar
AS.
Secara teknologi, printer laser LBP-1000 buatan Canon, EPL-5800L buatan
Epson, maupun LaserJet 1000 buatan Hewlett Packard semuanya memiliki teknologi
yang sepadan dengan kecepatan mencetak rata-rata di bawah 30 detik dengan resolusi
teks antara 300-1200 dpi (dot per inch).

Pada kasus Canon LBP-1000 memang terjadi pencetakan dengan waktu yang lebih lama
karena koneksi yang disediakan antara komputer PC dilakukan melalui sambungan paralel.
Ketika menguji kecepatan mencetak 21 halaman tulisan ini menggunakan komputer
PC pada prosesor Pentium 4 2,2GHz, Canon LBP-1000 memerlukan waktu yang
lebih lama pada kualitas 1.200 dpi, yaitu 02:34:989.
Sedangkan pada kualitas 600 dpi, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan dokumen
yang sama lebih cepat yaitu 02:15:780.
Sedangkan pada printer Epson EPL-5800L, dokumen 21 halaman dicetak
pada dua jenis kualitas yang berbeda (600 dpi dan 300 dpi) masing-masing
menyesaikannya dengan selisih yang tidak begitu jauh, secara berturut-turut
02:21:156 dan 02:20:123.

Dan pada printer LaserJet 1000 buatan HP pada kualitas


pencetakan 600 dpi dibutuhkan waktu 02:10:426.
Memang pada pencetakan teks, kecepatan 10 ppm (page per minute) merupakan hasil
maksimum yang bisa dicapai printer laser yang ditujukan untuk konsumen tingkat
low-end maupun bagi perusahaan skala kecil dan menengah.
Dan akhirnya, harga memang akan sangat menentukan (pada ketiga kelas ini, printer Epson
EPL-5800L
dijual di pasaran sekitar 275 dollar AS, sedangkan printer sejenis buatan Canon dan
Hewlett Packard dijual dengan harga di atas 300 dollar AS).

Printer dengan teknologi laser tampaknya memang akan terhenti sejenak karena di
luar kecepatan dan kualitas dpi, para produsennya mungkin tidak berminat untuk
mengembangkan lebih jauh misalnya untuk memperbaiki kualitas cetakan setara
dengan teknologi ink-jet yang sekarang menjadi sebuah kecenderungan pesat dengan
semakin terintegrasinya multimedia dalam berbagai bentuk.
Jadi, pada akhirnya yang terjadi adalah persaingan pada perusahaan printer laser mana yang
bisa menghemat
biaya berbagai komponennya untuk menyediakan printer jenis ini ke konsumen.

Cetak mencetak memang belum menjelang ajal dan menjadi industri "sunset"
dibanding misalnya industri lain seperti fotografi atau film seluloid yang biasa
digunakan pada kamera 35 mm.
Bagaimanapun juga, berbagai dokumen yang berkaitan dengan masalah hukum, seperti
kontrak, perjanjian kerja, dan sejenisnya,
masih tetap akan menjadi pegangan semua pihak dalam menjalankan usahanya yang
terkait dengan pihak-pihak lain.

Alasan lainnya, memegang kertas untuk masih tetap lebih nyaman dibanding
membaca dari layar monitor.
Pada alasan ini terkiat persoalan portabilitas, kenyamanan, dan kebiasaan yang memang sulit
untuk dicarikan penggantinya.
Mungkin perlu juga dilakukan skala penggunaan dan kebiasaan, apakah di antara 10
orang yang memiliki PDA (Personal Digital Assistant) yang sekarang merupakan
fenomena penting dalam perjalanan digitalisasi dan multimedia, ada di atas lima
orang yang membaca di atas PDA-nya.

Sekarang ini menjadi sulit untuk melihat kecenderungan cetak-mencetak di masa yang
akan datang, dan orang pun akan merasa puas dan cukup membaca dokumen tercetak
dengan kualitas 600 dpi.
Jadi pada teknologi pencetakan jenis teks nantinya masih
tidak akan berubah banyak dibanding dengan yang ada sekarang di pasaran.
Semakin banyak printer laser yang ditawarkan di pasaran, semakin banyak kertas yang
dibutuhkan untuk mencetak berbagai keperluan yang tidak pernah akan selesai.

Anda mungkin juga menyukai